makalah stereotip

download makalah stereotip

If you can't read please download the document

description

stereotip

Transcript of makalah stereotip

Makalah

Stereotipe Perilaku Masyarakat

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sosio-antropologi Pendidikan

Dosen pengampu : Dr. Imam Tadjri, M. Pd

Oleh:

Novi Rizani Khomsah (1301413079)

Rifana Rizki Septiawan (1301413082)

Mailin Nadyya (1301413089)

Rombel 1

Jurusan Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

2013

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa (etnik), sehingga disebut sebagai masyarakat yang majemuk. Beragamnya suku bangsa yang ada di Indonesia ini tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antar sukubangsa. Apalagi kalau masing-masing suku bangsa tetap berpegang teguh pada kebudayaannya. Perbedaan inilah yang akhirnya akan dapat menimbulkan konflik antar sukubangsa. Konflik terjadi disebabkan oleh perbedaan-perbedaan nilai dan norma yang dimiliki oleh masing-masing suku bangsa, serta perasaan tidak puas yang ditujukan kepada suku bangsa lain yang dapat menguasai sumber daya ekonomi dan politik dan latar belakang sejarah daerah setempat. Konflik antar sukubangsa ini antara lain dimungkinkan karena adanya perbedaan persepsi dan perilaku yaitu dalam bentuk stereotip dan prasangka. Stereotip dan prasangka yang terjadi di antara pelaku-pelaku komunikasi tampaknya dapat mengganggu saling pemahaman antar budaya. Mengingat bahwa stereotip dan prasangka bukanlah merupakan sesuatu yang muncul secara alamiah, melainkan dipelajari, baik dari orang-orang dengan siapa interaksi sering dilakukan, maupun dari pengalaman pribadi juga dari media massa.

Rumusan MasalahApa itu stereotip masyarakat?Apa fungsi dari stereotip masyarakat?Apa saja macam-macam stereotip?TujuanMengetahui apa itu stereotip masyarakatMengetahui fungsi dari stereotip masyarakatMengetahui macam-macam stereotip

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Stereotip Masyarakat

Stereotip berasal dari bahasa latin yang berarti stereot yang artinya kaku dan tipos yang artinya kesan. Jadi secara keseluruhan adalah anggapan dari orang lain yang kaku dan seakan-akan tidak berubah. Jadi stereotip masyarakat adalah suatu kepercayaan yang dilebih-lebihkan atau keyakinan yang berkaitan dengan suatu kategori manusia atau suatu generalisasi yang berlebihan mengenia ciri-ciri suatau kelompok tertentu. Atau suatu kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap kelompok lain.

Stereotip berfungsi menggambarkan realitas antar kelompok, mendefinisikan kelompok dalam kontras dengan yang lain, membentuk imej kelompok lain (dan kelompok sendiri) yang menerangkan, merasionalisasi, dan menjustifikasi hubungan antar kelompok dan perilaku orang pada masa lalu, sekarang, dan akan datang di dalam hubungan itu.

Stereotip dilestarikan dan di kukuhkan dalam empat cara, yaitu:

Stereotip mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat berkenaan dengan tindakan orang-orang dari kelompok lain.Stereotip membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu cenderung untuk begitu saja menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagi tipikal sama.Stereotip dapat menimbulkan pengkambinghitaman.Stereotip kadangkala memang memiliki derajat kebenaran yang cukup tinggi, namun sering tidak berdasar sama sekali. Mendasarkan pada stereotip bisa menyesatkan. Lagi pula stereotip biasanya muncul pada orang-orang yang tidak mengenal sungguh-sungguh etnik lain. Apabila kita menjadi akrab dengan etnis bersangkutan maka stereotip tehadap etnik itu biasanya akan menghilang.

Macam-macam StereotipSterotip Gender

Pemikiran stereotip tentang ciri-ciri laki-laki dan perempuan biasanya dikaitkan dengan peran gender mereka. Citra yang terdapat pada laki-laki adalah kecakapan, keberanian, pantang menangis, agresif, dan sebagainya yang berkaitan dengan peran gender mereka yaitu sebagai pencari nafkah utama dan pemimpin keluarga. Citra yang terdapat pada perempuan adalah memiliki rasa kasih sayang, kemampuan mengasuh, kehangatan, lembut, pemalu, cengeng. Dalam kenyataan empirik, citra tersebut tidak sesuai. Perempuan juga memiliki kecakapan, keberanian, pantang menangis, agresif, dan sebagainya. Sebaliknya laki-laki juga cengeng, lembut, kasih sayang, pemalu, mampu melakukan pengasuhan dan sebagainya.

Sterotip Usia

Stereotip dan infantilization orang tua dengan bahasa merendahkan diri memengaruhi orang-orang yang lebih tua itu kepercayaan dan perilaku. Setelah berulang kali mendengar stereotip bahwa orang tua tidak berguna, orang tua mungkin mulai merasa seperti tergantung, anggota non-kontribusi masyarakat. Mereka mungkin mulai menganggap diri mereka dalam hal diri mencari kaca yaitu dalam cara yang sama bahwa orang lain dalam masyarakat melihat mereka. Studi juga menunjukkan bahwa secara khusus ketika orang tua mendengar stereotip ini tentang ketidakmampuan mereka seharusnya dan kesia-siaan, mereka melakukan tindakan buruk pada kompetensi dan memori. Orang tua juga dapat terlibat dalam diri stereotip, atau mengambil usia stereotip budaya mereka yang mereka telah terkena selama hidup dan mengarahkan mereka ke dalam terhadap diri mereka sendiri. Kemudian perilaku ini memperkuat stereotip ini dan pengobatan orang tua.

Stereotip Ras

Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Diperensiasi ras adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Secara garis besar manusia terbagi kedalam ras-ras sebagai berikut: b. Menurut Ralph Linton

1) Mongoloid

Ciri-ciri:

- kulit kuning sampai sawo mateng

- rambut lurus

- bulu badan sedikit

- mata sipit (Asia Mongoloid)

Mongoloid Asia : Sub Ras Tionghoa (Jepang, Vietnam, Taiwan) Sub Ras Melayu (Malaysia, Filipina, Indonesia) Mongoloid Andian (orang Indian di Amerika)

2) Kaukasoid

Ciri-ciri:

- hidung mancung

- kulit putih

- rambut pirang sampai coklat kepirang kehitaman

- kelopak mata lurus

Ras Nordic, Alpin Mediteran, Armenoid, India

3) Negroid

Ciri-ciri:

- rambut keriting

- kulit hitam

- bibir tebal

- kelopak mata lurus

Sub Ras Negroid, Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis, Hetentot Boysesman.

Di Indonesia banyak terdapat Sub Ras, antara lain:

Negrito, suku Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.Veddoid, suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatra Selatan, Toala dan Tomuna di Sulawesi.Neo Melanosoid, kepulauan Kei dan Aru.Melayu: a. Melayu Tua (Proto Melayu), orang Batak, Toraja dan Dayak. b. Melayu Muda (Deutro Melayu), orang Aceh, Minang, Bugis/Makasar.Stereotip Suku Bangsa (Etnis)

Suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras, namun suku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:

- Ciri fisik

- Bahasa daerah

- Kesenian

- Adat-istiadat

Suku bangsa yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut:- Pulau Sumatra : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkuku, Jambi, Palembang, Melayu dan sebagainya.

- Pulau Jawa: Sunda, Jawa, Tengger dan sebagainya.

-Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar dan sebagainya

- Pulau Sulawesi : Bugis, Toraja, Minahasa, Toil-Toli, Makassar, Bolaang-mangondow, Gorontalo dan sebagainya.

- Kepulauan Nusa Tenggara : Bali, Bima Lombok, Flores, Timoer, Rote.

- Kepulauan Maluku dan Irian : Ternate, Tidore, Dani Asmat.

5. Stereotif Ekonomi

Yang termasuk dalam bidang ekonomi diantaranya jumlah pemilikan kekayaan atau penghasilan. Status sosial berdasarkan kriteria ekonomi dikenal disebut dengan kelas sosial. Klasifikasi kelas sosial umumnya ada tiga, yaitu:

Kelas atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau kekayaannya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Kelas menengah, yaitu orang-orang yang karena penghasilan dan kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumberdaya ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnyanya, tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu.