Makalah Spektroskopi Fluoresensi

11
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelomban g radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain s ebagainya.  Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran  Doppler  garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi fluoresensi atom (AFS). Spektroskopi Fluoresensi merupakan suatu metode yang didasarkan pada  penyerapan energi oleh suatu materi sama seperti metode spektroskopi lainnya. Bedanya terletak pada energi yang dibebaskannya setelah terjadi peristiwa pengujaan (eksitasi). Dengan Spektroskopi Fluoresensi, energi yang dipancarkan lebih kecil dari energi untuk eksitasi, karena sebagian energi yang digunakan misalnya untuk getaran (vibrasi), Akibat panjang gelombang untuk eksitasi berbeda dengan panjang gelombng untuk pancaran (emisi) dan perubahan panjang gelombang.

description

its for optical spectroscopy

Transcript of Makalah Spektroskopi Fluoresensi

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    1/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan

    cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi

    tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

    interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu

    kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur

    materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi

    spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk

    memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi

    elektromagnetik dan non-elektromagnetik sepertigelombang mikro, gelombang radio,

    elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.

    Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk

    mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yangdiserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga

    digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan

    teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur

    komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk

    mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis

    spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi fluoresensi atom (AFS).

    Spektroskopi Fluoresensi merupakan suatu metode yang didasarkan pada

    penyerapan energi oleh suatu materi sama seperti metode spektroskopi lainnya.

    Bedanya terletak pada energi yang dibebaskannya setelah terjadi peristiwa pengujaan

    (eksitasi). Dengan Spektroskopi Fluoresensi, energi yang dipancarkan lebih kecil dari

    energi untuk eksitasi, karena sebagian energi yang digunakan misalnya untuk getaran

    (vibrasi), Akibat panjang gelombang untuk eksitasi berbeda dengan panjang

    gelombng untuk pancaran (emisi) dan perubahan panjang gelombang.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    2/11

    B. TUJUAN

    Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui pengertian dari Spektroskopi

    Fluoresensi, alat yang digunakan, prinsip penggunaannya, manfaat (penerapan), dan

    kelebihan serta kekurangan dari Spektroskopi Fluoresensi.

    C. RUMUSAN MASALAH

    1. Pengertian dari Spektroskopi Fluoresensi

    2.

    Alat yang digunakan Spektroskopi Fluoresensi

    3. Prinsip Spektroskopi Fluoresensi

    4.

    Manfaat dari Spektroskopi Fluoresensi

    5. Kelebihan serta kekurangan dari Spektroskopi Fluoresensi.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    3/11

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1 Pengertian

    Fluoresensi adalah emisi cahaya setelah penyerapan sinar ultraviolet (UV)

    atau cahaya tampak oleh molekul fluoresensi atau substruktur disebut fluorophore .

    Dengan demikian, fluorophore menyerap energi dalam bentuk cahaya pada panjang

    gelombang spesifik dan membebaskan energi dalam bentuk cahaya yang dipancarkan

    pada panjang gelombang yang lebih tinggi.

    Fluoresensi adalah proses pemancaran radiasi cahaya oleh suatu materi setelah

    tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi. Emisi cahaya terjadi karena proses

    absorbsi cahaya oleh atom yang mengakibatkan keadaan atom tereksitasi. Keadaan

    atom yang tereksitasi akan kembali keadaan semula dengan melepaskan energi yang

    berupa cahaya (deeksitasi). Fluoresensi merupakan proses perpindahan tingkat energi

    dari keadaan atom tereksitasi (S1 atau S2) menuju ke keadaan stabil (ground states).

    Proses fluoresensi berlangsung kurang lebih 1 nano detik sedangkan proses

    fosforesensi berlangung lebih lama, sekitar 1 sampai dengan 1000 mili detik.

    Fluoresensi spektroskopi menggunakan foton energi yang lebih tinggi untuk

    merangsang sampel, yang kemudian akan memancarkan foton energi yang lebih

    rendah. Teknik ini telah menjadi populer untuk biokimia dan aplikasi medis, dan

    dapat digunakan untuk mikroskopi confocal, fluoresensi mentransfer resonansi energi,

    dan pencitraan fluoresensi seumur hidup.

    Spektroskopi Fluoresensi Atom. Pada metode ini seperti pada spektroskopi

    absorpsi atom untuk membentuk partikel-partikel atom diperlukan nyala api. Energi

    radiasi yang diserap oleh partikel atom akan dipancarkan kembali ke segala arah

    sebagai radiasi fluoresensi dengan panjang gelombang yang karakteristik. Sumber

    radiasi ditempatkan tegak lurus terhadap nyala api sehingga hanya radiasi fluoresensi

    yang dideteksi oleh detektor setelah melalui monokromator. Intensitas radiasi

    fluoresensi ini berbanding lurus dengan konsentrasi unsur.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    4/11

    2 Alat yang digunakan

    Dalam metode spektroskopi Fluoresensi ini, alat yang digunakan disebut

    dengan Spektrofotometer Fluoresensi. Komponen-komponen yang penting dari suatu

    instrumen untuk pengukuran flourosensi ditunjukan dalam gambar di bawah ini,

    perhatikan bahwa komponen (sumber, monokromator, dan sebagainya) yang sama

    terdapat juga dalam spektrofotometer.

    Berikut adalah instrumennya :

    Dasar set-up untuk sebuah alat untuk mengukur kondisi mapan fluoresense

    ditampilkan pada Gambar 7.6.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    5/11

    Terdiri dari sumber cahaya (biasanya xenon atau lampu merkuri), sebuah

    monokromator / atau filter untuk memilih panjang gelombang eksitasi; tempat

    sampel; detektor, yang mengubah cahaya yang dipancarkan ke listrik sinyal, dan unit

    untuk pembacaan data dan analisis.

    3 Prinsip Spektroskopi Fluoresensi

    Prinsip-prinsip umum dapat diilustrasikan dengan diagram Jablonski (Veberg,

    2006),seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.1.

    Menurut diagram Jablonski (Gambar 7.1), energi emisi lebih rendah dibandingkan

    dengan eksitasi. Ini berarti bahwa emisi fluoresensi yang lebih tinggi terjadi pada

    panjang gelombang dari penyerapan (eksitasi). Perbedaan antara eksitasi dan panjang

    gelombang emisi dikenal sebagai pergeseran Stoke.

    Langkah pertama (i) adalah eksitasi, di mana cahaya diserap oleh molekul,

    yang ditransfer ke keadaan tereksitasi secara elektronik yang berarti bahwa sebuah

    elektron bergerak dari keadaan dasar singlet, S0, ke keadaan singlet tereksitasi S1. Ini

    diikuti dengan relaksasi getaran atau konversi internal (ii), dimana molekul ini

    mengalami transisi dari elektronik atas ke yang lebih rendah S 1, tanpa radiasi

    apapun. Akhirnya, emisi terjadi (iii), biasanya 10 - 8 detik setelah eksitasi, ketika

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    6/11

    kembali elektron kekeadaan dasar lebih stabil, S0, memancarkan cahaya pada panjang

    gelombang yang sesuaidengan perbedaan energi antara kedua negara elektronik.

    Dalam molekul, masing-masing kondisi elektronik memiliki beberapa kondisi

    bagian getaran terkait. Dalam keadaan dasar, hampir semua molekul menempati

    tingkat vibrasi terendah. Dengan eksitasi dengan sinar UV atau terlihat, adalah

    mungkin untuk mempromosikan molekul yang tertarik ke salah satu tingkat getaran

    beberapa tingkat tereksitasi secara elektronik yang diberikan. Ini berarti bahwa emisi

    fluoresensi tidak hanya terjadi pada satu panjang gelombang tunggal, melainkan

    melalui distribusi panjang gelombang yang sesuai untuk transisi vibrasi beberapa

    sebagai komponen dari transisi elektronik tunggal. Inilah sebabnya mengapa eksitasi

    dan spektrum emisi diperoleh untuk menggambarkan secara rinci karakteristik

    molekul fluoresensi.

    4 Penerapan dari Spektroskopi Fluoresensi

    Hanya sedikit ion anorganik yang berpendar, yang paling dikenal adalah ion

    uranil, UO22+. Umumnya alanisis fluorometrik melibatkan molekul organik. Ada

    beberapa senyawa kelat logam yang berpendar yang memberikan metode yang peka

    untuk beberapa ion logam. Seringkali kelat logam diekstraksi dari dalam larutan

    berair menjadi suatu pelarut organik sebelum pengukuran, suatu proses dan sekaligus

    memisahkannya dari ion-ion pengganggu dan mengkonsentrasikan spesies yang

    berpendar. Misalnya, banyak terdapat reagensia flourometrik untuk aluminium dan

    berilium. Logam-logam yang lebih berat seperti Fe2+, Co2+, Ni2+dan Cu2+sebaliknya

    cenderung mematikan flourosens yang diperagakan oleh banyak zat pengkelat itu

    sendiri, hadinya logam itu dalam kompleks mendorong dibuangnya energi yang

    diserap secara tak radiantif.

    Kadang suatu analit yang tidak berpendar dapat diubah menjadi suatu molekul

    yang berpendar kuat, dengan suatu reaksi yang cepat dan kuantitatif, yang dengan

    muadah digabungkan ke dalam suatu prosedur analitik keseluruhan. Misalnya,

    hormon epinefrin (adrenalin) mudah diubah menjadi adrenolutin. Dalam larutan basa,

    anion folat dari adrenolutin berpendar dengan kuat (eksitasi 360 nm; pancaran 530

    nm). Pasien dengan tumor tertentu pada kelenjar adrenalin dan juga beberapa

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    7/11

    penderita tekanan darah tinggi menunjukkan kadar efinefrina yang meningkat dalam

    air seninya. Hormon yang terdapat pada kadar yang sangat rendah dapat dipekatkan

    dari dalam volume besar air seni dengan suatu prosedur penukar ion pada suatu pH

    dimana nitrogen amino diprotonkan untuk membentuk suatu kation R-NH2-CH

    2,

    dielusi dalam sedikit volume dengan ditukar-ganti dengan H+ dan diolah seperti di

    atas untuk membentuk flourofor itu.

    Beberapa vitamin dapat ditetapkan secara fluorometrik. Oksidasi lembut

    tiamina (vitamin B1) oleh Fe(CN)63-, misalnya akan menghasilkan suatu produk yang

    disebut tiokrom yang memperagakan fluoresens biru pada kondisi yang tepat. Jika

    pancaran pendaran itu diukur terhadap dua porsi sampel, satu diolah dengan

    ferisianida dan yang lain tidak, orang dapat mengurangi kontribusi pengganggu non-

    tiamina yang berpendar untuk meningkatkan selektivitas. Riboflavin (vitamin B1) dan

    piridoksin (B6) merupakan vitamin lain yang dapat ditetapkan oleh fluoresensi.

    Meskipun kebanyakan asam amino tidak berpendar, tetapi mudah bereaksi

    dengan reagen fluoresamina untuk membentuk senyawa yang sangat berpendar yang

    telah digunakan dalam biokimia untuk mendeteksi kuantitas.

    Metode fluoresensi sangat baik untuk menetapkan beberapa hidrokarbonaromatik polisiklik yang telah dikelompokkan sebagai polutan prioritas oleh

    Jawatan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), yang mengatakan bahwa

    fluoresens memberi deteksi yang sangat peka terhadap komponen-komponen sampel

    tertentu dalam kromatografi cairan.

    Misalnya pada produk Susu :

    Produk-produk susu mengandung beberapa fluorophores intrinsik. Misalnya asam

    amino aromatik dan asam nukleat, triptofan, tirosin dan fenilalanin dalam protein,

    vitamin A dan B2, Nikotinamida adenin dinukleotida (NADH) dan klorofil, dan

    berbagai senyawa lainnya yang dapat ditemukan pada konsentrasi rendah atau sangat

    rendah di produk makanan.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    8/11

    5 Kelebihan dan Kekurangan

    Kelebihan dan kekurangan Spektroskopi Fluoresensi :

    Kelebihan :

    Karakteristik flouresensi spektrometri adalah sensitivitas yang tinggi.

    Fluorometri dapat menerima limit deteksi dengan kekuatan sinyal lebih rendah dari

    teknik lain. Limit deteksi sekitar 10-10 M atau lebih rendah bisa saja diukur dari

    sebuah molekul. Langkah pertama pada pengukuran flouresensi adalah eksitasi

    elektronik dari sebuah molekul analit yang mengabsorbsi foton. Di flouresensi, spin

    pada keadaan dasar dan tereksitasi adalah sama. Pada banyak molekul organic,

    kedaan dasar adalah singlet state (semua spin berpasangan). Flouresensi terjadi ketika

    sebuah molekul dipromosikan ke keadaan tereksitasi dengan absorpsi, dan kemudian

    kembali pada keadaan dasar dengan emisi.

    Batas deteksi flouresensi sering kali berorde 10-9M dan dengan tehnik deteksi

    yang istimewa hampir 10-12M. Sebagai pedoman, flouresensi lazim seribu kali lebih

    peka daripada spektrofotometri, meskipun nilai-nilai yang sebenarnya bergantung

    pada senyawa-senyawa yang dilibatkan dan instrumen mana yang tersedia.

    Fakta bahwa fluoresensi ditandai dengan dua parameter panjang gelombang

    yang signifikan meningkatkan spesifikasi dari metode ini, dibandingkan dengan

    teknik spektroskopi hanya didasarkan pada penyerapan. Suatu sifat yang menonjol

    dari analisis flourosensi adalah tingginya kepekaan dibandingkan dengan tehnik lazim

    lainnya, misalnya spektrofotometri. Sudah menjadi sifat lebih baik untuk mengukur

    sedikit cahaya lawan tak ada cahaya ketimbang mengukur pengurangan kecil dalam

    suatu berkas yang terang. Daya pancaran berpendar, Pemdapat diukur tak bergantung

    pada daya cahaya masuk, Po. Pancaran dapat ditingkatan baik dengan baik dengan

    meningkatkan Pomaupun dengan menggandakan isyarat detektor.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    9/11

    Kekurangan :

    Beberapa kondisi fisis yang mempengaruhi fluoresensi pada molekul antara

    lain polaritas, ion-ion, potensial listrik, suhu, tekanan, derajat keasaman (pH), jenis

    ikatan hidrogen,viskositas dan quencher (penghambat de-eksitasi). Kondisi-kondisi

    fisis tersebut mempengaruhi proses absorbsi energi cahaya eksitasi. Hal ini

    berpengaruh pada proses de-eksitasi molekul sehingga menghasilkan karakteristik

    intensitas dan spektrum emisi fluoresensi yang berbeda- beda.

    Bila suhu makin tinggi maka efisiensi kuantum fluoresensi makin berkurang.

    Hal ini disebabkan pada suhu yang lebih tinggi tabrakan-tabrakan antar molekul atau

    tabrakan antar molekul dengan pelarut menjadi lebih sering yang mana peristiwatabrakan kelebihan energi molekul tereksitasi dilepaskan ke molekul pelarut.

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    10/11

    BAB III

    PENUTUP

    D. KESIMPULAN

    1.

    Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan

    cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh

    materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

    mempelajari interaksi antara cahaya dan materi.

    2.

    Fluoresensi adalah emisi cahaya setelah penyerapan sinar ultraviolet (UV) atau

    cahaya tampak oleh molekul fluoresensi atau substruktur disebut fluorophore .

    3. Kompenen Spektroskopi Fluoresensi terdiri dari sumber cahaya (biasanya xenon

    atau lampu merkuri), sebuah monokromator / atau filter untuk memilih panjang

    gelombang eksitasi; tempat sampel; detektor, yang mengubah cahaya yang

    dipancarkan ke listrik sinyal, dan unit untuk pembacaan data dan analisis.

    4. Manfaat dari spektroskopi fluoresensi yaitu :

    a. Kesehatan

    b. Industri

    c. Ilmu pangan dan Kimia Pertanian

  • 5/20/2018 Makalah Spektroskopi Fluoresensi

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    Ed. Da Wen Sun. 2008. Modern Technic for F ood Autentication. Elsevier: New York.

    Ghalib, ibnu. 2007. Kimia Farmasi Anali sis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

    Sumber:http: //radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar -x-

    karakteristik.html(diakses pada 06 Juni, 2012).

    Sumber:http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/12/hakikat-media-torso.html(diakses pada

    06 Juni, 2012).

    http://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar-x-karakteristik.htmlhttp://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar-x-karakteristik.htmlhttp://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar-x-karakteristik.htmlhttp://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar-x-karakteristik.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2010/12/hakikat-media-torso.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2010/12/hakikat-media-torso.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2010/12/hakikat-media-torso.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2010/12/hakikat-media-torso.htmlhttp://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar-x-karakteristik.htmlhttp://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-sinar-x-karakteristik.html