Makalah softskill bab 2

38
TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB II Disusun Oleh: RIKA HARIANY 16412370 Dosen Pembimbing: INA HELIANY SH., MH. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2014

Transcript of Makalah softskill bab 2

Page 1: Makalah softskill bab 2

TUGAS SOFTSKILL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB II

Disusun Oleh:

RIKA HARIANY

16412370

Dosen Pembimbing:

INA HELIANY SH., MH.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2014

Page 2: Makalah softskill bab 2

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………….……………………...................1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………..…………………………………………2

1.2 Landasan Hukum………..…………………………………..…..2

1.3 Tujuan…………………..………………………………..…….14

1.4 Tinjauan Pustaka……….……….……………………………..16

BAB 2 PERMASALAHAN……………………………………………...18

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Paham Kekuasaan dan Teori Geopolitik……………………………………18

3.2 Implementasi Wawasan Nusantara…………………………………………28

3.3 Tantangan implementasi wawasan Negara…………………………………30

3.4 Keberhasilan implementasi wawasan nasional……………………………..32

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….37

Page 3: Makalah softskill bab 2

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah

kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara

kepulauan telah diletakkan melalui deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut

memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep

Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai

pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah

kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya

beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai

contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: “Brittain rules the waves”. Ini

berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Tetapi cukup banyak

juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan

sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat

wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa

nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di

tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu

ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Jelaslah disini bahwa wasantara

adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik

Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam

terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai

dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan

yang meningkat, dalam“koridor” wasantara.

1.2 Landasan Hukum Wawasan Nusantara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994) wawasan berasal dari kata

dasar mawas atau mewawas, yang berarti meneliti, meninjau, memandang, mengamati.

Sedangkan wawasan adalah hasil mewawas; tinjauan; pandangan. Sedangkan nusantara,

masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994), adalah sebutan (nama) bagi

Page 4: Makalah softskill bab 2

3

seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap

bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD

1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan

menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Dengan kata lain, wawasan

nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan

lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan

dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat,

berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional . Wawasan nasional dibentuk dan

dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh negara yang bersangkutan

diantaranya :

A. Paham Machiavelli (Abad XVII)

Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam bahasa dengan judul “The

Prince”, Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar

agar sebuah negara dapat berdiri dengan kokoh. Didalamnya terkandung beberapa postulat

dan cara pandang tentang bagaimana memelihara kekuasaan politik. Menurut Machiavelli,

sebuah negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut: pertama, segala cara

dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan; kedua, untuk menjaga kekuasaan

rezim, politik adu domba (divide et impera) adalah sah; dan ketiga, dalam dunia politik (yang

disamakan dengan kehidupan binatang buas ), yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

Semasa Machiavelli hidup, buku “The Prince” dilarang beredar oleh Sri Paus karena

dianggap amoral. Tetapi setelah Machiavelli meninggal, buku tersebut menjadi sangat dan

banyak dipelajari oleh orang-orang serta dijadikan pedoman oleh banyak kalangan politisi

dan para kalangan elite politik.

B . Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang, selain penganut baik

dari Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa perang di masa depan akan merupakan

perang total yang mengerahkan segala upaya dan kekuatan nasional. Kekuatan ini juga perlu

didukung oleh kondisi sosial budaya berupa ilmu pengetahuan teknologi demi terbentuknya

kekuatan hankam untuk menduduki dan menjajah negara-negara disekitar Prancis. Ketiga

postulat Machiavelli telah diimplementasikan dengan sempurna oleh Napoleon, namun

menjadi bumerang bagi dirinya sendiri sehingg akhir kariernya dibuang ke Pulau Elba.

Page 5: Makalah softskill bab 2

4

C. Paham Jendral Clausewitz (XVIII)

Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon dari negaranya

sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya bergabung dan menjadi penasihat militer Staf Umum

Tentara Kekaisaran Rusia. Sebagaimana kita ketahui, invasi tentara Napoleon pada akhirnya

terhenti di Moskow dan diusir kembali ke Perancis. Clausewitz, setelah Rusia bebas kembali,

di angkat menjadi kepala staf komando Rusia. Di sana dia menulis sebuah buku mengenai

perang berjudul Vom Kriege (Tentara Perang). Menurut Clausewitz, perang adalah

kelanjutan politik dengan cara lain. Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai

tujuan nasional suatu bangsa. Pemikiran inilah yang membenarkan Rusia berekspansi

sehingga menimbulkan perang Dunia I dengan kekalahan di pihak Rusia atau Kekaisaran

Jerman.

D. Paham Feuerbach dan Hegel

Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua aliran besar Barat

yang berkembang didunia, yaitu kapitalisme di satu pihak dan komunisme di pihak yang lain.

Pada abad XVII paham perdagangan bebas yang merupakan nenek moyang liberalisme

sedang marak. Saat itu orang-orang berpendapat bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu

negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan emas. Paham ini

memicu nafsu kolonialisme negara Eropa Barat dalam mencari emas ke tempat yang lain.

Inilah

yang memotivasi Columbus untuk mencari daerah baru, kemudian Magellan, dan lain-

lainnya. Paham ini juga yang mendorong Belanda untuk melakukan perdagangan (VOC) dan

pada akhirnya menjajah Nusantara selama 3,5 abad.

E. Paham Lenin (XIX)

Lenin telah memodifikasi paham Clausewitz. Menurutnya, perang adalah kelanjutan politik

dengan cara kekerasan. Bagi Leninisme/komunisme, perang atau pertumpahan darah atau

revolusi di seluruh dunia adalah sah dalam kerangka mengkomuniskan seluruh bangsa di

dunia. Karena itu, selama perang dingin, baik Uni Soviet maupun RRC berlomba-lomba

untuk mengekspor paham komunis ke seluruh dunia. G.30.S/PKI adalah salah satu komoditi

ekspor RRC pada tahun 1965. Sejarah selanjutnya menunjukkan bahwa paham komunisme

ternyata berakhir secara tragis seperti runtuhnya Uni Soviet.

Page 6: Makalah softskill bab 2

5

F. Paham Lucian W.Pye dan Sidney

Dalam buku Political Culture and Political Development (Princeton University Press, 1972 ),

mereka mengatakan :”The political culture of society consist of the system of empirical

believe expressive symbol and values which devidens the situation in political action can take

place, it provides the subjective orientation to politics…..The political culture of society is

highly significant aspec of the political system”. Para ahli tersebut menjelaskan adanya

unsur-unsur sebyektivitas dan psikologis dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu

bangsa, kemantapan suatu sistem politik dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar pada

kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan.samudera Hindia).

Konsepsi Wawasan Nusantara Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi

wawasan nusanatara adalah sebagai berikut :

a. Aspek Historis

Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu

dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :

1. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah, kehidupan

sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan, kemiskinan dan

kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik

Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia justru melawan

bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan penjajah selalu ada pahlawan, tetapi

juga ada pengkhianat bangsa.

2 . Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah Indonesia

adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini masih terpisah-pisah

berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut territorial Hindia Belanda adalah sejauh 3

(tiga) mi l. Dengan adanya ordonan tersebut , laut atau perairan yang ada diluar 3 mil tersebut

merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai perairan internasional. Sebagai bangsa yang

terpecah-pecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa Indonesia.

Keadaan tersebut tidak mendukung kita dalam mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu

dan berdaulat. Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut kita membutuhkan semangat

kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang bersatu. Upaya untuk mewujudkan wilayah

Indonesia sebagai wilayah yang utuh tidak lagi terpisah baru terjadi 12 tahun kemudian

setelah Indonesia merdeka yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan

Page 7: Makalah softskill bab 2

6

yang selanjutnya disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Isi pokok dari

deklarasi tersebut menyatakan bahwa laut territorial Indonesia tidak lagi sejauh 3 mili

melainkan selebar 12 mil dan secara resmi menggantikan Ordonansi 1939.

Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun 1960 tentang perairan

Indonesia yang berisi :

1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia.

2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut.

3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam dari

garis dasar.

Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut tidak lagi

sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia diperbaharui

dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia. Deklarasi Djuanda juga

diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui perjuangan panjanag akhirnya Konferensi

PBB tanggal 30 April menerima “ The United Nation Convention On The Law Of the

Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut Indonesia diakui sebagai

negara dengan asas Negara Kepulauan (Archipelago State).

b. Aspek Geografis dan Sosial Budaya

Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa dengan

wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan dan

heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi menjadi bangsa yang satu

dan utuh . Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :

1. Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritime

2. Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang)

3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa

4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim

5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik dan Mediterania

6. Wilayah subur dan dapat dihuni

Page 8: Makalah softskill bab 2

7

7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam

8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam

9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868 juta jiwa (tahun

2005 – www.datastatistik-Indonesia.com) . Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan

1998 tentang GBHN, Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang

bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupanbermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Dasar Hukum

Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik kewarganegaraan

yang tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :

1. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973

2. TAP MPR Nomor IV/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN

3. TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tanggal 12 maret 1983

Ruang lingkup Wawasan Nusantara dalam TAP MPR ’83 dalam mencapai tujuan

pembangunan Nasional antara lain :

a. Kesatuan Politik

b. Kesatuan Ekonomi

c. Kesatuan Sosial Budaya

d. Kesatuan Pertahanan Keamanan

Unsur – Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Wadaha.

Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat

gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara

Page 9: Makalah softskill bab 2

8

dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya.Setelah

bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi

kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur

politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud

infrastruktur politik.Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu

Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua

Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi,

sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut

bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem

perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang

harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi

masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang

secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat

pancasila.

Isi-Wawasan-Nusantara

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional

yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di

masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia

harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan

nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:

Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan

nasional.

Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi:

Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan:

Page 10: Makalah softskill bab 2

9

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.

Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh-

meliputi:

Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara secara-

terpadu.

Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi

dan identitas nasional.

Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar

“Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.

Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan

dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem pertahanan

keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya

yang mencakup aspek kehidupan nasional.

Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah

Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata

laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas

yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan ,

perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang

utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

pengendalian. Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian

bangsa indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan

Page 11: Makalah softskill bab 2

10

cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm

segala aspek kehidupan nasional.

Tantangan implementasi wawasan nusantara dengan adanya era Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa

melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut,

maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi

intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan

pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang

bisa diterima secara luas.Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin

pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan

bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok .

Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,

dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan

bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa

berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh

sebagai-berikut-:

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan

aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal

proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.

Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan

aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta

upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

2.-Wawasan-Nusantara-dalam-Pembangunan-Nasional

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan

perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan

nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang

sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan

terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

Page 12: Makalah softskill bab 2

11

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan

ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara

mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan

kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu

sendiri.

Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik

bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa

mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha

bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat.

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap

batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup

sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan

bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau

kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya . Budaya Indonesia pada hakikatnya

adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya

bangsa . Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan

dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan keamanan

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan

menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap

bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan

bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap

warga negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :

Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman

terhadap seluruh bangsa dan negara.

Page 13: Makalah softskill bab 2

12

Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam

pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

3. Penerapan Wawasan Nusantara

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di bidang

wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah

integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut bebas”

menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam

yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama negara

tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.

d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak

pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan

transportasi.

e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa

Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib

sepenanggungan dengan asas pancasila.

f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada kesiapsiagaan

dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta

untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.

4.-Hubungan-Wawasan-Nusantara-dan-Ketahanan-Nasional

Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah pada pencapaian tujuan

nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawsan

nasional untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan nasional.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman

bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional

merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut

dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan

ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman

Page 14: Makalah softskill bab 2

13

bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang

seteru.

2.2 Penampilan Anggapan

Anggapan penulis mengenai Wawasan Nusantara adalah Negara Indonesia yang mempunyai

wilayah yang sangat luas dibandingkan negara-negara lain didunia, mulai dari sabang sampai

marauke. Terdiri dari dua benua dan dua samudera yang memiliki 2 musim yaitu musim

penghujan dan musim kemarau ini juga memiliki berbagai macam suku tinggal diIndonesia.

Mempunyai bahasa yang berbeda-beda,kebiasaan dan adat yang berbeda, kepercayaan yang

berbeda, kesenian,ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berfikir yang berbeda-beda.

Wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk

mencapai tujuan nasional. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi,

seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut luas, hujan tropis yang besar , hasil tambang dan

minyak yang besar, serta memiliki penduduk dalam jumlah yang cukup besar . dan Wawasan

nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar

tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara pandang yang

selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Yang berarti

bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir,bersikap,dan bertindak secara

utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia

2.3 Hasil yang Diharapkan

Dari data yang telah penulis telusuri maka hasil yang diharapkan adalah sebagai masyarakat

bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami Wawasan Nusantara kita

seharusnya mengubah cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk

geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 . Dimana dalam mengimplementasikannya

kita harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam

menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan

nasional.

Page 15: Makalah softskill bab 2

14

1.3 Tujuan

Tujuan Wasasan Nusantara adalah sebagai berikut:

1. Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan dan kesatuan segenap aspek

kehidupan nasional, yaitu politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

2. Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah,

dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerjasama dan saling menghormati.

Adapun manfaat yang kita dapatkan dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah sebagai

berikut:

1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional. Hal ini dibuktikan

dengan penerimaan asas negara kepulauan berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982.

Indonesia sebagai negara kepulauan diakui oleh dunia internasional.

2. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia. Berdasarkan Ordonansi 1939, wilayah

teritorial Indonesia hanya seluas 2 juta km2. Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara

maka luas wilayah Indonesia menjadi 5 juta km2 sebagai satu kesatuan wilayah.

Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya yang

besar bagi peningkatan kesejahteraan. Sumber daya tersebut terutama sumber minyak yang

ditemukan di wilayah teritorial dan landas kontinen Indonesia.

4. Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan wilayah

nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.

5. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional. Misalnya tercermin

dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Sebuah konsep buatan manusia tidaklah sempurna. Selain manfaat yang dapat diperoleh,

tentunya akan ada konsekwensi yang harus diantisipasi, yaitu berupa implikasi masalah yang

muncul saat Wawasan Nusantara tersebut diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara. Beberapa masalah yang mungkin dapat timbul tersebut antara lain:

1. Persoalan garis batas/wilayah Indonesia dengan negara lain yaitu batas darat, laut, dan

udara. Persoalan penarikan garis batas dapat menimbulkan konflik dengan negara lain, oleh

karena negara akan saling klaim mengenai pemilikan suatu wilayah.

2. Masuknya pihak luar ke dalam wilayah yuridikasi Indonesia yang tidak terkendali dan

terawasi. Misalnya, masuknya nelayan asing ke wilayah perairan Indonesia, kasus

perompakan di laut, keluarnya nelayan Indonesia ke wilayah negara tetangga dan melintasnya

pesawat perang negara lain di wilayah udara Indonesia.

Page 16: Makalah softskill bab 2

15

3. Adanya kerawanan-kerawanan di pulau-pulau terluar Indonesia. Pulau-pulau ini potensial

untuk dimanfaatkan sebagai daerah pencarian ikan secara ilegal, tempat/transit kejahatan

lintas negara, daerah pendudukan asing, keterbatasan komunikasi dan transportasi, serta

rawan kemiskinan dan ketidakadilan. Ada 12 pulau yang diidentifikasi sebagai pulau terluar

di Indonesia (Tempo, 2005) yaitu sebagai berikut:

a. Pulau Rondo, ujung pailng barat Indonesia berbatasan dengan India dan Thailand,

b. Pulau Sekatung, ujung utara berbatasan dengan Vietnam,

c. Pulau Nipa, berbatasan dengan Singapura,

d. Pulau Berhala, berbatasan dengan Malaysia,

e. Pulau Marore, berbatasan dengan Filipina,

f. Pulau Miangas, berbatasan dengan Filipina,

g. Pulau Marampit, berbatasan dengan Filipina,

h. Pulau Batek, berbatasan dengan Timor Leste,

i. Pulau Dana, berbatasan dengan Australia,

j. Pulau Fani, berbatasan dengan Republik Palau, ujung utara Papua,

k. Pulau Fanildo, berbatasan dengan Republik Palau,

l. Pulau Bras, berbatasan dengan Republik Palau.

4. Sentimen kedaerahan yang suatu saat berkembang dan dapat melemahkan pembangunan

berwawasan nusantara. Misal, suatu daerah tertutup bagi pendatang, penolakan warga

transpigran oleh penduduk lokal, pejabat publik daerah haruslah putra daerah yang

bersangkutan, dan lain-lain.

Mengingat dampak yang terjadi akibat implikasi di atas, hendaknya pemerintah dapat

mengambil langkah-langkah yang cerdas dan arif dalam menjalankan pemerintahannya.

Ruang kendali yang luas serta potensi yang beragam disetiap daerah, tidak lagi dimungkinkan

penerapan konsep Wawasan Nusantara yang melahirkan pemerintahan terpusat sebagaimana

pengalaman masa lalu. Perlu diupayakan penerapan Wawasan Nusantara melalui serangkaian

pembangunan dan kebijakan yang mampu mengembangkan persatuan bangsa dan keutuhan

wilayah tanpa perlu menciptakan pemerintahan terpusat dengan tetap mengakui

keanekaragaman bangsa dan budaya di dalamnya.

Sesuai dengan fungsinya, Wawasan Nusantara sebagai wawasan dalam mencapai tujuan

pembangunan nasional, harus mampu menumbuhkan kearifan budaya lokal dengan melihat

berbagai segala potensi dan daya dukung di setiap daerah dengan proporsi yang tepat.

Dengan prinsip keadilan dan pemeliharaan kesetiakawanan sosial yang melandasi persatuan

Page 17: Makalah softskill bab 2

16

dan kesatuan bangsa dan negara, Wawasan Nusantara harus dapat meningkatkan Ketahanan

Nasional sehingga terjamin kelanjutan dan peningkatan pembangunan nasional.

1.4 Tinjauan Pustaka

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri

dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.[1] Dalam pelaksanannya,

wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk

mencapai tujuan nasional.

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan

dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. Bangsa

Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia

menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri

keadilan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu

kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme,

karena semua manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan

kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal.

Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaaan atau

nasionalisme yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan

Chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama antar bangsa yang

saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut mewujudkan

perdamaian dan ketertiban dunia

Page 18: Makalah softskill bab 2

17

BAB 2

PERMASALAHAN

1. Apa maksud teori kekuasaan dan teori geopolitik?

2. Apa implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional?

3. Apa tantangan implementasi wawasan Negara dengan adanya era baru kapitalisme?

4. Bagaimana keberhasilan implementasi wawasan nasional?

Page 19: Makalah softskill bab 2

18

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Paham Kekuasaan dan Teori Geopolitik

Paham kekuasan dan geopolitik menurut beberapa para ahli yang mengemukakan

sebagai berikut:

A. Paham kekuasaan

Paham kekuasaan menurut beberapa para ahli yaitu :

TEORI-TEORI KEKUASAAN

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut

oleh negara yang bersangkutan.

1. Paham-Paham Kekuasaan

a. Machiavelli (abad XVII)

Sebuah negara itu akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil:

1. Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan

2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah.

3. Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala daya

upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus didampingi

dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu

pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan

dalam menduduki dan menjajah negara lain.

c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)

Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia dan akhirnya dia

bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang yang

berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik

dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

d. Fuerback dan Hegel

Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya,

terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara itu.

e. Lenin (abad XIX)

Page 20: Makalah softskill bab 2

19

Perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan

darah/revolusi di negara lain di seluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka

mengkomuniskan bangsa di dunia.

f. Lucian W. Pye dan Sidney

Kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan

politik bangsa ybs. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat

kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya.

Dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh

kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus menghayati kondisi subyektif psikologis sehingga

dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.

2. Teori–Teori Geopolitik (ilmu bumi politik)

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini

banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :

a. Federich Ratzel

1. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme

(mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,

mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.

2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti

kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori

ruang).

3. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum

alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.

4. Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam.

Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam

diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara (wilayah)

sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara

damai maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel menimbulkan dua aliran :

-menitik beratkan kekuatan darat

-menitik beratkan kekuatan laut

b. Rudolf Kjellen

Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai tujuan negara, hanya

dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar

memungkinkan pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya.

Page 21: Makalah softskill bab 2

20

Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang:

geopolitik, ekonomipolitik, demopolitik, sosialpolitik dan kratopolitik.

Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus mampu

swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan

kekuatan nasional.

c. Karl Haushofer

Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf Hitler, juga

dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme

dan fasisme. Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjelen, yaitu

sebagai berikut :

Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim

untuk menguasai pengawasan dilaut

Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman

dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.

Geopulitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.

Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk

mendapatkan ruang hidup (wilayah).

d. Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua)

Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu

konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah

jantung”, yaitu Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia,

Afrika dan akhirnya dapat mengusai dunia.

e. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (konsep wawasan bahari)

Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan

berarti menguasai “kekayaan dunia” sehinga pada akhirnya menguasai dunia.

f. W.Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller (konsep wawasan dirgantara)

Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya

tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran

dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.

g. Nicholas J. Spykman

Teori daerah batas (RIMLAND) yaitu teori wawasan kombinasi, yang menggabungkan

kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluan dan

kondisi suatu negara.

Wawasan Nasional Indonesia

Page 22: Makalah softskill bab 2

21

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal

sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara

Indonesia.

1. Paham kekuasaan Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang

perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta

kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan

ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan

ekspansionisme.

Bangsa Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang

perangdan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.

Geopolitik Indonsia

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu

laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh

sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

Pemahaman tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu

paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang

berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.

Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah :

Menurut Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang Paham Indonesia

menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah negara sebagai satu kesatuan yang

utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.

TEORI GEOPOLITIK menurut :

1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Pokok – pokok teori Ratzel disebut teori ruang, yang menyebutkan bahwa :

Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme ( makhluk hidup ), yang

memerlukan ruang hidup ( lebensraum ) cukup agar dapat tumbuh dengan subur melalui

proses lahir, tunbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut dan mati.

Kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Makin luas ruang dan

potensi geografi yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan makin besar

kemungkinan kelompok politik itu tumbuh.

Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum

alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan berlangsung.

Page 23: Makalah softskill bab 2

22

Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat diperluas

dengan mengubah batas – batas negara baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan

atau perang.

Pandangan Ratzel tentang geopolitik menimbulkan dua aliran kekuatan, yaitu :

Berfokus pada kekuatan didarat ( continental )

Berfokus pada kekuatan dilaut ( maritime )

Melihat adanya efek persaingan dua aliran kekuatan yang bersumber dari teorinya, Ratzel

meletakkan dasar – dasar suprastruktur geopolitik, yaitu bahwa kekuatan suatu negara harus

mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geographynya. Dengan demikian,

esensi pengertian politik adalah penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan

keinginan atau aspirasi nasional suatu bangsa. Hal ini sering kearah politik adu kekuatan dan

adu kekuasaan dengan tujuan ekspansi.

2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Pokok – pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme

hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel yang menyatakan bahwa negara

adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi, sedangkan pokok teori Ratzel

mencoba menerapkan metodologi biologi teori Evolusi Darwin yang sedang popular di Eropa

pada akhir abad ke-19 kedalam teori ruangnya. Pokok – pokok teori Kjellen tersebut :

Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki intelektualitas.

Negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar kemampuan dan

kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.

Negara merupakan suatu system politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo

politik, dan krato politik ( politik memerintah ).

Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan

tekhnologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya : kedalam untuk mencapai persatuan

dan kesatuan yang harmonis dan keluar untuk mendapatkan batas – batas negara yang lebih

baik. Sementara itu, kekuasaan imperium continental dapat mengontrol kekuatan maritime.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer

Pokok – pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat

ekpansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada peperangan.

Kecurigaan itu disebabkan oleh pendapat yang mengutik pernyataan Herakleitos, bahwa “

perang adalah bapak dari segala hal “ atau dengan kata lain “ perang merupakan hal yang

diperlukan untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara “.

Page 24: Makalah softskill bab 2

23

Teori Haushofer berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf Hitler. Teori ini pun

dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme

dan fasisme. Inti teori Haushofer adalah :

Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum

alam.

Kekuatan imperium daratan dapat mengejar kekuasaan imperium maritime untuk menguasai

pengawasan dilaut.

Beberapa negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia

Barat ( Jerman dan Italia ) serta Jepang di Asia Timur Raya.

Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan perhatian kepada soal strategis

perbatasan.

Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan

pembagian baru dari kekayaan alam dunia.

Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan

ruang hidup.

Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik

yangdianutnya. Beberapa teory paham kekuasaan dan teori geopolitik diuraikan sebagai

berikut

1. Paham paham kekuasaan

Perumusan waawasan nasionl lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai

sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggung jawabkan.

2. Teori teori singkat

Geopolitik berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang

didasarkan kepada pertimbangan pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif

kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.

Wawasan nasional indonesia merupakan wawasan yang di kembangkan berdasarkan teori

wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh paham

kekuasaan bangsa indonesia dan geopolitik imdonesia

1. Paham kekusaan bangsa indonesia

wawasan nasional bangsa indonesia tidak mengembangkan ajaean tentang kekuasaaan dan

adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih benih persengkataan dan

ekspansionisme. Ajaran wawasan nasional bangsa indonesia menyatakan bahwa :ideologi

digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik masional, dihadapkan pada

kondisi dan konstelasi geo0greafi indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya.

Page 25: Makalah softskill bab 2

24

2. Geopolitik indonesia

Pemahaman tentang kekuatan dan kekusaan yang dikembangkan di indonesia didasarkan

pada pemahaman tentang paham perang dan damai sejahtra disesuaikan dengan kondisi dan

konstelasi geografi indonesia. Sedangkan pemahaman tentang negara indonesia menganut

paham negara kepulauan

Yaitu paham yang di kembangkan dari asas archipelago yangmemang berbeda dengan

pemahaman archipologi dinegara negara barat pada umumnya.

3. Dasar pemikiran wawasan nasional indonesia

Wawasan masional indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa

indonesia yand berlandaskan faksafah pancasila dan oleh pandanganfeopolitik indonesia yang

berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa indonesia.

Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai dasar pemikiran pembinaan dan

pengembagan wawasan nasional indonesia ditinjau dari :

a. Latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah pancasila

b. Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan nusantara.

c. Latar nelakang pemikiran aspek sosial budaya bangsa indonesia.

d. Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan bangsa Indonesia

latar belakang filosofis wawasam nusantara

Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila

Berdasarkan falsafah pancasila, manuisia indonesia adalah mahluk ciptaan tuhan yang

mempunyai naluri, ahlak,daya pikir, dan sadar akan keberadaanya yang serba terhubung

dengan sesamanya, lingkunganya dan alam semesta,dan penciptanya.

Berdasarkan kesadaran yang di pengaruhi oleh lingkungnya, manusia indonesia memiliki

inovasi.

BATAS WILAYAH INDONESIA menurut :

Gambar wilayah Indonesia berdasarkan TZMKO 1993 :

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab wilayah Indonesia menjadi

terpisah-pisah, sehingga pada tgl. 13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi

Djuanda yang isinya :

a. Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk

negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar

daripada wilayah daratan Indonesia.

b. Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan

sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.

Page 26: Makalah softskill bab 2

25

c. Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung

yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.

Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah

daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan

negara.

Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia

lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang

telah disepakati oleh PBB tahun 1982, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut

menurut konvensi Hukum Laut PBB.

Gambar Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB,

Montenegro, Caracas tahun 1982

Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona

Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.

Zona Laut Teritorial

Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut

lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu

kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing

negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut

teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam

(laut nusantara). Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-

ujung pulau terluar.

Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi

mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di

bawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian diperkuat/diubah menjadi Undang-

undang No.4 Prp. 1960.

Zona Landas Kontinen

Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan

dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak

pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen

Australia.

Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut.

Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara

tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara.

Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk

Page 27: Makalah softskill bab 2

26

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk

menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini

dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur

dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan

pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini

kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui

sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas

zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka

ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua

negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia

dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

Agar lebih jelas tentang batas zona laut Teritorial, zona landas kontinen dan zona ekonomi

eksklusif lihatlah peta berikut.

Gambar Batas wilayah laut Indonesia menurut UNCLOS

Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun 1982, pokok-pokok

negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept negara Indonesia diakui dan

dicantumkan dalam UNCLOS 1982 (United Nation Convention on the Law of the Sea) atau

konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No.17 th.1985 dan sejak 16 Nopember 1993

Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60 negara sehingga menjadi hukum positif (hukum yang

berlaku di masing-masing negara).

Berlakunya Unclos 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan

kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dan Landas Kontinen

Indonesia.

BATAS WILAYAH INDONESIA menurut konferensi djuanda 1957 :

Secara histories batas wilayah laut Indonesia telah dibuat oleh pemerintah colonial Belanda,

yaitu dalam Territorial Zee Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939, yang menyatakan

bahwa lebar wilayah laut Indonesia adalah tiga mil diukur dari garis rendah di pantai masing-

masing pulau Indonesia. Karenanya di antara ribuan pulau di Indonesia terdapat laut-laut

bebas yang membahayakan kepentingan bangsa Indonesia sebagai Negara kesatuan.

Untuk mengatasi masalah di atas, pemerintah Indonesia dipimpin oleh PM Juanda pada

tanggal 13 Desember 1957 telah mengeluarkan keputusan yang dikenal dengan Deklarasi

Page 28: Makalah softskill bab 2

27

djuanda, yang isinya :

Demi kesatuan bangsa,Ä integritas wilayah, serta kesatuan ekonomi, ditarik garis-garis

pangkal lurus yang menghubungkan titi-titik terluar dari pulau-pulau terluar.

Negara berdaulat atas segalaÄ perairan yang terletak dalam garis-garis pangkal lurus

termasuk dasar laut dan tanah dibawahnya serta ruang udara di atasnya, dengan segala

kekayaan didalamnya.

Laut territorial seluas 12 mil diukur dari pulau yang terluar.Ä

Hak lintas damai kapal asingÄ melalui perairan Nusantara (archipelago watwrs) dijamin

tidak merugikan kepentingan negara pantai, baik keamanan maupun ketertibannya.

Wilayah Indonesia Saat Proklamasi

17 Agustus 1945 masih berlaku TERRITORIALE ZEE EN MARITIEME KRINGEN

ORDONANTIE TAHUN 1939. Dimana lebar laut wilayah Indonesia adalah 3 mil diukur

dari garis air rendah dari masing-masing pulau Indonesia. Penetapan lebar wilayah laut 3 mil

ini, tidak menjamin kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (bila dihadapkan

dengan pergolakkan pergolakkan yang terjadi di dalam negeri dan lingkungan keadaan alam).

Atas pertimbangan tersebut maka keluarlah :

Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

Menyatakan tentang penentuan batas lautan teritorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis

yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.

Maka sejak itu berubahlah luas wilayah Indonesia dari kurang lebih 2 juta km persegi

menjadi 5 juta km persegi dimana kurang lebih 65 % wilayahnya terdiri dari laut atau

perairan (negara maritim), dan 35 % adalah daratan. Terdiri dari 17.508 buah pulau dengan :

5 (lima) buah pulau besar : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya dan 11.808

pulau-pulau kecil yang belum diberi nama.Dengan luas daratan : kurang lebih 2.028.087 km

persegi. Dengan panjang pantai : kurang lebih 81.000 km persegi. Topografi daratannya :

merupkan pegunungan dengan gunung-gunung berapi, baik yang masih aktif maupun yang

sudah tidak aktif.

Jadi pengertian Nusantara adalah kepulauan indonesia yang terdiri dari 17.508 pulau-pulau

baik pulau besar dan pulau kecil dan diantara batas-batas astronomis sebagai berikut :

• Utara : 06o 08o lintang utara

• Selatan : 11o 15o lintang selatan

• Barat : 94o 45o bujur barat

• Timur : 141o 05o derajad bujur timur

Page 29: Makalah softskill bab 2

28

• Dengan jarak Utara – Selatan : kurang lebih 1.888 km persegi.

Jarak antara Barat – Timur : kurang lebih 5.110 km persegi.

UNCLOS 1982

UNCLOS 1982(United Nation Convention On The Law Of The Sea). Indonesia meratifikasi

UNCLOS 1982 melalui Undang Undang No. 17 th 1985 pada tanggal 13 desember 1985.

Berlakunya UNCLOS 1982, akan berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi

kepentingan kesejahteraan seperti , bertambah luasnya Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan

Landas Kontinen Indonesia(200mil).UNCLOS 1982 memberikan keuntungan bagi

pembangunan nasional: Bertambah luasnya perairan yuridiksi nasional berikut kekayaan

alam yang terkandung dilaut dan dasar lautnya, serta terbukanya peluang untuk

memanfaatkan laut sebagai medium transportasi namun dari segi kerawanan juga bertambah.

Perjuangan Indonesia selanjutnya menegakkan kedaulatan dirgantara terutama dalam rangka

memanfaatkan wilayah Geo Stationery Orbit (GSO) yang dapat dijadikan wilayah

kepentingan ekonomi maupun pertahanan dan keamanan negara dan bangsa Indonesia.

3.2 Implementasi Wawasan Nusantara

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, wawasan nusantara harus dijadikan

arahan, pedoman, acuan dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam

membangun dan memeliharatuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola

piker, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.

Beberapa implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Politik, ekonomi, social

budaya dan pertahanan keamanan (poleksosbud) Negara Kesatuan Republik Indonesia antara

lain :

Implementasi wawasan nusantara pada kehidupan politik akan menciptakan iklim

penyelanggaraan Negara yang sehat dan dinamis, Hal tersebut Nampak dalam wujud

pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan

kedaulatan rakyat.

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan

ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Disamping itu, mencerminkan tanggung jawab

pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah

secara timbale balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Page 30: Makalah softskill bab 2

29

Implementasi wawasan nusantara dlam kehidupan social budaya akan menciptakan

sikap batiniah dan sikap lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk

perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus sebagai karunia sang

pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang

rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal-usul daerah, agama dan kepercayaan

serta golongan berdasarkan status sosialnya.

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan hankam akan menumbuh-

kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap

bela Negara pada setiap warga Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan

bangsa serta bela Negara ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakan partisipasi

setiap warga Negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapapun

kecilnya dan darimanapun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan

bangsa dan kedaulatan Negara.

Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional, Wawasan Nusantara harus menjadi

nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata

diseluruh wilayah Negara. Disamping itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan

kedalam segenap pranata social yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan

sehingga mendinamiskan kehidupan social yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat

hokum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau

nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.Secara umum

Wawasan Nusantara berarti

Pengertian Wawasan Nusantara

Kata wawasan nusantara berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang berarti melihat atau

memandang. Jika ditambah dengan akhiran –an maka secara harfiah berarti cara

pengelihatan,cara tinjau,cara pandang.Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil

dari bahasa Jawa Kuno yakni Nusa yang berarti Pulau, dan antara arti lain.berdasarkan teori-

teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila,latar belakang pemikiran aspek

kewilayahan,aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan,terbentuklah suatu wawasan nasional

Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara. Berdasarkan ketetapan MPR Tahun 1993 dan

1998 tentang GBHN, Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan Nasionalyang

bersumber pada pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional Dalam sumber lain Wawasan

Page 31: Makalah softskill bab 2

30

Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara diatasnya sebagai

satu kesatuan Politik,Ekonomi,Sosial,Budaya,dan Pertahanan Keamanan.secara umum

wawasan nusantara berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang

dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi

geografi negaranya untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.Dengan demikian

Wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaran

kehidupan serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaanya. Wawasan

Nusantara sebagai cara pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina

persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan Negara dalam mencapai

tujuan dan cita-citanya.

3.3 Tantangan implementasi wawasan Negara dengan adanya era baru kapitalisme

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa

faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai

kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.

Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam

kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.

Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan

nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses

panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan

kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam

terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain

adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan

kesadaran warga negara. Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir,

pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. Implementasi

dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan

dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. Implementasi dalam

kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin

pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

Page 32: Makalah softskill bab 2

31

Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah

yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan

yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.

Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran

cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

Beberapa tantangan Implementasi Wawasan Nusantara :

Pemberdayaan Masyarakat

John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat

memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan

partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-

negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top

Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga

diperlukan landasan operasional berupa GBHN.

Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini

merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk

daerah-daerah tertinggal.

Dunia Tanpa Batas

a. Perkembangan IPTEK

Mempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.

Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan

global.

b. Kenichi Omahe dalam bukunya “Borderless Word” dan “The End of Nation State”

menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti

geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin

dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen

yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus

mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah

daerah dan masyarakat.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa

batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan

dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di

dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 33: Makalah softskill bab 2

32

Era Baru Kapitalisme

a. Sloan dan Zureker

Dalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim

ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan

individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam

aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta

untuk mencapai laba guna diri sendiri.

Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan

aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga

diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.

b. Lester Thurow

Dalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era

baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham

individu dan paham sosialis.

Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya

dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global

yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.

Kesadaran Warga Negara

a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban

Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan

kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

b. Kesadaran bela negara

Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk

memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai

Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.

Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam

dibandingkan pada perjuangan fisik.

3.4 Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk :

1. warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa

Indonesia.

2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam

menyelenggarakan kehidupan memerlukan Mengerti, memahami, menghayati tentang hak Dn

Page 34: Makalah softskill bab 2

33

kewajiban

3. konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara

pandang.

Wawasan Nasional Suatu Bangsa dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya

melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.

Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga

wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai

hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus

diperhatikan oleh suatu bangsa :

1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat

3. Lingkungan

Dengan demikian, wawasan nasional suatu bangsa adalah cara pandang suatu bangsa yang

telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung

(interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah

lingkungannya baik nasional, regional, maupun global

Implementasi Wawasan Nusantara

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,

dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada

kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah

menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan

nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang

mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi

wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air

secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

· Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan social budaya

Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi seperti

yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan

Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara

tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut

Page 35: Makalah softskill bab 2

34

1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:

a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka

b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak

2. Menurut metode penyampaian yang berupa :

a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan

sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir,

bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.

b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini

dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua

strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan non-

formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi

kemasyarakatan.

c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode

komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu

menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga

terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.

d. Integrasi.tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara

melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan

membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di

masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan

nasional dan cita-cita tujuan nasional.

Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan

hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang

disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

· Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,

yaitu:

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU Partai

Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan undang-undang

tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam

pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis

Page 36: Makalah softskill bab 2

35

dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga

hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama

bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum

yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda)

yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.

3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan

berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.

4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk

menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps

diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau

kosong.

· Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada

setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban

setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan

kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan

belajar kemiliteran.

2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi

ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas

dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

· Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi

Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan

ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan

tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat

antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Page 37: Makalah softskill bab 2

36

· Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ideology

Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilai Pancasila dan

UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapatmemberi arah pandang kemajemukan bangsa

Indonesia pada prinsippersatuan dan kesatuan bangsa.

Page 38: Makalah softskill bab 2

37

DAFTAR PUSTAKA

http://viandraa.blogspot.com/2011/05/wawasan-nusantara-dan-latar-belakang.html

http://dwichuswanda13.wordpress.com/2013/05/14/wawasan-nusantara/

http://morimanjusri.wordpress.com/2013/06/07/tujuan-dan-manfaat-wawasan-nusantara/

http://dirikugo.blogspot.com/2011/04/paham-kekuasaan-dan-teori-geopolitik.html

http://panduhideto.blogspot.com/2012/05/tantangan-implementasi-wawasan.html