Makalah SO
-
Upload
yadi-suryadi -
Category
Documents
-
view
265 -
download
0
Transcript of Makalah SO
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 1/28
Oleh Kelompok 1:
Rikawati - 10260138
Tina Nuryanti -10260172
Yadi Suryadi ± 10260186
Triandi Ahmad ± 10260176
Revie Ken Risma P ± 10260135
(Semester III/C Kampus 2)
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HASS
BANDUNG
2012
SISTEM OPERASI(MANAJEMEN FILE, DATABASE, SISTEM BERKAS, &
METODE AKSES)
MAKALAH
Disusun untuk menambah pengetahuan tentang Manajemen File, Database, Sistem
Berkas, & Metode Akses dalam Mata Kuliah Sistem Operasi
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 2/28
ii
Kata pengantar
Mengetahui ilmu komputer adalah kewajiban bagi semua masyarakat yang
hidup di Era Globalisasi terutama mahasiswa yang mengampu jurusan
informatika. Dalam penggunaan komputer, kita sangat dipermudah dengan
keberadaan Sistem Operasi berbasis Graphic Unit Interface (GUI)/tatap muka.
Sistem operasi tentunya memiliki sistem dan manajemen file yang sering
kita gunakan namun belum kita ketahui bagaimana cara kerjanya. Dalam makalah
Sistem Operasi ini, kami akan memaparkan hasil eksplorasi tentang Manajemen
File, Database, Sistem Berkas, dan Metode Akses sebagai pengetahuan bagi
pembaca awam atau tingkat universitas, sehingga kita bukan hanya tahu, tetapi
juga mengerti.
Kami mengucapkan syukur sedalam-dalamnya kepada Allah SWT karena
atas ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem Operasi ini dengan
tepat waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen Mata Kuliah Sistem
Operasi, Bapak K.M. Syarif H., S.Kom, yang telah membimbing dan memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat bagi kami.
Bias interpretasi sangat mungkin terjadi sebagai akibat dari keterbatasan
kami dalam memahami dan mengeksplorasi. Bentangan deskripsi yang tersaji dari
Makalah Sistem Operasi yang disusun oleh Kelompok 1 Semester III/C ini adalah
kompilasi hasil interpretasi kami yang sangat terbuka untuk disanggah dan
diklarifikasi. Oleh karena itu, kami mengundang kritikan dan diskusi balikan
terhadap apa yang disajikan kami ini. Akhirnya, semoga apa yang disajikan kami
ini dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi seluruh pembaca dan kami
sendiri.
Bandung, Januari 2012
Tim Penulis
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 3/28
iii
Daftar Isi
Kata pengantar ............................................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II Definisi dan Proses Penggunaan ......................................................................... 3
A. Manajemen File .................................................................................................. 3
1. Penyimpanan File............................................................................................ 3
2. Implementasi Sistem File ................................................................................ 4
3. Implementasi Direktori ................................................................................... 6
4. Pencatatan Ruang Disk yang Bebas ................................................................. 6
5. Shared File ...................................................................................................... 7
6. Kehandalan Sistem File ................................................................................... 7
7. Kinerja Sistem File. .......................................................................................... 8
8. Sistem Akses File ............................................................................................. 8
B. Database ........................................................................................................... 10
1. Pengertian Database (Basis Data) .................................................................. 10
2. Istilah-Istilah dalam Database........................................................................ 10
3. Komponen-Komponen Sistem Basis Data (Database) ................................... 11
4. Tujuan dan Manfaat Basis Data ..................................................................... 12
5. Kelemahan Sistem Basis Data ....................................................................... 13
6. Pengguna Basis Data..................................................................................... 13
7. Model Basis Data......................................................................................... 148. DBMS (Database Management System)........................................................ 15
9. Keuntungan/Kelebihan Penggunaan DBMS .................................................. 16
C. Sistem Berkas ................................................................................................... 17
1. Konsep Berkas .............................................................................................. 17
2. Atribut Berkas............................................................................................... 17
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 4/28
iv
3. Jenis Berkas .................................................................................................. 18
4. Operasi Berkas .............................................................................................. 20
D. Metode Akses ................................................................................................... 21
1. Akses Secara Berurutan................................................................................. 21
2. Akses Langsung ............................................................................................ 21
3. Akses Dengan Menggunakan Indeks ............................................................. 22
BAB III Kesimpulan dan Saran .................................................................................... 23
A. Kesimpulan....................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................ 23
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 24
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 5/28
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perkembangan sistem operasi (o perating system) di dunia, khususnya di
Indonesia telah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Sistem operasi adalah
adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras
komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.
Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam
sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan
program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi boot diri.
Beberapa contoh sistem operasi yang kita ketahui, yaitu: Windows, Linux,
MacOS, dan lain-lain.
Sebagai mahasiswa yang mengampu pendidikan dalam bidang
informatika, pengetahuan akan sistem operasi serta berbagai atributnya sangat
penting dan wajib untuk dipahami. Hal ini dapat menunjang karier sang
mahasiswa di masyarakat yang kini telah µmelek¶ IT. Wilayah IT yang harus kita
kuasai tentunya harus lebih tinggi dibanding dengan masyarakat awam yang
hanya bisa menggunakan sistem operasi pada sebuah komputer.
Dalam sistem operasi, kita akan menemukan istilah Manajemen File,
Database, Sistem Berkas, dan Metode Akses. Setidaknya, mahasiswa informatika
harus mampu mendeskripsikan bahkan mempraktekan atribut-atribut sistem
operasi tersebut.
Dengan didasari oleh pernyataan di atas maka kami menyusun Makalah
Sistem Operasi yang membahas sub-judul mengenai Manajemen File, Database,
Sistem Berkas, dan Metode Akses dengan mengutip materi dari beberapa buku
dan o pen source di internet sebagai acuan.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 6/28
2
B. Rumusan masalah
Makalah yang kami susun mencakup beberapa permasalahan pokok, yaitu.
1. Apakah definisi dari Manajemen File, Database, Sistem Berkas, dan
Metode Akses?
2. Bagaimana proses terjadinya Manajemen File, Database, Sistem Berkas,
dan Metode Akses?
3. Bagaimana cara penggunaan Manajemen File, Database, Sistem Berkas,
dan Metode Akses?
4. Bagaimana mahasiswa dapat memahami hal-hal tersebut?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, terdapat beberapa tujuan yang akan kami
paparkan sehingga kami membuat makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi Manajemen File, Database, Sistem Berkas, dan
Metode Akses.
2. Untuk mengetahui proses yang terjadi dalam Manajemen File, Database,
Sistem Berkas, dan Metode Akses.
3. Untuk mengetahui cara penggunaan Manajemen File, Database, Sistem
Berkas, dan Metode Akses.4. Untuk menambah wawasan mahasiswa yang mengampu pendidikan
informatika
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 7/28
3
BAB II
Definisi dan Proses Penggunaan
A. Manajemen File
Dalam sistem operasi komputer dikenal suatu sistem manajemen file.
Sistem manajemen file ini perlu diimplementasikan untuk dapat digunakan
dalam sistem operasi komputer. Dalam pengimplementasiannya seringkali
menimbulkan beberapa masalah, antara lain dalam hal penyimpanan file,
manajemen ruang penyimpanan, kehandalan, serta kinerja dalam
implementasi sistem manajemen file.
Masalah-masalah tersebut harus dapat diselesaikan oleh sistem
operasi komputer. Penyelesaiannya memiliki beberapa cara yang masing-
masing memiliki keunggulun dan kelemahan tersendiri. Kinerja dari sistem
manajemen file pun memiliki beberapa cara yang dapat digunakan.
Berikut akan dijelaskan dengan lengkap masalah-masalah tersebut.
1. Penyimpanan File
Penyimpanan file memiliki arti penyimpanan dan pengaksesan
dari/ke perangkat dalam unit informasi. Blok berisi sekumpulan byte
berukuran tetap yang dipindah dari tempat penyimpanan memori untuk
diproses dan sebaliknya. Ukuran blok yang sama pada perangkat berbeda
dapat menyebabkan pemborosan ruang penyimpanan, selain itu perbedaan
ukuran blok juga sangat menyulitkan penulisan program. Untuk itu
diperlukan pemilihan ukuran blok secara hati-hati agar meminimumkan
pemborosan, sekaligus mempermudah penulisan program.
Blok data memiliki pengalamatan, berfungsi untuk mengacu blok
tersebut. Alamat blok bisa disebut bl ock pointer , yang berisi alamat untuk
mengakses blok. Pengalamatan blok dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu pengalamatan fisik disk, pengalamatan relatif, serta pengalamatan
simbolik.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 8/28
4
Pengalamatan fisisk disk mengacu satu unit data pada disk secara
fisik. Pengalamatan relatif yaitu penggunaan bilangan dari nol sampai
jumlah maksimum blok yang kemudian dikonversi menjadi alamat fisik
dengan suatu penghitungan yang dilakukan oleh sistem operasi.
Pengalamatan simbolik adalah pemberian nama tiap blok, penggunaan
tabel alamat, berisi alamat fisik atau relatif blok dan prosedur pencarian
untuk mendapatkan alamat blok.
Blok berikutnya dapat dicapai dengan waktu singkat jika blok
berdekatan dengan blok sebelumnya. Kedekatan tersebut disebut lokalitas.
Semakin kuat lokalitasnya, semakin cepat pengakksesan data dilakukan.
Lokalitas lemah menunjukan pengaksesan lambat sehingga sistem harus
mengusakakan kedekatan blok-blok data yang paling sering disakses.
2. Implementasi Sistem File
File berisi sekumpulan blok. Sistem manajemen file bertanggung
jawab untuk alokasi blok-blok disk ke file. Dua hal penting yang harus
ditangani adalah pencatatan ruang yang dialokasikan untuk file, pencatatan
ruang bebas yang tersedia di disk. Sistem file meliputi alokasi file,
pencatatan ruang disk, shared file, kehandalan sistem file, serta kinerja
sistem file.
Masalah pokok dalam alokasi file adalah pencatatan blok-blok yang
digunakan file. Beragam metode dapat digunakan, diantaranya alokasi
berturutan/kontinyu (contig uou s all ocation). Teknik ini merupakan skema
alokasi paling sederhana, yaitu menyimpan file sebagai blok-blok data
berturutan (kontinyu) di disk.
Keunggulannya adalah sederhana dalam implementasi karena
pencatatan dimana blok-blok file berada direduksi menjadi hanya
mengingat alamat awal file dan panjang file, yaitu jumlah blok dari file.
Kinerjanya luar biasa bagus karena seluruh file dapat dibaca dari disk
dengan satu operasi. Tak ada metode alokasi lain yang dapat menandingi
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 9/28
5
kinerja pengaksesan. Keunggulan ini diperoleh karena rekord-rekord yang
secara logik berturutan biasanya juga saling berdekatan secara fisik.
Kelemahannya adalah hanya bila ukuran maksimum diketahui pada
saat file diciptakan. Layak digunakan kecuali bila ukuran maksimum
diketahui pada saat file diciptakan. Tanpa informasi itu, sistem operasi
tidak mengetahui berapa banyak ruang disk yang digunakan untuk suatu
file. Kelemahan lain adalah terjadi fragmentasi disk. Fragmentasi disk
dapat dihasilkan metode alokasi ini, ruang yang disisakan seharusnya
dapat digunakan.
Metode kedua adalah alokasi blok-blok file sebagai senarai berkait
yang mencatat blok-blok file dengan senarai berkait blok-blok didisk.Word pertama di blok data sebagai pointer ke blok berikutnya, sisanya
untuk menyimpan data. Skema ini disebut rantai blok (bl ock chaining )
karena blok pertama merantai blok kedua, blok kedua merantai blok
ketiga, dan seterusnya. Blok sebelumnya merantai blok berikutnya.
Direktori mencatat blok pertama file.
Keunggulan metode ini adalah setiap blok di disk dapat digunakan.
Tak ada ruang yang hilang karena fragmentasi eksternal. Isian/elemen
direktori cukup menyimpan alamat blok pertama file.
Kelemahannya adalah pembacaan sekuen cukup merepotkan karena
harus menelusuri blok satu per satu. Blok data tidak lagi berukuran 2k,
karena pointer memerlukan beberapa byte. Masalah ini tidak fatal. Ukuran
yang janggal (bukan berukuran 2k) kurang efisien karena program
membaca dan menulis blok tidak dapat memanfaatkan sifat bilangan biner.
Metode ketiga adalah alokasi blok-blok sebagai senarai berkait
menggunakan indeks (FAT). Kelemahan alokasi senarai berkait
dieliminasi dengan menghilangkan pointer di blok dan meletakkan sebagai
tabel tersendiri di memori. Seluruh blok tersedia untuk data. Skema ini
disebut bl ock oriented file mapping . Tabel yang mencatat nomor blok data
disebut FAT ( File All ocation Table).
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 10/28
6
Keunggulan metode ini adalah pengaksesan acak lebih mudah.
Meski masih harus menelusuri rantai berkait untuk menemukan lokasi
blok file, rantai blok seluruhnya di memori sehingga dapat dilakukan
secara cepat tanpa membuat pengaksesan ke disk. Direktori cukup
menyimpan bilangan bulat nomor blok awal. Blok awal ini digunakan
untuk menemukan seluruh blok, tak peduli jumlah blok file itu. Direktori
menunjuk blok pertama file dan FAT menunjukkan blok-blok file
berikutnya.
Kelemahannya adalah seluruh tabel (FAT) harus disimpan di
memori. Jika penyimpanan berukuran besar mengakibatkan tabel
berukuran besar dan harus ditaruh di memori utama meskipun hanya satu
file yang dibuka. MS-DOS menggunakan metode ini.
3. Implementasi Direktori
Isian direktori menyediakan informasi untuk menemukan blok-blok
disk. Informasi isian direktori bergantung sistem pencatatan blok-blok
yang digunakan. Informasi ini dapat berupa alamat disk dari seluruh file,
nomor blok pertama atau i-node.
4. Pencatatan Ruang Disk yang Bebas
Pencatatan ruang disk yang bebas dapat dilakukan dengan berurutan,
fixed bl ock . Peta bit dan senarai berkait cara berurutan mempunyai
masalah bila file berkembang dan ruang berikutnya telah ditempati file
lain. Fixed bl ock yaitu perkembangan file dapat diatasi tapi menentukan
ukuran blok merupakan hal sulit. Blok-blok bebas yang belum digunakan
pada disk harus dicatat sehingga dapat dilakukan alokasi blok-blok ke file
yang memerlukan. Teknik pencatatan blok-blok bebas dapat dilakukan
dengan peta bit, memerlukan ruang pencatatan lebih kecil karena tiap blok
hanya dipresentasikan satu bit, sementara senarai berkait memerlukan 16
bit perblok. Senarai berkait lebih kecil dibanding peta bit hanya jika disk
telah hampir penuh.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 11/28
7
5. Shared File
S hared file Adalah file yang tidak hanya diacu satu direktori, juga
oleh direktori-direktori lain. Sistem manajemen file tidak lagi berupa
pohon melainkan graph berarah tak melingkar (DAG=directed acyclic
graph). S hared file dapat diimplementasikan dengan tiga teknik, yaitu
membuat pengkopian, i-node serta symbolic link .
Sistem manajemen file harus menyediakan alat bantu agar
mengizinkan pemakaian file bersama pemakai-pemakai, menyediakan
sejumlah pilihan teknik pengendalian pengaksesan file bersama. Biasanya,
pemakai atau sekelompok pemakai diberi wewenang hak pengaksesan
tertentu terhadap file itu. Hak-hak akses sangat beragam. Berikut adalah
hak-hak pengaksesan ke pemakai terhadap file, yang terdiri dari none,
knowledge, execution, reading, appending, u pdating, changing pr otection,
dan deletion.
6. K ehandalan Sistem File
Kerusakan data lebih mahal dibanding kerusakan perangkat keras
karena merupakan kehilangan yang tak dapat diganti bila tidak memiliki
salinannya. Disk biasanya mempunyai blok-blok buruk, yaitu mempunyai
cacat sehingga tak sempurna dalam menyimpan data. Kebanyakan
produsen harddisk memberi daftar blok buruk yang ditemukan selama
pengujian.
Terdapat dua solusi terhadap blok-blok buruk, yaitu secara
perangkat keras dan secara perangkat lunak. Secara perangkat keras adalah
dengan menyediakan track pengganti. Secara perangkat keras
didedikasikan sektor untuk mencatat blok-blok buruk. Daftar blok buruk
menyatakan blok pengganti pada track yang disediakan untuk pengganti.
Semua permintaan ke blok buruk akan diarahkan menggunakan blok
pengganti. Secara perangkat lunak yaitu sistem manajemen file membuat
catatan semua blok buruk, menyingkirkan dari daftar blok bebas. Blok-
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 12/28
8
blok ini tak pernah dipakai untuk menyimpan data. Selama pencatatan
blok-blok buruk tidak terusik maka tak akan muncul masalah.
7. K inerja Sistem File.
Sasaran utama peningkatan kinerja sistem manajemen file adalah
mereduksi jumlah akses ke disk. Cara-cara yang dapat digunakan, adalah
bu ffer cache, yaitu mengakses data dari/ke disk dibanding mengakses
dari/ke memori utama (RAM) lebih lamban 100.000 kali. Karena itu harus
diusahakan mereduksi jumlah pengaksesan ke disk. Teknik untuk
mereduksi adalah bl ock chace atau bu ffer cache atau chace. Chace adalah
kumpulan blok yang secara logik dipunyai disk tetapi tersimpan di memori
utama. Cara kerja chace adalah dengan selalu memeriksa semua
permintaan baca untuk menentukan apakah blok yang diperlukan telah
berada di chace. Jika blok telah berada di chace, maka permintaan baca
dapat dipenuhi dari cache tanpa pengaksesan disk. Jika blok data tidak
berada di chace, maka dilakukan pembacaan dari disk sebanyak satu blok
dan kopikan lebih dulu ke chace. Setelah itu kopikan ke proses yang
meminta. Permintaan berikutnya untuk blok yang sama dapat dipenuhi
dari chace tanpa perlu pengaksesan disk. Jika chace telah penuh, suatu
blok di chace dipindahkan dan jika blok tersebut telah dimodifikasi makaharus dituliskan ke disk.
Penempatan data, yaitu penempatan data diusahakan sehingga
memperkecil jumlah seek times dan rotasi. Interleave digunakan untuk
memperkecil rotasi. Pada sistem dengan i-node terdapat bottleneck
disebabkan dua pengaksesan, yaitu pengaksesan i-node dan pengaksesan
blok-blok data.
8. Sistem Akses File
a. Rekord dan blocking
Pada sistem akses, maka rekord adalah unit terkecil
penyimpanan data di level logik atau file. Panjang rekord dapat tetap
atau bervariasi. Tiga metode untuk penandaan awal dan akhir rekord
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 13/28
9
berukuran variasi, yaitu end o f record mark , indikator panjang, dan
tabel posisi rekord. Rekord-rekord harus ditempatkan di blok. Satu
blok dapat terdiri satu rekord atau lebih. Penempatan rekord-rekord ke
blok disebut blocking. Bl ocking fact or (Bfr) adalah parameter yang
menunjukkan jumlah rekord yang diharapkan (maksimum) ditampung
dalam 1 blok.
b. Penempatan rekord-rekord pada blok
Kombinasi penempatan rekord-rekord pada blok dapat berupa
fixed bl ocking dan variable length spanned bl ocking . Keuntungannya
adalah feksibel bagi pemakai, ukuran rekord tidak dibatasi ukuran
blok, mengurangi kesiaan ruang penyimpan karena fragmentasi
internal sungguh berkurang. Kelemahannya adalah Sulit
diimplementasikan, mahal dalam pencariannya, dan sulit dalam
perbaruan (update).
c. V ariable length unspanned blocking .
Rekord-rekord walaupun bervariabel panjangnya harus secara
utuh ditempatkan pada satu blok, tidak boleh dipecah ke blok-blok
lain. Kelemahannya Terjadi pemborosan tempat karena rekord yang
akan ditempatkan terlalu panjang untuk sisa blok akan ditempatkan di
blok berikutnya. Panjang rekord tidak boleh lebih panjang daripada
ukuran blok.
d. Operasi-operasi di sistem akses file
Sistem akses harus mampu menyediakan operasi-operasi
berikut terhadap organisasi akses yang dipilih, yaitu pencarian suatu
rekord tertentu, bergerak ke rekord berikutnya, memperbarui rekord
berupa penghapusan rekord atau modifikasi suatu record, pembacaan
kumpulan rekord dengan kriteria tertentu, pembacaan seluruh rekord di
file, reorganisasi, tiap organisasi akses mempunyai keunggulan dan
kelemahan tersendiri sehingga tidak mungkin menerapkan satu
organisasi akses untuk seluruh kebutuhan aplikasi sistem komputer.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 14/28
10
B. Database
1.
Pengertian Database (Basis Data)
Database (Basis data) adalah kumpulan file-file yang mempunyai
kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu
bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi
dalam batasan tertentu.
2. Istilah-Istilah dalam Database
Beberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis data adalah
sebagai berikut:
a. Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang
informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah
Pasien, Dokter, Kamar.
b. Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu
entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM,
Nama_siswa, Alamat.
c. Record
Record adalah kumpulan isi elemen data ( atribut ) yang saling
berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara
lengkap. Contoh Kumpulan atribut NIP, Nama, dan alamat
berisikan ³01001245566´, Sanusi, Jl. Hati suci No 2 Kupang.
d. Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap dataelemen. Isi atribut disebut nilai data.
e. Kunci Elemen Data ( K ey Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari
suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 15/28
11
mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir
menggunakan kunci elemen data NPM.
3. Komponen-Komponen Sistem Basis Data (Database)
Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau
tabel yang saling berhubungan dan Database Management S ystem
(D BM S ) yang memungkinkan beberapa pemakai untuk mengakses dan
manipulasi file-file tersebut ( Fathansyah, 1999 ). Dalam Sistem Basis data
memiliki beberapa komponen yaitu:
a. Perangkat Keras (H ard ware)
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data
adalah memori sekunder hardisk.
b. Sistem Operasi (O perating S ystem)
Sistem Operasi (O perating S ystem) merupakan program yang
mengaktifkan atau mengfungsikan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan melakukan
operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak
digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT,
dan Unix.
c. Basis data (Database)
Sebuah basis data (Database) dapat memiliki beberapa basis data.
Setiap basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis
data seperi file atau tabel Database Management System (D BM S ).
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai
secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang
disebut DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah
dan diambil kembali.d. Pemakai ( User)
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan
memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemograman.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 16/28
12
4. Tujuan dan Manfaat Basis Data
Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data
adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan
cepat (Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan
yaitu:
a. Kecepatan dan kemudahan (S peed)
Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat
menyimpan data atau melakukan perubahan (manipulasi) dan
menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari
pada kita menyimpan data secara manual.
b. Efisien ruang penyimpanan (S pace)
Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat
dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean .
c. Keakuratan ( Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data
dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan
dalam Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan
pemasukan atau penyimpanan.
d. Keamanan (S ecurity)
Dalam sejumlah sistem (aplikasi) pengelolah database tidak
menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi
untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat
diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh
menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa
saja yang boleh dilakukan.
e. Terpeliharanya keselarasan data (C onsitant )
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka
secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 17/28
13
f. Data dapat dipakai secara bersama ( shared )
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program
aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
g. Dapat diterapkan standarisasi ( standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat
menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga
memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
5. Kelemahan Sistem Basis Data
a. Memerlukan tenaga spesialis
b. Kompleks
c. Memerlukan tempat yang besar
d. Mahal
6. Pengguna Basis Data
a. Sistem Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem
Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan
kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual
b. Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis
data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis
data, merencanakannya dan mengaturnya.
c. End User (Pemakai Akhir)
Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data
yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi
terhadap sistem :
y Programmer aplikasi
y Pemakai Mahir (Casual User)
y Pemakai Umum ( End User / Naïve User )
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 18/28
14
7. Model Basis Data
Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu
organisasi. Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang
dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan
level rendah. Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data
relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan.
a. Model Basis Data Hirarkis
Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai
pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang
tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau
kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke
simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua
bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan
1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul ±
simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul
orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang
tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan ntara nak dn
orng tua disebut cabang.
b. Model Basis Data Jaringan
Model basis data jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data
Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG.
Model ini juga disebut model CODASYL (Conference on Data
System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu
simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena
sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu
arang tua punya satuanak), 1:M (satu orang tua punya banyak
anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa
orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak
disebut anggota.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 19/28
15
c. Model Data Relasional
Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan
saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang
dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam
istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema
untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau
atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.
8. DBMS (Database Management System)
Menurut Date, Sistem Basis Data adalah sistem terkomputerisasi
yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat
informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
a. Manajemen Sistem Basis Data ( Database Management System/
DBMS)
DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu
dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah
besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus
untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis
kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
DBMS ( Database Management S ystem)
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 20/28
16
9. Keuntungan/Kelebihan Penggunaan DBMS
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak
manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk
flat file atau spreadsheet, diantaranya :
y P erformance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS
cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang
disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang
lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media
penyimpanan dan memori
y I ntegritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah
redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian
berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah
database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
y I ndependensi . Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi
tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga
pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan
penggunaan DBMS.
y S entralisasi . Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan
database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS
dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan
lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau
worksheet yang tersebar.
y S ekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel
daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam
DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses
kepada pengguna.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 21/28
17
C. Sistem Berkas
1. Konsep Berkas
Berkas atau file adalah kumpulan dari informasi yang saling
berhubungan yang disimpan di secondary storage. Berkas dapat dipandang
sebagai bagian terkecil dari secondary storage, sehingga dapat dikatakan
bahwa data tidak dapat disimpan di secondary storage kecuali jika data
tadi ditulis dalam berkas.
Setiap berkas mempunyai struktur tersendiri tergantung dari apa
tipe berkas tersebut, diantaranya:
Text File. Barisan dari karakter-karakter yang berurutan yang
disusun dalam baris-baris atau halaman-halaman S ource File. Sekumpulan barisan subrutin dan fungsi yang
disusun atas deklarasi disusul dengan pernyataan atau statement
yang dapat dijalankan.
Object File. Sebarisan byte yang diatur menjadi blok-blok yang
dapat dimengerti oleh penghubung sistem (linker system).
Executable File. Sekumpulan bagian kode yang dapat dibawa ke
memori untuk dijalankan oleh loader.
2. Atribut Berkas
Setiap berkas diberi nama agar mempermudah kita untuk
membedakannya. Nama berkas biasanya terdiri dari sederetan karakter.
Dalam beberapa sistem, huruf besar dan huruf kecil dari nama berkas
tersebut dianggap sama, sedangkan untuk sistem yang lain, hal itu
dianggap berbeda. Setelah berkas diberi nama, nama dari berkas tersebut
menjadi independen terhadap proses. Maksud dari independen disini
adalah bahwa tindakan yang dilakukan user terhadap berkas, misalnya
mengedit isinya, menyalin berkas tersebut ke disk, mengirimkannya lewat
email dan tindakan-tindakan lainnya tidak akan mengubah nama dari
berkas tersebut.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 22/28
18
Berkas mempunyai bermacam-macam atribut, yang dapat berbeda-
beda antar satu sistem operasi dengan sistem operasi lainnya. Tapi
umumnya, sebuah berkas memiliki atribut sebagai berikut:
y Nama. Nama dari berkas yang dituliskan secara simbolik adalah
satu-satunya informasi yang disimpan dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh kita.
y I dentifier . Tag unik yang biasanya berupa angka, yang
mengidentifikasikan berkas dalam sistem berkas. Identifier ini
tidak dapat dibaca oleh manusia.
y Jenis. Informasi yang dibutuhkan sistem yang biasanya medukung
bermacam-macam tipe berkas yang berbeda.
y Lokasi. Informasi yang berisi pointer ke device dan lokasi dari
berkas dalam device tersebut.
y Ukuran. Ukuran dari berkas saat ini, dan mungkin ukuran
maksimum berkas juga dimasukkan dalam atribut ini.
y Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna . Informasi yang
disimpan untuk pembuatan, modifikasi terakhir dan kapan berkas
terakhir digunakan. Data-data ini dapat berguna dalam proteksi,
keamanan dan monitoring penggunaan berkas.
3. Jenis Berkas
Jenis berkas merupakan salah satu atribut berkas yang cukup
penting. Saat kita mendesain sebuah sistem berkas, kita perlu
mempertimbangkan bagaimana sistem operasi akan mengenali berkas-
berkas dengan jenis yang berbeda. Apabila sistem operasi dapat dikenali,
maka membuka berkas tersebut bukan suatu masalah. Seperti contohnya,
apabila kita hendak mencari bentuk obyek biner sebuah program, yang
tercetak biasanya tidak dapat dibaca, namun hal ini dapat dihindari apabila
sistem operasi telah diberitahu akan adanya jenis berkas tersebut.
Cara yang paling umum untuk mengimplementasikan jenis bekas
tersebut adalah dengan memasukkan jenis berkas tersebut ke dalam nama
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 23/28
19
berkas. Nama berkas dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah
nama dari jenis berkas tersebut, dan yang kedua, atau biasa
disebut extension adalah jenis dari berkas tersebut. Kedua nama ini
biasanya dipisahkan dengan tanda '.', contoh: "berkas.txt".
Tabel 1 Jenis-Jenis Berkas
JENIS
BERKASEXTENSION FUNGSI
Executableexe, com, bin,atau tidak ada
Siap menjalankan program bahasa mesin
Object obj atau o Dikompilasi, bahasa mesin, tidak terhubung (link )
Source code
c, cc, java, asm,
pas
Kode-kode program dalam berbagai bahasa
pemrograman
Batch bat, sh Memerintahkan ke command intepreter
Text txt, doc Data text , dokumen
Word processor
wp, tex, rtf, doc Macam-macam format dari text pr ocessor
Library lib, a, sol, dll Libraries dan r outine untuk pr o grammer
Print/ view jpg, pdf, psBerkas ASCII/binary dalam format untuk
mencetak atau melihat
Archive zip, tar
Berkas-berkas yang berhubungan dikelompokkan
ke dalam satu berkas, dikompres, untuk
pengarsipan
Multimedia mpeg, mov, rmBerkas binary yang berisi informasi audio atauA/V
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 24/28
20
4. Operasi Berkas
Fungsi dari berkas adalah sebagai penyimpanan data dan
mengizinkan kita untuk membacanya lagi nantinya. Adapun operasi-
operasi dasar yang dapat dilakukan berkas adalah sebagai berikut:
y Membuat berkas (C reate File). Terdapat dua hal yang harus kita
lakukan untuk membuat suatu berkas. Pertama, kita harus
menemukan tempat dalam sistem berkas untuk berkas yang akan
kita buat tadi. Kedua, adalah membuat entry untuk berkas
tersebut. Entry ini mencatat nama dari berkas dan lokasinya dalam
sistem.
y Menulis sebuah berkas (W rite File). Untuk menulis berkas, kita
membuat sebuah system call yang meyebutkan nama berkas dan
informasi apa yang akan kita tulis dalam berkas tersebut. Setelah
diberikan nama berkasnya, sistem akan mencari berkas yang akan
kita tulis tadi dan meletakkan pointer di lokasi yang akan
kita write berikutnya. P ointer write harus diu pdate setiap
kali write dilakukan.
y Membaca sebuah berkas ( Read File). Untuk membaca berkas,
kita menggunakan sebuah system call yang menspesifikasikan
nama file dan di blok mana di memori berkas harus diletakkan.
Lalu direktori kembali dicari hingga ditemukan entry yang
bersesuaian. Sistem harus menjaga agar pointer berada di posisi
dimana read berikutnya akan dilakukan. Setelah pembacaan berkas
selesai, maka pointer akan di-u pdate.
y Memposisikan sebuah berkas ( Reposition). Direktori dicari
untuk entry yang bersesuaian, lalu kemudian current file
po sition dari berkas di set ke suatu nilai tertentu. Operasi berkas ini
dikenal juga sebagai file seek .
y Menghapus berkas ( Delete). Untuk menghapus sebuah berkas,
kita mencari direktori dari berkas yang ingin kita hapus tersebut,
dan setelah ditemukan, semua tempat yang dipakai berkas tadi kita
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 25/28
21
lepaskan sehingga dapat digunakan oleh berkas lainnya. Entry dari
direktori itu kemudian dihapus.
y Menghapus sebagian isi berkas (T runcate). User mungkin ingin
menghapus isi dari sebuah berkas, tapi tetap ingin menjaga atribut-
atributnya. Tr uncating file mengizinkan pendefinisian ulang
panjang berkas menjadi nol tanpa mengubah atribut lainnya
sehingga tempat yang digunakan oleh berkas dapat dilepaskan dan
dipergunakan oleh berkas lain.
D. Metode Akses
1. Akses Secara Berurutan
Ketika digunakan, informasi penyimpanan berkas harus dapat
diakses dan dibaca ke dalam memori komputer. Beberapa sistem hanya
menyediakan satu metode akses untuk berkas. Pada sistem yang lain,
contohnya IBM, terdapat banyak dukungan metode akses yang berbeda.
Masalah pada sistem tersebut adalah memilih yang mana yang tepat untuk
digunakan pada satu aplikasi tertentu.
S equential Access merupakan metode yang paling sederhana.
Informasi yang disimpan dalam berkas diproses berdasarkan urutan.
Operasi dasar pada suatu berkas adalah tulis dan baca. Operasi baca
membaca berkas dan meningkatkan pointer berkas selama di jalur lokasi
I/O. Operasi tulis menambahkan ke akhir berkas dan meningkatkan ke
akhir berkas yang baru. Metode ini didasarkan pada tape model sebuah
berkas, dan dapat bekerja pada kedua jenis device akses (urut mau pun
acak).
2. Akses Langsung
Direct Access merupakan metode yang membiarkan program
membaca dan menulis dengan cepat pada berkas yang dibuat dengan
fixed-length logical order tanpa adanya urutan. Metode ini sangat berguna
untuk mengakses informasi dalam jumlah besar. Biasanya database
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 26/28
22
memerlukan hal seperti ini. Operasi berkas pada metode ini harus
dimodifikasi untuk menambahkan nomor blok sebagai parameter.
Pengguna menyediakan nomor blok ke sistem operasi biasanya sebagai
nomor blok relatif, yaitu indeks relatif terhadap awal berkas. Penggunaan
nomor blok relatif bagi sistem operasi adalah untuk memutuskan lokasi
berkas diletakkan dan membantu mencegah pengguna dari pengaksesan
suatu bagian sistem berkas yang bukan bagian pengguna tersebut.
3. Akses Dengan Menggunakan Indeks
Metode ini merupakan hasil dari pengembangan metode direct
access. Metode ini memasukkan indeks untuk mengakses berkas. Jadi
untuk mendapatkan suatu informasi suatu berkas, kita mencari dahulu di
indeks, lalu menggunakan pointer untuk mengakses berkas dan
mendapatkan informasi tersebut. Namun metode ini memiliki kekurangan,
yaitu apabila berkas-berkas besar, maka indeks berkas tersebut akan
semakin besar. Jadi solusinya adalah dengan membuat 2 indeks, indeks
primer dan indeks sekunder. Indeks primer memuat pointer ke indeks
sekunder, lalu indeks sekunder menunjuk ke data yang dimaksud.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 27/28
23
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dalam sistem operasi komputer mengenal suatu sistem manajemen file.
Sistem manajemen file ini perlu diimplementasikan untuk dapat digunakan
dalam sistem operasi komputer. Dalam pengimplementasiannya, seringkali
menimbulkan beberapa masalah, oleh karena itu masalah tersebut harus dapat
diselesaikan oleh sistem operasi komputer. Penyelesaiannya memiliki
beberapa cara yang masing-masing memiliki keunggulun dan kelemahan
tersendiri. Kinerja dari sistem manajemen file pun memiliki beberapa cara
yang dapat digunakan seperti yang telah kami paparkan dalam isi makalah ini.
Kita juga harus menguasai dalam pembuatan database dan memahami
sistem berkas dalam komputer, karena database dapat membantu kita
membuat suatu sistem yang praktis, tanpa redundansi dan mudah untuk
digunakan, walaupun dalam penggunaannya memiliki beberapa kekurangan.Sedangkan sistem berkas, dapat membantu kita untuk mengelola berkas dalam
penggunaan komputer.
B. Saran
Memahami bagaimana cara kerja sistem operasi beserta atribut-
atributnya dapat membuat kita mamahami dan mudah membuat program yang
kita inginkan. Oleh karena itu, menambah wawasan mengenai komputer dapat
menjadi satu solusi agar kita bisa lebih maju sebagai mahasiswa jurusan
informatika dan sebagai manusia yang hidup dalam era globalisasi seperti
sekarang ini.
5/12/2018 Makalah SO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-so-55a4d199b6c13 28/28
24
Daftar Pustaka
Aryanto, Toyib. (2008). Efektivitas Pembelajaran Pr o gram Pr od uktif
Administrasi Perkant oran dalam Meningkatkan K ompetensi S iswa di S M K
Negeri 11 Band ung. Skripsi pada program studi Pendidikan Manajemen
Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi. Tidak dipublikasikan.
El Said, Fairuz. (2010, 22 Januari). S istem Basis Data ± K onsep Basis Data
[online]. Tersedia: http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/22/sistem-
basis-data-konsep-basis-data/ [28 Desember 2011].
Hariyanto, Bambang, Ir. (1999). S istem O perasi. Penerbit Informatika. Bandung.
Masyarakat Digital Gotong Royong (MDGR). (2003-2008). Pengantar S istem
O perasi K omputer: Jilid K ed ua. MGDR.
Suseno, Lukas. (2003-2008). Implementasi S istem Manajemen File [online].
Tersedia: http://ilmukomputer.org/2008/06/01/implementasi-sistem-
manajemen-file [01 Januari 2012].
Tanenbaum, Andrew S. (1992). M odern O perating S ystems. Prentice Hall Inc.
Unimal. (2010). S istem O perasi: Bahan K uliah I K I-20230-Bab 5. S istem Berkas
[online]. Tersedia: http://ikc.unimal.ac.id/umum/ibam/ibam-os-
html/x5011.html [03 Januari 2012].