Makalah Skenario 3.1. Struktur Dan Organisasi Sel
-
Upload
samsul-first -
Category
Documents
-
view
989 -
download
22
Transcript of Makalah Skenario 3.1. Struktur Dan Organisasi Sel
BIOMEDIK
( TUGAS SMALL GROUP DISCUSSION SKENARIO 3.1 )
Disusun Oleh Kelompok 1 :
1. M. Afrian Fakhrul Haqqi
2. Rachmat Belgi Saputra
3. Rahmatussafri
4. Samsul
5. Tauvan Malaidi Putra
6. I Nengah Putra Ari Sudewa
7. R. Jamilatul Fitriani
8. Gede Suartika
9. Angger Bayu Wibisono
10. Ni Luh Putu Ayu Septhiari A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang struktur dan
organisasi sel dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, masukan
dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam
kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman-teman yang telah
memberi arahan dan penjelasan tentang tata cara penulisan makalah ini.
Kami menyadari penulisan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar
Mataram secara umum dan bagi masyarakat pada umumnya.
Mataram, 17 Desember 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
TOPIK 3.1 STRUKTUR DAN ORGANISASI SEL
SKENARIO
Struktur makluk hidup teramat rumit yang terdiri atas sel prokariot dan eukariot yang
memiliki banyak perbedaan. Diantaranya perbedaan tentang komponen sel, struktur, fungsi
organelnya. Dan manusia dewasa terdiri dari 60 triliun sel yang berbeda – beda. Sel juga
memiliki sifat fisika dan kimia. Struktur sel dapat diperiksa pada berbagai tingkat kerumitan :
system-organ-jaringan-sel-organel-makromolekul-mikromolekul-atom.
Setiap sel hanya mampu menjalankan satu atau beberapa fungsi saja sehingga mereka
tidak mampu hidup sendiri. Jadi setiap sel bergantung dari sel – sel lain untuk melakukan fungsi
– fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri. Sehingga antara sel yang satu dengan sel yang lain
dapt melakukan komunikasi agar tercipta keselarasan dalam kehidupan sel itu sendiri.
Pertumbuhan sel berlangsung menurut aturan dan sesuai dengan sinyal yang diterima.
Sementara pembelahan terjadi melalui sebuah siklus kemudian sel mengalami diferensiasi agar
menjadi bentuk yang spesifik dan menjalankan fungsinya.
Keyword
1. Sel Prokariotik.
Sel yang tidak mempunyai membran sel.
2. Sel Eukariotik.
Sel yang telah memiliki inti sel dan organel intraseluler lebih kompleks.
3. Sel
Unit terkecil mahkluk hidup yang dapat melakukan fungsi dan menjadi dasar kehidupan
dan aspek biologis.
4. Organel
Bagian dari sel yang mempunyai fungsi tertentu yang padat dan tersebar di sitoplasma.
5. Organ
Kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi terhadap tubuh.
6. Jaringan
Kumpulan dari beberapa sel yang memiliki fungsi tertentu.
7. Makromolekul
Molekul umum yang sanggat besar yang dibuat oleh beberapa bentuk polimerisasi.
8. Mikromolekul
Molekul umum yang sangat kecil yang di buat oleh beberapa bentuk polimerisasi.
9. Atom
Satuan dasar materi yang sangat kecil terdiri dari pusat inti.
10. Sistem
Gabungan daari beberapa organ.
11. Diferensiasi
Suatu pematangan sel yang menjadi sel yang lebih spesifik dan fungsional.
12. Pembelahan Sel
Proses biimplikasi secara akurat untuk menghasilkan sejumlah DNA yang cukup banyak
dan mendukung regenerasi.
13. Siklus
Kegiatan yang terjadi dari pembelahan sel ke pembelahan berikutnya.
14. Pertumbuhan sel
Suatu perubahan yang terjadi pada sel yang menitikberatkan dari segi komunitas suatu
jumlah dan masa sel.
15. Sifat Fisika
Perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
16. Sifat Kimia
Perubahan yang dialami suatu benda yang membentuk zat baru.
17. Struktur Sel
Susuna yang membentuk sel.
18. Komponen Sel
Bagian-bagian yang mengisi sel.
Learning Objective :
1. Dapat memahami dan mampu menjelaskan perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik.
2. Dapat memahami dan menjelaskan struktur dan fungsi sel
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perbedaan antara Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
a. Sel Prokariotik
Sel Prokariot adalah suatu jenis sel dengan inti yang tidak jelas hanya dalam
sitoplasma tampak adanya bagian yang berwarna agak terang yang mengandung bahan
DNA dan di namakan Nukleoid. Contohnya berbagai jenis sel bakteri, virus, ganggang
hijau, ganggang biru dll.
Ciri – ciri Sel Prokariotik
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid.
Organel-organelnya tidak dibatasi membran.
Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan.
Diameter sel antara 1-10 mm.
Mengandung 4 subunit RNA polymerase.
Susunan kromosomnya sirkuler.
Pemblehan sel dengan kromosom memisahkan diri oleh adanya pemisahan
membrane plasma.
Tidak ada sitoskeleton.
Proses metabolisme dengan anaerob dan aerob.
RNA dan protein disentesis pada beberapa kompartement
b. Sel Eukariotik
Sel Eukariot adalah sel yang mempunyai inti sel yang jelas karena inti sel ini
mempunyai dinding atau membran inti. Pada umumnya sel ini mempunyai bentuk
tetap dan ada pula yang bentuknya berubah-ubah seperti sel lekosit, ameba, dan lain-
lain. Sel yang berbentuk tetap misalnya spermatozoa, sel saraf, eritrosit, sel epitel,
sel-sel tanaman dan lain-lain. Bentk dari sel ini tergantung pada fungsi sel dan
tegangan permukaan membran sel, vikositas sitoplasma, regiditas membran plasma,
pengaruh mekanis dari sekitarnya.
Ciri – Ciri Sel Eukariotik
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus.
Organel-organelnya dibatasi membran.
Membran selnya tersusun atas fosfolipid.
Diameter selnya antara 10 - 100 mm.
Mengandungbanyak subunit RNA polymerase.
Susunan kromosomnya linier.
Pembelahan sel dengan kromosom memisah melalui gelendong pembelahan.
Sitoskeleton tersusun dari filament protein.
Proses metabolism dengan aerob.
Sintesis RNA terjadi dalam nucleus, protein disentesis dalam sitoplasma
2. Struktur dan Fungsi Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel juga
merupakan blok-blok pembangun (building bloks) hidup bagi tubuh. Seperti tubuh
keseluruhan yang tertata dengan rapi, demikian juga bagian dalam sel. Sel yang menyusun
tubuh manusia berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Sel tersusun atas tiga bagian yaitu membran plasma ( membran sel ), nukleus, dan
sitoplasma.
a. Membran sel atau Membran Plasma
Membran plasma merupakan suatu struktur membranosa yang sangat tipis yang
membungkus setiap sel, memisahkan isi sel dari sekitarnya. Membran plasma sangat
penting untuk menjaga kehidupan sel.
Struktur Membrane Plasma
Gortel & Grendel (1925).
1. Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung
gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob.
2. Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob
(rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.
Davson & Danielli (1954).
Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular yang
melintasi membran dan terdapat pula protein di permukaan luar dan dalam membran.
Singer & Nicholson (1972).
Dalam konsep mozaik cair, matriks membrane terdiri atas dua lapisan lipida protein
globular yang tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan menurut susunan yang
teratur atau tidak teratur. Gugusan polarnya terletak pada permukaan membrane yang
kontak dengan cairan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugusan nonpolarnya
menghadap ke arah dalam. Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler
tebalnya ± 85 A.
Model “mozaik cair” konsisten tentang aksistensi dari chanel ion khusus dan reseptor-
reseptor di dalam dan di sepanjang membrane-membran permukaan.
Fungsi Membran Sel :
1. melindungi isi sel
2. mempertahankan isi sel,
3. mengatur lalulintas molekul-molekul,
4. membran plasma bersifat selektif permeabel artinya ada zat-zat tertentu yang dapat
melewati membrane dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul tersebut berguna
untuk mempertahankan kehidupan sel.
5. reseptor rangsangan dari luar sel, rangsangan itu berupa zat-zat kimia seperti
hormon,racun,rangsangan listrik,dan rangsangan mekanik.Bagian sel yang berfungsi
sebagai reseptor yaitu glikoprotein.
b. Sitoplasma
Bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nucleus. Sitoplasma mengandung
sejumlah struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi. Komponen dalam sitoplasma
meliputi : Organel, mikrofilamen, mikrotubulus, sentriol, silia, dan flagella.
1. Mitokondria (Organel Energy)
Mitokondria merupakan organel energy atau pembangkit tenaga sel. Organel ini
mengambil energy dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu
bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
Struktur Mitokondria :
Tampak seperti batang atau filament yang bergerak dengan konstan dalam
sebuah sel hidup.
Terdiri dari membran terluar halus dan membran terdalam yang mempunyai
lipatan yang disebut Krista.
Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA, RNA, dan
ribosom
Fungsinya :
Pembangkit tenaga sel karena fungsi terpentingnya adalah memproduksi energy
dalam bentuk ATP
Energy yang dihasilkan dari penguraian nutrient seperti glukosa, asam amino,
dan asam lemak.
Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energy secara kimia, terlokalisasi dalam
matriks mitokondria dan partikel kecil pada krista.
2. Ribosom
Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi didalam sel.
Struktur :
Granula kecil berwarna hitam (diameter 25 nm), yang tersusun dari RNA
ribosomal dan hamper 80 jenis protein
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam kelompok disebut
poliribosom
Bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekat pada membran
reticulum endoplasma.
Fungsi :
Tempat sintesis protein
Ribosom bebas terlibat dalam sentesis protein untuk dipakai sel itu sendiri.
3. Reticulum endoplasma ( pabrik untuk sintesis )
Merupakan benang-benang yang bermuara di inti sel.
Struktur :
Jaringan membranosa yang luas dan kontinu, terdiri dari tubulus berisi cairan
dan kantung gepeng, sebagian ditaburi ribosom
Ada 2 jenis RE : reticulum endoplasma kasar (granular), yang membrannya
memiliki ribosom. Dan reticulum endoplasma halus (agranular), yang tidak
memiliki ribosom.
Fungsi :
RE merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam
transport dan penyimpanannya.
RE kasar menonjol dalam sel, terlibat dalam sintesis dan pelepasan berbagai
protein baru ke dalam lumen RE. Dinding membranosa juga mengandung
enzim-enzim yang penting untuk sintesis hamper semua lipid yang dibutuhkan
untuk membuat membran baru.
RE halus banyak ditemukan di sel-sel yang mengkhususkan diri dalam
metabolism lipid, misalnya sel-sel yang mengeluarkan hormone steroid.
pada sel hati RE halus, mengandung enzim yang berperan dalam detoksifikasi
berbagai bahan berbahaya yang diproduksi di dalam tubuh sebagai hasil
metabolism atau bahan-bahan yang masuk ke dalam tubuh dari luar dalam
bentuk obat atau senyawa asing.
Pada sel otot, dikenal sebagai reticulum sarkoplasma yang menyimpan kalsium
dan berperan penting dalam proses kontraksi otot.
4. Kompleks Golgi
Fungsi Komplek Golgi :
Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin
(penyusun dinding sel tumbuhan).
Membentuk membran plasma.
Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel,
seperti protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
5. Lisosom
Lisosom adalah kantung terbungkus memban yang mengandung enzim-
enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan dengan demikian, menyingkirkan
berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang masuk
ke dalam sel. Dengan demikian, lisosom berfungsi sebagai “system pencernaan’
intrasel.
Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh enzim-enzim lisosom dibawa ke
bagian dalam sel melalui proses endositosis (endo berarti “di dalam”)
Sebagian kecil sel, terutama sel darah putih, melakukan bentuk khusus
endositosis yang disebut fagositosis.
Enzim-enzim hidrolitik umumnya menguraikan bahan yang ditelan menjadi
produk-produk seperti asam amino, glukosa, dan asam lemak yang dapat
digunakan oleh sel. Produk-produk berukuran kecil ini siap menembus membran
lisosom untuk masuk ke dalam sitoplasma untuk digunakan kemudian.
Biasanya bahan-bahan yang tidak tercerna yang tertinggal di dalam badan
residual akhirnya dikeluarkan dari sel melalui proses eksositosis.
Lisosom juga dapat bergabung dengan organel-organel yang sudah tua atau
rusak untuk menyingkirkan bagian-bagian sel yang tidak berguna.
Lisosom akan pecah dan melepaskan enzim-enzim destruktifnya ke dalam
sitosol, sehingga sel mencerna dirinya sampai tuntas.
Pada keadaan tertentu, lisosom menyebabkan penghancuran diri sel sel sehat
secara sengaja.
Lisosom juga berperan penting dalam regresi jaringan.
Mekanisme yang mengontrol aktivitas lisosom dalam keadaan-keadaan tersebut
belum diketahui.
Peroksisom (menyimpan enzim oksidatif yang mendetoksifikasi berbagai zat
sisa)
Vakuola, organel yang berfungsi dalam penyimpanan cadangan
makanan, minyak atsiridan sisa metabolisme sel.
c. Nukleus ( Inti Sel )
DNA dan protein khusus yang dibungkus oleh sebuah membran berlapis ganda.
Fungsi :
1. Pusat pengaturan sel, menyimpan informasi genetic,
2. Menyediakan kode-kode untuk mensintesis protein structural dan enzimatik yang
menentukan sifat spesifik sel,
3. Untuk replikasi sel
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa sel merupakan unit / struktural terkecil
makhluk hidup. Menurut kejelasan intinya sel dapat dibgi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan
sel eukariotik. Sel tidak dapat berdiri sendiri, oleh karena itu sel memiliki struktur dan
komponen yang tidak dapat dipisahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. Struktur dan Fungsi Badan Golgi. http://www.ardianrisqi.com. Akses Agustus
2010.
Campbell, Neil A. Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi. Edisi Kelima- Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Juwono & Achmad Zulfa Juniarto. 2002. Biologi Sel. Jakarta : EGC.
Sumadi & Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu
Rahman S. Sel Jaringan dan Membran Sel. http://biofarmasiumi.wordpress.com. Akses 29
September 2010.