Makalah Sistem Pelagik

20
Ekosistem lautan merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Ukuran dan kerumitannya menyulitkan kita untuk dapat membicarakannya secara utuh sebagai suatu kesatuan. Akibatnya dirasa lebih mudah jika membaginya menjadi sub- bagian yang dapat dikelola, selanjutnya masing-masing dapat dibicarakan berdasarkan prinsip-prinsip ekologi yang menentukan kemampuan adaptasi organisme dari suatu komunitas. Tidak ada suatu cara pembagian laut yang telah diajukan yang dapat diterima secara universal. Cara pembagiannya telah diterangkan oleh Hedgpeth (1957) dan telah banyak dipakai oleh para ilmuwan dan pakar kelautan diseluruh dunia. Zona pelagik Air apapun di laut yang tidak terlalu dekat dengan dasar laut dinamai zona pelagik. Kata pelagik berasal dari bahasa Yunani πέλαγος atau pélagos, yang berarti laut lepas. Dapat digambarkan sebagai silinder imajiner atau kolom air dari permukaan laut hampir ke dasar laut, seperti diagram di atas. Kondisi berubah setelah kita menyelam ke bawah kolom air; tekanan meningkat dan terdapat sedikit cahaya. Berdasarkan kedalaman, ilmuwan terus membagi kolom air, seperti atmosfer bumi yang dibagi menjadi berlapis-lapis. 1

Transcript of Makalah Sistem Pelagik

Page 1: Makalah Sistem Pelagik

Ekosistem lautan merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Ukuran dan kerumitannya menyulitkan kita untuk dapat membicarakannya secara utuh sebagai suatu kesatuan. Akibatnya dirasa lebih mudah jika membaginya menjadi sub-bagian yang dapat dikelola, selanjutnya masing-masing dapat dibicarakan berdasarkan prinsip-prinsip ekologi yang menentukan kemampuan adaptasi organisme dari suatu komunitas. Tidak ada suatu cara pembagian laut yang telah diajukan yang dapat diterima secara universal. Cara pembagiannya telah diterangkan oleh Hedgpeth (1957) dan telah banyak dipakai oleh para ilmuwan dan pakar kelautan diseluruh dunia.

Zona pelagik

Air apapun di laut yang tidak terlalu dekat dengan dasar laut dinamai zona pelagik. Kata pelagik berasal dari bahasa Yunani πέλαγος atau pélagos, yang berarti laut lepas. Dapat digambarkan sebagai silinder imajiner atau kolom air dari permukaan laut hampir ke dasar laut, seperti diagram di atas. Kondisi berubah setelah kita menyelam ke bawah kolom air; tekanan meningkat dan terdapat sedikit cahaya. Berdasarkan kedalaman, ilmuwan terus membagi kolom air, seperti atmosfer bumi yang dibagi menjadi berlapis-lapis.

Diagram skala lapisan di zona pelagik.

Kedalaman dan lapisan

Epipelagik : Dari permukaan (Mean Sea Level) hingga kedalaman 200 m (656 kaki).Mesopelagik : Dari kedalaman 200 m turun ke 1.000 m (3.280 kaki).Batipelagik : Dari kedalaman 1.000 m turun ke sekitar 4.000 m (13.123 kaki).Abisopelagik : Dari kedalaman 4.000 m turun ke di atas dasar laut.Hadopelagik : Air dalam di palung samudera.

1

Page 2: Makalah Sistem Pelagik

Sub Bagian Utama Yang Ada Di Lautan

Diawali dengan perairan terbuka, terdapat sub-bagian yang dapat dibuat baik ke arah vertikal maupun horizontal. Adapun pembagiannya dapat diurutkan sebagai berikut:

a. Kawasan pelagik: adalah suatu kawasan yang terbuka; sedangkan bentik berlawanan arti dengan pelagik yang adalah merupakan zona dasar laut.Secara horizontal kawasan pelagik dibagi 2 bagian:1. Zona neritik : mencakup massa air yang terdapat di paparan benua;2. Zona oseanik : merupakan semua massa air lainnya selain dengan zona

neritik.Secara vertikal kawasan pelagik dapat dibagi berdasarkan cahaya matahari:1. Zona fotik : adalah bagian kawasan pelagik yang mendapat cahaya. Pembatasan

bawahnya adalah batas tembusnya cahaya dan kedalamannya bervariasi bergantung pada kejernihan air, pada umumnya perbatasan terletak pada kedalaman 100-150 m. Zona fotik ini disebut juga dengan zona epipelagik.

2. Zona afotik : adalah zona dimana tidak adanya cahaya matahari (selalu gelap). Pada zona ini dapat dibagi pula secara vertikal adalah sebagai berikut: Zona mesopelagik : terletak pada kedalaman 700 – 1000 m; dengan suhu

100 c. Zona batipelagik : terletak pada kedalaman antara 700 – 1000 m dan

2000 – 4000 m; dengan suhu antara 100 c dan 40 c. Zona abisal pelagik : terletak pada kedalaman 6000 m. Zona hadalpelagik : merupakan daerah terbuka dari palung lautan-dalam

dengan kedalaman 6000 – 10.000 m.b. Sedangkan berdasarkan kedalaman perairan dihubungkan dengan zona yang berlaku

zona bentik dapat dibagi atas:1. Zona batial : adalah daerah dasar yang mencakup lereng benua dan ke

bawah sampai kedalaman 4000 m.2. Zona abisal : termasuk dataran abisal yang luas dari pasu lautan pada

kedalaman antara 4000 – 6000 m.3. Zona hadal : adalah zona bentik dan palung lautan dengan kedalaman

antara 6000 – 10.000 m.

PLANKTON

2

Page 3: Makalah Sistem Pelagik

Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar dengan kemampuan berenang yang terbatas sehingga mudah terbawa arus. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.

Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi – cumi, paus, dll. Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll.

Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.

Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan ikan paus.

Penggolongan PlanktonPlankton digolongkan kedalam beberapa kategori, yaitu:1. Berdasarkan Fungsi

Secara fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.

a. FitoplanktonFitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut.Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai primer producer.Bahan organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa

3

Page 4: Makalah Sistem Pelagik

bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.

b. ZooplanktonZooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar Taut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.

c. BakterioplanktonBakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Taut. la mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1 µm), tidak mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam prows fotosintesis.

d. VirioplanktonVirioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini ukurannya sangat kecil ( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioplankton ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun

4

Page 5: Makalah Sistem Pelagik

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.

2. Berdasarkan UkuranUkuran plankton sangat beraneka ragam, dari yang sangat kecil kingga yang besar. Dulu orang menggolongkan plankton dalam tiga kategori berdasarkan ukurannya, yakni:

a. Plankton jaring (netplankton): plankton yang dapat tertangkap dengan jaring dengan mata jaring (mesh size) berukuran 20 ,um, atau dengan kata lain plankton berukuran lebih besar dari 20 ,um.

b. Nanoplankton: plankton yang lolos dari jaring, tetapi lebih besar dari 2,um. Atau berukuran 2-20 ,um;

c. Ultrananoplankton: plankton yang berukuran lebih kecil dari 2 µm.Kini, dengan kemajuan teknik penyaringan yang dapat lebih baik memilah-milah partikel yang sangat halus, penggolongan plankton berdasarkan ukurannya lebih berkembang. Penggolongan di bawah ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978) yang kini banyak diacu orang.

a. Megaplankton (20-200 cm)Ada juga yang menyebutnya megaloplankton. Banyak ubur-ubur termasuk dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa, misalnya bisa mempunyai ukuran diameter payungnya sampai lebih dari satu meter, sedangkan umbai-umbai tentakelnya bisa sampai beberapa meter pajangnya. Plankton raksasa yang berukuran terbesar di dunia adalah ubur-ubur Cyanea arctica yang payungnya bisa berdiameter lebih dua meter dan dengan panjang tentake130 m lebih .

b. Makroplankton (2-20 cm)Contohnya adalah eufausid, sergestid, pteropod. Larva ikan banyak pula termasuk dalam golongan ini.

c. Mesoplankton (0,2-20 mm)Sebagian besar zooplankton berada dalam kelompok ini, seperti kopepod, amfipod, ostrakod, kaetognat. Ada juga beberapa fitoplankton yang berukuran besar masuk dalam golongan ini seperti Noctiluca.

3. Berdasarkan Daur HidupnyaBerdasarkan daur hidupnya plankton dibagi menjadi :

a. HoloplanktonDalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah holoplankton.

b. MeroplanktonPlankton dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.

5

Page 6: Makalah Sistem Pelagik

Pada umumnya ikan menjalai hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton sstelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut.Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya budidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.

c. TikoplanktonTikoplankton sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota ini dalam keadaan normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak air menyebabkan ia terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plankton.

4. Berdasarkan Sebaran HorizontalPlankton terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. Dari perairan tropis hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak dihuni oleh plankton. Berdasarkan sebaran horizontalnya, plankton dibagi menjadi:

a. Plankton NeritikPlankton neritik (neritic plankton) hidup di perairan pantai dengan salinitas (kadar garam) yang relatif rendah. Kadang-kadang masuk sampai ke perairan payau di depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit; dulu digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut, komposisi plankton neritik ini sangat kompleks, bisa merupakan campuran plankton laut dan plankton asal perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat beradaptasi dengan lingkungan estuaria (muara) yang payau, misalnya Labidocera muranoi.

b. Plankton OseanikPlankton oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan lepas pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu plankton oseanik ditemukan pada perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini, maka banyak jenis plankton tergolong dalam kelompok ini.Penggolangan seperti di atas tidaklah terlalu kaku, karena ada juga plankton yang hidup mulai dari perairan neritik hingga oseanik hingga dapat disebut neritik-oseanik.

5. Berdasarkan Sebaran VertikalPlankton hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang sangat dalam. Dilihat dari sebaran vertikalnya plankton dapat dibagi menjadi:

a. Epiplankton

6

Page 7: Makalah Sistem Pelagik

Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m. Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari dapat menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton semcam ini disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton Trichodesmium (Gambar 10.), yang merupakan sianobakteri berantai panj ang yang hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung dari udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar 0-10 cm disebut hiponeuston. Ternyata lapisan tipis ini mempunyai arti yang penting karena bisa mempunyai komposisi j enis yang kompleks.Dari kelompok neuston ini ada juga yang mengambang di permukaan dengan sebagian tubuhnya dalam air dan sebagian lain lagi tersembul ke udara. Yang begini disebut pleuston.

b. MesoplanktonMesoplankton yakni plankton yang hidup di lapisan tengah, pada kedalaman sekitar 100-400 m (jangan dikelirukan dengan ukuran plankton yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah sangat redup sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini fitoplankton, yang memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis, umumnya sudah tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton. Beberapa kopepod seperti Eucheuta marina tersebar secara vertikal sampai ke lapisan ini atau lebih dalam. Dari kelompok eufausid juga banyak yang terdapat di lapisan ini, misalnya Thysanopoda, Euphausia, Thysanoessa, Nematoscelis. Tetapi eufausid ini juga dapat melakukan migrasi vertikal sampai ke lapisan di atasnya.

c. HipoplanktonHipoplankton adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dari 400 m. Termasuk dalam kelompok ini adalah batiplankton (bathyplankton) yang hidup pada kedalaman > 600 m, dan abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di lapisan yang paling dalam, sampai 3000 – 4000 m.Sebagai contoh, dari kelompok eufausid, Bentheuphausia ambylops (Gambar 13) dan Thysanopoda adalah jenis tipikal laut-dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500 m. Kelompok kaetognat Eukrohnia hamata, dan Eukrohnia bathypelagica (Gambar 13) termasuk yang hidup pada kedalaman lebih dari 1000 m.

7

Page 8: Makalah Sistem Pelagik

Photomontage organisme planktonik

Plankton juga sering digambarkan dalam hal ukuran. Biasanya pembagian seperi berikut yang digunakan:

Group Kelompok

Size range ( ESD ) Ukuran rentang ( ESD )

Megaplankton Megaplankton

> 2×10 −2 m > 2 × 10 -2 m (20+ mm) (20 + mm)

metazoans ; eg jellyfish ; ctenophores ; salps and pyrosomes (pelagic Tunicata ); Cephalopoda metazoans , misalnya ubur-ubur , ctenophores , salps dan pyrosomes (pelagis Tunicata ); Cephalopoda

Macroplankton Makroplankton

2×10 −3 →2×10 −2 m 2 × 10 -3 → 2 × 10 -2 m

(2–20 mm) (2-20 mm)

metazoans ; eg Pteropods ; Chaetognaths ; Euphausiacea ( krill ); Medusae ; ctenophores ; salps , doliolids and pyrosomes (pelagic Tunicata ); Cephalopoda metazoans , misalnya Pteropods , Chaetognaths ; Euphausiacea ( krill ); Medusae , ctenophores , salps , doliolids dan pyrosomes (pelagis Tunicata ); Cephalopoda

Mesoplankton Mesoplankton

2×10 −4 →2×10 −3 m 2 × 10 -4 → 2 × 10 -3 m

(0.2 mm-2 mm) (0,2 mm-2 mm)

metazoans ; eg copepods ; Medusae ; Cladocera ; Ostracoda ; Chaetognaths ; Pteropods ; Tunicata ; Heteropoda metazoans , misalnya copepoda , Medusae , Cladocera , Ostracoda , Chaetognaths , Pteropods , Tunicata ; Heteropoda

Microplankton Microplankton

2×10 −5 →2×10 −4 m 2 × 10 -5 → 2 × 10 -4 m

(20-200 µm ) (20-200 pM )

large eukaryotic protists ; most phytoplankton ; Protozoa (Foraminifera); ciliates ; Rotifera ; juvenile metazoans - Crustacea ( copepod nauplii) besar eukariotik protista ; paling fitoplankton ; Protozoa (Foraminifera); ciliates , Rotifera , remaja metazoans - Crustacea ( copepoda nauplii)

Nanoplankton 2×10 −6 →2×10 −5 m 2 × 10 -6 (2-20 µm) (2-20 pM) small eukaryotic protists ; Small

8

Page 9: Makalah Sistem Pelagik

Nanoplankton → 2 × 10 -5 m

Diatoms ; Small Flagellates ; Pyrrophyta ; Chrysophyta ; Chlorophyta ; Xanthophyta kecil eukariotik protista ; Kecil Diatom , Kecil flagellata , Pyrrophyta , Chrysophyta , Chlorophyta ; Xanthophyta

Picoplankton Picoplankton

2×10 −7 →2×10 −6 m 2 × 10 -7 → 2 × 10 -6 m

(0.2-2 µm) (0,2-2 pM) small eukaryotic protists ; bacteria ; Chrysophyta kecil eukariotik protista , bakteri ; Chrysophyta

Femtoplankton Femtoplankton

< 2×10 −7 m <2 × 10 -7 m (< 0.2 µm) (<0,2 pM) marine viruses laut virus

Distribusi Zooplankton

Penyebaran fitoplankton lebih merata dibandingkan dengan penyebaran zooplankton. Zooplankton beruaya ke arah mendatar dan tegak mengikuti kelompok fitoplankton dan jika sudah mencapai tingkat kepedatan tertentu perkembangan zooplankton akan berkurang sedangkan fitoplankton bertambah (Nybakken, 1992).

Zooplankton melakukan migrasi secara vertikal. Migrasi vertikal ialah migrasi harian yang dilakukan oleh organisme zooplankton tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan ke arah permukaan laut pada malam hari. Rangsangan utama yang mengakibatkan terjadinya migrasi vertikal harian pada zooplankton adalah cahaya. Cahaya mengakibatkan respon negatif bagi para migran, mereka bergerak menjauhi permukaan laut bila intensitas cahaya di permukaan meningkat. Sebaliknya mereka akan bergerak ke arah permukaan laut bila intensitas cahaya di permukaan menurun (Prasad, 1956).

Pola yang umum tampak adalah bahwa zooplankton terdapat di dekat permukaan laut pada malam hari, sedangkan menjelang dini hari dan datangnya cahaya mereka bergerak lebih ke dalam. Dengan meningkatnya intensitas cahaya sepanjang pagi hari, zooplankton bergerak lebih ke dalam menjauhi permukaan laut dan biasanya mempertahankan posisinya pada kedalaman dengan intensitas cahaya tertentu. Di tengah hari atau ketika intensitas cahaya matahari maksimal, zooplankton berada pada kedalaman paling jauh. Kemudian tatkala intensitas cahaya matahari sepanjang sore hari menurun, zooplankton mulai bergerak ke arah permukaan laut dan sampai di permukaan sesudah matahari terbenam dan masih tinggal di permukaan selama fajar belum tiba.

Migrasi vertikal merupakan suatu fenomena universal yang dilakukan oleh zooplankton tertentu. Perangsang utama yaitu cahaya, namun perangsang ini dapat dimodifikasi oleh faktor lain seperti suhu. Beberapa alasan zooplankton melakukan migrasi vertikal ialah (1) untuk menghindari pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual; (2) untuk mengubah posisi dalam kolom air; dan (3) sebagai mekanisme untuk meningkatkan produksi dan menghemat energi (Nybakken, 1992).

Peranan Zooplankton

9

Page 10: Makalah Sistem Pelagik

Brooks (1969) menjelaskan bahwa zooplankton yang meliputi semua hewan yang umumnya renik adalah bersifat herbivora yang memakan fitoplankton. Hampir seluruh zooplankton sangat tergantung pada fitoplankton dan pada trophic level zooplankton menempati tingkat kedua setelah fitoplankton (Davis, 1955).

Dalam rantai makanan, fitoplankton dimakan oleh hewan herbivora yang merupakan konsumen pertama. Konsumen pertama ini pada umumnya berupa zooplankton yang kemudian dimangsa pula oleh oleh hewan karnivora yang lebih besar sebagai konsumen kedua. Demikianlah seterusnya rangkaian karnivora memangsa karnivora lain (Nontji, 1987).Sebagai herbivora primer di ekosistem perairan, peranan zooplankton sangat penting artinya karena dapat mengontrol kelimpahan fitoplankton. Dengan demikian zooplankton berperan sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil (Nybakken, 1992). Struktur komunitas dan pola penyebaran zooplankton dapat dijadikan sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan.

Zooplankton merupakan biota yang sangat penting peranannya dalam rantai makanan dilautan. Mereka menjadi kunci utama dalam transfer energi dari produsen utama ke konsumen pada tingkatan pertama dalam tropik ecologi, seperti ikan laut, mamalia laut, penyu dan hewan terbesar dilaut seperti halnya paus pemakan zooplankton (Baleens whale). Selain itu zooplankton juga berguna dalam regenerasi nitrogen dilautan dengan proses penguraiannya sehingga berguna bagi bakteri dan produktivitas phytoplankton dilaut.

Peranan lainnya yang tidak kalah penting adalah memfasilitasi penyerapan Karbondioksida (CO2) dilaut. Zooplankton memakan phytoplankton yang menyerap CO2 dan kemudian setiap harinya turun ke bagian dasar laut untuk menghindari pemangsa di permukaan seperti ikan predator, sehingga carbon yang berada di dalam zooplankton tersebut dapat terendapkan di sedimen yang kemudian terendapkan dan terdegradasi. Oleh karena itu zooplankton memegang peranan dalam pendistribusian CO2 dari permukaan ke dalam sedimen didasar laut.

Perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan suhu permukaan laut juga sangat mempengaruhi keberadaan zooplankton baik kelimpahan, komposisi, hingga keanekaragamannya dilautan. Hal ini sangat berdampak sangat besar dalam proses produktivitas rantai makanan secara luas di lautan.

Adanya anomali pada suhu permukaan laut akibat meningkatnya konsentrasi gas ruma kaca (Greenhouse Gases). Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa zooplankton juga dipengaruhi oleh terjadinya perubahan iklim, yaitu antara lain :

1. Zooplankton merupakan biota poikilothermic, yaitu biota yang sistem pencernaan, pernafasan dan reproduksinya sangat sensitif terhadap temperatur

2. Siklus hidup zooplankton singkat (< 1 tahun), oleh karena itu iklim berhubungan erat dengan populasi dinamiknya

3. Berbeda dengan ikan ataupun biota komersil lainnya(kecuali udang-udangan dan ubur-ubur), penelitian mengenai trend terhadap respon zooplankton terhadap lingkungannya yang dibandingkan dengan trend ekploitasinya masih belum banyak dikaji

4. Distribusi zooplankton merefleksikan temperatur dan arus dilaut, karena zooplankton terapung bebas hampir sebagian besar siklus hidupnya dan produktivitas reproduksinya pun didisitribusikan oleh arus

10

Page 11: Makalah Sistem Pelagik

5. Arus laut merupakan mekanisme yang paling ideal dalam penyebaran larva secara luas, karena sebagian besar hewan laut mengalami fase planktonic dalam siklus hidupnya.Dikarenakan hal-hal tersebut jika terjadi perubahan pada temperatur di perairan laut

seperti terjadinya pemanasan suhu permukaan laut, tentunya akan berpengaruh pada zooplankton dan hal ini juga berdampak secara luas bagi biota laut lainnya, karena zooplankton merupakan bagian yang penting dalam rantai makanan dilautan terlebih lagi zooplankton itu sendiri merupakan salah satu bagian dari fase biota laut (YG).

Distribusi Plankton Di Dunia

NEKTON

Nekton adalah kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom air (water column) baik di perairan tawar maupun laut. Kata “nekton” diberikan oleh Ernst Haeckel tahun 1890 yang berasal dari kata Yunani (Greek) yang artinya berenang (“the swimming”) yang meliputi (biofluidynamics, biomechanics, functional morphology of fluid locomotion, locomotor physiology).Ilmunya disebut Nektology dan orangnya disebut sebagai nektologis.

Sementara pengertian dari nekton bahari adalah hewan-hewan nektonic yang tersebar di zona epipelagik pada laut terbuka. Nekton bahari merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

Klasifikasi NektonNekton(hewan) laut sebagian besar terdiri dari tiga kelas :

1. Vertebrata, bentuk kontribusi terbesar, hewan-hewan ini juga didukung oleh tulang atau tulang rawan.

2. Moluska, merupakan hewan seperti cumi-cumi dan kerang.3. Crustacea, adalah hewan seperti lobster dan kepiting.

Berdasarkan kelompok ikan yang berbeda dijumpai dalam kelompok nekton :1. Holoepipelagik

11

Page 12: Makalah Sistem Pelagik

Holoepipelagik merupakan kelompok ikan yang menghabiskan seluruh waktunya di daerah epipelagik. Kelompok ikan ini mencakup ikan-ikan hiu tertentu ( cucut,martil, hiu mackerel, cucut biru), kebanyakan ikan terbang, tuna, setuhuk, cucut gergaji, lemuru, ikan dayung, dan lain-lain.

2. MeroepilagikMeroepipelagik merupakan kelompok ikan yang menghabiskan sebagian waktu hidupnya di daerah epipelagik. Meropelagik dapat dibagi lagi berdasarkan pola hidup masing-masing organisme, diantaranya :

Organisme yang menghabiskan sebagian waktu hidupnya di daerah epipelagik, kelopmok ini beragam dan mencakup ikan yang menghabiskan masa dewasanya di epipelagik tetapi memijah di daerah pantai. Contohnya : haring, geger lintang jinak, dolpin, kacang-kacang.

Organisme yang hanya memasuki daerah epipelagik pada waktu-waktu tertentu, seperti ikan perairan-dalam semacam ikan lentera yang bermigrasi ke permukaan pada malam hari untuk mencari makan.

Organism yang menghabiskan awal daur hidupnya di epipelagik, tetapi masa dewasanya di daerah lain. Contohnya : juvenile.

Kondisi Lingkungan

Beberapa kondisi lingkungan perlu diperhatikan karena memberikan perbedaan yang jelas bagi nekton dan di mana adaptasi terjadi, pertama, laut merupakan daerah “tiga dimensi” yang sangat besar. Kedua, tidak ada substrat padat di mana pun, sehingga hewan-hewan ini selalu melayang dalam medium yang transparan tanpa perlindungan terhadap predator yang potensial. Oleh sebab itu, tidak ada tempat perlindungan bagi hewan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara horizontal. Terakhir, kurangnya subtract, yang berarti tidak adanya pendukung yang kuat bagi hewan yang kebanyakan mempunyai daging yan glebih padat daripada air laut disekelilingnya.

Kombinasi antara keadaan tiga dimensi dan kurangnya rintangan, memudahkan evolusi adaptasi untuk mobilitas yang besar. Besarnya mobilitas dan kemampuan untuk menempuh jarak-jarak jauh pada gilirannya menyebabkan perkembangan sistem saraf dan indria(sensory) yang akan menangkap dan mengolah informasi yang diperlukan untuk menjelajahi daerah, mencari dan menangkap makanan, serta untuk menghindari predator.

Kurangnya perlindungan serta besarnya ukuran kebanyakan nekton, juga menyebabkan perkembangan kecepatan renang yang tinggi untuk menghindari predator dan sekaligus untuk mencari makanan. Kamuflase juga merupakan usaha yang lain. Keadaan tersuspensinya tubuh hewan nektonic yang kerapatan tubuhnya lebih besar daripada kerapatan air laut secara terus-menerus menyebabkan perkembangan progresif berbagai adaptasi agar dapat tetap terapung.

12

Page 13: Makalah Sistem Pelagik

13

Page 14: Makalah Sistem Pelagik

DAFTAR RUJUKAN

Hutabarat, Sahala dan Evan, Stewart M. 2006. Pengantar Oceanografi. Jakarta : UI-Press.

Gross, M. Grant. 1972. Oceanography A View Of The Earth. Pentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.

Narasumber : Richardson, A. J. 2008. In hot water: zooplankton and climate change. – ICES Journal of Marine Science, 65: 279–295

Sumber : http://wwwscienceletter07.blogspot.com/2009/12/zooplankton.html

14