Makalah Sistem Kompresor

23
Makalah Sistem kompresor DISUSUN OLEH : 1. Harun Arashid ( X OA/ Rombel “b” ) KATA PENGANTAR Bismilahirahmanirahim. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Di dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah di sisi Allah SWT. Amiiiin. Gunungkidul, Februari 2013 Penyusun\ DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………. 1

description

sistem kompresor

Transcript of Makalah Sistem Kompresor

Page 1: Makalah Sistem Kompresor

Makalah Sistem kompresor

DISUSUN OLEH :

1. Harun Arashid ( X OA/ Rombel “b” )

 

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan

hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Di dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan

terimakasih kepada pihak- pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan

makalah ini.

Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh

karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap

kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-

mudahan makalah ini dijadikan ibadah di sisi Allah SWT. Amiiiin.

Gunungkidul,      Februari 2013

                                                                                                                                   

Penyusun\

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL…………………………………………………………………………………………. 1

Page 2: Makalah Sistem Kompresor

KATA

PENGANTAR……………………………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 4

1.1. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………………… 4

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 5

1.2. Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………………. 5

1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………… 5

BAB

II  PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………… 6

2.1. Pengertian Kompresor……………………………………………………………………………. 6

2.2. Klasifikasi Kompresor……………………………………………………………………………. 6

2.3. Penggerak Kompresor……………………………………………………………………………. 15

2.4. Komponen Kompresor………………………………………………………… 16

2.5. Cara Merawat Kompresor……………………………………………………… 26

BAB III

PENUTUP ………………………………………………………………………………………….. 27

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………

27

Page 3: Makalah Sistem Kompresor

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………… 27

3.3 Sumber………………………………………………………………………………………………… 28

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan

atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat

pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat

mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.

Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring udara dengan

tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun

bisa berbeda pula.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan 

tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin

otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan

cara meningkatkan sistem tekanan.

Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis

kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah

kompresor dengan metode kerja positif displacement dan yang kedua adalah

kompresor dengan metode kerja dynamic.

Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertama,

kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara

memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume

ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.

Page 4: Makalah Sistem Kompresor

Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan

peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan

dalam reciprocating compressor dan rotary.

Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang

ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama

kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada

ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan

model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan kompresor ?

2.      Apa saja macam-macam kompresor ?

3.      Bagaimana merawat kompresor ?

 

1.3 MANFAAT PENULISAN

Diharapkan dari penulisan makalah  mengenai sistem kompresor ini dapat memberi 

manfaat sebagai berikut.

Memudahkan transfer pengetahuan tentang kompresor kepada pelajar.

Memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi tentang kompresor.

Membantu pelajar untuk memahami kompresor secara sederhana.

1.4  TUJUAN PENULISAN

1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.

2.      Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.

Page 5: Makalah Sistem Kompresor

3.      Mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOMPRESOR

Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara

memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya

bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang

lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai penguat (booster),

dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.

Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume dengan

menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu : kenaikan

temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran yang

mudah terjadi.

2.2  KLASIFIKASI KOMPRESOR

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive

Displacement compressordan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement

compressor, terdiri atas Reciprocating dan Rotary.Sedangkan Dynamic

compressor (turbo) terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat

dilihat dari klasifikasi di bawah ini:

 Gambar  1. Diagram Pembagian Klasifikasi Kompresor

 

            Berikut penjelasan beberapa jenis kompresor.

2.21 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Page 6: Makalah Sistem Kompresor

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak

yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup

masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi

pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk

ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak dari titik mati

bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di

masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan

katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder.

Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang

diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini

berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah

melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan

mati secara otomatis.

Gambar 3. Penampang Melintang Kompresor Reciprocating

 

Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis

yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed,

dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara

50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara

200 – 5000 cfm untuk desain multi tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu

tahap.

Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan

dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja

menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.

Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan

dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa

penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu

besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu

pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang

Page 7: Makalah Sistem Kompresor

digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih

rendah (140 to 160oC),sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to

240oC).

Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun pendingin

air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket,

dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.

                     2.22 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih

tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan,

selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua

sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengkompresian) udara tahap

kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu

mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode

pendinginan yang sering digunakan misalnya, dengan sistem udara atau dengan sistem

air bersirkulasi.

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk

kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau lebih

tekanannya hingga 15 bar.

                     2.23 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak

dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak

langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya

pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli.

Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan,

farmasi, obat – obatan dan kimia.

Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada

sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara

bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan

Page 8: Makalah Sistem Kompresor

menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari

gerakandiafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan

udara ke tabung penyimpan.

                     2.24 Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar

serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran

serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan

perantaraan sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor

sangat kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang

panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan

oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa)..

Mekanisme kerja kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata

Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara

yang masuk.

Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil

keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya

rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini

sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau

22 sampai 150 kW.

Jenis dari kompresor putar adalah:

Kompresor lobe (roots blower)

Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina

bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil mengkompresi dan

bergerak ke depan (lihat Gambar 5)

Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.

Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan

pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada

bagian-bagian yang bekerja.

Page 9: Makalah Sistem Kompresor

Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,

kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel

dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan

apapun yang dapat menyangga berat Statiknya.

Gambar 4. Skema Kerja Kompresor Rotary [www.thermalfluids.net]

Pada skema kerja diatas terlihat jelas bahwa :

Step 1  : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara  kompresor dengan

tekanan   udara lingkungan.

Step 2  : Udara masuk, mulai mengembang/ di ekspansikan oleh Blade.

Step 3  : Udara dimampatkan ke dinding silinder oleh Blade.

Step 4  : Udara bertekanan tinggi keluar melalui katup keluar.

2.25 Kompresor Sekrup (Screw)

Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan

(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk

cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua

rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda

gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa

hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus

diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat

menghisap dan menekan fluida.

Gambar 5.  Kompresor Screw

 

Page 10: Makalah Sistem Kompresor

 

Gambar Langkah kerja Kompresor Screw

 

 

 

 

2.26 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada

perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan.

Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-

kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran

yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat

saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor

bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah

menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari

konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda

gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.

 

2.27 Kompresor Aliran (turbo compressor)

Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor

aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang

secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk

Page 11: Makalah Sistem Kompresor

menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan

menjadi energi bentuk tekanan.

  

2.28 Kompresor Aliran Radial

Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke

ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan

keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama

udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke

tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak

tingkat dari susunan sudu- sudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara

yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan menghisap udara luar melalui

sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan hisap lalu dikompresi dan

akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai

dengan kebutuhan.

 

2.29. Kompresor Aliran Aksial

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang

terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan

sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu

pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk

mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula

alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin

pesawat terbang turbo propeller. perbedaannya, jika pada turbin gas adalah

menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga

mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara

bertekanan.

2.3 PENGGERAK KOMPRESOR

Page 12: Makalah Sistem Kompresor

Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor dapat

bekerja secara optimal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya berupa

motor listrik dan motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik

dua phase atau motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor

listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya

digunakan apabila lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non

stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh

motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak

berpindah-pindah).

2.4 KOMPONEN KOMPRESOR

1. Kerangka (frame)

Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai

tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak

pelumas.

2. Poros engkol (crank shaft)

Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).

3. Batang penghubung (connecting rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang,

batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban

pada saat kompresi.

4. Kepala silang (cross head)

Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang

dapat meluncur pada bantalan luncurnya

5. Silinder (cylinder)

Page 13: Makalah Sistem Kompresor

Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.

6. Liner silinder (cylinder liner)

Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,

pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.

Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang

berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.

   8. Water Jacket

Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)

Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction),

kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).

10. Cincin torak ( piston rings)

Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding

liner silinder.

Gambar 5. Posisi Cincin Torak

 

11. Batang Torak (piston rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

Page 14: Makalah Sistem Kompresor

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)

Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang

bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini

terdiri dari beberapa ring segment.

13. Ring Oil Scraper

Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.

14. Katup kompresor (compressor valve)

Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar

silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya

perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

Gambar 6.  Konstruksi  Katup Pita ( Reed Valve )

Gambar 7.  Konstruksi  Katup Cincin

Gambar 8.  Konstruksi  Katup Kanal

Gambar 9.  Konstruksi  Katup Kepak

15. Pengatur Kapasitas

Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika

kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat

melebihi kebutuhan dan berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume

dan tekanan  yangdihasilkan kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas

beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan menurut asas kerjanya, yaitu :

pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap

dan pembebas beban dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang difungsikan

untuk memperingan beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat

Page 15: Makalah Sistem Kompresor

berjalan lancar dinamakan pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan

pemakaian berbagai jenis pembebas beban tersebut adalah sebagai berikut.

(1).  Pembebas beban katup isap

Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan katup

isap di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun langkah

kompresi sehingga udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas melalui

katup ini tanpa terjadi kompresi. Hal ini berlangsung sebagai berikut.

Gambar 10.  Kerja pembebas beban katup isap

Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga tekanannya

akan  naik sedikit demi sedikit. Tekanan ini disalurkan ke bagian bawah katup pilot dari

pembebas beban. Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan

tetap tertutup karena pegas atas dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. 

Namun  jika tekanan di dalam tangki udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas

tadi maka katup isap akan didorong sampai terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui

pipa pembebas beban dan menekan torak pembebas beban pada tutup silinder ke

bawah. Maka katup isap akan terbuka dan operasi tanpa beban mulai. Selama

kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam  tangki udara akan menurun terus

karena udara dipakai sedangkan penambahan udara dari kompresor tidak ada. Jika

tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan

gaya dari tekanan tangki udara. Maka katup pilot akan jatuh, lalu udara tertutup, dan

tekanan di dalam pipa pembebas beban menjadi sama dengan tekanan at -mosfir.

Dengan demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap

kembali pada posisi normal, dan kompresor bekerja mengisap dan memampatkan

udara.

(2).  Pembebas beban dengan pemutus otomatik

Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatif kecil, kurang dari 7,5 kW. Di

sini dipakai  tombol tekanan  (pressure switch) yang dipasang di tangki udara.  Motor

penggerak akan dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik bila tekanan udara

Page 16: Makalah Sistem Kompresor

di dalam tangki udara melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika tekanan di dalam tangki

udara turun sampai dibawah batas minimal yang ditetapkan, maka tombol akan

tertutup dan motor akan hidup kembali. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada

kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil agak sulit

dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat dengan mudah dihidupkan dan dimatikan

dengan tombol tekanan.

16. Pelumasan

Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian

yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal bantalan

batang penggerak dan bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah

keausan, merapatkan cincin torak dan paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling

bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya

dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder

disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya dibuat untuk ukuran

sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking tekan, maka harus

dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan

dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar.Untuk kompresor kerja

tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan

secara bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla

gigi. Pelumasan percik, menggunakan tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung

besar batang penggerak. Tuas ini akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak

engkol sehingga minyak akan terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak engkol.

Metode pelumasan paksa menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung

poros engkol. Putaran poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah

kopling jenis Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan

pompa. Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu

dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan

batang penggerak.

Gambar 11.  Pelumasan Paksa

Page 17: Makalah Sistem Kompresor

Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang pada sisi

keluar pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan

pelumasan dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah.

Adapun pelumasan luarnya dilakukan dengan pompa roda  gigi yang dipasang pada

ujung poros engkol. Pompa roda gigi harus dipancing sebelum dapat bekerja. Untuk itu

disediakan pompa tangan yangdipasang paralel dengan pompa roda gigi. Pada jalur

pipa minyak pelumas juga perlu dipasang rele tekanan. Rele ini akan bekerja secara

otomatis menghentikan kompresor jika terjadi penurunan tekanan minyak sampai di

bawah batas minimum. Jika pompa mengisap udara. karena tempat minyak kosong

atau permukaannya terlalu rendah maka rele akan bekerjadan kompresor berhenti

Gambar 12.  Sistem Pelumas Minyak Luar

Gambar 13.  Sistem Pelumas Minyak Dalam

17.  Peralatan Pembantu

Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan beberapa

peralatan pembantu antara lain adalah sebagai berikut.

(1)   Saringan udara

Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin

torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus dilengkapi

dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai

saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10  mm dan panjangnya

10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang

kawat, yang dicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang diisap kompresor  harus

mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak. Dengan demikian jika

ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang masuk

kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat turbulen dan

arahnya membalik hingga sebagian besar dari partikel – partikel debu akan tertangkap

di sini.

Page 18: Makalah Sistem Kompresor

Gambar 14.  Saringan udara tipe genangan minyak

(2) Katup pengaman

Katup pengaman  harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup

ini harus membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan

normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika

tekanan sudah kembali sangat dekat pada tekanan normal maksimum.

Gambar 15.  Katup Pengaman

(3)   Tangki udara

Tangki udara dipakai untuk menyimpan  udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara

tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal

kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan

memperhalus aliran. Selain itu, udara yang disimpan di dalam tangki udara akan

mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun dapat

terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian udara yang

disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.

Gambar 16.  Unit Kompresor dengan Tangki Udara

(4)   Peralatan Pembantu

Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu antara

lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan sebagainya

sesuai dengan kebutuhan spesifik yangdibutuhkan sistem.

(5) Peralatan pengaman yang lain

Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari

kecelakaan.

Page 19: Makalah Sistem Kompresor

alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan minyak.

alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur udara keluar,

temperatur  udara masuk,temperatur air pendingin, temperatur minyak

dantemperatur bantalan.

Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).

2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR

Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil

glass

Tutup semua kran

Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.

Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada

motor.

Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)

Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas

untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).

Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali

hidup/On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan

mati/Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup/On pada 9 bar)

Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off

Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam

tangki melalui drain valve.

Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.

Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya

Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup

untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.

Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.

Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung

(letakan di tempat terlindung).

Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin

(sebaiknya tiap hari).

 

 

Page 20: Makalah Sistem Kompresor

 

 

 

 

BAB 3

     PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar

kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement

compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor,

terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri

dari Centrifugal, axial dan ejector.

Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame),

Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross

head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston),

Cincin torak ( piston rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan 

Katup kompresor (compressor valve).

Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement

compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara

intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam

silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan

piston / torak.

Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari

kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak

Page 21: Makalah Sistem Kompresor

sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat

rusak.

Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level

aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak

terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur

terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

3.2  SARAN

Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor

seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat

berguna dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.

 

3.3  SUMBER

1. http://www.utami.community.undip.ac.id/files/2010/07/BAB-8-

Kompresor-rotari1.pdf          

6 Maret 2013    14.13 WIB

2. http://samsulcahya.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tkrtekhnik-

kendaraan.html     

6 Maret 2013    14.22 WIB

3. http://hamimnova.files.wordpress.com/2009/05/

pemeliharaan_servis_dan_perbaikan_kompresor_udara_dan_komponen_k

omponennya.pdf  

6 Maret 2013 14.18 WIB

4. http://publisherindo.blogspot.com/2013/01dasar-kompresor.html     

6 Maret 2013 14.31 WIB

Page 22: Makalah Sistem Kompresor

5. http://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasar-kompresor.pdf 

13 Maret 2013  18.00 WIB

6. http://adiezzzt.blogspot.com/2013/01/makalah-kompresor.html 

13 Maret 2013 20.54 WIB

7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31240/4/Chapter

%20I.pdf  

13 Maret 2013 20.56 WIB

8. http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/407-kompresor-dan-

sistem-udara-tekan.html 

13 Maret 2013 20.54 WIB

9. http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/kompresor2.pdf

13 Maret 2013  21.00 WIB