Makalah Sintesa Protein
-
Upload
erinnurbadriah -
Category
Documents
-
view
206 -
download
0
description
Transcript of Makalah Sintesa Protein
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Protein merupakan rangkaian asam amino. Protein dibentuk menjadi
protein struktural dan fungsional sel. Jadi protein menentukan sifat makhluk
hidup. Oleh karena protein terbentuk berdasarkan urutan basa pada gen
(DNA), maka DNA itulah yang bertanggung jawab menentukan cetak biru
kehidupan.
Di dalam sel, sintesa protein terjadi dalam ribosom yang terdapat di
sitoplasma, padahal DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secara
langsung. DNA hanya menyampaikan “perintah” mengenai protein yang akan
disintesa dengan jalan membentuk RNA pembawa pesan (mRNA) untuk
melaksanakan perintah tersebut.
Berawal dari masalah di atas maka penulis merasa terdorong untuk
mengangkat masalah tersebut ke dalam sebuah makalah yang berjudul
“Sintesa Protein”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini
diantaranya :
1. Apa Pengertian sintesa protein?
2. Komponen apa saja yang berperan dalam proses sintesa protein?
3. Dimana terjadinya proses sintesa protein?
4. Mengapa proses sintesa protein terjadi?
5. Bagaimana proses terjadinya sintesa protein?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel.
2. Mengetahui pengertian sintesa protein.
2
3. Mengenal komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa
protein.
4. Mengetahui tempat terjadinya proses sintesa protein.
5. Memahami manfaat proses sintesa protein dan hasil dari proses tersebut.
6. Memahami tahapan proses terjadinya sintesa protein.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca, sehingga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengambil pelajaran dari
betapa rumitnya tubuh kita menghasilkan protein untuk kelangsungan hidup.
Selain itu, penulis mendapatkan pengalaman bagimana membuat makalah
yang baik.
E. Metodelogi Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan menggunakan metode
literatur, bersumber dari buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Selain
mengambil kutipan-kutipan dari buku-buku, penulis juga mengambil sumber
dari tulisan-tulisan di website yang menjelaskan pembahasan proses sintesa
protein.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sintesa Protein
Sintesa protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses
penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang
mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).
Sintesa protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA
dengan penyusunan molekul tubuh yaitu protein. Protein yang dibentuk
melalui sintesa protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi
protein struktur, proteksi dan enzim (biokatalisator).
Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir
tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal ini menunjukan betapa pentingnya
enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim berasal
dari proses sintesa protein.
B. Komponen-Komponen Sintesa Protein
Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein
diantaranya:
1. Inti sel
Inti sel merupakan lokasi diman sumber informasi genetik berada
yaitu DNA. Jadi informasi akan diterjemahkan pada sintesa protein bersal
dari inti sel.
4
2. Ribosom
Ribosom merupakan tempat terjadinya proses sintesa protein.
3. REK (Retikulum Endoplasma Kasar)
REK (Retikulum Endoplasma Kasar) merupakan lokasi dimana
ribosom melekat.
4. Asam amino
Asam amino adalah monomer (unit terkecil) dari suatu peptida atau
protein. Protein adalah polimer (gabungan banyak monomer) asam amino,
disintesa dalam ribosom sel, dilaksanakan oleh asam nukleat yang
terkandung dalam kromatin inti.
5. DNA (deoksiribonucleic Acid)
DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA
tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa, gugus
fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin
yaitu Adenin (A) dan Guanin (G), serta golongan pirimidin yaitu Timin
(T) dan Sitosin (S).
5
6. RNA (Ribonucleic Acid)
RNA merupakan penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA
tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula ribosa, gugus fosfat
dan basa nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari golongan purin yaitu
Adenin (A) dan Guanin (G), serta golongan pirimidin yaitu Urasil (U) dan
Sitosin (S).
RNA terdiri dari tiga jenis yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA.
a. mRNA (Mesenger RNA)
mRNA merupakan RNA yang mengandung kodon (kode
genetik) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA kromosomal yang
menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino polipeptida.
6
b. rRNA (Ribosomal RNA)
rRNA merupakan RNA yang berfungsi sebagai komponen
struktural penyusun ribosom.
c. tRNA (Transfer RNA)
tRNA merupakan RNA yang membawa asam amino ke
ribosom.
7. Enzim
a. RNA polimerase
RNA Polimerase merupakan enzim yang berperan dalam
proses perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.
b. Aminoacyl-tRNA synthetase
Aminoacyl-tRNA synthetase merupakan enzim yang
menguntaikan asam amino dengan tRNA.
7
c. Peptidyl Transferase
Peptidyl Transferase merupakan enzim yang memindahkan dan
menyambungkan untai peptida dengan satu asam amino baru ribosom.
C. Tempat Sintesa Protein
Sintesa protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK
ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesa, protein
pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses
pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau
sering dinamakan sebagai vesikula.
Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan
membran pada RE dan bisa melakukan fusi atau penggabungan membran
dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE dan badan
golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar badan golgi dan RE
memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat.
D. Manfaat Sintesa Protein
Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya.
Protein-protein tersebut antara lain :
1. Protein struktural, yaitu protein yang membentuk bagian struktur dari sel,
protein membran plasma, membran organel, mikrofilamen, mikrotubul,
sentriol dan lain-lain.
2. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel.
3. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody.
8
Berbagai sel mempunyai berbagai protein yang menentukan sifat-sifat
fisik dan kimiawi sel dan membedakan satu sel dari sel-sel lainnya. Misal sel
otot banyak mengandung actin dan myosin sedang sel syaraf tidak.
E. Tahapan Proses Sintesa Protein
Sintesa protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu, transkripsi
dan translasi.
1. Transkipsi
Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika
yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA),
proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim
RNA polimerase.
Transkipsi merupakan sintesa RNA dari salah satu rantai DNA.
Hanya satu strand (pita) saja dari dua strand DNA yang ada
ditranskripsikan menjadi mRNA. Hal ini disebabkan karena hanya pada
satu strand DNA saja yang mengandung urutan tertentu dari nukleotida
yang disebut promoter. Promoter ini bisa mengaktifkan RNA polimerase
untuk memulai proses transkripsi. Strand yang ditranskripsikan disebut
sense strand, sedangkan yang tidak ditrnskripsikan disebut antisense
strand.
RNA dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase. Enzim
RNA polimerase membuka pilinan ke dua rantai DNA hingga terpisah dan
merangkaikan nukleotida RNA. enzim RNA polimerase merangkaikan
nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ → 3’, saat terjadi perpasangan
basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang
DNA menandai dimana transkipsi suatu gen dimulai dan diakhiri.
Transkipsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan),
elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA. DNA
bisa ditranskripsikan menjadi mRNA, tRNA, maupun rRNA. Namun
9
hanya basa nitrogen yang terdapat pada mRNA saja yang nantinya
diterjemahkan menjadi asam amino (protein).
a. Inisiasi
Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik
awal (start point) transkripsi (nukleotida dimana sintesa RNA
sebenarnya dimulai) dan biasanya membentang beebrapa pasangan
nukleotida di depan titik awal tersebut. Selain menentukan diman
transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari kedua
untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. DNA yang
digunakan ini disebut DNA-template (DNA-acuan). Tiga-tiga basa
DNA template disebut kodogen, dan tiga-tiga basa yang dicetak pada
nukleotida mRNA ditentangnya disebut kodon.
b. Elongasi
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks
ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20
basa DNA sekaligus. Enzim RNA polimerase menambahkan
nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA yang sedang “tumbuh” di
sepanjang heliks ganda DNA tersebut. Setelah sintesa RNA
berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA
baru akan lepas dari cetakan DNA-nya.
c. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator
merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses
transkripsi. Terdapat beberapa mekanisme yang berbeda untuk
terminasi transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.
Sebaliknya, pada sel eukariotik, RNA poimerase terus melewati titik
terminasi. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida,
RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim tersebut. Kemudian
10
mRNA akan keluar dari inti sel dan masuk ke dalam sitosol melalui
nukleopore.
Satu molekul DNA bisa mengandung berjuta-juta urutan
nukleotida, hanya sebagian kecil dari molekul DNA ini yaitu hanya
beratus-ratus basa nitrogen saja yang ditranskipsikan menjadi molekul
mRNA. Bagian dari molekul DNA ini disebut gen, karena dapat
menghasilkan satu molekul mRNA, dan umumnya satu molekul mRNA
akan menghasilkan satu polipeptida (protein) pada proses selanjutnya yang
disebut translasi. Jadi satu molekul DNA mengandung berbagai gen atau
bisa memberikan informasi untuk membentuk berbagai protein. mRNA
yang terbentuk masih mengalami modifikasi yaitu beberapa urutan
nukleotida yang bersal dari transkripsi bagian DNA yang disebut intron
dihilangkan, sedangkan yang disebut exon dipertahankan.
11
2. Translasi
Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa
nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam
amino pada suatu protein yang akan dibentuk.
Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik
menjadi protein yang sesuai. Kode genetik triplet (tiga nukleotida pada
urutan mRNA) yang dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino
pada peristiwa translasi disebut kodon. Interpreternya adalah tRNA. tRNA
mentrasfer asam amino-asam amino dari “kolam” asam amino di
sitoplasma ke ribosom. Molekul tRNA membawa asam amino spesifik
pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung
tRNA lainnya yang disebut antikodon.
Asosiasi kodon dan anti kodon sebenarnya merupakan bagian
kedua dari dua tahap pengenalan yang dibutuhkan untuk translasi suatu
pesan genetik yang akurat. Asosiasi ini harus didahului oleh pelekatan
yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan
diri pada kodon mRNA harus membawa hanya asam amino yang tepat ke
ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh
suatu enzim spesifik yang disebut aminoacyl-tRNA synthetase.
mRNA mempunyai urutan-urutan basa nitrogen yang disebut
kodon. Setiap kodon terdiri dari tiga (triplet) basa nitrogen. Karena ada
empat macam basa nitrogen (Adenine = A, Guanine = G, Cytosine = C,
dan Uracil = U) maka kombinasi yang mungkin dari triplet basa nitrogen
dengan kemungkinan maksimal 64 macam kombinasi (64 macam kodon).
Setiap kodon melambangkan/mengodekan satu asam amino. Karena dalam
protein hanya terdapat 20 macam asam amino, maka satu asam amino bisa
dikodekan oleh beberapa kodon.
12
Tabel susunan kodon RNA dan asam amino yang di kode kodon tersebut.
Ditemukan oleh Nirenberg pada escherichia coli (bakteri colon).
Translasi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan),
elongasi (pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran). Semua tahap ini
memerlukan fakto-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA dan
ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida
juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP
(Guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP (Adenosin
triphosphat).
a. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA,
sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan
dua sub unit ribosom. Ujung mRNA yang telah masuk ke sitoplasma
akan terikat dengan ribosom unit kecil (40S) yang kemudian mengikat
ribosom unit besar (60S). Selanjutnya ribosom akan mengikat dua
molekul tRNA yang antikodonnya komplementer terhadap kodon
mRNA. Di dekat tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA
terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya
proses translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin,
melekat pada kodon inisiasi AUG.
13
Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon mRNA
harus mengndung triplet AUG dan terdapat tRNA inisiator berisi
antikodon UAC yang membawa metionin. Jadi, pada setiap proses
translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat.
Triplet AUG dikatakan sebagi start codon karena berfungsi sebagai
kodon awal translasi.
b. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino
berikutnya ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
(metionin). Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen
dengan antikodon molekul tRNA yang komplemen dengannya.
Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar (60S) berfungis sebagai
enzim, yaitu mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang
menyambungkan polipeptida yang memanjang dengan asam amino
yang baru tiba. Enzim yang menyambungkan polipeptida dengan asam
amino baru di ribosom ini dinamakan enzim peptidyl transferase.
Kemudian polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat
pelekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya
berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA yang baru
masuk.
Saat mRNA berpindah tempat, kodonnya tetap berikatan
dengan antikodon tRNA. mRNA bergerak bersama-sama dengan
antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi.
Sementara itu, tRNA sekarang tanpa asam amino karena telah
diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang. Selanjutnya
tRNA keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang
disediakan oleh hidrolisis GTP.
c. Terminasi
Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai suatu urutan
triplet basa nitrogen tertentu yang disebut termination ribosom atau
kodon stop, maka polimerisasi asam amino akan terhenti sampai di
14
situ. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG atau UGA. Kodon
stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai
sinyal untuk menghentikan translasi.
Setelah proses translasi selesai, protein yang sudah disintesa itu
bisa ditambahkan gugus karbohidrat atau dipecah menjadi polipeptida-
polipeptida kecil atau yang lainnya. Hal ini disebut proses post-translasi.
Dengan demikian satu gen bisa membentuk satu protein atau juga bisa
membentuk beberapa protein, bergantung pada proses post-translasi.
Sewaktu proses translasi berlangsung, di dalam sitoplasma
terbentuk peptida-peptida yang tertentu urutannya (terdiri dari 15 – 30
15
asam amino) yang disebut peptida signal. Bila peptida signal terbentuk
maka peptida ini akan mengikatkan diri dengan reseptor protein yang
terdapat pada permukaan reticulum endoplasma, dengan demikian menarik
pula ribosom sehingga melekat pada reticulum endoplasma dan protein
yang disintesanyaakan masuk ke sisterna reticulum endoplasma, kemudian
disekresikan ke luar sel atau akan membentuk protein membran plasma.
16
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Sintesa protein merupakan proses penerjemahan informasi yang ada
pada DNA (sumber materi genetik) yang mengkode asam-asam amino
sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).
Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein
diantaranya:
1. Inti sel
2. Ribosom
3. REK (Retikulum Endoplasma Kasar)
4. Asam amino
5. DNA (deoksiribonucleic Acid)
6. RNA (Ribonucleic Acid)
a. mRNA (Mesenger RNA)
b. rRNA (Ribosomal RNA)
c. tRNA (Transfer RNA)
7. Enzim
a. RNA polimerase
b. Aminoacyl-tRNA synthetase
c. Peptidyl Transferase
Sintesa protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK
ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesa, protein
pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses
pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau
sering dinamakan sebagai vesikula.
Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya.
Protein-protein tersebut antara lain :
1. Protein struktural
2. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel.
17
3. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody.
Sintesa protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu:
1. Trankripsi
Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika
yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA),
proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim
RNA polimerase.
2. Translasi
Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa
nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam
amino pada suatu protein yang akan dibentuk.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, penulis mengemukakan saran kepada
para mahasiswa agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik dari
yang sebelumnya, dan kepada para pembaca agar bisa merawat tubuh kita
dengan sebaik-baiknya karena ternyata proses pembuatan protein saja, dalam
tubuh kita itu sangat rumit dan membutuhkan energi. Jadi, sangat disayangkan
jika zat-zat yang dihasilkan dalam tubuh khususnya protein digunakan untuk
perbuatan yang sia-sia.
18
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, L. Hartanto dan Issirep Sumardi. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar
Swadaya
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa.
Suharsono. 2004. Biologi Sel. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.
Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern: Biologi Sel. Bandung: Tarsito.
Yatim, Wildan. 2003. Kamus Biologi. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
19
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul, ”Sintesa Protein”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Biologi Sel pada Program Studi Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
serta pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun atau memberikan gambaran
penulisan yang lebih baik untuk penulisan selanjutnya.
Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh sebab
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Suharsono, M.Pd., Selaku dosen mata kuliah Biologi Sel yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, pemikiran, saran-saran, bantuan serta
petunjuk dalam penulisan makalah ini.
2. Bapak Popo Mustofa Kamil, S.Pd., Selaku asisten dosen mata kuliah Biologi
Sel yang telah memberikan bimbingan, motivasi, pemikiran, saran-saran,
bantuan serta petunjuk dalam penulisan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan arahan serta motivasi
kepada penulis dalam penulisan makalah ini.
Dengan Segala kerendahan hati akhirnya penulis berharap makalah yang
sederhana ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Tasikmalaya, November 2010
Penulis
20
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 2
E. Metodelogi Penulisan ..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sintesa Protein .............................................................. 3
B. Komponen-Komponen Sintesa Protein .......................................... 3
C. Tempat Sintesa Protein ................................................................... 7
D. Manfaat Sintesa Protein ................................................................. 7
E. Tahapan Proses Sintesa Protein ...................................................... 8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA