Makalah Sintesa Protein

30
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Protein merupakan rangkaian asam amino. Protein dibentuk menjadi protein struktural dan fungsional sel. Jadi protein menentukan sifat makhluk hidup. Oleh karena protein terbentuk berdasarkan urutan basa pada gen (DNA), maka DNA itulah yang bertanggung jawab menentukan cetak biru kehidupan. Di dalam sel, sintesa protein terjadi dalam ribosom yang terdapat di sitoplasma, padahal DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secara langsung. DNA hanya menyampaikan “perintah” mengenai protein yang akan disintesa dengan jalan membentuk RNA pembawa pesan (mRNA) untuk melaksanakan perintah tersebut. Berawal dari masalah di atas maka penulis merasa terdorong untuk mengangkat masalah tersebut ke dalam sebuah makalah yang berjudul “Sintesa Protein”. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini diantaranya : 1. Apa Pengertian sintesa protein?

description

pengertian sintesa protein lengkap

Transcript of Makalah Sintesa Protein

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Protein merupakan rangkaian asam amino. Protein dibentuk menjadi

protein struktural dan fungsional sel. Jadi protein menentukan sifat makhluk

hidup. Oleh karena protein terbentuk berdasarkan urutan basa pada gen

(DNA), maka DNA itulah yang bertanggung jawab menentukan cetak biru

kehidupan.

Di dalam sel, sintesa protein terjadi dalam ribosom yang terdapat di

sitoplasma, padahal DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secara

langsung. DNA hanya menyampaikan “perintah” mengenai protein yang akan

disintesa dengan jalan membentuk RNA pembawa pesan (mRNA) untuk

melaksanakan perintah tersebut.

Berawal dari masalah di atas maka penulis merasa terdorong untuk

mengangkat masalah tersebut ke dalam sebuah makalah yang berjudul

“Sintesa Protein”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini

diantaranya :

1. Apa Pengertian sintesa protein?

2. Komponen apa saja yang berperan dalam proses sintesa protein?

3. Dimana terjadinya proses sintesa protein?

4. Mengapa proses sintesa protein terjadi?

5. Bagaimana proses terjadinya sintesa protein?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel.

2. Mengetahui pengertian sintesa protein.

2

3. Mengenal komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa

protein.

4. Mengetahui tempat terjadinya proses sintesa protein.

5. Memahami manfaat proses sintesa protein dan hasil dari proses tersebut.

6. Memahami tahapan proses terjadinya sintesa protein.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca, sehingga dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengambil pelajaran dari

betapa rumitnya tubuh kita menghasilkan protein untuk kelangsungan hidup.

Selain itu, penulis mendapatkan pengalaman bagimana membuat makalah

yang baik.

E. Metodelogi Penulisan

Makalah ini disusun dengan menggunakan menggunakan metode

literatur, bersumber dari buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Selain

mengambil kutipan-kutipan dari buku-buku, penulis juga mengambil sumber

dari tulisan-tulisan di website yang menjelaskan pembahasan proses sintesa

protein.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sintesa Protein

Sintesa protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses

penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang

mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).

Sintesa protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA

dengan penyusunan molekul tubuh yaitu protein. Protein yang dibentuk

melalui sintesa protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi

protein struktur, proteksi dan enzim (biokatalisator).

Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir

tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal ini menunjukan betapa pentingnya

enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim berasal

dari proses sintesa protein.

B. Komponen-Komponen Sintesa Protein

Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein

diantaranya:

1. Inti sel

Inti sel merupakan lokasi diman sumber informasi genetik berada

yaitu DNA. Jadi informasi akan diterjemahkan pada sintesa protein bersal

dari inti sel.

4

2. Ribosom

Ribosom merupakan tempat terjadinya proses sintesa protein.

3. REK (Retikulum Endoplasma Kasar)

REK (Retikulum Endoplasma Kasar) merupakan lokasi dimana

ribosom melekat.

4. Asam amino

Asam amino adalah monomer (unit terkecil) dari suatu peptida atau

protein. Protein adalah polimer (gabungan banyak monomer) asam amino,

disintesa dalam ribosom sel, dilaksanakan oleh asam nukleat yang

terkandung dalam kromatin inti.

5. DNA (deoksiribonucleic Acid)

DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA

tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa, gugus

fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin

yaitu Adenin (A) dan Guanin (G), serta golongan pirimidin yaitu Timin

(T) dan Sitosin (S).

5

6. RNA (Ribonucleic Acid)

RNA merupakan penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA

tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula ribosa, gugus fosfat

dan basa nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari golongan purin yaitu

Adenin (A) dan Guanin (G), serta golongan pirimidin yaitu Urasil (U) dan

Sitosin (S).

RNA terdiri dari tiga jenis yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA.

a. mRNA (Mesenger RNA)

mRNA merupakan RNA yang mengandung kodon (kode

genetik) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA kromosomal yang

menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino polipeptida.

6

b. rRNA (Ribosomal RNA)

rRNA merupakan RNA yang berfungsi sebagai komponen

struktural penyusun ribosom.

c. tRNA (Transfer RNA)

tRNA merupakan RNA yang membawa asam amino ke

ribosom.

7. Enzim

a. RNA polimerase

RNA Polimerase merupakan enzim yang berperan dalam

proses perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.

b. Aminoacyl-tRNA synthetase

Aminoacyl-tRNA synthetase merupakan enzim yang

menguntaikan asam amino dengan tRNA.

7

c. Peptidyl Transferase

Peptidyl Transferase merupakan enzim yang memindahkan dan

menyambungkan untai peptida dengan satu asam amino baru ribosom.

C. Tempat Sintesa Protein

Sintesa protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK

ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesa, protein

pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses

pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau

sering dinamakan sebagai vesikula.

Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan

membran pada RE dan bisa melakukan fusi atau penggabungan membran

dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE dan badan

golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar badan golgi dan RE

memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat.

D. Manfaat Sintesa Protein

Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya.

Protein-protein tersebut antara lain :

1. Protein struktural, yaitu protein yang membentuk bagian struktur dari sel,

protein membran plasma, membran organel, mikrofilamen, mikrotubul,

sentriol dan lain-lain.

2. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel.

3. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody.

8

Berbagai sel mempunyai berbagai protein yang menentukan sifat-sifat

fisik dan kimiawi sel dan membedakan satu sel dari sel-sel lainnya. Misal sel

otot banyak mengandung actin dan myosin sedang sel syaraf tidak.

E. Tahapan Proses Sintesa Protein

Sintesa protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu, transkripsi

dan translasi.

1. Transkipsi

Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika

yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA),

proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim

RNA polimerase.

Transkipsi merupakan sintesa RNA dari salah satu rantai DNA.

Hanya satu strand (pita) saja dari dua strand DNA yang ada

ditranskripsikan menjadi mRNA. Hal ini disebabkan karena hanya pada

satu strand DNA saja yang mengandung urutan tertentu dari nukleotida

yang disebut promoter. Promoter ini bisa mengaktifkan RNA polimerase

untuk memulai proses transkripsi. Strand yang ditranskripsikan disebut

sense strand, sedangkan yang tidak ditrnskripsikan disebut antisense

strand.

RNA dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase. Enzim

RNA polimerase membuka pilinan ke dua rantai DNA hingga terpisah dan

merangkaikan nukleotida RNA. enzim RNA polimerase merangkaikan

nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ → 3’, saat terjadi perpasangan

basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang

DNA menandai dimana transkipsi suatu gen dimulai dan diakhiri.

Transkipsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan),

elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA. DNA

bisa ditranskripsikan menjadi mRNA, tRNA, maupun rRNA. Namun

9

hanya basa nitrogen yang terdapat pada mRNA saja yang nantinya

diterjemahkan menjadi asam amino (protein).

a. Inisiasi

Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali

transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik

awal (start point) transkripsi (nukleotida dimana sintesa RNA

sebenarnya dimulai) dan biasanya membentang beebrapa pasangan

nukleotida di depan titik awal tersebut. Selain menentukan diman

transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari kedua

untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. DNA yang

digunakan ini disebut DNA-template (DNA-acuan). Tiga-tiga basa

DNA template disebut kodogen, dan tiga-tiga basa yang dicetak pada

nukleotida mRNA ditentangnya disebut kodon.

b. Elongasi

Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks

ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20

basa DNA sekaligus. Enzim RNA polimerase menambahkan

nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA yang sedang “tumbuh” di

sepanjang heliks ganda DNA tersebut. Setelah sintesa RNA

berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA

baru akan lepas dari cetakan DNA-nya.

c. Terminasi

Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase

mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator

merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses

transkripsi. Terdapat beberapa mekanisme yang berbeda untuk

terminasi transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya

berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.

Sebaliknya, pada sel eukariotik, RNA poimerase terus melewati titik

terminasi. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida,

RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim tersebut. Kemudian

10

mRNA akan keluar dari inti sel dan masuk ke dalam sitosol melalui

nukleopore.

Satu molekul DNA bisa mengandung berjuta-juta urutan

nukleotida, hanya sebagian kecil dari molekul DNA ini yaitu hanya

beratus-ratus basa nitrogen saja yang ditranskipsikan menjadi molekul

mRNA. Bagian dari molekul DNA ini disebut gen, karena dapat

menghasilkan satu molekul mRNA, dan umumnya satu molekul mRNA

akan menghasilkan satu polipeptida (protein) pada proses selanjutnya yang

disebut translasi. Jadi satu molekul DNA mengandung berbagai gen atau

bisa memberikan informasi untuk membentuk berbagai protein. mRNA

yang terbentuk masih mengalami modifikasi yaitu beberapa urutan

nukleotida yang bersal dari transkripsi bagian DNA yang disebut intron

dihilangkan, sedangkan yang disebut exon dipertahankan.

11

2. Translasi

Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa

nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam

amino pada suatu protein yang akan dibentuk.

Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik

menjadi protein yang sesuai. Kode genetik triplet (tiga nukleotida pada

urutan mRNA) yang dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino

pada peristiwa translasi disebut kodon. Interpreternya adalah tRNA. tRNA

mentrasfer asam amino-asam amino dari “kolam” asam amino di

sitoplasma ke ribosom. Molekul tRNA membawa asam amino spesifik

pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung

tRNA lainnya yang disebut antikodon.

Asosiasi kodon dan anti kodon sebenarnya merupakan bagian

kedua dari dua tahap pengenalan yang dibutuhkan untuk translasi suatu

pesan genetik yang akurat. Asosiasi ini harus didahului oleh pelekatan

yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan

diri pada kodon mRNA harus membawa hanya asam amino yang tepat ke

ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh

suatu enzim spesifik yang disebut aminoacyl-tRNA synthetase.

mRNA mempunyai urutan-urutan basa nitrogen yang disebut

kodon. Setiap kodon terdiri dari tiga (triplet) basa nitrogen. Karena ada

empat macam basa nitrogen (Adenine = A, Guanine = G, Cytosine = C,

dan Uracil = U) maka kombinasi yang mungkin dari triplet basa nitrogen

dengan kemungkinan maksimal 64 macam kombinasi (64 macam kodon).

Setiap kodon melambangkan/mengodekan satu asam amino. Karena dalam

protein hanya terdapat 20 macam asam amino, maka satu asam amino bisa

dikodekan oleh beberapa kodon.

12

Tabel susunan kodon RNA dan asam amino yang di kode kodon tersebut.

Ditemukan oleh Nirenberg pada escherichia coli (bakteri colon).

Translasi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan),

elongasi (pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran). Semua tahap ini

memerlukan fakto-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA dan

ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida

juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP

(Guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP (Adenosin

triphosphat).

a. Inisiasi

Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA,

sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan

dua sub unit ribosom. Ujung mRNA yang telah masuk ke sitoplasma

akan terikat dengan ribosom unit kecil (40S) yang kemudian mengikat

ribosom unit besar (60S). Selanjutnya ribosom akan mengikat dua

molekul tRNA yang antikodonnya komplementer terhadap kodon

mRNA. Di dekat tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA

terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya

proses translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin,

melekat pada kodon inisiasi AUG.

13

Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon mRNA

harus mengndung triplet AUG dan terdapat tRNA inisiator berisi

antikodon UAC yang membawa metionin. Jadi, pada setiap proses

translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat.

Triplet AUG dikatakan sebagi start codon karena berfungsi sebagai

kodon awal translasi.

b. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino

berikutnya ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama

(metionin). Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen

dengan antikodon molekul tRNA yang komplemen dengannya.

Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar (60S) berfungis sebagai

enzim, yaitu mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang

menyambungkan polipeptida yang memanjang dengan asam amino

yang baru tiba. Enzim yang menyambungkan polipeptida dengan asam

amino baru di ribosom ini dinamakan enzim peptidyl transferase.

Kemudian polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat

pelekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya

berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA yang baru

masuk.

Saat mRNA berpindah tempat, kodonnya tetap berikatan

dengan antikodon tRNA. mRNA bergerak bersama-sama dengan

antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi.

Sementara itu, tRNA sekarang tanpa asam amino karena telah

diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang. Selanjutnya

tRNA keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang

disediakan oleh hidrolisis GTP.

c. Terminasi

Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai suatu urutan

triplet basa nitrogen tertentu yang disebut termination ribosom atau

kodon stop, maka polimerisasi asam amino akan terhenti sampai di

14

situ. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG atau UGA. Kodon

stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai

sinyal untuk menghentikan translasi.

Setelah proses translasi selesai, protein yang sudah disintesa itu

bisa ditambahkan gugus karbohidrat atau dipecah menjadi polipeptida-

polipeptida kecil atau yang lainnya. Hal ini disebut proses post-translasi.

Dengan demikian satu gen bisa membentuk satu protein atau juga bisa

membentuk beberapa protein, bergantung pada proses post-translasi.

Sewaktu proses translasi berlangsung, di dalam sitoplasma

terbentuk peptida-peptida yang tertentu urutannya (terdiri dari 15 – 30

15

asam amino) yang disebut peptida signal. Bila peptida signal terbentuk

maka peptida ini akan mengikatkan diri dengan reseptor protein yang

terdapat pada permukaan reticulum endoplasma, dengan demikian menarik

pula ribosom sehingga melekat pada reticulum endoplasma dan protein

yang disintesanyaakan masuk ke sisterna reticulum endoplasma, kemudian

disekresikan ke luar sel atau akan membentuk protein membran plasma.

16

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Sintesa protein merupakan proses penerjemahan informasi yang ada

pada DNA (sumber materi genetik) yang mengkode asam-asam amino

sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).

Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein

diantaranya:

1. Inti sel

2. Ribosom

3. REK (Retikulum Endoplasma Kasar)

4. Asam amino

5. DNA (deoksiribonucleic Acid)

6. RNA (Ribonucleic Acid)

a. mRNA (Mesenger RNA)

b. rRNA (Ribosomal RNA)

c. tRNA (Transfer RNA)

7. Enzim

a. RNA polimerase

b. Aminoacyl-tRNA synthetase

c. Peptidyl Transferase

Sintesa protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK

ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesa, protein

pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses

pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau

sering dinamakan sebagai vesikula.

Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya.

Protein-protein tersebut antara lain :

1. Protein struktural

2. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel.

17

3. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody.

Sintesa protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu:

1. Trankripsi

Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika

yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA),

proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim

RNA polimerase.

2. Translasi

Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa

nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam

amino pada suatu protein yang akan dibentuk.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penulis mengemukakan saran kepada

para mahasiswa agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik dari

yang sebelumnya, dan kepada para pembaca agar bisa merawat tubuh kita

dengan sebaik-baiknya karena ternyata proses pembuatan protein saja, dalam

tubuh kita itu sangat rumit dan membutuhkan energi. Jadi, sangat disayangkan

jika zat-zat yang dihasilkan dalam tubuh khususnya protein digunakan untuk

perbuatan yang sia-sia.

18

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, L. Hartanto dan Issirep Sumardi. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar

Swadaya

Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa.

Suharsono. 2004. Biologi Sel. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.

Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern: Biologi Sel. Bandung: Tarsito.

Yatim, Wildan. 2003. Kamus Biologi. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah dengan judul, ”Sintesa Protein”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Biologi Sel pada Program Studi Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

serta pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik

dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun atau memberikan gambaran

penulisan yang lebih baik untuk penulisan selanjutnya.

Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh sebab

itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Suharsono, M.Pd., Selaku dosen mata kuliah Biologi Sel yang telah

memberikan bimbingan, motivasi, pemikiran, saran-saran, bantuan serta

petunjuk dalam penulisan makalah ini.

2. Bapak Popo Mustofa Kamil, S.Pd., Selaku asisten dosen mata kuliah Biologi

Sel yang telah memberikan bimbingan, motivasi, pemikiran, saran-saran,

bantuan serta petunjuk dalam penulisan makalah ini.

3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan arahan serta motivasi

kepada penulis dalam penulisan makalah ini.

Dengan Segala kerendahan hati akhirnya penulis berharap makalah yang

sederhana ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Tasikmalaya, November 2010

Penulis

20

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 1

D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 2

E. Metodelogi Penulisan ..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sintesa Protein .............................................................. 3

B. Komponen-Komponen Sintesa Protein .......................................... 3

C. Tempat Sintesa Protein ................................................................... 7

D. Manfaat Sintesa Protein ................................................................. 7

E. Tahapan Proses Sintesa Protein ...................................................... 8

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

21

SINTESA PROTEIN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel

oleh :Dede Abdul Mujib Muharam (092154126)Ari Surya Permana (092154122)Lia Yulianti (092154152)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGITASIKMALAYA

2010