Makalah Seni Rupa-KA'BAH

download Makalah Seni Rupa-KA'BAH

of 25

Transcript of Makalah Seni Rupa-KA'BAH

Makalah Seni Rupa

Kabah(Dibalik Kiblat Umat Islam)

1) 2) 3) 4) 5)

Alwi Al-Haddad (3) Bilmantasya Al-Fattha (9) Muhammad Rizki ( ) Pradipto Anggoro ( ) Widhi Putra Mardhika (34)

Daftar Isi

Daftar Isi. 1 Pendahuluan................................................................................................................... 2

Sejarah. 3 Geografis. 5 Pencetus... 6 Tokoh Seniman 8 Material 9 Pekerja. 11 Biaya 13 Proses 18 Kesimpulan 24 DAFTAR PUSTAKA

Pendahuluan

Bismillahirrohmannirrohiim. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahirobbil alamin, Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunianya Makalah Kakbah Dibalik Kiblat Umat Islam ini dapat terselesaikan. Penulis mengambil topic Kakbah memiliki tujuan agar para generasi muda sekarang, khususnya remaja SMA mengenal lebih dekat tentang kiblat umat muslim sendiri. Adapun demikian, karena selama ini, Penulis melihat adanya pengurangan penghormatan terhadap Kiblat umat islam ini. Demikianlah pendahuluan dari penulis, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita dan orang lain. Aamiin

Jakarta, Februari 2012

Penulis

Sejarah Kabah dari Masa ke MasaPada tahun 1500 SM adalah merupakan tahun pertama Kabah kembali didirikan. Berdua dengan putranya yang taat, Ismail, Ibrahim membangun Kabah dari bebatuan bukit Hira, Qubays, dan tempat-tempat lainnya. Bangunan mereka semakin tinggi dari hari ke hari, dan kemudian selesai dengan panjang 30-31 hasta, lebarnya 20 hasta. Bangunan awal tanpa atap, hanyalah empat tembok persegi dengan dua pintu. Celah di salah satu sisi bangunan diisi oleh batu hitam besar yang dikenal dengan nama Hajar Aswad. Batu ini tersimpan di bukit Qubays saat banjir besar melanda pada masa Nabi Nuh.Foto :Pembangunan Kakbah

Batu ini istimewa, sebab diberikan oleh Malaikat Jibril. Hingga saat ini, jutaan umat Muslim dunia mencium batu ini ketika berhaji, sebuah lelaku yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad. Selesai dibangun, Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyeru umat manusia berziarah ke Kabah yang didaulat sebagai Rumah Tuhan. Dari sinilah, awal mula haji, ibadah akbar umat Islam di seluruh dunia. Karena tidak beratap dan bertembok rendah, sekitar dua meter, barang-barang berharga di dalamnya sering dicuri. Bangsa Quraisy yang memegang kendali atas Mekkah ribuan tahun setelah kematian Ibrahim berinisiatif untuk merenovasinya. Untuk melakukan hal ini, terlebih dahulu bangunan awal harus dirubuhkan. Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy adalah orang yang pertama kali merobohkan Kabah untuk membangunnya menjadi bangunan yang baru. Pada zaman Nabi Muhammad, renovasi juga pernah dilakukan pasca banjir besar melanda. Perselisihan muncul di antara keluarga-keluarga kaum Quraisy mengenai siapakah yang pantas memasukkan Hajar Aswad ke tempatnya di Kabah. Rasulullah berperan besar dalam hal ini. Dalam sebuah kisah yang terkenal, Rasulullah meminta keempat suku untuk mengangkat Hajar Aswad secara bersama dengan menggunakan secarik kain. Ide ini berhasil menghindarkan perpecahan dan pertumpahan darah di kalangan bangsa Arab. Renovasi terbesar dilakukan pada tahun 692. Sebelum renovasi, Kabah terletak di ruang sempit terbuka di tengah sebuah mesjid yang kini dikenal dengan Masjidil Haram. Pada akhir tahun 700-an, tiang kayu mesjid diganti dengan marmer dan sayap-sayap mesjid diperluas, ditambah

dengan beberapa menara. Renovasi dirasa perlu, menyusul semakin berkembangnya Islam dan semakin banyaknya jemaah haji dari seluruh jazirah Arab dan sekitarnya. Wajah Masjidil Haram modern dimulai saat renovasi tahun 1570 pada kepemimpinan Sultan Selim. Arsitektur tahun inilah yang kemudian dipertahankan oleh kerajaan Arab Saudi hingga saat ini. Pada penyatuan Arab Saudi tahun 1932, negara ini didaulat menjadi Pelindung Tempat Suci dan Raja Abdul Aziz adalah raja pertama yang menyandang gelar Penjaga Dua Mesjid Suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pada pemerintahannya, Masjidil Haram diperluas hingga dapat memuat kapasitas 48.000 jemaah, sementara Masjid Nabawi diperluas hingga dapat memuat 17.000 jemaah. Pada pemerintahan Raja Fahd tahun 1982, kapasitas Masjidil Haram diperluas hingga memuat satu juta jemaah. Renovasi ketiga selesai pada tahun 2005 dengan tambahan beberapa menara. Pada renovasi ketiga ini, sebanyak 500 tiang marmer didirikan, 18 gerbang tambahan juga dibuat. Selain itu, berbagai perangkat modern, seperti pendingin udara, eskalator dan sistem drainase juga ditambahkan. Saat ini, pada masa kepemimpinan Raja Abdullah bin Abdul-Aziz, renovasi keempat tengah dilakukan hingga tahun 2020. Rencananya, Masjidil Haram akan diperluas hingga 35 persen, dengan kapasitas luar mesjid dapat menampung 800.000 hingga 1.120.000 jemaah. Jika rampung, bagian dalam Masjidil Haram akan dapat menampung hingga dua juta jemaah.

Geografis Kota MekkahKota Mekkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung gunung dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya 212524N 394924E. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.

Air Zam-ZamZamzam (Arab: )merupakan nama air yang diperoleh dari sebuah sumur mata air bawah tanah yang terletak dalam kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Ka'bah, dengan kedalaman sekitar 42 meter. Air zamzam ini merupakan sumber air bersih utama bagi kota Mekkah. Selain dikonsumsi untuk air minum, air ini juga digunakan sebagai air wuduk bagi jamaah yang akan melakukan ibadah salat di Masjidil Haram. Kota-Kota dalam Ibadah Haji Selain Mekkah, kota atau daerah yang digunakan dalam peribadatan haji yakni Mina, Muzdalifah dan Arafah, kemudian terdapa kota atau daerah yang digunakan para jemaah haji untuk memulai prosesinya antara lain Bir Ali atau Dzulkulaifah yang berada di luar kota Madinah sebagai patokan jamaah yang berasal dari Madinah, serta Qarnul Manazil atau Yalamlam bagi jemaah haji yang masuk dari arah Yaman.

Pencetus Awal KabahNabi Ismail pun beranjak dewasa dan belajar Bahasa Arab dari Suku Jurhum tersebut. Beliau juga menikah dengan salah seorang wanita mereka. Diceritakan pula bahwa Hajar kemudian meninggal dunia. Pada suatu saat, Nabi Ibrahim datang ingin menjenguk Nabi Ismail alaihimassalam. Namun, beliau hanya menemui istri Nabi Ismail saja. Nabi Ibrahim bertanya kepada wanita tersebut ke mana kiranya Nabi Ismail pergi. Istrinya menjawab, Dia sedang mencari nafkah untuk kami. Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang keadaan mereka. Istri Nabi Ismail menjawab, Kami dalam kondisi yang jelek dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan. Mendengar jawaban tersebut, sebelum pulang Nabi Ibrahim berpesan kepada wanita itu untuk menyampaikan salam kepada Nabi Ismail dan berpesan agar Nabi Ismail mengganti pegangan pintunya. Setelah Nabi Ismail kembali ke rumah, istrinya pun menceritakan peristiwa tadi dan menyampaikan pesan Nabi Ibrahim kepada suaminya. Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail pun berkata kepada istrinya, Itu tadi adalah bapakku. Ia menyuruhku untuk menceraikanmu, maka kembalilah engkau kepada orang tuamu. Nabi Ismail pun menceraikan istrinya tadi sesuai dengan pesan Nabi Ibrahim dan kemudian menikah lagi dengan seorang wanita dari Bani Jurhum juga. Setelah beberapa waktu berlalu, Nabi Ibrahim kemudian kembali mengunjungi Nabi Ismail. Namun, Nabi Ismail tidak ada di rumah. Nabi Ibrahim pun menemui istri Nabi Ismail yang baru. Beliau bertanya dimana Nabi Ismail sekarang. Istrinya menjawab bahwa Nabi Ismail sedang mencari nafkah. Nabi Ibrahim juga bertanya tentang keadaan mereka. Wanita itu menjawab bahwa keadaan mereka baik-baik saja dan berkecukupan, sambil kemudian memuji Allah azza wa jalla. Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang makanan serta minuman mereka. Wanita itu menjawab bahwa makanan mereka adalah daging, adapun minuman mereka adalah air. Maka Nabi Ibrahim mendoakan kedua hal ini, Ya Allah berkatilah mereka pada daging dan air. Setelah itu, Nabi Ibrahim pun pergi dari rumah Nabi Ismail. Namun, sebelumnya beliau berpesan kepada wanita itu agar Nabi Ismail memperkokoh pegangan pintunya. Ketika Nabi Ismail pulang, beliau bertanya kepada istrinya, Adakah tadi orang yang bertamu? Istrinya menjawab, Ada, seorang tua yang berpenampilan bagus. Dia memuji Nabi Ibrahim. Ia bertanya kepadaku tentang dirimu, maka aku jelaskan keadaanmu kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita, dan aku jawab bahwa kehidupan kita baik-baik saja. Nabi Ismail kemudian bertanya, Apakah dia memesankan sesuatu kepadamu? Istrinya kembali menjawab, Ya. Ia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhku mengokohkan pegangan pintumu.

Nabi Ismail berkata, Itu adalah ayahku dan engkau adalah pegangan pintu tersebut. Beliau menyuruhku untuk tetap menikahimu (menjagamu). Waktu pun berlalu. Suatu saat ketika Nabi Ismail sedang meraut anak panah, Nabi Ibrahim pun datang. Nabi Ismail pun bangkit menyambutnya, dan mereka pun saling melepaskan rindu. Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkata, Wahai anakku, sesungguhnya Allah menyuruhku menjalankan perintah. Ismail menjawab, Lakukanlah apa yang diperintahkan Rabbmu. Apakah engkau akan membantuku?, Tanya Nabi Ibrahim kembali. Aku pasti akan membantumu. seru Ismail. Nabi Ibrahim kemudian menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari yang sekitarnya. Beliau berkata, Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sini. Pada saat itulah, keduanya kemudian meninggikan pondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya. Setelah bangunan tinggi, Ismail membawakan sebuah batu untuk menjadi pijakan bagi Nabi Ibrahim. Batu inilah yang akhirnya disebut sebagai maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim. Mereka pun terus bekerja sembari mengucapkan doa, Wahai Rabb kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Sampai akhirnya tuntaslah pembangunan baitullah itu. Kabah pun akhirnya berdiri di bumi Allah azza wa jalla.

Tokoh SenimanSeniman Umum Kabah Adalah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang merancang bentuk awal dari Kabah yang sekarang menjadi kiblat utama umat muslim di seluruh dunia. Dia membuatnya setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk meneruskan pembuatan bakal awal Kabah yang sudah diawali oleh Nabi Adam a.s. Pembangunan Kabah yang dibangun Nabi Ibrahim a.s dan nabi Ismail a.s persis sama lokasinya di Kabah awal yang pernah dibangun Nabi Adam a.s Seniman Pembuat Pintu Emas KabahSheikh Ahmad bin Ibrahim Badr, membuat pintu Ka'bah menggunakan emas murni seberat 300 kilo gram atas perintah Raja Khaled pada Oktober 1979. Ibrahim dan dua kerabat yang juga pandai emas, Mahmoud dan Ibrahim Badar, membuatnya dalam waktu setahun penuh. Pilar interior dan meezab, dibuat dengan 25 kilogram emas 24 karat, juga selesai selama setahun. Ayat al-Quran Ya Hayy Ya Qayyum (Wahai yang Maha Hidup, Maha Mendengar) dan Tulisan Allah dan Muhammad diukir pada pintu. merupakan Hasil kerja mereka termasuk juga rangka perak Hajar Aswad. Ahmad dilahirkan di rumah leluhurnya di daerah Qashashiya, Mekah, tahun 1920. Setelah belajar di sekolah Al-Falah, ia bergabung dengan ayahnya memproduksi peralatan dari emas dan perak sejak usia 15. Ahmad bekerja di toko emas ayahnya "Toko Emas Syekh Ibrahim Badar". Ia memang keluarga seniman emas terkenal karena karya-karya halus pandai emas yang indah. Karyanya dianggap masterpiece dan jadi incaran keluarga kerajaan Arab dan tokoh-tokoh terkenal negara Muslim. Selepas belajar di sekolah al-Falah, beliau menyertai ayahnya di bengkel emas dan perak pada usia 15 tahun. Ahmad bekerja di kedai ayahnya Sheikh Ibrahim Badr di Goldsmiths Street sepanjang hidupnya.

-

MaterialPembangunan Ka'bah Kudus dalam bentuk yang sekarang adalah bangunan oleh Sultan Murad IV, salah seorang Sultan Utsmani pada 1040 H. konstruksi yang sama ini telah direnovasi oleh Penjaga Dua Masjid Suci .Ini di sebuah gedung, kuat dan solid yang komponennya adalah kebiruan hitam besar batu yang diambil dari Makkah Al Mukarramah-gunung, yang paling penting adalah AI-Ka bah gunung di lokasi Shubeikah. Batu-batu yang tidak sama dalam ukuran, beberapa yang besar, yang lain kecil. Batu terbesar adalah 190 cm panjang, lebar setengah meter dan 28 cm tebal. Batu terkecil adalah setengah meter panjang, dan sekitar 40 cm lebar. Ujung-ujung batu-batu itu mortared ke dinding, batuan terkena tampak seperti deretan gigi geraham. Di dasar Ka'bah Kudus dari luar, ada AIShadhrwan yang marmer batu yang berbeda dengan dinding Ka'bah Kudus.

Para Shadhrwan dari Ka'bah Kudus Shadhrwan adalah bagian dari dinding Rumah Suci. Ini menjorok keluar dari dasar Ka'bah Kudus, dan disebut pembungkus karena itu membungkus di sekitar Rumah Suci dari tiga sisi. Para Shadhrwan direnovasi oleh Penjaga Dua Masjid Suci, dibangun oleh Sultan Murad IV ketika fie membangun Ka bah Kudus pada 1040 H. Itu tidak dibuat lagi tapi direnovasi oleh Penjaga Dua Masjid Suci. Ini terdiri dari batu-batu miring tetap ke bawah Ka'bah Kudus, dan sekitarnya pada tiga sisi. Bagian berlawanan dengan Hijir Ismail (saw) bukan bagian dari Shadhrwan tersebut. Ini adalah ambang berbatu II cm tinggi dan 40 cm lebar. Beberapa circumambulators berdiri di ambang pintu Kabah Kudus, menempel dalam doa.

Situs umum Ka'bah. Shadhrwan ini tidak didirikan di Hijir karena merupakan ujung utara Rumah Suci yang memperpanjang enam hasta dan satu rentang tangan ke dalam Hijir Ismail (saw).Shadhrwan ini tidak diatur di bagian bawah pintu Ka'bah Kudus sehingga orang bisa bertahan pada ambang pintu Ka'bah Suci dan AI-Multazam untuk berdoa. Daripada Shadhrwan, ada ambang batas 3 meter dan 45 cm panjang, sedikit mengangkat dari daerah circumambulation. Shadhrwan adalah, dalam kenyataannya, bagian dari Ka'bah Kudus. Dikatakan bahwa pertama kali didirikan oleh Abdullah bin AI-Zubair (semoga Allah meridhai mereka) pada dasar Abraham (saw) untuk melindungi dinding Ka'bah Kudus dari air bocor ke dalamnya. Dia mengikat tali tirai Ka bah Kudus untuk cincin tetap di atasnya untuk tujuan ini. Mereka tetap menjaga circumarnbulators

dari

yang

terluka

dan

untuk

menghindari

kerusakan

pada

tirai

Ka'bah

Kudus.

Shadhrwan ini direnovasi pada 1098 oleh H. Abroad Pasha. Semua batu-batu Shadhrwan yang terbuat dari marmer putih yang kuat, solid dalam berbagai ukuran. Ini terdiri dari 71 batu, delapan di antaranya berada di sisi pintu Ka'bah Kudus ke utara.Batu-batu ini adalah dari marmer paling berharga di dunia. Ada empat puluh satu cincin tetap ke Shadhrwan untuk mempercepat tali tirai Ka'bah Kudus.

Pekerja Kabah

Nabi Ismail pun beranjak dewasa dan belajar Bahasa Arab dari Suku Jurhum tersebut. Beliau juga menikah dengan salah seorang wanita mereka. Diceritakan pula bahwa Hajar kemudian meninggal dunia. Pada suatu saat, Nabi Ibrahim datang ingin menjenguk Nabi Ismail alaihimassalam. Namun, beliau hanya menemui istri Nabi Ismail saja. Nabi Ibrahim bertanya kepada wanita tersebut ke mana kiranya Nabi Ismail pergi. Istrinya menjawab, Dia sedang mencari nafkah untuk kami. Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang keadaan mereka. Istri Nabi Ismail menjawab,Kami dalam kondisi yang jelek dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan.Mendengar jawaban tersebut, sebelum pulang Nabi Ibrahim berpesan kepada wanita itu untuk menyampaikan salam kepada Nabi Ismail dan berpesan agar Nabi Ismail mengganti pegangan pintunya. Setelah Nabi Ismail kembali ke rumah, istrinya pun menceritakan peristiwa tadi dan menyampaikan pesan Nabi Ibrahim kepada suaminya. Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail pun berkata kepada istrinya, Itu tadi adalah bapakku. Ia menyuruhku untuk menceraikanmu, maka kembalilah engkau kepada orang tuamu. Nabi Ismail pun menceraikan istrinya tadi sesuai dengan pesan Nabi Ibrahim dan kemudian menikah lagi dengan seorang wanita dari Bani Jurhum juga. Setelah beberapa waktu berlalu, Nabi Ibrahim kemudian kembali mengunjungi Nabi Ismail. Namun, Nabi Ismail tidak ada di rumah. Nabi Ibrahim pun menemui istri Nabi Ismail yang baru. Beliau bertanya dimana Nabi Ismail sekarang. Istrinya menjawab bahwa Nabi Ismail sedang mencari nafkah. Nabi Ibrahim juga bertanya tentang keadaan mereka. Wanita itu menjawab bahwa keadaan mereka baik-baik saja dan berkecukupan, sambil kemudian memuji Allah azza wa jalla. Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang makanan serta minuman mereka. Wanita itu menjawab bahwa makanan mereka adalah daging, adapun minuman mereka adalah air. Maka Nabi Ibrahim mendoakan kedua hal ini, Ya Allah berkatilah mereka pada daging dan air. Setelah itu, Nabi Ibrahim pun pergi dari rumah Nabi Ismail. Namun, sebelumnya beliau berpesan kepada wanita itu agar Nabi Ismail memperkokoh pegangan pintunya. Ketika Nabi Ismail pulang, beliau bertanya kepada istrinya, Adakah tadi orang yang bertamu? Istrinya menjawab, Ada, seorang tua yang berpenampilan bagus. Dia memuji Nabi Ibrahim. Ia bertanya kepadaku tentang dirimu, maka aku jelaskan keadaanmu kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita, dan aku jawab bahwa kehidupan kita baik-baik saja. Nabi Ismail kemudian bertanya, Apakah dia memesankan sesuatu kepadamu?Istrinya kembali menjawab, Ya. Ia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhku mengokohkan pegangan pintumu. Nabi Ismail berkata, Itu adalah ayahku dan engkau adalah pegangan pintu tersebut. Beliau menyuruhku untuk tetap menikahimu (menjagamu). Waktu pun berlalu. Suatu saat ketika Nabi Ismail sedang meraut anak panah, Nabi Ibrahim pun datang. Nabi Ismail pun bangkit menyambutnya, dan mereka pun saling melepaskan rindu. Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkata, Wahai anakku, sesungguhnya Allah menyuruhku menjalankan perintah. Ismail menjawab, Lakukanlah apa yang diperintahkan Rabbmu. Apakah engkau akan membantuku?, Tanya Nabi Ibrahim kembali.

Aku pasti akan membantumu. seru Ismail. Nabi Ibrahim kemudian menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari yang sekitarnya. Beliau berkata,Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sini. Pada saat itulah, keduanya kemudian meninggikan pondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya. Setelah bangunan tinggi, Ismail membawakan sebuah batu untuk menjadi pijakan bagi Nabi Ibrahim. Batu inilah yang akhirnya disebut sebagai maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim. Mereka pun terus bekerja sembari mengucapkan doa, Wahai Rabb kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Sampai akhirnya tuntaslah pembangunan baitullah itu. Kabah pun akhirnya berdiri di bumi Allah azza wa jalla.

Biaya1. MASJIDIL HARAM Masjid ini berbentuk empat persegi dan dibangun mengelilingi Kabah, berbeda dengan masjid manapun didunia, shaf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke Kabah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak dimiliki masjid manapun di dunia. Adapun Spesifikasi Masjidil Haram :

Luas Masjidil Haram 656.000 m, dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah pada hari biasa dan lebih dari 1juta jamaah pada musim Haji Memiliki Tiga Lantai Menara berjumlah tujuh buah Keistimewaan masjid ini adalah : Sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali di masjid lain.PINTU MASJIDIL HARAM

Masjidil Haram adalah masjid Raksasa hingga memiliki sangat banyak pintu yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa, tiap pintu memiliki nama sendiri karena banyaknya jumlah pintu tersebut tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram. Inilah nama-nama Bab (pintu) Masjidil Haram : 1. Bab Shafa 2. Bab Darul Arqam 3. Bab Ali 4. Bab Abbas 5. Bab Nabi 6. Bab Babussalam 7. Bab Bani Syaibah 8. Bab Huju 9. Bab Muddaa 10. Bab Maala 11. Bab Marwat 12. Bab Quraisy 13. Bab Afqodisiyah 14. Bab Oziz Thuwa 15. Bab Umar Abdul Aziz 16. Bab Murod 17. Bab Hudaibiyah 18. Bab Babussalam Jahid 19. Bab Garoroh

21. Bab Faruq Umar 22. Bab Nadwah 23. Bab Syamsiyah 24. Bab Al-Qudus 25. Bab Umrah 26. Bab Madinah Munawarah 27. Bab Abubakar Sidiq 28. Bab Hijrah 29. Bab Umi Hani 30. Bab Ibrahim 31. Bab Wada 32. Bab Malik Abdul Aziz 33. Bab Alyad 34. Bab Bilal 35. Bab Hunsisni 36. Bab Ismail

KABAH Adalah bangunan yang menyerupai bentuk kubus, tempat ini merupakan bangunan pertama yang ada diatas muka bumi yang digunakan sebagai kiblat dalam menjalankan ibadah Shalat oleh umat Islam, sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran : ayat 96) yang artinya; Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta. Kabah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal 25 cm, pembangunan Kabah menurut sejarah berlangsung 10 generasi. 1. Generasi I oleh Malaikat 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan 2. Generasi II oleh Nabi Adam 3. Generasi III oleh Nabi Syits putra Nabi Adam 4. Generasi IV oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail 5. Generasi V oleh suku Amaliqah 6. Generasi VI oleh suku Jurhum 7. Generasi VII oleh Qushai bin Kilab 8. Generasi VIII oleh Abdul Muthalib 9. Generasi IX oleh suku Quraisy 10. Generasi X oleh Abdullah bin Zubair Setiap sudut dinding Kabah memiliki nama :

Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak) Sebelah Barat Rukun Syami (Suriah) Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman) Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad)

KISWAH Adalah Penutup keempat dinding Kabah yang tergantung dari atap sampai kaki terbuat dari kelambu sutra hitam, lebar total 658 M biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kiswah in 17.000.000 riyal dengan tenaga kerja sebanyak 240 orang, hal ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Ismail. Kiswah tiap tahun diganti, dilakukan pada tanggal 10 Djulhijjah ketika para jamaah sedang berada di Mina, Kiswah ini dihiasi dengan tulisan Al-Quran yang disulam secara khusus dengan benang emas.

PINTU KABAH Disebut juga dengan nama Al-Burk, ini terbuat dari bahan emas murni 99 karat, dengan berat keseluruhan 280 kg. Letak pintu ini dari lantai thawaf adalah 2,25 meter sedangkan daun pintu itu sendiri panjangnya 3,06 meter dengan lebar 1,68 meter. Pintu yang sekarang ini adalah hadiah dari Raja Khalid bin Abdul Aziz, karena dalam sejarahnya pintu ini telah berubah-ubah baik dari bahan baku,seni dan bentuknya. Hadits Nabi yang mengatakan ; Siapa yang masuk ke Baitullah berarti dia masuk dalam kebaikan, keluar dari kejahatan dan dia mendapatkan ampunan (HR. Ath Thabrani dari Ibnu Abbaas).

HAJAR ASWAD Adalah batu hitam yang terletak disudut sebelah tenggara Kabah, yaitu sudut dimana Thawaf dimulai. Hajar Aswad berasal dari syurga yang dibawa oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT, batu ini terdiri dari 8 keping yang terkumpul diikat dengan lingkaran perak.

MIHZAB (Talang Emas) Talang air ini dulunya tidak ada karena Kabah belum memiliki atap, namun pada saat renovasi Kabah yang dilakukan suku Quraisy, bangunan ini diberi atap, hingga memerlukan talang air. Talang air sering diganti dan yang ada sekarang adalah hadiah dari Sultan Abdul Majid Khan Bin Sultan Muhammad Khan dari Konstantinopel pada tahun 1276 H (1859 M) bahannya dilapisi emas seberat 40 kg. Pada tahun 317 H. Letak talang emas ini persis di depan Hijr Ismail, tempat dimana talang ini berada oleh Khalifah Utsman disebut pintu surga. MAQAM IBRAHIM Adalah tempat bekas berdirinya Nabi Ibrahim AS tatkala membangun Kabah dan terbuat dari batu dan salah satu Mujizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, batu tersebut dapat naik dan turun sesuai kehendak Nabi Ibrahim AS ketika membangun tembok Kabah. Letak maqam Ibrahim berhadapan dengan

Pintu Kabah.

HIJIR ISMAIL Adalah salah satu bagian dari Kabah, dipagari oleh tembok rendah (al-Hatim) berbentuk setengah lingkaran. Ditempat ini sering dipakai jamaah Haji maupun Umrah untuk melakukan sholat sunnah karena diyakini sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa, Hijir Ismail ini dahulu adalah pondasi rumah keluarga Ibrahim.

MULTAZAM Adalah dinding atau tembok antara Hajar Aswad dengan pintu Kabah. Tempat ini dipergunakan oleh jamaah Umrah maupun Haji untuk bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan thawaf. Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, disamping terharu akan kebesaran Allah SWT, Multazam juga salah satu tempat paling musatajab, sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas yang artinya : Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Kabah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu.

ZAM-ZAM Dalam bahasa arab berarti air yang melimpah, sumur di bawah tanah yang terletak 20 meter sebelah Tenggara Kabah ini mengeluarkan air bersih dan jernih yang tiada henti, dan

diamanatkan agar sewaktu meminum air Zam-zam harus niat. Sebelum minum air zam-zam kita menghadap ke Kabah bermunajat kepada Allah SWT sebagai berikut : Bismillahirrahmaanirrahiim Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit. Tentang air Zamzam ini sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS, waktu itu Ismail AS ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di Mekkah, mereka kehabisan air minum, maka Siti Hajar berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali (sekarang dikenal dengan Sai) untuk mendapatkan air, namun tak menemukan setetes air pun. Hingga akhirnya Allah SWT mengkarunia Siti Hajar beserta Nabi Ismail AS mata air yang terus mengalir dan dapat dinikmati hingga kini oleh seluruh umat islam yang berhaji maupun umrah.

MASA Adalah sebutan untuk tempat para jamaah haji/umrah melakukan Sai, yang dibangun untuk menghubungkan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Terbuat dari lantai pualam sepanjang 405 m. Jamaah haji/umrah yang melakukan Sai harus melalui jalur tersebut sebanyak 7 kali pulang pergi, kini telah dibangun menjadi dua tingkat, jumlah jarak yang ditempuh antara Shafa dan Marwah adalah 7 x 405 m = 2.835 meter.

Proses

Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk tempat beribadat manusia ialah Baitullah yang di Makkah yang di-berkahi alImran, ayat 96. Kabah adalah bangunan suci Muslimin yang terletak di kota Mekkah di dalam Masjidil Haram. ia merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah sholat bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.

Kabah berbentuk bangunan kubus yang berukuran 12 x 10 x 15 meter (Lihat foto berangka Kabah). Kabah disebut juga dengan nama Baitallah atau Baitul Atiq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah. Kalau kita membaca Al-Quran surah Ibrahim ayat 37 yang berbunyi Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur, kalau kita membaca ayat di atas, kita bisa mengetahui bawah Kabah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim as menempatkan istrinya Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Jadi Kabah telah ada sebelum Nabi Ibrahim menginjakan kakinya di Makkah.

Kabah dari Dalam

Kelambu Kabah

Pada masa Nabi saw berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat bajir yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau

kabilah ketika hendak meletakkan kembali Hajar Aswad namun berkat hikmah Rasulallah perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.

Banjir di Kabah tahun 1941

Banjir di Kabah tahun 1941

Pada zaman Jahiliyyah sebelum diangkatnya Rasulallah saw menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, kabah penuh dikelilingi dengan patung patung yang merupakan Tuhan bangsa Arab padahal Nabi Ibrahim as yang merupakan nenek moyang bangsa Arab mengajarkan tidak boleh mempersekutukan Allah, tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah yang Tunggal, tidak ada yang menyerupaiNya dan tidak beranak dan diperanakkan. Setelah pembebasan kota Makkah, Kabah akhirnya dibersihkan dari patung patung tanpa kekerasan dan tanpa pertumpahan darah. Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Syaibah sebagai pemegang kunci kabah (lihat foto kunci kabah) dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Konci Kabah berada di museum Istambul Pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as pondasi bangunan Kabah terdiri atas dua pintu dan letak pintunya terletak diatas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Namun ketika Renovasi Kabah akibat bencana banjir pada saat Rasulallah saw berusia 30 tahun dan sebelum diangkat menjadi rasul, karena merenovasi kabah sebagai bangunan suci harus menggunakan harta yang halal dan bersih, sehingga pada saat itu

terjadi kekurangan biaya. Maka bangunan kabah dibuat hanya satu pintu serta ada bagian kabah yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan kabah yang dinamakan Hijir Ismail (lihat foto) yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi kabah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya. Karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang sangat dimuliakan oleh bangsa Arab.

Pintu Kabah tahun 1941

Pmtu Kabah (Sekarang)

Rukun Yamani

Batu fondasi Haram 852H

Karena agama islam masih baru dan baru saja dikenal, maka Nabi saw mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali kabah sehinggas ditulis dalam sebuah hadits perkataan beliau: Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan Aku turunkan pintu kabah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail kedalam Kabah, sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim. Jadi kalau begitu Hijir Ismail termasuk bagian dari Kabah. Makanya dalam bertoaf kita diharuskan mengelilingi Kabah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah tempat dimana Nabi Ismail as lahir dan diletakan di pangkuan ibunya Hajar. Ketika masa Abdurahman bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan Kabah dibuat sebagaimana perkataan Nabi saw atas pondasi Nabi Ibrahim. Namun karena terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, penguasa daerah Syam, terjadi kebakaran pada Kabah akibat tembakan pelontar (Manjaniq) yang dimiliki pasukan Syam. Sehingga Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Kabah berdasarkan bangunan hasil renovasi Rasulallah saw pada usia 30 tahun bukan berdasarkan pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim as. Dalam sejarahnya Kabah beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan umur bangunan. Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali kabah sesuai dengan pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi saw. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan masalah khilafiyah oleh penguasa sesudah beliau dan bisa mengakibatkan bongkar pasang Kabah. Maka sampai sekarang ini bangunan Kabah tetap sesuai dengan renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang Hajar Aswad

Hajar Aswad merupakan batu yang dalam agama Islam dipercaya berasal dari surga. Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim as. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semangkin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma wangi yang unik dan ini merupakan wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya. Dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi saw. Karena beliau selalu menciumnya setiap saat bertoaf. Dan sunah ini diikuti para sahabat beliau dan Muslimin.

Hajar Aswad

Hajar Aswad berikut kerangka

Pada awal tahun gajah, Abrahan Alasyram penguasa Yaman yang berasal dari Habsyah atau Ethiopia, membangun gereja besar di Sanaa dan bertujuan untuk menghancurkan Kabah, memindahkan Hajar Asswad ke Sanaa agar mengikat bangsa Arab untuk melakukan Haji ke Sanaa. Abrahah kemudian mengeluarkan perintah ekspedisi penyerangan terhadap Mekkah, dipimpin olehnya dengan pasukan gajah untuk menghancurkan Kabah. Beberapa suku Arab menghadang pasukan Abrahah, tetapi pasukan gajah tidak dapat dikalahkan. Begitu mereka berada di dekat Mekkah, Abrahah mengirim utusan yang mengatakan kepada penduduk kota Mekkah bahwa mereka tidak akan bertempur dengan mereka jika mereka tidak menghalangi penghancuran Kabah. Abdul Muthalib, kepala suku Quraisyi, mengatakan bahwa ia akan mempertahankan hak-hak miliknya, tetapi Allah akan mempertahankan rumah-Nya, Kabah, dan ia mundur ke luar kota dengan penduduk Mekkah lainnya. Hari berikutnya, ketika Abrahah bersiap untuk masuk ke dalam kota, terlihat burung-burung yang membawa batu-batu kecil dan melemparkannya ke pasukan Ethiopia; setiap orang yang terkena langsung terbunuh, mereka lari dengan panik dan Abrahah terbunuh dengan mengenaskan. Kejadian ini diabadikan Allah dalam surah Al-Fil Makam Ibrahim

Makam Ibrahim

Makam Ibrahim

Hajar Aswad

Makam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim sebagaimana banyak orang berpendapat. Makam Ibrahim merupakan bangunan kecil terletak di sebelah timur Kabah. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim berdiri di saat beliau membangun Kabah bersama sama puteranya Nabi Ismail. Dari zaman dahulu batu itu sangat terpelihara, dan

sekarang ini sudah ditutup dengan kaca berbentuk kubbah kecil. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim yang panjangnya 27 cm, lebarnya 14 cm dan dalamnya 10 cm masih nampak dan jelas dilihat orang. Multazam

MultazamMultazam terletak antara Hajar Aswad dan pintu Kabah berjarak kurang lebih 2 meter. Dinamakan Multazam karena dilazimkan bagi setiap muslim untuk berdoa di tempat itu. Setiap doa dibacakan di tempat itu sangat diijabah atau dikabulkan. Maka disunahkan berdoa sambil menempelkan tangan, dada dan pipi ke Multazam sesuai dengan hadist Nabi saw yang diriwayatkan sunan Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash. Terakhir, saya sangat berharap semoga artikel Kabah ini bisa membawa mangfaat, menyejukan hati dan menambah semangat kita dalam mengenal dan mencintai rumah Allah.

Kesimpulan

-

Kakbah merupakan Kado dari Nabi Ibrahim a.s dan putranya Nabi Ismail a.s untuk umat muslim di seluruh Dunia. Kakbah sejak zaman Nabi Ibrahim a.s telah menjadi kiblat umat muslim di seluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA

- http://www.insanitravel.com/index.php?option=com_content&view=article &id=73:1-masjidil-haram&catid=27:mekkah&Itemid=34 - http://www. hasanalsaggaf.wordpress.com/ - http://www.google.com - http://www.youtube.com -