Makalah sendiri

download Makalah sendiri

of 15

Transcript of Makalah sendiri

MakalahCabang-cabang FilsafatDiajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu PengetahuanDosen : Dr H Suryani Soepardan, Dra, MM,

DISUSUN OLEH :DIANA YULISTINIM. 4001130002PROGRAM STUDI S1- KESEHATAN MASYARAKAT

Sekolah Tinggi Kesehatan Dharma Husada BandungJl. Terusan Jakarta No. 71 - 75 Antapani Bandung 40282, telp. 022 7208261, telp/fax 022 7204803.

12

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Cabang-cabang Filsafat ini sesuai dengan berbagai sumber dan informasi yang dikembangkan sesuai dengan fakta dan kondisi sekarang. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu. selaku Dosen mata kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan yang telah memberikan tugas ini.Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai cabang-cabang filsafat. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangunSemoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bandung, April 2014

PenyusunDAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Rumusan Masalah21.3Tujuan Penulisan2BAB II PEMBAHASAN32.1 Pengertian Cabang-cabang Filsafat32.2 Pembagian Cabang-cabang Filsafat Menurut Para Ahli42.3Pengertian dari Cabang-cabang Utama Filsafat52.4Cabang-cabang Utama Filsafat7BAB III PENUTUP103.1Kesimpulan103.2Kata Penutup11DAFTAR PUSTAKA12

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangFilsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat inisangat dekat sekali dengan kehidupan kita. Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan. Memang untuk para pembelajar filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.Faktor lain yang menyebabkan orang beranggapan bahwa filsafat itu ilmu yang membingungkan, karena dalam mempelajari filsafat kita diarahkan untuk menggunakan metode berpikir dalam memahami bidang kajian ilmu tersebut. Berbicara tentang berpikir sesungguhnya erat kaitannya dengan penggunaan sebuah potensi terpenting yang dianugerahkan Allah SWT kepada satu-satunya makhluk yang disebut manusia. Potensi terpenting yang dimaksud di sini adalah akal .Dalam Al-Qur'an kata akal (al'alqlu) diungkapkan dalam kata kerja, yaitu 'aqaluh 1 ayat, ta'qilun 24 ayat, na'qilun 1 ayat, ya'qiluha 1 ayat dan ya'qilun 22 ayat. Semua diungkap dalam bentuk kata kerja (fi'il) yang mengandung arti memahami dan mengerti. Selain itu penggunaan kata akal dalam maknanya sebagai sifat berpikir yang terdapat pada manusia di dalam Al-Qur'an sering juga disamakan dengan kata 'ulu al albab (orang berpikir), 'ulul al abshar (orang berpandangan) dan kata-kata lainnya yang mengandung arti sama yaitu berpikir. ( Sofyan Sauri, 2006: 23-26).Salah satu contoh ayat al-Qur'an yang di dalamnya terdapat kata akal sebagai sarana untuk berpikir adalah firman Allah SWT : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali-Imran : 190). Menafakkuri ayat di atas, sebagai manusia yang telah dianugerahi Allah potensi yang berharga yaitu akal, kita seyogyanya dapat mengoptimalkan potensi tersebut. Salah satu upaya optimalisasi potensi akal tersebut adalah dengan mempelajari salah satu bidang ilmu yang memang banyak melibatkan akal sebagai alat untuk berpikir yaitu filsafat.Kajian filsafat itu sendiri sebetulnya bertujuan untuk menemukan kebenaran yang sebenarnya. Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat. Sistematika filsafat itu yang kemudian biasanya mempermudah kita untuk mempelajari filsafat ini secara rinci. Sistematika filsafat biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu teori pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai. Dari ketiga cabang besar tersebut lahirlah aliran-aliran dalam filsafat. (Tafsir, 2002 : 21)

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari cabang-cabang filsafat?2. Apa saja pembagian cabang-cabang filsafat menurut para ahli?3. Apa pengertian dari cabang-cabang utama filsafat ?4. Apa saja cabang-cabang utama filsafat?

1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui pengertian dari cabang-cabang filsafat.2. Mengetahui apa saja pembagian cabang-cabang filsafat menurut para ahli.3. Mengetahui pengertian dari cabang-cabang utama filsafat.4. Mengetahui apa saja cabang-cabang filsafat.BAB IIPEMBAHASAN

Pengertian Cabang-cabang FilsafatPada awalnya, filsafat mencakup semua ilmu-ilmu kkhusus, namun dalam perkembangannya ilmu-ilmu khusus tersebut satu demi satu memisahkan diri dari filsafat. Setelah ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, filsafat tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru, yaitu sebagai ilmu istimewa untuk mencoba memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.Filsafat secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yakni filsafat sistematis dan sejarah filsafat. Filsafat sistematis bertujuan dalam pembentukan dan pemberian landasan pemikiran filsafat. Di dalamnya meliputi logika, metodologi, epistemologi, filsafat ilmu, etika, estetika, metafisika, filsafat ketuhanan(teologi), filsafat manusia, dan kelompok filsafat khusus seperti filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat komunikasi, dan lain-lain. Adapun sejarah filsafat adalah bagian yang berusaha meninjau pemikiran filsafat di sepanjang masa. Sejak zaman kuno higga zaman modern. Bagian ini meliputi sejarah filsafat Yunani (Barat), India,Cina, dan sejarah filsafat islam.

2.2 Pembagian Cabang-cabang Filsafat Menurut Para Ahlia. Louis O. kattsoff menyebutkan bahwa cabang filsafat adalah logika, metodologi, metafisika, epistemology, filsafat biologi, filsafat psikologi, filsafat antropologi, filsafat sosiolologi, etika, estetika, dan filsafat agama.b. The Liang Gie membagi filsafat sistematis menjadi:1. Metafisika (filsafat tentang hal yang ada)2. Epistemologi (teori pengetahuan)3. Metodologi (teori tentang metode)4. Logika (teori tentang penyimpulan)5. Etika (filsafat tentang pertimbangan moral)6. Estetika (filsafat tentang keindahan)7. Sejarah filsafat (Lasiyo dan Yuwono,1985, hlm. 19)c. Harry Hamersma membagi cabang filsafat menjadi:1. Filsafat tentang pengetahuan: epistemologi, logika, kritik ilmu-ilmu.2. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan:a. Metafisika umum (ontology)b. Metafisika khusus terdiri atas: teologi metafisik, antropologi, kosmologi.3. filsafat tentang tindakan: etika dan estetika.4. Sejarah filsafat. (Harry Harsma, 1988, hlm. 14)d. Ir. Poedjawijatna membagi filsafat itu sendiri menjadi: ontologia, theodicea, antropologia, metaphysica, ethica, logica (minor dan mayor), aesthetica.e. Plato membedakan lapangan filsafat ke dalam tiga cabang, yaitu dialektika, fisika, dan etika.f. Aristoteles merumuskan pembagian filsafat ke dalam empat cabang, yaitu1. LogikaIlmu ini bagi Aristoteles dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.2. Filsafat teoretis (filsafat nazariah)Dalam cabang ini tercakup tiga macam ilmu, yaitua) Ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini.b) Ilmu matematika yang mempersoalkan benda-benda alam dalam kuantitasnya (mempersoalkan jumlahnya). c) Ilmu metafisika yang mempersoalkan tentang hakikat segala sesuatu. Menurut Aristoteles ilmu metafisika inilah yang paling utama dari filsafat, atau initinya filsafat.3. Filsafat praktis (falsafah amaliah)Dalam cabang ini tercakup tiga macam ilmu, yaitua) Ilmu etika yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorangan.b) Ilmu ekonomi yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga (rumah tangga).c) Ilmu politik yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam Negara.4. Filsafat Poetika (kesenian). (Hasbullah Bakry, 1986, hlm. 14-15)Dari pembangian cabang filsafat menurut beberapa tokoh tersebut, tampak luas bidang yang menanggapi persoalan kefilsafatan. Karena sangat luasnya cangkupan filsafat maka sering ada kesulitan untuk membahas setiap masalah sampai tuntas.2.3 Pengertian dari Cabang-cabang Utama FilsafatAsas-asas filsafat merupakan suatu kajian yang mengetengahkan prinsip-prinsip pokok bidang filsafat. Dalam hal ini dikaji beberapa bidang utama filsafat seperti: metafisika, epistemology dan etika. Ketiga bidang ini dapat dipandang sebagai pilar utama suatu bangunan filsafat manakala kita ingin memahami visi filsafati seseorang atau suatu aliran. Sontag menegaskan bahwa vitalitas dan sensitivitas filsafat itu berasal dari refleksi diri yang bersifat tetap dan terus-menerus(konstan). Filsafat itu semata-mata berisikan penolakan pada sesuatu yang pasti dalam berbagai lingkup teoritik atau prosedur fasariah yang bukan merupakan bagian konsepsi teoritik itu sendiri. Secara historis teori-teori filsafati yang efektif akan menghadirkan suatu konsepsi baru dan terang mengenai apa dan bagaimana cara kerja filsafat itu. Oleh karena itu kesalahan utama terletak pada penghadiran filsafat sebagai persoalan diri yang dapat dieliminir dan seolah persoalan-persoalannya dapat dipecahkan secara tuntas. Filsafat justru menghadirkan problem-problem abadi(perennial problems), yang menuntut pemecahan secara terus-menerus dan tidak pernah mengenal titik henti. Disini acapkali terjadi kesalahpahaman terhadap filsafat, yang dipandang menciptakan teka-teki yang tidak mempunyai jawaban apa-apa. Tudingan semacam ini dilontarkan oleh para filsuf analitik abad keduapuluh, G.E.Moore, yang lebih mengandalkan common sense dalam memecahkan persoalanpersoalan, hal ini dianalisis Moore dalam artikelnya proof of an External World.Aktivitas filsafat melibatkan akal pikir manusia secara utuh, konsisten dan bertanggung jawab. Dalam aktivitas akal itu para filsuf mencoba mengungkapkan tentang realitas. Kegiatan mengungkap realitas ini membutuhkan bahasa sebagai sarana bagi pemahaman terhadap realitas tersebut. Dari sini muncullah berbagai istilah teknis filsafati yang mengandung makna khas, seperti: substansi, eksistensi, impresi, kategori. Istilah-istilah teknis filsafat ini muncul dalam bidang-bidang utama filsafat, yakni : metafisika, epistemologi, dan aksiologi.

2.4 Cabang-cabang Utama Filsafat 1. MetafisikaMetafisika adalah filsafat pertama dan bidang filsafat paling utama. Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas persoalan tentang keberadaan (being) atau eksistensi (existence). Archie J. Bahm mengatakan bahwa metafisika merupakan suatu penyelidikan pada masalah periha; keberadaan. Dalam metafisika itu orang berupaya menemukan bahwa keberadaan itu memiliki sesuatu yang kodrati, yakni karakteristik umum, sehingga metafisika menjadi suatu penyelidikan kea rah kodrat eksistensi. Seorang metafisikus cenderung mengarahkan penyelidikannya pada karakteristik eksistensi yang universal seperti: kategori.Istilah metafisika itu sendiri bersalah dari kata Yunani meta ta physika yang dapat diartikan sesuatu yang ada dibalik atau dibelakang benda-benda fisik. Kendatipun demikian Aristoteles sendiri memakai istilah metafisika, melainkan proto philosophia (filsafat pertama). Filsafat pertama ini memuat uraian tentang sesuatu yang ada di belakang gejala-gejala fisik seperti bergerak, berubah, hidup, mati. Metafisika dapat didefinisikan sebagai studi atau pemikiran tentang sifat yang terdalam (ultimate nature) dari kenyataan atau keberadaan.2. EpistemologiBidang kedua adalah epistemologi atau teori pengetahuan. Epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme dan logos. Episteme artinya pengetahuan (knowledge), logos artinya teori. Dengan demikian epistemologi secara etimologis berarti teori pengetahuan.

Istilah-istilah lain yang setara dengan epistemologi adalah:a) Kriteriologi, yakni cabang filsafat yang membicarakan ukuran benar atau tidaknya pengetahuan.b) Kritik pengetahuan, yaitu pembicangan mengenai pengetahuan secara kritis.c) Gnosiology,yaitu pembincangan mengenai pengetahuan yang bersifat ilahiah (Gnosis).d) Logika Material, yaitu pembahasan logis dari segi isinya, sedangkan logika formal lebih menekankan pada segi bentuknya. 3. AksiologiBidang utama ketiga adalah aksiologi, yang membahas tentang masalah nilai. Istilah axiology berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, dan status metafisik dari nilai. Dalam pemikiran filsafat Yunani, studi mengenai nilai ini mengedepan dalam pemikiran plato mengenai idea tentang kebaikan, atau yang lebih dikenal dengan summum Bonum (Kebaikan Tertinggi).Salah satu cabang aksiologi yang banyak membahas masalah nilai-baik atau buruk-adalah bidang etika. Etika mengandung tiga pengertian:1) Kata etika bisa dipakai dalan arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku.2) Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.3) Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang bruuk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-ni;ai tentang yang dianggap baik atau buruk) yang begitu saja diterima4) dalam suatu masyarakat sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika dalam hal ini sama dengan filsafat moral.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPada awalnya, filsafat mencakup semua ilmu-ilmu kkhusus, namun dalam perkembangannya ilmu-ilmu khusus tersebut satu demi satu memisahkan diri dari filsafat. Filsafat secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yakni filsafat sistematis dan sejarah filsafat. Filsafat sistematis bertujuan dalam pembentukan dan pemberian landasan pemikiran filsafat.Para ahli banyak berpendapat mengenai cabang-cabang filsafat, namun ada cabang-cabang utama filsafat dari keseluruhan cabang-cabang filsafat penurut pendapat para ahli, yaitu metafisika, epistemologi dan aksiologi.Metafisika adalah filsafat pertama dan bidang filsafat paling utama. Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas persoalan tentang keberadaan (being) atau eksistensi (existence).Epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme dan logos. Episteme artinya pengetahuan (knowledge), logos artinya teori. Dengan demikian epistemologi secara etimologis berarti teori pengetahuan.Aksiologi, yang membahas tentang masalah nilai. Istilah axiology berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, dan status metafisik dari nilai.

3.2 Kata PenutupDicukupkan sekian makalah yang telah disusun, saya sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, karena keterbatasan saya sebagai manusia, semoga dapat dimaklumi.Sekian dari saya sebagai penulis,

Assalammualaikum Wr. Wb.

DAFTAR PUSTAKA

A.Wiramihardja, S. (2007). Pengantar Filsafat. Bandung: PT.Refika Aditama.Bahm, A. J. (1986). Metaphysics: An Introduction. Albuquerque: Harper and Row Publisher.Dr. H. Sofyan Sauri, M. (2006). Pendidikan Berbahasa Santun. Bandung: PT Genesindo.Indonesia, D. A. (1989). Al-Qur'an dan Terjemahnya.M.Hum, D. R. (2013). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.S. Suriasumatri, J. (2003). Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populern. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.Surajiyo. (2005). Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.