Makalah Seminar Kerja Praktek DRIVE TEST GSM PADA ... · PDF filepenulis membatasi...
Transcript of Makalah Seminar Kerja Praktek DRIVE TEST GSM PADA ... · PDF filepenulis membatasi...
Makalah Seminar Kerja Praktek
DRIVE TEST GSM PADA PENANGANAN COSTUMER COMPLAINT PT NEXWAVE REGIONAL
JAWA TENGAH – YOGYAKARTA DIVISI HCPT (THREE) SEMARANG
Fendy Yulian Rakhmad (L2F606027)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Abstrak
Uji jaringan atau drive test bertujuan untuk memastikan bahwa layanan suatu provider di wilayah-wilayah yang
menghubungkan berbagai daerah dapat diakses dan dinikmati pelanggan dengan nyaman, lancar dan tanpa gangguan.
Beberapa parameter yang diukur, antara lain tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan bila pelanggan melakukan
panggilan telepon, tingkat kesuksesan pengiriman SMS oleh pelanggan. Kecepatan pelanggan dalam melakukan browsing
data juga diuji, termasuk vidoe streaming. Keluhan pelanggan mengenai kualitas sinyal merupakan salah satu hal yang
harus ditangani oleh sebuah provider demi memberikan image yang baik kepada pelanggan.
Drive test berguna untuk analisis coverage sebuah cakupan jaringan atau cakupan sebuah cell. Drive test
menggunakan sampel data user perception pada coverage tertentu. Pada umumnya drivetest membutuhkan Laptop yang
telah terinstal software TEMS, Handphone kabel data, dongle, serta USB GPS.
Pada kerja praktek ini TEMS Investigation digunakan untuk drive test di luar ruangan (outdoor) menggunakan
GPS (Global Positioning System) sebagai alat navigasi dan plotting parameter pada rute drive test yang dilalui.
Parameter-parameter yang diamati, di antaranya RxLev, RxQual, dan SQI. Di samping itu juga pengunaan handphone
dan GPS (Global Positioning Satellite) yang digunakan akan membantu menentukan letak dan koordinat posisi MS atau
handphone yang digunakan pada saat bergerak.
Kata Kunci : drive test, TEMS, GPS
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bidang komunikasi mengalami perkembangan
yang pesat seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, banyak orang yang
menghendaki terjaminnya kontinuitas hubungan
telekomunikasi, tidak terbatas saat pemakai dalam
keadaan diam ditempat maupun pada saat mereka
dalam keadaan bergerak.
Setiap penyedia layanan jaringan komunikasi
bergerak, termasuk GSM, berusaha untuk
memberikan pelayanan yang terbaik. Penyedia
layanan Three sebagai salah satu penyedia jaringan
GSM pun berusaha memberikan pelayanan yang
dapat memuaskan pelanggan. Akan tetapi,
ditemukan berbagai permasalahan pada jaringan
tersebut. Salah satu permasalahan utama ialah
kualitas panggilan yang tidak bagus. Hal ini
merugikan pelanggan, dan juga penyedia jaringan
GSM yang bersangkutan.
Drive test memberikan solusi cara untuk
mendapatkan informasi mengenai daerah mana saja
yang mengalami permasalahan tersebut. Informasi
yang didapatkan ditampilkan secara online yang
didapat dari perangkat TEMS. Proses pengukuran
pada sisi gelombang radio udara yaitu dari salah satu
BTS ke MS/sebaliknya, dengan menggunakan
seluler yang didesain secara khusus untuk
pengukuran.
1.2 PEMBATASAN MASALAH
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini,
penulis membatasi permasalahan pada penanganan
costumer complaint, metodelogi drive test, mulai
dari persiapan drive test , tata cara, proses dalam
melakukan drive test dan gangguan pengaruh setelah
melakukan drive test, serta dalam penulisan ini tidak
menbahas tentang pengolahan data drive test dan
drive test yang dibahas dalam kasus ini adalah drive
test 2G.
II. DASAR TEORI
2.1 Arsitektur GSM
Unsur-unsur yang utama GSM arsitektur
ditunjukkan pada gambar 1. Jaringan GSM terdiri
atas tiga sub sistem : Base Station System (BSS),
Network Subsystem (NSS), dan Operation
Subsystem (OSS).
Gambar 1. Arsitektur GSM
Mobile Station (MS)
Mobile Station (MS) Merupakan perangkat
yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan
pembicaraan. MS terdiri dari Mobile Equipment
(ME) dan Subscriber Identity Module (SIM). ME
berisi transceiver radio, display dan Digital Signal
Processor. SIM digunakan agar network dapat
mengenali user.
Base Transceiver Station (BTS)
Base Transceiver Station (BTS) berfungsi
sebagai interface komunikasi semua MS yang aktif
dan berada dalam coverage area BTS tersebut.
Selain itu jg, BTS adalah perlengkapan radio yang
diperlukan untuk melayani setiap panggilan di
masing-masing cell dalam suatu jaringan. Di
dalamnya termasuk sinyal modulasi, demodulasi,
equalize signal dan error coding. Beberapa BTS
terhubung pada satu Base Station Controller (BSC).
Satu BTS biasanya mampu meng-handle 20-40
komunikasi serentak.
Base Station Controller (BSC)
BSC berfungsi mengatur konkesi BTS-BTS
yang berada dalam kendalinya. Fungsi tersebut
memungkinkan operasi seperti handover, cell site
configuration, management of radio resources dan
menyetel power level dari frekuensi radio BTS. Pada
jaringan GSM BSC mengatur lebih dari 70 BTS.
Mobile Switching Centre (MSC) dan Visitor
Location Register (VLR)
MSC melakukan fungsi telepon switching dari
suatu sistem. MSC mengontrol panggilan ke dan
dari telepon lainnya dan sistem data. Selain itu MSC
juga bertanggung jawab untuk call set-up, release
dan routing.
VLR adalah basis data yang berisi informasi
sementara tentang pelanggan, dimana diperlukan
oleh MSC untuk melayani pelanggan yang datang
berkunjung. VLR selalu terintegrasi dengan MSC.
Ketika stasion bergerak menjelajahi ke dalam area
MSC yang baru, VLR tersambung ke MSC yang
akan meminta data tentang stasion bergerak tersebut
dari HLR.
Home Location Register (HLR)
HLR merupakan suatu basis data yang
digunakan untuk menyimpan dan mengatur
abonemen. HLR mempertimbangkan basis data yang
paling penting, dimana menyimpan data secara
permanen tentang pelanggan, termasuk layanan
profile nya, informasi lokasi, dan status aktivitas.
Ketika perseorangan menjadi pelanggan dari suatu
operator PCS, maka dia telah terdaftar di HLR
operator tersebut.
2.2 TEMS Investigation
Dalam pengukuran parameter-parameter pada
jaringan wireless, TEMS Investigation dapat bekerja
dalam dua mode, yaitu drive test, dan replay.
1. Drive test
Drive test ialah proses pengukuran sistem
komunikasi bergerak pada sisi gelombang
radio di udara yaitu dari arah BTS ke MS atau
sebaliknya, dengan menggunakan telepon
seluler yang didesain secara khusus untuk
pengukuran. Drive test bertujuan untuk
mengukur kualitas sinyal dan memperbaiki
segala masalah yang berhubungan dengan
sinyal.
2. Replay
Informasi yang ditampilkan pada mode ini
dibaca dari logfile. Dalam mode ini ketika
bisa replay logfile untuk inspeksi dan analisa.
Kondisi peralatan tidak ter-connect.
Gambar 2. Tampilan TEMS Investigation
TEMS Investigation digunakan untuk drive
test di luar ruangan (outdoor) dan di dalam ruangan
(indoor) menggunakan GPS (Global Positioning
System) sebagai alat navigasi dan plotting parameter
pada rute drive test yang dilalui.
2.3 Parameter Kualitas Panggilan pada
Jaringan GSM
Parameter kualitas panggilan yang harus
diketahui untuk para drive tester 2G / GSM pemula
adalah sebagai berikut :
1. RxLev RxLev merupakan tingkat kuat level sinyal
penerima di MS (rentang dalam minus dB), makin
kecil nilannya semakin lemah sinyalnya.
Pengukuran RxLev dapat digunakan untuk
memverivikasi cakupan site ke site BS (Base
Station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai
RxLev juga dapat diperlihatkan sebuah gambaran
bagaimana cakupan yang bagus yang disediakan dari
site ke site BS dan seberapa besar interferensi yang
dihasilkan.
2. RxQual RxQual merupakan tingkat kualitas sinyal
penerima di MS (rentangnya skala 0-7),makin besar
nilainya semakin jelek kualitas sinyalnya.
Pengukuran RxQual dapat digunakan untuk
memverifikasi cakupan site-site BS (Base Station)
yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai RxQual
juga dapat diperlihatkan sebuah gambaran
bagaimana cakupan yang bagus yang disediakan dari
site - site BS dan seberapa besar interferensi yang
dihasilkan.
3. SQI (Speech Quality Indicator)
SQI merupakan indikator kualitas suara dalam
keadaan dedicated atau menelpon dengan rentang -
20 s.d 30. Semakin besar nilai SQI, semakin baik
pula kualitas suara. Nilai SQI dihitung oleh TEMS
secara otomatis yang di-update setiap 0.5 detik. SQI
dihitung berdasarkan FER dan BER.
III. DRIVE TEST GSM PADA ENANGANAN
COSTUMER COMPLAINT PT
NEXWAVE REGIONAL JAWA
TENGAH – YOGYAKARTA DEVISI
HCPT (THREE) SEMARANG
3.1 Penanganan pada Costumer Complaint
Bisnis telpon seluler merupakan usaha di
bidang jasa layanan telekomunikasi yang
mempunyai operasi relatif besar, berteknologi
canggih dan dirancang untuk melayani kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Dengan semakin
diterimanya eksistensi telpon seluler di masyarakat,
tentunya membuat banyak perusahaan tertarik untuk
menanamkan modalnya ataupun mempeluas
jaringan dalam bisnis telpon seluler.
Karena dasar itu lah maka kepuasan
pelanggan adalah hal yang utama. Dalam P.T.
Nexwave keluhan pelanggan menjadi hal
diprioritaskan. Untuk kasus ini yang dibahas adalah
keluhan mengenai kualitas sinyal atau trouble pada
jaringan atau dalam pengiriman dan penerimaan data
dan panggilan telepon. Untuk itu perlu adanya
penanganan khusus guna menanggapi keluhan
pelanggan tersebut, diantaranya adalah :
1. Menanyakan keluhan yang dialami pelanggan.
2. Mengetahui letak trouble yang telah
disampaikan oleh pelanggan.
3. Melakukan Drive Test untuk mengetahui
kualitas jaringan pada daerah/tempat yang telah
dikeluhkan oleh pelanggan.
4. Menentukan solusi dalam menangani trouble
yang terjadi tersebut sesuai dengan hasil Drive
Test yang didapat.
3.2 Definisi Drive Test
Drive test adalah suatu pekerjaan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data dari hasil
pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test
merupakan bagian dari proses optimasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu
jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.
Drive test dalam dunia telekomunikasi adalah
suatu istilah yang digunakan karena dalam
pekerjaannya pada saat berada dalam mobil yang
diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan
kebutuhan pengukuran tertentu. Perjalanan pun
dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan
perangkat lunak drivetest TEMS (Ericsson).
Drive test digunakan untuk outdoor (luar
ruangan) karena dilakukan dengan berkendara
(drive) mobil sedangkan walk test untuk indoor
(dalam ruangan) karena dilakukan dengan berjalan
(walk). Istilah drive test lebih umum digunakan
daripada walk test.
Optimasi merupakan langkah penting dalam
siklus suatu jaringan. Penggunaan jaringan GSM
melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan
cakupan jaringan dan kualitas panggilan. Drive test
merupakan langkah awal proses, dengan tujuan
untuk mengumpulkan data pengukuran yang
berkaitan dengan lokasi pengguna setelah data
terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang
diinginkan, maka data ini akan diproses pada suatu
perangkat lunak tertentu.
Setelah masalah, penyebab dan solusi telah
dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah
melakukan pemecahan masalah tersebut. Drive test
dilakukan kembali untuk menverifikasi apakah
tindakan yang dilakukan sudah benar atau belum.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan QoS,
menjaga pelanggan lama dan menarik pelanggan
baru sambil mengembangkan kapasitas jaringan.
3.3 Prinsip Drive Test
Drive test memungkinkan operator untuk
melakukan optimisasi yang terus menerus.
Umumnya, drive test dilakukan dengan
menghubungkan MS ke PC/laptop.
Sistem drive test melakukan pengukuran,
menyimpan data di komputer, dan menampilkan
data menurut waktu dan tempat. Beberapa tipe
sistem drive test yang tersedia adalah, drive test
berbasis MS, berbasis receiver yang mampu
mengukur semua sinyal pilot yang ada, dan
kombinasi keduanya.
Perangkat berbasis MS merupakan
konfigurasi minimum yang dibutuhkan dalam
melakukan drive test. Pengukuran umum seperti
panggilan gagal ataupun terputus dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana performa jaringan dari
sudut pandang pelanggan. Gambar 3 menunjukkan
sistem drive test secara struktural.
Gambar 3. Struktur sistem Drive test
Sistem drive test diterapkan dalam kendaraan
dan dikemudikan sepanjang area cakupan operator.
Perhatikan Gambar 4.
Gambar 4. Proses drive test dalam mobil pada jaringan
GSM
3.4 Syarat Drive Test
Metode baru drive test ini, berupaya untuk
mengumpulkan data. Antara lain sebagai berikut:
Drive test harus dikumpulkan dalam
penetrasi di dalam mobil itu berarti tanpa
menggunakan antena eksternal.
Posisi GPS diletakkan di atap mobil.
Posisi telepon seluler dalam mobil (taruh di
dashboard).
3.5 Model Drive Test
Untuk penerimaan situs baru ada dua macam
drive test dilakukan. Mereka adalah idle mode dan
dedicated unlocked mode.
1. Idle Mode
Pada saat Idle mode drive test dilakukan
dengan cara tidak melakukan panggilan pada
saat melakukan drive test sedang
berlangsung. Tujuan drive test modus siaga
adalah untuk mengetahui cakupan sebenarnya
dari situs.
2. Dedicated unlocked Mode
Pada saat Dedicated modus drive test
dilakukan dengan cara melakukan panggilan
pada saat melakukan drive test sedang
berlangsung. Tujuan modus didedikasikan
adalah untuk mengukur kualitas udara
(RxQual, SQI) dan kinerja situs (Drop tingkat
panggilan, CSSR, terutama kinerja HOSR).
3.6 Pengambilan Data
Ada empat tahap dalam melakukan persiapan
drive test, yaitu mempersiapkan perangkat drive test,
pemetaan area, persiapan rute dan pengambilan data
drive test.
Gambar 5. Flowchart persiapan drive test
3.7 Pemetaan Area Drive Test
Tujuan dari proses ini adalah memetakan area
menjadi beberapa area yang memiliki karakteristik
yang sama. Contoh : area urban, sub urban dll
Pada proses ini yang perlu diperhatikan
adalah, jika pemetaan area semakin banyak (luas
area tiap model kecil) berarti semakin banyak pula
drive test yang harus dilakukan, dan sebaliknya
semakin sedikit area yang di definikan ( area tiap
model besar) semakin sedikit juga drive test yang
akan dilakukan. Jadi, semuanya tergantung resource
dan waktu yang dimiliki.
3.8 Persiapan Drive Test
Untuk melakukan drive test, hal pertama yang
diperlukan adalah rute drivetest. Rute
mempermudah proses pengambilan data. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan rute
diantaranya ialah rute diusahakan memiliki bentuk
yang kembali ke tempat dimulai drive test pertama
kali, rute dibagi menjadi beberapa sub rute agar
dalam proses drive test diusahakan tidak ada yang
dilewatkan lebih dari sekali, dan drive test
dijalankan dengan sub sute yang tetap.
Rute drive test dapat dibuat dengan
menggunakan MapInfo Professional 8.5.
Gambar 6 Peta - peta yang telah dimasukkan pada
workspace
Menentukan daerah mana yang akan dijadikan
daerah yang dilewati rute drive test. Pada Laporan
kerja praktek ini, daerah yang dipilih ialah daerah
Simpang Lima.
Setelah menentukan daerah mana yang akan
dilewati. Untuk mempermudah pengamatan
sebaiknya mengganti gaya garis yang sebelumnya
berupa titik-titik menjadi garis lurus. Dalam laporan
ini hanya ada 1 rute drive test.
Gambar 7 Flow rute drive test tipe download
3.9 Proses Pengambilan Data Drive Test
Setelah persiapan pengambilan data selesai
dilakukan, maka pengambilan data pun siap
dilakukan. Adapun caranya ialah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan segala peralatan yang
dibutuhkan saat drive test, yaitu mobil,
seperangkat laptop yang telah berisi program
TEMS Investigation GSM 8.0.3, seperangkat
TEMS Investigation GSM 8.0.3, dan GPS.
2) Memasang semua peralatan yang dibutuhkan.
GPS dan MS dipasang melalui port USB
laptop. Pemasangan peralatan tersebut harus
sesuai dengan port pada saat pertama kali
menginstall peralatan tersebut. Membuka
program TEMS Investigation GSM 8.0.3,
kemudian melakukan pengaturan port
configuration. Pertama, memilih
Configuration kemudian Port Configuration.
3) Mengendarai mobil pada rute drive test yang
telah ditentukan, sesuai dengan flow.
4) Pada saat mendekati titik awal dari tiap rute,
proses pengambilan data siap dilakukan
Gambar 8 Menyimpan hasil recording
5) Ketika mendekati titik akhir dari suatu sub
rute, maka mobil akan bersiap untuk
diberhentikan di titik tersebut. Setelah itu,
pastikan terlebih dahulu apakah pada
command sequences sudah pada kondisi end
call atau belum
6) Pengambilan data dilakukan hingga rute telah
dilalui.
3.10 Hasil Pemrosesan Drive Test
Terkait dengan penerimaan KPI (Key
Performance Indicator) drive test, drive test pada
saat idle terkunci digunakan untuk mengetahui
cakupan sebenarnya dari situs dibandingkan dengan
prediksi plot cakupan.
Langkah ini untuk mendapatkan nilai akhir dari hasil
uji KPI Drive sebagai berikut:
Ekspor DT log file untuk Tab File
menggunakan TEMS
Buka target plot wilayah dengan
menggunakan MapInfo
Tambahkan diekspor DT file log (*. tab) pada
lapisan cakupan sasaran plot
Lakukan seleksi pada target plot wilayah
Ekspor dipilih data ke excel
Justifikasi hasil drive test dilakukan dengan
membandingkan hasil perhitungan statistik dan drive
test target KPI yang telah ditetapkan sebelumnya.
Gambar 9 Contoh plot RxLevel (modus siaga) hasil drive
test
Tabel di bawah ini adalah kisaran baru uji
drive untuk menghitung RxLevel, pada drive test
yang dilakukan pada kerja praktek ini yaitu antara
rentang Rx Tingkat sampai Rx terendah GSM.
Tabel 1 Kisaran Baru uji Drive Rxlevel
Rxlevel warna GSM
Level-1 Hitam -66 dbm=<
Level-2 Hijau tua -68 dbm=< RxLev<-66 dbm
Level-3 Hijau muda -72 dbm=< RxLev<-68 dbm
Level-4 Biru muda -76 dbm=< RxLev<-72 dbm
Level-5 Biru tua -80 dbm=< RxLev<-76 dbm
Level-6 Kuning -84 dbm=< RxLev<-80 dbm
Level-7 Jingga -89 dbm=< RxLev<-84 dbm
Level-8 merah -105 dbm=< RxLev<-89 dbm
Dari warna tersebut memiliki nilai RxLev
yang berbeda-beda. Nilai Rxlev yang paling baik
kualitas sinyalnya adalah warna hitam, sedangkan
nilai RxLev yang terburuk adalah warna merah.
Sebenarnya dari setiap provider memiliki ketentuan
warna yang tidak sama dalam menentukan nilai
RxLev.
3.11 Gangguan Pengarah Drive test
Idealnya, pada saat pengujian kualitas sinyal.
Dalam drive test pada saat pengambilan data harus
menentukan apakah hasil DT di dalam nilai bisa di
terima atau tidak. Sebenarnya hasil dari drive test
dapat diterima nilainya, apa bila langkah-langkah
dalam pengambilan nilai dilakukan dengan cara
yang tepat. Antara lain :
1. Jika RxLevel itu tidak baik dibandingkan
dengan coverage ploynya :
Jika ada suatu bukit/lembah, pohon-pohon,
bangunan, atau rintangan-rintangan lain
manapun ambil suatu bukti untuk
membenarkan kondisi dilokasi.
Memeriksa kemiringan antenna, asimut
dan kondisi dilokasi. Informasikan semua
informasi ini di DT Report.
2. Jika sektor yang akan di drive test mengarah
ke laut dan coverage plotnya mengarah ke
laut juga, maka untuk mode dedicatednya
harus dikunci.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam uraian yang telah dijelaskan pada bab-
bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada 4 langkah dalam menangani costumer
complain yaitu menanyakan keluhan yang
dialami pelanggan, mengetahui letak
trouble, melakukan Drive Test, dan
menentukan solusi.
2. Drive test merupakan langkah awal proses,
dengan tujuan untuk mengumpulkan data
pengukuran yang berkaitan dengan lokasi
pengguna setelah data terkumpul sepanjang
luas cakupan RF yang diinginkan, maka data
ini akan diproses pada suatu perangkat lunak
tertentu.
3. Drive test adalah suatu pekerjaan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data dari hasil
pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan.
Drive test merupakan bagian dari proses
optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas suatu jaringan dan mengembangkan
kapasitas jaringan.
4. Dalam melakukan drive test perlu dilakukan
pengambilan data. Dalam hal ini, operator
jaringan GSM melakukan drive test untuk
mengoptimalkan kinerja jaringan baik ketika
situs site dibangun, maupun telah terjadi
perubahan pada lingkungan infrakstruktur.
5. Untuk penerimaan situs baru ada dua macam
drive test dilakukan. Antara lain adalah idle
mode dan dedicated unlocked mode.
6. Dalam pemilihan telpon seluler dalam
melakukan drive test ini yang paling penting
yaitu terdapat TEMS dalam telepon seluler
tersebut.
7. Ada empat tahap dalam melakukan persiapan
drive test, yaitu mempersiapkan perangkat
drive test, pemetaan area, persiapan rute dan
pengambilan data drive test.
8. Dalam mengamati besarnya nilai RxLev pada
waktu drive test, kita harus mengetahui
warna-warna yang dipakai dalam menentukan
nilai RxLev itu karena setiap warna
menentukan baik buruknya suatu kualitas
sinyal pada daerah tersebut.
9. Dalam drive test pada saat pengambilan data
harus menentukan apakah hasil DT di dalam
nilai bisa di terima atau tidak. Sebenarnya
hasil dari drive test dapat diterima nilainya,
apa bila langkah-langkah dalam pengambilan
nilai dilakukan dengan cara yang tepat.
4.2 Saran
1. Laporan Kerja Praktek ini dapat
dikembangkan tentang pengenalan macam-
macam drive test yaitu antara lain drive test
indoor, drive test cluster, drive test PLO,
drive test AOR, drive test 3G dan lain-lain.
2. Laporan Kerja Praktek ini dapat
dikembangkan hingga tahap pengukuran
kualitas sinyal pada jaringan GSM.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Freeman, Roger L. 1998. Telecommunications,
Transmission Handbook. John Wiley & Sons
Inc.
[2] Rappaport, Theodore S. 1996. Wireless
Communications : Principles&Practices.
Prentice-Hall Inc.
[3] Eberspacher, J and friends. 2009. GSM –
Architecture, Protocols and Services Third
Edition. John Wiley & Sons.
[4] Gairola, Shailendra. 2007. TEMS Investigation
(GSM). ADA Cellworks.
[5] ----.Pengenalan TEMS. 2009.
(http://badien.wordpress.com/2009/07/29/peng
enalan-tems/, diakses Mei 2010).
[6] ----.Global System for Mobile
Communication (GSM).
(http://purwakarta.org/flash/GSM.pdf, diakses
Mei 2010).
[7] Tutorial dari PT Nexwave
BIODATA
Fendy Yulian Rakhmad, lahir
di Semarang, 2 Juli 1988.
Menempuh pendidikan di SDN
Karang Rejo 01 Semarang,
SMPN 5 Semarang, SMU 3
Semarang dan saat ini masih
menyelesaikan studi Strata-1 di
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Diponegoro
Semarang dengan mengambil konsentrasi
Elektronika Telekomunikasi.
Semarang, Oktober 2012
Menyetujui dan Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Darjat, ST. MT.
NIP. 197206061990031001