makalah seismologi
description
Transcript of makalah seismologi
MAKALAH SEISMOLOGI
TEORI ELASTISITAS (MATRIK STRAIN)
oleh:
1. Dwi Desvinasani H1E012034
2. Mery Septiana Hakim H1E012043
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
Elastisitas secara umum adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan
keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya
(tekanan atau tarikan) yang terdapat pada hubungan antara tegangan dan regangan dari
luar. Tegangan (Stress) didefinisikan sebagai gaya persatuan luas. Benda elastis yang
mengalami tegangan (stress) maka akan terdeformasi atau mengalami perubahan bentuk
maupun dimensi. Perubahan tersebut disebut dengan regangan atau strain. Strain adalah
jumlah deformasi material persatuan luas. Hukum Hooke menyatakan bahwa stress akan
sebanding dengan strain pada batuan (antara gaya yang diterapkan dan besarnya
deformasi).
Dua hukum atau hubungan matematisnya, yaitu:
Sifat material ketika gelombang menjalar, yaitu Hukum Hooke
Persamaan penjalaran gelombang di dalam material, yaitu Hukum Kedua Newton.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi regangan terhadap teori elastisitas adalah :
1. Matriks Regangan (Matriks Strain)
2. Regangan Longitudinal (longitudinal strain)
3. Rasio Poison (Poisson’s ratio)
4. Dilatasi (Dilation)
5. Regangan Geser (Shear Strain)
II. ISI
Regangan Matriks (Matrix Strain)
Matriks regangan adalah sebuah elemen kecil dalam sumbu koordinat kartesius
dimana panjang sisi-sisinya dinyatakan dengan dengan dx, dy, dan dz.
ε ij=[ε xx ε xy ε xz
ε xy ε yy ε yz
εxz ε yz ε zz]
Gambar Pergeseran sebesar u dan (u + u) pada dua titik dalam sebuah benda, yang
terletak pada x dan (x + x) adalah sebagai berikut :
Dimana jika titik x bergeser sekecil mungkin sebesar u dalam arah sumbu-x, titik (x+x)
akan bergeser sebesar (u+u), dengan u sama dengan (u/x) x merupakan turunan orde
pertama. Regangan memanjang (longitudinal strain) atau perpanjangan (extension) pada
arah-x, merupakan bagian perubahan panjang suatu elemen sepanjang sumbu-x.
Pada awalnya kedua titik terpisah sejauh x, satu titik bergeser sepanjang u dan
titik satunya sebesar (u+ u), sehingga keduanya menjadi terpisah sebesar (x+u).
Komponen strain sejajar dengan sumbu-x yang dihasilkan dari pergeseran kecil sejajar
dengan sumbu-x dinotasikan dengan єxx, dan diberikan oleh:
ε xx=(∆ x+ ∂u
∂ x∆ x)−∆ x
∆ x=∂ u
∂ x
Regangan Longitudinal (Longitudinal Strain)
Komponen matriks regangan 3 x 3
Regangan longitudinal adalah regangan yang dapat diperluas untuk tiga dimensi.
Pemisahan sebenarnya dari dua titik adalah Δx; satu titik dilambangkan u, dan yang lain
(u+Δu), sehingga titik baru pemisahan adalah (Δx+ Δu). Komponen dari regangan yang
sejajar dengan sumbu x yang dihasilkan dari perpindahan sejajar ke sumbu x dinotasikan
εxx, dan diberikan oleh
Gambar regangan longitudinal pada sebuah benda yang ditarik sepanjang sumbu-x
sebagai berikut :
Contonya adalah jika sebuah titik (x,y,z) berpindah sebesar (x+u, y+v, z+w), dua
jenis longitudinal strain yang lain yaitu, єyy dan єzz , didefinisikan sebagai :
Pada benda elastis (elastic body), regangan transversal єyy dan єzz tidak saling independent
dengan єxx . Jika benda ditarik searah sumbu-x, benda akan menjadi lebih tipis sepanjang
sumbu-y dan sumbu-z, transverse longitudinal strain, єyy dan єzz , berlawanan tanda tetapi
sebanding dengan extension єxx, dan dapat dinyatakan sebagai:
Rasio Poisson (Poisson’s Ratio)
Rasio Poisson atau Poisson’s Ratio adalah ukuran besarnya regangan aksial pada
suatu benda berupa kontraksi dalam arah transversal dan peregangan dalam arah
longitudinal akibat terkena tekanan. Rasio Poison juga merupakan sebuah konstanta
kesebandingan elastik yang merepresentasikan sifat fisis batuan. Rumus rasio poison
adalah :
v=−∆ y / y∆ x / x
=−ε yy
ε xx
Dimana harga konstanta elastik, dari material con-strain , antara 0 (no lateral
constraction) dan harga maksimum 0,5 (no volume change), Untuk fluida tak kompresibel
(incompressible). Pada material yang sangat keras, batuan rigid (kaku) seperti granite =
0,45, sedangkan batuan yang halus, poorly consolidated sediment = 0,05.
Pada interior Bumi, umumnya mempunyai harga berkisar 0,24 – 0,27.
Ideal Poisson body adalah benda dengan harga sebesar 0,25.
Dilatasi (Dilatation)
Dilatasi adalah sebuah sambungan/garis pada sebuah bangunan yang terjadi karena
fraksi perubahan volum dari suatu elemen pada suatu batas jika luas permukaannya
menurun menuju nol, Dilatasi tidak mengubah bentuk tetapi hanya mengubah ukuran
bangun tersebut. Seringkali digunakan untuk menghindari kerusakan atau retak pada
bangunan yang ditimbulkan oleh gaya vertical dan horizontal, seperti pergeseran tanah,
gempa bumi, dll.
Anggap elemen volume yang tak berubah bentuk (seperti yang ada pada deskripsi
regangan longitudinal) yang memiliki sisi Δx, Δy dan Δz serta volume yang tak terdistorsi
V=ΔxΔyΔz. Hasil dari perpindahan yang sangat kecil Δu, Δv dan Δw ujungnya meningkat
menjadi Δx+Δu, Δy+Δv dan Δz+Δw. Perubahan bagian dalam volume adalah:
Dimana kuantitas yang sengat kecil seperti ΔuΔv, ΔvΔw, ΔwΔu dan ΔuΔvΔw
diabaikan. Dalam limit, sebagaimana Δx, Δy dan Δz yang semuanya mendekati 0, kita
peroleh dilatasi
Macam – macam dilatasi :
1. Dilatasi dengan 2 kolom
Dilatasi dengan 2 kolom biasanya digunakan untuk bangunan yang bentuknya
memanjang (linier). Dengan adanya dilatasi maka jarak kolom akan menjadi pendek.
2. Dilatasi dengan balok kantilever
Dilatasi juga bisa dilakukan dengan struktur balok kantilever. Bentang balok
kantilever maksimal 1/3 dari bentang balok induk. Pada lokasi dilatasi bentang kolom
dirubah (diperkecil) menjadi 2/3 bentang kolom yang lain.
3. Dilatasi dengan balok gerber
Sistem ini dipergunakan apabila diinginkan jarak kolom tetap sama.Sistem ini
memiliki kelemahan apabila ada beban horizontal yang cukup besar (akibat gempa bumi)
akan berakibat fatal (lepas dan jatuh)
4. Dilatasi dengan konsol
Dengan sistem ini jarak kolom dapat dipertahankan sama. Umumnya dipergunakan
pada bangunan yang menggunakan material prefabrikasi.
Regangan Geser (Shear Strain)
Regangan geser adalah perubahan sudut pada bagian pojok elemen empat persegi
panjang awal. Sudut ini dinyatakan dengan radian dan dinotasikan dengan γ.
Modulus elastisitas adalah rasio antara tegangan geser τ terhadap regangan
geser γ disebut modulus elastisitas geser dan biasanya dinotasikan dengan G. G juga
dikenal sebagai modulus kekakuan (modulus of rigidity). Satuan untuk G adalah sama
dengan satuan tegangan geser, yaitu N/m2, karena regangan geser tidak bersatuan.
Dimana sebuah benda berbentuk empat persegi panjang ABCD dengan sisi-sisi x dan y
dengan distorsi akibat shear stress (tegangan memutar), pada bidang x-y. Komponen shear
stress (xy, yz, zx), menghasilkan shear strain, yang ditandai dengan adanya perubahan
hubungan angular antara bagian-bagian pada benda itu. Titik A bergeser sebesar u,
sepanjang sumbu-x. Karena shear deformasi, titik antara A dan D mengalami pergeseran
yang lebih besar, titik D bergeser sejauh (u/y)y kearah sumbu x. Hal ini menyebabkan
rotasi searah jarum jam dari sisi AD sebesar sudut 1, yang diberikan oleh persamaan:
tan∅ 1=(∆ u /∆ y ) ∆ y
∆ y=∂ u
∂ y
Hal yang sama, titik A bergeser sejajar sumbu-y sebesar v, sedangkan titik B yang
berjarak horizontal terhadap titik A sebesar y, bergeser sebesar (v/x)x, kearah
sumbu-y. Akibatnya sisi AB, berotasi berlawanan arah dengan arah gerak jarum jam
sebesar sudut kecil 2, yang diberikan oleh:
tan∅ 2=(∂ v /∂ x ) ∆ x
∆ x=∂ v
∂ x
III. KESIMPULAN
Benda elastis yang mengalami tegangan (stress) maka akan terdeformasi atau
mengalami perubahan bentuk maupun dimensi. Perubahan tersebut disebut dengan
regangan atau strain. Strain adalah jumlah deformasi material persatuan luas. Hukum
Hooke menyatakan bahwa stress akan sebanding dengan strain pada batuan (antara gaya
yang diterapkan dan besarnya deformasi). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
regangan terhadap teori elastisitas adalah :
1. Matriks Regangan (Matriks Strain)
2. Regangan Longitudinal (longitudinal strain)
3. Rasio Poison (Poisson’s ratio)
4. Dilatasi (Dilation)
5. Regangan Geser (Shear Strain)
DAFTAR PUSTAKA
Ramalis, T.R. 2001. Gelombang dan Optik. Common Textbook pada Jurdik. Fisika
FPMIPA UPI.
Santoso, DJoko, 2002. Elastisitas Teori. Departemen Teknik Geofisika ITB.
Schon,J.H. 1998, Physical Properties of Rocks: Fundamentals and Principles of
Petrophysics, Institute of Aplied Geophysics, Leoben Austria.
Sholihan, A., dan Santosa,B.A. 2002. Analisis Elastisitas Gelombang Rayleigh Struktur
Geologi Bawah Permukaan. Jurusan Fisika FMIPA ITS Surabaya.
Telford, W.M., Geldart, L.P dan Sheriff, R.E. 1990. Applied Geophysics. Second
Edition.Cambridge University Press.