Makalah Saklar Pemisah (PMS)
-
Upload
eka-nugraha -
Category
Documents
-
view
1.855 -
download
303
Transcript of Makalah Saklar Pemisah (PMS)
SAKLAR PEMISAH
(PMS)
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tegangan Tinggi
Dosen Pengampu : Dr. Hasbullah, S.Pd., M.T.
Oleh :
Eka Nugraha 1104351
Firna Anindyaputri R 1101097
Ilman Yahdiyan 1102470
Kartika Ainur Rohmah 1100243
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknik Tegangan Tinggi yaitu
Makalah yang berjudul “Pemeliharaan PMS (pemisah)”.
Makalah ini berisikan informasi mengenai pengertian PMS, prinsip kerja dari PMS,
jenis-jenis PMS, serta pemeliharaan pada PMS.
Selesainya penyusunan makalah ini tidak luput dari bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena faktor
minimnya pengetahuan yang kami miliki saat ini serta kami masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, November 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II ISI .......................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian PMS ................................................................................................ 3
2.2 Komponen PMS ............................................................................................... 4
2.2.1 Struktur Mekanik ............................................................................ 4
2.2.2 Isolasi .............................................................................................. 4
2.2.3 Penghantar Arus Listrik (Electric Current Carrying) ..................... 4
2.2.4 Grounding ....................................................................................... 4
2.2.5 Mekanik Penggerak ........................................................................ 5
2.2.6 Control / Auxialary Circuit ............................................................. 6
2.3 Prinsip Kerja PMS ............................................................................................ 7
2.3.1 Fungsi PMS ..................................................................................... 7
2.4 Jenis-Jenis PMS ................................................................................................ 8
2.4.1 Jenis PMS Berdasarkan Letak atau Posisi ...................................... 8
2.4.2 Jenis PMS Bedasarkan Gerak Pemisah ........................................... 8
2.5 Pemeliharaan PMS ........................................................................................... 12
2.5.1 In Service / Visual Inspectoin ......................................................... 12
2.5.2 In Service Measurenment ................................................................ 13
2.5.3 Shutdown Measurement .................................................................. 13
2.5.4 Shutdown Function Check .............................................................. 14
2.5.5 Overhaul .......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gardu Induk merupakan suatu instansi yang terdiri dari berbagai macam
peralatan yang berfungsi untuk menaikan dan menurunkan tegangan sistem, pengukuran
dan pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik lain, dan
mengatur penyaluran daya ke gardu induk lain melalui jaringan transmisi.
Didalamnya terdapat perlengkapan seperti arrester, Potensial Transformator,
Current Transformator, Pemisah, PMT, dan Transformator Daya serta perlengkapan
Serandang lainya.
Disconnecting Switch atau Saklar Pemisah (PMS) yaitu suatu peralatan sistem
tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian tanpa arus beban
(memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan
atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban. Pada saat
pemeliharaan Gardu Induk (GI), Saklar Pemisah (PMS) ini memegang peranan yang
sangat penting karena Saklar pemisah tersebut menyatakan secara visual bahwa suatu
peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja sehingga aman untuk dilakukan
pemeliharaan. Pemisah juga merupakan peralatan yang digunakan untuk melindungi
petugas pemeliharaan peralatan-peralatan Gardu Induk dari tegangan sisa. Oleh karena
itu pemisah juga memerlukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala sehingga
mampu bekerja secara secara efektif dan efisien. Pemeliharaan yang baik dapat
meminimalisir gangguan atau kerusakan peralatan serta untuk memperpanjang umur
pemakaian, sehingga efisiensi pentransmisian energi listrik dapat maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang di bahas oleh penulis dalam makalah ini diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan PMS?
2. Bagaimanakah prinsip kerja PMS?
3. Apa sajakah jenis-jenis dari PMS?
4. Bagaimanakah pemeliharaan PMS?
4
1.3 Tujuan
Dalam makalah ini dibahas materi mengenai PMS yang dibahas oleh penulis yang
dilandaskan oleh beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut adalah :
1. Mengetahui pengertian PMS.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja PMS saat memimsahkan komponen yang
bertegangan dan tidak bertegangan.
3. Mengetahui jenis-jenis PMS berdasarkan kategorinya.
4. Mengetahui cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pemeliharaan PMS
agar dapat memiliki waktu pakai yang lebih lama.
6
BAB II
ISI
2.1 Pengertian PMS
Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah suatu peralatan sistem
tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban
(memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan
atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.
Parameter PMS yang harus diperhatikan adalah :
1. Kemampuan mengalirkan arus ( Arus Nominal = Ampere )
Kemampuan mengalirkan arus ditentukan oleh besarnya penampang dua
batang kontaktor, dengan demikian permukaan sentuh dari keduanya sangat
menentukan. Apabila sebagian permukaan kontak terdapat kotoran (berkarat)
akan sangat mempengaruhi luasnya penampang dan dalam batas tertentu
kontaktor akan menjadi panas.
2. Kemampuan tegangan ( Rating Tegangan = KV )
Tegangan operasi PMS dapat dilihat dari kekuatan isolasinya. Semakin tinggi
tegangan akan semakin panjang/tinggi isolator penyangga yang dipergunakan.
3. Kemampuan menahan Arus Hubung Singkat ( KA : Kilo Ampere )
Apabila terjadi hubung singkat, dimana arus hubung-singkat berlipat kali arus
nominalnya, dalam waktu singkat ( detik ) PMS harus mampu menahan dalam
batas yang diijinkan. Besaran parameter tersebut dapat dibaca pada name plat
yang terpasang pada PMS.
Disamping itu parameter yang berkaitan dengan mekanik penggerak adalah :
1. Tekanan udara kompresor (bila menggunakan tenaga penggerak pneumatik).
2. Tekanan minyak hydrolik (bila menggunakan tenaga penggerak hydrolik).
Penempatan PMS terpasang diantara sumber tenaga listrik dan PMT (PMS bus)
serta diantara PMT dan beban (PMS line atau kabel) dilengkapi dengan PMS tanah
(Earthing Switch). Umumnya antara PMS line atau kabel dan PMS tanah terdapat alat
yang disebut interlock.
7
2.2 Komponen PMS
2.2.1 Strukutur Mekanik
Terdiri dari struktur baja / besi / beton serta pondasi sebagai dudukan /
penopang struktur peralatan pemisah yang terdiri dari :
a. Struktur baja / besi atau struktur beton
Adalah rangkaian besi / baja atau beton yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan peralatan
yang akan dipasang yang berfungsi sebagai penyangga peralatan
pemisah.
b. Pondasi
Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai fungsi
memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang pada
akhirnya didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah serta batuan
yang berada dibawahnya untuk distabilisasi.
2.2.2 Isolasi
Komponen subsistem pada peralatan pemisah adalah isolator, yang berfungsi
sebagai isolasi dan pemegag mekanis dari perlengkapan atau pengahantar yang
dikenai beda potensial.
2.2.3 Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying)
Merupakan bagian dari PMS yang bersifat kondukti dan berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik. Penghantar arus listrik terdiri dari beberapa bagian,
antara lain :
a. Kontak PMS
Berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian yang
bertegangan.
b. Terminal Utama (klem)
Merupakan titik dambungan anatar PMS dengan konduktor luar dan
berfumgsi untuk mengalirkan arus, dari atau ke konduktor luar.
2.2.4 Grounding
Fungsi dari grounding adalah unutk menghindari bahaya dari tegangan sentuh
bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada peralatan/instalasi.
8
2.2.5 Mekanik Penggerak
Memposisikan pisau / kotak PMS untuk membuka dan meutup yang terdiri dari
tuas penggerak dan tenaga penggerak. Jenis tenaga penggerak PMS dapat
dibedakan, yaitu :
a. Secara manual
Pengoperasian PMS ini (memuka ata menutup) secara manual dengan
menggerakkan lengan PMS melalui fasilitas mekanik.
Gambar 1. Penggerak Manual
b. Tenaga Penggerak dengan Motor
Pengoperaian PMS ini dengan menggerkkan lengan PMS melalui
fasilitas penggerak dengan motor.
Gambar 2. Penggerak motor
c. Tenaga Penggerkan Pnematik (tekanan udara)
9
Pengoperasian PMS ini dengan menggerakkan lengan PMS melaui
fasilitas penggerak dengan tekanan udara.
2.2.6 Control / Auxialary Circuit
Yang terdiri dari :
1) Lemari mekanik
Untuk melindngi peralatan tegangan rendah dan sebagi tempat
secondary equipment. Jenis lemari mekanik ada dua yaitu lemari
dan box.
2) Terminal dan wiring control
Pada lemari mekanik terdapat terminal dan wiring control.
Memberikan trigger pada subsistem mekanik penggerak untuk
membuka dan meutup kontak PMS.
2.2.7 Pisau Pentanahan
Pisau pentanahan berfungsi untuk mentanahkan tegangan induksi atau tegangan
sisa sesudah jaringan diputus dari sumber tegangan. Peisah tanah mempuyai
sistem interlock dengna pemisah penghantar dimana jika pemisah dalam posisi
masuk maka pemisah tanah posisi keluar, begitu keluar sebaliknya.
10
2.3 Prinsip Kerja PMS
Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada dasarnya
PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang mengalir pada PMT tersebut.
Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus
dibuka agar pada PMT tersebut tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi yang
akan melakukan perawatan.
Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk mengamankan
pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme interlocking tersebut adalah:
PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.
Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat di tutup hanya pada saat PMS dalam
keadaan terbuka.
PMS dapat di tutup ketika PMT dan Saklar pembumian terbuka.
PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah tertutup.
2.3.1 Fungsi PMS
1. Pemisah Peralatan
Untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain
yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian
yang tidak berbeban.
2. Pemisah Tanah
Untuk mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah daluran
tegangan tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar atau kabel
lainnya. Hal ini perlu unutk keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada
pealatan instalasi.
11
2.4 Jenis-Jenis PMS
2.4.1 Jenis PMS Berdasarkan Letak atau Posisi
1. Pemisah Penghantar/Line
2. Pemisah Rel/Bus
3. Pemisah Kabel
4. Pemisah Seksi/Bagian
5. Pemisah Tanah
Gambar 3. Single Line Penempatan PMS
2.4.2 Jenis PMS Berdasarkan Gerak Pemisah
1. Pemisah Engsel
Pemisah tersebut memiliki gerakan seperti engsel.
12
Gambar 4. Pemisah Engsel
2. Pemisah Putar
Pemisah yang memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak
yang dapat berputar pada sumbunya.
Gambar 5. Pemisah Putar
3. Pemisah Siku
Pemisah ini tidak mempunyai kontak diam, hanya terdapat dua kontak gerak
yang mempunyai sudut 900.
13
Gambar 6. Pemisah Siku
4. Pemisah Luncur
Pemisah ini gerakan kontaknya ke atas – ke bawah (vertikal) atau ke
samping (horizontal). Banyak dioperasikan pada instalasi 20 kV.
Gambar 7. Pemisah Luncur
5. Pemisah Panthograph
Pemisah ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak
gerak yang terletak pada ujung lengan panthograph. Jenis in banyak
dioperasikan pada sistem tegangan 500 kV.
14
Gambar 8. Pemisah Phanthograph
2.5 Pemeliharaan PMS
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting, karena pemeliharaan
yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin berfungsinya
peralatan dengan baik dan pemeliharaan yang telah dilaksanakan tidak ada bekasnya
namun dapat di rasakan pengaruhnya.
2.5.1 In service / visual inspection
Merupakan inpeksi yang dilakukan dengan menggunakan panca indera dengan
pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan perlatan bertegangan. Inspeksi
/pengecekan bertujuan ungtuk mengetahui kondisi komponen peralatan. Untuk
periode pelaksanaan inspeksi pada pemisah adalah mingguan, bulanan dan
tahunan.
Adapun komponen-komponen dari pemisah yang harus diperhatikan untuk in
service visual inspection adalah :
I. Struktur mekanik
1. Struktur baja/besi atau beton
2. Pondasi
II. Insulation
1. Isolator pemisah
III. Electrical Current Carrying
1. Kontak PMS
15
2. Terminal utama (klem) PMS
IV. Aksesoris Pemisah
1. Isolasi engkol pemisah
2. Sistem lock mekanik pemisah
V. Lemari mekanik
1. Lemari
a.Pintu lemari mekanik
b.Lampu penerangan
c.Door Sealent
d.Heater
e.Lubang kabel
f. Terminal wiring
g.Kabel kontrol
h.MCB
2. Box
a. Tutup box mekanik
VI. Grounding
1. Grounding pemisah
2. Grounding lemari/box mekanik
3. Grounding pemisah tanah
VII. PMS tanah
1. Pisau pentanahan
2. Lock pin
3. Kontak diam pisau pentanahan
2.5.2 In service measurenment
Merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang advanced (seperti
Thermal Image Thermovision) dengan pelaksanaan periode triwulan yang
dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam keadaan peralatan bertegangan.
Untuk peralatan sistem 500 kV in service measurement dilaksanakan periode tiap
2 minggu.
2.5.2.1 Pengukuran Thermovisi
Metode Thermografic Monitoring pada pemisah bertujuan untuk
memantau kondisi pemisah saat berbeban dimana akan dilihat pola
temperatur pada bagianbagian pemisah yang akan diukur.
16
Bagian-bagian pada pemisah tersebut, yaitu :
1) Kontak pemisah
2) Terminal utama / klem pemisah
2.5.3 Shutdown measurenment
Merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur dengan pelaksanaan 2
tahunan, dalam kedaan peratlatan tidak beroperasi.
Macam-macam pengujian shutdown measurement pada pemisah :
1) Pengukuran tahanan dan kontak
2) Pengukuran tahanan dan instalasi
3) Pengukuran tahanan pentanahan
2.5.4 Shutdown Function check
Merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kondisi peralatan
(tidak bertegangan) dengan menggunakan alat ukur sederhana serta advance yang
dilakukan oleh petugas pemeliharaan.
2.5.4.1 Pengujian sistem mekanik penggerak
a) Motor Penggerak
Pengujian fungsi pada motor penggerak antara lain :
1) Pengujian fungsi buka dan tutup oleh motor penggerak
2) Pengukuran tegangan dan arus AC / DC
3) Pengujian waktu kerja membuka dan menutup kontak
pemisah
b) Transmisi penggerak adalah bagian pemisah yang berfungsi
menggerakkan kontak pemisah oleh tuas penggerak melalui roda
gigi baik secara manual ataupun menggunakan motor. Fungsi dari
pengujian pada transmisi penggerak adanya kesempurnaan proses
buka tutup kontak pemisah.
2.5.4.2 Pemeriksaan fungsi lemari mekanik
a) Pengujian fungsi tombol close dan open
b) Pengukuran tegangna dan arus AC / DC
c) Pengujian fungsi status pemisah
d) Pengujian fungsi interlock
17
2.5.5 Overhaull
Merupakan kegiatan pemeliaharaan dengan melakukan pemeriksaan secara
sesakma serta penggantian dan perbaikan pada seluruh bagian PMS dalam
keadaan offline (setiap 5 tahun sekali).
Kegiatan overhaull dilaksakan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1) Umur peralatan sesuai dengan manual instruction
2) Berdasarkan kondisi PMS dari hasil pengujian
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gardu induk 150 kV berfungsi sebagai stasiun transformasi daya 150 kV menjadi 20
kV yang berasal dari stasiun transmisi atau stasiun pembangkit.
2. GI Kebasen merupakan jenis GI pasangan luar karena peralatan tegangan tinggi
(Transformator, PMT, PMS, CT, PT, LA) berada di luar gedung (switchyard),
sedangkan peralatan panel kontrolnya berada di dalam ruangan gedung tersendiri.
3. Saklar pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah suatu peralatan yang
digunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan masih tersambung
atau sudah bebas dari tegangan kerja.
4. Inspeksi pemeliharaan 2 tahunan berfungsi untuk mengecek kondisi PMS sesuai
prosedur apakah PMS tersebut masih layak kerja atau tidak melalui beberapa
pengukuran seperti pengukuran tahanan kontak, tahanan isolasi dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Pemisah merupakan peralatan yang dinilai sangat penting dalam penyaluran tenaga
listrik sebagai proteksi saat terjadi mal fungsi yang di operasikan saat keadaan tidak
berbeban. Untuk kinerja yang optimal maka diperlukan pemeliharaan yang berkala secara
periodik (mencakup periode harian, bulanan, tahunan).
19
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. (2009). Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik : Pemisah (PMS) No. Dokumen : 8-22/HARLUR-PST/2009. Jakarta : PT PLN (Persero).
Hermawan, Baskara, R.D. (2010). “Pemakaian dan Pemeliharaan Pemisah (PMS) pada Gardu Induk 150 kV Srondol PT. PLN (PERSERO) P3B JB Region Jawa Tengah dan DIY UPT Semarang”.
Arismunandar, Artono. (1984). Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Arismunandar, Artono dan Kuwahara Susumu. 1979. Teknik Tenaga listrik. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Tobing, L. Bonggas. (2003). Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
20