Makalah Saklar Pemisah (PMS)

27
SAKLAR PEMISAH (PMS) diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tegangan Tinggi Dosen Pengampu : Dr. Hasbullah, S.Pd., M.T. Oleh : Eka Nugraha 1104351 Firna Anindyaputri R 1101097 Ilman Yahdiyan 1102470 Kartika Ainur Rohmah 1100243 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1

Transcript of Makalah Saklar Pemisah (PMS)

SAKLAR PEMISAH

(PMS)

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tegangan Tinggi

Dosen Pengampu : Dr. Hasbullah, S.Pd., M.T.

Oleh :

Eka Nugraha 1104351

Firna Anindyaputri R 1101097

Ilman Yahdiyan 1102470

Kartika Ainur Rohmah 1100243

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknik Tegangan Tinggi yaitu

Makalah yang berjudul “Pemeliharaan PMS (pemisah)”.

Makalah ini berisikan informasi mengenai pengertian PMS, prinsip kerja dari PMS,

jenis-jenis PMS, serta pemeliharaan pada PMS.

Selesainya penyusunan makalah ini tidak luput dari bantuan serta dukungan dari

berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena faktor

minimnya pengetahuan yang kami miliki saat ini serta kami masih dalam tahap pembelajaran.

Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun sangat kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, November 2014

Penulis

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II ISI .......................................................................................................................... 3

2.1 Pengertian PMS ................................................................................................ 3

2.2 Komponen PMS ............................................................................................... 4

2.2.1 Struktur Mekanik ............................................................................ 4

2.2.2 Isolasi .............................................................................................. 4

2.2.3 Penghantar Arus Listrik (Electric Current Carrying) ..................... 4

2.2.4 Grounding ....................................................................................... 4

2.2.5 Mekanik Penggerak ........................................................................ 5

2.2.6 Control / Auxialary Circuit ............................................................. 6

2.3 Prinsip Kerja PMS ............................................................................................ 7

2.3.1 Fungsi PMS ..................................................................................... 7

2.4 Jenis-Jenis PMS ................................................................................................ 8

2.4.1 Jenis PMS Berdasarkan Letak atau Posisi ...................................... 8

2.4.2 Jenis PMS Bedasarkan Gerak Pemisah ........................................... 8

2.5 Pemeliharaan PMS ........................................................................................... 12

2.5.1 In Service / Visual Inspectoin ......................................................... 12

2.5.2 In Service Measurenment ................................................................ 13

2.5.3 Shutdown Measurement .................................................................. 13

2.5.4 Shutdown Function Check .............................................................. 14

2.5.5 Overhaul .......................................................................................... 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gardu Induk merupakan suatu instansi yang terdiri dari berbagai macam

peralatan yang berfungsi untuk menaikan dan menurunkan tegangan sistem, pengukuran

dan pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik lain, dan

mengatur penyaluran daya ke gardu induk lain melalui jaringan transmisi.

Didalamnya terdapat perlengkapan seperti arrester, Potensial Transformator,

Current Transformator, Pemisah, PMT, dan Transformator Daya serta perlengkapan

Serandang lainya.

Disconnecting Switch atau Saklar Pemisah (PMS) yaitu suatu peralatan sistem

tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian tanpa arus beban

(memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan

atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban. Pada saat

pemeliharaan Gardu Induk (GI), Saklar Pemisah (PMS) ini memegang peranan yang

sangat penting karena Saklar pemisah tersebut menyatakan secara visual bahwa suatu

peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja sehingga aman untuk dilakukan

pemeliharaan. Pemisah juga merupakan peralatan yang digunakan untuk melindungi

petugas pemeliharaan peralatan-peralatan Gardu Induk dari tegangan sisa. Oleh karena

itu pemisah juga memerlukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala sehingga

mampu bekerja secara secara efektif dan efisien. Pemeliharaan yang baik dapat

meminimalisir gangguan atau kerusakan peralatan serta untuk memperpanjang umur

pemakaian, sehingga efisiensi pentransmisian energi listrik dapat maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di bahas oleh penulis dalam makalah ini diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan PMS?

2. Bagaimanakah prinsip kerja PMS?

3. Apa sajakah jenis-jenis dari PMS?

4. Bagaimanakah pemeliharaan PMS?

4

5

1.3 Tujuan

Dalam makalah ini dibahas materi mengenai PMS yang dibahas oleh penulis yang

dilandaskan oleh beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut adalah :

1. Mengetahui pengertian PMS.

2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja PMS saat memimsahkan komponen yang

bertegangan dan tidak bertegangan.

3. Mengetahui jenis-jenis PMS berdasarkan kategorinya.

4. Mengetahui cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pemeliharaan PMS

agar dapat memiliki waktu pakai yang lebih lama.

6

BAB II

ISI

2.1 Pengertian PMS

Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah suatu peralatan sistem

tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban

(memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan

atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.

Parameter PMS yang harus diperhatikan adalah :

1. Kemampuan mengalirkan arus ( Arus Nominal = Ampere )

Kemampuan mengalirkan arus ditentukan oleh besarnya penampang dua

batang kontaktor, dengan demikian permukaan sentuh dari keduanya sangat

menentukan. Apabila sebagian permukaan kontak terdapat kotoran (berkarat)

akan sangat mempengaruhi luasnya penampang dan dalam batas tertentu

kontaktor akan menjadi panas.

2. Kemampuan tegangan ( Rating Tegangan = KV )

Tegangan operasi PMS dapat dilihat dari kekuatan isolasinya. Semakin tinggi

tegangan akan semakin panjang/tinggi isolator penyangga yang dipergunakan.

3. Kemampuan menahan Arus Hubung Singkat ( KA : Kilo Ampere )

Apabila terjadi hubung singkat, dimana arus hubung-singkat berlipat kali arus

nominalnya, dalam waktu singkat ( detik ) PMS harus mampu menahan dalam

batas yang diijinkan. Besaran parameter tersebut dapat dibaca pada name plat

yang terpasang pada PMS.

Disamping itu parameter yang berkaitan dengan mekanik penggerak adalah :

1. Tekanan udara kompresor (bila menggunakan tenaga penggerak pneumatik).

2. Tekanan minyak hydrolik (bila menggunakan tenaga penggerak hydrolik).

Penempatan PMS terpasang diantara sumber tenaga listrik dan PMT (PMS bus)

serta diantara PMT dan beban (PMS line atau kabel) dilengkapi dengan PMS tanah

(Earthing Switch). Umumnya antara PMS line atau kabel dan PMS tanah terdapat alat

yang disebut interlock.

7

2.2 Komponen PMS

2.2.1 Strukutur Mekanik

Terdiri dari struktur baja / besi / beton serta pondasi sebagai dudukan /

penopang struktur peralatan pemisah yang terdiri dari :

a. Struktur baja / besi atau struktur beton

Adalah rangkaian besi / baja atau beton yang dibentuk sedemikian rupa

sehingga bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan peralatan

yang akan dipasang yang berfungsi sebagai penyangga peralatan

pemisah.

b. Pondasi

Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai fungsi

memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang pada

akhirnya didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah serta batuan

yang berada dibawahnya untuk distabilisasi.

2.2.2 Isolasi

Komponen subsistem pada peralatan pemisah adalah isolator, yang berfungsi

sebagai isolasi dan pemegag mekanis dari perlengkapan atau pengahantar yang

dikenai beda potensial.

2.2.3 Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying)

Merupakan bagian dari PMS yang bersifat kondukti dan berfungsi untuk

menghantarkan arus listrik. Penghantar arus listrik terdiri dari beberapa bagian,

antara lain :

a. Kontak PMS

Berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian yang

bertegangan.

b. Terminal Utama (klem)

Merupakan titik dambungan anatar PMS dengan konduktor luar dan

berfumgsi untuk mengalirkan arus, dari atau ke konduktor luar.

2.2.4 Grounding

Fungsi dari grounding adalah unutk menghindari bahaya dari tegangan sentuh

bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada peralatan/instalasi.

8

2.2.5 Mekanik Penggerak

Memposisikan pisau / kotak PMS untuk membuka dan meutup yang terdiri dari

tuas penggerak dan tenaga penggerak. Jenis tenaga penggerak PMS dapat

dibedakan, yaitu :

a. Secara manual

Pengoperasian PMS ini (memuka ata menutup) secara manual dengan

menggerakkan lengan PMS melalui fasilitas mekanik.

Gambar 1. Penggerak Manual

b. Tenaga Penggerak dengan Motor

Pengoperaian PMS ini dengan menggerkkan lengan PMS melalui

fasilitas penggerak dengan motor.

Gambar 2. Penggerak motor

c. Tenaga Penggerkan Pnematik (tekanan udara)

9

Pengoperasian PMS ini dengan menggerakkan lengan PMS melaui

fasilitas penggerak dengan tekanan udara.

2.2.6 Control / Auxialary Circuit

Yang terdiri dari :

1) Lemari mekanik

Untuk melindngi peralatan tegangan rendah dan sebagi tempat

secondary equipment. Jenis lemari mekanik ada dua yaitu lemari

dan box.

2) Terminal dan wiring control

Pada lemari mekanik terdapat terminal dan wiring control.

Memberikan trigger pada subsistem mekanik penggerak untuk

membuka dan meutup kontak PMS.

2.2.7 Pisau Pentanahan

Pisau pentanahan berfungsi untuk mentanahkan tegangan induksi atau tegangan

sisa sesudah jaringan diputus dari sumber tegangan. Peisah tanah mempuyai

sistem interlock dengna pemisah penghantar dimana jika pemisah dalam posisi

masuk maka pemisah tanah posisi keluar, begitu keluar sebaliknya.

10

2.3 Prinsip Kerja PMS

Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada dasarnya

PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang mengalir pada PMT tersebut.

Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus

dibuka agar pada PMT tersebut tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi yang

akan melakukan perawatan.

Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk mengamankan

pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme interlocking tersebut adalah:

PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.

Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat di tutup hanya pada saat PMS dalam

keadaan terbuka.

PMS dapat di tutup ketika PMT dan Saklar pembumian terbuka.

PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah tertutup.

2.3.1 Fungsi PMS

1. Pemisah Peralatan

Untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain

yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian

yang tidak berbeban.

2. Pemisah Tanah

Untuk mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah daluran

tegangan tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar atau kabel

lainnya. Hal ini perlu unutk keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada

pealatan instalasi.

11

2.4 Jenis-Jenis PMS

2.4.1 Jenis PMS Berdasarkan Letak atau Posisi

1. Pemisah Penghantar/Line

2. Pemisah Rel/Bus

3. Pemisah Kabel

4. Pemisah Seksi/Bagian

5. Pemisah Tanah

Gambar 3. Single Line Penempatan PMS

2.4.2 Jenis PMS Berdasarkan Gerak Pemisah

1. Pemisah Engsel

Pemisah tersebut memiliki gerakan seperti engsel.

12

Gambar 4. Pemisah Engsel

2. Pemisah Putar

Pemisah yang memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak

yang dapat berputar pada sumbunya.

Gambar 5. Pemisah Putar

3. Pemisah Siku

Pemisah ini tidak mempunyai kontak diam, hanya terdapat dua kontak gerak

yang mempunyai sudut 900.

13

Gambar 6. Pemisah Siku

4. Pemisah Luncur

Pemisah ini gerakan kontaknya ke atas – ke bawah (vertikal) atau ke

samping (horizontal). Banyak dioperasikan pada instalasi 20 kV.

Gambar 7. Pemisah Luncur

5. Pemisah Panthograph

Pemisah ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak

gerak yang terletak pada ujung lengan panthograph. Jenis in banyak

dioperasikan pada sistem tegangan 500 kV.

14

Gambar 8. Pemisah Phanthograph

2.5 Pemeliharaan PMS

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting, karena pemeliharaan

yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin berfungsinya

peralatan dengan baik dan pemeliharaan yang telah dilaksanakan tidak ada bekasnya

namun dapat di rasakan pengaruhnya.

2.5.1 In service / visual inspection

Merupakan inpeksi yang dilakukan dengan menggunakan panca indera dengan

pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan perlatan bertegangan. Inspeksi

/pengecekan bertujuan ungtuk mengetahui kondisi komponen peralatan. Untuk

periode pelaksanaan inspeksi pada pemisah adalah mingguan, bulanan dan

tahunan.

Adapun komponen-komponen dari pemisah yang harus diperhatikan untuk in

service visual inspection adalah :

I. Struktur mekanik

1. Struktur baja/besi atau beton

2. Pondasi

II. Insulation

1. Isolator pemisah

III. Electrical Current Carrying

1. Kontak PMS

15

2. Terminal utama (klem) PMS

IV. Aksesoris Pemisah

1. Isolasi engkol pemisah

2. Sistem lock mekanik pemisah

V. Lemari mekanik

1. Lemari

a.Pintu lemari mekanik

b.Lampu penerangan

c.Door Sealent

d.Heater

e.Lubang kabel

f. Terminal wiring

g.Kabel kontrol

h.MCB

2. Box

a. Tutup box mekanik

VI. Grounding

1. Grounding pemisah

2. Grounding lemari/box mekanik

3. Grounding pemisah tanah

VII. PMS tanah

1. Pisau pentanahan

2. Lock pin

3. Kontak diam pisau pentanahan

2.5.2 In service measurenment

Merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang advanced (seperti

Thermal Image Thermovision) dengan pelaksanaan periode triwulan yang

dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam keadaan peralatan bertegangan.

Untuk peralatan sistem 500 kV in service measurement dilaksanakan periode tiap

2 minggu.

2.5.2.1 Pengukuran Thermovisi

Metode Thermografic Monitoring pada pemisah bertujuan untuk

memantau kondisi pemisah saat berbeban dimana akan dilihat pola

temperatur pada bagianbagian pemisah yang akan diukur.

16

Bagian-bagian pada pemisah tersebut, yaitu :

1) Kontak pemisah

2) Terminal utama / klem pemisah

2.5.3 Shutdown measurenment

Merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur dengan pelaksanaan 2

tahunan, dalam kedaan peratlatan tidak beroperasi.

Macam-macam pengujian shutdown measurement pada pemisah :

1) Pengukuran tahanan dan kontak

2) Pengukuran tahanan dan instalasi

3) Pengukuran tahanan pentanahan

2.5.4 Shutdown Function check

Merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kondisi peralatan

(tidak bertegangan) dengan menggunakan alat ukur sederhana serta advance yang

dilakukan oleh petugas pemeliharaan.

2.5.4.1 Pengujian sistem mekanik penggerak

a) Motor Penggerak

Pengujian fungsi pada motor penggerak antara lain :

1) Pengujian fungsi buka dan tutup oleh motor penggerak

2) Pengukuran tegangan dan arus AC / DC

3) Pengujian waktu kerja membuka dan menutup kontak

pemisah

b) Transmisi penggerak adalah bagian pemisah yang berfungsi

menggerakkan kontak pemisah oleh tuas penggerak melalui roda

gigi baik secara manual ataupun menggunakan motor. Fungsi dari

pengujian pada transmisi penggerak adanya kesempurnaan proses

buka tutup kontak pemisah.

2.5.4.2 Pemeriksaan fungsi lemari mekanik

a) Pengujian fungsi tombol close dan open

b) Pengukuran tegangna dan arus AC / DC

c) Pengujian fungsi status pemisah

d) Pengujian fungsi interlock

17

2.5.5 Overhaull

Merupakan kegiatan pemeliaharaan dengan melakukan pemeriksaan secara

sesakma serta penggantian dan perbaikan pada seluruh bagian PMS dalam

keadaan offline (setiap 5 tahun sekali).

Kegiatan overhaull dilaksakan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :

1) Umur peralatan sesuai dengan manual instruction

2) Berdasarkan kondisi PMS dari hasil pengujian

18

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Gardu induk 150 kV berfungsi sebagai stasiun transformasi daya 150 kV menjadi 20

kV yang berasal dari stasiun transmisi atau stasiun pembangkit.

2. GI Kebasen merupakan jenis GI pasangan luar karena peralatan tegangan tinggi

(Transformator, PMT, PMS, CT, PT, LA) berada di luar gedung (switchyard),

sedangkan peralatan panel kontrolnya berada di dalam ruangan gedung tersendiri.

3. Saklar pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah suatu peralatan yang

digunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan masih tersambung

atau sudah bebas dari tegangan kerja.

4. Inspeksi pemeliharaan 2 tahunan berfungsi untuk mengecek kondisi PMS sesuai

prosedur apakah PMS tersebut masih layak kerja atau tidak melalui beberapa

pengukuran seperti pengukuran tahanan kontak, tahanan isolasi dan lain sebagainya.

3.2 Saran

Pemisah merupakan peralatan yang dinilai sangat penting dalam penyaluran tenaga

listrik sebagai proteksi saat terjadi mal fungsi yang di operasikan saat keadaan tidak

berbeban. Untuk kinerja yang optimal maka diperlukan pemeliharaan yang berkala secara

periodik (mencakup periode harian, bulanan, tahunan).

19

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. (2009). Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik : Pemisah (PMS) No. Dokumen : 8-22/HARLUR-PST/2009. Jakarta : PT PLN (Persero).

Hermawan, Baskara, R.D. (2010). “Pemakaian dan Pemeliharaan Pemisah (PMS) pada Gardu Induk 150 kV Srondol PT. PLN (PERSERO) P3B JB Region Jawa Tengah dan DIY UPT Semarang”.

Arismunandar, Artono. (1984). Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Arismunandar, Artono dan Kuwahara Susumu. 1979. Teknik Tenaga listrik. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Tobing, L. Bonggas. (2003). Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

20