Makalah Right

download Makalah Right

If you can't read please download the document

description

makalah

Transcript of Makalah Right

MAKALAHPENGAUDITAN II

AUDITATAS PROSES RIGHT ISSUED:\Foto\CONTOH LAP KEU\UNIMA LOGO BARU HITAM.JPG

OLEH:KELOMPOK 8CLARA SUPITHORTENSIO TIWOWRONALDO KAPOYOS

KONSENTRASI AKUNTANSI PUBLIK DAN PERPAJAKANFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI MANADO2012

BAB IPENDAHULUAN

Rigths Issue/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(HMETD)dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalamdaftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan.Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.Right issue adalah salah satu bentuk corporate action yang dilakukan oleh perusahaan saat hendak melepaskan/menjual saham ke publik (Initial Public Offering = IPO). Mekanismenya, perusahaan tersebut menjual hak beli kepada publik/pemegang saham yang sudah ada, sehingga si pemegang hak beli tersebut pada periode yang telah ditetapkan berhak melakukan pembelian saham sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.Tujuan dilakukannya aksi korporasi oleh perusahaan emiten adalah untuk meningkatkan modal perusahaan, membayar hutang yang telah jatuh tempo, ekspansi usaha, meingkatkan likuiditas perdagangan saham serta tujuan lainnya.Salah satu aksi korpoarasi yang dilakukan para emiten untuk mendapatkan dana segar untuk tujuan-tujuan tersebut adalah dengan melakukan penerbitan saham baru atau right issue.

BAB IIISIAUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE

PENGERTIAN RIGHTISSUE

Perusahaan yang membutuhkan tambahan dana yang besar untuk perluasaan usahanya, bisa memilih beberapa kemungkinan:Meminta kredit dari Bank

menjual obligasi

menjual sahamnya ke masyarakat.

Jika perusahaan menjual sahamnya ke masyarakat maka dikatakan bahwa perusahaan tersebut Go public. Perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat disebut emiten dan penjualan saham ke masyarakat disebut emisi saham. Banyak perusahaan yang tertarik untuk menjual saham ke masyarakat karena mereka dapat memperolehdana segar (fresh money) yang murah dari masyarakat. Disebut murah karena besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tergantung besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan yang diusulkan oleh Direksi untuk disahkan dalam rapat Umum Pemegang Saham. Seringkali dividen yang dibagikan lebih kecil dari bunga deposito. Sebetulnya proses go public memerlukan persiapan yang matang, memakan waktu yang cukup lama, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum izin go public diperoleh dari menteri keuangan RI cq Ketua Bapepam.

Persyaratan tersebut antara lain :Perusahaan harus transparant, dalam arti harus ada keterbukaan mengenai keadaan uangan perusahaan dan kegiatan operasinya.

Sistem akuntansi dan pengendalian intern perusahaan haruscukup baik.

Kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan beberapa tahun yang lalu, sekarang dan beberapa tahun yang akan datang harus cukup baik.

Perusahaan harus menyiapkan prospektus.

Harus ada tax clearance dari Dirjen Pajak yang menyatakan tidak ada kewajiban pajak perusahaan yang tertunggak.

Tidak ada masalah hukum yang menyangkut perusahaan di pengadilan.

Biaya yang harus dikeluarkan oleh calon emiten biasanya cukup besar karena dalam proses go public diperlukan jasa dari lembaga Pendukung, seperti :Financial Consultant, yang bertindak sebagai koordinator dalam persiapan go public seperti penyusunan prospektus, perhitungan PER (Price Earning Ratio) dan lain-lain.

Lead atau Main Underwriter (Penjamin Emisi Utama), yang membantu emiten dalam menjual sahamnya ke masyarakat. Jika saham tersebut tidak habis terjual maka underwriter harus membeli sendiri saham tersebut. Karena resikonya lebih tinggi maka biasanya fee yang diminta underwriter juga lebih besar.

Best Effort, dalam hal ini underwriter berjanji akan berusaha sebaik-baiknya untuk menjual seluruh saham yang ditawarkan ke masyarakat. Tetapi jika ada saham yang tak terjual, underwriter tidak diharuskan untuk membeli sisa saham tersebut, karena resikonya lebih kecil maka biasanya fee yang diminta underwriter juga lebih kecil.

Sub Underwriter (Penjamin Emisi Tambahan), yang membantu Lead Underwriter dalam menjual saham emiten ke masyarakat.

Kantor Akuntan Publik, yang bertugas untuk mengaudit laporan keuangan calon emiten untuk beberapa tahun yang laludan untuk periode berjalan.

Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk haruslah menjadi anggota Forum akuntan Pasar Modal dan terdaftar di Bapepam. Sebelum menjadi anggota Forum akuntan Pasar Modal terlebih dahulu KAP tersebut harus mengikuti training mengenaipasar modal dan setelah selesai diberikan Certificate yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi anggota. Dalam menjalankan auditnya, KAP harus memperhatikan ketaatan calon emiten terhadap Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal serta standart akuntansi, dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan Bapepam.Selain mengeluarkan audit report, KAP juga harus mengeluarkan comfort Letter.Legal Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah hukum yang dihadapi perusahaan dan legal consultant harus membuat surat pernyataan apakah ada atau tidak masalah-masalah hukum yang dihadapi perusahaan, misalnya ada tuntutan dari pihak ketiga di pengadilan, pada saat perusahaan akan go public.

Notaris, yang bertugas menangani perubahan dan pembuatan akte-akteyang diperlukan perusahaan dalam rangka go public.

Tax Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah perpajakan perusahaan, termasuk mengusahakan di perolehnya Tax Clearance dari Dirjen Pajak.

Appraisal Company, yang bertugas melakukan penilaian kembali (appraisal) terhadap asset perusahaan agar sesuai dengan harga pasar yang wajar.

Jika ketentuan-ketentuan dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan semua persyaratan yang ditentukan Bapepam sudah dipenuhi, barulah Ketua Bapepam mengeluarkan izinuntuk penjualan saham perusahaan ke masyarakat. Dalam hal ini Bapepam berusaha untuk melindungi kepentingan (calon-calon) investor agar tidak dirugikan oleh (calon) emiten.Setelah proses emisi saham selesai, emiten harus melaporkan realisasi penggunaan dana yang diperoleh dari emisi saham, kepada Bapepam. Bapepam akan memeriksa apakah realisasi tersebut sesuai dengan rencana penggunaan dana yang dicantumkan dalam prospectus.Selain itu setiap enam bulan dan pada akhir tahun buku, emiten wajib mengirimkan laporan keuangannya kepada Bapepam dan Bursa Efek Indonesia dan mengiklankan laporan keuangan tersebut di dua surat kabar.Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh KAP anggota Forum Akuntan Pasar Modal. Sedangkan laporan keuangan tengah tahunan bisadiaudit atau di review terbatas oleh KAP anggota Forum, atau disusun oleh manajemen tanpa review terbatas atau tanpa di audit.Keterlambatan dalam memasukkan laporan keuangan ke Bapepam bisa dikenakan denda Rp. 1.000.000,- per hari.Jika di kemudian hari,emiten membutuhkan tambahan dana lagi, maka ia bisa melakukan penawaran umum terbatas (right issue). Proses right issue harus dilakukan sesuai dengan peraturan Ketua Bapepam No. Kep. 57/PM/1996 tanggal 17 januari 1996. Sebelumnya perusahaan harus membuat prospectus yang diiklankan di surat kabar. Proses right issue itu sendiri harus diaudit oleh KAP anggota Forum, yang bukan merupakan KAP yang melakukan general audit atas laporan keuangan emiten, untuk meyakinkan bahwa proses right issue tersebut tidak menyimpang dari peraturan-peraturan Bapepam yang berlaku.Right Issue (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) adalah hak yang diberikan oleh emiten kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru. Jika pemegang saham lama tidak mau menggunakan haknya,maka hak tersebut bisa dialihkan kepada pihak lain. Misalnya PT.ABC menawarkan kepada setiap pemegang satu lembar saham lama untuk membeli tiga lembar saham baru. Berarti bila saudara Ali memiliki 500 lembar saham lama, ia berhak untuk membeli 1500 lembarsaham baru.

TUJUAN PEMERIKSAAN ATAS PROSES RIGHT ISSUE

Jenis audit yang dilakukan KAP atas proses right issue termasuk jenis special audit, atau compliance audit.Tujuan pemeriksaannya adalah memeriksa kewajaran proses right issue, dalam arti apakahdilakukan sesuai Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-57/PM/1996 tanggal 17 januari 1996.

PERATURAN PERATURAN BAPEPAM YANG MENYANGKUT PROSES RIGHT ISSUE

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal telah mengeluarkan beberapa Surat Keputusan yang berkaitan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, antara lain :Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-57/PM/1996 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan lampirannya berupa Peraturan Nomor IX.D.1 : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-58/PM/1996 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan lampirannya berupa Peraturan Nomor IX.D.2 : Pedoman Mengenai Bentukdan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-59/PM/1996 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Prosspektus. Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan lampirannya berupa Peraturan Nomor IX.D.3 : Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Dimana Para Pemegang Saham menerima Efek Yang Sama dan Terdapat Penambahan Modal Disetor Kurang dari 35% (tiga puluh lima persen), dan Peraturan Nomor.D.4 : Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Terlebih Dahulu, Dimana Para Pemegang Saham menerima Efek Tidak Yang Sama atau Terdapat Penambahan Modal Disetor 35% (tigapuluh lima persen) atau lebih.

AUDIT PROSEDUR ATAS PROSES RIGHT ISSUE

Karena audit ini merupakan special audit, maka prosedur audit yang dijalankan juga tidak seluas prosedur audit dalam suatu general audit, tetapi terbatas pada hal-hal yang berkaitandengan proses right issue.Prosedur audit tersebut antara lain :Meminta copy, Pernyataan Pendaftaran dan memeriksa apakah pernyataan pendaftaran tersebut sesuai dengan Peraturan Nomor IX.D.2.

Meminta copy, Prospektus dan iklan Prospektus tersebutmemeriksa apakah bentuk dan Isi Prospektus sesuai dengan Peraturan Nomor IX.D.3. atau IX.D.4.

Meminta Akte Notaris yanag berhubungan dengan Right Issue.

Membandingkan Laporan Hasil Penjatahan Saham dengan Daftar Hasil Penjatahan Saham yang diterbitkan olehBiro administrasi Efek yang mengelola administrasi perusahaan.

Membandingkan Hak untuk memesan terlebih dahulu yang dimiliki oleh para pemegang saham perusahaan dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa para pemegang saham.

Memeriksa Formulir Konfirmasi penjatahan saham mengenai jumlah saham yang dipesan oleh para pemegang saham dan jumlah yang seharusnya menjadi hak mereka.

Memeriksa Formulir Konfirmasi Penjatahan untuk mengetahui kesesuaian hasil penjatahan dengan keputusan Rapat Umum Luar Biasa para pemegang saham.

Meminta rekening Koran atau daftar pembayaran ataaas saham yang dibeli oleh para pemegang saham.

Mengirim surat konfirmasi kepada pemegang saham utama perusahaan, bahwa sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang hak (pemegang saham lama) akan dibeli oleh pemegang saham utama.

CONTOH LAPORAN AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE

Laporan audit atas proses right issue terdiri dari :Pernyataan Akuntan

Laporan Hasil Penjatahan Saham

Daftar Hasil Penjatahan Saham :

Masyarakat Perorangan Indonesia

Lembaga /Badan Usaha Indonesia

Dana Reksa

Perorangan Asing

Lembaga Asing

Akte Notaris Perjanjian Pengalokasian Sisa Saham

Berikut ini disajikan sebagai contoh dari laporan audit atas Proses Right Issue.

LAPORAN AKUNTANDANLAPORAN HASILPENJATAHAN SAHAMPT. BERIMANTANGGAL 1 SEPTEMBER 2003SEHUBUNGAN DENGAN PENAWARAN UMUMTERBATAS (RIGTHS ISSUE) YANGDILAKSANAKAN DARI TANGGAL22 JULI 2003 S/D 27 AGUSTUS 2003

PT. BERIMANJAKARTAHalaman

PERNYATAAN AKUNTAN.1-2LAPORAN HASIL PENJATAHAN SAHAM ..3

Lampiran

DAFTAR HASIL PENJATAHAN SAHAMMASYARAKAT PERORANGAN INDONESIA .1LEMBAGA / BADAN USAHA INDONESIA .2DANA REKSA..3PERORANGAN ASING 4LEMBAGA ASING ...5AKTE NOTARIS...6

No.: 013/SPC/KAAK/IX/03Jakarta, 20 September 2003

PemegangSaham Dewan Komisaris dan DireksiPT. Beriman

Kami telah melaksanakan pemeriksaan khusus terhadap pelaksanaan dan hasil penjatahan saham PT. Beriman (yang selanjutnya disebut Perusahaan) tanggal 1 September 2003 yang tercakup dalam laporan hasil penjatahan saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran umum terbatas (right issue) yang dilaksanakan dari tanggal 22 Juli 2003 s/d 27 agustus 2003.Kami, akuntan yang bebas dalam hubungannya dengan Perusahaan sebagaimana diartikan dalam keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 tanggal 4 Desember 1990, Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1199/KMK.010/1991 tanggal 30 Nopember 1991 mengenai afiliasi dan sebagaimana diartikan dalam Standart Profesional Akuntan Publik, telah melakukan prosedur-prosedur pemeriksaan khusus sebagai berikut :Kami membandingkan laporan hasil penjatahan saham dengan daftar hasil penjatahan saham tanggal 1 September 2003 yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek yang Mengelola administrasi saham Perusahaan.

Kami membandingkan hak untuk memesan terlebih dahulu yang dimiliki oleh Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam laporan hasil penjatahan tersebut diatas dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa para Pemegang Saham tanggal 11 Agustus 2003 mengenaipelaksanaan penawaran Umum terbatas (right issue) sebanyak 17.250.000 saham dengan ketentuan bahwa setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak membeli 3 (tiga) saham baru.

Kami memeriksa formulir pemesanan saham mengenai jumlah saham yang dipesan oleh parapemegang saham Perusahaan dan jumlah yang seharusnya menjadi hak mereka.

Kami memeriksa formulir Konfirmasi Penjatahan untuk mengetahui penyesuaian hasil penjatahan tersebut diatas dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-57/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, dan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 11 Agustus 2003 mengenai pelaksanaan penawaran umum terbatas (right issue) sebanyak 17.250.000 saham dengan ketentuan bahwa setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak 3 (tiga) saham baru.

Berdasarkan prosedur-prosedur pemeriksaan khusus seperti yang dikemukakan diatas yang telah kami lakukan, kami berpendapat bahwa pelaksanaan dan hasil penjatahan saham Pt.Beriman tanggal 1 September 2003 yang tercakup dalamlaporan hasil penjatahan saham Perusahaan tersebut diatas telah dilakukan secara wajar sesuai dengan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-57/PM-1996 tanggal 17 Januari 1996, dan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa ParaPemegang Saham tanggal 23 Agustus 2003 mengenai pelaksanaan penawaran umum terbatas (right issue) sebanyak 17.250.000 saham dengan ketentuan bahwa setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak 3 (tiga) saham baru.Sesuai dengan akte Notaris Ny. Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juli 2003, mengenai pengalokasian sisa saham, Veronica Kinarta sebagai salah satu Pemegang Saham Utama perusahaan, setuju untuk membeli dari Perusahaan sisa saham yang tidak diambil oleh Pemegang Hak untuk Memesan efek terlebih dahulu.Seandainya kami melaksanakan prosedur tambahan mungkin ada masalah lain yang akan kami jumpai dan harus dilaporkan.Laporan ini semata-mata diterbitkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam melaksanakan penawaran umum saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu melaluiPasar Modal dan tidak dimaksudkan dipakai untuk tujuan lain.

Kantor AkuntanDra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti, MM)Reg.Neg.D-241188

Laporan Hasil Penjatahan SahamPt. BerimanTanggal 1 September 2003Sehubungan DenganPenawaran Umum Trebatas(Rights Issue) Yang Dilaksanakan Dari Tanggal22 Juli 2003 sampai dengan 27 Agustus 2003Nama PemegangSahamCat.Lamp.Jumlah Saham Yang DimilikiJumlahSaham YangBerhakJumlahSaham YangDipesanJumlahSaham YangDijatah

INDONESIAI.PeroranganMasyarakatIndonesia

II.Lembaga/BadanUsaha Indonesia

III.PT.Danareksa

ASINGIV.Perorangan Asing

V.Lembaga Asing

1

2

3

4

5

52.000

4.095.900

1.100

11.000

1.350.266

158.400

12.287.700

3.300

33.000

4.050.800

221.400

12.289.000

3.300

33.000

4.049.000

221.400

12.289.000

3.300

33.000

4.049.000

Pemegang SahamYang tidakMenggunakan haknya (diambil olehVeronoca Kinarta)

1

5.511.066

238.93416.533.200

716.80016.605.700

644.30016.605.700

644.300

5.750.00017.250.00017.250.00017.250.000

Sesuai dengan perjanjian pengalokasian sisa saham perusahaan yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 JUni 2003,Veronica Kinarta sebagai salah satu Pemegang Saham Utama Perusahaan setuju untuk membeli dari Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menjual kepada Veronica Kinarta semua sisa saham yang tidak dibeli oleh Pemegang Hak yang ditawarkan dalam Penawaran Terbatas dengan harga yang sama dengan harga Penawaran.Dari 17.250.000 lembar saham yang ditawarkan, ternyata jumlah saham yang dipesan berjumlah 16.605.700 lembar saham, sehingga sisa saham sebesar 644.300 lembar saham diambil alih oleh Veronica Kinarta denganharga yang sama dengan hargaPenawaran= Rp. 1.000,-Lihat lampiran 6 : Akte Notaris Ny. Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juni 2003 mengenai Pengalokasian sisa Saham.

Exhibit 25-1Contoh Surat KonfirmasiNo.: Konf/KAAK/IX/2003Jakarta, 3 September 2003Hal: Surat Konfirmasi

Kepada Yth,Ny. Veronica KinartaPT.BERIMANJl. Durian No. 47Jakarta BaratDengan hormat,Sehubungan dengan pemeriksaan yang kami lakukan terhadapLaporan Penawaran Umum Terbatas kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu per 22 Juli 2003 sampai dengan 27 Agustus 2003, untuk memenuhi prosedur audit yang harus dilakukan, kami mohon bantuan ibu untuk memberikan konfirmasidengan menandatangani lampiran surat ini mengenai kesanggupan dari ibu untuk membeli sisa saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham.Setelah diisi dan ditanda tangani, mohon lampiran surat ini agar dikembalikan kepada Kantor Akuntan Dra. Astrid Krisanti, MM Jalan Tanjung Duren No. 2 R Jakarta 11470, dengan menggunakan amplop jawaban terlampir atau di fax ke No. 021-4302754. Seandainya ada perbedaan, mohon dijelaskan menurut catatan ibu.Atas kerjasama Ibu kami ucapkan terima kasih.Hormat kami,Kantor AkuntanDra. Astrid Krisanti, MM(Dra. Astrid Krisanti, MM)Reg.Neg.No.D-241188

Exhibit 25-2Contoh Jawaban Konfirmasi

No.: VK/IX/2003Jakarta, 5 September 2003Hal: Surat Konfirmasi

Kepada Yth,Kantor AkuntanDra. Astrid Krisanti, MMJl. Tanjung Duren No. 2 RJakarta 11470Sesuai dengan perjanjian pengalokasian sisa saham yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juni 2003, saya sebagai salah satu pemegang saham Utama Emiten, setuju untuk membeli dari Emiten dan Emiten setuju untuk menjual kepada saya semua sisa saham yang tidak dibeli oleh Pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang ditawarkan dalam Penawaran Terbatas dengan hargayang sama dengan harga Penawaran.Selambat-lambatnya tanggal 02-09-2003, saya harus membayar kepada Emiten seluruh harga dari sisa saham yang saya beli ke rekening Emiten di Bank yang ditentukan oleh Emiten.Catatan tersebut diatas adalah benar/denganperkecualian dibawah ini.

Hormat kami,

(Ny. Veronica Kinarta)Pemegang Saham Utama Emiten

AUDIT PLANNING MEMORANDUMNama Perusahaan: PT.BERIMANBidang Usaha: IndustriTekstilAlamat: Kantor Pusat:Jl.Durian No. 47Jakarta BaratTelp. (021) 5555 555Fax. (021) 5768 910Pabrik:Jl. Kapuk Muara No. 13Jakarta BaratTelp. (021) 5677 777Fax. (021) 5613127Latar Belakang Perusahaan :- Didirikan berdasarkan akte notaris Irana Octavia, SH No. 35 tanggal 18/8/1969, persetujuan Menteri Kehakiman dengan SK No. Y.A.5/459/19 tanggal 12-12-1973.- Perubahan terakhir dari anggaran dasar dengan akte notarisDirgantara, SH, LLM No. 97 tanggal 25-81989 dan NO. 109 tanggal 30-8-1989 dalam rangka permasyarakatan saham, disetujui Menteri Kehakiman dengan SK No. C2.8888.HT.01.04 th 89 tanggal 1-9-1989.- Persetujuan Menteri Keuangan untuk menawarkan saham kepada masyarakat, tanggal 6-11-1989 dengan surat No. S1-447/SHM/MK-10/1989.- Perubahan dalam rangka Right Issue dengan Akte Notaris Julianti, SH No. 48 tanggal 6-3-2003, disetujui Menteri Kehakiman dan HAM No. C2.3456 HT.01.04 tanggal 14-5-2003.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan RUPS tanggal 29-4-2003 :Dewan Komisaris: Komisaris Utama: SuriantoKomisaris: AgoesKomisaris: Ny. Veronica KinartaKomisaris: BintoroDireksi: Direktur Utama: SoenaryoDirektur Keuangan: SetiawanDirektur: SuyudiJasa yang diberikan kantor Akuntan: Special audit atas Kewajaran Proses Right IssueWaktu yang tersedia: 30 hari sejak tanggal penjatahan berAkhir (1Sept2003 s/d 30Sept2003)Laporan harus disampaikan keBapepam dan Bursa Efek Ind. SelainKe PT. BERIMAN & Iman Securities.Audit Fee: Rp. 12.000.000,- + PPN 10%Susunan Team Audit: Partner: Dra. Astrid Krisanti, MMAdvisor: Drs. Ishak Ramli, MMManager: Maria. B. Veronica, SEAudit Senior/Staff: Elin HErlyna, SELily Anuar, SEJuly Sugiri, SESujani, SEJadwal Kerja: Agustus 2003:Mengumpulkan bahan yg b diperlukan (SK Bapepam, Prospektus, Audit Report 02,01 dan 00 dan lain-lain).1 September 2003: Penyusunan APM2 September 2003:Rapat dgn Direksi PT.BERIMANDan Iman Securities.3- 20 September 2003: Audit Field Work23 September 2003: Draft Report27 September2003: Final ReportClient contact: Bapak Samuel (IMAN Securities) Gedung Green Ville Lt. 5Telp. 565 7531, 564 0284, 563 2808.Hal-Hal penting yang harusDiperhatikan yaitu: - SK Bapepam No. KEP 57/PM/03, 58 & 59 tanggal 17 jan 2003Beserta lampirannya.- Bahan Seminar Conflict of Interest & Right Issue tanggal17 Februari 2000.- Peraturan-peraturan Bapepam & Buursa Efek Ind. Yang relevan.- Prospektus PT. BERIMAN dalam rangka Right Issue tertanggal30 Juli 2003.- Contoh Laporan Special Audit mengenai Right Issue (lihat diPusat Informasi Bapepam).

Schedule Right Issue PT. BERIMAN :Tanggal Efektif: 30-6-2003Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan Hak(Cum Right): 5-7-2003Tanggal Ex Right: 6-7-2003Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar PemegangSaham yang Berhak (DPS): 13-7-2003Periode Pengiriman Sertifikat Bukti Hak Memesan EfekTerlebih Dahulu (Right): 14-7 s/d 22-7-2003Periode Pemecahan Sertifikat Bukti Hak MemesanEfekTerlebih Dahulu (Right): 22-7 s/d 23-8-2003Periode Pendaftaran Sertifikat Bukti Hak Memesan EfekTerlebih Dahulu (Right): 22-7 s/d 27-8-2003Tanggal Penjatahan: 1-9-2003Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham: 6-9-2003Tanggal Mulai Penyerahan Surat Saham Kolektif: 30-7 s/d 8-9-2003Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Indonesia: 22-7-2003

Jumlah penawaran Umum Terbatas : 17.250.000 dengan harga Rp. 1.000,- per saham.

(Para pemegang saham yang tercatat dalam daftar Pemegang Saham pada tanggal 13 Juli 2003, jam 16.00 WIB berhak untuk membeli 3 (tiga) saham baru dengan ketentuan bahwa setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak membeli saham baru dengna harga penawaran Rp. 1.000,- per saham ynag harus dibayarpenuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham).Jika saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Right Issue maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right) secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila masih tersisa akan diambil seluruhnya oleh Ny. Veronica Kinarta sebagai salah seorang pemegang saham utama dengan harga Rp. 1.000,- per saham sesuai dengan perjanjian (akte Notaris Ny. Inneke, SH No. 80 tanggal 29 Juni 2003).

TUJUAN PENAWARAN UMUM TERBATAS :1. Meningkatkan kapasitas produksi.2. Meningkatkan penyertaan padaperusahaan anak dengan mengambil allih sebagian saham PT. Teluk Gong |Indah dari Wallangi Enterprise.

PENGGUNAAN DANA PENAWARAN UMUM TERBATAS :Dana hasil bersih setelah dikurangi biaya emisi akan dipergunakan sebagai berikut :1. Sekitar 30% untukpembelian mesin-mesin dan pembuatan bangunan pabrik Jln. Kapuk Muara No. 13 Jakarta Barat.2. Sekitar 70% digunakan untuk penyerertaan di PT. Teluk Gong Indah.

PERMODALANSebelum Penawaran Umum Terbatas, Perseroan telah mencatatkan saham pada Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :Tanggal Pencatatan Jumlah Saham

Penawaran Umum 6 November 1999 1.750.000 lembarCompanyListing 15 November 1999 4.000.000 lembar

Jumlah saham yang telah dicatatkan 5.750.000 lembar

Komposisi modal saham pada saat prospektus diterbitkan adalah sebagai berikut :MODAL SAHAMTERDIRI DARI SAHAM BIASA ATAS NAMADENGAN NILAI NOMINAL Rp. 1.000,- SETIAP SAHAMModal dasar Modal ditempatkan &disetor Penuh Saham Yang saat iniDitawarkan kpd PemegangSaham dalam RangkaPenawaran Umum Tbatas

Jumlah Saham 28.000.000 5.750.000 17.250.000Jumlah Nominal Rp. 28.000.000.000,- Rp.5.750.000.000,- Rp.17.250.000.000,-

Susunan Modal Saham Perseroan per 31 Desember 2002 (sebelum Penawaran Umum Terbatas ini) adalah sebagai berikut :Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 28.000.000 28.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :Ny. Veronica Kinarta1.971.250 1.971.250.000 34,3Lily Anuar Yustinus 1.971.250 1.971.250.000 34,3Masyarakat 1.807.500 1.807.500.000 31,4

Jumlah Modal Disetor Penuh 5.750.000 5.750.000.000 100

Modal Saham Dalam Portepel 22.250.000 22.250.000.000

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas ini, maka jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan menjadi sebagai berikut : Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran UmumTerbatas Terbatas

Jumlah Nilai % Jumlah Nilai %Saham Nominal Saham Nominal(Rp.) (Rp.)

Modal Dasar 28.000.000 28.000.000.000 100 28.000.000 28.000.000.000 100Modal ditem-Patkan dan di 5.750.000 5.750.000.000 20,5 23.000.000 23.000.000.000 82,1Setor penuh

Modal SahamDalam 22.250.000 22.250.000.00079,5 5.000.000 5.000.000.000 17,9 Portepel

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG :Notaris: Inneke, SHJl.Bonsai Timur No. 77 Jakarta PusatAkuntan Publik: Antonius HeruWisma Antara Lt. 13 Jl. Medan Merdeka Selatan 17Jakarta 10110Konsultan Hukum: Dewi Napitupulu, SHGedung Pusat Perdagangan Jl. Mangga Dua No. 7Jakarta 12930Biro Administrasi Efek: PT. Ananda Rekso PutriGedung Wisma Anam Lt. 13 Jl. Cik Ditiro No. 12Jakarta 10350

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING :Tabel dibawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 3 Desember 2002, 2001, dan 2000 yang telah diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Antonius Heru.

(dalam jutaan Rupiah kecuali laba 31 Dec 31 Dec 31 DecUsaha/bersih per lembar saham) 2002 2001 2000

AKTIVAAktiva Lancar18.158 16.199 20.320Penyertaan dalam Bentuk Saham 997 1.072 898Aktiva Tetap-Bersih 11.068 9.718 9.685Aktiva Sewa Guna Usaha Bersih 3.235 5.196 4.479Aktiva Lain-Lain 3.223 3.516 2.470

Jumlah Aktiva36.681 35.701 37.852

KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban Lancar 12.719 10.990 13.252Kewajiban Jangka Panjang 1.625 3.748 3.718Ekuitas 22.337 20.963 20.882

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 36.681 35.701 37.852

PENJUALAN BERSIH 28.054 25.749 25.854LABA KOTOR7.377 5.790 6.325LABA USAHA 4.133 3.209 3.651 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.276 929 2.936LABA BERSIH 1.949 929 2.055LABA USAHA PER SAHAM 719 558 635LALBA BERSIH PER SAHAM 339 162 357

RATIO KEUANGAN

RATIO PERTUMBUHANPenjualan Bersih 9 % ( 0,4% ) 60 %Laba Usaha 29 % (12 %) 87 %Laba Bersih 110 % (55 %) 157 %Total Aktiva 3 % ( 6 %) 20 %Ekuitas 7 % ( 0,4 %) 7 %

RATIO USAHALaba Kotor Terhadap Penjualan Bersih 26 % 22 % 24 %Laba Usaha Terhadap Penjualan Bersih 15 % 12 % 14 %Laba Bersih Terhadap Penjualan Bersih 7 % 4 % 8 %Laba Bersih Terhadap Aktiva 5 % 3 % 5 %

Laba Usaha Terhadap Ekuitas 19% 15 % 17 %Laba Bersih Terhadap Ekuitas 9 % 4 % 10 %

RATIO KEUANGANAktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 143 % 147 % 153 %Kewajiban Terhadap Aktiva 39 % 41 % 45 %Kewajiban Terhadap Ekuitas 64 % 70 % 81 %

DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH :TANGGAL : TANGGAL :

BAB IIIPENUTUP

Rigths Issue/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(HMETD)dalam pasar modalIndonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan.

Tujuan pemeriksaannya adalah memeriksa kewajaran proses right issue, dalam arti apakah dilakukan sesuai Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-57/PM/1996 tanggal 17 januari 1996.

Karena audit ini merupakan special audit, maka prosedur audit yang dijalankan juga tidak seluas prosedur audit dalam suatu general audit, tetapi terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan proses right issue.

Laporan audit atas proses right issue terdiri dari :PernyataanAkuntan

Laporan Hasil Penjatahan Saham

Daftar Hasil Penjatahan Saham :

Masyarakat Perorangan Indonesia

Lembaga / Badan Usaha Indonesia

Dana Reksa

Perorangan Asing

Lembaga Asing

Akte Notaris Perjanjian Pengalokasian Sisa Saham

DAFTAR PUSTAKA

Agoes S .Auditing edisi ke tiga. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta: 2004.