Makalah Radio C1 Part 1

download Makalah Radio C1 Part 1

of 15

description

Makalah Radio Part1

Transcript of Makalah Radio C1 Part 1

PrakataPuji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah Radiografi Struktur Normal DMF dapat diselesaikan. Makalah ini berisi serangkaian contoh-contoh anatomi normal dalam bentuk gambaran radiografi dari DMF (Dento Maksilo Fasial). Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan referensi bagi mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Dimana mahasiswa FKG harus mengetahui dasar gambaran radiografi normal dari DMF, hal itu dimaksudkan agar tidak salah dalam mendiagnosa suatu gambaran radiografi. Karena dalam kenyataannya hasil radiografi kadangkala mengalami artefak maka dari itu untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasi radiografi haruslah mengetahui struktur normalnya terlebih dahulu. Makalah ini berisi berbagai contoh radiografi normal DMF yang diambil dari berbagai sumber terpercaya baik dari teks book ataupun dari internet dengan dilakukan diskusi lebih lanjut untuk menyimpulkan semua sumber yang telah kami dapat.Radiografi itu merupakan ilmu yang penting sekali dalam dunia kesehatan. Dari radiografi semua organ tubuh kita bisa dilihat dan diinterpretasikan. Kita tak pernah tau apa saja yang terjadi nanti pada tubuh kita seandainya tidak ada ilmu radiografi khususnya pada orang sedang mengalami fraktur pada tulangnya. Tulang itu berada di dalam tubuh kita, jadi tidak bisa kita amati secara langsung. Maka dari situlah berfungsinya ilmu radiografi bagi kita semua khususnya tenaga kesehatan yang harus memahami dan tahu cara menginterpretasikan dan membacanya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas bimbingan dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan arahan yang benar khususnya dalam bidang radiografi DMF ini. Terimakasih juga buat semua teman-teman yang telah ikut kerja sama sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan tidak luput dari kesalahan. Seperti kata pepatah tidak ada gading yang tak retak. Untuk itu dibutuhkan saran dan kritiknya yang membangun.

Jember, 7 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Prakata ........................................................................................1Daftar Isi ....................................................................................3Radiograf 1 .................................................................................4Radiograf 2 .................................................................................4Radiograf 3 .................................................................................6Radiograf 4 .................................................................................7Radiograf 5 .................................................................................7Radiograf 6 .................................................................................8Radiograf 7 .................................................................................8Radiograf 8 .................................................................................10Radiograf 9 .................................................................................11Radiograf 10 ...............................................................................12Daftar Pustaka ............................................................................15

1. Radiografi 1

Foramen Incisiv adalah lubang yang berbentuk oval yang terletak pada palatum durum. Foramen ini terletak disebelah posterior gigi insisiv rahang atas dan merupakan tempat jalannya pembuluh darah yaitu arteri sphenoalatina. Dan dilalui nervus nasopalatina yang berguna utuk menginervasi mucoperiosteum palatal region gigi anterior RA ( dari caninus dextra-sinistra).

2. Radiograf 2

KANALIS MANDIBULAKanalis mandibularis adalah saluran yang memanjang dari foramen mandibularis yang terletak pada permukaan medial ramus. Kanalis ini dialiri oleh inferior alveolar vein, inferior alveolar nerve dan inferior alveolar artery. Selain arteri dan vena diatas, kanalis ini juga dialiri cabang nervus trigeminus yaitu nervus mandibularis.

Kanalis internal berjalan melintang melalui bagian tengah rahang bawah dari posterior ke anterior. Kanalis ini menuju ke bawah secara miring dalam ramus, dan kemudian secara horisontal di dalam body mandibular. Kanalis ini berada dibawah alveoli. Kanalis ini berhubungan dengan alveoli melalui lubang kecil. Kanalis ini berjalan sejajar dengan foramen mandibularis dan foramen mentale. Foramen mandibularis tempat jalan masuk kanalis di bagian posterior ramus. Bagian anterior body of mandible merupakan jalan keluar untuk pembuluhdarah dan saraf mentale dari kanalis. Pada saat kanalis mandibularis mencapai insisivus, maka akan berubah dan berhubungan dengan foramen mentale. Melalui foramen mentale,akan dilalui sebuah kanalis kecil yang disebut kanalis mandibularis insisivus. Ia berjalan ke rongga yang mengandung gigi insisivus. Nervus, pembuluh darah dan arteri ini berhubung dengan dental alveoli melalui bagian-bagian kecil. Kanalis mandibularis juga dikenali sebagai Canalis mandibulae dalam bahasa Latin dan Canal mandibulaire dalam bahasa Peranci

3. Radiograf 3

1.Proc.zygomatikusmaksilaris = Tampakberupagambaranradiopak. Merupakanpaired bone, yang berartikulasidenganmaksila, tulang temporal, tulangsphenoiddan tulangfrontal. Terletakdi bagianatas danlateralwajahdan membentukpipi, dan merupakan bagian dari dindinglateral danlantaiorbita. 2. Batas inferior dariarkuszygomatikus (tulang malar): tampakberupagambarangarisradiopak 3. Tuber maksila:Berupa gambaran radiopak di posterior gigi molar, dan merupakan batas posterior dari sinus maksilaris. 4. Proc.koronoideusdarimandibula: disebelah caudal incisura trochlearis terdapat prosesus koronoideus. Berupa gambaran radiopak di posterior gigi molar, dekat dengan tuberositas maksilaris. 5. Cekungan sigmoid medial: berupagambaranradiolusenberbentuk oval di tulang sigmoid

4. Radiograf 4

Sinus MaksilarisArea radiolusen di atas apikal gigi premolar sampai gigi molar. Pada orang dewasa, sinus dapat berkembang mulai dari sisi distal gigi caninus sampai ke dinding posterior maksila. Bentuknya biasanya muncul seperti huruf U atau W dan ukurannya semakin bertambahnya usia semakin besar. Panah putih tersebut menunjukkan garis batas (border) dari sinus maksilaris, terlihat lebih radiopak dari pada sinus maksilaris. 5. Radiograf 5

Sutura palatina mediana : radiolusen tipis antara insisivus sentral.Atau disebut Intermaxillary suture. Merupakan sendi tidak bergerak antara dua prosesus palatine dan maksila.Lokasi: memanjang dari alveolar crest antara insisivus sentral sepanjang nasal spine.Radiolusen dari sutura dibatasi oleh dua batas radiopak parallel tulang kortikel tipis tiap maksila. Batas sutura biasanya halus dan ireguler.

6. Radiograf 6

Pada gambaran radiolusen yang ditandai dengan nomer satu menunjukkan fosa lateralis. Dimana posisinya diantara insisivus lateral dan kaninus atas. Gambaran ini merupakan struktur anatomi normal. Karena letak anatomi dari fosa lateralis dengan kista globulomaksilaris itu sama, yaitu diantara insisivus lateral dan kaninus rahang atas seperti ditunjukkan oleh gambar nomer satu tersebut maka kadang kala disalah-diagnosiskan sebagai kista globulomaksilaris. Tetapi yang membedakan disini bahwa kista globulomaksilaris gambaran radiografisnya tampak seperti buah pir dan akarnya memencar.

7. Radiograf 7

Foramen Mentaleterletak pada permukaan luar mandibula, di dekat premolar. Terdapat nervus mentale dan pembulah darah pada foramen tersebut. Terdapat gambaran radiolusen bulat pada bagian apeks gigi premolar.

FORAMEN MENTALE

8. Radiograf 8

Pada gambar di atas adalah gambar radiologi dari tulang mandibula dimana pada gambar tersebut terdapat gambaran radiolusen berupa foramen lingualis. Foramen lingualis terletak di antara superior dan inferior dari mandibula, tepatnya berada di bawah gigi insisivus bawah central. Foramen lingualis dapat dilihat menggunakan radiografi dengan radiologi periapikal. Foramen lingualis merupkan suatu saluran untuk pembuluh darah dan saraf guna menginnervasi mandibula dan mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh mandibula. Penampakan yang terlihat pada radiologi dari foramen lingualis adalh radiolusen dengan batas kortikal tipis hingga tebal.

9. Radiograf 9

4. Cellulae ethmoidales6. Meatus acusticus externus3. Cavitas nasi1. Meatus nasi superior2. Sinus maksilaris5. Meatus nasi medius7. Meatus nasi inferior1. Meatus nasi superiorMeatus nasi superior terletak di antara konka media dan konka superior dan merupakan meatus yang kecil. Di sinilah tempat muara sinus sphenoid2. Sinus Maksillaris (Anthrum Highmore)Merupakan sinus terbesar yang terletak pada corpus maksillare. Sinus maksillaris akan bermuara pada hiatus semilunaris yang terdapat pada meatus nasi media. Sinus maksillaris divaskularisasi oleh cabang a.facialis, a.maksillaris interna, a.infraorbita, a.palatina major. Sedangkan venanya sesuai dengan aeterinya, dan akan bermuara pada v.facialis anterior plexus pterygoidea. Sinus maksillaris diinnervasi oleh R. alveolares superior posterior n. alveolaris superior, R. slveolaris superioe anterior N. alveolaris superior dan n. infraorbitale3. Cavitas nasiRongga hidung (cavitas nasi) berbentuk terowongan dari depan ke belakang. Lubang depan cavitas nasi disebut nares anteriror dan lubang belakangnya disebut nares posterior (choanae) yang menghubungkan cavitas nasi dengan nasofaring. Tepat di belakang nares anterior terdapat vestibulum yang dilapisi rambut dan kelenjar sebasea.4. Cellulae EthmoidalesCellulae Ethmoidales merupakan rongga-rongga kecil tak beraturan, sehingga disebut juga cellulae ethmoidales. Rongga-rongga kecil ini berdinding tipis di dalam labyrinth ossis ethmoidalis, disempurnakan oleh tulang-tulang frontale, maxilla, lacrimale, sphenoidale, dan palatinum.5. Meatus nasi inferiorMeatus nasi inferior merupakan celah yang terdapat di bawah konka inferior. Dekat ujung anteriornya terdapat ostium (muara) diskus nasolakrimalis. Muara ini sering kali dilindungi oleh lipatan mukosa yang disebut katup dari Hasner (plika loakrimalis Hasner)6. Meatus acusticus externusMeatus acusticus externus adalah tabung berkelok yang menghubungkan auricula dengan membrana tympani. Tabung ini berfungsi menghantarkan gelombang suara dari auricula ke membrana tympani. Meatus dilapisi oleh kulit dan sepertiga bagian luarnya mempunyai rambut, kelenjar sebacea dan glandula ceruminosa. 7. Meatus nasi mediaMeatus nasi media terletak diantara konka inferior dan konka media . Pada meatus nasi media terdapat Atrium meatus nasi media yang merupakan cekungan di depan meatus nasi media dan di atas vestibulum nasi dan di bagian superior nya dibatasi oleh rigi yang disebut Agger Nasi.

10. Radiograf 10Sinus MaksilarisSinus ini merupakan sinus paranasalis yang terbesar. Berbentuk piramid. Dinding anterior sinus adalah permukaan fasial os maksila yang disebut fosa kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infra-temporal maksila, dinding medialnya adalah dinding lateral rongga hidung, dinding superiornya ialah dasar orbita dan dinding inferiornya ialah prosessus alveolaris dan palatum.Sinus FrontalisSinus frontalis terletak di os frontal, terbagi dua kanan dan kiri yang biasanya tidak simetris, satu lebih besar daripada lainnya dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah. Sinus frontal biasanya bersekat-sekat dan tepi sinus berlekuk-lekuk. Dipisahkan oleh tulang yang relative tipis dari orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus frontalis mudah menyebar ke daerah ini.Sinus EthmoidalisSinus ethmoidalis berongga-rongga, terdiri dari sel-sel yang menyerupai sarang tawon yang terdapat di dalam massa bagian lateral os ethmoid, yang terletak diantara konka media dan dinding medial orbita.Berdasarkan letaknya, sinus ethmoidalis dibagi menjadi sinus ethmoidalis anterior dan posterior. Sinus ethmoidalis anterior bermuara di meatus medius dan sinus ethmoidalis posterior bermuara di meatus superior.Sinus SphenoidalisSinus sphenoidalis terletak dalam os sphenoid di belakang sinus ethmoidalis posterior. Sinus sphenoidalis dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersphenoid. Batas-batanya adalah : sebelah superior terdapat fosa serebri median dan kelenjar hipofise, sebelah inferiornya atap nasofaring, sebelah lateral berbatasan dengan sinus kavernosus dan a. karotis interna (sering tampak sebagai indentasi), dan sebelah posteriornya berbatasan dengan fosa serebri posterior di daerah pons

sinus frontalis

sinussphenoidalis

sinus maxillaris

meatus akustikus externus

DAFTAR PUSTAKAPalser, Fredrich A. Color Atlas of Dental Medicine RadiologyLanglais dan Kasle. 1996. Foto Rongga Mulut Edisi 3. Jakarta: Hipokrates.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37291/3/Chapter%20II.pdfdrgstoothpix.com/2013/02/11/anatomy-Monday-lingual-foramen-mandible/

13