Makalah Radar Cange

13
Boeing 737-300 Boeing 737 adalah pesawat komersial untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laku dengan penjualan sebanyak 6000 buah.Boeing meraup banyak rejeki dari pesawat ini karena ini pesawat paling terlaris

Transcript of Makalah Radar Cange

Boeing 737-300

Boeing 737 adalah pesawat komersial untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laku dengan penjualan sebanyak 6000 buah.Boeing juga meraup banyak rejeki dari pesawat ini karena ini pesawat paling terlaris di dunia.

Kendali VOR / ILS mode Pada Boeing 737-300Mode ini menampilkan sedikit berbeda ketika disetel ke VOR daripada ILS. Tampaknya sangat mirip dengan RMI / HSI menampilkan ditemukan di pesawat panggil bulat dan penerbangan umum. Kebanyakan pilot lebih suka menggunakan diperluas daripada modus penuh.

Sistem Navigasi Pada Pesawat Boeing 737-3001. Posisi Pesawat Ini memiliki beberapa navigasi posisi, yang dapat digunakan secara bersamaan. Semua navigasi posisi dapat dilihat pada REF POS dari FMC (Flight Management Computer)

2. FMC (Flight Management Computer) FMC memiliki 3 database : pilihan software antara lain Model Engine Data Base (MEDB) dan Navigations Data Base (NDB), semua disimpan pada kartu memori EEPROM. Semua database ini dapat diperbarui melalui loader data.

3. IRS L & IRS R Setiap IRS menghitung posisi secara independen, akibat perhitungan ini maka akan terjadi penyimpangan sedikit selama masa penerbangan. Diperluka pengaturan untuk IRS L dan IRS R, setelah proses pengaturan selesai, tidak ada pembaruan dari salah satu posisi IRS sumber eksternal, karena hal ini penting untuk mengatur posisi akurat IRS dalam POS INIT

4. GPS L & GPS R FMC menggunakan GPS Navigasi sebagai prioritas utama untuk update posisi FMC. Hal ini memungkinkan FMC memperbarui posisi akurat dilapangan, misalnya jika ada posisi berdiri akan dimasukkan dalam POS INIT. Ini praktis menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan data dari take off pada halaman 5. Navigasi Radio (DME / VOR / LOC) Ini dihitung secara otomatis oleh FMC. Navigasi Radio ditemukan dari sepasang stasiun DME yang memiliki jangkauan terbaik dan geometri, atau dari DME / VOR bahkan DME / LOC

Navaids digunakan untuk navigasi (Navigasi Radio) Kotak Bilangan VHF navaids VOR TACAN Ch 17-59, 70-117 MILITER TACAN Ch 1-16, 60-69 DME ILS / DME Terminal Ketinggian Rendah Tinggi Ketinggian Gunakan terbatas oleh jangkauan atau ketinggian Dijadwalkan Cuaca Broadcast Tidak ada suara pada Frekuensi Navaid Otomatis Cuaca Broadcast Trans 1 V T M D Saya T L H U B W Sebuah 2 3 4

Misalnya. Untuk membuat en-rute baru VOR / DME, kode Kelas akan VDHW.

Jika system Navaid atau GPS tidak dapat diandalkan atau memberika data yang tidak valid maka kita bias menghentikannya dengan halaman NAV.

6. EHSI & Navigasi Display

737-NG EFIS Control Panel

Mode ini sangat jarang digunakan. Ini memberikan tampilan data gaya mentah (diperluas dalam kasus ini) untuk data FMC.

Rencana ModusSeperti namanya, mode ini biasanya digunakan hanya pada tahap perencanaan, untuk memeriksa rute ketika dimasukkan ke dalam FMC. Sebuah cek kesalahan visual yang kotor rute dapat dilakukan dengan mudah dan setiap diskontinuitas, duplikasi atau doglegs dihapus.

7. NDB (Navigation Database) Capacity Kapasitas atau ukuran memori selalu menjadi masalah pada management computer penerbangan pesawat, dan masalah tersebut terfokus kepada implementasi Performance Based Navigation (PBN). Prosedur yang sedang dikembangkan tidak lagi memiliki kemampuan tambahan untuk Ndbs tersebut. Masalah akan bertambah buruk untuk pesawat dengan Fmcs yang dibatasi atas alas an keterbatasan penyimpanan ukuran. Bukti yang familiar memperkirakan bahwa diseluruh dunia akan dilakukkan peningkatan ukuran database sekitar 3% sampai dengan 8% per tahun untuk jangka waktu yang panjang. NDB berisi perbaikan terminal selama diperjalanan, titik arah dan referensi system navigasi, titik-titik grid, persimpangan, saluran udara yang termasuk ketinggian pesawat terbang, kerendahan pesawat terbang, saluran udara T, rute Q dan rute laut. Gelombang radio merupakan alat bantu navigasi sperti pengukuran jarak peralatan DME frekuensi, frekuensi tinggi (VHF), dan instrument sistem pendaratan (ILS).

Gambar Struktur Basisdata Navigasi Dewasa ini system berbasis computer yang dipasang pada setiap pesawat telah memudahkan kinerja pilot. System itu dinamakan FMS (Flight Management System). System ini bekerja untuk mengurangi workload penerbang, dengan system ini pesawat bias mengantarkan dari waypoint satu ke waypoint lainnya sesuai flight plan dengan autopilot.

Gambar Tampilan System CDU

FMS mempunyai navigation database yang diperlukan oleh seorang penrbang yuang telah dijelaskan sebelumnya yang disimpan dalam CDU seperti : Waypoint Airfield / airport Runway SID (Standart Instrument Departure) STAR (Standart Terminal Arrival) Holding Point / Pattern Dan masih banyak lagi kegunaan dari FMS ini, bahkan FMS dapat menghitung bahan bakar dan juga berat serta keseimbangan pesawat itu sendiri. Pengaturan dalam fight level juga dapat diatur melalui CDU. 8. ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast) ADS-B merupakan salah satu teknologi Next Generation Air Transportaion System (NextGen ATS) di bidang penerbangan. ADS-B memiliki aplikasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan di bandara dengan lalu lintas padat. ADS-B menjadi sebuah solusi dalam peningkatan pencapaian zero accident . Selain aplikasi untuk meningkatkan pencapaian zero accident ADS-B dapat dimanfaatkan sebagai informasi awal dalam operasi Search and Rescue (SAR) saat terjadi kecelakaan sehingga dapat menghemat waktu pencarian dan memungkinkan penyelamatan kru pesawat yang mengalami kecelakaan sesegera mungkin. A. Surveillance Radar (SSR) SSR merupakan sebuah sistem komunikasi dua arah antara penginterogasi (interrogator) di darat dan pemancar (transponder) yang terpasang pada pesawat dan memancarkan sinyal balasan secara otomatis. Keberadaan SSR dimulai dari sistem Identification Friend or Foe (IFF) pada Perang Dunia ke-2. Sebuah sinyal ditransmisikan dari darat ke pesawat yang dicurigai, pesawat tersebut harus memberikan sinyal balasan yang sesuai agar tidak dianggap sebagai musuh (foe). SSR bekerja dengan prinsip yang sama, sinyal interogasi ditransmisikan pada frekuensi uplink satu arah 1030 MHz dan pesawat memberikan jawaban pada frekuensi downlink satu arah 1090 MHz. Jawaban diberikan ke plot extractor yang akan melaksanakan decoding sehingga didapat identitas, ketinggian, jarak dan arah pesawat yang kemudian dilewatkan ke ATC. Tidak seperti Radar primer yang mendeteksi jarak dan arah dengan memanfaatkan pantulan sinyal radio yang ditransmisikan [3]. Mode yang digunakan pada SSR : 1) Mode A merupakan mode SSR yang memberikan jawaban berupa identitas sasaran (target).

2) Mode C merupakan mode SSR yang memberikan jawaban berupa ketinggian barometrik.

Gambar. Mode A/C SSR A.1 Mode S SSR Mode S SSR merupakan sebuah protokol paket data yang dapat meningkatkan perlengkapan penentuan posisi dari Air Traffic Control Radar Beacon System (ATCRBS) pemancar. Mode ini didesain backward compatible sehingga dapat digunakan dengan teknologi ATCRBS. Sinyal Mode S SSR terdiri dari : 1) Interogasi Mode S Frekuensi uplink : 1030 MHz Data Rate : 4 Mbps Modulasi : Differential Phase Shift Keying (DPSK)

Gambar. Interogasi Mode S 2) Balasan Mode S Frekuensi downlink : 1090 MHz Data Rate : 1 Mbps Modulasi : Binary Pulse Position Modulation (BPPM)

Gambar. Balsan Mode S 9. RADAR Radar merupakan akronim dari Radio Detecting And Ranging. Radar digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek dan menentukan posisinya. radar bekerja menggunakan prinsip pemantulan gelombang. Saat beroperasi, radar akan memancarkan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari antena radar. Gelombang ini kemudian akan dipantulkan oleh objek yang berada dalam jangkauan. Gelombang yang dipantulkan akan ditangkap kembali oleh antena RADAR. Dari gelombang yang dipantulkan inilah dapat dihitung posisi dari objek yang memantulkan gelombang.

Gambar. Cara Kerja Radar Radar mempunyai banyak aplikasi dalam dunia penerbangan. Aplikasi RADAR secara garis besar terbagi menjadi dua. radar yang terpasang di pesawat terbang dan RADAR di darat yang digunakan untuk mendeteksi pesawat terbang. Radar yang terpasang di pesawat terbang digunakan untuk mendeteksi keberadaan pesawat lain. Tapi ini hanya terdapat di pesawat tempur. Pesawat terbang sipil tidak memiliki fasilitas ini.

Untuk pesawat sipil hanya terpasang radar untuk mendeteksi cuaca (weather radar). Dengan adanya radar ini, pilot dapat melihat kondisi aktual cuaca yang ada di depan pesawat. Sistem radar cuaca yang terdapat di pesawat terbang sipil terdiri dari beberapa komponen yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Antena radar Antena drive Radar transceiver Radar control panel dan Display

Gambar. Antena Radar dan Driver Unit Antena radar berfungsi untuk memancarkan dan menangkap gelombang elektromagnetik (gelombang radio) . Antena radar di pesawat berbentuk piringan datar (flat plate). Gerakan antena, dikontrol oleh antena drive. Antena dan antena drive dipasang di nose radome, di hidung pesawat. Oleh sebab itu radome dibuat dari bahan komposite yang dapat melewatkan gelombang radio. Transceiver adalah komponen yang berfungsi untuk memproduksi gelombang elektromagnet yang akan dipancarkan oleh antena (transmitter). Juga untuk mengolah gelombang elektromagnet yang dipantulkan oleh objek (receiver). Transceiver merupakan otak dari sistem radar di pesawat terbang. Transceiver terhubung dengan control panel dan perangkat display di pesawat.

Gambar. Tampilan Radar Cuaca Dalam Sumbu Horizontal dan Vertikal