Makalah Qada Dan Qadar Kelas Farmasi B 2013

16
MAKALAH QADA DAN QADAR TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Disusun Oleh: Kiki Loviana 10060313059 Novita Nur fauziah 10060313060 Fitri Reginia 10060313061 Syifa Wulandari 10060313062 Kelas : Farmasi B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

Makalah Qada Dan Qadar Kelas Farmasi B 2013

Transcript of Makalah Qada Dan Qadar Kelas Farmasi B 2013

MAKALAH QADA DAN QADAR TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDisusun Oleh:Kiki Loviana

10060313059

Novita Nur fauziah

10060313060

Fitri Reginia

10060313061

Syifa Wulandari

10060313062

Kelas

: Farmasi B

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITASISLAM BANDUNG

2013BAB I

PENDAHULUAN

Rukun iman yang keenam, atau tingkatan kepercayaan yang paling akhir ialah qadha dan qadar. Ringkasan kepercayaan ini ialah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam alam ini atau terjadi pada diri kita manusia sendiri, buruk dan baik, naik dan jatuh, senang dan sakit, dan segala gerak-gerik hidup kita, semuanya tidaklah lepas pada taqdir atau ketentuan Illahi. Tidak lepas dari pada qadar artinya jangka yang telah tertentu, dan qadha artinya ketentuan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Qadha dan Qadar

Qadha adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi setiap makhluk sejak zaman azali. Qadha juga bisa diartikan sebagai hukum Allah SWT yang telah Dia tentukan untuk alam semesta alam ini dan Dia jalankan alam ini sesuai dengan konsekuensi hukumnya dari sunnah-sunnah yang Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Dia menghendakinya sampai selama-lamanya.

Qadar yaitu perwujudan qadha Tuhan bagi manusia setelah berusaha (ikhtiar), dapat juga diartikan sebagai penentuan atau pembatasan ukuran segala sesuatu sebelum terjadinya dan menulisnya di lauhil mahfudz.

Beriman kepada qada dan qadar yaitu membenarkan dengan sesungguhnya bahwa yang terjadi baik dan buruk itu adalah atas qadha dan qadar Allah.

Segala yang terjadi pada alam semesta dan pada jiwa manusia semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah dan ditulis sebelum diciptakannya makhluk. Semua yang telah ditakdirkan Allah adalah untuk sebuah hikmah yang diketahui oleh-Nya. Allah tidak pernah menciptakan kejelekan yang murni, akan tetapi ia masih dalam rentetan makhluknya. Segala sesuatu apabila dinisbatkan kepada Allah adalah keadilan, rahmat dan hikmah. Maka keburukan murni tidak termasuk ke dalam sifat Allah dan tidak juga ke dalam perbuatan-Nya. Dia memiliki kesempurnaan mutlak. Firman Allah yang artinya : Apasaja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (QS. An Nisa: 79).B. Tingkatan Beriman Kepada Takdir

1.Al Ilm(pengetahuan)

Yaitu mengimani dan meyakini bahwa Allah Maha Tahu atas segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang ada di langit and bumi, tak asa sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.2.Al Kitabah(penulisan)

Yaitu percaya bahwa Allah telah menuliskan ketetapan segala sesuatu dalam lauhil mahfudz yang ada di sisi-Nya. Tiada sesuatu pun yang terlupakan.3.Al Masyiah(kehendak)

Yaitu segala sesuatu yang terjadi, atau tidak terjadi di langit dan bumi adalah kehendak Allah, dan Allah telah menetapkan bahwa apa yang diperbuat-Nya adalah dengan kehendak-Nya.4.Al Khalq(penciptaan)

Yaitu mengimani bahwa apa yang terjadi dari perbuatan Allah adalah ciptaan-Nya. Segala yang ada di langit dan bumi, dan seisinya adalah ciptaan Allah termasuk apa yang terjadi dalam makhluk-Nya seperti sifat, perubahan dan keadaan.C. Jenis Jenis Qada

1. Qada muallaqyaitu qada Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt berikut : ()

Artinya : Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna. (QS. An- Najm : 53/39-40)

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri. (QS. Ar- Radu : 13/11)2. Qada mubromyaitu qada Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut :

Artinya : Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya. (QS. Surat Al- Araf : 7/34)Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut :

Artinya :Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.(QS. Al- Maidah : 5/23)

D. Macam-macam Takdir

1.Takdir Azali

Meliputi segala hal dalam 50.000 tahun sebelum terciptanya langit dan bumi, ketika Allah menciptakan Al Qalam dan memerintahkannya menulis segala apa yang ada sampai hari kiamat.

2.Takdir Umuri

Takdir yang diberlakukan atas manusia pada awal penciptaannya, ketika pembentukan air sperma sampai pada masa sesudah itu dan bersifat umum, rezeki, perbuatan, kebahagiaan dan kesengsaraan.

3.Takdir Sanawi

Takdir yang dicatat pada malam lailatul qadar setiap tahun. Pada malam itu ditulislah semua apa yang bakal terjadi dalam 1 tahun, mulai dari kebaikan, keburukan, rezeki, ajal dan lain-lain.

4.Takdir Yaumi

Dikhususkan untuk semua peristiwa yang telah ditakdirkan dalam 1 hari, mulai dari penciptaan, rezeki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, dan menghilangkan kesusahan dan sebagainya.

E. Iman Kepada Qadha dan Qadar Kaitannya dengan Perkembangan Islam

Menurut Abdul Mudhaffar Ibnus Samani, cara mengetahui adanya qadha dan qadar, ialah melalui Al-Quran dan sunnah, bukan logika dan akal. Maka barang siapa tidak berpegang kepada Al-Quran dan as Sunnah, ia sesat dalam laut keheranan, tidak dapat menemukan penawar yang menyejukkan, mententramkan jiwa. Karena qadar itu adalah rahasia Allah, yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Allah menyembunyikan rahasia-rahasia itu dari penglihatan manusia dan ilmu mereka. Karena ada hikmat yang Allah sendiri yang mengetahuinya. Nabi dan malaikat tidak dapat mengetahuinya.Perkataan ini sepintas lalu dapat dikatakan bertentangan awalnya dengan akhirnya. Akan tetapi pertentangan itu hilang apabila kita mengetahui mengenai qadha dan qadar ini. Dan dikehendaki dengan akhir ketetapan ini ialah apa yang Allah telah tetapkan bagi setiap makhluk-Nya.Ringkasnya, hendaklah kita cukupi dalam masalah ini apa yang diterangkan dalam Al-Quran dan as sunnah, tidak membahasnya lebih lanjut lagi, karena akan membawa kepada sesuatu yang sebenarnya tidak dapat diketahui akal manusia dan tidak ada kaitannya dengan kebahagiaan kehidupan manusia di dunia ini ataupun di akhirat.Sahabat-sahabat Rasulullah saw telah mencukupi dengan dalil-dalil yang diperoleh dari Al-Quran dan as sunnah. Dengan berpegang kepada Al-Quran dan as sunnah, mereka disegani. Keimanan mereka kepada qadar, sedikitpun tidak menghalangi mereka berusaha untuk mencapai kemajuan dunia dan kebajikan akhirat. Bahkan keimanannya kepada qadar, menambah keberanian mereka dalam berjuang mengembangkan agama Allah.

F. Fungsi Iman Kepada Qada dan QadarAllah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepadaQada danQadar (takdir), yang tentu mengandung banyak fungsi (hikmah atau manfaat), yaitu :1.Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWTadalahTuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta, maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong umat manusia (umat islam) untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar menjadi umat (bangsa) yang merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan kedaulatan yang di perolehnya itu akan di manfaatkannya secara adil, demi terwujudnya kemakmuran kesejahteraan bersama di dunia dan di akherat.2.Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT(sunnatullah)atau hukum alam. Kesadaran yang demikian dapat mendorong umat manusia (umat islam) untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih di bidangnya masing-masing, kemudian mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap mahluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil-hasil penelitiannya di manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi. (Q.S Al-mujadalah, 58:11)3.Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan, angkasa raya, tanah yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, serta banjir semata-mata karena kehendak, kekuasaan dan keadilan Allah SWT. Selain itu, kemahakuasaan dan keadilan Allah SWT akan di tampakkan kepada umat manusia, tatkala umat manusia sudah meninggal dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di masukan kesurga, sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak berbuat dosa, tentu akan memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka jahanam. (Q.S Ali Imran, 3:131-133).4.Menumbuhkan sikap perilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta perilaku tercela. Orang yang betul-betul beriman kepada takdir (umat islam yang bertakwa) tentu akan memiliki sikap dan prilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qanaah, dan optimis dalm hidup. Juga akan mampu memelihara diri dari sikap dan prilaku tercela, seperti: sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam hidup. Mengapa demikian? Coba kamu renungkan jawabannya! (Q.S. Al-Hadid, 57 : 21-24)5.Mendorong umat manusia (umat islam) untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat, sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umat manusia (umat islam) jika betul-betul beriman kepada takdir, tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar ini tidak akan berpangku tangan. Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara maksimal, sehingga menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Sebaik-baiknya manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia. (H.R. At-Tabrani).G. AL-Quran dan Hadits

A. HadistDalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya dari Umar bin Khatab tentang pertanyaan malaikat Jibril,Rasulullah bersabda;Malaikat Jibril berkata ;"Engkau benar." Dalil-dalil yang menginformasikan tentang takdir ALLAH dan yang memerintahkan untuk mengimaminya sangat banyak,di antaranya adalah firman ALLAH Ta'ala:

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS.Al-Qamar; 49).Firman ALLAH yang lain:

Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS.Al-Ahzab;38)Firman ALLAH yang lain:

(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Qs.Al-Anfal;42 )ALLAH juga berfirman :

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS.Al-Furqan;2 )Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Thawus,beliau berkata;"Saya bertemu dengan shahabat Rasulullah mereka berkata; Segala sesuatu sudah ditentukan,"dan dia berkata lagi;Saya mendengar Abdullah bin Umar berkata;Setiap sesuatu sesuai dengan takdir (ketentuan),termasuk lemah dan kekuatan (seseorang)atau kekuatan dan lemahanya."Diriwayatkan oleh Imam Muslim juga dari Abu Hurairah,beliau berkata; "Orang-orang musyrik Quraisy mendebat Rasulullah tentang takdir,kemudian turun ayat;> (QS.Al-Qamar ;48-49 ).Dalil-dalil yang menunjukkan ilmu ALLAH,Kehendak penciptaan-Nya juga merupakan dalil yang menujukkan Kekuasan (takdir)-Nya. Sebab takdir mengandung keimanan terhadap ilmu ALLAH,kehendak dan ciptaan-Nya.B. Ayat-ayat Al-quranBerikut ini adalah ayat ayat Al-quran al-Karim yang menerangkan tentang qadha' danqadar serta pengaruh mutlaknya, dan bahwa setiap peristiwa alami pasti telah didahului oleh Kehendak Ilahi dan bahwa hal itu telah tersurat sebelumnya dalam suatu kitab yang nyata ( lauh Mahfudz )Misalnya :

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. [ Al Hadid : 22 ]

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) [ Al An'am : 59 ]

Mereka berkata: Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?. Katakanlah: Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini. Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.[ Ali Imron : 154]

Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu[ Al Hijr : 21]

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.[ At Tholaq :3]

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut (qadar) ukuran[ Al Qomar :49]

Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.[ Ibrahim : 4 ]

Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.[ Ali Imron :26] BAB III

KESIMPULANDilihat dari jalannya pembahasan, kita dapat mengambil kesimpulan, yaitu :Allah SWT dalam menciptakan makhluk-Nya selalu dengan ukuran, bentuk, sifat, dan hukum tertentu. Dan itulah yang disebutSunnatullah. Sunnatullah mencakup tentang Qada dan Qadar yang memiliki hubungan yang saling melengkapi. Karena, Qada lebih menggambarkan aspek perencanaan dan penentuan atas penciptaan terhadap segala sesuatu. Sedangkan Qadar ialah batasan atau ukuran serta hukum-hukum yang harus ada pada setiap ciptaan yang telah direncanakan itu. Akan tetapi manusia tidak boleh menggantungkan diri sepenuhnya kepada takdir semata-mata, melainkan harus berusaha untuk menentukan nasibnya sendiri.Daftar Pustaka-http://www.islamgrid.gov.my/rukuniman/qadadanqadar.php/diakses pada tanggal 19 Oktober 2013

-http://ms.wikipedia.org/wiki/Qada_dan_Qadar/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2013-http://rohissmpn14depok.wordpress.com/kbm-pai/iman-kepada-qada-dan-qadar/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2013

-http://almanhaj.or.id/content/2168/slash/0/definisi-qadha-dan-qadar-serta-kaitan-di-antara-keduanya/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2013

-http://febriputriak.blogspot.com/2013/01/iman-kepada-qada-dan-qadar.html/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2013-http://rizki2989.blogspot.com/2010/03/iman-kepada-qada-dan-qadar-allh-awt.html/diakses pada tanggal 19 Oktober 2013