Makalah Ptm Fix

36
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL S1 FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS RIAU Kampus Bina Widya, KM. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIS TEKNIK SIPIL – UNIVERSITAS RIAU DISUSUN OLEH : ERIK AZARYA GINTING 1207113566

description

pengenbangan tanah mekanis

Transcript of Makalah Ptm Fix

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJURUSAN TEKNIK SIPIL S1FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAUKampus Bina Widya, KM. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS RIAUDISUSUN OLEH : ERIK AZARYA GINTING 1207113566

APRIL 2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJURUSAN TEKNIK SIPIL S1FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAUKampus Bina Widya, KM. 12,5 Simpang Baru, PekanbaruKATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas segala berkat dan kasihnya kami dapat menyelesaikan tugas individu pengembangan tanah mekanis alat berat Asphalt Sprayer ini tepat pada waktunya.Tugas Individu ini berisikan tentang alat berat Asphalt Finisher meliputi landasan teori ,deskripsi alat berat , kegunaan alat berat,bagian alat berat ,perhitungan mengenai produktivitas, tabel tabel serta brosur spesifikasi alat. Kami berharap dengan adanya makalah ni,akan membantu pemahaman para mahaiswa/i serta masyarakat sekitar alat berat Asphalt Finisher.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Hendra Taufk.ST,Msc dan asisten pembimbing Ria Larici yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam membantu penyusunan makalah ini.Namun,kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan .Untuk saran dan kritik yang membangun kami sangat mengharapkannya.Sekian dan Terimaksih.

Pekanbaru, April 2015

Penulis

DAFTAR ISIContentsKATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I31.1Latar Belakang5BAB II62.1.Deskripsi alat 662.2 Bagian-bagian Asphalt Finisher8BAB III17PERHITUNGAN173.1 PRODUKTIVITAS ASPHALT Finisher17BAB IV27PENUTUP274.1 KESIMPULAN27Daftar pustaka28

daftar gambarhal.

Gambar 1.Peralatan penghampar campuran aspal panas (asphalt finisher), tipe

crawler

Gambar 2.Peralatan penghampar campuran aspal panas (asphalt finisher) tipe roda

ban (wheel type)

Gambar 3.Hopper dengan push roller ...........................................................................

Gambar 4.Feed conveyor atau slat conveyor ..

Gambar 5.Hopper dengan hopper wings dilipat ............................................................

Gambar 6.Pintu pengatur atau feeder gate....................................................................

Gambar 7.Uir pembagi atau auger ................................................................................

Gambar 8.Perpanjangan ulir pembagi atau extension auger ........................................

Gambar 9.Jumlah campuran aspal panas pada ulir pembagi atau auger ....................

Gambar 10.Sepatu perata atau screed dengan perpanjangan (extension) ....................

Gambar 11.Perpanjangan sepatu perata secara hidrolis ................................................

Gambar 12.Perpanjangan sepatu perata atau screed secara dibaut atau bolt on .........

Gambar 13.Jarak sampai mencapai keseimbangan........................................................

Gambar 14.Pengaturan turun dan naiknya sepatu perata atau screed ..........................

Gambar 15.Pengatur ketebalan atau grade controller dengan string line atau kawat

baja ..............................................................................................................

Gambar 16.Pengatur ketebalan atau grade controller dengan string line atau kawat

baja ..............................................................................................................

Gambar 17.Pengontrol ketebalan atau grade controller dengan sepatu sensor .............

Gambar 18.Pengontrol kemiringan otomatis atau automatic slope controller .................

Gambar 19.Skema pengatur atau pengontrol sepatu perata otomatis atau automatic

screed controller ...........................................................................................

Gambar 20.Sepatu perata dan pelat penumbuk bergetar atau vibrating screed dan

vibrating tamper ...........................................................................................

Gambar 21.Motor diesel ..................................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan teknik sipil, alat-alat berat sangat diperlukan untuk membantu dalam penyelesaian pekerjaan pembangunan kontruksi. Saat ini alat berat menjadi faktor yang paling penting dalam suatu pekerjaan pembangunan terutama pekerjaan dalam skala besar. Fungsinya yang mempermudah pengerjakan suatu pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan lebih mudah dan cepat. Secara fungsinya alat berat dibedakan enam macam yaitu alat gali dan gusur, alat perata, alat pemadat, alat pengangkut, alat beton masal dan alat aspal.

Gambar 1.Peralatan penghampar campuran aspal panas (asphalt finisher)

SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina margaDalam suatu pekerjaan proyek, memerlukan alat perata untuk meratakan tanah yang menjadi dasar pembangunan proyek tersebut, misalnya proyek pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, dll. Fungsi dari perataan tanah tersebut adalah untuk mencapai elevasi yang diperlukan guna menunjang kontruksi di atasnya. Untuk meratakan tanah diperlukan alat berat. Dengan alat berat, memungkinkan pekerjaan perataan tanah menjadi lebih efisien, akurat serta dapat meminimalisir waktu pengerjaan sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dengan workabilitas rendah.

BAB 2

2.1DESKRIPSI ALATFinisher adalah alat yang digunakan untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal dan meratakan lapisannya. Alat yang rodanya crawler track ini dilengkapi dengan hopper yang tidak beralas, dibawah hopper terdapat pisau selebar hoppernya. Proses penghamparan dimulai dengan memasukkan as pal ke hopper, aspal langsung turun ke permukaan site dan disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan kerataan yang diinginkan diatur oleh pisau tadi.

Fungsi dan cara kerja peralatan penghampar campuran aspal panas(asphalt finisher).Peralatan penghampar campuran aspal panas atau Asphalt Finisher adalah peralatan bermesin untuk menghamparkan campuran aspal panas di atas permukaan badan jalan sesuai dengan lebar dan tinggi ketebalan hamparan yang direncanakanBagian utama peralatan ini secara garis besarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian penggerak dan bagian penghampar. Dilihat dari jenis atau tipe penggeraknya peralatan ini ada dua tipe, yaitu tipe penggerak rantai kelabang atau crawler type dan tipe penggerak roda ban karet atau wheel type. Namun fungsi kedua tipe tersebut sebagai peralatan penghampar campuran aspal panas adalah sama.

Gambar 1. Peralatan penghampar campuran aspal panas (asphalt finisher) SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Gambar 2. adalah peralatan penghampar campuran aspal panas tipe roda ban atau wheel type dengan screed yang diperpanjang (extended).SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Peralatan penghampar tipe rantai kelabang atau crawler type mempunyai pijakan yang kuat yang berguna untuk mendorong dump truck pada waktu pengisian hopper, namun mempunyai kecepatan gerak yang rendah sehingga tidak cukup lincah pada waktu manuver atau mobilisasinya, sedangkan pada peralatan penghampar tipe roda ban lebih lincah dalam manuver atau mobilisasinya.

Data kapasitas utama yang harus diketahui adalah :

1. kapasitas muat dari hopper (ton);2. kapasitas lebar standar dan lebar maksimum hamparan (dengan perpanjangan screed atau extension) diukur dalam meter;3. tinggi ketebalan maksimum hamparan (cm).

Komponen-komponen utama yang penting dari peralatan penghampar campuran aspal panas ini adalah :

1. bak penampung campuran aspal panas;

2. ulir pembagi atau hopper atau auger;

3. unit sepatu atau screed;

4. tenaga penggerak

2.2 BAGIAN ALAT1.BAK PENAMPUNG

Komponen-komponen yang penting di bagian ini adalah :

1. bak penampung atau hopper;

2. dinding atau sayap-sayap (hopper wings) yang bisa dilipat;

3. ban berjalan atau feed conveyor atau slat conveyo;

4. rol pendorong atau push roller.

Bak penampung atau hopper berfungsi untuk menampung campuran aspal panas yang dicurahkan dari dump truck, yang selanjutnya akan dihamparkan.Pengisian hopper dari dump truck ini terjadi, peralatan penghamparnya tetap berjalan sambil menghampar. Proses pengisiannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Dump truck yang bermuatan campuran aspal panas berjalan mundur pelan-pelan dari arah depan hopper mendekati peralatan penghampar atau finisher, setelah dekat dump truck berhenti dan transmisi dump truck dinetralkan.

Peralatan penghampar sambil melaksanakan penghamparan akan mendekati dump truck sampai rol pendorong yang ada di depan hoppernya mengenai roda belakang dump truck. Dump truck akan bergerak maju akibat dorongan peralatan penghampar. Sambil bergerak maju dump truck menumpahkan muatan campuran aspal panasnya ke atas hopper sedikit demi sedikit sampai habis. Dump truck akan segera maju memisahkan diri dari peralatan penghampar. Dump truck berikutnya sudah siap menunggu giliran untuk menumpahkan campuran aspal panas yang berada di atasnya. Menunggu sampai campuran aspal panas yang berada di dalam hopper sudah berkurang, namun tidak boleh sampai kosong habis.

Campuran aspal panas yang berada di dalam hopper dibawa atau dialirkan ke belakang ke arah ulir pembagi atau auger karena feed conveyor atau slat conveyor yang berada pada alas hopper bergerak berputar ke arah belakang, sehingga campuran aspal panas yang berada di atasnya akan terbawa ke belakang.

GAMBAR BAK PENAMPUNG

Gambar 3. Hopper dengan push rollerSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Gambar 4. Feed conveyor atau slat conveyorSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Jumlah atau banyaknya campuran aspal panas yang dialirkan menuju auger tidak boleh terlalu berlebihan sehingga menutupi auger (lihat gambar 9.), namun juga tidak boleh terlalu sedikit. Hal ini akan menimbulkan segregasi pada campuran yang akan dihampar.Pengaturan banyaknya campuran aspal panas yang dialirkan ke arah auger tersebut dilakukan dengan mengatur bukaan aliran yaitu dengan menaikkan atau menurunkan pintu pengatur atau feeder gate yang berada pada dinding belakang hopper

Gambar 5. Hopper dengan hopper wings dilipatSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Gambar 6. Pintu pengatur atau feeder gateSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Campuran aspal panas di dalam hopper tidak boleh kurang sehingga berada di bawah pintu pengatur atau feeder gate. Apabila hal ini terjadi dan peralatan penghampar terus menghampar, maka akan terjadi bagian hamparan yang tidak cukup dipenuhi campuran sehingga akan mempengaruhi ketebalan lapisan hamparan.

Apabila campuran aspal panas sudah berkurang maka dinding atau sayap-sayap hopper (hopper wings) dilipat agar campuran aspal panasnya terkumpul ke bagian tengah, setelah itu hopper harus segera diisi kembali agar tidak terlanjur habis.

Untuk menjaga mutu hamparan, maka temperatur campuran aspal panas yang dituangkan ke atas hopper oleh dump truck harus minimum 1300C, maksimum 1500C (persyaratan mutu sesuai persyaratan dari Dep. Kimpraswil) lihat Lampiran Persyaratan Mutu Campuran Aspal Panas.2. ULIR PEMBAGI

Campuran aspal panas yang dialirkan dari hopper ke arah ulir pembagi atau auger berada di bagian tengah.Ulir pembagi atau auger ini berfungsi membagikan secara merata campuran aspal panas ini ke arah kiri dan kanan sepanjang sepatu atau screed sesuai lebar hamparan yang dikehendaki.

Apabila hamparan cukup lebar sehingga screed perlu diperpanjang (extension), pada umumnya dijalankan secara hidrolis, maka untuk memperoleh pembagian campuran aspal panas yang merata sampai ujung kiri dan kanan perpanjangan screed, diperlukan penambahan pemasangan ulir pembagi atau auger baik pada ujung kiri maupun pada ujung kanan. Pemasangan tambahan auger ini biasanya cukup dengan baut pada poros auger aslinya.

Gambar 7. Ulir pembagi atau augerSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Gambar. 8. Perpanjangan ulir pembagi atau extension augerSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Dilihat dari bentuk ulir pembagi atau auger ini serta system kerjanya maka ulir pembagi ini selain berfungsi untuk membagi rata campuran aspal panas sepanjang sepatu atau screed, juga menjaga homogenitas campuran aspal panas yang akan keluar dari screed. Dengan pengaturan bukaan pintu pengatur atau feeder gate maka banyaknya campuran aspal panas pada daerah ulir pembagi dapat diatur sesuai yang seharusnya Campuran aspal panas tidak boleh terlalu sedikit atau kurang dan juga tidak boleh terlalu penuh sehingga ulir pembagi tenggelam di dalamnya, hal tersebut akan menimbulkan segregasi. Selama dalam operasinya ulir pembagi ini akan mengalami aus atau rusak/ patah bidang ulirnya.

3. Sepatu perata (screed)

Sepatu perata atau screed fungsi utamanya adalah membentuk hamparan campuran aspal panas dengan lebar hamparan, ketebalan lapisan hamparan, kemiringan dan kerataan permukaan sesuai yang direncanakan

Gambar.10. Sepatu perata atau screed dengan perpanjangannya (extension)SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Peralatan penghampar campuran aspal panas atau asphalt finisher pada umumnya dilengkapi peralatan sepatu perata atau screed dengan lebar standar ditambah dengan perpanjangannya atau extension screed ke kiri dan ke kanan untuk menambah kapasitas lebar hamparan. Perlu diingat bahwa apabila perpanjangan sepatu perata ini dipasang maka ulir pembagi atau auger juga harus dipasang perpanjangannya (lihat gambar 8. dan 12.).Perpanjangan sepatu perata ini bisa dilaksanakan dengan membuka lipatan sepatu perata yang ada di kiri dan kanan sepatu perata dasar atau dengan dibaut (bolt on), atau diperpanjang secara hidrolis. memperlihatkan perpanjangan sepatu perata atau screed secara hidrolis, dan yang dibaut (bolt on) gambar.12.

4. Pengaturan tebal hamparan

Salah satu data kapasitas peralatan penghampar atau aphalt finisher adalah kemampuan ketebalan hamparan (dalam cm) maksimum dan ketebalan minimum.

Pengaturan ketebalan serta kemiringan permukaan hamparan dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis. Pengatur ini terdapat di sebelah kiri dan kanan sepatu perata.

Untuk melihat tebal (gembur) hamparan dapat dilakukan dengan alat pencolok ketebalan. Dari hasil pengukuran dengan pencolok tersebut, ketebalan hamparan dapat disesuaikan apabila belum benar. Sebaiknya tidak terlalu sering dilakukan penyesuaian, sebab setiap penyesuaian memerlukan waktu untuk sampai ke kondisi seimbang (equilibrium) dengan ketebalan yang diinginkan setelah melewati kurang lebih 5 kali panjang lengan screed.

SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Level akhir screed

5 kali panjang lengan screed

100 % 36,6 % 15,5 % 5 % 1,5 % 0,7 %

Gambar.13. Jarak sampai mencapai keseimbangan

SUMBER SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Pengaturan turun dan naiknya sepatu perata atau screed untuk mengatur ketebalan hamparan sekaligus mengatur kemiringan atau slope secara manual dapat dilakukan oleh operator/ pembantu operator, lokasi pengatur seperti terlibat pada gambar 14. di bawah

5. Pemanasan

Peralatan penghampar campuran aspal panas atau asphalt finisher yang baik akan dilengkapi alat pemanas sepatu perata atau screed heater, alat pemanas ini pada umumnya dari jenis pemanas atau burner dengan gas elpiji sebagai bahan bakarnya. Pelat sepatu perata atau screed plate harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum asphalt finisher dioperasikan sampai pelat sepatu perata tersebut mencapai temperatur sama dengan temperatur campuran aspal panas yang akan dihampar, minimum 1250C maksimum 1450C (lihat Lampiran Persyaratan Mutu Campuran Aspal Panas). Pemanasan pelat sepatu tersebut tidak dilaksanakan sepanjang operasi asphalt finisher, apabila telah mencapai temperatur di atas maka alat pemanas dimatikan. Apabila terlalu panas maka pelat sepatu perata tersebutkan akan melelehkan aspal pada lapisan atas dari hamparan campuran aspal panas yang terhampar. Sedang kalau pelat sepatu tersebut dingin, maka permukaan hamparan akan kasar, tidak rata atau juga beralur.

Hindari juga pemanasan yang tinggi serta terlalu lama untuk mencegah membengkoknya alas dari sepatu atau pelat sepatu tersebut, sehingga permukaan hamparan jadi tidak rata.

6. Penggetar (vibrasi) dan penumbuk (tamper)

Sepatu perata atau screed biasanya dilengkapi alat penggetar atau vibrator dengan sistem poros eksentris. Dengan screed yang bergetar tersebut, maka screed berfungsi juga sebagai pemadat awal, sehingga hamparan yang keluar dari screed sudah lebih padat dibandingkan sebelumnya sewaktu masih pada ulir pembagi atau auger.

Penggetar sepatu perata ini bisa juga dari jenis alat getar elektris. Kekuatan getar atau vibration force dan frekwensi dapat diatur tergantung jenis campuran aspal panas serta ketebalan hamparannya.

Untuk lebih meningkatkan homogenitas dan kepadatan serta meningkatkan kelancaran aliran dari campuran aspal panas yang akan melewati pelat sepatu atau screed plate, maka pada beberapa asphalt finisher dilengkapi dengan alat pelat penumbuk bergetar atau vibrating tamper yang ditempatkan dimuka pelat sepatu atau screed plate.

SUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

7. Tenaga penggerak

Sebagai sumber tenaga penggerak utama peralatan penghampar campuran aspal panas atau asphalt finisher ini pada umumnya adalah motor diesel.

Gambar motor dieselSUMBER GAMBAR: buku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum dan bina marga

Selain sebagai tenaga penggerak roda atau drive dari peralatan penghampar campuran aspal panas (asphalt finisher), maka motor diesel ini juga memutarkan pompa hidrolik yang akan menggerakan komponen-komponen lainnya. Tidak semua komponen digerakan secara hidrolis, ada juga yang digerakan dari motor diesel langsung yang dihubungkan melalui rantai penggerak, misalnya feeder conveyor. Atau ada juga komponen lainnya yang digerakan dengan elektris, misalnya penggetar sepatu atau screed vibrator.

BAB 3

CONTOH KASUSDIKETAHUI : Direncanankan pembangunan jalan dengan panjang jalan : 2370 meter,lebar jalan : 3 meter,tebal lapisan : 0,05 meter, jarak angkut material asphalt dari asphalt mixing plant sekitar 20 km, maka tentukan lahproduktifitas asphlalt finisher

Untuk menghitung Produktifitas Asphalt Finisher digunakan rumus 2.9 yaitu :P= W x S x E x p

Keterangan :P= Produktivitas Asphalt Finisher ( m3 / jam )W= Lebar hamparan = 3 m (dari lampiran T.1.4)S= Kecepatan gerak Asphalt Finisher = 240 m/jam (dari lampiran T.1.4) E= Efisiensi kerja Asphalt Finisher = 0,75 (dari lampiran T.1.2)p= Tebal lapisan = 0,05 m

Maka produktivitas Asphalt Finisher dalam 1 jam adalah :P= 3 m x 240 m/jam x 0,75 x (0,05 m x 1,2)= 32.4 m3/jam

Efektif kerja 1 (satu) hari adalah 7 jam, maka produktivitas Asphalt Finisher dalam 1 (satu) hari adalah :P= 32.4 m3/jam x 7 jam= 226.8 m3 /hari

Volume Pekerjaan : V= 2370 m x 4.50 m x 0,05 m x 1,2= 639.9 m3Maka waktu yang dibutuhkan untuk penghamparan Aspal oleh Asphalt Finisher dapat digunakan persamaan :

W= = 2.8 hari= 3 hari (jumlah hari yang diperlukan adalah 2 hari)Untuk menghitung siklus Dump Truck dapat digunakan persamaan 2.3 yaitu :

Keterangan :Cmt= Waktu Siklus Dump Truck (menit) C= Kapasitas Dump Truck = 6 m (dari lampiran T.1.4)Paf= Produksi Asphalt Finisher = 151,2 m3/hari D= Jarak Angkut = 20000 m

Perhitungan Waktu Kombinasi Penggunaan dan Produktivitas Dump Truck dengan Asphalt Finisher

V1= 30 km/jam (dengan beban)= 500 m / menitV2= 50 km/jam (tanpa beban)= 833,33 m / menitt1= waktu mengisi material kedalam Dump Truck = 0,3 menitt2= waktu buang material kedalam bak finisher = 2,5 menit

Kapasitas Dump Truck adalah :C= 6 m Maka Paf= 32,4 m3/jam

= = 0,54 m3/menit

Perhitungan Waktu Kombinasi Penggunaan dan Produktivitas Dump Truck dengan Asphalt Finisher

Jarak angkut material dari AMP ke lokasi awal proyek adalah 10000 m, panjang jalan adalah 2370 m, maka jarak angkut di bagi 20 pias, yaitu :

Jarak angkut antar pias= 118,.5 x 2 =237 m D1=D20= 237/2 + 10.000 = 10118.5 mD2=D19= 10118.5 + 237 + 237/2 = 10474 mD3=D18= 10474 + 237 + 237/2 = 10829.5 mD4=D17= 10829.5 + 237 + 237/2 = 11185 mD5=D16= 11185 + 237 + 237/2 = 11540.5 mD6=D15= 11540.5 + 237 + 237/2 = 11896 m D7=D14= 11896 + 237 + 237/2 = 12251.5 m D8=D13= 12251.5 + 237 + 237/2 = 12607 m D9=D12= 12607 + 237 + 237/2 = 12962.5 mD10=D11= 12962.5 + 237 + 237/2 = 13318 m D total = 117182.5 m

Perhitungan Waktu Kombinasi Penggunaan dan Produktivitas Dump Truck dengan Asphalt Finisher

= 51.779 menit

= 52.916 menit

= 54.054 menit

= 55.192 menit

= 56.329 menit

= 57.467menit

= 58.604 menit

= 59.742 menit

= 60.88 menit

= 62.017 menitMaka Cmt rata-rata adalah : = 28.449 menit

Perhitungan Waktu Kombinasi Penggunaan dan Produktivitas Dump Truck dengan Asphalt Finisher

Maka produktivitas Dump Truck adalah : = 2.95 m3/jamMaka Produktivitas 1 unit Dump Truck 1 hari 7 jam kerja efektif adalah :P= 2.95m3/jam x 7 jam= 20.65 m3/hariProduktivitas 1 unit Dump Truck dalam 1 hari adalah 23,38 m3/hari, jumlah trip dalam 1 hari adalah :P= P= 3,44 tripP= 4 tripmaka jumlah volume yang diangkut 1 DumpTruck setiap trip adalah :

P= = 5,2 m3/trip

Perhitungan Waktu Kombinasi Penggunaan dan Produktivitas Dump Truck dengan Asphalt Finisher

Untuk menghitung banyaknya Dump Truck adalah :

W=

= = 10.98 Dump Truck= 11 Dump TruckVolume yang diangkut Dump Truck adalah :V= 2370 m x 0,05 m x 4.50 m x 1,2= 639.90 m3Produktifitas Asphalt Finisher dalam 1 hari 226.8 m3/hari, maka produktivitas Dump Truck selama pekerjaan dengan jumlah 7 unit Dump Truck dengan Produktivitas 20.68 m3/hari dan bekerja 4 trip harus seimbang dengan Asphalt Finisher.P= Jumlah Dt x produktifitas Dt/hari = 11 Unit Dt x 20.65 m3/hari (mengangkut 4 Trip tidak penuh)= 227.15m3/hari

Untuk menyesuaikannya maka satu Dump Truck lagi hanya mengangkut material dengan volume 0.35 m3/hari P= 227.15 m3/hari 0.35 m3/hariP= 226.8 m3/hari.

Perhitungan Waktu Kombinasi Penggunaan dan Produktivitas Dump Truck dengan Asphalt Finisher

Volume Asphal yang dibutuhkan tiap tahap/hari :V= = 91.41 m3

Untuk menghitung lamanya waktu yang dibutuhkan Dump Truck dapat digunakan persamaan :

W=

W= = 2.8= 3 hari (waktu yang didapatkan sesuai dengan Asphalt Finisher)BAB 4

PENUTUP4.1Kesimpulan

Alat berat adalah alat bantu untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia, alat berat juga dapat mengefektifkan waktu pengerjaan. Ada beberapa macam alat berat yang sering dipakai untuk membantu pekerjaan, diantaranya excavator, loader, motor grader, beco dan dump truck. Setiap jenis alat berat mempunyai kegunaan masing-masing, tergantung dari jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan. Asphalt Finisher adalah Finisher adalah alat yang digunakan untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal dan meratakan lapisannya. Alat yang rodanya crawler track ini dilengkapi dengan hopper yang tidak beralas, dibawah hopper terdapat pisau selebar hoppernya. Proses penghamparan dimulai dengan memasukkan as pal ke hopper,4.2SaranSaat ini perkembangan dunia teknik yang bergerak pada kontruksi sudah semakin pesat. Kebutuhan alat bantu pekerjaan untuk menunjang kegiatan di lapangan sangat tinggi. Oleh karena itu diperlukan inovasi-inovasi yang dapat menciptakan alat berat baru yang lebih mendukung. Agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, serta tidak terlalu banyak membuang tenaga manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Rosyati, S F. 2008.Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Edisi 2. Jakarta : PT RINEKA CIPTASuryadharma, Hendra. 1998. Alat-alatBerat, Edisi 1. Yogyakarta : ANDI OffsetBuku manual fungsi dan cara kerja asphalt finisher ( departemen pekerjaan umum bina marga