Makalah PT Phillips Indonesia-Kelompok 1-KP B

download Makalah PT Phillips Indonesia-Kelompok 1-KP B

of 38

description

askjdskahhn ajsjena saenamns aksakhenas asn askdasnd sajhdashenasjns

Transcript of Makalah PT Phillips Indonesia-Kelompok 1-KP B

MANAJEMEN STRATEJIK PT PHILIPS LIGHTING INDONESIA

Anggota Kelompok 1 :

I Putu Suryawan

/ 3102028 / 24 Sarah Winona Notosutanto/ 3102044 / 25 Marchella Teguh

/ 3102106 / 29 Novita Harsalim

/ 3102812 / 31 Cyntya Kusuma Wardani/ 3102835 / 33 Yuda Satya Candra

/ 3102863 / 37KP : B

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

SEMESTER GASAL 2012-2013BAB I

PENDAHULUAN

Ketatnya persaingan dalam dunia industri semakin memacu perusahaan manufacturing untuk terus-menerus meningkatkan hasil produksinya dalam bentuk kualitas, harga, jumlah produksi, pengiriman tepat waktu, dengan tujuan yang lebih nyata adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Pada saat ini, di PT. Philips Indonesia khususnya, sebagai produsen pembuat lampu masih ditemui adanya aktivitas tidak bernilai tambah (non value adding activity) atau pemborosan (waste) pada waktu proses produksi seperti waiting, motion dan inspection, serta lead time yang panjang, sehingga faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi produktivitas dari perusahaan, yang juga dapat berupa faktor lingkungan, manusia, mesin, material dan metode, oleh sebab itu pendekatan Lean Manufacturing sangat menunjang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PT Philips Indonesia. Lean Manufacturing merupakan sistem produksi yang senantiasa mengupayakan penekanan pemborosan dengan melibatkan seluruh karyawan di dalam perusahaan. Pemborosan secara umum yang kita kenal dapat dikategorikan menjadi tujuh macam, yaitu pemborosan terhadap kelebihan produksi, menunggu, tranportasi, proses yang tidak tepat, persediaan yang tidak perlu, pergerakan yang tidak perlu, kerusakan dan perbaikan serta kesalahan desain. Pemborosan di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah. Dengan pendekatan lean manufacturing, diharapkan ditemukan solusi yang tepat untuk mengetahui jenis dan akar penyebab aktivitas yang tidak bernilai tambah di lantai produksi PT Philips Indonesia. Sehingga, waste yang terjadi dalam pembuatan lampu neon dapat dikurangi.

BAB IISEKILAS PERUSAHAAN2.1 Company Profile

Royal Philips Electronics dari Belanda adalah pemimpin global di bidang kesehatan, lighting, dan gaya hidup konsumen, layanan yang people-centric, produk inovatif, pelayanan yang diberikan melalui brand promise, yaitu Sense and Simplicity. Philips berkantor pusat di Belanda dengan jumlah karyawan sebanyak 134,200 orang di lebih dari 60 negara di dunia. Dengan penjualan sebesar EUR 27 miliar di tahun 2007, perusahaan ini merupakan pemimpin di pasar gambar diagnosa medis (medical diagnostic imaging) dan sistem monitoring pasien (patient monitoring system), solusi lampu hemat energi, termasuk juga solusi gaya hidup untuk kesejahteraan personal. Fungsi pencahayaan untuk menerangi fasilitas yang ada serta pada tempat bekerja yang memberikan sudut pandang penglihatan yang baik dengan arti lainnya pencahayaan memberikan keselamatan dalam bekerja, mengurangi rasa lelah yang bisa mengakibatkan kecelakaan, mengurangi tindakan kesalahan yang mengakibatkan cacat produksi serta meningkatkan produktifitas. Sebagai tambahan, pencahayaan memberikan rasa bangga terhadap lingkungan tempat bekerja.Untuk menghasilkan kualitas yang tinggi, pencahayaan sangatlah penting perananannya dalam membantu meningkatkan produktivitas. Pencahayaan yang baik berarti cukup sinar yang dibutuhkan pada tempat kerja termasuk pada penyebaran cahaya yang merata dan kemanpuan cahaya untuk merenderasi warna di samping itu tidak menimbulkan silau.Pada tahun 1940, pabrik lampu Philips didirikan di Surabaya. Philips Indonesia hadir untuk melayani pasar lokal, menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan serta menyediakan dukungan logistik bagi para distributor resmi. Philips Lighting merupakan fondasi yang menjadikan salah-satu perusahaan elektronika terbesar dunia diletakkan pada tahun 1891 ketika Gerard Philips mendirikan perusahaan di Eindhoven.

Philips merupakan produsen terbesar di pasar perlampuan Indonesia. Hal ini cukup masuk akal mengingat Philips sudah masuk ke dalam pasar perlampuan Indonesia sejak tahun 1920 artinya Philips sudah berbisnis perlampuan hampir 90 tahun di Indonesia dan saat ini sudah menjadi nomor 1 dengan menguasai pangsa pasar Indonesia lebih dari 45% , selain hal tersebut di atas, Philips juga sangat dikenal sebagai trend setter dan innovator di dalam teknologi perlampuan.

Bisnis perlampuan Philips Lighting di Indonesia dimulai di tahun 1941 dengan dibangunnya pabrik lampu pertamanya di Surabaya dengan nama N.V. Philips Fabricage & Handle Maatschappij dan pabrik tersebut saat ini sudah berkembang menjadi salah satu pabrik terbaik di dunia yang dimiliki oleh Philips Lighting dengan diperolehnya PBE Gold Medal Award untuk tahun 2004 & 2005. 80% hasil produk pabrik ini diekspor ke lebih dari 80 negara di Asia Pacific ,USA , Canada, Eropa dan Amerika Latin.Sejak pelaku bisnis SPBU (Pompa Bensin) asing memasuki pasar Indonesia, Philips Lighting telah ikut berperan dalam pembentukan gaya dan tampilan SPBU yang baru melalui penyediaan rumah lampu berkualitas tinggi untuk sarana SPBU yang disebut Mini 300.Banyak produk inovasi Philips yang telah diperkenalkan ke pasar Indonesia dengan kelebihan-kelebihan seperti lebih hemat energi, lebih kompak, berumur lebih panjang dan lebih ramah lingkungan seperti T5, CDM, LED, Electronics Ballast dan masih banyak lagi yang akan ikut mempengaruhi tren desain perlampuan di Indonesia.Pabrik Lampu Philips Surabaya menerima Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Philips Indonesia dengan bangga mengumumkan bahwa Pabrik Lampu Philips Surabaya dianugerahi Zero Accident Award untuk pertama kalinya oleh Pemerintah Republik Indonesia.Pabrik Lampu Philips Surabaya mendapatkan penghargaan tersebut setelah berhasil mencapai lebih dari enam juta jam kerja orang tanpa terjadi kecelakaan. Ini adalah pertama kalinya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pabrik Lampu Philips Surabaya mendapatkan Zero Accident Award.Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan kerjasama antara tim manajemen dan karyawan yang mendukung implementasi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan khusus untuk audit Zero Accident dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja.Audit Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilakukan oleh Sucofindo - sebuah badan audit independen yang ditunjuk oleh Departemen Ketenagakerjaan - untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Audit didasarkan pada Peraturan Departemen Ketenagakerjaan nomor Per 05/Men/1996. Sucofindo melakukan audit SMK3 untuk kedua kalinya terhadap Pabrik Lampu Philips Surabaya yang mencapai angka 97 persen dan dianugerahi dengan Sertifikat Bendera Emas. Angka ini berada jauh di atas standar angka sertifikat emas pada umumnya yaitu 85%.

Selain keberhasilan ini, Pabrik Lampu Philips Surabaya diakui sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mendapatkan Sertifikat OHSAS 18001 versi 2007 yang secara Internasional mulai diperkenalkan pada bulan Juli 2007.Komitmen perusahaan tetap tinggi, yakni bagaimana Philips bisa berpartisipasi aktif mengurangi pemanasan global. Oleh karena itu, perusahaan ini terus mengembangkan teknologi dan inovasi, agar menghasilkan produk yang bisa didaur ulang. Dengan demikian, saat produk tersebut sudah tidak berfungsi dan dibuang ke lingkungan, tidak berdampak buruk.Komitmen itu pula yang mengantar bisnis Philips merambah dunia. Acuannya terhadap lingkungan pun jelas. Tahun 1970 Philips berpartisipasi dalam Club of Rome. Tahun 1994 Philips membuat program The Environmental Opportunity. Tahun 1998, Philips berhasil menyabet International Corporate Environmental Achievement dan memperkenalkan program Ecovision yang pertama di dunia.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah Philips mengambil berbagai inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi gas buang. Sejak tahun 1970, Dewan Direksi Philips telah memformulasikan beberapa program yang berkaitan dengan lingkungan.

Melalui target yang jelas terhadap produk dan proses, program ini telah membantu Philips untuk melakukan perbaikan yang terus-menerus. Pada tahun 2006 kapasitas produksi gelas Philips naik 27% dibandingkan dengan total produksi tahun 2005. Hal itu yang membuat semua pekerja Philips, yang dikenal pekerja keras, disiplin, dan berdedikasi tinggi menjadi bangga dalam pekerjaannya. Dalam arti, kendati ada kenaikan pasar, penggunaan energi secara spesifik (giga joule/1.000 output) mengalami penurunan sebesar 16%. Demikian juga dalam hal menekan emisi. Pada tahun itu emisi per kilogram mengalami penurunan sebesar 14%. Semua ini hasil positif dari program Ecovision. Wajar apabila Philips pun berbangga. Namun, yang lebih bangga adalah para green belt ataupun semua pekerja PT Philips Lighting Surabaya. Mereka tak hanya membuat industri lampu Philips di Surabaya masuk tataran world class company, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi dan perbaikan lingkungan bagi dunia.Saat ini Philips memiliki beberapa sektor bisnis sebagai berikut: Healthcare, termasuk di dalamnya sistem medis yang profesional dan perlengkapan kesehatan personal. Lighting, termasuk di dalamnya pabrik lampu, komponen dan sistem pencahayaan profesional, serta solusi pencahayaan personal. Consumer Lifestyle, termasuk di dalamnya Consumer electronics, domestic appliances, dan personal care.Philips menduduki posisi No. 1 untuk pasar lighting di dunia, kemapanan ini didukung oleh kombinasi kepemimpinan dalam berinovasi dan pendekatan sistematis untuk menemukan peluang pasar baru.Ambisi Philips adalah meletakan fondasi dalam industri lighting sebagai pilihan utama mitra inovatif dalam menyediakan solusi pencahayaan yang kreatif dan terjangkau. Produk Philips dapat ditemukan di seluruh dunia, tidak hanya hampir di seluruh sudut rumah, tetapi juga dalam hampir seluruh aplikasi profesional, misalnya: 30% dari bangunan-bangunan komersial seperti gedung perkantoran, rumah sakit dan bangunan-bangunan yang telah menjadi identitas dari suatu kota/negara, 65% pada bandara-bandara top dunia, 35% mobil, dan 55% stadion sepak bola utama dunia seperti 7 dari 10 stadion yang digunakan pada piala dunia sepak bola 2002 di Jepang/Korea dan 8 dari 12 stadion yang digunakan pada piala dunia sepak bola 2006 di Jerman dan pada event dunia lainnya. Produk-produk ini meliputi jenis lampu pijar maupun halogen, neon kompak, lampu gas discharge intensitas tinggi maupun lampu khusus, luminaires (rumah lampu), ballast, komponen elektronik, dan lampu mobil.

Philips Lighting mempekerjakan sekitar 44.000 orang di berbagai lokasi manufaktur di seluruh dunia. Di Asia Pasifik, Philips hadir di hampir semua negara dengan organisasi penjualan dan/atau pabrik, yakni Australia, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Taiwan, Thailand, Singapura, Korea Selatan dan Vietnam.

2.2 Vision

Meraih dan mempertahankan standar Terbaik di Kelas di dalam Total Quality Management yang dibangun secara terus-menerus2.3 Mission Memberikan produk perlampuan dan pelayanan terkait yang unggul, berfokus secara khusus pada kualitas, kecepatan dan biaya yang bersaing, di dalam lingkungan yang aman-sehat terhadap customer.

Mempunyai rasa keterkaitan yang kuat dan langgeng dalam rangka memperbaiki kualitas hidup orang banyak. Mitra kerja terbaik untuk melakukan usaha.

Memperhatikan lingkungan sekitar (terkait CSR) terhadap komunitas di sekitar Philips dengan kerangka kerja Delight and Best.2.4 Core Values

Kualitas yang tinggi.

Mendahulukan kepentingan pelanggan.

Dapatkan hasil yang hebat.

Doronglah pengembangan sumber daya manusia.

Dukunglah satu sama lain.

Keunggulan kompetitif (dalam hal biaya, keselamatan kerja, dan kesehatan lingkungan).BAB III

EXTERNAL AND INTERNAL ASSESSMENT

3.1 External Assessment

3.1.1 EFE Matrix

Faktor-Faktor Eksternal Utama

Opportunities(Peluang)BobotPeringkatSkor Bobot Peluang

1. Produk competitor tidak menyaingi PT Philips.0.07530.225

2. Perkembangan teknologi membantu produksi dan inovasi produk Philips.0.22540.9

3. Kebutuhan dan kesadaran pelanggan semakin meningkat terhadap Philips.0.17540.7

4. Kebijakan pemerintah yang membuka kesempatan bagi perusahaan asing.0.12540.5

5. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif listrik mempengaruhi inovasi produk Philips.0.12540.5

6. Jumlah penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun akan meningkatkan produk Philips.0.02030.06

7. Bertambahnya pendapatan per kapita yang bisa meningkatkan daya beli konsumen.0.02530.075

8. Pertumbuhan pendapatan per kapita yang bisa meningkatkan daya beli konsumen.0.03030.09

Threats(Ancaman)BobotPeringkatSkor Bobot Ancaman

1. Kondisi politik Indonesia cenderung memburuk sejak Februari 2012.0.17520.35

2. Keberadaan pesaing yang akan menginovasi produknya demi menyaingi Philips.0.02510.025

TOTAL =1.003.425

Keterangan:Dari EFE Matrix di atas tampak bahwa perkembangan teknologi, kesadaran pelanggan dan kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan PT Philips Lighting Indonesia merupakan peluang utama dan menjadi faktor terpenting. Sedangkan ancaman yang ada lebih ke kondisi politik Indonesia yang saat ini mempengaruhi kondisi perekonomian yang ada. Di sini total rata-rata tertimbang dari EFE Matrix adalah 3.425. Ini berarti PT Philips Lighting Indonesia merespons dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada di dalam industrinya, yakni perusahaan lampu. Sehingga, PT Philips Lighting Indonesia bisa dikatakan dapat berjalan dengan baik secara efektif dan efisien.3.2 Internal Assessment

3.2.1 IFE Matrix

Faktor-Faktor Internal Utama

Strength(Kekuatan)BobotPeringkatSkor Bobot Kekuatan

1. Lampu hemat energi dan tahan sampai 10 tahun.0.0840.32

2. Produksinya beragam(diferensiasi produk) dan inovasi.0.1340.52

3. Sistem family and professionalism terhadap SDM nya.0.0230.06

4. Penjualan naik dari 7552 pada tahun 2010 menjadi 7638 pada tahun 2011.0.1040.40

5. Perampingan organisasi karena banyak menggunakan teknologi.0.0330.09

6. Segmenting market secara umum dan global jadi bisa dinikmati semua kalangan.0.1340.52

7. Slogan Sense and Simplicity yang digunakan untuk mengubah image PT Philips.0.0230.06\

8. Terkait alat medis dari PT Philips yang dikenal lebih efisien dan memberikan kenyamanan.0.0130.03

9. Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Philips sangat tinggi(Zero Accident Award).0.1340.52

10. Adanya SPM untuk keseluruhan kegiatan utama.0.0430.12

11. Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja terhadap SDM membuat penilaian Philips lebih obyektif.0.1040.40

Weaknesses(Kelemahan)BobotPeringkatSkor Bobot Kelemahan

1. SDM sering bersaing secara tidak sehat.0.1320.26

2. Cash flow before financing activities turun dari 590 menjadi 254.0.0810.08

TOTAL =1.003.38

Keterangan:

Dari IFE Matrix di atas tampak bahwa kekuatan utama PT Philips Lighting Indonesia adalah produksi, inovasi produk, penjualan, segmentasi secara global dan adanya program keselamatan kerja serta standar penghargaan berbasis kinerja yang digunakan diindikasikan dengan peringkat 4. Sedangkan kelemahan utama adalah persaingan SDM yang tak sehat. Di sini total rata-rata tertimbang dari IFE Matrix tersebut adalah 3.38 mengindikasikan bahwa PT Philips Lighting Indonesia ini di atas rata-rata dalam keseluruhan kekuatan internalnya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa PT Philips Lighting Indonesia masih unggul dalam kekuatan internalnya.BAB IV

ANALISIS-REKOMENDASI

4.1 Analisis dan Pilihan Stratejik4.1.1 The Input Stage

( mengacu pada Bab III EFE Matrix dan IFE Matrix)

4.1.2 The Matching Stage

SWOT MatrixKekuatan(Strength-S)

1. Lampu hemat energi dan tahan sampai 10 tahun.

2. Produksinya beragam(diferensiasi produk) dan inovasi.

3. Sistem family and professionalism terhadap SDM nya.

4. Penjualan naik dari 7552 pada tahun 2010 menjadi 7638 pada tahun 2011.

5. Perampingan organisasi karena banyak menggunakan teknologi.

6. Segmenting market secara umum dan global jadi bisa dinikmati semua kalangan.

7. Slogan Sense and Simplicity yang digunakan untuk mengubah image PT Philips.

8. Terkait alat medis dari PT Philips yang dikenal lebih efisien dan memberikan kenyamanan.

9. Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Philips sangat tinggi(Zero Accident Award).

10. Adanya SPM untuk keseluruhan kegiatan utama.

11. Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja terhadap SDM membuat penilaian Philips lebih obyektif.Kelemahan(Weaknesses-W)

1. SDM sering bersaing secara tidak sehat.

2. Cash flow before financing activities turun dari 590 menjadi 254.

Peluang(Opportunities-O)

1. Produk competitor tidak menyaingi PT Philips.

2. Perkembangan teknologi membantu produksi dan inovasi produk Philips.

3. Kebutuhan dan kesadaran pelanggan semakin meningkat terhadap Philips.

4. Kebijakan pemerintah yang membuka kesempatan bagi perusahaan asing.

5. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif listrik mempengaruhi inovasi produk Philips.

6. Jumlah penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun akan meningkatkan produk Philips.

7. Bertambahnya pendapatan per kapita yang bisa meningkatkan daya beli konsumen.

8. Pertumbuhan pendapatan per kapita yang bisa meningkatkan daya beli konsumen.SO Strategies

1. Menggencarkan research and development produk produk lampu berteknologi tinggi yang tidak pernah ada sebelumnya dan tetap mengusung prinsip hemat energi. (S1, S2, O2)

2. Membuka toko toko baru yang khusus menyediakan produk Philips dan dekat dengan pelanggan (S4, O3)

3. Memperluas jangkauan pasar dengan melakukan penjualan di tempat tempat yang belum terjangkau oleh Phillips (S6, O1, O4)WO Strategies1. Menambah teknologi untuk meningkatkan hasil dan memotivasi SDM untuk bekerja lebih baik. (W1, O2, O5)2. Menambah lapangan pekerjaan baru dengan konsep penjualan bukanpembuatan(W1, O4)

3. Meningkatkan kegiatan financing yang didapat dari sales dan aktivitas lainnya(W2, 02, 07, 08)

Ancaman(Threats-T)

1. Kondisi politik Indonesia cenderung memburuk sejak Februari 2012.

2. Keberadaan pesaing yang akan menginovasi produknya demi menyaingi Philips.ST Strategies1. Merancang produk inovasi(diferensiasi) tiap bulan(S2, S5,T2)2. Memanfaatkan segmen pasar global untuk meminimalisir dampak politik yang ada(S6,T1)3. Merambah ke dunia kesehatan yang tidak terpikirkan oleh pesaing lainnya(S8,T2)WT Strategies1. Mengadakan pelatihan bagi para manajer (W1, T2)2. Mengalihkan fokus dari pasar domestik ke pasar ekspor (W2, T1)

3. Berfokus pada usaha mengedukasi konsumen mengenai produk Philips (W2, T2)

BCG Matrix

1,00,50,0

200,45

BintangTanda Tanya

0,23

0

Industry Growth Sales Rate

Cash CowAnjing

-20

Menurut BCG Matrix di atas PT Philips Lighting Indonesia masuk ke dalam zona tanda tanya. Tetapi karena PT Philips Lighting Indonesia termasuk market leader di Indonesia maka PT Philips Lighting Indonesia lebih dominan ke arah bintang.Sehingga strategi yang dapat digunakan adalah integrasi ke belakang, integrasi ke depan atau integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

IE Matrix

Masuk dalam kuadaran I yang merupakan Growth and Building Strategy.Ada beberapa alternatif strategi dari kuadran I, yakni:

Integrasi ke depan.

Integrasi ke belakang.

Integrasi horizontal.

Penetrasi Pasar.

Pengembangan Pasar.

Pengembangan Produk.

4.1.3 The Decision Stage

QSPM MatrixPengembangan ProdukPenetrasi PasarIntegrasi ke depanPengembangan Pasar

Faktor UtamaBobotASTASASTASASTASASTAS

Opportunities(Peluang)

1. Produk competitor tidak menyaingi PT Philips.0.07540.330.22520.1510.075

2. Perkembangan teknologi membantu produksi dan inovasi produk Philips.0.22540.920.4530.67510.225

3. Kebutuhan dan kesadaran pelanggan semakin meningkat terhadap Philips.0.17540.710.17520.3530.525

4. Kebijakan pemerintah yang membuka kesempatan bagi perusahaan asing.0.12530.37510.12520.2540.5

5. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif listrik mempengaruhi inovasi produk Philips.0.12540.520.2510.12530.375

6. Jumlah penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun akan meningkatkan produk Philips.0.02040.08020.04010.02030.060

7. Bertambahnya pendapatan per kapita yang bisa meningkatkan daya beli konsumen.0.02520.0510.02540.130.075

8. Pertumbuhan pendapatan per kapita yang bisa meningkatkan daya beli konsumen.0.03010.03020.06030.09040.12

Threats(Ancaman)Bobot

1. Kondisi politik Indonesia cenderung memburuk sejak Februari 2012.0.17510.17520.3530.52540.7

2. Keberadaan pesaing yang akan menginovasi produknya demi menyaingi Philips.0.02540.110.02520.0530.075

TOTAL =1.00

Strength(Kekuatan)

1. Lampu hemat energi dan tahan sampai 10 tahun.0.0830.2440.3210.0820.16

2. Produksinya beragam(diferensiasi produk) dan inovasi.0.1330.3920.2610.1340.52

3. Sistem family and professionalism terhadap SDM nya.0.0240.0820.0430.0610.02

4. Penjualan naik dari 7552 pada tahun 2010 menjadi 7638 pada tahun 2011.0.1030.3020.2010.1040.40

5. Perampingan organisasi karena banyak menggunakan teknologi.0.0340.1210.0320.0630.09

6. Segmenting market secara umum dan global jadi bisa dinikmati semua kalangan.0.1310.1320.2630.3940.52

7. Slogan Sense and Simplicity yang digunakan untuk mengubah image PT Philips.0.0240.0820.0410.0230.06

8. Terkait alat medis dari PT Philips yang dikenal lebih efisien dan memberikan kenyamanan.0.0140.0420.0210.0130.03

9. Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Philips sangat tinggi(Zero Accident Award).0.1340.5210.1320.2630.39

10. Adanya SPM untuk keseluruhan kegiatan utama.0.0440.1620.0810.0430.12

11. Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja terhadap SDM membuat penilaian Philips lebih obyektif.0.1020.2010.1040.4030.30

Weaknesses(Kelemahan)Bobot

1. SDM sering bersaing secara tidak sehat.0.1320.2610.1340.5230.39

2. Cash flow before financing activities turun dari 590 menjadi 254.0.0830.2420.1640.3210.08

TOTAL =1.005.473.2053.2854.74

Keterangan :

Dari QSPM Matrix di atas dapat dilihat bahwa strategi yang cocok untuk PT Philips Lighting Indonesia adalah strategi pengembangan produk yang memiliki total attractive score tertinggi, yakni 5.47. Di sini memang tampak bahwa PT Philips dominan dalam menginovasi produknya dan akan tetap dikonsumsi masyarakat apapun bentuknya dalam jangka panjang. Karena saat ini kebutuhan konsumen meningkat terhadap PT Philips dan belum ada yang bisa menyaingi PT Philips. Hal ini dapat dilihat di Lampiran kami bahwa PT Philips Lighting Indonesia merupakan market leader yang berarti trendsetter terhadap produk yang ada.LAMPIRAN

Faktor Eksternal

Competitor

Dalam hal kompetisi produk khususnya lampu, Philips mampu menduduki posisi pertama dalam kurun waktu 10 tahun hal ini dikarenakan Philips memiliki ciri dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan produk pesaingnya seperti Osram, Hanox dll. Namun untuk produk handphone, Philips sempat mengalami kerugian karena kalah dalam inovasi dengan produk kompetitor seperti Nokia, SE dll.

Berikut penjabaran pesaing PT Philips dalam hubungan kerja sama dengan PLN, yakni PT GE Lighting Indonesia (GE), PT Sinar Angkasa Rungkut (Chiyoda), PT Matsushita Lighting Indonesia (National), dan PT Osram Indonesia (Osram).

Teknologi dan Lingkungan

Dengan adanya perkembangan teknologi seperti saat ini maka PT Philips Lighting Indonesia membuat lampu tenaga surya (inovasi dan juga agar ramah lingkungan). Bisa bermanfaat bagi tempat tempat yang tidak ada aliran listrik serta dapat digunakan untuk BUMN, organisasi kemasyarakatan, dan perusahaan perusahaan yang mempunyai kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi di Surabaya tumbuh sangat pesat.Lampu yang dilengkapi dengan remote dan dhimmer ini mampu bertahan hingga 5.000 jam. Philips pun menghadirkan Boutique Lighting pertama di Surabaya dan Indonesia.

Boutique lighting atau Philips store memiliki konsep home lighting experience. Konsep itu memberikan pelayanan kepada pelanggan, yang tidak hanya membeli semua barang yang dipamerkan, tapi juga memperoleh inspirasi desain rumah yang ideal beserta interior dan penataan cahaya lampu.

Philips store ini untuk memulai terobosan untuk mencapai visi menjadi terdepan dalam menawarkan home lighting solution dan menjadikan brand Philips yang lebih dekat dengan pelanggan. Politik dan HukumKondisi politik Indonesia menurut lembaga statistik Indonesia pada Februari 2012 dinyatakan cenderung memburuk. Hal ini menjadi ancaman terhadap perkembangan bisnis perusahaan perusahaan Indonesia, termasuk Philips Lighting. Philips harus terus mengantisipasi dan memantau gejolak politik yang sewaktu waktu dapat mengacaukan perekonomian bangsa dan berpengaruh besar terhadap perkembangan bisnis Philips Lighting.Pemerintah membuka kesempatan yang luas bagi perusahaan asing seperti PT Phllips untuk membuka cabang dan beroperasi secara luas asal tidak menjadi perusahaan monopoli. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menaikkan tarif listrik sehingga Phillips menangkap peluang untuk menciptakan lampu LED hemat energi untuk perusahaan lain yang membutuhkan penggunaan lampu yang sangat banyak. Ekonomi PendudukPada data terakhir yaitu pada tahun 2011, jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 242 juta. Dilihat dari data bank dunia, jumlah penduduk Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga memberikan peluang bagi Philips Lighting karena jumlah permintaan akan produknya juga dapat bertambah. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2011 naik sebanyak 17,7% seiring bertambahnya penghasilan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Philips Lighting karena seiring bertambahnya pendapatan, semakin tinggi pula daya beli masyarakat termasuk terhadap lampu. Apalagi jaman sekarang, lampu tidak hanya digunakan untuk penerangan, namun juga untuk dekorasi yang mempermanis hunian. Kondisi ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam dua tahun terakhir ini, bahkan melebihi negara adidaya, Amerika Serikat. Hal ini juga dapat memberikan peluang yang besar bagi ekspansi Philips sehingga Philips dapat memperluas pangsa pasar dan jangkauan pasarnya. Faktor Internal

Pemasaran

SEGMENTING/TARGETINGPhilips tidak membagi segmentasinya ke dalam kelas-kelas secara spesifik. Pasar Philips untuk produk-produk rumah tangganya adalah masyarakat umum di berbagai negara, sedangkan untuk alat-alat medis mereka membidik pasar rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan di berbagai negara. Philips menargetkan bahwa produknya akan sukses di berbagai negara di dunia. Philips ingin produknya diterima dan dianggap sebagai produk lokal di suatu negara. Misalnya, jika kita pergi ke Brasil, orang berpikir Phillips adalah sebuah perusahaan Brasil karena Philips adalah merek yang sangat sangat terkenal di sana dan jika pergi ke Spanyol, orang berpikir Phillips adalah perusahaan Spanyol.POSITIONINGPhilips sebelumnya dikenal sebagai perusahaan yang kolot dan tidak trendi sehingga ingin merubah image dan memperkenalkan kepada orang banyak bahwa produk mereka kini memiliki teknologi modern dan berkualitas. Philips memperkenalkan slogan baru kepada konsumen, yaitu "Sense and Simplicity Slogan ini dirancang untuk menggambarkan produk yang mudah digunakan dan indah bentuknya (easy to use and easy in the eyes).

DIFERENSIASIDiferensiasi produk dilakukan untuk menganekaragamkan produk yang dihasilkan sehingga dapat bersaing dipasaran. Diferensiasi yang dilakukan Philips mencakup jenis, design, features, dan bentuk produk. Saat ini Philips tidak hanya memproduksi lampu bohlam, tetapi juga peralatan elektronik rumah tangga modern lainnya termasuk alat-alat modern untuk keperluan rumah sakit dan alat tersebut dirancang untuk digunakan dengan kemudahan. Seiring dengan perkembangan zaman Philips menciptakan diferensiasi produk yang cukup beragam yaitu :

lampu yang bertahan sampai 10 tahun

membuat TV panel datar / TV Plasma

produk router nirkabel untuk keperluan rumah sakit yang memungkinkan dokter untuk merawat pasien dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien (alat-alat medis).

alat-alat elektronik keperluan rumah tangga lainnya dengan teknologi modern.

PROMOTION STRATEGYPhilips memiliki slogan Sense and simplicity yang sangat mudah diingat oleh konsumen dan sangat melekat dengan perusahaan sehingga konsumen akan dengan mudah mengingat Philips. Produk medis Philips mengklaim alat mereka lebih efisien dan akan memberi kenyaman kepada pasien dan menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kerja dokter merawat pasien menjadi lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien. Hal itu menjadi ajang promosi dengan menonjolkan benefit produk sehingga orang mau menggunakan alat tersebut karena selama ini alat medis identik dengan hal yang menakutkan.

Management Information Systems

Perusahaan ini menarik karena boleh dibilang hingga sekarang masih menerapkan manajemen keluarga. Setelah generasi keluarga pertama memimpin selama hampir separuh abad, generasi kedua keluarga ini mulai memimpin.

Namun banyak pengamat mengatakan sistem yang dipakai dalam perusahaan ini adalah familial meritocracy. Akan tetapi, perusahaan ini tetap bisa berjalan hingga sekarang karena menerapkan prinsip profesionalisme. Top eksekutifnya dipilih berdasarkan ranking dan kualitas.Perusahaan Bohlam Philips yang menganut tipe Patrimonial Management saat ini menerapkan prinsip profesional juga terhadap anggota-anggota yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi maupun berintelektual. Sekalipun pemegang saham terbesarnya di bawah tangan anggota keluarga dari generasi pertama hingga kedua, namun top eksekutifnya tetap bisa di dapatkan oleh orang lain yang memang memiliki kemampuan dalam berbisnis yang tinggi.

Kebaikan dari Patrimonial Management ini yaitu di mana hubungan anggota keluarga semakin erat dan terjalin karena sering terjadinya komunikasi dalam anggota keluarga, bertukar pikiran, dll. Namun adapula keburukan dari tipe ini adalah rentannya suatu perusahaan yang bertindak korupsi, karena adanya hubungan kekeluargaan, maka terdapat peluang besar di dalam perusahaan tersebut untuk KKN.

Kebaikan dari Professional Management dalam perusahaan tersebut yaitu, pemegang saham yang bukan merupakan anggota keluarga masih mendapat kesempatan untuk menjadi top eksekutifnya di dalam perusahaan, mengkreasikan pola pikir dan meluangkannya pada perusahaan tersebut. Pada keburukannya adalah adanya jarak antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Bisa dikatakan hubungan kekeluargaannya tidak melekat. Selain itu sering kali menjadi bersaing yang tidak sehat yang artinya saling menjatuhkan anggota yang satu dengan yang lainnya. Hal ini sering kali ditemukan pada tipe manajemen profesional.

Bagaimanapun juga dalam setiap tipe manajemen ada kebaikan dan keburukannya masing-masing, tinggal bagaimana kita mengeksploitasikan sumber daya alam maupun manusia dengan efisien dan efektivitas (dengan baik). Sehingga kekurangan tersebut dapat tertutupi dengan kesempurnaan kita dalam mengolah, manage yang berarti mengatur serta beradaptasi dengan lingkungan. Keuangan

in millions of euros

200920102011

Sales654675527638

Sales growth

% increase, nominal-11151

% increase, comparable-1396

EBITA145869445

as a % of sales2.211.55.8

EBIT-16695-362

as a % of sales-0.29.2-4.7

Net operating capital (NOC)510455615020

Cash flows before financing activities624590254

Employees (FTEs)516535388853168

Keua Mana Manajemen SDMSumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur dalam proses produksi, di samping dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan diri juga diharapkan mewaspadai pemanfaatan unsur lainnya berupa peralatan kerja yang dianggap canggih dan modern. Oleh karena itu, penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan industri sangat diperlukan. Jika karyawan merasa aman dan nyaman dalam menjalankan pekerjaannya, maka dapat meningkatkan semangat kerja karyawan serta dapat mencapai produktivitas yang tinggi.

Opportunity mindset.

Yakni kondisi yang terbuka di masa depan yang belum pernah dialami seseorang atau organisasi yang berbeda dengan yang pernah dialami sebelumnya dan yang mengandung ketidakpastian.

Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai.

Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha.

Employee EmpowermentPemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kelompoknya. Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) merupakan trend pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi masa depan. Pemberdayaan karyawan dilakukan di dalam organisasi perusahaan dengan fokus ke penyediaan produk dan jasa bagi customers. Untuk kepuasan customer-lah pada dasarnya pemberdayaaan karyawan ini ditujukan.

Suatu sistem yang digunakan untuk mendistribusikan penghargaan kepada personel organisasi. pada waktu organisasi hirarkis fungsional digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang stabil, penghargaan, didistribusikan, ke manajemen puncak, karena merekalah yang menjalankan bisnis perusahaan. Pada waktu lingkungan bisnis berubah menjadi turbulen, manajemen puncak tidak lagi mampu menjalankan sendiri seluruh bisnis perusahaan.

Beban tanggung jawab untuk menjalankan bisnis perusahaan perlu didistribusikan kepada manajemen bawah dan karyawan. Timbullah kebutuhan perlu mendistribusikan kepada manajemen bawah dan karyawan. Timbullah kebutuhan untuk memberdayakna karyawan guna membangun responsibility based organizarion, suatu organisasi yang seluruh personelnya (manajemen dan karyawan) bertanggung jawab atas bisnis perusahaan.

Cross Functional MindsetCross-functional mindset merupakan mindset yang cocok dalam mewujudkan sistem pengendalian manajemen untuk menghadapi lingkungan bisnis global. Tim lintas fungsional hanya akan efektif di dalam menjalankan organisasi lintas fungsional jika mereka memiliki mindset yang cocok dengan organissai tersebut. Proses untuk menghasilkan produk dan jasa menembus batas-batas antar fungsi. Dengan demikian manajemen atas aktivitas pembuatan produk dan jasa penyediaan jasa hanya akan berhasil jika batas-batas antarfungsi ditiadakan, baik secra fisik maupun secara mental.

Paradigma Lintas Fungsional

Paradigma lintas fungsional memandang organisasi sebagai berikut :

1. Suatu rangkaian system yang digunkan untuk melayani kebutuhan customer.

2. Suatu kumpulan shared competencies and resources yang disediakan untuk dimobilisasi guna memenuhi kebutuhan customer.

Sistem Penghargaan Berbasis KinerjaSetelah kinerja dan peran untuk mewujudkan kinerja ditetapkan, serta kompetensi inti untuk mewujudkan peran ditentukan, langkah selanjutnya dalam pengelolaan kinerja terpadu adalah mendesain sistem penghargaan berbasis kinerja dengan dua tujuan, yakni

(1) untuk meningkatkan kepastian bagi personel bahwa kinerja mereka akan diberipenghargaan.

(2) untuk meningkatkan kepuasan personel terhadap penghargaan sehingga meningkatkan nilai penghargaan bagi personel.

Kepastian suatu kinerja diberi penghargaan dan tingginya nilai penghargaan bagi personel inilah yang menjadi pemacu usaha personel dalam menggunakan kompetensi inti melalui peran mereka untuk menghasilkan kinerja. OperationsProduk lampu ini mengeluarkan produk lampu menggunakan remote control tornado. Serta dalam memproduksi berbagai produknya Philips menggunakan teknologi LED agar hasil lebih bagus. Tidak hanya itu, Philips selalu memperbaharui teknologi yang digunakan untuk berproduksi. Industry Growth Sales RateRabu, 26 September 2012| 13:16 WIBPasar Lampu Hemat Energi Masih Dikuasai Produk ImporNERACA

Jakarta Produk lampu hemat energi (LHE) impor masih mendominasi total konsumsi nasional dengan penjualan 190 juta unit. Angka tersebut melonjak 18,7% dibanding periode sama tahun lalu yang sekitar 160 juta unit. Suplai LHE lokal saat ini mencapai 30 juta unit yang diproduksi oleh 15 produsen LHE domestik.

Meski meningkat 50%, namun jumlah produk lokal masih rendah. Sementara, peredaran produk impor susah dibendung karena didorong konsumsi pasar Indonesia yang sangat tinggi, kata Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), John Mannopo, di Jakarta, Rabu (26/9).

Dia memperkirakan, pasokan LHE impor hingga akhir tahun 2012 mencapai 250 juta unit atau naik 13,6% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebanyak 220 juta unit. Perusahaan lampu lokal belum mampu memenuhi besarnya pasar lampu nasional yang selalu meningkat setiap tahun. Tahun ini, konsumsi lampu nasional mungkin bisa tumbuh 23% dari 260 juta unit tahun lalu menjadi 320 juta unit. Dari angka itu, perusahaan lampu domestik hanya mampu memenuhi 20 %, ujar Jhon.

Lebih jauh Jhon menambahkan, pasar lampu di dalam negeri masih besar sehingga produsen lokal didorong memacu produksinya. Selain itu, dia mengharapkan, perusahaan China yang juga sebagai importir agar membangun pabrik di Indonesia. Mereka jangan mencari enaknya saja dengan mendistribusikan produk dan mengincar pasar Indonesia yang besar, kata dia.

Sebenarnya, kata John, sejumlah perusahaan China menyatakan ketertarikannya menanamkan modal di Indonesia. Kalau terealisasi, dipastikan mampu memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap bisnis di Indonesia. Perusahaan lampu merupakan industri padat karya sehingga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia, kata John.

Sementara itu,Country President Schneider Electric Indonesia, Riyanto Mashan, mengatakan, Schneider Electric IT Indonesia, yang selama ini bergerak dalam spesialisasi manajemen energi, menawarkan teknologi data center yang mampu memanfaatkan konsumsi listrik secara optimal. Kami menargetkan optimalisasi konsumsi energi hingga 30%, kata Riyanto.

Schneider Electric meyakini kualitas manusia merupakan faktor penentu kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu, Schneider Electric secara aktif melakukan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat sekitarnya. Di Indonesia, Schneider Electric kerap mendukung berbagai event yang bertujuan untuk mengembangkan kompetisi SDM baik skala internasional, seperti halnya Asian Mensa Gathering, dan juga program berskala nasional.

Pengembangan SDMBeberapa kegiatan yang berorientasi terhadap pengembangan SDM di Indonesia antara lain PT Schneider Indonesia Goes to School yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Melalui program link and match ini, Schneider Electric berupaya menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja dengan cara membuka kelas kelistrikan dengan kurikulum khusus dan perlengkapan produk Schneider Electric bagi siswa-siswa SMK.

Hingga saat ini tercatat 50 siswa SMK pilihan yang sudah mengikuti kurikulum ini. Hasilnya, siswa-siswa tersebut telah mendapat gelar engineer dan dengan cepat terserap lapangan kerja, antara lain bekerja di PT Schneider Indonesia. Program tersebut diharapkan tercipta tenaga kerja yang mahir dan siap pakai.

Schneider Electric juga mendirikan Pusat Pelatihan kelistrikan yang berlokasi di bantul Yogyakarta dengan nama Bantul Electrical Training Center. Pusat pelatihan kelistrikan tersebut dibangun mencermati kebutuhan akan pengetahuan serta keahlian yang baik tentang pemasangan alat-alat elektrikal pasca gempa hebat yang melanda Yogyakarta beberapa tahun lalu.

Bali dipilih sebagai tempat penyelenggaraan karena pulau Bali dinilai telah mendunia. Selain itu, Bali juga sukses menjadi tuan rumah berbagai event internasional. Lebih dari 100 orang anggota Mensa dari 15 negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Australia, Jepang, Kanada, Afrika Selatan, Belanda, Jerman, Denmark, Hungaria, Amerika Serikat, Prancis, dan Serbia.

Anggota Mensa adalah orang-orang ber-IQ tinggi 2% dari populasi. Di masa sekarang, produktifitas intelektual jauh lebih tinggi nilainya dibandingkan produktifitas fisik Karenanya, pengembangan brain-power merupakan solusi paling efektif untuk meningkatkan taraf ekonomi bangsa.

Berangkat dari keprihatinan untuk menolong masyarakat Indonesia dengan taraf ekonomi rendah, Mensa Indonesia mengundang anggota Mensa Internasional (www.mensa.org). organisasi orang ber-IQ genius, untuk bersama-sama membahas dan merumuskan langkah-Iangkah komprehensif untuk mengangkat taraf ekonomi masyarakat miskin dengan cara memberdayakan brain-power mereka, ujar Ketua Mensa Indonesia, Sahat Simarmata.

Sumber: http://www.neraca.co.id/2012/09/26/pasar-lampu-hemat-energi-masih-dikuasai-produk-impor/ Relative Market Share PositionPT Philips Indonesia sebagai perusahaan multinasional, merupakan produsen terbesar di pasar perlampauan Indonesia selalu berupaya menghasilkan produk-produk yang inovatif, hemat energy dan ramah lingkungan. Philips masuk ke dalam pasar perlampuan Indonesia sejak tahun 1920 artinya Philips sudah berbisnis perlampuan sekitar 90 tahun di Indonesia dan saat ini sudah menjadi nomor satu(market leader) dengan menguasai pangsa pasar Indonesia lebih dari 45%. Sebagai market leader, Philips terkenal sebagai trend setter dan innovator sebagai perlampuan. Sejalan dengan issue dunia dan di Indonesia mengenai pasokan listrik yang terbatas terkait dengan bahan bakar yang semakin mahal, Philips sebagai produsen lampu selalu berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang hemat energy dan ramah lingkungan.Sumber: http://repository.mb.ipb.ac.id/39/5/E30-05-Prantommy-BabIPendahuluan.pdfTotal Rata-rata Tertimbang IFE Matrix

Total Rata-rata Tertimbang EFE Matrix

4.0

3.0

2.0

1.0

3.0

2.0

1.0

3.38

3.125

Relative Market Share Position