Makalah Psikologi Pendidikan Kelompok 1

download Makalah Psikologi Pendidikan Kelompok 1

of 22

Transcript of Makalah Psikologi Pendidikan Kelompok 1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Disusun Oleh: Kelompok 1 Rubaniyatur Rohmah (K 8408010) Hasta Adesti C. Santoso Ellyane Jatining P. Tri Nur Janah KN. (K 8408044) (K 8408056) (K 8408080) (K 8408104)

PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan sangatlah penting untuk mengetahui psikologi dari anak-anak didik yang ada disetiap tingkat satuan pendidikan, sebab itulah Psikologi pendidikan menjadi salah satu bagian pokok perhatian dalam dunia pendidikan. Pengertian Psikologi pendidikan yaitu ilmu yang membahas segi-segi psikologi dalam lapangan pendidikan. Dari sudut tingkah laku dan pebuatan manusia dalam segala macam situasi, maka psikologi pendidikan adalah studi ilmiah mengenai tingkah laku individu dalam situasi pendidikan. Tujuan Psikologi pendidikan adalah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku itu sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu seharusnya diubah, dibimbing melalui pendidikan. Masalah dan tujuan psikologi pendidikan akan jelas dimengerti apabila dibandingkan dengan filsafat pendidikan yang dapat menjawab atas pertanyaan apa dan mengapa. Sedangkan psikologi pendidikan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana. Jelaslah tujuan pendidikan bukan lapangan psikologi pendidikan, tetapi merupakan lapangan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikanlah yang mempelajari dan menentukan tujuan pendidikan, dan setelah tujuan itu ditentukan, maka timbulah suatu problem baru yang harus dipecahkan yaitu suatu problem yang berwujud bagaimanakah tujuan itu harus diperoleh (dicapainya), cara-cara manakah yang harus ditempuh disinilah tugas psikologi pendidikan. Sebab itulah psikologi pendidikan sangat berperan penting dalam cara-cara untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.

Salah satu aspek dari psikologi pendidikan manusia adalah perihal pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kedua istilah tersebut seringkali digunakan dalam dunia pendidikan dan juga dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang, banyak terjadi kerancuan pemahaman terhadap kedua kata tersebut (pertumbuhan dan perkembangan). Oleh karena itulah dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia guna memperjelas mengenai apa yang sebnarnya dibicarakan mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia. Sehingga setelah memahami apa sebenarnya yang dimaksud mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia, tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik dan juga tepat sasaran.

B.

Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan? 2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia? 3. Azas apa sajakah yang melandasi terjadinya perkembangan manusia? 4. Seperti apakah hukum perkembangan manusia? 5. Apa sajakah prinsip-prinsip perkembangan manusia? 6. Bagaimanakah periodisasi perkembangan yang dialami manusia?

C.

Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia 3. Untuk mengetahui azas yang melandasi terjadinya perkembangan manusia. 4. Untuk mengetahui hukum perkembangan manusia.

5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan manusia. 6. Untuk mengetahui periodisasi perkembangan yang dialami manusia.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses alamiah yang berlangsung secara kontinyu yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan yang keduanya saling bergantung satu dengan yang lainnya. Kedua proses tersebut tidak bisa dipisahkan dalam bentuk yang tegas berdiri sendirisendiri. Dalam usaha mempermudah memahaminya, pengertian dari kedua konsep tersebut dapat diartikan sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah suatu perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri manusia. 2. Perkembangan Perkembangan adalah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik dan psikis pada diri manusia yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar menuju kedewasaan.

Jadi, pertumbuhan lebih sempit dari perkembangan, pertumbuhan hanya mencakup fungsi fisik, sedangkan perkembangan mencakup fungsi fisik dan psikis serta lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan ini merupakan proses yang berkelanjutan menuju pada suatu kesempurnaan. Menurut STONE pertumbuhan dan perkembangan manusia

mempunyai ciri-ciri atau sifat sebagai berikut: 1. Stabil Artinya manusia sebagai suatu organisme sejak semula membutuhkan bahan untuk hidup yang tetap, dan akan menghasilkan perkembangan dengan kebutuhan yang tetap pula, misalnya manusia dalam hidupnya membutuhkan makanan, minuman, udara, dan sebagainya. Selain itu dalam proses tumbuh dan perkembangannya juga membutuhkan kasih saying, rasa aman, pergaulan, dan kebutuhan biologis lainnya. 2. Sensitif Artinya perlengkapan-perlengkapan pribadi manusia selalu peka terhadap perubahan-perubahan yang ada misalnya mata, syaraf kulit sangat peka terhadap rangsangan atau stimulus yang berasal dari luar dirinya. 3. Aktif Artinya seluruh bagian dalam pribadi manusia selalu dalam keadaan aktif misalnya bukannya terpisah-pisah, melainkan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. 4. Teratur Artinya seluruh bagian dari pribadi manusia tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya secara organis. 5. Kontinyu Artinya pribadi manusia selalu berkembang secara terus-menerus dari keadaan yang sederhana menuju kearah yang kompleks.

Selain

lima

sifat

perkembangan

tersebut

masih

ada

sifat

perkembangan lain yang bersifat khusus yaitu: 1. Individu Artinya bahwa setiap individu mempunyai ciri perkembangan tersendiri yang berbeda satu dengan yang lainnya. 2. Lokal Artinya situasi dan kondisi masyarakat akan mewarnai perkembangan individu-individu, sehingga terdapat perbedaan perkembangan. 3. Temporer Artinya setiap unit atau jangka waktu tertentu akan berbeda-beda dengan unit waktu yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap tahap waktu tertentu mempunyai peristiwa tertentu yang mempengaruhi warganya yang hidup waktu itu.

B.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pertumbuhan dan perkembangan manusia tidak berlangsung secara otomatis, melainkan sangat tergantung pada beberapa faktor yang berpengaruh secara simultan. Faktor-faktor tersebut adalah:1. Faktor Hereditas

Faktor hereditas dalam hal ini adalah sifat sifat atau ciri yang diperoleh pada seorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi kegenerasi melalui sel benih. Sifat sifat ciri pembawaan tersebut ada dari pembawaan sejak lahir, dan masih merupakan benih, yang masih merupakan kekuatan/potensi terpendam dalam diri seseorang. Potensi baru akan aktual dan tumbuh serta berkembangan setelah mendapatkan rangsangan rangsangan dan pengaruh dari luar/faktor eksten.

Dalam kedudukannya pada proses pendidikan, hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis. (Westy Soemanto:1987,78). Itulah sebabnya maka dalam dunia pendidikan juga dibutuhkan ilmu ilmu biologi yang memang mempunyai kaitan erat dengan psikologi pertumbuhan anak. a. Prinsip Prinsip Hereditas Prinsip dalam hal ini adalah aturan yang memang menjadi hukum atau bagian teori yang menjadi pedoman bagi ilmuan atau pengguna untuk menjadikan hereditas sebagai landasan pendidikan. Dari beberapa penelitian tentang prinsip hereditas menurut catatan (Tadjab:1994,29) bahwa diketemukan beberapa hal yang utama yakni : i. Prinsip reproduksi Artinya menghasilkan atau membuat kembali. Dalam hal ini proses penurunan sifat atau ciri hereditas tersebut melalui sel benih, kemudian cirinya dalam bentuk nyata, maka nak harus mengulang kembali dari awal pertumbuhan dan perkembangan serta pengalaman yang telah dialami oleh generasai pendahulunya.

ii.

Prinsip konformitas Yakni setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendir dalam hal ini tidak akan melahirkan atau menurunkan sifat sifat atau ciri ciri makhlik lain yang bukan ciri/sifatnya. Prinsip ini termasuk aliran yang menolak bahwa manusia adalah keturunan dari makhluk jenis lain.

iii.

Prinsip variasi Artinya setiap individu disamping mewarisi sifat atau ciri umum yang sama, juga mewarisi sifat atau ciri yang berbeda beda. Anak yang berasal dari orang tua yang sama, bahkan anak kembar sekalipun mempunyai sifat atau ciri yang berbeda. Adalah tidak benar bila dua orang manusia mempunyai sifat dan ciri yang persisi sama di muka bumi ini.

iv.

Prinsip regresi filial Adalah sifat atau ciri yang diturunkan dari generasi kegenerasi akan cenderung menuju kearah rata rata. Prinsip ini memberikan pengertian bahwa anak dari orang tua yang sangat cerdas menunjukkan kecenderungan untuk menjadi kurang cerdas daripada orang tuanya. Sebaliknya anak dari orang tua yang lemah akan cenderung menjadi lebih pintar

2.

Faktor Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah keadaan sekeliling anak, lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan person dan nonperson. Lingkungan Person adalah berupa pergaulan dengan manusia lain sedang Lingkungan Nonperson adalah meliputi keadaan iklim, letak rumah, ekonomi, dsb. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak secara individual tidak selalu sama, tetapi secara umum lingkungan berpengaruh

terhadap perkembangan anak, oleh karena itu kita harus mengusahakan anak kepada perkembangan yang positif menuju kedewasaan.

3.

Faktor Kematangan Fungsi Organis dan Psikis Berkembangnya suatu fungsi didorong oleh suatu kekuatan dari dalam yang dinamakan kematangan atau kepekaan. Proses kematangan ini ditandai oleh kematangan potensi dari organism baik fisik maupun psikis untuk maju secara lancar menuju perkembangan yang maksimal. Sehubungan dengan kematangan ini harus diusahakan agar pada saat kematangan, tidak terjadi rintangan yang menghambat perkembangan fungsi tersebut, sebab bila terjadi hambatan, akan menyebabkan kemunduran bagi perkembangan anak, sehingga anak mengalami kerugian.

4.

Faktor Manusia sebagai Subjek Bebas yang Berkemauan Anak dalam menerima pengaruh dari lingkungan tidaklah pasif, hal ini dikarenakan manusia sebagai makhluk yang mempunyai cipta, rasa, dan karsa mampu mengadakan seleksi, sehingga bisa menolak atau menerima pengaruh yang datang pada dirinya. Sebagai pribadi yang aktif, anak ikut aktif menentukan arah perkembangannya. Hal ini tidak berarti bahwa anak dalam perkembangannya dapat dilepaskan begitu saja, tanpa adanya rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh pendidik. Dalam usaha memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan, para ahli melakukan berbagai analisa yang kemudian melahirkan beberapa teori tentang perkembangan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pendidikan. Teori-teori perkembangan tersebut antara lain: a. Teori Nativisme Teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan semata-mata oleh faktor pembawaan yang telah dibawa sejak lahir. Selanjutnya dijelaskan bahwa sewaktu manusia itu dilahirkan telah dibekali potensi-potensi tertentu yang akan menentukan perkembangannya. Sedangkan faktor lingkungan termasuk didalamnya

pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap perkembangan manusia itu. Teori ini dikemukakan oleh Schopenhauer.

b. Teori Empirisme Teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia akan ditentikan oleh lingkungan termasuk pendidikan selama perkembangannya. Teori ini bertentangan dengan teori nativisme sebagai mana tersebut diatas. Selanjutnya teori ini menyatakan bahwa manusia yang dilahirkan itu merupakan kertas putih yang belum ditulis apapun. Jadi masih benar-benar bersih tanpa tulisan. Kemudian akan menjadi apakah kertas semacam itu? Hal ini tergantung kepada peranan lingkungan dan pendidikan yang diperoleh manusia(individu) selanjutnya. Teori empiris ini dipelopori oleh John Locke. c. Teori konvergensi Teori konvergensi ini merupakan gabungan antara teori nativisme dengan teori empirisme. Teori ini dikemukakan oleh William Stern. Menurut pendapatnya bahwa faktor-faktor diatas baik pembawaan maupun lingkungan yang termasuk didalamnya pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan manusia. Jadi perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor pembawaan atau dan faktor sebagai lingkungan(pendidikan). Sedangkan bakat dasar

kemungkinan yang telah ada pada masing-masing individu(manusia) perlu membutuhkan lingkungan yang sesuai agar hal itu dapat berkembang sebaik-baiknya. d. Teori Naturalisme Teori ini dikemukakan oleh J.J. Rousseau. Menurutnya manusia itu pada dasarnya baik, menjadi jahat karena pengaruh kebudayaan. Maka Rousseau menganjurkan untuk kembali kepada alam dan menjauhkan diri dari pengaruh kebudayaan. Pendidikan yang baik adalah memberi kebebasan kepada anak untuk berkembang menurut kodratnya yang baik, dan dalam mendidik guru tidak boleh memberikan hukuman karena hukuman akan datang dengan sendirinya dari alam. e. Teori Rekapitulasi

Teori ini dikemukakan oleh Stanley-Hall berdasar teori biologi dari Hachel yang mengatakan bahwa perkembangan jasmani manusia merupakan ulangan dari pertumbuhan jenisnya. Menurut teori rekapitulasi perkembangan anak dibagi menjadi lima masa yang tiap masa mempunyai ciri-ciri tertentu. Masa-masa tersebut adalah: a) Masa Berburu atau Masa Menyamun Yaitu masa dimana anak suka bermain menangkap binatang atau bermain menyelinap, yang berakhir pada umur 8tahun. b) Masa Menggembala Yaitu anak yang suka memelihara binatang, masa ini berakhir pada umur 10 tahun. c) Masa Petani Yaitu masa dimana anak suka menanam tanaman-tanaman atau berkebun yang berakhir pada umur 12 tahun. d) Masa Pedagang Yaitu masa dimana anak suka bermain jual-beli, berlangsung pada umur 12 sampai 18 tahun e) Masa Industri Yaitu masa dimana anak suka membuat permainan dan barang kerajinan, mulai muncul pada umur 14 tahun. C. Azas Perkembangan Menurut analisis fenomenologis hal-hal atau kenyataan-kenyataan yang memungkinkan terjadinya perkembangan itu ada empat azas, antara lain:1. Azas Biologis

Anak adalah makhluk hidup, maka dia akan berkembang, agar perkembangan itu bisa berlangsung normal, maka keadaan biologis harus

normal pula. Keadaan biologis bisa berkembang normal, apabila kebutuhan-kebutuhan biologis terpenuhi secara normal.2. Azas Ketidakberdayaan

Anak manusia pada waktu lahir nampak sangat tidak berdaya bila dibandingkan dengan anak binatang. Ketidakberdayaan inilah yang memungkinkan manusia untuk berkembang secara luas. Karena manusia hidup dalam dunia yang terbuka maka kesempatan berkembang sangat luas, dan dalam perkembangannya manusia tidak dibatasi oleh instinkinstink seperti pada binatang sehingga manusia dalam perkembangannya membutuhkan pertolongan.3. Azas Keamanan

Terpenuhinya kebutuhan biologis pada anak belumlah cukup,untuk berkembang mencapai kedewasaan anak membuutuhkan rasa aman, kasih saying dan rasa terlindungi dari pendidik. Oleh karena itu pendidik harus mampu memberikan rasa aman tersebut kepada anak agar mereka bisa berkembang dengan baik.4. Azas Eksplorasi

Anak dalam hidupnya selalu mengadakan eksplorasi untuk menemukan sesuatu. Eksplorasi ini pada mulanya dilakukan melalui pancainderanya yang kemudian dilanjutkan dengan fungsi-fungsi psikis yang lain. Melalui eksplorasi inilah manusia berkembang, sehingga diwajibkan bagi pendidik untuk mempersiapkan fasilitas agar anak dapat mengadakan eksplorasi dengan baik. D. Aspek-Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu

E.

Hukum Perkembangan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologis diperoleh hasil berupa pendapat yang pasti yang dinamakan hukum perkembangan. Hukum perkembangan ini tidak sama dengan hokum dalam

ilmu pasti karena hokum perkembangan banyak mengandung pengecualian yang disebabkan adanya sifat individualitas pada manusia. Hukum perkembangan ini akan membantu para pendidik dalam memberikan bimbingan kepada anak karena berfungsi sebagai pedoman. Hukum-hukum tersebut adalah: 1. Hukum Kesatuan Organis Anak adalah kesatuan organ yang masing-masing organ dan fungsinya saling bersangkut paut saling pengaruh mempengaruhi sehingga merupakan suatu kesatuan sehingga masing-masing unsur dan fungsi baru mempunyai arti dalam hubungan dengan keseluruhan.

2. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri Dalam diri anak terdapat hasrat untuk mempertahankan diri yang nampak dalam bentuk nafsu untuk makan, minum, istirahat, menjaga diri dsb. Selain itu terdapat hasrat ingin tahu, ingin bergerak, ingin bermain dsb. Hasrat tersebut diatas akan mengembangkan pembawaan biologis maupun psikis dari anak. 3. Hukum Convergensi Anak pada waktu dilahirkan telah bersama dengan kodratnya yang berupa bakat dan kemampuan-kemampuan lain yang berkembang, selanjutnya perkembangan tersebut tidak akan mencapai kesempurnaan apabila lingkungan dimana anak itu berada tidak menunjang. Jadi pembawaan dan lingkungan merupakan faktor yang saling melengkapi perkembangan anak. 4. Hukum Tempo Perkembangan Tiap-tiap anak mempunyai tempo perkembangan yang berbeda, ada anak yang cepat dan ada anak yang lambat. Pada anak yang perkembangannya normal, perbedaan ini tidak tampak menonjol, tetapi pada anak yang tidak normal perbedaan ini akan tampak menyolok. 5. Hukum Irama Perkembangan Perkembangan anak disamping temponya tidak sama. Irama perkembangannyapun tidak sama. Irama perkembangan tersebut apabila digambarkan sebagai suatu garis tidaklah berupa garis lurus, melainkan berupa garis yang bergelombang dan gelombang antara anak satu dengan yang lain tidak sama. 6. Hukum Masa Peka Masa peka adalah suatu masa dimana suatu fungsi mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya. Masa peka ini hanya sekali selama hidup sehingga datangnya masa peka harus mendapat pelayanan dan

digunakan sebaik-baiknya, makin tepat pelayanan terhadap masa peka, anak akan semakin banyak dalam perkembangannya.

F.

Prinsip-Prinsip Perkembangan Secara garis besarnya peristiwa perkembangan manusia mempunyai atau mengikuti prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut:1.

Perkembangan itu mengikuti pola umum dan berlangsung secara teratur, dimulai dari pusat bagian-bagian, dari kepala ke kaki.

2.

Perkembangan menuju ke differensiasi dan integrasi, gerakan-gerakan dimulai dari gerak yang bersifat umum berkembang menjadi khusus dan selanjutnya terjadi koordinasi dan integrasi antara organ satu dengan organ yang lainnya.

3.

Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara berangsur-angsur, teratur terus menerus.

4.

Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya.

5.

Perkembangan adalah hasil dari peristiwa maturation, readiness dan learning.

6.

Perkembangan antara anak satu dengan yang lain berbeda.

G.

Periodisasi Perkembangan yang Dialami Manusia Periodisasi perkembangan individu satu dengan yang ini bertujuan lain untuk mempermudah berbeda dalam

memahami perkembangan manusia. Dimuka telah dijelaskan bahwa masing-masing perkembangannya. Meskipun masing-masing indvidu mempunyai ciri perkembangan yang berlainan, tetapi apabila dipandang secara umum, ternyata mempunyai ciri-ciri umum perkembangan yang sama antara individu satu dengan yang lainnya. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai sejak sebelum lahir yaitu sejak masih berada didalam kandungan. Selanjutnya pertumbuhan dan perkembangan tersebut terbagi menjadi lima periodesasi yaitu masa dalam kandungan, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua. Periodisasi ini tidak bertujuan

memisahkan secara ketat antara periode satu dengan yang lain, melainkan untuk memperjelas pengaruh periode yang mendahului terhadap periode berikutnya, karena perkembangan itu adalah suatu rentetan dimana perkembangan yang mendahului merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya, sehingga hal ini akan memudahkan pendidik dalam memberikan pelayanan kepada anak. Berikut penjelasan mengenai masing-masing periodisasi dalam perkembangan manusia:1.

Masa Dalam Kandungan Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai sejak bertemunya sel telur dan sperma. Setelah terjadinya pembuahan timbullah masa yang dinamakan masa zygot atau germ sel yang berlangsung sejak pembuahan samapai minggu kedua. Setelah minggu ketiga dinamakan masa embryonal yang berlangsung pada minggu ketiga sampai minggu keenam. Selanjutnya setelah minggu ke enam dinamakan masa fuetal yang berlangsung sejak minggu ke enam sampai lahir. Janin berada didalam kandungan selama 280 hari. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis dari ibunya, oleh karena itu ibu yang mengandung harus dijaga kondisi fisik dan psikisnya.

2.

Masa Kanak-Kanak Masa ini berlangsung sejak anak lahir sampai anak berumur 12 tahun yang terbagi menjadi menjadi tiga masa yaitu: masa bayi (berlangsung dari lahir sampai umur 1,5 tahun), masa anak kecil (dari umur 1,5 tahun sampai 6 tahun), kemudian masa anak sekolah umur 6 tahun sampai 12 tahun.

3.

Masa Remaja Masa remaja inipun terbagi menjadi tiga periode yaitu masa peural, masa pubertas, dan masa adolesen. Masa peural atau pra remaja berlangsung dari umur 12 tahun sampai 14 tahun, masa ini ditandai dengan adanya sifat suka menentang dan suka berkemlompok.

Masa pubertas atau remaja berlangsung dari umur 14 tahun sampai 18 tahun. Ciri yang menonjol pada masa ini adalah suka memuja dan merindukan sesuatu, sehingga masa ini dinamakan masa merindu puja yang tujuannya untuk mencari kegembiraan dan kepuasan. Masa adolensi atau masa remaja akhir berlangsung dari umur 18 tahun sampai 21 tahun. Pada masa ini kepribadian anak mulai terbentuk sehingga tidak banyak goncangan.4.

Masa Dewasa Masa ini berlangsung pada umur 21 tahun sampai 55 tahun. Pada masa ini individu menunjukkan kematangan jasmani dan rohani, keyakinan dan berpendirian tetap, mulai memikirkan hidup berkeluarga secara bersungguhsungguh, merasa bahwa dirinya mempunyai tanggung jawab sosial baik sebagai kepala keluarga maupun sebagai anggota masyarakat.

5.

Masa Tua Masa ini berlangsung pada umur 55 tahun sampai seseorang meninggal dunia. Masa ini ditandai dengan adanya kemunduran baik jasmani maupun rokhani yang diikuti oleh berkurangnya tanggung jawab yang dipikul pada masa dewasa.

Dari periodisasi tersebut anak setelah lahir akan mengalami perkembangan yang progresif sampai pada umur 21 tahun, sehingga dalam umur-umur ini semua fungsi biologis maupun psikis mengalami perkembangan sampai pada puncaknya. Setelah umur 21 tahun perkembangan mulai stabil, pada umur ini ditinjau dari segi biologis manusia berada pada mada produktif, yang berarti masa yang baik untuk menurunkan keturunan. Masa perkembangan manusia adalah masa regresif yaitu mulai menurunnya fungsi biologis maupun psikis.

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai esensi atau arti yang berbeda

meskipun kedua istilah tersebut saling digunakan secara bersamaan. Pertumbuhan adalah suatu perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri manusia. Sedangkan perkembangan adalah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik dan psikis pada diri manusia yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar menuju kedewasaan. Jadi, pertumbuhan lebih sempit dari perkembangan, pertumbuhan hanya mencakup fungsi fisik, sedangkan perkembangan mencakup fungsi fisik dan psikis serta lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan ini merupakan proses yang berkelanjutan menuju pada suatu kesempurnaan. Menurut STONE pertumbuhan dan perkembangan manusia mempunyai ciri-ciri atau sifat sebagai berikut: stabil, sensitif, aktif, teratur, dan kontinyu. Selain lima sifat perkembangan tersebut masih ada sifat perkembangan lain yang bersifat khusus yaitu: individu, local, dan temporer. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia antara lain: faktor hereditas, faktor lingkungan, faktor kematangan fungsi organis dan psikis, serta faktor manusia sebagai subjek yang bebas berkemauan. Selain hal-hal tersebut, pertumbuhan dan perkembangan juga mempunyai azas, hokum, prinsip, serta periodisasi tersendiri yang kesemuanya bertujuan untuk mempermudah pendidik melaksanakan tugasnya. Selain itu juga supaya pendidikan mencapai hasil sesuai sasaran dan menghasilkan anak didik yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dra. Warkitri, Dra. Chasiyah, Dra. Siti Mardiyanti.Perkembangan Peserta Didik.Departemen Pendidikan Nasional Universitas Sebelas Maret Surakarta.2002

http://free-makalah.blogspot.com/2010/07/pertumbuhan-danperkembangan-dalam.html

http://tatangjm.wordpress.com/psikologi-pendidikan/ Suryabrata, Sumadi, B.A, Drs, M.A., Ed.S, Ph.D.Psikologi Pendidikan.CV Rajawali.Jakarta:1990