makalah psikologi belajar

21
MAKALAH BELAJAR EFEKTIF Makalah ini dibuatgunamemenuhitugasmatakuliahpsikologipendidikan yang diampuolehZinal Arifin, S.Psi Disusunoleh : 1. Wildania 2. DiahHermawanYulintina 3. AnggaPradana PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN

description

belajar menyenangkan

Transcript of makalah psikologi belajar

MAKALAHBELAJAR EFEKTIFMakalah ini dibuatgunamemenuhitugasmatakuliahpsikologipendidikan yang diampuolehZinal Arifin, S.Psi

Disusunoleh :1. Wildania2. DiahHermawanYulintina3. AnggaPradana

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA TENGAH DI WONOSOBO2015

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGBelajarmemilikikedudukandanperanpentingdalamkehidupanmanusia, meskipunhasilbelajartidakselalumemilikidampakpositif.Banyakparaahli yang mendefinisikantentangbelajar. Namunsecaraumumbelajardapatdipahamisebagaihasilseluruhtingkahlakuindividu yang relative menetapsebagaihasilpengalamandaninteraksidalamlingkungan yangmelibatkan proses kognitif.[footnoteRef:2] [2: MuhibbinSyah, PsikologiBelajar,RajagrafindoPersada, Jakarta, 2002, hlm. 68.]

Adapun keberhasilan proses belajar selain ditentukan oleh faktor yang mempengaruhinya jugadipengaruhiolehpengkondisian diri dalam menerima pelajaran atau mengikuti proses belajar. Pengkondisian diri itu disebut sebagai proses belajar efektif, dimana terdapat sejumlah metode untuk mengkondisikan diri siap belajar dan sanggup menjadikan memproses pengalaman yang didapat menjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Makadalamhalini guru sebagaipengajardituntutuntukbisamenerapkanpembelajaranefektif yang tentunyaakanbersangkutandenganprinsip - prinsipdalambelajar.

B. RUMUSAN MASALAHMengingatluasnyacakupanmateritentangbelajar, makapenulishanyaakanmembahasbeberapamasalah yang kiranyamenjaditugaspenulis.1. Apakahbelajarefektifitu?2. Bagaimanakahprinsip prinsipdalambelajar yang harusdijalaniolehsiswa?3. Apakahfuntastic learning dapatmeningkatkankeefektifanbelajar?

C. TUJUAN MASALAHSetelahpemaparanmakalahini, diharapakan mahasiswadapatmendapatkanbeberapapengetahuanbaruyaitu :1. Belajarefektifsertahubungnnyadenganprinsipbelajar.2. Mengetahuiprinsipdalambelajar.3. Meningkatkankeefektifanbelajardengan fantastic learning.

BAB IIPEMBAHASAN1. BelajarEfektifSemuasiswapastiinginmendapatkanhasilmaksimaldariusahabelajarnya.Namun, kebanyakandarisiswatersebutmengalamikesulitandalambelajarsehinggamembuatmerekasemakinengganuntukbelajar.Guru yang bertanggungjawabataspembelajarandikelasharusmemutarotakuntukmembuatsiswamaubelajardanmendapatkanprestasi.Salah satuusaha yang dilakukanadalahdenganmenerapkanpembelajaranseefektifmungkin.Kata efektifmemilikiartiperubahan yang membawapengaruh, maknadanmanfaattertentu.Pembelajaran yang efektifditandaidengansifatnya yang menekankanpadapemberdayaansiswasecaraaktif.Pembelajaranmenekankanpadapenguasaanpengetahuantentangapa yang dikerjakan, tetapilebihmenekankanpadainternalisasi, tentangapa yang dikerjakansehinggatertanamdanberfungsisebagaimuatannuranidanhayatisertadipraktekkandalamkehidupanolehsiswa. Dapatdisimpulkanbahwapembelajaranefektifmerupakansebuah proses perubahanseseorangdalamtingkahlakudarihasilpembelajaran yang iadapatkandaripengalamandirinyadandarilingkungannya yang membawapengaruh, maknadanmanfaattertentu.Padahakikatpembelajaran yang efektifadalah proses belajarmengajar yang bukansajaterfokuskepadahasil yang dicapaipesertadidik, namunbagaimana proses pembelajaran yang efektifmampumemberikanpemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatandanmutusertadapatmemberikanperubahanperilakudanmengaplikasikannyadalamkehidupanmereka.Ciri-ciripengajaranEfektifdapatdiketahuidengan:a) Berpusatpadasiswab) Interaksiedukatif, Guru-Siswac) Suasanademokratisd) Metode yang bervariasie) Bahanbelajarbermanfaatf) Lingkungankondusifg) Suasanabelajarmenunjang2. Prinsip-PrinsipBelajarPrinsip prinsipbelajarperluditerapkankepadasiswa agar kualitashasilbelajarlebihmaksimal.Selainitu, denganprinsipdalambelajarinidapatmembantu guru untukmenetapkantindakan yang tepatsertasebagaipatokanmengajar.Prinsip prinsipituberkaitandenganperhatiandanmotivasi, keaktifan, keterlibatanlangsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikandanpenguatan, sertaperbedaan individual.a. PerhatianPerhatianmerupakansuatuaktifitaspsikologis.Perhatianmerupakanpemusatanataukonsentrasidariseluruhaktifitasindividu yang ditunjukkanpadasuatukumpulanobjek.Perhatiandipengaruhiolehperasaan, suasanahatidankemauan.b. MotivasiMenurut Sri Ruminidkk (2006:11-12), motivasimerupakankeadaanataukondisipribadipadasiswayangmendorongnyauntukmelakukankegiatan-kegiatantertentudengantujuanuntukmencapaiapa yang menjaditujuansiswa yang bersangkutan. Sehinggamotivasidapatdikatakansebagai motor penggerakdanpemberiarahsertatujuan yang ingindicapai.Sumbermotivasi :a) Datang daridalamindividu.b) Datangdarilingkungan.Jenis jenismotivasiberdasarkankeperluanstudipsikologis :a) Motif primer (motif yang tidakdipelajari)1. Doronganfisiologissepertilapar, hausbernafasdankebutuhanorganislainnya.2. Doronganumumsepertikasihsayang dan rasa takutb) Motif sekunder (motif yang dipelajaridanpengalaman)1. Takut yang dipelajari2. Motif- motif social sepertiinginditerimadandihargai3. Motif-motif objektifdaninteressepertiminat, eksplorasidanmanipulasic. Perbedaan individualPerbedaanindividudalampendidikandanpembelajaranmenerangkanperbedaan yang berkaitandengancarasiswadalamberfikir, berperasaandanbertindak. Hal inisangatpentingdikajikarenasalahsatupembelajaranefektifadalah proses pembelajaran yang memperhatikandanmeresponkebutuhansiswa. Perbedaanindividu yang dirasaperludikajidalampembelajaran, antara lain:a) Kecerdasan (intelligence)b) Bakat (aptitude)c) Keadaanjasmaniah (physical fitnees)d) Penyesuaian social danemosional (social and emotional adjustment)e) Latarbelakangkeluarga (family background)f) Hasilbelajar (academic achievement)g) Siswa yang cepatdanlambatdalambelajarh) Siswa yang mengalamikesulitan kesulitan jasmani, berbicara, danmenyesuaikandirisecara sociald. KeaktifanDalam proses belajar, siswaselalumenampakkankeaktifan. Keaktifanituberanekaragambentuknya.Mulaidarikegiatanfisik yang mudahkitaamatisampaikegiatanpsikis yang susahdiamati.e. Keterlibatanlangsung/berpengalamanDalambelajarmelaluipengalamanlangsungsiswatidaksekedarmengamatisecaralangsungtetapiiaharusmenghayati, terlibatlangsungdalamperbuatan, danbertanggungjawab terhadaphasilnya. Pentingnyaketerlibatanlangsungdalambelajardikemukakanoleh John Dewey denganLearning by doing nya.Belajarsebaiknyadialamimelaluiperbuatanlangsung.Belajarharusdilakukanolehsiswasecaraaktif, baik, individual maupunkelompok, dengancaramemecahkanmasalah.Guru bertindaksebagaipembimbingdanfasilitator.f. PengulanganTeoriPsikologiDayamenerangkanbahwabelajaradalahmelatihdaya-daya yang adapadamanusia yang terdiriatasdayamengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikirdansebagainya.Denganmengadakanpengulanganmakadaya dayatersebutakanberkembang. Sepertihalnyapisau yang selalu di asahakanmenjaditajam, makadaya-daya yang dilatihdenganpengadaanpengulangan pengulanganakanmenjadisempurna.g. TantanganAgar padaanaktimbul motif yang kuatuntukmengatasihambatandenganbaikmakabahanbelajarharuslahmenantang.Tantangan yang dihadapidalambahanbelajarmembuatsiswabergairahuntukmengatasinya.Bahanbelajar yang baru, yang banyakmengandungmasalah yang perludipecahkanakanmembuatsiswatertantangmempelajarinya. Pelajaran yang memberikesempatanpadasiswauntukmenemukankonsep-konsep, prinsip-prinsip, dangeneralisatersebut.Dan belajar yang telahdiolahsecaratuntasoleh guru sehinggasiswatinggalmenelansajakurangmenarikbagisiswa.h. BalikandanpenguatanSiswaakanbelajarlebihbersemangatapabilamengetahuidanmendapatkanhasil yang baik. Apalagi, hasil yang baikakanmenjadibalikan yang menyenangkandanberpengaruhbaikbagiusahabelajarselanjutnya. NamundoronganbelajaritumenurutB.F.Skinnertidaksajaolehpenguatan yang menyenangkantetapijuga yang tidakmenyenangkan.Ataudengan kata lainpenguatanpositifmaupun negative dapatmemperkuatbelajar (Gage dan Berliner, 1984:272).Selainituadaprinsip prinsipbelajar lain yang penuliskutipdaribukuPsikologiPendidikan[footnoteRef:3], antara lain: [3: Mustaqim.2008. PsikologiPendidikan.PustakaPelajar: Yogyakarta]

1. Belajarakanberhasiljikadisertaitujuandankemauantertentu2. Belajarakanlebihberhasiljikadisertaiberbuat, latihandanulangan3. Belajarlebihberhasiljika member sukses yang menyenangkan4. Belajarlebihberhasiljikatujuanbelajarberhubungandenganaktifitasbelajaritusendiriatauberhubungandengankebutuhanhidupnya5. Belajarlebihberhasiljikabahan yang sedangdipelajariataudipahami, bukansekedarmenghafalfakta6. Dalam proses belajarmemerlukanbantuandanbimbingandari orang lain7. Hasilbelajardibuktikandenganadanyaperubahandaridalamdirisipelajar8. Ulangandanlatihandiperlukan,akantetapiharusdidahuluiolehpemahamanNamunpadadasarnyakonseppertamadankeduamenunjukkanpengertian yang sama.3. Belajar MenyenangkanBelajar menyenangkan atau yang disebut denganJoyfull Learning, berasal dari kata joyfull yang berarti menyenangkan, sedangkan learning adalah pembelajaran.Dave Meier menyatakan bahwa belajar menyenangkan (joyfull learning) adalah system pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna, pemahaman nilai yang membahagiakan pada diri siswa.Menurut Paulo F, joyfull learning adalah pembelajaran yang didalamnya tidak ada lagi tekanan, baik tekanan fisik maupun psikologis. Sebab, tekanan apapun namanya hanya akan mengerdilkan pikiran siswa, sedangkan kebebasan apapun wujudnya akan dapat mendorong terciptanya iklim pembelajaran (learning climate) yang kondusif.Menurut Bambang Yulianto, joyfull learning yaitu membuat kelas yang menyenangkan, dan jangan monoton.Menurut Armanto, joyfull learning yaitu pendekatan yang dapat membuat siswa memiliki motivasi untuk terus mencari tahu, dan untuk terus belajar.Maka Joyfull Learning (Pembelajaran Menyenangkan) adalah pendekatan yang digunakan oleh pengajar yang dalam hal ini adalah guru, untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang disampaikan yang dikarenakan suasana yang menyenangkan dan tanpa ketegangan dalam menciptakan rasa senang.Pembelajaran yang menyenangkan perlu dipahami secara luas, yaitu pembelajaran yang bukan semata mata mengharuskan anak anak untuk tertawa terbahak bahak, bukan hanya yang selalu diselingi dengan lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah, melainkan sebuah pembelajaran yang didalamnya terdapat kohesi yang kuat antara guru dan murid dalam suasana yang sama sekali tidak ada tekanan, pembelajaran yang dinikmati siswa.Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik.Perasaan yanag mengasyikkan mengandung unsure inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu. Dan yang ada hanyalah jalinan komunikasi yang saling mendukung satu sama lain.Selain itu pembelajaran perlu memberikan tantangan kepada siswa untuk berpikir, mencoba, dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Dengan demikian, diharapkan kelak siswa menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai kemampuan yang kompetitif (berdaya saing)

Tujuan pembelajaran joyfull learning Tujuan dari pembelajaran yang menyenangkan sendiri adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar dari pelajar.Membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia.Cara atau teknik menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan berhasila. Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), menyenangkan, menarik, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan namun harapan untuk sukses tinggib. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan, artinya penjelasan guru sesuai dengan kenyataan yang sekiranya siswa pernah melihat atau mengalaminya, sehingga tidak terlalu jauh antara pelajaran dengan bayangan siswac. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yaitu ketika belajar dilakukan bersama, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu jeda teratur, dan dukungan antusias.d. Melibatkan secara sadar semua indra dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan. Karena jika indra bergerak tidak bersamaan dengan kerja otak (melamun) maka pembelajaran tidak bisa efektife. Menantang otak siswa untuk dapat berpikir jauh kedepan dan mengekplorasikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami subjek pelajaranf. Mengonsolidasi bahwa yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode periode waspada yang relaks.Maka, dalam pembelajaran yang menyenangkan guru tidak membuat siswa :a. Takut salah dan dihukumb. Takut ditertawakan teman temanc. Takut dianggap sepele oleh guru atau temanDan di sisi lain, pembelajaran menyenangkan dapat membuat siswa :a. Berani bertanyab. Berani mencoba / berbuatc. Berani mengemukakan pendapat / gagasand. Berani mempertanyakan gagasan orang lain

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANBelajar efektif adalah sebuah proses perubahan seseorang dalam tingkah laku dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dari pengalaman dirinya dan dari lingkungannya yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pada hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.Prinsip prinsip belajar ada 8 yaitu :1. Perhatian2. Motivasi3. Perbedaan Individual4. Keaktifan5. Keterlibatan langsung / berpengalaman6. Pengulangan7. Tantangan8. Balikan dan penguatanPembelajaran Menyenangkan adalah pendekatan yang digunakan oleh pengajar yang dalam hal ini adalah guru, untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang disampaikan yang dikarenakan suasana yang menyenangkan dan tanpa ketegangan dalam menciptakan rasa senang.Cara atau teknik menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan berhasila. Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), menyenangkan, menarik, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan namun harapan untuk sukses tinggib. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan, artinya penjelasan guru sesuai dengan kenyataan yang sekiranya siswa pernah melihat atau mengalaminya, sehingga tidak terlalu jauh antara pelajaran dengan bayangan siswac. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yaitu ketika belajar dilakukan bersama, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu jeda teratur, dan dukungan antusias.d. Melibatkan secara sadar semua indra dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan. Karena jika indra bergerak tidak bersamaan dengan kerja otak (melamun) maka pembelajaran tidak bisa efektife. Menantang otak siswa untuk dapat berpikir jauh kedepan dan mengekplorasikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami subjek pelajaranf. Mengonsolidasi bahwa yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode periode waspada yang relaks.

B. SARANDemikian yang dapat kami sajikan dalam makalah ini. Mungkin masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Kami membuka lebar pintu kritik dan saran bagi yang berkenan, untuk pembenahan makalah ini. Sehingga kesalahan yang ada dapat dibenahi, serta menjadi pelajaran untuk pembuatan makalah yang lebih sempurna lagi.Kesalahan dalam belajar adalah sesuatu yang wajar dan maklum. Tetapi perlu adanya perbaikan sehingga kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi semua yang berkenan menelaah tulisan kami ini. Sekian, terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. 2007. PSIKOLOGI PENDIDIKAN :RefleksiTeoritisterhadapFenomena. ARR-RUZZ Media Group : JogjakartaChoirultrianggoro blog.http://artikelmakalahpendidikan4.blogspot.com/2013/05/hakikat-pembelajaran-efektif-belajar.html di unduhpada26-03-2015 pukul 12:34 wibhttp://hawinda.blogspot.com/2012/05/makalah-belajar-efektif.html di unduhpada 26-03-2015pukul 12:30wibhttps://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/prinsip-prinsip-belajar-dan-implikasinya-4/ di unduhpada 26-03-2015 pukul 12:50https://cakheppy.wordpress.com/2011/04/09/strategi-joufull-learning-belajar-menyenangkan/ di unduh pada 02-04-2015 pukul 13.00Makmun, AbinSyamsuddin. 2007. PSIKOLOGI PENDIDIKAN PerangkatSistemdanPengajaranModul. RemajaRosdakarya : BandungMustaqim. 2008. PsikologiPendidikan. PustakaPelajar : YogyakartaSyah, Muhibbin. 2002. Psikologibelajar. PT. Raja GrafindoPersada : Jakarta Syah, Muhibbin dan Kariadinata, Rahayu. 2009. Bahan Pelatian PAIKEM, memeo. UIN Sunan Gunung Djati Pres : Bandung

3