makalah PSDA

32
Teknik Sipil – S1 FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yang dimaksud dengan sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Sumber daya air merupakan sumber daya alam karunia Allah SWT, yang sangat diperlukan oleh manusia sepanjang masa dan menjadi bagian dari kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Semua kegiatan kehidupan manusia dari pangan hingga industri memerlukan air dengan kuantitas yang cukup dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Air tidak hanya diperlukan sebagai kebutuhan pokok untuk kehidupan tetapi juga dipergunakan sebagai komoditi ekonomi (Isnugroho, 2005: 88). Sumber daya air yang terdiri atas air, sumber air, dan daya air memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat di segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun ketahanan nasional. Dalam UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya air (untuk selanjutnya nanti akan disebut dengan UU No.7 Tahun 2004) juga sudah ditegaskan bahwa pada hakekatnya air tersebut mempunyaI fungsi sosial, ekonomi dan lingkungan. Pendayagunaan Sumber Daya Air | 1

Transcript of makalah PSDA

Page 1: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Yang dimaksud dengan sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air

yang terkandung di dalamnya. Sumber daya air merupakan sumber daya alam

karunia Allah SWT, yang sangat diperlukan oleh manusia sepanjang masa dan

menjadi bagian dari kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Semua

kegiatan kehidupan manusia dari pangan hingga industri memerlukan air dengan

kuantitas yang cukup dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Air tidak

hanya diperlukan sebagai kebutuhan pokok untuk kehidupan tetapi juga

dipergunakan sebagai komoditi ekonomi (Isnugroho, 2005: 88). Sumber daya air

yang terdiri atas air, sumber air, dan daya air memberikan manfaat untuk

mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat di segala bidang baik sosial,

ekonomi, budaya, politik maupun ketahanan nasional.

Dalam UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya air (untuk selanjutnya

nanti akan disebut dengan UU No.7 Tahun 2004) juga sudah ditegaskan bahwa

pada hakekatnya air tersebut mempunyaI fungsi sosial, ekonomi dan lingkungan.

a. Fungsi sosial yang dimaksud dalam UU No.7 tahun 2004 ini adalah

pemanfaatan sumber daya air untuk kepentingan umum (minum,

memasak, mencuci, mandi, dan pertanian);

b. fungsi lingkungan adalahpemanfaatan sumber daya air menjadi bagian dari

ekosistem sekaligus sebagai tempat kelangsungan flora dan fauna;

c. fungsi ekonomi adalah pemanfaatan sumber daya air untuk menunjang

kegiatan usaha (pasal 4 dan penjelasannya).

1.1.1. Wawasan Pengembangan Sumber Daya Air

Pengembangan sumber daya air adalah merupakan upaya pendayagunaan

sumber-sumber air secara terpadu dengan upaya pengelolaan, pengendalian dan

pelestariannya. Wawasan pengembangan sumber daya air adalah cara pandang

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 1

Page 2: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

atau cara memahami daripada upaya pendayagunaan sumber-sumber air secara

terpadu melalui kegiatan pengelolaan, pengendalian, dan pelestariannya.

Peningkatan kebutuhan akan air telah menimbulkan eksploitasi sumber daya air

secara berlebihan sehingga mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan

sumber daya air yang pada gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air.

Gejala degradasi fungsi lingkungan sumber daya air ditandai dengan fluktuasi

debit air di musim hujan dan kemarau yang semakin tajam, pencemaran air,

berkurangnya kapasitas waduk dan lainnya.

Disamping tantangan fisik tersebut, pengelolaan sumber daya air juga

mengalami tantangan dalam penanganannya seperti tidak tercukupinya dana

operasi dan pemeliharaan, lemahnya kordinasi antar instansi terkait dan masih

kurangnya akuntabilitas, transparansi serta partisipasi para pihak (stakeholders)

yang mencerminkan good governance dalam pengelolaan sumber daya air.

Sementara itu seiring dengan semangat reformasi disektor publik seperti

good governance, akuntabilitas publik, otonomi daerah dan pemberdayaan

keuangan daerah sebagaimana telah diamanatkan oleh TAP – TAP MPR dan UU

no.32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU no. 33/2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pada awal milenium ketiga ini

telah terjadi pula pergeseran paradigma pengelolaan sumber daya air, yang

dulunya pengelolaan secara sektoral berubah menjadi pengelolaan secara holistik,

komprehensif dan terpadu. Pengelolaan kebutuhan atau alokasi air tidak saja

untuk pertanian, domestik, perkotaan, industri dan kebutuhan lainnya tetapi air

juga sebagai komoditas ekonomi yang memiliki fungsi sosial yang berwawasan

lingkungan. Pengembangan organisasi pengelola air diharapkan dapat menuju ke

desentralisasi dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan

pembiayaan sumber daya air.

1.2. Rumusan Masalah

Air merupakan sumber daya yang sampai saat ini belum dapat digantikan

dalam memberikan dukungan dan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup.

Sehingga keberadaan dan kualitasnya haruslah dijadikan prioritas utama dalam

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 2

Page 3: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

pelestarian fungsinya dalam memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup.

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan oleh manusia dan makhluk

hidup lainnya, dan mempunyai arti serta peran penting bagi berbagai sektor

kehidupan. Air merupakan sumber daya yang bersifat multi sektoral. Semakin

maju tingkat penghidupan masyarakat dan semakin canggih teknologi yang

digunakan, serta semakin banyak bermunculan industri yang membutuhkan air,

sedangkan jumlah air semakin lama relatif berkurang. Apabila semula air banyak

digunakan hanya untuk keperluan minum dan rumah tangga lainnya, kebutuhan

irigasi dan transportasi, namun di dalam perkembangannya air juga banyak

digunakan untuk proses industri, baik untuk bahan produksi maupun sebagai

pendingin mesin-mesin. Berkenaan dengan hal tersebut perlu adanya

pengembangan daerah pengaliran sungai /wilayah sungai untuk pelayanan

penyediaan air masyarakat dan pengaturan perencanaan, pengembangan dan

penggunaan air dan pemanfaatannya di berbagai sektor. Diundangkannya

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

Berdasarkan uraian di atas, diperlukan kegiatan pendayagunaan sumber

daya air yang lebih mudah dilaksanakan dan memberikan arahan dengan

keterlibatan peran serta masyarakat secara berkelanjutan.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya :

a. Mengetahui kegiatan-kegiatan Pendayagunaan Sumber Daya Air

b. Mengetahui cara memanfaatkan Sumber Daya Air secara berkelanjutan

c. Mengetahui wilayah-wilayah yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan

melakukan kegiatan Pendayagunaan Sumber Daya Air

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 3

Page 4: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendayagunaan Sumber Daya Air

Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan,

penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumberdaya air secara optimal,

berhasilguna dan berdayaguna. Pendayagunaan sumber daya air dilakukan melalui

kegiatan : penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan

pengusahaan Sumber Daya Air dengan mengacu pada pola pengelolaan Sumber

Daya Air yang ditetapkan pada setiap sungai. Pendayagunaan sumber daya air

ditujukan untuk memanfaatkan Sumber Daya Air secara berkelanjutan,

mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat secara adil.

Pendayagunaan sumber daya air dikecualikan pada kawasan suaka alam dan

kawasan pelestarian alam.

Pendayagunaan Sumber Daya Air diselenggarakan secara terpadu dan adil antar

sektor atau antar wilayah, maupun antar kelompok masyarakat dengan mendorong

pola kerjasama. Pendayagunaan Sumber Daya Air didasarkan pada: air hujan, air

permukaan, air tanah dgn mengutamakan pendayagunaan air permukaan.

Pendayagunaan Sumber Daya Air dilakukan dengan mengutamakan fungsi sosial

guna mewujudkan keadilan memperhatikan prinsip pemanfaatan air membayar

biaya jasa pengelolaan Sumber Daya Air, dan melibatkan peran masyarakat.

2.2. Pasal-pasal Mengenai Pendayagunaan Sumber Daya Air

Pasal-pasal yang berkaitan dengan kegiatan pendayagunaan sumber daya air,

yaitu:

1. Pasal 26 Pendayagunaan Sumber Daya Air

a) Dilakukan melalui kegiatan : Penatagunaan,Penyediaan, Penggunaan,

Pengembangan, dan Pengusahaan SDA dengan mengacu pada pola

pengelolaan SDA yang ditetapkan pada setiap sungai

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 4

Page 5: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

b) Ditujukan untuk : Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan,

Mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat

secara adil.

c) Pendayagunaan sumber daya air dikecualikan pada kawasan suaka alam

dan kawasan pelestarian alam.

KEGIATAN PENDAYAGUNAAN SDA

1. Pendayagunaan SDA diselenggarakan secara terpadu dan adil antar sektor

atau antar wilayah, maupun antar kelompok masyarakat dengan

mendorong pola kerjasama

2. Didasarkan pada:

Air hujan,

Air permukaan,

Air tanah dgn mengutamakan pendayagunaan air permukaan.

3. Setiap orang WAJIB mengunakan air se-HEMAT mungkin

4. Pendayagunaan SDA dilakukan dengan mengutamakan fungsi sosial guna

mewujudkan keadilan memperhatikan prinsip pemanfaatan air membayar

biaya jasa pengelolaan SDA, dan Melibatkan peran masyarakat

2. Pasal 27 Penatagunaan Sumber Daya Air

Dimaksudkan untuk menetapkan Zona Pemanfaatan Sumber Air

peruntukan air pada sumber air ZONA PEMANFAATAN SUMBER AIR.

Zona ini digunakan sebagai acuan untuk : Penyusunan atau perubahan

RT/RW, Rencana pengelolaan SDA pada wilayah sungai yang

bersangkutan

Penetapan zona pemanfaatan sumber air dilakukan dengan :

Mengalokasikan zona untuk fungsi lindung dan budi daya

Menggunakan dasar hasil penelitian dan pengukuran secara teknis

hidrologis

Memperhatikan ruang sumber air yg dibatasi oleh garis sempadan

sumber air

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 5

Page 6: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

Memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan

Melibatkan peran masyarakat sekitar dan pihak lain yang

berkepentingan dan

Memperhatikan fungsi kawasan

3. Pasal 28 Peruntukan air pada Sumber air

Penetapan peruntukan air pada sumber air adalah pengelompokan penggunaan air

yang terdapat pada sumber air ke dalam beberapa golongan penggunaan air

termasuk baku mutunya, misalnya mengelompokkan penggunaan sungai ke dalam

beberapa ruas menurut beberapa jenis golongan penggunaan air untuk keperluan

air baku untuk rumah tangga, pertanian, dan usaha industri. Pelaksanaannya pada

tiap daerah dilaksanakan dengan memperhatikan:

Daya dukung sumber air

Jumlah dan penyebaran penduduk serta proyeksi pertumbuhannya

Perhitungan dan proyeksi kebutuhan SDA

Pemanfaatan air yang sudah ada.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pengawasan pelaksanaan

ketentuan peruntukan air mengalokasikan zona untuk fungsi lindung dan

budi daya

4. Pasal 29-31 Penyediaan Sumber Daya Air

Dimaksudkan untuk : memenuhi kebutuhan air dan daya air memenuhi

berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitas. Penyediaan

sumber daya air dalam setiap wilayah sungai dilaksanakan sesuai dengan

penatagunaan sumber daya air yang ditetapkan untuk memenuhi

kebutuhan pokok, sanitasi lingkungan, pertanian, ketenagaan, industri,

pertambangan, perhubungan, kehutanan dan keanekaragaman hayati,

olahraga, rekreasi dan pariwisata, ekosistem, estetika, serta kebutuhan lain

yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penyediaan

air untuk memenuhi kebutuhan pokok merupakan prioritas utama

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 6

Page 7: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

penyediaan sumber daya air di atas semua kebutuhan. Penyediaan sumber

daya air direncanakan, ditetapkan dan dilaksanakan sebagai bagian dalam

rencana pengelolaan sumber daya air pada setiap wilayah sungai oleh

Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.

Pemerintah/Pemda dapat mengambil tindakan penyediaan SDA untuk:

memenuhi kepentingan yang mendesak berdasarkan perkembangan

keperluan, dan Keadaan setempat.

5. Pasal 32-33 Penggunaan Sumber Daya Air

Ditujukan untuk : pemanfaatan sumber daya air, dan prasarananya sebagai

media dan/atau materi. Pelaksanaannya sesuai dengan : penatagunaan dan

rencana penyediaan sumber daya air yang telah ditetapkan dalam rencana

pengelolaan sumber daya air wilayah sungai bersangkutan.

Penggunaan air untuk : memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari yang

dilakukan melalui prasarana SDA harus dengan persetujuan dari pihak

yang berhak atas prasarana yang bersangkutan. Apabila dalam

penggunaannya menimbulkan kerusakan pada sumber air, yang

bersangkutan WAJIB mengganti kerugian. Setiap orang/badan usaha

dalam penggunaan air berupaya menggunakannya secara: daur ulang dan

menggunakan kembali air. Dalam keadaan memaksa (bersifat darurat),

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mengatur dan menetapkan

penggunaan sumber daya air untuk : kepentingan konservasi, (misal:

penggelontoran sumber air di perkotaan dg tingkat pencemaran sangat

tinggi), persiapan pelaksanaan konstruksi, (misal: mengatasi kerusakan

mendadak pada prasarana SDA), pemenuhan prioritas penggunaan sumber

daya air. (misal: pemenuhan kebutuhan air minum saat kekeringan).

6. Pasal 34-44 Pengembangan Sumber Daya Air

Ditujukan untuk : peningkatan kemanfaatan fungsi SDA guna memenuhi

kebutuhan air baku untuk: rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata,

pertahanan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 7

Page 8: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

keperluan lainnya (kegiatan konstruksi). Pelaksanaan pengembangan SDA

tanpa harus merusak lingkungan. Diselenggarakan berdasarkan rencana

pengelolaan SDA dan RTRW yang telah ditetapkan dengan

mempertimbangkan : Daya dukung SDA, Kekhasan dan aspirasi daerah

dan masyarakat setempat, Kemampuan pembiayaan, dan Kelestarian

keanekaragaman hayati dalam SDA. Pelaksanaannya dilakukan melalui

konsultasi publik, dengan tahapan survei, investigasi, perencanaan, serta

berdasarkan pada kelayakan teknis, lingkungan hidup, dan ekonomi.

Potensi dampak yang mungkin timbul akita pelaksanaan pengembangan

SDA harus ditangani secara tuntas dengan melibatkan berbagai pihak yang

terkait pada tahap perencanaan. Jenis Pengembangan SDA : Air

permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya.

Yang dimaksud dengan sumber air permukaan lainnya, antara lain, situ,

embung, ranu, waduk, telaga. dan mata air (spring water) : Air tanah pada

cekungan air tanah, Air hujan, Air laut yang berada di darat.

Air Permukaan

Pengembangan air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air

permukaan lainnya dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik dan

fungsi sumber air yang bersangkutan

Air Tanah

Merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan

kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya

sulit dilakukan. Pengembangan air tanah pada cekungan air tanah

dilakukan secara terpadu dalam pengembangan sumber daya air pada

wilayah sungai dengan upaya pencegahan terhadap kerusakan air tanah.

Air Hujan

Pengembangan Fungsi Dan Manfaat Air Hujan. Dilakukan dengan

mengembangkan Teknologi Modifikasi Cuaca. Teknologi Modifikasi

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 8

Page 9: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

Cuaca : upaya dengan cara memanfaatkan parameter cuaca dan kondisi

iklim pada lokasi tertentu untuk tujuan meminimalkan dampak bencana

alam akibat iklim dan cuaca. Pemanfaatan awan dengan teknologi

modifikasi cuaca dapat dilaksanakan oleh Badan usaha dan perseorangan

setelah memperoleh izin dari Pemerintah.

Air Laut

Pengembangan Fungsi Dan Manfaat Air Laut. Dilakukan dengan

memperhatikan fungsi lingkungan hidup, untuk keperluan usaha tambak

dan sistem pendinginan mesin. Badan usaha dan perseorangan dapat

melakukan usaha pengembangan air laut setelah memperoleh izin

pengusahaan sumber daya air dari Pemerintah dan/atau Pemerintah

Daerah. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum Rumah

Tangga Dilakukan dengan mengembangkan sistem penyediaan air minum.

Menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Penyelenggaranya : Badan usaha miliki negara dan atau badan usaha milik

daerah. Dapat melibatkan Kopersi, badan usaha swasta dan masyarakat

dalam penyelenggaraannya. Tujuan pengaturan pengembangan sistem

penyediaan air minum : terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum

yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, tercapainya kepentingan

yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa pelayanan, dan

meningkatnya efisiensi dan cakupan pelayanan air minum. Pengaturan

pengembangan sistem penyediaan air minum diselenggarakan secara

terpadu dengan pengembangan prasarana dan sarana sanitasi. Untuk

mencapai tujuan pengaturan pengembangan system penyediaan air minum

dan sanitasi, Pemerintah dapat membentuk badan yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada menteri yang membidangi sumber daya air.

Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Untuk Pertanian. Dilakukan dengan

Pengembangan Sistem Irigasi. Pengembangan Sistem Irigasi (primer dan

sekunder) merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah, dengan

ketentuan: Lintas provinsi > Pemerintah, Lintas Kabupaten/Kota

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 9

Page 10: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

>Pemerintah Provinsi, Utuh pada satu kabupaten/kota > Pemerintah

Kabupaten/Kota ybs. Pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan

tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air, dengan kewenangan dan

tanggung jawab tetap pada pemerintah. Pengembangan sistem irigasi

primer dan sekunder dapat dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air

atau pihak lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, atas

supervisi pemerintah dan melibatkan masyarakat. Pengembangan Sda Utk

Industri & Pertambangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air baku

dalam proses pengolahan dan/atau eksplorasi. Pengembangan Sda Utk

Keperluan Ketenagaan, keperluan ketenagaan misalnya menggunakan air

sebagai penggerak turbin pembangkit listrik atau sebagai penggerak kincir.

Dilakukan untuk memenuhi keperluan sendiri dan untuk diusahakan lebih

lanjut. Memenuhi keperluan sendiri adalah penggunaan tenaga yang

dihasilkan hanya dimanfaatkan untuk melayani dirinya

sendiri/kelompoknya sendiri, sedangkan untuk diusahakan lebih lanjut

adalah penggunaan tenaga yang dihasilkan tidak hanya untuk keperluan

sendiri tetapi dipasarkan kepada pihak lain. Pengembangan Sda Air Utk

Perhubungan, dilakukan pada sungai, danau, waduk, dan sumber air

lainnya. Contoh Pengembangan sumber daya air untuk perhubungan antara

lain untuk media transportasi misalnya untuk lalu lintas air dan

pengangkutan kayu melalui sungai.

7. Pasal 45-49 Pengusahaan Sumber Daya Air

Diselenggarakan dgn memperhatikan fungsi sosial & kelestarian

lingkungan hidup. Pengusahaan SDA permukaan yang meliputi satu SWS

hanya dapat dilaksanakan oleh badan usaha milik negara atau badan usaha

milik daerah di bidang pengelolaan sumber daya air atau kerja sama antara

keduanya. Pengusahaan SDA permukaan yang meliputi satu wilayah

sungai adalah pengusahaan pada seluruh sistem sumber daya air yang ada

dalam wilayah sungai yang bersangkutan mulai dari hulu sampai hilir

sungai atau sumber air ybs. Pengusahaan SDA lainnya dapat dilakukan

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 10

Page 11: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

oleh perseorangan, badan usaha, atau kerja sama antar badan usaha

pemerintah (bukan badan usaha

pengelola sumber daya air wilayah sungai) atau swasta berdasarkan izin

pengusahaan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya.

Bentuk-Bentuk Pengusahaan, hrs sesuai persyaratan dalam perizinan:

Penggunaan air pada suatu lokasi

Pemanfaatan wadah air pada suatu lokasi tertentu (wisata air, olahraga

arung jeram, atau lalu lintas air)

Pemanfaatan daya air pada suatu lokasi tertentu (penggerak turbin

pembangkit listrik atau sebagai penggerak kincir)

Pengaturan dan Penetapan Alokasi Air Pada Sumber Air

Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, mengatur dan

menetapkan alokasi air pada sumber air untuk pengusahaan SDA oleh badan

usaha atau perseorangan. Alokasi air yang ditetapkan tidak bersifat mutlak, tetapi

dapat ditinjau kembali apabila persyaratan atau keadaan yang dijadikan dasar

pemberian izin dan kondisi ketersediaan air pada sumber air yang bersangkutan

mengalami perubahan yang sangat berarti dibandingkan dengan kondisi

ketersediaan air pada saat penetapan alokasi. Alokasi air untuk pengusahaan SDA

didasarkan pada rencana alokasi air yang ditetapkan dalam rencana pengelolaan

sumber daya air wilayah sungai bersangkutan, dengan tetap memperhatikan

alokasi air untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat.

Alokasi air untuk pengusahaan ditetapkan dalam izin pengusahaan sumber daya

air dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Jika rencana pengelolaan SDA belum

ditetapkan, izin pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai ditetapkan

berdasarkan alokasi air sementara (alokasi yang dihitung berdasarkan perkiraan

debit andalan dengan memperhitungkan kebutuhan pengguna air yang sudah ada.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 11

Page 12: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

Pengawasan Mutu Pelayanan

Pemerintah wajib melakukan pengawasan mutu pelayanan atas : Badan usaha

milik negara/badan usaha milik daerah pengelola sumber daya air dan badan

usaha lain dan perseorangan sebagai pemegang izin pengusahaan sumber daya air.

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi (menyerap,

mempelajari dan mendalami objek pengaduan dan merespon secara

proporsional/wajar) pengaduan masyarakat atas pelayanan dari badan usaha dan

perseorangan. Badan usaha dan perseorangan WAJIB ikut serta melakukan

kegiatan konservasi SDA dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

sekitarnya. Rencana pengusahaan SDA dilakukan melalui konsultasi publik.

Pengusahaan SDA diselenggarakan dengan mendorong keikutsertaan usaha kecil

dan menengah

Syarat Pengusahaan SDA

Pengusahaan SDA dlm suatu wil sungai yg dilakukan dengan membangun

dan/atau menggunakan saluran distribusi (misalnya pipa) hanya dapat

digunakan utk wil sungai lainnya bila masih terdapat ketersediaan air yang

melebihi keperluan penduduk pd wil sungai ybs.

Pengusahaan SDA didasarkan pada rencana pengelolaan sumber daya air

wilayah sungai ybs.

Pengusahaan Air Untuk Negara Lain

TIDAK DIIZINKAN , kecuali apabila penyediaan air untuk berbagai

kebutuhan telah dapat terpenuhi

Syarat Pengusahaan air utk negara lain : harus didasarkan pada rencana

pengelolaan SDA wilayah sungai ybs, serta memperhatikan kepentingan

daerah di sekitarnya, dilakukan melalui proses konsultasi publik oleh

pemerintah sesuai dengan kewenangannya, wajib mendapat izin dari

Pemerintah atas rekomendasi dari PEMDA dan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 12

Page 13: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

Rambu pengaturan mengenai Pengusahaan SDA

KETENTUAN UU No.11/1974 UU No. 7/2004 ttg SDA

Syarat bagi pihak swasta untuk melaksanakan pengusahaan SDA Cukup dg ijin

dari pemerintah, dan berpedoman pada asas usaha bersama dan kekeluargaan

(pasa11)

1. Ijin dari pemerintah (ps 45 ayat 3)

2. Tidak boleh meliputi seluruh WS (ps 45 ayat 4).

3. Berdasarkan rencana alokasi air. (ps 46 ayat 2)

4. Melalui konsultasi publik (ps 47 ayat 4)

5. Dilarang ditransfer keluar WS, kecuali SDA pada WS ybs surplus. (ps 48

ayat 1)

Kewajiban pihak swasta dalam pelaksanaan pengusahaan SDA Tidak mengatur

1. Memperhatikan fungsi sosial dan kelestariannya (ps 45 ayat 1)

2. Wajib ikut serta melakukan konservasi dan meningkatkan kesejahteraan

masy di sekitarnya. (ps 47 ayat 3)

3. Mendorong keikut sertaan UKM (ps 47 ayat 5)

Kewajiban Pemerintah Tidak mengatur

1. Pengawasan mutu layanan pengusaha (ps 47 ayat 1).

2. Fasilitasi pengaduan masyarakat(ps 47 ayat 2)

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 13

Page 14: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

1. Dilakukan secara menyeluruh yang mencakup upaya PENCEGAHAN,

PENANGGULANGAN, dan PEMULIHAN. (pasal 51 ayat 1)

2. Menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola

sumber daya air wilayah sungai dan masyarakat. (pasal 51 ayat 3)

3. Mengutamakan upaya PENCEGAHAN melalui perencanaan pengendalian

daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam POLA

pengelolaan sumber daya air. (pasal 51 ayat 2)

4. Upaya PENCEGAHAN lebih diutamakan pada KEGIATAN NONFISIK.

(pasal 53 ayat 2)

5. Kegiatan NONFISIK adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan

piranti lunak yang meliputi antara lain pengaturan, pembinaan,

pengawasan, dan pengendalian. (penjelasan pasal 53 ayat 2)

Pengendalian Daya Rusak Air: Pencegahan, Penanggulangan, Dan Pemulihan

(Pasal 51)

1. Pengendalian daya rusak air dilakukan secara menyeluruh yang mencakup

upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan. Yang dimaksud

dengan daya rusak air adalah daya air yang menimbulkan kerusakan

dan/atau bencana,yang antara lain berupa : banjir, erosi dan sedimentasi,

tanah longsor, banjir lahar dingin, tanah ambles, perubahan sifat dan

kandungan kimiawi, biologi, dan fisika air, terancam punahnya jenis

tumbuhan dan/atau satwa, wabah penyakit, intrusi; dan/atau perembesan,

Tidak ada atau kekurangan AIR? Menimbulkan bencana kekeringan.

Pengendalian daya rusak air diutamakan pada upaya pencegahan melalui

perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan

menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air.

2. Pengendalian daya rusak air diselenggarakan dengan melibatkan

masyarakat.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 14

Page 15: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

3. Pengendalian daya rusak air menjadi tanggung jawab Pemerintah,

Pemerintah Daerah, serta pengelola sumber daya air wilayah sungai dan

masyarakat.

Larangan Usaha Mengakibatkan Terjadinya Daya Rusak Air (Pasal 52) Setiap

orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan

terjadinya daya rusak air

Cara Pencegahan (Pasal 53)

1. Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik

maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai. Yang

dimaksud dengan : kegiatan fisik adalah pembangunan sarana dan

prasarana serta upaya lainnya dalam rangka pencegahan kerusakan/

bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air, kegiatan nonfisik adalah

kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak yang meliputi

antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian,

penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai adalah penyelarasan antara

upaya kegiatan konservasi di hulu dengan pendayagunaan di hilir.

2. Pencegahan lebih diutamakan pada kegiatan nonfisik.

3. Pilihan kegiatan ditentukan oleh pengelola sumber daya air yang

bersangkutan.

4. Ketentuan mengenai pencegahan kerusakan dan bencana akibat daya rusak

air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

Cara Penanggulangan (Pasal 54)

1. Penanggulangan daya rusak air dilakukan dengan mitigasi bencana. Mitigasi

bencana adalah kegiatankegiatan yang bersifat meringankan penderitaan

akibat bencana, misalnya penyediaan fasilitas pengungsian dan penambalan

darurat tanggul bobol.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 15

Page 16: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

2. Penanggulangan dilakukan secara terpadu oleh instansi-instansi terkait dan

masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana pada

tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

3. Ketentuan mengenai pencegahan kerusakan dan bencana akibat daya rusak air

diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Tanggung Jawab (Pasal 55)

1. Penanggulangan bencana akibat daya rusak air yang berskala nasional

menjadi tanggung jawab Pemerintah

2. Bencana akibat daya rusak air yang berskala nasional ditetapkan dengan

keputusan presiden

Tindakan Darurat (Pasal 56)

Dalam keadaan yang membahayakan, gubernur dan/atau bupati/walikota

berwenang mengambil tindakan darurat guna keperluan penanggulangan daya

rusak air. Keadaan yang membahayakan merupakan keadaan air yang luar biasa

yang melampaui batas rencana sehingga jika tidak diambil tindakan darurat

diperkirakan dapat menjadi bencana yang lebih besar terhadap keselamatan

umum.

Pemulihan Daya Rusak Air (Pasal 57)

Pemulihan daya rusak air dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi

lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air.

Pemulihan menjadi tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Daerah,

pengelola sumber daya air, dan masyarakat.

Ketentuan mengenai pemulihan daya rusak air diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah.

Pengendalian Air Permukaan dan Air Tanah (Pasal 58)

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 16

Page 17: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

1. Pengendalian daya rusak air dilakukan pada sungai, danau, waduk, rawa,

cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di

darat.

2. Ketentuan mengenai pengendalian daya rusak air pada sungai, danau,

waduk dan/atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air

hujan, dan air laut yang berada di darat diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah.

Abrasi pantai?

Penanggulangan daya rusak air: dilakukan dengan mitigasi bencana.

Penanggulangan secara terpadu oleh instansi-instansi terkait dan

masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana

pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Penanggulangan bencana akibat daya rusak air yang berskala nasional

menjadi tanggung jawab Pemerintah.

Bencana akibat daya rusak air yang berskala nasional ditetapkan

keppres

Kewenangan Tindakan Darurat: gubernur dan/atau bupati/walikota

Pemulihan daya rusak air dilakukan dengan memulihkan kembali

fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air,

tanggung jawab oleh Pemerintah, pemerintah daerah, pengelola

sumber daya air, dan masyarakat.

Pengendalian daya rusak air dilakukan pada sungai, danau, waduk,

rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang

berada di darat.

Preventif untuk suatu tindakan untuk mencegah terjadinya bencana dan atau

mencegah terjadinya efek yang berbahaya pada komunitas atau instalasi yang

penting.

Berikut ini beberapa contoh klasifikasi umum tindakan preventif :

Lembaga dan instansi terkait harus terlibat dalam usaha pencegahan;

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 17

Page 18: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

Pembangunan dam atau tanggul untuk mengontrol banjir sehingga

pada nantinya tidak menimbulkan kerugian masyarakat, bangunan dan

instansi lain, persediaan pangan, alat-alat produksi dan penghidupan

dan lain-lain.

Pengontrolan titik/daerah rawan gerakan tanah pada musim kemarau.

Segala upaya dalam mengantisipasi kekeringan: misal identifikasi,

rencana tindak, menyiapkan cadangan air

Mitigasi (REDUKSI) Ú Tindakan-tindakan yang bertujuan untuk mereduksi

dampak bencana baik dampak ke

komunitas (jiwa), harta benda maupun dampak ke infrastruktur.

Asas Mitigasi

Umum

Bencana memberikan kesempatan yang langka untuk memperkenalkan

tindakan mitigasi

Mitigasi dapat diperkenalkan dengan 3 macam konteks: rekonstruksi,

investasi baru dan lingkungan yang ada. Setiap kesempatan berbeda

akan mengenalkan tindakan yang aman.

Prioritas

Dalam kondisi sumber daya alam yang terbatas, prioritas harus

diberikan untuk perlindungan kelompok sosial penting,

Pelayanan kritis dan sektor ekonomi vital.

Monitoring Dan Evaluasi

Tindakan mitigasi perlu dimonitor dan dievaluasi secara kontinyu sehingga

untuk merespon perubahan pada pola bencana, daerah rawan dan sumbernya.

Pengelolaan

Tindakan mitigasi adalah kompleks dan interdependen, dan mereka

memiliki tanggung jawab yang luas. Oleh karena itu kepemimpinan

yang efektif dan koordinasi adalah penting untuk menciptakan

keberhasilan.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 18

Page 19: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

Mitigasi akan menjadi lebih efektif jika tindakannya tentang keamanan

terhadap bencana disebarluaskan melalui perbedaan yang banyak atas

aktivitas menyeluruh.

Tindakan mitigasi aktif yang mengandalkan pada dorongan akan lebih

efektif daripada tindakan pasif yang berdasarkan hukum dan

pengendalian terbatas.

Mitigasi harus terintegrasi dan tidak terisolasi dari elemen perencanaan

bencana terkait, seperti kesiap siagaan, pertolongan dan rekonstruksi.

Institusionalisasi

Tindakan mitigasi harus berkelanjutan sehingga mencegah keresahan

masyarakat dalam jangka panjang antara bencana besar.

Komitmen politis adalah penting untuk permulaan dan kelangsungan

mitigasi.

KESIAGAAN/PREPAREDNESS

Kesiagaan â Suatu aksi/aktifitas yang membuat pemerintah, organisasi,

masyarakat, perorangan (stakeholders) dapat merespons bencana yang bakal

terjadi dengan cepat, tepat, efektif, efisien dan benar

Beberapa Contoh Tindakan Kesiagaan:

Formulasi tindakan dan RAB yang akurat, up-to-date dengan rencana

pencegahan bencana.

Perlengkapan khusus untuk tindakan emergency seperti evakuasi

penduduk atau perpindahan sementara ke tempat yang aman.

Perlengkapan sistem peringatan.

Komunikasi emergency.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat.

Progam pelatihan termasuk latihan dan tes.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 19

Page 20: makalah PSDA

Teknik Sipil – S1FPTK UPI

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan,

penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumberdaya air secara optimal,

berhasil guna dan berdayaguna. Pendayagunaan sumber daya air dilakukan

melalui kegiatan : penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan

pengusahaan Sumber Daya Air.

Hal ini telah tercantum dalam UU No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

Air. Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, mengatur

dan menetapkan alokasi air pada sumber air untuk pengusahaan SDA oleh badan

usaha atau perseorangan.

Alokasi air untuk pengusahaan ditetapkan dalam izin pengusahaan sumber

daya air dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Jika rencana pengelolaan SDA

belum ditetapkan, izin pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai

ditetapkan berdasarkan alokasi air sementara.

b. Saran

Untuk menjaga persediaan Sumber Daya Air, kita diperlukan kegiatan

pendayagunaan sumber daya air yang lebih mudah dilaksanakan dan memberikan

arahan dengan keterlibatan peran serta masyarakat secara berkelanjutan.

Pendayagunaan Sumber Daya Air | 20