Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

49
MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN “LAPORAN ARUS KAS” Disusun Oleh Kelompok 4: 1. M. Adhiatmaja Fredyra Pangastika 12030112220061 2. Precilia Prima Queena 12030112220044

description

akuntansi pemerintahan - psap no. 03 laporan arus kas

Transcript of Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Page 1: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN“LAPORAN ARUS KAS”

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. M. Adhiatmaja Fredyra Pangastika 12030112220061

2. Precilia Prima Queena 12030112220044

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIUNIVERSITAS DIPONEGORO

2013

Page 2: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

PERNYATAAN NO. 03

LAPORAN ARUS KAS

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar akuntansi Pemerintahan, pasal 4 ayat (1) Pemerintah menerapkan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual. SAP Berbasis Akrual adalah

SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan

finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan

dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam

APBN/APBD. SAP berbasis akrual tercantum dalam Lampiran I PP 71 Tahun

2010.

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual paragraf 60

menyatakan bahwa Laporan keuangan pemerintah terdiri dari laporan pelaksanaan

anggaran (budgetary reports), laporan finansial, dan Catatan atas Laporan

Keuangan. Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran

dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Laporan finansial terdiri dari

Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas.

CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos

laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan

yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan

finansial.

1. PENDAHULUAN

A. Tujuan

Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur

penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis

mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan

dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,

investasi, pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.

Informasi ini bertujuan untuk pertanggungjawaban dan

pengambilan keputusan.

Page 3: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

B. Ruang Lingkup

Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan

laporan keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun

laporan arus kas sesuai dengan standar ini untuk setiap periode

penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan

keuangan pokok.

Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan kecuali

perusahaan negara/daerah.

C. Manfaat Informasi Arus Kas

Informasi arus kas berguna sebagai:

indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta

berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas

yang dibuat sebelumnya.

alat pertanggunjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar

selama periode pelaporan.

jika dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas

memberikan informasi kepada pengguna informasi dalam

mengevaluasi perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan dan

struktur keuangan pemerintah.

2. DEFINISI

Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki

oleh pemerintah sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana

manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat

diperoleh baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat

diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan

yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan

sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan

budaya.

Page 4: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Arus Kas

Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas

pada Bendahara Umum Negara/Daerah.

Aktivitas operasi

aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas

yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu

periode akuntansi.

Aktivitas investasi

aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas

yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta

investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas.

Aktivitas pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu

dibayar kembali dan/atau penerimaan kas yang akan diterima

kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan

komposisi utang dan piutang jangka panjang.

Aktivitas non anggaran

Aktivitas non anggaran adalah penerimaan atau pengeluaran kas

yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer,

dan pembiayaan pemerintah.

Aktivitas transitoris

Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan atau pengeluaran

kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, pendanaan, dan

investasi.

Basis akrual

Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh

transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar.

Beban

Page 5: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban transfer

Beban transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau

kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada

suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan

perundang-undangan.

Dana cadangan

Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung

kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak

dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.

Ekuitas

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih

antara aset dan kewajiban pemerintah.

Entitas pelaporan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari satu atau

lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan

laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Kas

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat

dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.

Kas daerah

Kas daerah adalah tempat penyimpana uang daerah yang

ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung

seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran

daerah.

Kas negara

Kas negara adalah tempat penyimpana uang Negara yang

ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Page 6: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan

membayar seluruh pengeluaran negara.

Kemitraan

Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang

mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang

dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan atau hak

usaha yang dimiliki.

Kurs

Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang.

Mata uang asing

Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan

entitas.

Mata uang pelaporan

Mata uang pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan

dalam menyajikan laporan keuangan.

Metode biaya

Metode biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai

investasi berdasarkan harga perolehan.

Metode ekuitas

Metode ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai

investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut

kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas

kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi

(investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi.

Metode langsung

Metode langsung adalah metode penyajian arus kas dimana

pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto

harus diungkapkan.

Metode tidak langsung

Metode tidak langsung adalah metode penyajian laporan arus kas

dimana surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-transaksi

operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan

Page 7: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

(accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan

datang, serta unsur penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kas

yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.

Pendapatan-LO

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan.

Pendapatan transfer

Pendapatan transfer adalah pendapatan berupa penerimaan uang

atau hak untuk menerima uang oleh entitas pelaporan dari suatu

entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-

undangan.

Penerimaan kas

Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara

Umum Negara/Daerah.

Pengeluaran kas

Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari

Bendahara Umum Negara/Daerah.

Periode akuntansi

Periode akuntasi adalah periode pertanggungjawaban keuangan

entitas pelaporan yang periodenya sama dengan periode tahun

anggaran.

Perusahaan negara/daerah

Perusahaan negara/daerah adalah badan usaha yang seluruh atau

sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah pusat/daerah.

Setara kas

Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat liquid yang

siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai

yang signifikan.

Tanggal pelaporan

Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode

pelaporan.

Pos luar biasa

Page 8: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa

yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan

operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada

di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.

3. KAS DAN SETARA KAS

Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka

pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas,

investasi jangka pendek harus segera diubah menjadi kas dalam jumlah

yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan.

4. ENTITAS PELAPORAN ARUS KAS

Entitas pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih

entitas akuntansi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

berupa laporan keuangan. Entitas laporan dimaksud terdiri dari:

a. Pemerintah pusat.

b. Pemerintah daerah.

c. Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan

pemerintah pusat.

d. Satuan organisasi di lingkungan pemerintahan pusat/daerah atau

organisasi lainnya.

Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas

adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.

5. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS

Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan

transitoris memberikan informasi yang memungknkan para pengguna

laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi kas

dan setara kas pemerintah. Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi

arus kas dari beberapa aktivitas, misalnya transaksi pelunasan utang yang

terdiri dari pelunasan pokok utang dan bunga utang. Dalam hal entitas

Page 9: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

bersangkatan masih membukukan penerimaan dan pengeluaran dalam

buku kas berdasarkan akun pelaksanaan anggaran maka laporan arus kas

dapat disajikan dengan mengacu pada akun-akun pelaksanaan anggaran

tersebut. Yang dimaksud dengan akun-akun pelaksanaan anggaran adalah

akun yang berhubungan dengan pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan,

dan transaksi non anggaran yang di dalam Laporan Arus Kas

dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, investasi aset non keuangan,

pembiayaan, dan non anggaran.

A. Aktivitas Operasi

1) Arus masuk kas dari aktivitas operasi diperoleh dari:

Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Hibah

Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah

dan Investasi lainnya

Penerimaan lain-lain/penerimaan dari pendapatan

luar biasa

Penerimaan Transfer

2) Arus keluar kas dari aktivitas operasi digunakan untuk:

Pembayaran Pegawai

Pembayaran Barang

Pembayaran Bunga

Pembayaran Subsidi

Pembayaran Hibah

Pembayaran Bantuan Sosial

Pembayaran lain-lain/kejadian luar biasa

Pembayaran Transfer

B. Aktivitas Investasi

1) Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:

Penjualan Aset Tetap

Penjualan Aset lainnya

Pencairan Dana cadangan

Page 10: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Penerimaan dari Divestasi

Penjualan Investasi dalam bentuk sekuritas

2) Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:

Perolehan Aset tetap

Perolehan Aset lainnya

Pembentukan Dana cadangan

Pernyertaan Modal pemerintah

Pembelian Investasi dalam bentuk sekuritas

C. Aktivitas Pendanaan

1) Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan:

Penerimaan utang luar negeri

Penerimaan dari utang obligasi

Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah

daerah

Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan

negara

2) Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan:

Pembayaran pokok utang luar negeri

Pembayaran pokok utang obligasi

Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada

pemerintah daerah

Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada

perusahaan negara

D. Aktivitas Transitoris

Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK

dan penerimaan transitoris seperti kiriman uang masuk dan

penerimaan kembali uang persediaan dari bendahara pengeluaran.

Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFK

dan pengeluaran transitoris seperti kiriman uang keluar dan

pemberian uang persediaan kepada bendahara pengeluaran.

Page 11: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

6. PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI,

INVESTASI, PENDANAAN, DAN TRANSITORIS

Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan

cara:

a) Metode Langsung

Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan

dan pengeluaran kas bruto.

b) Metode Tak Langsung

Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan

transaksi-transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral)

atau pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang

lalu/yang akan datang, serta unsur penerimaan dan pengeluaran

dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan

pendanaan.

Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan

metode langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi.

Keuntungan penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut:

a) Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan

arus kas di masa yang akan datang.

b) Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan.

c) Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto

dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi.

7. PELAPORAN ARUS KAS ATAS DASAR ARUS KAS BERSIH

Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar

arus kas bersih dalam hal:

a) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerimaan

manfaat arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain

daripada aktivitas pemerintah.

Page 12: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi-transaksi yang

perputarannya cepat, volume transaksi banyak, dan jangka

waktunya singkat.

8. ARUS KAS MATA UANG ASING

Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibuktikan

dengan menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang

asing tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal

transaksi. Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar

negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada

tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan

akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas.

9. BUNGA DAN BAGIAN LABA

Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan bunga dan pengeluaran

beban untuk pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan

dari bagian laba peruasahaan negara/daerah harus diungkapkan secara

terpisah. Jumlah penerimaan pendapatan bunga yang dilaporkan dalam

arus kas aktivitas operasi adalah jumlah kas yang benar-benar diterima

dari pendapatan bunga pada periode akuntansi akuntansi yang

bersangkutan. Jumlah pengeluaran beban pembayaran bunga yang

dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi adalah jumlah pengeluaran kas

untuk pembayaran bunga pada periode akuntansi akuntansi yang

bersangkutan. Jumlah penerimaan pendapatan bagian laba perusahaan

yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi adalah jumlah kas yang

benar-benar diterima dari bagian laba perusahaan pada periode akuntansi

akuntansi yang bersangkutan.

Page 13: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

10. PEROLEHAN DAN PELEPASAN INVESTASI PEMERINTAH

DALAM PERUSAHAAN NEGARA/DAERAH/KEMITRAAN DAN

UNIT OPERASI LAINNYA

Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan

dicatat sebesar nilai kas yang dikeluarkan. Entitas melaporkan pengeluaran

investasi jangka panjang dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan

dalam arus kas aktivitas investasi. Arus kas yang berasal dari perolehan

dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya harus

disajikan secara terpisah dalam aktivitas investasi. Entitas mengungkapkan

seluruh perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit

operasi lainnya selama satu periode. Hal-hal yang diungkapkan adalah:

a) Jumlah harga pembelian atau pelepasan;

b) Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkan

dengan kas dan setara kas;

c) Jumlah kas dan setara kas pada perusahaan negara/daerah dan unit

operasi lainnya yang diperoleh atau dilepas; dan

d) Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yang diakui oleh

perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh

atau dilepas.

11. TRANSAKSI BUKAN KAS

Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan

penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam

laporan arus kas. transaksi tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan.

12. KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS

Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam

laporan arus kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di neraca.

13. PENGUNGKAPAN LAINNYA

Page 14: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang

signifikan yang tidak boleh digunakan oleh entitas. Hal ini dijelaskan

dalam catatan atas laporan keuangan.

14. TANGGAL EFEKTIF

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan ini berlaku efektif untuk

laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai

Tahun Anggaran 2010.

Page 15: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Data untuk simulasi akuntansi berbasis akrual

Berikut ini diberikan data yang ada di Pemda XYZ yaituSKPD X yang

mulai ada kegiatan pada tanggal 1 Januari 2012. SKPD X dibentuk pada akhir

tahun 2011 dan menempati sebidang tanah dan bangunan yang didalamnya telah

diisi dengan peralatan dan mesin yang lengkap. Menurut dokumen pembelian,

harga perolehan tanah sebesar Rp1.000.000.000,00, bangunan Rp.

2.000.000.000,00 serta peralatan dan mesin Rp300.000.000,00. Selanjutnya

dalam Tahun 2012 telah terjadi transaksi yang disajikan dalam Tabel 1 berikut

ini.

a. Bendahara pengeluaran menerima SP2D Uang Persediaan(UP) sebesar Rp5.000.000,00

b. Surat Ketetapan Retribusi yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp.150.000.000,00

c. Setoran retribusi yang sudah di-SKP-kan sebesar Rp.120.000.000,00 telah

disetorkan langsung ke Kas Daerahd. SKPD X menerima pendapatan retribusi yang tidak diterbitkan Surat

Ketetapan retribusi sebesar Rp 80.000.000,00e. Bendahara Penerimaan menyetorkan uang ke Kasda Rp80.000.000,00f. Dibayar gaji dan tunjangan Rp.20.500.000.00 dengan LSg. SKPD X membeli Alat Tulis Kantor (5.2.2.01.01) senilai Rp800.000,00 dan

dibayar dengan UPh. SKPD X membeli obat-obatan (5.2.2.02.04) senilai Rp13.000.000,00 dan

dibayar dengan SP2D LSi. SKPD X membeli mobil ambulan (5.2.3.03.10) yang dilengkapi dengan alat

kesehatan untuk keperluan darurat senilai Rp275.000.000 dengan SP2D LS (abaikan pajak)

j. Realisasi belanja barang dan jasa untuk ATK yang dibayar secara LS sebesar

Rp20.000.000 berdasarkan SP2D-LS Belanja Barang dan Jasak. Bendahara Pengeluaran menyetorkan sisa UP Rp4.200.000,00

Kondisi akhir tahun:

1. Persediaan ATK per akhir tahun Rp.100.000,00 dan persediaan obat-obatan

Rp 500.000,00

2. Rekening listrik bulan Desember 2011 Rp 5.300.000,00

3. Beban penyusutan tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp 50.000.000,00

Page 16: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Tgl Akun Debit Kredit

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m.

n.

131-Tanah Kantor 1.000.000.000 -133-Bangunan Kantor 2.000.000.000 -132-Peralatan dan mesin 300.000.000 -311-Ekuitas Dana-Diinvestasikan Dalam Aset Tetap - 3.300.000.000111-Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000.000 -0.0.0-RK-PPKD - 5.000.000115-Piutang Retribusi 150.000.000 -811.09-Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan - 150.000.0000.0.0-RK-PPKD 120.000.000 -115-Piutang Retribusi - 120.000.000111-Kas di Bendahara Penerimaan 80.000.000 -811.09-Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan - 80.000.0000.0.0-RK-PPKD 80.000.000 -111-Kas di Bendahara Penerimaan - 80.000.000911-Beban Gaji dan Tunjangan 20.500.000 -0.0.0-RK-PPKD - 20.500.000921-1-Beban Barang-ATK 800.000 -111-Kas di Bendahara Pengeluaran - 800.000921-2-Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000 -0.0.0-RK-PPKD - 13.000.000132-Peralatan dan mesin 275.000.000 -0.0.0-RK-PPKD - 275.000.000921-1-Beban Barang-ATK 20.000.000 -0.0.0-RK-PPKD - 20.000.0000.0.0-RK-PPKD 4.200.000 -111-Kas di Bendahara Pengeluaran - 4.200.000117-Persediaan 600.000 -921-1-Beban Barang-ATK - 600.000922-1-Beban jasa 5.300.000 -

o.219- Utang Beban Barang dan Jasa - 5.300.000991-Beban Penyusutan Aset Tetap 50.000.000 -137- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - 50.000.000

4.124.400.000 4.124.400.000

Penulis mengusulkan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dibentuk

dua unit akuntansi. Unit Akuntansi yang pertama bertanggung jawab

untuk menyusun Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas Neraca

serta Laporan Arus Kas. Unit akuntansi ini disebut Unit Akuntansi Finansial

Unit akuntansi kedua bertanggung jawab menyusun Laporan Realisasi Anggaran

Page 17: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

yang menurut penulis dapat disebut Unit Akuntansi Pelaksanaan

Anggaran.Kedua unit akuntansi dapat menggunakan sistem pembukuan ganda

(double entry) dalam membangun sistem akuntansinya.

Unit Akuntansi Finansial

Unit akuntansi ini melakukan menggunakam persamaan dasar akuntansi :

Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas Dana dan Pendapatan LO

Persamaan tersebut diaplikasikan dengan disiapkan Rekening/akun untuk

mendukung sistem akuntansi yaitu akun aset, akun kewajiban, akun ekuitas, akun

pendapatan LO serta akun beban LO.

Berdasarkan data di atas, unit akuntansi ini akan membuat jurnal

atas saldo awal, transaksi selama tahun berjalan serta data penyesuaian pada

akhir tahun. Jurnal yang dibuat oleh Unit Akuntansi Finansial tampak pada Tabel

2 sebagai berikut :

Jika jurnal tersebut diposting ke buku besar dan selanjutnya disusun

neraca saldo maka neraca saldo tersebut akan tampak pada Tabel 3 berikut.

Akun Debit Kredit111-Kas di Bendahara Penerimaan 0 0111-Kas di Bendahara Pengeluaran 0 0115-Piutang Retribusi 30.000.000 0117-Persediaan 600.000 0131-Tanah Kantor 1.000.000.000 0133-Bangunan Kantor 2.000.000.000 0132-Peralatan dan mesin 575.000.000 0137- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 0 50.000.000219- Utang Beban Barang dan Jasa 0 5.300.000311-Ekuitas Dana-Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 0 3.300.000.0000.0.0-RK-PPKD 0 129.300.000811.09-Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan 0 230.000.000911-Beban Gaji dan Tunjangan 20.500.000 0921-1-Beban Barang-ATK 20.200.000 0921-2-Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000 0922-1-Beban jasa 5.300.000 0991-Beban Penyusutan Aset Tetap 50.000.000 0- 3.714.600.000 3.714.600.000

Page 18: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Tabel 3 : Neraca Saldo Unit Akuntansi Finansial Ekuitas

Dari neraca saldo di atas akan disusun Laporan Operasional, Laporan

Perubahan serta Neraca Satuan Kerja Perangkat Daerah. Laporan Operasional

yang disusun berdasarkan neraca saldo tersebutdalam Tabel 4 di bawah ini.

PEMERINTAH DAERAH XYZ SKPD X

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012

(DALAM RUPIAH)

Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan 230.000.000Beban Operasional :Beban Gaji dan Tunjangan 20.500.000Beban Barang-ATK 20.200.000Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000Beban jasa 5.300.000Beban Penyusutan 50.000.000

Jumlah Beban operasional 109.000.000Surplus (defisit) Operasional 121.000.000

Tabel 4 : Laporan Operasional SKPD X

Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai pendapatan yang

diperoleh oleh SKPD selama tahun berjalan, Beban operasional yang meliputi

Beban gaji dan tunjangan, Beban Barang ATK, Beban Barang dan Jasa Obat-

obatan, Beban Jasa serta Beban Penyusutan. Jika jumlah pendapatan lebih

besar daripada jumlah beban operasional, maka selisihnya disebut Surplus

Operasional. Sebaliknya jika Pendapatan Operasional lebih kecil daripada Beban

Operasional selisihnya disebut defisit Operasional.

Selanjutnya disusun laporan Perubahan Ekuitas. Standar Akuntansi

Pemerintahan tidak memberi contoh Laporan Perubahan Ekuitas untuk Satuan

Kerja Perangkat Daerah, namun menurut penulis laporan perubahan ekuitas ini

menyajikan informasi mengenai Ekuitas pada awal tahun, surplus atau defisit

operasional tahun yang bersangkutan, Dampak Perubahan Kebijakan/Kesalahan

Akuntansi, dan lain-lain serta ekuitas akhir.

Sebelum kita lebih dalam membahas mengenai ekuitas, kita harus

membicarakan terlebih dahulu persamaan akuntansi yang berbunyi “Aset =

Page 19: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Kewajiban + Ekuitas”. Dalam akuntansi double entry, jika aset bertambah maka

penambahan aset akan diikuti oleh kenaikan kewajiban atau kenaikan ekuitas.

Saldo Ekuitas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) tidak hanya

dipengaruhi oleh surplus atau defisit operasional. Hal ini terjadi karena dalam

pengelolaan keuangan Negara/daerah, SKPD di satu sisi wajib menyetorkan

semua penerimaan kas ke Kas Daerah. Di sisi lain beban yang dikeluarkan oleh

SKPD didanai dari Kas Daerah dan pada akhir tahun semua uang kas yang ada di

SKPD harus disetorkan ke Kas Daerah. Hubungan keuangan antara SKPD dengan

Kas Daerah dalam praktik saat ini oleh SKPD dicatat dalam akun “RK-PPKD”.

Sehubungan dengan itu penulis mengusulkan untuk memasukkan pengaruh

kebijakan pengelolaan keuangan negara/daerah ini dalam laporan perubahan

ekuitas. Konkritnya, saldo akun RK-PPKD jika bersaldo kredit, yang

menunjukkan aliran kas masuk ke SKPD (diterima dari Kas Daerah), makasaldo

RK-PPKD tersebut akan ditambahkan ke Ekuitas, sementara itu jika akun RK-

PPKD bersaldo debit, yang menunjukkan aliran kas keluar dari SKPD (disetorkan

ke Kas Daerah), maka saldo RK-PPKD tersebut akan dikurangkan ke Ekuitas.

Saldo debit akun “RK-PPKD” mencerminkan bahwa SKPD yang

bersangkutan lebih banyak menyetor Kas ke Kasda dibanding SKPD kas yang

diterima dari Kasda. Ini artinya penambahan aset karena adanya surplus

(LRA)telah dialihkan dari SKPD ke PPKD, oleh karena itu saldo ekuitas harus

dikurangi. Sebaliknya jika rekening RK-PPKD bersaldo kredit penyetoran

uang ke Kasda lebih kecil daripada pembayaran yang dilakukan dari Kasda

untuk SKPD,yang artinya terjadi defisit, dan telah dialihkan ke PPKD sehingga

saldo RK-PPKD akan ditambahkan ke Ekuitas.

Setelah disusun Laporan Operasional sebagaimana terlihat di atas, SKPD

X dapat menyusun Laporan Perubahan Ekuitas sebagaimana nampakdalam Tabel

5 berikut ini.

PEMERINTAH DAERAH XYZ SKPD X

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012

(DALAMRUPIAH)

Ekuitas awal tahun 3300000000

Page 20: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Surplus operasional 121.000.000Ekuitas akhir tahun 3.421.000.000

Penyajian di atas dimaksudkan untuk menyajikan informasi bahwa

sebenarnya secara operasional, SKPD X menghasilkan surplus sebesar Rp

121.000.000,00 sehingga ekuitas dari SKPD X menjadi Rp3.421.000.000,00.

Namun karena semua penerimaan dan pengeluaran anggaran harus melalui Kas

Umum Daerah, maka ekuitas dana SKPD X menjadi Rp3.550.300.000,00 yaitu

saldo ekuitas akhir di laporan perubahan ekuitas di atas ditambah saldo kredit

rekening RK-PPKD. Saldo ekuitas akhir sebesar Rp3.550.300.000,00 dapat

dilihat di neraca SKPD X. Saldo ini tentu harus sama dengan total aset dikurangi

dengan kewajiban SKPD X per 31 Desember 2012.Neraca SKPD X per 31

Desember 2012 dapat dilihat dalam Tabel 6 berikut ini.

PEMERINTAH DAERAH XYZ SKPD X

NERACA

PER 31 DESEMBER 2012 (DALAM RUPIAH)

Aset Lancar :-Piutang Retribusi 30.000.000-Persediaan 600.000Jumlah aset lancer 30.600.000Aset Tetap :-Tanah Kantor 1.000.000.000-Bangunan Kantor 2.000.000.000-Peralatan dan mesin 575.000.000

3.575.000.000- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap -50.000.000Nilai Buku Aset Tetap 3.525.000.000Total Aset 3.555.600.000Kewajiban Dan EkuitasUtang Beban Barang dan Jasa 5.300.000- Ekuitas Dana 3.421.000.000- Saldo RK-PPKD 129.300.000Total ekuitas (3.421.000.000+ 129.300.000) 3.550.300.000Total kewaiban dan ekuitas 3.555.600.000

Tabel : 6 Neraca SKPD X

Perlakuan di atas juga sesuai dengan SE-BAKD-316 bahwa saldo akun

RK-PPKD dilaporkan sebagai bagian dari Ekuitas Dana. Menurut penulis akun

Page 21: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

RK-PPKD merupakan akun pembantu ekuitas yang terkait dengan pelaksanaan

anggaran. Dengan demikian jika pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran telah

disetujui oleh Bendahara Umum Daerah, jumlah pendapatan dan belanja serta

UP dan TUP sudah dipertanggungjawabkan makasaldo akun RK-PPKD

harus dikoreksi terhadap akun ekuitas. Untuk mengetahui jumlah yang sudah

dipertanggungjawabkan dan untuk keandalan informasi yang dihasilkan, maka

perlu dilakukan rekonsiliasi antara Unit Akuntansi Finansial dengan Unit

Akuntansi Pelaksanaan Anggaran bahkan dengan Bendahara Umum Daerah.

Dipindahkannya jumlah yang sudah dipertanggungjawabkan ke ekuitas

juga agar neraca SKPD menggambarkan adanya hubungan antara jumlah aset

yang dikuasai oleh suatu SKPD dengan kewajiban dan ekuitas SKPD yang

bersangkutan. Hal ini sesuai dengan PSAP 01 berbasis akrual Lampiran I PP 71

tahun 2010, paragraph 84Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.

PSAP 01 berbasis Akrual (Lampiran I PP 71 tahun 2010) Paragraph 85

mengatakan bahwa Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada

Laporan Perubahan Ekuitas. Paragraf ini terutama memang untuk pelaporan

tingkat pemerintah daerah yang laporannya dihasilkan dari penggabungan

laporan keuangan dari berbagai SKPD dan BUD (PPKD). Dalam proses

penggabungan, akun RK-PPKD nanti akan dieliminasi dengan akun RK-SKPD

yang ada di laporan keuangan BUD.

Akun pendapatan dan beban saldonya tidak akan menjadi saldo awal

tahun berikutnya, sehingga akun pendapatan dan beban harus dipindahkan ke

akun ekuitas sehingga akun Pendapatan dan Beban bersaldo nol. Jurnal penutup

yang dibuat akan tampak pada Tabel 7 berikut.

Akun Debit KreditPendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan 230.000.000

Beban Gaji dan Tunjangan 20.500.000Beban Barang-ATK 20.200.000

Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000Beban jasa 5.300.000Beban Penyusutan 50.000.000Ekuitas Dana 121.000.000

Page 22: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

RK-PPKD 129.300.000

Ekuitas Dana 129.300.000Jumlah 359.300.000 359.300.000

Tabel 7 : Jurnal Penutup Unit Akuntansi Finansial

Unit Akuntansi Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan anggaran daerah dilakukan dengan berpedoman pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku. UU no 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara,pasal 13 ayat 2 mengatakan bahwa semua penerimaan

dan pengeluaran daerah dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah.

Permendagri 13 Tahun 2006 sebagaimana terakhir diubah dengan Permendagri

21 Tahun 2011, pasal 122 ayat (1) mengatakan bahwa semua penerimaan

daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusanpemerintahan

daerah dikelola dalam APBD.Masih dalam Permendagri yang sama, pasal 127

ayat(1) mengakatakan bahwa semua pendapatan daerah dilaksanakan melalui

rekening kas umum daerah

Peratuan Pemerintah 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah pasal 57 ayat 2 mewajibkan bendahara penerimaan untuk menyetorkan

seluruh penerimaannya ke rekening kas Umum Daerah selambat-lambatnya

dalam waktu 1 (satu) hari kerja.

Permendagri 55 Tahun 2008 tentang Tatacara Penatausahaan dan

Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya,

Lampiran III angka 3 huruf B terkait dengan pertanggungjawaban Bendahara

Pengeluaran diatur bahwa apabila terdapat Tambahan Uang Persediaan (TU)

yang tidak digunakan maka uang tersebut harus disetorkan ke Kas Daerah dan

surat tanda setoran atas penyetoran itu dilampirkan sebagai lampiran

pertanggungjawaban TU. Selanjutnya masih dalam permendagri yang sama

pada Lampiran III angka 3 huruf D dikatakan bahwa Pertanggungjawaban

fungsional dibuat oleh Bendahara Pengeluaran dan disampaikan kepada PPKD

selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban

fungsional bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja

terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri bukti

Page 23: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

setor Uang Persediaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mestinya uang yang

ada di Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran harus disetorkan ke

Kas Daerah. Kondisi ideal ini yang melandasi usulan penulis dalam menyusun

arsitektur akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya

dalam tulisan ini penulis menggunakan pendekatan yang menggunakan akun RK-

PPKD dan RK-SKPD untuk mencatat transaksi keuangan antara SKPD dengan

BUD terkait dengan realisasi anggaran SKPD. RK-PPKD dipandang rekening

ekuitas.

Pada awal tahunn anggaran SKPD dapat diberikan Uang Persediaan.

Pengaruh dari transaksi ini adalah uang yang ada di Bendahara Pengeluaran

bertambah dan RK-PPKD bertambah. Kondisi ini dapat dituangkan dalam

persamaan akuntansi sebagai berikut :

Kas di Bendahara Pengeluaran = RK-PPKD.

Persamaan ini nanti akan berkembang manakala ada setoran pendapatan

daerah yang diterima oleh bendahara penerimaan sehingga persamaan itu akan

menjadi :

Kas di Bendahara Penerimaan + Kas di Bendahara Pengeluaran =

RK-PPKD + Pendapatan

Tentunya SKPD tidak akan menggunakan persamaan akuntansi

tersebut. Sebagai gantinya SKPD akan menyusun akun buku besar yang banyak

dan nama akunnya disesuaikan kebutuhan. Untuk tujuan konsolidasi laporan

keuangan mestinya pemerintah daerah sudah menetapkan peraturan kepala daerah

terkait dengan penggunakan akun buku besar.

Berdasarkan data di atas unit akuntansi Pelaksanaan Anggaran yang

bertanggungjawab untuk menyusun Laporan realisasi Anggaran akan membuat

jurnal yang nampak pada Tabel 8 sebagai berikut :

Tanggal Akun Debit Kredit

a. 1.1.1.03.01-Kas di Bendahara Pengeluaran 5000.000 00.0.0.0.0-RK-PPKD 0 5.000.000

Page 24: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

0.0.0.0.0-RK-PPKD 120.000.000 04.1.2.01.01-Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan 0 120.000.000

1.1.1.02.01-Kas di Bendahara Penerimaan 80.000.000 04.1.2.01.01-Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan 0 80.000.000

0.0.0.0.0-RK-PPKD 80.000.000 01.1.1.02.01-Kas di Bendahara Penerimaan 0 80.000.000

5.1.1.01.01-Belanja Gaji 20.500.000 00.0.0.0.0-RK-PPKD 0 20.500.000

5.2.2.01.01-Belanja Barang dan jasa-ATK 800.000 01.1.1.03.01-Kas di Bendahara Pengeluaran 0 800.000

5.2.2.02.04-Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000 00.0.0.0.0-RK-PPKD 0 13.000.000

5.2.3.03.10-Belanja Modal Ambulance 275.000.0000.0.0.0.0-RK-PPKD 0 275.000.000

5.2.2.01.01-Belanja Barang dan jasa-ATK 20.000.000 00.0.0.0.0-RK-PPKD 0 20.000.000

k. 0.0.0.0.0-RK-PPKD 4.200.000 01.1.1.03.01-Kas di Bendahara Pengeluaran 0 4.200.000

493.500.000 493.500.000

Tabel : 8 Jurnal Unit Akuntansi Pelaksanaan Anggaran

Dalam ilustrasi di atas, pencatatan atas penerimaan uang oleh Bendahara

Penerimaan menggunakan pendekatan pendapatan yaitu yang dikredit akun

“Pendapatan”.Jika menggunakan pendekatan Pendapatan dan pada akhir tahun

terdapat kas di Bendahara Penerimaan yang belum disetor, maka dilakukan

penyesuaian dengan mendebit akun Pendapatan dan mengkredit akun Pendapatan

yang ditangguhkan.

Terdapat pendekatan lainyaitu transaksi penerimaan pendapatan oleh

bendahara pengeluaran dicatat dengan mendebit akun Kas di Bendahara

Penerimaan dan mengkredit akun Pendapatan yang ditangguhkan. Jika

Page 25: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

digunakan pendekatan ini, maka setiap terjadi penyetoran uang dari Bendahara

Penerimaan ke Kas Daerah perlu dua jurnal yaitu jurnal pertama mendebit akun

RK-PPKD dan mengkredit akun Kas di Bendahara Penerimaan. Jurnal kedua

adalah mendebit akun Pendapatan yang ditangguhkan dan mengkredit akun

Pendapatan.

Selanjutnya jurnal tersebut di atas diposting ke akun buku besar yang

sesuai dan dari buku besar tersebut akan disusun neraca saldo sebagaimana

terlihat pada Tabel 8 berikut ini.

PEMERINTAH DAERAH XYZ SKPD X

NERACA SALDO

PER 31 DESEMBER 2012

Nomor dan nama akun Debit Kredit1.1.1.03.01-Kas di Bendahara Pengeluaran 0 01.1.1.02.01-Kas di Bendahara Penerimaan 0 00.0.0.0.0-RK-PPKD 0 129.300.0004.1.2.01.01-Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan 0 200.000.0005.1.1.01.01-Belanja Gaji 20.500.000 05.2.2.01.01-Belanja Barang dan jasa-ATK 20.800.000 05.2.2.02.04-Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000 05.2.3.03.10-Belanja Modal Ambulance 275.000.000 0- 329.300.000 329.300.000

Tabel 9 : Neraca Saldo Unit Akuntansi Pelaksanaan Anggaran

Berdasarkan neraca saldo di atas disusun Laporan Realisasi

Anggaran yang tampak berikut ini:

PEMERINTAH DAERAH XYZ DINAS KESEHATAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012

(DALAM RUPIAH)

Keterangan Anggaran Realisasi SelisihPendapatan Retribusi Kesehatan 190.000.000 200.000.000 10,000,000Belanja :

Page 26: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Belanja Gaji 21.000.000 20.500.000 -500,000Belanja Barang dan jasa-ATK 21.500.000 20.800.000 -700,000Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 14.000.000 13.000.000 -1000,000Belanja Modal Ambulance 280.000.000 275.000.000 -5,000,000Jumlah Belanja 336.500.000 329.300.000 -7,200,000Surplus (defisit) (146.500.000) (129.300.000) 17.200.000 Tabel 10 : Laporan Realisasi Anggaran

Untuk menyusun Laporan Realisasi Anggaran, kolom realisasi diisi dari

neraca saldo di atas. Sementara itu, data anggaran dapat diperoleh dari DPA

setelah perubahan. Data anggaran ini sebenarnya dapat juga dijurnal atau

menurut SE.900/743/BAKD tahun 2007, tentang Modul Akuntansi Pemerintah

Daerah, data anggaran dapat ditulis di header dari masing-masing akun

pendapatan dan belanja.

Saldo akun pendapatan, belanja tidak akan menjadi saldo awal tahun

berikutnya, sehingga menurut penulis akun-akun tersebut pada akhir tahun harus

ditutup yaitu dengan mendebit akun Pendapatan dan mengkredit akun berbagai

belanja. Sementara itu selisihnya akan dimasukkan di sisi debit atau kredit akun

RK-PPKD.

Jurnal penutup yang dibuat pada akhir Tahun 2012 oleh unit

akuntansi pelaksanaan anggaran adalah sebagai berikut :

Akun Debit Kredit

RK-PPKD 129.300.000

Pendapatan Retribusi Kesehatan 200.000.000

Belanja Gaji 20.500.000Belanja Barang dan jasa-ATK 20.800.000

Belanja Barang dan Jasa-Obat obatan 13.000.000

Belanja Modal Ambulance 275.000.000

Jumlah 329.300.000 329.300.000Tabel 11 : Jurnal Penutup Unit Akuntansi Pelaksanaan Anggaran

Jika jurnal penutup ini diposting ke buku besar, maka semua akun

pendapatan, belanja akan bersaldo nol, sehingga akun-akun tersebut sudah siap

Page 27: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

untuk menampung transaksi pelaksanaan anggaran tahun berikutnya. Namun

Akun RK-PPKD belum tentu bersaldo nol manakala ada saldo Uang Persediaan

pada akhir tahun belum dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

BENTUK DAN STRUKTUR LAPORAN ARUS KAS

Bentuk dan struktur Laporan Arus Kas merupakan kerangka atau acuan

dalam penyajian Laporan Arus Kas. Bentuknya terdiri dari uraian berbagai

aktivitas yang disajikan secara stafel diurutkan dari atas ke bawah. Penyajian

didahului dengan arus kas masuk dan keluar berbagai aktivitas. Kemudian

disajikan saldo awal dan saldo akhir kas.

Struktur Laporan Arus Kas terdiri dari arus masuk dan keluar kas

berbagai aktivitas. Dari arus masuk dan arus masuk setiap aktivitas akan

diperoleh arus kas bersih dari setiap aktivitas. Arus kas bersih setiap aktivitas

dijumlahkan sehingga diperoleh kenaikan atau penurunan kas. Jika arus

penjumlahan arus kas bersih setiap aktivitas positif berarti ada kenaikan kas.

Sebaliknya jika penjumlahan arus kas bersih setiap aktivitas negatif maka terjadi

penurunan kas. Kenaikan atau penurunan kas akan ditambahkan dengan saldo

akhir sehingga diperoleh saldo akhir. Saldo akhir yang dihasilkan dari

penjumlahan ini harus sama dengan yang tercatat di neraca untuk masing-masing

akun yang berkaitan.

Aktivitas yang dijadikan dasar dalam penyajian Laporan Arus Kas terdiri

dari aktivitas operasi, aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Aktivitas

operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk

kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.

Aktivitas investasi aset nonkeuangan adalah aktivitas penerimaan dan

pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset

nonkeuangan lainnya. Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang,

piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan

Page 28: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

defisit atau penggunaan surplus anggaran. Aktivitas nonanggaran adalah

aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah.

Aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas diuraikan lebih

rinci sebagai berikut:

a. Aktivitas Operasi

Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan

kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk

membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa

mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:

1. Penerimaan Perpajakan;

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);

3. Penerimaan Hibah;

4. Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya;

dan

5. Transfer masuk.

Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pengeluaran:

1. Belanja Pegawai;

2. Belanja Barang;

3. Bunga;

4. Subsidi;

5. Bantuan Sosial;

6. Hibah;

7. Belanja Lain-lain; dan

8. Transfer keluar.

Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama

dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan surat

berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.

Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas

lain, yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan

Page 29: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian dana

tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini dijelaskan

dalam catatan atas laporan keuangan.

b. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan

Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan

penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan

sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung

pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dari:

1. Penjualan Aset Tetap;

2. Penjualan Aset Lainnya.

Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dari :

1. Perolehan Aset Tetap;

2. Perolehan Aset Lainnya.

c. Aktivitas Pembiayaan

Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan

surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap

arus kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan

datang.

Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan antara lain:

1. Penerimaan Pinjaman;

2. Penjualan Surat Utang Negara Pemerintah;

3. Hasil Privatisasi Perusahaan Negara/Daerah;

4. Penjualan Investasi Jangka Panjang Lainnya; dan

5. Pencairan Dana Cadangan.

Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan antara lain:

1. Pembayaran Cicilan Pokok Utang;

Page 30: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

2. Pembayaran Obligasi Pemerintah;

3. Penyertaan Modal Pemerintah;

4. Pemberian Pinjaman Jangka Panjang; dan

5. Pembentukan Dana Cadangan.

d. Aktivitas Nonanggaran

Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja

dan pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain

Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas

yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau

diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes.

Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum

negara/daerah.

Arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran meliputi penerimaan PFK dan

kiriman uang masuk. Sedangkan, arus keluar kas dari aktivitas nonanggaran

meliputi pengeluaran PFK dan kiriman uang keluar.

PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS

A. Entitas Penyaji Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas mempunyai ciri khas dalam penyajiannya. Tidak

seluruh entitas menyajikan Laporan Arus Kas. Laporan ini hanya disajikan oleh

unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Hal ini diatur dalam paragraf 12

PSAP 03 yang berbunyi sebagai berikut: Entitas pelaporan yang wajib menyusun

dan menyajikan laporan arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi

perbendaharaan. Selanjutnya dalam paragraf 13 disebutkan: unit organisasi yang

mempunyai fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai

bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum

negara/daerah.

Page 31: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Di pemerintah pusat unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan adalah

bendaharawan umum negara. Di pemerintah daerah unit yang mempunyai fungsi

perbendaharaan adalah Bendahara Umum Daerah (BUD). Dengan demikian yang

membuat Laporan Arus Kas di pemerintah pusat adalah Bendahara Umum Negara

dan di pemerintah daerah Bendahara Umum Daerah.

Pada pemerintah daerah, entitas pelaporan yaitu entitas yang menyajikan

laporan keuangan yang dimaksudkan untuk tujuan umum hanya satu. Satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) bukan merupakan entitas pelaporan. Dengan demikian

SKPD bukan tidak membuat Laporan Arus Kas.

Lain halnya di pemerintah pusat. Kementerian/Lembaga merupakan

entitas pelaporan tetapi tidak membuat Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas

hanya dibuat oleh Bendaharawan Umum Negara yaitu Menteri Keuangan.

B. Metode Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas dapat disajikan dalam dua metode. Entitas pelaporan

dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara:

1. Metode Langsung

Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan

pengeluaran kas bruto.

2. Metode Tidak Langsung

Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-

transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual)

penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang, serta unsur

pendapatan dan belanja dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas

investasi aset nonkeuangan dan pembiayaan.

Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan

metode langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Keuntungan

penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas

di masa yang akan datang;

2. Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan

3. Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat

langsung diperoleh dari catatan akuntansi.

Page 32: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Disamping itu, dengan basis yang dianut saat ini belum memungkinkan

digunakannya metode tidak langsung. Transaksi-transaksi nonkas tidak secara

langsung mempengaruhi posisi kas dan penangguhan-penangguhan tidak dapat

disajikan. Oleh karena itu sangat beralasan jika metode yang disarankan untuk

digunakan adalah metode langsung.

C. Hubungan Laporan Arus Kas Dan Neraca

Paragraf 52 PSAP 03 menyebutkan “Entitas pelaporan mengungkapkan

komponen kas dan setara kas dalam Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama

dengan pos terkait di Neraca”. Artinya, ada hubungan atau kesesuaian antara

jumlah-jumlah yang ada dalam Laporan Arus Kas dan Neraca.

Untuk menjelaskan hubungan Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran tersebut

diambil contoh di bawah ini. Misalkan di awal tahun 2005 sebuah entitas pemda

memiliki struktur kas sebagai berikut:

- Kas di Kas Daerah Rp 60.000,00

- Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 8.000,00

- Kas di Bendahara Penerimaan Rp 3.000,00

Pada tanggal 10 Januari 2005 saldo kas yang ada di Bendahara Pengeluaran

disetorkan ke Kas Daerah. Selama tahun 2005 Pemda tersebut menerima

pendapatan sebesar Rp740.000,00 dan mengeluarkan belanja sebesar

Rp700.000,00. Dalam realisasi pendapatan termasuk yang berasal dari pendapatan

yang telah diterima oleh Bendahara Penerimaan. Belanja tersebut termasuk

pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran yang sudah di-SPJ-kan dan telah terbit

SPM/SP2D GU Nihil sebesar Rp250.000,00. Nilai Uang Persediaan awal yang

diterima oleh Bendahara Pengeluaran dari Kas Daerah adalah sebesar

Rp259.000,00. Dengan demikian jumlah belanja yang dibayar langsung oleh Kas

Daerah hanya sebesar Rp450.000,00. Dengan transaksi di atas maka dalam Neraca

per 31 Desember 2005, saldo Kas di Kas Daerah pada akhir tahun sebesar

Rp99.000,00, dan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp9.000,00. Hal

ini dapat dilihat dalam bentuk saldo buku besar sebagai berikut:

Page 33: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

Kas di Kas Daerah

  Uraian Debet Kredit Saldo

  Saldo Awal   60.000

  Setoran dari Bend Pengeluaran 8.000 68.000

  Pendapatan 740.000   808.000

  Pengeluaran ke Bend Pengel   259.000 549.000

  Pengeluaran Belanja   450.000 99.000

Kas di Bendahara Pengeluaran

  Uraian Debet Kredit Saldo

  Saldo Awal     8.000

  Setoran ke Kas Daerah   8.000 -

 

Penerimaan UP dari Kas

Daerah 259.000 259.000

  Pengeluaran Belanja   250.000 9.000

Transaksi selama satu tahun di atas mengakibatkan kenaikan kas sebesar

Rp40.000,00 yang terdiri dari kenaikan Kas di Kas Daerah sebesar Rp39.000,00

dan kenaikan Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.000,00. Kenaikan Kas

di Kas Daerah adalah selisih antara pendapatan sebesar Rp740.000,00 dengan

belanja sebesar Rp700.000,00 serta selisih antara pembentukan UP dan

penerimaan pengembalian UP (Rp259.000,00-258.000,00). Diasumsikan bahwa

Page 34: Makalah Psap No.3 Laporan Arus Kas

pada akhir tahun terdapat Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp4.500,00

bagaimana melaporkan posisi kas awal dan akhir serta kenaikan kas dalam

Laporan Arus Kas? Mengikuti Ilustrasi yang ada di PSAP 03 maka kenaikan kas

serta posisi awal dan posisi akhir akan dilaporkan sebagai berikut:

- Kenaikan Kas Rp 39.000,00

- Saldo Awal Kas di BUD Rp 60.000,00

- Saldo Akhir Kas di Kas Daerah Rp 99.000,00

- Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 9.000,00

- Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan Rp 4.500,00

- Saldo Akhir Kas Rp 112.500,00

Saldo akhir kas dalam Laporan Arus Kas adalah sebesar Rp112.500,00.