MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
-
Upload
irvanz-mustapa -
Category
Documents
-
view
73 -
download
2
description
Transcript of MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
-
MAKALAH
OLEH :
IRVAN MUSTAPA
411 412 124
AJI AKBARSYAH P. SUNARDI
411 412 096
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
-
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah swt yang senantiasa
memberikan rahmat dan kesempatan bagi kita selaku umat-Nya, karena
berkat izin dan kuasa-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang
berjudul : Konsep Dasar Profesi ini disusun untuk memenuhi tugas pada
Profesi Kependidikan.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak sedikit hambatan
dihadapi oleh penyusun, namun berkat petunjuk-Nya, dilandasi oleh
kesabaran dan kemauan sehingga segala hambatan dapat teratasi.
Atas segala bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian
makalah ini, Penyusun mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.
Semoga kedepannya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin
PENYUSUN
KELOMPOK II
-
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2
1.3 TUJUAN PENULISAN .......................................................................... 2
1.4 MANFAAT PENULISAN ...................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN ........................................ 3
2.1 LANDASAN TEORI .............................................................................. 3
2.1.1 ETIKA PROFESI KEGURUAN .................................................... 3
2.1.2 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU
PROFESSIONAL .......................................................................................... 7
2.1.3 KARAKTERISTIK DAN PERSYARATAN PROFESI ............ 10
2.2 PEMBAHASAN ................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 16
3.2 SARAN .................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
-
KONSEP DASAR PROFESI 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
profesi. Profesi mempunyai karakteristik dan ciri khas sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakteristik dan ciri
khas ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada
profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi
Profesi adalah suatu jabatan atau Pekerjaan yang menuntut keahlian
(expertise) dari anggotanya. Suatu Profesi dimungkinkan karena ada
kejelasan mengenai profesi itu. Profesi dilaksanakan secara profesional
apabila menggunakan perilaku yang memenuhi norma-norma etik
profesi. Dalam melaksanakan tugas profesinya agar sesuai dengan
norma-norma tersebut, maka dibutuhkan pedoman bersikap dan
berperilaku yang mencerminkan nilai moral dan etika dalam jabatannya,
termasuk juga dalam profesi Keguruan atau Kependidikan. Profesi ini
dapat disebut sebagai profesi yang sedang tumbuh (Emerging
profession) tingkat kematangannya tapi belum sampai pada yang telah
dicapai oleh profesi-profesi yang sudah mapan (old profession). Karena
itu tidak heran bila ada yang menyebut keguruan sebagai suatu profesi,
ada juga yang menganggapnya bukan profesi. Ada yang mengambil
jalan tengah dengan menyebut mengajar sebagai Semi-Professional.
Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik
merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut
agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk
kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan
-
KONSEP DASAR PROFESI 2
memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional,
nasional maupun internasional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Etika dari profesi Keguruan ?
2. Apakah standar kualifikasi akademik dari guru professional?
3. Bagaimana Karakteristik dan Persyaratan Profesi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar Mahasiswa dapat :
1. Mengetahui Etika Profesi Keguruan.
2. Mengetahui Standar Kualifikasi Akademik dari Guru Professional
3. Mengetahui Karakteristik dan Persyaratan Profesi
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pelajaran kita
sebagai calon guru untuk menjadi guru yang professional yang
menjunjung etika profesionalisme serta memiliki standar kualifikasi
akademik yang sesuai dengan karakteristik guru professional.
-
KONSEP DASAR PROFESI 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 ETIKA PROFESI KEGURUAN
Kata etik berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya
watak kesusilaan atau adat istiadat (kebiasaan). Dalam kamus
umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang
asas asas akhlak (moral). Hal senada diungkapkan Suhrawadi K.
Lubis. Secara etimologi kata etika berasal dari kata ethos yang
diartikan sebagai kesusilaan, perasaan batin atau kecenderungan
hati seseorang untuk berbuat kebaikan dalam kehidupan di atas
dunia ini. Dan pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika
berhubungandengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Kata ethos dalam bahasa Indonesia ternyata juga cukup banyak
dipakai misalnya dalam kombinasi etos kerja, etos profesi, etos
imanilasi, etos dedikasi, etos kinerja dan masih banyak lagi istilah
lainnya. Etika termasuk ilmu pengetahuan tentag asas asas
tingkah laku yang berarti juga :
a. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk, tentang hak an
kewajiban.
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan tingkah laku
manusia.
c. Nilai mengenai benar - salah halal-haram, sah - batal, baik -
buruk, dan kebiasaan kebiasaan yang dianut suatu
golongan masyarakat.
Pengertian etika juga dapat diartikan dengan membedakan tiga
arti dan penjelasan etika, yaitu :
1) Etika membahas ilmu yang dipersoalkan tentang perbuatan
perbuatan manusia mulai dari yang terbaik sampai kepada
yang terburuk dan pelanggaran pelanggaran hak dan
kewajiban.
-
KONSEP DASAR PROFESI 4
2) Etika membahas masalah masalah nilai tingkah laku
manusia mulai dari tidur, kegiatan siang hari, istirahat sampai
tidur kembali, dimulai dari bayi hingga dewasa, tua renta dan
sampai wafat.
Menurut Terminologi (Iatilahan) etika itu dikemukakan oleh para ahli
dengan ungkapan ungkapan yang berbeda beda. Berikut ini
pandangan para ahli mengenai etika.
1) Ahmad Amin mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti
baik dan buruk, menerangkan apa apa yang sebenarnya dilakukan
oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan
untuk melaksanakan apa yang seharusnya diperbuat.
2) Asmara AS mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia untuk menentukan nilai nilai perbuatan
tersebut baik atau buruk, sedangkan ukuran menentukan nilainya
adalah pakai akal pikiran manusia.
3) Hamzah Yacub, menyatakan etika sebagai ilmu yang menyelidiki
nama yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
4) Burhanuddin Salam mengartikan etika sebagai sebuah refleksi kritis
dan rasional menyamai nilai nilai dan norma moral yang
menentukan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia,
baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
5) M. Amin Abdullah mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari
tentang baik dan buruk. Jadi, bisa dikatakan etika berfungsi sebagai
teori perbuatan baik dan buruk, praktinya dapat dilakukan dalam
disiplin filsafat.
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa etika
berhubungan dengan 4 hal sebagai berikut : pertama dilihat dari objek
pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan
oleh manusia, kedua dilihat dari segi sumbernya, etika berasal dari
pikiran atau filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etika bersifat relative
-
KONSEP DASAR PROFESI 5
dan partikuler. Ia dapat berubah sesuai dengan tuntutan zaman dan
memiliki kekurangan dan keterbatasan, kelebihan dan sebagainya.
Ketiga, dilihat dari segi hubungan dengan ilmu lain, maka etika berkaitan
dengan antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan
sebagainya. Karena etika membahas perilaku manusia, sedangkan
berbagai ilmu yang disebutkan itu sama sama memiliki objek
pembahasan yang sama dengan etika yaitu perbuatan manusia.
Keempat dari fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu, dan
penentap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia yaitu
apakah perbuatan yang dilakukan oleh manusia yaitu apakah perbuatan
tersebut akan bernilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan
sebagainya, karena konsep atau pemikiran mengenai nilai nilai untuk
digunakan dalam menentukan posisi atau status yang dilakukan
manusia.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan
hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur
bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan
sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman
pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang
terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa
merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang
tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang
mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para
ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam
menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
-
KONSEP DASAR PROFESI 6
a. Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis
dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
b. Etika normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai
sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif
memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika secara umum dapat
dibagi menjadi :
1) Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar
bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia
mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu
tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu
pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan
teori-teori.
2) Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar
dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa
berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral
dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana
saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan
dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana
manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori
serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. Etika Khusus
dibagi lagi menjadi dua bagian :
-
KONSEP DASAR PROFESI 7
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan
pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena
kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota
umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut
hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung
maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara),
sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-
idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap
lingkungan hidup.
2.1.2 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU PROFESSIONAL
Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, undang-undang nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa guru
adalah pendidik profesional. Seorang guru atau pendidik profesional
harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma
empat (D4), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial,
dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan. Dalam PP 19 tahun 2005 bab VI pasal 28
dikatakan bahwa:
(1) Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
-
KONSEP DASAR PROFESI 8
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
(2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah
tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
(3) Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
(4) Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tetapi memiliki keahlian
khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi
pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
(5) Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai
dengan 4 dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri (PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan).
Untuk mengatur hal tersebut, dibuatlah Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 yang membahas tentang
standar kualifikasi dan kompetensi guru dimana disebutkan bahwa
setiap guru wajib memenuhi standar kualitas akademik dan kompetensi
guru yang berlaku secara nasional, juga bahwa guru-guru yang belum
memenuhi kualifikasi akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana akan
diatur dengan peraturan menteri tersendiri.
Ada dua kualifikasi akademik guru yaitu kualifikasi guru melalui
pendidikan formal dan kualifikasi guru melalui uji kelayakan dan
kesetaraan. Dimana hal tersebut dijelaskan dengan kualifikasi akademik
yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-
bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dapat
dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan
-
KONSEP DASAR PROFESI 9
dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang
memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang
diberi wewenang untuk melaksanakannya.
1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal
mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/
Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah
pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar luar
biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar
biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), sebagai berikut.
a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi.
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI)
atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.
d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
-
KONSEP DASAR PROFESI 10
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.
e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang
sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program pendidikan khusus
atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*
Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat
sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan
tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh
melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan
bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh
perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya (PP
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru).
2.1.3 KARAKTERISTIK DAN PERSYARATAN PROFESI
Menurut Lieberman (1956), karakteristik profesi kalau dicermati
secara seksama ternyata terdapat titik-titik persamaanya. Diantara
pokok-pokok persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
-
KONSEP DASAR PROFESI 11
1. A unique, denifite, and essential service
Profesi itu merupakan suatu jenis pelayanan atau pekerjaan
yang unik (khas), dalam arti berbeda dari jenis pekerjaan atau
pelayanan apapun yang lainnya.
2. An emphasis upon intellektual technique in performing
ist service
Pelayanan itu amat menuntut kemampuan kinerja intelektual,
yang berlainan dengan keterampilan atau pekerjaan manual
semata-mata. Benar, kemampuan profesi juga terkadang
mempergunakan peralatan manual dalam praktek
pelayanannya, seperti seorang dokter bedah misalnya
menggunakan pisau operasi, namun proses penggunaannya
dibimbing oleh suatu teori dan wawasan intelektual.
3. A long period of specialized training
Perolehan penguasaan dan pengetahuan intelektual
(wawasan atau visi dan kemampuan atau kompetensi serta
kemahiran atau skills) serta sikap profesional tersebut,
seseorang akan memerlukan waktu yang sangat lama.
4. A broat range of autonomy for both the individual
praktitioners ad the occupational group as a whole
Kinerja pelayanan itu demikian cermat secara teknis sehingga
kelompok (asosiasi) profesi yang bersangkutan sudah sudah
memberikan jaminan bahwa anggotanya dipandang mampu
untuk melakukannya sendiri tugas pelayanan tersebut, apa
yang seyogyanya dilakukan dan bagaimana menjalankannya,
siapa yang seyogyanya meberikan izin dan lisensi untuk
melaksanakan kinerja itu.
5. An acceptance by the practitioners of broad personal
responsibility for judgments made and act performed
within the scope of professional autonomy
-
KONSEP DASAR PROFESI 12
Konsekuensi dari otonomi yang dilimpahkan kedapa seorang
tenaga praktisi profesional itu, maka berarti pula ia memikul
tanggung jawab pribadinya harus secara penuh.
6. An emphasis upon the service to be rendered, rather than
the economic gain to the practitioners, as the basis for
the organization and performance of the social service
delegated to the occupational group
Mengingat pelayanan profesional itu merupakan hal yang
amat esensial (dipandang dari pihak masyarakat yang
memerlukannya) maka hendaknya kinerja pelayanan tersebut
lebih mengutamakan kepentingan pelayanan pemenuhan
kebutuhan tersebut, ketimbang untuk kepentingan perolehan
imbalan ekonomis yang akan diterimanya.
7. A conpehensive self-gouverning organization of
practitioners
Mengingat pelayanan itu sangat teknis sifatnya, maka
masyarakat menyadari bahwa pelayanan semacam itu hanya
mungkin dilakukan penanganannya oleh mereka yang
kompeten saja.
8. A code of ethics which has been clarified and interpreted
at ambiguous and doubtful points by concrete cases
Otonomi yang dimiliki dan dinikmati oleh organisasi profesi
dengan para anggotanya seyogyanya disertai kesadaran dan
iktikad yang tulus baik pada organisasi maupun pada
individual anggotanya untuk memonitor perilakunya sendiri.
Mengingat organisasi dan sekaligus juga anggotanya harus
menjadi polisi atas dirinya sendiri maka hendaknya mereka
bertindak sesuai dengan kewajiban dan tuntunan moralnya
baik terhadapklien maupun masyarakatnya. Atas dasar itu,
adanya suatu perangkat kode etika yang telah disepakati
-
KONSEP DASAR PROFESI 13
bersama oleh yang bersangkutan seyogyanya membimbing
hati nuraninya dan mempedomani segala tingkah lakunya.
Dari keterangan tersebut, maka pada intinya suatu pekerjaan
itu dapat dipandang sebagai suatu profesi apabila minimal telah
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki cakupan ranah kawasan pekerjaan atau
pelayanan khas, definitif, sangat penting dan dibutuhkan
masyarakat
2. Para pengemban tugas pekerjaan atau pelayanan
tersebut telah memiliki wawasan, pemahaman dan
penguasaan pengetahuan serta perangkat teoritis yang
relevan secara luas dan mendalam
3. Memiliki sistem pendidikan yang mantap dan mapan
berdasarkan ketentuan persyaratan standar bagi
penyiapan maupun pengembangan tugas professional
yang bersangkutan
4. Memiliki perangkat kode etik professional yang disepakati
dan diaptuhi serta dijadikan pedoman oleh pengemban
tugas yang bersangkutan.
5. Memiliki organisasi profesi yang menghimpun, membina
dan mengembangkan kemampuan professional
anggotanya.
6. Memiliki jurnal dan sarana publikasi profesional lainnya
yang menyajikan berbagai karya penelitian dan kegiatan
ilmiah sebagai media pembinaan dan pengembangan
para anggotanya.
7. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang
selayaknya baik secara sosial dan secara legal
Robert W. Richey (Arikunto, 1990:235) mengemukakan ciri-
ciri dan syarat-syarat profesi sebagai berikut :
-
KONSEP DASAR PROFESI 14
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal
dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
2. Secara aktif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep-konsep serta prinsip prinsip
pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi
tersebut serta mampu mengikuti perkembangan dalam
pertumbuhan jabatan.
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah
laku, sikap dan cara kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi
6. adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar
pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan
anggotanya
7. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi
dan kemandirian
8. Memandang profesi suatu karir hidup dan menjadi
seorang anggota yang permanen.
2.2 PEMBAHASAN
Secara Implisit sesungguhnya telah tersimpul bahwa beberapa ciri
pokok yang membedakan suatu jenis pekerjaan yang telah dapat
diidentifikasikan sebagai suatu profesi dari jenis kategori pekerjaan
lainnya. Telah sejak lama permasalahan karakteristik keprofesian
tersebut menjadi perhatian dan fokus telaahan banyak pakar yang
meminatinya. Tidak ada keseragaman kesimpulan hasil kajian pakar
tersebut mengenai perangkat karakteristik keprofesian termaksud,
tetapi berdasarkan landasan teori dapat dikatakan bahwa pekerjaan
yang berhubungan dengan kependidikan atau keguruan termasuk
dalam kategori profesi karena sudah memenuhi karakteristik dan
persyaratan-persyaratan yang ada.
-
KONSEP DASAR PROFESI 15
Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru SMA, bidang
pekerjaan yang berhubungan dengan kependidikan atau keguruan
dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Salah satu persyaratan profesi
ini adalah kode etik, di setiap sekolah sudah tercantum kode etik profesi
kependidikan tersebut sehingga seluruh guru atau tenaga kependidikan
di sekolah tersebut sudah tahu mengenai kode etik tersebut meskipun
pada prakteknya masih ada saja oknum tenaga kependidikan yang tidak
mematuhi kode etik tersebut, hal inilah yang menjadi catatan atau
evaluasi untuk kedepannya. Selain itu standar kualifikasi akademik dari
tenaga kependidikan atau dalam hal ini Guru masih perlu diperhatikan
karena di lapangan masih banyak ditemukan guru-guru atau tenaga
yang belum memenuhi standar kualifikasi akademik tersebut.
-
KONSEP DASAR PROFESI 16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara Implisit sesungguhnya telah tersimpul beberapa ciri
membedakan suatu jenis pekerjaan yang telah dapat
diidentifikasikan sebagai suatu profesi dari jenis kategori pekerjaan
lainnya.
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, kualifikasi akademik yang harus
dimilki guru adalah minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D4).
Karakteristik profesi kalu dicermati secara seksama ternyata
terdapat titik-titik persamaannya dapat ciri-ciri dan syarat-syarat
tersebut dapat digunakan sebagai kriteria atau tolak ukur
keprofesionalan yang berfungsi ganda yaitu mengukur sejauh mana
guru-guru telah memenuhi kriteria professionalisasi dan untuk
dijadikan sebagai titik tujuan yang akan mengarahkan segala upaya
menuju professionalisasi guru.
3.2 SARAN
Sebagai seorang calon guru tentunya kita bisa memahami
etika serta standar kualifikasi akademik yang harus dimiliki oleh
seorang guru professional. Hal ini bertujuan agar ketika menjadi guru
kita bisa melaksanakan dan menaati kode etik tersebut. Kepada
Pemerintah tentunya agar selalu memperhatikan dan meningkatkan
kualitas dan standar kualifikasi akademik dari guru-guru karena
masih banyak ditemukan di lapangan guru-guru yang belum
memenuhi standar kualifikasi akademik guru professional.
-
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Informasi Pendidikan. [Online] Available at: www.Informasi-
Pendidikan.com/2013/07/definisi-guru-professional.html
[Diakses 08 Oktober 2014].
Anonim, 2013. Sannofear. [Online] Tersedia di
www.sannofear.blogspot.com/2013/12/konsep-etika-profesi-
keguruan.html [Diakses 08 Oktober 2014].
Anonim, 2013. Wiendha29. [Online]
Available at: www.wiendha29.blogspot.com/2013/12/konsep-
profesi-keguruan-dan-kode-etik.html
[Diakses 07 Oktober 2014].
B. & Arifin, M., 2012. Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Danim, P. S., 2010. Professionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung:
Alfabeta.
Saud, U. S., 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.