Makalah Problem Solving

28
A. Pendahuluan Pendidikan merupakan proses alami dan memegang peranan penting dalam setiap kehidupan manusia. Setiap individu yang dikaruniai akal dan pikiran akan senantiasa melakukan proses pendidikan, sebab hal tersebut dapat merubah perilaku, mengembangkan kemampuan dan menunjukan kepribadian seseorang. Hal tersebut, sejalan dengan fungsi dari Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Surya (2004:77) dalam lingkup mikro, pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran, baik di dalam atau di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui interaksi antara guru dan siswa dalam situasi pengajaran yang bersifat mendidik (edukatif). Dari pemahaman tersebut, relasi antara guru dan siswa hendaknya dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat berhasil secara maksimal. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari oleh setiap siswa di sekolah. Dalam kurikulum dijelaskan bahwa tujuan diberikannya matematika anatara lain agar siswa mampu 1

description

Problem Solving dalam Matematika

Transcript of Makalah Problem Solving

Page 1: Makalah Problem Solving

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan proses alami dan memegang peranan penting dalam setiap

kehidupan manusia. Setiap individu yang dikaruniai akal dan pikiran akan

senantiasa melakukan proses pendidikan, sebab hal tersebut dapat merubah

perilaku, mengembangkan kemampuan dan menunjukan kepribadian seseorang.

Hal tersebut, sejalan dengan fungsi dari Pendidikan Nasional yang tercantum

dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, yaitu

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Surya (2004:77) dalam lingkup mikro, pendidikan diwujudkan melalui

proses pengajaran, baik di dalam atau di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui

interaksi antara guru dan siswa dalam situasi pengajaran yang bersifat mendidik

(edukatif). Dari pemahaman tersebut, relasi antara guru dan siswa hendaknya

dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat berhasil secara

maksimal.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk

dipelajari oleh setiap siswa di sekolah. Dalam kurikulum dijelaskan bahwa

tujuan diberikannya matematika anatara lain agar siswa mampu

menghadapi perubahan keadaan di bumi yang selalu

berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran

secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif. Hal ini

jelas merupakan tuntutan sangat tinggi yang tidak mungkin bisa

dicapai hanya melalui hafalan, latihan pengerjaan soal yang

bersifat rutin serta proses pembelajaran biasa. Untuk menjawab

tuntutan tujuan yang demikian tinggi, maka perlu dikembangkan

materi serta proses pembelajarannya yang sesuai. Berdasarkan

teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne (1970), bahwa

keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan

melalui pemecahan masalah (problem solving).

1

Page 2: Makalah Problem Solving

Pembelajaran matematika di sekolah dapat dilakukan dengan

berbagai pendekatan. Pendekatan belajar matematika

merupakan cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi

dengan siswa. Terdapat banyak pendekatan yang dapat

diaplikasikan guru dalam pembelajran matematika, salah

satunya adalah pendekatan Pemecahan Masalah (Problem

Solving).

Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh

sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Pada pemecahan masalah

matematika akan memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan

investigasi masalah matematika yang mendalam, sehingga dapat mengkonstruksi

segala kemungkinan pemecahannya secara kritis, dan kreatif (Rahmawati,2010).

Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat

penting, karena dalam proses pembelajran maupun penyelesaian, siswa

dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta

keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang

bersifat tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematika

penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola,

penggeneralisasian, komunikasi matematik dan lain-lainnya dapat dikembangkan

secara baik.

B. Pembelajaran Matematika dengan pendekatan Problem Solving

1. Pengertian dasar Problem Solving

Sebelum mempelajari pengertian problem solving, terlebih dahulu mari kita

maknai arti kata problem atau masalah . Menurut Lencher (dalam Wardhani,

2010) setiap penugasan kepada siswa dalam belajar matematika dapat

digolongkan menjadi dua hal, yaitu exercise atau latihan dan problem atau

masalah. Exercise (latihan) merupakan tugas yang langkah penyelesaiannya

sudah diketahui siswa. Pada umumnya suatu latihan dapat diselesaikan

2

Page 3: Makalah Problem Solving

dengan menerapkan secara langsung satu atau lebih algoritma. Problem lebih

kompleks daripada latihan karena strategi untuk menyelesaikannya tidak

langsung tampak. Dalam menyelesaikan problem siswa dituntut

kreativitasnya.

Barangkali secara umum orang memahami masalah (problem) sebagai

kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Namun dalam matematika, istilah

“problem” memiliki makna yang lebih khusus. Kata “Problem” terkait erat

dengan suatu pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan problem solving.

Dalam hal ini tidak setiap soal dapat disebut problem atau masalah. Ciri-ciri

suatu soal disebut “problem” dalam perspektif ini paling tidak memuat 2 hal

yaitu:

a. soal tersebut menantang pikiran (challenging),

b. soal tersebut tidak otomatis diketahui cara penyelesaiannya (nonroutine).

Departemen Matematika dan Ilmu Komputer di Saint Louis University (dalam

Department of Mathematics and Computer Science, 1993) mengemukakan

lima tipe soal matematika:

a. Soal-soal yang menguji ingatan (memory).

b. Soal-soal yang menguji keterampilan (skills).

c. Soal-soal yang membutuhkan penerapan keterampilan pada situasi yang

biasa (familiar).

d. Soal-soal yang membutuhkan penerapan keterampilan pada situasi yang

tidak biasa (unfamiliar) – mengembangkan strategi untuk masalah yang

baru.

e. Soal-soal yang membutuhkan ekstensi (perluasan) keterampilan atau

teori yang kita kenal sebelum diterapkan pada situasi yang tidak biasa

(unfamiliar).

Soal tipe 1, 2, dan 3 termasuk pada kelompok soal rutin (routine problems).

Soal tipe inilah yang sering kita berikan kepada siswa, walaupun harus kita

sadari bahwa dengan hanya memberi soal-soal tipe ini, tidak dapat

3

Page 4: Makalah Problem Solving

meningkatkan keterampilan siswa dalam pemecahan masalah. Soal-soal

dengan tipe 4 dan 5 merupakan soal-soal dalam kelompok non-rutin (non-

routine problems) yang banyak mengasah kemampuan dalam pemecahan

masalah.

Apa itu problem solving? Istilah problem solving sering digunakan dalam

berbagai bidang ilmu dan memiliki pengertian yang berbeda-beda pula.

Tetapi problem solving dalam matematika memiliki kekhasan tersendiri.

Secara garis besar terdapat tiga macam interpretasi istilah problem solving

dalam pembelajaran matematika, yaitu (1) problem solving sebagai tujuan (as

a goal), (2) problem solving sebagai proses (as a process), dan (3) problem

solving sebagai keterampilan dasar (as a basic skill). (Branca, N. A.dalam

Krulik, S. & Reys, R. E., 1980:3-6).

1). Problem solving sebagai tujuan

Para pendidik, matematikawan, dan pihak yang menaruh perhatian pada

pendidikan matematika seringkali menetapkan problem solving sebagai salah

satu tujuan pembelajaran matematika. Bila problem solving ditetapkan atau

dianggap sebagai tujuan pengajaran maka ia tidak tergantung pada soal atau

masalah yang khusus, prosedur, atau metode, dan juga isi matematika.

Anggapan yang penting dalam hal ini adalah bahwa pembelajaran tentang

bagaimana menyelesaikan masalah (solve problems) merupakan “alasan

utama” (primary reason) belajar matematika.

2). Problem solving sebagai proses

Pengertian lain tentang problem solving adalah sebagai sebuah proses yang

dinamis. Dalam aspek ini, problem solving dapat diartikan sebagai proses

mengaplikasikan segala pengetahuan yang dimiliki pada situasi yang baru dan

tidak biasa. Dalam interpretasi ini, yang perlu diperhatikan adalah metode,

prosedur, strategi dan heuristik yang digunakan siswa dalam menyelesaikan

suatu masalah. Masalah proses ini sangat penting dalam belajar matematika

dan yang demikian ini sering menjadi fokus dalam kurikulum matematika.

Sebenarnya, bagaimana seseorang melakukan proses problem solving dan

4

Page 5: Makalah Problem Solving

bagaimana seseorang mengajarkannya tidak sepenuhnya dapat dimengerti.

Tetapi usaha untuk membuat dan menguji beberapa teori tentang pemrosesan

informasi atau proses problem solving telah banyak dilakukan. Dan semua ini

memberikan beberapa prinsip dasar atau petunjuk dalam belajar problem

solving dan aplikasi dalam pengajaran.

3. Problem solving sebagai keterampilan dasar

Terakhir, problem solving sebagai keterampilan dasar (basic skill). Pengertian

problem solving sebagai keterampilan dasar lebih dari sekedar menjawab

tentang pertanyaan: apa itu problem solving? Ada banyak anggapan tentang

apa keterampilan dasar dalam matematika. Beberapa yang dikemukakan

antara lain keterampilan berhitung, keterampilan aritmetika, keterampilan

logika, keterampilan “matematika”, dan lainnya. Satu lagi yang baik secara

implisit maupun eksplisit sering diungkapkan adalah keterampilan problem

solving.

2. Tahapan dan Strategi dalam Problem Solving

George Polya (dalam Sumardyono, 2010) menjelaskan bahwa ada 4 langkah

dalam memecahkan masalah, yaitu :

a. Memahami soal / masalah

Untuk dapat melakukan tahap ini dengan baik, maka perlu latihan untuk

memahami masalah baik berupa soal cerita maupun soal non-cerita,

terutama dalam hal:

1). apa saja pertanyaannya, dapatkah pertanyaannya disederhanakan,

2). apa saja data yang dipunyai dari soal/masalah, pilih data-data yang

relevan,

3). hubungan-hubungan apa dari data-data yang ada.

b. Memilih rencana penyelesaian

Dalam proses pembelajaran pemecahan masalah, siswa dikondisikan untuk

memiliki pengalaman menerapkan berbagai macam strategi atau metode

pemecahan masalah. Pengalaman itu diawali dengan memilih atau

5

Page 6: Makalah Problem Solving

menentukan strategi memecahkan masalah sebagai bentuk rencana

memecahkan masalah. Menurut Lenchner, ketika siswa Anda telah

memahami masalah yang dihadapi, saatnya mereka selanjutnya

memutuskan rencana aksi untuk menindaklanjuti pemecahan masalah.

Mereka harus memilih strategi pemecahan masalah yang masuk akal.

Strategi yang tepat untuk memecahkan masalah matematika cukup banyak

dan bervariasi, tetapi berikut ini beberapa diantaranya yang paling banyak

digunakan.

1) Membuat gambar atau diagram

2) Menemukan pola

3) Membuat daftar yang terorganisir

4) Membuat tabel

5) Menyederhanakan masalah

6) Mencoba-coba

7) Melakukan eksperimen

8) Memeragakan (memerankan) masalah

9) Bergerak dari belakang

10) Menulis pertanyaan

11) Menggunakan deduksi

Untuk menyelesaikan suatu masalah, strategi seperti tersebut di atas

mungkin digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula secara

kombinasi. Anda akan menjumpai bahwa untuk suatu masalah yang sama,

orang (pemecah masalah) yang berbeda dapat menggunakan strategi yang

berbeda.

Sangat penting untuk disadari bahwa kita tidak dapat mengharapkan siswa

menggunakan strategi yang tidak dikenalnya. Seperti ketrampilan yang

lain, ketrampilan pemecahan masalah diperoleh setelah dipelajari. Oleh

karena itu kepada siswa perlu diberikan masalah-masalah yang luas dan

bervariasi sehingga mereka dapat mencoba strategi baru dan praktik

menggunakannya. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran suatu

kompetensi dasar (KD) yang bertujuan mengembangkan dan melatih

6

Page 7: Makalah Problem Solving

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah hendaknya dilatihkan

penerapan strategi pemecahan masalah yang bervariasi.

c. Menerapkan rencana

Untuk dapat melakukan tahapan ini dengan baik, maka perlu dilatih

mengenai beberapa hal :

1). keterampilan berhitung,

2). keterampilan memanipulasi aljabar,

3). membuat penjelasan (explanation) dan argumentasi (reasoning).

d. Memeriksa jawaban

Untuk dapat melakukan tahap ke-4 ini, maka diperlukan latihan mengenai:

1). memeriksa penyelesaian/jawaban (mengetes atau mengujicoba

jawaban),

2). memeriksa apakah jawaban yang diperolah masuk akal,

3). memeriksa pekerjaan, adakah yang perhitungan atau analisis yang

salah,

4). memeriksa pekerjaan, adakah yang kurang lengkap atau kurang jelas.

3. Teknik Penilaian Soal Pemecahan Masalah

Pemahaman kita akan cara penilaian soal pemecahan masalah, dapat

membimbing kita mengarahkan (memfasilitasi) siswa menyelesaikan

masalah. Selain itu, yang jelas, agar kita tidak keliru menilai kemampuan

memecahkan masalah.Umumnya kita membedakan ada dua macam cara

penilaian pemecahan masalah, yaitu secara holistik dan secara analitik

(Emenaker, 1999:117).

Pembedaan penilaian ini didasarkan pembedaaan cara penyekoran.

Penyekoran secara holistik didasarkan pada beberapa kelompok besar

kemampuan memecahkan masalah, sementara penyekoran secara analitik

berdasarkan rincian aspek-aspek kemampuan. Beberapa aspek yang dapat

dinilai dalam pemecahan masalah, antara lain: pemahaman masalah, strategi

penyelesaian, penjelasan atau eksplanasi, argumentasi langkah, penarikan

7

Page 8: Makalah Problem Solving

kesimpulan atau jawaban, penggunaan symbol matematika, manipulasi

aljabar atau hitungan bilangan, dan bahasa tulis. Untuk memperoleh

gambaran yang lebih jelas berikut ini contoh penyekoran secara holistik dan

contoh penyekoran secara analitik.

Contoh penyekoran secara holistik (disadur dari Lester, F. & Kroll, D. 1991).

Sko

r

Indikator Keterangan

4

Semua yang berikut dipenuhi:

- Jawaban yang diperoleh benar.

- Penjelasan jelas dan lengkap.

- Perhitungan matematis dilakukan dengan

benar.

respon yang

patut dicontoh

3

Hanya terjadi salah satu dari yang berikut:

- Jawaban salah karena sedikit kesalahan

perhitungan.

- Penjelasan kurang jelas.

- Penjelasan kurang lengkap

respon yang

baik

2

Terjadi 2 dari 3 hal pada skor 3 di atas. Atau, salah

satu atau lebih ciri-ciri berikut terjadi:

- Jawaban tidak benar, namun disebabkan

kesalahan analisis (bukan kesalahan

perhitungan)

- Penjelasan tidak jelas atau membingungkan

- Ada kesalahan penerapan strategi penyelesaian

respon yang

kurang tepat

1

Jawaban tidak benar, dan Penjelasan (jika ada)

dengan alasan yang tidak benar, dan Strategi yang

diterapkan tidak benar atau membingungkan.

respon yang

kurang

0

Kertas jawaban dalam keadaan kosong atau berisi

catatan yang tidak relevan untuk menjawab

masalah

tidak ada

respon

8

Page 9: Makalah Problem Solving

Contoh penyekoran secara analitik (disadur dari Charles, Lester & O`Daffer

(1987:10)).

Aspek dan skor Indicator

Pemahaman

Skor 3 Siswa menunjukkan pemahaman yang lengkap baik

pada langkah penyelesaian maupun pada

penafsiran/penjelasan terhadap jawaban

Skor 2 Siswa menunjukkan pemahaman yang baik. Sedikit

kesalahan mungkin terjadi pada pemahaman masalah

atau pada pengembangan strategi penyelesaian atau

pada penafsiran jawaban.

Skor 1 Siswa menunjukkan pemahaman yang minimal.

Pernyataan masalah mungkin kurang jelas bagi

siswa.

Strategi yang digunakan atau penafsiran jawaban

kurang cocok dengan masalahnya

Skor 0 Siswa tidak menunjukkan pemahaman terhadap

masalah. Strategi yang digunakan dan jawaban yang

diperoleh tidak cocok dengan masalah.

Perencanaan

Skor 3 Jawaban benar dan dinyatakan secara jelas atau

meskipun jawaban tidak benar namun hanya

dikarenakan kesalahan yang tidak esensi bukan

karena

kesalahan implementasi/prosedur

Skor 2 Jawaban salah karena sedikit kesalahan pada

implementasi/prosedur atau jawaban dikemukakan

secara tidak jelas

9

Page 10: Makalah Problem Solving

Skor 1 Jawaban salah karena kesalahan yang esensi pada

implementasi/prosedur.

Skor 0 Tidak ada jawaban yang diberikan

Penampilan

Skor 1 Keseluruhan tampilan di atas kertas rapi/cermat dan

mudah dibaca. Informasi yang berguna/penting dapat

dengan mudah ditemukan

Skor 0 Kertas jawaban sulit untuk dibaca atau informasi

yang berguna/penting sulit untuk ditemukan

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

terlampir

10

Page 11: Makalah Problem Solving

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Madrasah : MTs Negeri Cigugur

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Smtr : VII / Genap

Standar Kompetensi : GEOMETRI

6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6.3. Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan

segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan

masalah.

Indikator : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan

segiempat

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 pertemuan).

Tujuan Pembelajaran

- Pertemuan Pertama, Kedua, ketiga dan keempat,:

a. Peserta didik dapat menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga

dan segi empat.

b. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat.

Materi Ajar

- Menghitung keliling dan luas segi empat dan menggunakannya dalam

pemecahan masalah.

- Menghitung keliling dan luas segitiga dan menggunakannya dalam

pemecahan masalah.

11

Page 12: Makalah Problem Solving

- Menghitung keliling dan luas bangun datar dan menggunakannya dalam

pemecahan masalah.

Metode Pembelajaran

Pendekatan Problem solving

Langkah-langkah Kegiatan

Langkah-langkah Kegiatan

Pendidik Peserta didik

A.

Kegiatan Awal

apersepsi

B. Kegiatan inti

a. Memberi salam

b. Memberikan motivasi

dan memberikan

gambaran tujuan

mempelajarai materi

c. Menjelaskan langkah-

langkah pemecahan

masalah dalam

menyelesaikan soal.

a. Memberikan penguatan

konsep tentang keliling

dan luas bangun datar

segitiga dan segi empat

dan mempersilahkan

bertanya kepada siswa

tentang materi tersebut

b. Memberikan beberapa

Menjawab salam

Menyimak pembahasan

guru

Menyimak dan mencatat

langkah-langkah

pemecahan masalah

Menyimak, memahami,

mencatat dan bertanya

tentang materi yang

kurang dipahami.

Mengerjakan soal secara

12

Page 13: Makalah Problem Solving

C.Kegiatan Akhir

contoh soal untuk

menguji konsep yang

diberikan, menunjuk

beberapa siswa

mengerjakan di papan

tulis.

c. Setelah dirasakan cukup,

guru memberikan soal

problem solving untuk

dikerjakan secara

berkelompok (dalam

kelompok kecil/teman

sebangku) dengan

menggunakan langkah-

langkah pemecahan

masalah.

d. Membimbing,

mengevaluasi dan

merefleksi jawaban

siswa

a. Bersama-sama dengan

siswa membuat

generalisasi materi yang

telah dipelajari

b. Memberikan soal/tugas/PR

yang harus dikerjakan

secara individu dengan

individu, yang ditunjuk

mengerjakan soal di papan

tulis.

Mengerjakan soal dengan

berkelompok dengan

menggunakan langkah-

langkah pemecahan

masalah dengan dibimbing

oleh guru

Mendapatkan penilaian

dan bersama guru

melakukan refleksi

Membuat/mencatat

rangkuman

Mencatat soal dan

mengerjakannya secara

individu

13

Page 14: Makalah Problem Solving

menggunakan langkah-

langkah pemecahan

masalah.

Alat dan Sumber Belajar

Sumber :

- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2.

- Buku referensi lain.

Alat :

- Alat peraga berbagai jenis segitiga dan segi empat

Penilaian Hasil Belajar .

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

TeknikBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan

luas bangun segitiga dan

segiempat

Tes tertulis Uraian

tersetruktur

Pak Ahmad memiliki

sebidang tanah berbentuk

seperti gambar berikut ini.

Tanah tersebut rencananya

akan dibagikan kepada 4

anaknya. Setiap anak

menerima bagian tanah

dengan luas yang sama.

Tunjukan cara membagi

tanah tersebut dengan tepat.

14

Page 15: Makalah Problem Solving

Indikator Jawaban Skor

Semua yang berikut dipenuhi:- Jawaban yang diperoleh benar.- Penjelasan jelas dan lengkap.- Perhitungan matematis dilakukan dengan benar.

4

Hanya terjadi salah satu dari yang berikut:- Jawaban salah karena sedikit kesalahan

perhitungan.- Penjelasan kurang jelas.- Penjelasan kurang lengkap

3

Terjadi 2 dari 3 hal pada skor 3 di atas. Atau, salah satu atau lebih ciri-ciri berikut terjadi:- Jawaban tidak benar, namun disebabkan

kesalahan analisis (bukan kesalahan perhitungan)

- Penjelasan tidak jelas atau membingungkan- Ada kesalahan penerapan strategi penyelesaian

2

Jawaban tidak benar, dan Penjelasan (jika ada) dengan alasan yang tidak benar, dan Strategi yang diterapkan tidak benar atau membingungkan.

1

Kertas jawaban dalam keadaan kosong atau berisi catatan yang tidak relevan untuk menjawab masalah

0

15

Page 16: Makalah Problem Solving

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Madrasah : MTs Negeri Cigugur

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Smtr : VII / Genap

Standar Kompetensi : GEOMETRI

6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6.3. Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Indikator : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 pertemuan).

Tujuan Pembelajaran

- Pertemuan Pertama, Kedua, ketiga dan keempat,:c. Peserta didik dapat menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga

dan segi empat.d. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat.

Materi Ajar

- Menghitung keliling dan luas segi empat dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

- Menghitung keliling dan luas segitiga dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

- Menghitung keliling dan luas bangun datar dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Metode Pembelajaran

Ekspositori

Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama, Kedua, ketiga dan keempat

Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.

16

Page 17: Makalah Problem Solving

- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.

Kegiatan Inti

EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru:

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat, serta cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada mengenai cara menghitung keliling dan luas persegi panjang, mengenai cara menghitung keliling dan luas jajargenjang, mengenai cara menghitung keliling dan luas segitiga, mengenai cara menghitung keliling dan luas trapesium, dan mengenai cara menghitung keliling dan luas layang-layang.

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

Peserta didik mengerjakan beberapa soal dari buku paket mengenai rumus keliling dan luas jajargenjang, mengenai keliling dan luas jajargenjang, mengenai rumus luas trapesium, dan mengenai rumus luas layang-layang, kemudian peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.

Peserta didik mengerjakan soal-soal mengenai penentuan keliling dan luas persegi dan persegi panjang, mengenai penentuan keliling dan luas jaring kawat keranjang yang berbentuk jajargenjang, mengenai penentuan keliling dan luas segitiga, mengenai penentuan

17

Page 18: Makalah Problem Solving

luas bangun datar, dan berturut-turut mengenai penentuan keliling dan luas trapesium dan layang-layang, kemudian peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber :

- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2.

- Buku referensi lain.

F. Penilaian Hasil Belajar .

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

TeknikBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat

Menurunkan rumus luas

Tes tertulis uraian 1. Tentukan luas dan kelilng segi empat berikut.

18

Page 19: Makalah Problem Solving

bangun segitiga dan segiempat

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat

Tes tertulis

Tes tertulis

Uraian

Uraian

5 cm

8 cm

2. Tentukan luas dan keliling segitiga berikut.

4 cm

5 cm

3. Keliling persegi ABCD = 64 cm. Luas persegi tersebut adalah…

19