Makalah Presentasi Lisan

45
MAKALAH TENTANG PRESENTASI LISAN Disusun Oleh : Indah Ashrovieyana 2010351407 i

Transcript of Makalah Presentasi Lisan

Penutup

MAKALAH TENTANG

PRESENTASI LISAN

Disusun Oleh :

Indah Ashrovieyana

2010351407

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

AHMAD DAHLAN JAKARTA

2012KATA PENGANTARAlhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah buat kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, walaupun banyak menemui hambatan.

Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih banyak kepada : Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, Dosen Mata kuliah, serta rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Dan tak lupa penulis mengharapkan saran dan kiritk yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari pada yang diberikan, Amin

Jakarta, Februari 2012Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1

B. Pengertian

4BAB II PEMBAHASAN

A. Merencanakan Presentasi

5B. Tips Melakukan Presentasi yang Baik

19C. Mengatasi Kegelisahan

21BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

26B. Saran

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Presentasi lisan melibatkan semua keterampilan komunikasi Kita, mulai dari penelitian hingga komunikasi nonverbal. Presentasi lisan menawarkan dan memberi kesempatan untuk memperagakan seluruh keterampilan komunikasi-tidak hanya pada penelitian, perencanaan, penulisan dan desain visual, tetapi juga komunikasi interpersonal dan nonverbal. Tidak hanya itu saja, presentasi lisan memberi kita kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dalam berpikir dengan kepala tegak, menagkap isu yang kompleks, dan menangani situasi yang menantang. Dalam presentasi lisan dapat disimpulkan yaitu membuat kepribadian Kita bersinar melalui cara yang tidak dapat diberikan oleh laporan tertulis yang paling unggul sekalipun.Sifat dan frekuensi presentasi sangat bervariasi, bergantung pada jalur karier. Sebagai contoh, jika bergerak di bidang jasa penjualan atau jasa profesional, kita mungkin memberikan beberapa presentasi dalam seminggu bahkan beberapa dalam sehari. Dalam situasi lain, kita memberikan status data terbaru secara mingguan atau bulanan kepada kolega, atau data keuangan terbaru secara kuartalan . dan tahunan kepada para investor dan analis pasar saham. Jiika bekerja di departemen sumber daya manusia, kita mungkin memberikan penjelasan singkat pada para karyawan baru atau menjelaskan kebijakn, prosedur, dan keuntungan perusahaan dalam rapat perusahaan secara nasional. Jika seorang pakar teknik, kita mungkin mengadakan program pelatihan. Jika memberikan presentasi rutin dan berulang, kita biasanya dapat mcnggunakan format yang sama, dan tantangan terbesar Kita hanya memperbarui informasi yang perlu. Sebaliknya, jika kita diminta untuk memberikan sejenis presentasi, seluruh naluri kreatif kita akan diuji, mulai dari segi analisis pendengar hingga desain visual.Merasa gugup merupakan hal normal ketika kita dihadapkan pada presentasi lisan; kabar baiknya adalah kita dapat mengambil langkah positif untuk mengurangi kegelisahan, yaitu dengan mengingat:Pertama, setiap orang akan merasa gugup ketika berbicara di hadapan kelompok. Bahkan para pembicara dan penghibur profesional sekalipun merasa gugup meskipun sudah berpengalaman bertahun-tahun. Kedua, sesungguhnya kegugupan merupakau sesuatu yang baik; berarti kita peduli pada topik, pendengar, dan keberhasilan karier kita. Dengan berlatih, Kita dapat mengubah perasaan gugup itu menjadi energi positif. Ketiga, Kita tidak perlu menjadi korban emosi sendiri ketika tiba waktunya presentasi lisan. Kita dapat mengambil kendali situasi itu dengan menggunakan teknik perencanaan dan pengembangan yang akan kita pelajari di bab ini mulai dari cara mengadaptasi tiga langkah proses menulis hingga tantangan untuk presentasi lisan.

Meskipun kita biasanya tidak menulis presentasi lisan kata demi kata, tiga langkah proses menulis dapat diadaptasikan dengan mudah untuk presentasi lisan.B. Pengertian

Presentasi Lisan adalah: bentuk komunikasi secara verbal, langsung dan bersifat dua arah yang melibatkan penyampaian pesan dan penerima pesan. Kelebihan presentasi lisan ada tiga yaitu dari sisi efisiensi, efektivitas dan pengaruh.

1. EfisiensiPada presentasi lisan; pesan atau materi komunikasi akan tersampaikan secara langsung dalam waktu singkat. Tanggapan yang akan diterima dari penerima pesan secara langsung dan cepat. Presentasi lisan menyingkat waktu yang diperlukan untuk konumikasi2. EfektivitasKarena bersifat adalah komunikasi langsung, efektivitas komunikasi langsung bisa dirasakan. Sifat interaksi dari presentasi lisan akan membuat penyampai pesan dapat mengamati respon secara verbal maupun non verbal dari audiens. Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh tercapainya maksud dari komunikasi tersebut dan salah satunya dapat diamati dari respon penerima pesan.3. PengaruhKetika bermaksud untuk mempengaruhi, presentasi lisan adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif. Beberapa perangkat yang ada dalam presentasi lisan seperti mimi wajah, intonasi, body language, tatapan mata adalah hal-hal yang diperlukan dalam menanamkan pengaruh.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam presentasi lisan adalah materi dari presentasi, alat bantu visual dan dan hal yang terkait dengan presenter atau penyampai pesan. Secara umum presentasi lisan dapat dikategorikan kedalam dua bagian besar yaitu:

1. Presentasi Pretemporaneous

Presentasi pretemporaneous adalah segala jenis penyajian yang dipersiapkan sedemikian rupa tanpa menghiraukan tingkat penerimaan pendengar atau kesesuain isi sajian dengan kebutuhan pendengar. Presentasi jenis ini dibagi atas :

a. Presentasi Teks

Presentasi Teks (reading presentasion) adalah suatu bentuk penyajian lisan diman apenyaji sepenuhnya menggunakan teks (membaca kata demi kata)

b. Presentasi Hapalan

Presentasi hapalan (memorized presentation) adalah suatu gaya penyajian lisan dimana bahan sajian ditulis dalam bentuk teks tertulis lalu dihafalkan.2. Presentasi Extemporaneous

Presentasi Extemporaneous adalah segala jenis penyajian yang disesuaikan dengan tingkat penerimaan pendengar dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendengar. Presentasi jenis ini dibagi atas:

a. Penyajian Spontan (the impromptu presentation)

Bentuk penyajian langsung adalah penyajian lisan spontan informal tanpa persiapan yang matang dipihak pembicara.

b. Penyajian Langsung Menggunakan Kartu (the note card presentation)

Uraian dalam penyajian lisan ini disesuaikan dengan nalar pendengar, namun inti penyajian lisan tetap disesuaikan dengan tujuan penyajian. Teknik penyajian ini bebas, natural, dipersiapkan dengan sebaiknya namun disesuaikan dengan tingkat respon pendengar selama penyajian.BAB IIPEMBAHASAN

A. Merencanakan PresentasiMerencanakan presentasi lisan sangat mirip dengan merencanakan pesan bisnis.

1. Menganalisa situasiMenganalisa situasi mencakup mendefiisikan tujuan dan mengembangkan profil pendengar .Saat mengembangkan profil pendengar cara yang kita dapat lakukan adalah:

a. Berusaha untuk mengantisipasi jenis keadaan emosional yang mungkin akan ada pada anggota pendengar. Apakah akan otomatis menerima pesan,atau menentang pesan.pada situasi pendengar langsung,emosi individu dapat beradu satu sama lain.untuk hal terburuknya mentalitas binatang dapat mengambil alih,dan orang yang awalnya menerima pesan dalam keadaan tenang berubah menolak akibat pengaruh emosi orang banyak.

b. Tentukan apakah pendengar nyaman dengan bahasa yang kita gunakan.bahasa yang tidak dikenal jauh lebih sulit didengarkan daripada membaca bahasa tersebut,sehingga pemdengar yang membaca laporan tertulis belum tentu dapat memahami presentasi lisan akan materi yang sama.

Saat menganalisis situasi pertimbangkan keadaan khusus saat kita melakukan presentasi.hal ini dipengaruhi oleh jumlah pendengar, tempat,materi yang dibawakan sampai interupsi yang mungkin terjadi dalam presentasi kita. Faktor-faktor tersebut tidak hanya akan mempengaruhi gaya presentasi kita namun isi presentasi kita juga.

Kita mungkin akan merasa lebih baik untuk menjaga isi presentasi kita sederhana dan singkat karena kemungkinannya kita tidak akan mampu menyita perhatian setiap orang selama durasi presentasi.2. Mengumpulkan informasi

3. Memilih medium yang tepat

Saat ini teknologi menawarka banyak pilihan, mulai dari presentasi langsung dan pribadi,hingga webcast yang dilihat di situs web setiap waktu sesuai jadwal setiap individu.pelajari setiap medium yang akan kita gunakan sehingga kita dapat mengambil manfaat yang penuh dari pihak yang kita layani. misalnya, untuk menjangkau pendengar internasional, mungkin kita ingin menagadakan presentasi langsung dengan Tanya jawab untuk anggota pendengar di kantor pusat dan kemudian kita mungkin ingin mengirimkan arsip video pertemuan ini pada situs web kita untuk anggota pendengar di zona waktu yang berbeda.maka dapat kita simpulkan prencanaan diawal merupakan kunci pemilhan media.

4. Mengorganisasikan informasiMengorganisasikan presentasi melibatkan tugas yang sama dengan mengorganisasikan pesan tertulis. Definisikan gagasan utama, batasi lingkup, pilihlah pendekatan langsung atau tidak langsung dan buatlah garis besar isi presentasi. Ingatlah bahwa media lisan memiliki kendali tersendiri. Ketika membaca laporan tertulis, pendengar dapat melompat mundur dan maju, mundur jika mereka kehilangan satu hal atau merasa bingung dan melompat ke depan jika mereka tidak tertarik pada bagian tertentu atau sudah dapat mengidentifikasi isi presentasi dengan baik. Akan tetapi, pendengar presentasi lisan kurang leih terperangkap dalam kerangka waktu dan urutan kita. Selain melakukan interupsi, mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali mendengarkan isi presentasi persis seperti urutan penyampain kita.Mendefinisi Gagasan Utama

Kita harus cari tahu satu pesan yang kita ingin pendengar memahaminya. Ketahui apa yang kita ingin mereka lakukan setelah mendengar dari kita. Kemudian susunlah ringkasan satu kalimat yang menghubungkan subjek dan tujuan dengan kerangka acuan pendengar, serupa dengan slogan iklan menunjukkan manfaat sebuah produk bagi konsumen. Berikut ini beberapa contoh cara mengatakan gagasan utama :

Yakinkan manajemen bahwa pengorganisasian kembali departemen pendukung teknis akan memperbaiki jasa pelanggan dan mengurangi perputaran karyawan.

Yakinkan Dewan Direksi bahwa kita harus membangun pabrik baru untuk menghilangkan kemacetan manufaktur dan memperbaiki kualitas produksi.

Tanggapi keprihatinan karyawan tentang rencana perawatan kesehatan baru dengan memperlihatkan bagaimana rencana itu akan mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas perawatan mereka.

Setiap pernyataan ini menimbulkan pkitangan tertentu terhadap subjek, yang langsung berhubungan dengan minta pendengar. Dengan memfokuskan pada kebutuhan pendengar dan menggunakan sikap kita, kita membantu meraih perhatian mereka dan meyakinkan mereka bahwa poin yang kita sampaikan itu relevan.

Jika kita tidak dapat mengekspresikan gagasan utama dalam satu kalimat tunggal, kita barangkali belum mendefinisikannya dengan jelas.

Membatasi Lingkup

Presentasi yang efektif tidak hanya memfokuskan kepada kebutuhan si pendengar, tetapi juga menyesuaikan materi dengan waktu yang tersedia, yang sering diatur secara ketat. Apalagi dalam banyak situasi, banyak pembicara dijadwalkan untuk berbicara secara bergilir, sehingga porsi waktu menjadi ketat.

Jika jumlah materi yang akan disampaikan terlalu besar dari waktu yang tersedia, kita hanya mempunyai pilihan yang tidak menyenangkan, seperti terburu-buru dalam memberikan presentasi, melompati beberapa informasi yang telah dipersiapkan dengan sangat hati-hati, atau mencoba mencuri beberapa menit milik pembicara berikutnya. Atau, jika materi yang disipakan tidak memadai dibandingkan dengan jatah waktu, pada akhirnya kita harus berdiri di hadapan pendengar sambil berusaha mengiklankan informasi yang belum kita siapkan.Membatasi lingkup merupakan hal penting karena dua alasan:

1. Untuk memastikan bahwa presentasi sesuai dengan waktu yang disediakan,dan

2. Untuk memastikan bahwa isi presentasi memenuhi kebutuhan dan harapan pendengar.

Satu-satunya cara yang pasti untuk mengukur panjang presentasi adalah melakukan latihan. Serta pastikan untuk memfaktorkan waktu untuk perkenalan, rehat, demonstrasi, sesi tanya jawab, dan apapun yang mengambil waktu bicara kita.Pilihlah Pendekatan KitaDengan gagasan utama yang didefinisikan dengan baik maka membantu kita untuk menyusun pesan. Gunakan pendekatan langsung jika subjek mencakup informasi rutin atau kabar baik, dan gunakan pendekatan tidak langsung jika subjek mencakup kabar buruk atau bujukan. Rencanakanlah pendahuluan untuk membangkitkan minat dan menjadi tujuan awal tentang apa yang akan disampaikan. Untuk presentasi, bersiaplah untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana tentang subjek.pada paragraf terakhir atau dengan dua paragraf terakhir, tinjaulah ulang poin-poin yang telah Kita buat, dan tutuplah dengan pernyataan yang akan membantu pendengar mengingat subjek pidato tersebut.Presentasi yang lebih panjang diorganisasikan seperti laporan. Jika tujuannya adalah untuk menghibur, memotivasi atau menyampaikan informasi gunakan urutan langsung dan struktur yang ditetapkan secara wajar oleh subjek: kepentingan, rangkaian, kronologi, orientasi yang renggang, geografi, atau kategori. Jika tujuannya adalah untuk menganalisis, membujuk, atau berkolaborasi, organisasikan materi Kita seputar kesimpulan dan rekomendasi atau seputar argumentasi logis. Gunakan urutan jika pendengar bersikap menerima atau tidak langsung jika Kita memperkirakan adanya penolakan.Pada saat mengembangkan pendekatan, laporan lisan mempunyai keuntungan daripada laporan tertulis yaitu Kita dapat menyesuaikan garis besar presentasi di halaman judul jika Kita perlu. Identifikasikan poin penting dalam presentasi Kita dan ajukan pertanyaan bagaimana kalau untul mempelajari kemungkinan reaksi pendengar. Gunakan microsoft powerpoint untuk membantu Kita mengerjakan presentasi.Dalam komunikasi lisan, ingatlah bahwa kesederhanaan penting dalam pengorganisasian presentasi lisan. Carilah cara yang lebih jelas dan tepat untuk mengorganisasikan gagasan dengan menggunakan pedekatan langsung. Jelaskan pada bagian awal presentasi bagaimana Kita mengorganisasikan materi dan usahakan untuk membatasi jumlah poin utama dalam presentasi menjadi lebih ringkas dan hanya beberapa poin.Menyiapkan Garis Besar Presentasi

Garis besar presentasi menampilkan semua fungsi penting yang sama dengan garis besar laporan tertulis yaitu membantu Kita mengorganisasikan pesan dalam presentasi yang dapat membuat pendengar merasa puas, sebagai dasar catatan pembicaraan Kita sehingga ketika menulis garis besar presentasi mulailah kata-kata yang ingin digunakan dengan baik. Untuk pengorganisasian yang efektif, siapkan garis besar presentasi dalam beberapa tahap antara lain:

Tetapkan tujuan dan gagasan utama, ketika Kita mengembangkan garis besar presentasi periksalah hasil presentasi Kita dengan teliti untuk memastikan bahwa poin-poin, pengorganisasian, koneksi dan judul berhubungan dengan tujuan dan gagasan utama.

Organisasikan poin-poin dan subpoin utama, buatlah setiap poin utama sebagai sebuah kalimat yang lengkap untuk membantu Kita menjelaskan poin utama dan menjaga arah pembicaraan hanya pada satu gagasan tersebut. Kemudian perhatikan urutan logis dan baik poin-poin berikutnya untuk memastikan bahwa pengaturan presentasi efektif.

Identifikasikan pendahuluan dan isi presentasi, mulailah dengan isi presentasi dengan memberikan nomor pada setiap poin dan subpoin utama menurut tingkatannya dalam garis besar presentasi. Kemuduan buatlah susunan poin untuk membantu pendahuluan dan penutur presentasi.

Tunjukkan koneksi, buatlah tulisan dalam bentuk kalimat untuk membantu transisi yang akan Kita gunakan untuk melanjutkan pembicaraan ke poin selanjutanya.

Tunjukkan sumber, siapakan daftar pustaka dengan memastikan bahwa daftar pustaka tersebut mudah dibaca dan mengikuti format yang berlaku.

Pilih judul, judul akan sangat berguna jika pidato Kita akan dipublikasikan lebih awal atau diperkenalkan oleh seseorang. Judul mengarahkan harapan setiap pendengar.

Untuk menyiapkan garis besar presentasi yang efektif, ikutilah langkah-langkah berikut ini:

Ikuti garis besar perencanaan, ikuti format garis besar sama dengan yang Kita gunakan dalam mambuat garis besar perencanaan sehingga Kita dapat melihat dimana Kita berada saat menyampaikan pidato dan bagaimana poin=poin tersebut dapat berhubungan satu sama lain.

Padatkan poin dan transisi menjadi kata kunci, pilihlah kata-kata yang baik dan sesuai uantuk mendorong Kita mengingat maksud poin yang disampaikan sehinggan Kita akan lancar saat berpidato. Pastikan mencatat kutipan dan hal-hal lain yang khusus agar mudah untuk pencarian sumber.

Tambahkan petunjuk penyampain, perhatikan garis besar presentasi yang akan disampaikan untuk membantu Kita mengambil waktu istirahat sejenak dan untuk penekanan sehingga berbicara dengan lebih pelan dan lambat. Gunakan warna yang menarik untuk membantu menyoroti petunjuk pemyampaian yang paling penting.

Aturlah catatan, pastikan bahwa hasil terakhir dari presentasi Kita sebelum disampaikan dapat dibaca dan diakses dengan mudah sehingga membantu Kita untuk berpidato dengan baik, jelas dan singkat. Buatlah nomor-nomor pada catatan untuk menjaga agar tetap teratur.

Langkah 2 : Menulis Presentasi

Walaupun Kita tidak pernah menulis setiap kata yang akan Kita presentasikan, namun sesungguhnya Kita tetap menggunakan proses tulis menulis, yang terdiri dari: mengembangkan gagasan, menyusun poin-poin pendukung, dan sebagainya. Kita dapat mengekspresikan pikiran Kita dengan kata-kata yang segar dan spontan, karenanya dalam menulis presentasi, Kita perlu memperhatikan cara mengadaptasikan gaya presentasi dengan pendengar.

Beradaptasi dengan Pendengar

Adaptasikan pendekatan Kita agar sesuai dengan keadaan. Beradaptasi dengan pendengar meliputi beberapa isu, mulai dari gaya bicara sampai pilihan teknologi. Gaya presentasi Kita di antaranya dipengaruhi oleh jumlah pendengar, subjek, tujuan, anggaran, dan waktu yang tersedia untuk mempersiapkan semua itu.

Jika berbicara dalam kelompok kecil :

Gunakan gaya santai yang mendorong keikutsertaan pendengar

Undanglah pendengar untuk mengemukakan komentar

Gunakan bantuan visual sederhana

Sampaikan kata-kata dengan nada percakapan

Gunakan catatan untuk mengingat-ingat jika perlu

Jika berhadapan dengan banyak pendengar dan acaranya penting :

Ciptakan suasana yang lebih formal

Sertai dengan bantuan visual lain yang memperlihatkan pesan presentasi yang ingin disampaikan dengan jelas agar dapat diingat oleh pendengar

Sebenarnya, baik Kita berbicara dalam forum formal atau informal, Kita harus memilih kata-kata dengan hati-hati dan pastikan semua kata yang Kita gunakan adalah kata-kata yang sederhana sehingga pesan yang ingin Kita sampaikan dalam presentasi tidak hilang. Selain itu, Kita juga harus memperhatikan etiket bicara di depan publik dan menunjukkan perhatian pada para pendengar. Menyusun Presentasi

Penyusunan presentasi terdiri dari tiga elemen, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

1. Pendahuluan

Pendahuluan adalah elemen yang penting karena akan menentukan apakah Kita dapat membangkitkan minat pendengar pada topik, membangun kredibilitas, dan menyiapkan pendengar untuk isi presentasi.

a) Membangkitkan minat pendengar

Salah satu cara untuk setidaknya membuat pendengar mendengarkan bagaimanapun Kita memulai presentasi dan mendapatkan perhatian mereka adalah dengan mengumumkan topik, terlebih jika masalah yang akan dibahas berpengaruh terhadap pendengar secara pribadi.

Selain itu Kita juga dapat memberikan lebih banyak imajinasi kepada pendengar agar mereka mendapat gambaran dan selanjutnya tertarik dengan materi yang dipresentasikan. Cara lain adalah dengan menggambarkan gagasan dan mendorong keluarnya komentar dari pendengar selama presentasi.

Jika kita berbicara pada pendengar dalam jumlah besar, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah jangan memberikan tanggapan atas pertanyaan dan komentar pendengar yang dapat menginterupsi alur informasi dan akan memperlemah argumentasi, dan mengurangi kontrol Kita terhadap situasi.

Cara lain untuk menarik perhatian audience dan mempertahankannya :

Gunakan humor, masukkan komentar ringan yang dapat membuat gembira pendengar, namun tetap harus relevan dengan isi presentasi dan tidak menyakiti pendengar

Beritahukan sebuah cerita, pastikan cerita menggambarkan poin-poin penting

Berikan sampel

Ajukan pertanyaan, membuat pendengar terlibat secara aktif dalam presentasi

Nyatakan statistik yang mengagetkan, orang-orang menyukai detail yang dapat membangkitkan rasa ketertarikan mereka

b) Membangun kredibilitas

Jika Kita tidak memiliki hubungan yang baik dengan pendengar atau berbicara di bidang yang berada di luar keahlian Kita, Kita perlu membangun kredibilitas dan melakukannya dengan cepat karena orang cenderung memutuskan apakah Kita layak untuk didengarkan hanya dalam beberapa menit

c) Meninjau terlebih dahulu pesanMemberikan pada pendengar tinjauan awal dari hal-hal yang akan disampaikan selanjutnya, akan membantu mereka memahami struktur dan isi pesan. Dalam presentasi lisan, Kita memberikan kerangka kerja dengan sebuah tinjauan awal sehingga pendengar dapat mengetahui hubungan di antara poin utama pesan.Tinjauan awal harus :

Meringkas gagasan utama presentasi

Mengidentifikasi poin pendukung utama, dan

Menyebutkan urutan yang Kita gunakan untuk mengembangkan poin tersebut

Setelah menetapkan kerangka kerja, Kita baru dapat merasa yakin pendengar memahami bagaimana fakta dan gambar individu berhubungan dengan gagasan utama saat Kita melanjutkan ke bagian isi presentasi.Isi Presentasi

Bagian terbesar pidato atau presentasi kita tercurah pada pembahasan tiga atau empat pada utama garis besar presentasi. Gunakan pola pada organisasi yang sama dengan surat, memo, laporan dan jagalah agar tetap sederhana. Tujuannya adalah memastikan bahwa pengorganisasian presentasi kita jelas dan presentasi menyita perhatian pendengar.

Menghubungkan Gagasan

Dalam komunikasi lisan suatu kejelasan lebih penting bagi pendengar karena pendengar tidak dapat mundur dan membaca ulang jika merasa bingung. Pada dokumen tertulis, kita dapat memperlihatkan hubungan antara gagasan di lembar halaman atau layar dengan menggunakan berbagai petunjuk desain seperti judul, lekukan paragraph, spasi, dan daftar. Pada komunikasi lisan, kita harus bergantung pada kata-kata untuk menghubungkan berbagai bagian dan gagasan. Untuk hubungan antara kalimat dan paragraph dapat menggunakan satu atau dua kata transisional seperti therefore, because, in addition, in contrast, moreover, for example, consequently, nevertheless, atau finally. Untuk menghubungkan bagian utama dalam presentasi gunakan kalimat lengkap seperti kita sudah meninjau ulang masalahnya, sekarang marilah kita mencari solusinya.

Semakin panjang presentasi, semakin penting transisi kita. Jika kita menyajikan banyak gagasan, pendengar akan mengalami kesulitan melihat hubungan di antaranya. Mereka memerlukan transisi yang jelas untuk menuntun mereka pada poin yang paling penting. Pendengar menghargai ringkasan yang singkat dan bersifat sementara untuk menangkap suatu gagasan. Ketika member presentasi, kita dapat menarik perhatian pada transisi dengan menggunakan isyarat gerakan, mengubah nada suara atau memperkenalkan bantuan visual.Memertahankan Perhatian Pendengar

Bagian penting dari membantu para pendengar berhubungan dengan gagasan adalah mempertahankan perhatian mereka dari awal sampai akhir. Jika kita tidak dapat menarik perhatian mereka, maka mereka akan memikirkan subjeklain seperti membaca halaman berikutnya dari handout yang dibagikan, mengecek email dari perangkat genggam nirkabel atau melakukan hal lainnya. Berikut ini adalah beberapa kiat yang membantu manjaga pendengar untuk mendengarkan pesan kita:

Hubungkan subjek dengan kebutuhan pendengar

Orang tertarik pada hal-hal yang berdampak pada mereka secara pribadi sehingga sajikan setiap poin dari sudut pkitang kebutuhan dan nilai-nilai pendengar.

Antisipasi perntanyaan pendengarBerusahalah mengantisipasi sebanayk mungkin pertanyaan dan sebutkan pertanyaan itu dalam isi presentasi. Kita juga perlu menyediakan materi tambahan untuk digunakan selama periode tanya jawab jika pendengar meminta lebih detail. Gunakan bahasa yang jelas dan gamblingJika presentasi kita melibatkan gagasan yang abstrak, perlihatkan hubungan abstrak itu dengan kehidupan sehari-hari. Gunakan kata-kata yang dikenal baik, kalimat pendek, dan contoh kalimat, dan contoh konkret. Pastikan melemparkan beberapa variasi karena pengulangan kata dan pemakaian frase yang sama terus-menerus akan membuat orang tertidur.

Jelaskan hubungan antara subjek dan gagasan yang dikenal dengan baikTunjukkan hubungan subjek dengan gagasan yang sudah dipahami oelh pendengar dan berikan mereka cara untuk mengkategorikan dan mengingat poin presentasi kita.

Mintalah pendapat atau jedalah sesaat menerima pertanyaan atau komentarUmpan balik dari pendengar menentukan apakah pendengar memahami poin presentasi. Umpan balik juga memberikan pendengar kesempatan untuk beralih dari kondisi mendengar ke berpartisipasi untuk membantu mereka memahami pesan kita.

Gambarkan gagasan dengan bantuan visualAlat bantu visual menjadikan pesan kita hidup, membantu kita berhubungan dengan pendengar dan membantu mereka mengingat pesan kita secara lebih efektif

Penutup

2 alasan yang membuat presentasi dan pidato sangat penting adalah:

1. Perhatian pendengar cenderung meningkat pada tahap ini karena mereka mengantisipasi perpindahan ke aktivitas mereka berikutnya pada hari yang sibuk.

2. Pendengar akan pergi dengan kata-kata terakhir akhir kita mengiang di telinga mereka.

Menyatakan kembali poin utama

Setelah memutuskan mengumumkan bagian penutup presentasi,ulangi kembali gagasan utama. Tekankan apa yang ingin kita sampaikan atau didengarkan pendengar dan tekankan faktor motivasi kunci yang mendorong mereka untuk merespons dengan cara demikian. Akhirnya perkuat tema kita dengan menyatakan kembali poin pendukung utama. Rencanakan penutup presentasi dengan hati-hati sehingga pendengar menyimpan gagasan utama segar dalam ingatan mereka.Menguraikan langkah selanjutnya

Jika kita harus membuat pendengar mengambil keputusan atau sepakat untuk bertindak, pastikan bahwa tanggung jawab untuk melakukannya jelas. Beberapa hal dalam pembicaraan di depan publik lebih melakukan daripada mencoba untuk menyampaikan penutup yang meriah dan positif ketika kita tahu bahwa kita sudah kehilangan pendengar di suatu saat sepanjang presentasi.

Jika kita mengharapkan tindakan sebagai hasil pembicaraan, pastikan untuk menjelaskan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan apa. Cara yang efektif, membuat daftar item tindakan, dengan perkiraan tanggal penyelesaian dan nama orang atau tanggung jawab. Daftar ini dapat disajikan dalam sebuah alat bantu visual dan meminta setiap orang dalam daftar untuk menyetujui penugasan dan tanggal targetnya . komitmen publik untuk melakukan tindakan ini merupakan jaminan yang baik bahwa sesuatu akan terjadi.

Jika tindakan cenderung sulit dipenuhi, pastikan ahwa setiap orang memahami masalah yang tercakup. Karena keinginan kita pasti ingin agarsetiap orang memiliki siakp realistis dan bersiap apapun kenyataannya. Maka gunakan penutup untuk mengingatkan orang-orang terhadap kemungkinan adanya kesukaran dan kesulitan tersembunyi. Mengakhiri dengan catatan yang tegas

Pastikan bahwa kata terakhir, bersifat mendorong dan mengesankan. Setelah meringkas kunci dari presentasi simpulkan dengan kutipan, ajakan untuk bertindak, atau kata-kata yang membangkitkan semangat. Alternatif lain adalah mengakhiri dengan pertanyaan atau pernyataan yang akan membuat pendengar berpikir.

Ketika presentasi selesai pendengar haruslah merasa puas. Bagian penutup bukan ajang untuk memperkenalkan gaagasan baru atau mengubah suasana presentasi. Bhakan jika bagian presentasi merupakan permulaan kita dipastikan akan selalu menutyupnya dengan catatan yang positif. Hindari penutup yang bertahap dan tetaplah bersikap yang sewajarnya dan susunlah kata kata penutup dengan hati-hati.

Langkah 3: Menyelesaikan presentasi

Berbicara dengan menggunakan catatan yang dipersiapkan denagn hati-hati merupakan cara penyampaian yang paling mudah dan paling efektif bagi kebanyakan pembicara.

Ada 4 tugas khusus saat kita akan menyelesaikan sebuh presentasi:

1. menguasai seni penyampaiansebagai pembicara kita memiliki beberapa metode penyampaian yang dapat digunakan antara lain:

a. menghafal: bila pidato yang akan diberikan hindarilah cara ini karena dalam keadaan terbaik kita dapat terlihat kaku, sedangkan dalam keadaan terburuk kita mungkin akan lupa dengan naskah. Namun, menghafal kutipan, paragraph pembuka, atau beberapa kata penyimpulan dapat mendukung rasa percaya diri kita dan memperkuat penyampaian

b. membaca: biasanya sebelum presentasi, kita membuasakan diri untuk membacanya terlebih dahulu. Jika rencana yang akan kita lakukan adalah membaca pidato, lakukan cukup banyak latihan sehingga kita masih dapat mempertahankan kontak mata dengan pendengar. Dapat dibantu dengan jeda, angkat tangan serta suara tang merendah.

c. Berbicara dari catatan: sebelum presentasi dilakukan kita dapat membuat bantuan berupa garis besar tulisan dan kartu ucapan atau alat Bantu visual yang merupakan cara penyampaian yang paling mudah dan efektif. Hal ini dapat membantiu kita untuk tetap terujuk namun masih memungkinkan adanya kontak mata. Interaksi dengan pendengar, dan improvisasi respons terhadap umpan balik dari pendengar. Dan gunakanlah kertas yang kaku agar menghindari saat gugup meremas remas kertas.

d. Berbicara tanpa persiapan: saat kita diminta akan melakukan pembicaraan atau pidato tanpa persiapan maka kita harus mengetahui sebelumnya topic apa yang akan kita bawakan. Bila ternyata topic tersebut tidak kita ketahui maka usahakanlah untuk menghindarinya. Namun bila kita mengetahui topic tersebut, ambil waktu sejenak untuk memikirkan apa yang akan kita katakan dan kemudian fokuskanpada poin kunci. Jika kita benar-benar tidak dapat mengatakan sesuatu yang cerdas dan efektif tentang subjek yang sedang dibicarakan, biasanya akan lebih untuk menjelaskan bahwa kita ridak mampu dan meminta kesempatan untuk menyiapkan beberapa kata untuk waktu dan tanggal selanjutnya.

Cara manapun yang kita pilih,pastikan bahwa kita mengenal dengan baik rincian setiap subjek yang akan kita bicarakan. Karena saat kita telah mengetahui apa yang kita akan bicarakan dapat menambah rasa percaya diri yang ada. Latihan merupakan kunci keberhasilan pembicara, terutama jika kita tidak memiliki banyak pengalaman berbicara di depan umum. Gunakan berbagai cara untuk melatih dan menilai diri kita dalam melakukan pembicaran di depan umum, misalnya cermin, kaset, maupun video.Menyiapkan diri untuk Berpidato

Pertama, pastikan bawa lokasi sudah siap dan semua yang diperlukan sudah ada. Kedua, pastikan telah siap untuk menghadapi pendengar dari budaya yang berbeda.

Jika berhadapan dengan pendengar yang tidak berbicara dengan bahasa yang sama, pertimbangkan untuk menggunakan interpreter. Walau menggunakan interpreter membuat presentasi terbatas, di satu sisi harus berbicara sedikit lambat agar interpreter dapat mengimbangi; namun jangan berbicara terlalu lambat, karena para pendengar dapat kehilangan minat. Kirimkan salinan pidato dan alat bantu visual kepada interpreter jauh sebelum presentasi.

Setiap kali menyampaikan presentasi lisan yang ditujukan kepada orang-orang dari budaya lain, maka perlu untuk mengadaptasi isinya. Penting pula untuk mempertimbangkan setiap perbedaan budaya dari segi penampilan, perilaku, dan kebiasaan lain.B. Tips Melakukan Presentasi yang BaikPresentasi, khususnya presentasi lisan merupakan bagian komunikasi dimana dalam proses komunikasi ini ada inti yang dikomunikasikan (content), ada proses komunikasi (metoda) dan ada media penyajian (alat bantu). Kesemua komponen ini saling terkait dalam menciptakan dalam suatu presentasi lisan yang optimal dan efektif. Apa sebenarnya konsep presentasi lisan ? Presentasi Lisan dapat disimpulkaan sebagai komunikasi antara penyaji (presenter) dengan sekelompok pendengar (audience) dalam situasi teknis, saintifik atau profesional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media presentasi yang terencana.Seiring orang mendapat pertanyaan bagaimana melakukan presentasi yang baik, banyak pula orang sukses tampil di iklan, penyiar yang tampil bagus didepan kamera tapi merasa gagal begitu mereka harus berbicara di depan umum. Di kampus, para mahasiswa juga mengeluh. Banyak dosen yang pintar untuk diri mereka sendiri, sementara ilmunya tidak mengalir. Kita semua memang memiliki masalah yang sama ketika harus berbicara di hadapan publik. Berikut ini adalah tips bagaimana melakukan presentasi yang baik :

1. Jangan membiasakan diri tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Ketika membaca sebuah teks yang panjang, mata kita tertuju pada teks, bukan pada audience. Lama-lama kita akan kehilangan kepekaan membaca audience, mulai dari gairah mereka memahami presentasi kita sampai kejenuhan mereka. Mereka jenuh tetapi kita terus saja membaca. Kita tidak tahu berapa yang mulai tertidur, atau perlahan-lahan meninggalkan ruangan. Kita bahkan tidak tahu bahwa kita sudah ditinggalkan sendirian di ruangan itu. Maka gunakan teks hanya sebagai alat bantu, yaitu untuk hal-hal yang dapat membuat kita lupa kalau tidak dicatat, atau untuk dokumen resmi saja. Dalam presentasi modern kita dapat menggunakan power point, yang menyajikan poin-poin penting saja2. Ukur secara sungguh-sungguh dalamnya sungai. Pelajari dulu siapa audience kita, latar belakang, jalan pikiraan, pendidikan, dan jabatan mereka. Jangan asal tembak3. Jangan bicarakan dua hal ini : Yang sudah mereka ketahui, atau yang tak ingin mereka dengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.4. Jangan biarkan audience jenuh. Jaga volume suara dan jaga nada agar tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, lontarkan sedikit humor.5. Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan ia akan kehilangan substansi.6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikrofon sebelum presentasi dimulai. Ruangan yang langit-langitnya rendah akan membuat kita cepat letih. Cahaya yang masuk dari kaca jendela dapat mengganggu konsentrasi. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerakan tubuh kita. Tetapi ruangan yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak terfokus. Mikrofon dan sound system yang buruk juga dapat mengganggu konsentrasi.7. Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktifitas tertentu (game, teka-teki, atau melakukan sesauatu), tertawa, atau bahkan mendengarkan musik.8. Be specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita.9. Jangan merendahkan mutu, misalnya dengan mengatakan Maaf saya sebenarnya tidak siap, Maaf bahasa Inggris saya payah, Ini bukan bidang saya, Kita pasti lebih tahu dari saya, Saya baru belajar, dan seterusanya. Manusia adalah mahluk yang malas yang hanya mau mendengarkan orang yang layak ia dengar, ia anggap lebih tahu.10. Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar kembali, minta pendapat dari orang dekat. Juga jangan khawatir dengan kegagalan presentasi pertama Kita.ini semua hanyalah masalah waktu dan jam terbang11. Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan.12. Berpakaianlah agak cerah, agar kita menciptakan kesegaran di dalam ruangan.13. Jangan bicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang, kombinasikan. Ingatlah kita berbicara di hadapan puluhan orang, kombinasikan bahasa resmi dengan bahasa percakapan yang layakC. Mengatasi Kegelisahan

Merasa lebih percaya diri

Pkitanglah rasa gelisah sebagai indikasi kepeduliaan kepada para pendengar, topik, dan acaranya. Jika telapak tangan membasah atau mulut terasa kering, jangan pikirkan kegugupan itu, tetapi pikirkan saja kegairahannya. Stimulasi seperti itu membuat presentasi menjadi lebih baik.

Beberapa cara untuk membuat pembicara menjadi percaya diri :

1. Siapkan materi lebih banyak dari yang diperlukan

2. Berlatihlah

3. Berpikiran positif

4. Visualisasikan keberhasilan

5. Tarik napas beberapa kali

6. Bersiaplah

7. Bersikaplah nyaman

8. Jangan panik

9. Berkontrasilah pada kesan dari pendengar, bukan diri senddiri

10. Lanjutkan

Tampil lebih Percaya Diri

Penyampaian presentasi yang baik dimulai dari menit pertama berdiri di podium, karena itu jangan terburu-buru. ketika mendekati mimbar pembicara berjalanlah dengan percaya diri, tarik napas yang dalam, dan berdiri tegak. Hadapalah pendengar, aturlah mikrofon dan peralatan lain sesuai dengan kebutuhan, kemudian lakukan survey ruangan, ketika menemukan wajah yang bersahabat, lakukanlah kontak mata dan tersenyumlah. Kemudian hitung sampai 3, dan mulailah presentasi. Jika merasa gugup, awal yang perlahan-lahan dan terkontrol ini akan membantu membangun reputasi dan tampil lebih percaya diri.

Setelah presentasi berjalan, bersikaplah ekstra hati-hati dalam mempertahankan kontak mata dengan pendengar. Pilihan beberapa orang yang berposisi di seputar ruangan, dan edarkan pkitangan berganti-ganti dari suatu orang ke yang lainnya. Memkitang langsung para pendengan membuat pembicara tampil jujur, percaya diri dan dapat dikitalkan.

Postur tubuh juga sangat penting dalam memproyeksikan rasa percaya diri, sebaiknya ketika presentasi, pembicara keluar dari mimbar untuk membantu pendengar merasa lebih nyaman dengan pembicara dan untuk mengekpresikan kenyamanan dan rasa percaya diri sendiri dengan apa yang dipresentasikan. Gunakan gerakan tangan untuk menekankan kata-kata dan variasikan eksprresi wajah agar pesan menjadi dinamis.

Terakhir, perhatikan suara. Berbicaralah dengan nada percakapan yang normal tetapi dengan volume yang cukup sehingga setiap orang dapat mendengar. Berusahalah untuk terdengar tenang dan percaya diri, dengan meragamkan tinggi nada dan kecepatan berbicara untuk menambah penekanan.

Menangani Pertanyaan secara Responsif

Sesi tanya jawab merupakan salah satu bagian terpenting dari presentasi lisan. Pertanyaan memberi Kita kesempatan untuk memperoleh informasi penting, untuk menekankan gagasan utama dan poin pendukung, dan membangun antusiasme dari sudut pkitang Kita. Banyak pembicara menyampaikan presentasi lisan dengan sangat baik, tetapi kemudian merasa bimbang selama sesi tanya jawab. Tetapi, karena sudah meluangkan waktu untuk mengantisipasi kemungkinan pertanyaan yang diajukan pendengar, Kita sudah siap dengan jawaban. Jika pesan Kita tidak disukai, Kita juga harus siap dengan pertanyaan yang bersifat memojokkan. Perlakuan pertanyaan tersebut sebagai permintaan akan informasi. Menjaga profesionalisme akan meningkatkan kredibilitas. Jadi, jangan membiarkan sesi tanya jawab hanya untung-untungan: antisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan dan pikirkan dengan baik jawaban Kita.

Fokuskan pada Penanya

Jika seseorang mengajukan pertanyaan, fokuskan perhatian kita pada individu itu. Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah penanya untuk mengetahui apa maksud yang sesungguhnya dari orang tersebut. Anggukkan kepala tkita kita menerima pertanyaan itu kemudian minta perjelas apabila kita merasa kurang mendengar jelas pertanyaan tersebut. Setelah itu berilah jawaban langsung dan sederhana. Jika diminta untuk memilih dua alternatif, jangan merasakan kita harus melakukannya. Sebaiknya, tawarkan pilihan sendiri jika memang lebih masuk akal.

Berikan Tanggapan yang Sesuai

Ukurlah respons Kita berdasarkan pentingnya pertanyaan, status penanya, dan waktu yang tersisa. Jangan berpura-pura tahu apabila kita sebenarnya tidak mengetahui jawabannya, Dalam beberapa kasus kita tidak memiliki cukup waktu untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan; jika memungkinkan, aturlah cara lain untuk menyampaikan informasi yang diperlukan oleh para penanya.

Jagalah Kendali

Tidak seperti fase penyampaian presentasi, Kita memunyai hanya sedikit kendali terhadap proses selanjutnya selama sesi tanya jawab. Namun, kita dapat membantu memertahankan kendali selama periode ini dengan membuat beberapa aturan dasar sebelumnya. Sebelum Kita mulai, umumkan batas waktu atau batas pertanyaan per orang. Batasan ini akan melindungi Kita dari suasana panas akibat perdebatan dengan salah satu pendengar dan dari monopoli satu atau dua orang dalam periode pertanyaan. Berikan sebanyak mungkin kesempatan bagi pendengar untuk berpatisipasi dengan memersilakan orang-orang dari berbagai bagian di ruangan.

Bertahanlah pada Posisi yang Sulit

Jika Kita menghadapi pertanyaan yang bersifat menyerang, jangan membebek; tanggapi dengan jujur dan langsung, sambil tetap tenang. Sadarilah bahwa penanya yang menantang gagasan, logika, atau fakta Kita mungkin hanya ingin mencoba mendorong Kita agar bersikap berlebihan.

Tenangkan sikap permusuhan

Pecahlah pertanyaan yang panjang dan rumit

Nyatakan tanggapan dengan akurat dan berdasarkan fakta

Hindari posisi tubuh atau gerak isyarat yang terkesan antagonis

Pertahankan nada suara bisnis dan ekspresi yang menyenangkan

Jangan mengikuti perasaan untuk menjatuhkan

Memancing Pertanyaan

Meskipun sangat berlawanan dari pendengar yang ribut dan bertentangan, para pendengar yang sangat diam pastilah tidak merasa nyaman. Jika ada peluang bahwa pendengar terlalu malu-malu atau menolak untuk bertanya, pertimbangkan untuk mengatur beberapa pertanyaan lebih awal dengan pendengar yang kooperatif. Apapun jalannya presentasi, simpulkan dengan sikap tegas dan percaya diri.

Menyimpulkan Presentasi

Jika waktu yang disediakan untuk presentasi sudah habis, hentikan sesi tanya jawab, meskipun banyak orang masih ingin berbicara. Kemudian, kumpulkan catatan Kita dan tinggalkan podium, dengan memertahahankan sikap rasa percaya diri yang sama seperti ketika kita mulai.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanPresentasi lisan merupakan bagian komunikasi dimana dalam proses komunikasi ini ada inti yang dikomunikasikan (content), ada proses komunikasi (metoda) dan ada media penyajian (alat bantu). Kesemua komponen ini saling terkait dalam menciptakan dalam suatu presentasi lisan yang optimal dan efektif. Apa sebenarnya konsep presentasi lisan ? Presentasi Lisan dapat disimpulkaan sebagai komunikasi antara penyaji (presenter) dengan sekelompok pendengar (audience) dalam situasi teknis, saintifik atau profesional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media presentasi yang terencana.Sesi tanya jawab merupakan salah satu bagian terpenting dari presentasi lisan. Pertanyaan memberi kita kesempatan untuk memperoleh informasi penting, untuk menekankan gagasan utama dan poin pendukung, dan membangun antusiasme dari sudut pkitang kita. Banyak pembicara menyampaikan presentasi lisan dengan sangat baik, tetapi kemudian merasa bimbang selama sesi tanya jawab. Tetapi, karena sudah meluangkan waktu untuk mengantisipasi kemungkinan pertanyaan yang diajukan pendengar, kita sudah siap dengan jawaban. B. Saran1. Percaya diri dan penguasaan materi merupakan kunci kesuksesan kita dalam berpresentasi lisan

2. Kita harus optimisiiii