Makalah Praktikum Kimia Fisik 3 Materi Difusi, Viskositas, dan Hantaran Elektrolit
MAKALAH PRAKTIKUM
-
Upload
danu-wijaya -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
Transcript of MAKALAH PRAKTIKUM
MAKALAH PRAKTIKUMMIKROBIOLOGI PETERNAKAN
MEDIA NA SEBAGAI PENUMBUH BAKTERI ASAM LAKTAT
Oleh :
Nita Hiqmawati D1E011025Maskuri D1E011039Ichwan Suhardi D1E011055Arby’in Pratiwi D1E011086Hastari Rachma P D1E011110Aziddani Putra A D1E011148Agung Bayu Mukti D1E011181Guti Nurul Adzani D1E011187Idha Ayu Lestari D1E011219Danu Tresna Wijaya D1E011252
LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN DASARFAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMANPURWOKERTO
2012
BAB IPENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Terdapat beberapa macam media yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroba. Medium merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat
makanan (nutrient). Adapun macam media yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan mikroba antara lain medium cair, medium padat, medium
diperkaya, medium kering, dan medium sintetik. Salah satu medium yang dapat
digunakan untuk menumbuhkan mikroba seperti bakteri asam laktat (BAL)
adalah medium NA (Nutrient Agar). Nutrient agar adalah medium umum untuk
uji air dan produk dairy.
NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme
yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan
media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan
salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji
biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk
pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam
kultur murni.
Bakteri asam laktat (BAL) bermanfaat dalam meningkatkan nutrisi pada
pakan ternak unggas. Bakteri asam laktat dapat ditumbuhkan dalam medium NA
(Nutrient Agar) yang berbahan dasar eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air
desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan
disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan
wadah sesuai yang dibutuhkan. Bakteri yang ditumbuhkan dalam medium NA
(Nutrien Agar) bertujuan untuk membiakan/memperbanyak koloni yang
kemudian dapat diisolasi pada pakan.
Bakteri asam laktat menghasilkan senyawa anti bakteri yaitu asam organik
(asam laktat, asetat, propionat dan format), H2O2, diasetil dan bakteriosin.
Keberadaan senyawa antibakteri tersebut di dalam saluran pencernaan dapat
menekan pertumbuhan mikroba patogen sehingga dapat meningkatkan
keseimbangan mikrobia di dalam saluran pencernaan ternak inang, oleh karena itu
BAL dapat digunakan sebagai mikrobia probiotik. Sehingga mampu membantu
kebutuhan nutrien ternak. Penambahan bakteri dalam nutrien dilakukan dengan
mengisolasi koloni bakteri yang dicampurkan pada pakan ternak unggas. Isolasi
yang dilakukan sama dengan isolasi-isolasi yang digunakan pada umumnya.
Isolasi akan berlangsung baik apabila media yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan nutrien bakteri itu sendiri.
I.2. TUJUAN
1. Mengetahui definisi media NA ( Nutrient Agar )
2. Mengetahui keunggulan media NA.
3. Mengetahui cara membuat media NA.
4. Mengetahui cara menumbuhkan bakteri asam laktat pada media NA.
I.3. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan media NA.
2. Apa keunggulan media NA dibandingkan dengan media lainnya.
3. Bagaimana cara membuat medium NA.
4. Apa macam-macam bakteri yang dapat tumbuh pada media NA.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Definisi media NA ( Nutrient Agar )
Media NA (Nutrien Agar) adalah salah satu media yang digunakan dalam
pertumbuhan mikroba. Medium ini juga bersifat umum untuk uji air dan produk
pangan. Medium NA merupakan medium sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, produk pangan, pertumbuhan uji
bakteri dan isolasi organism dalam kultur murni ( Nurhasanah, 2008 ).
Media NA merupakan media sederhana diantara media yang lainnya, karena
media ini berbahan dasar dari agar, pepton, beef extract, kentang. Agar ialah
pengental dan bukan zat makanan bagi bakteri. Sebaliknya gelatin dapat
diencerkan oleh enzim-enzim bakteri. Pepton ialah protein yang terdapat pada
daging, air susu, kedelai dan putih telur selain itu mengandung banyak N2
(Dwidjoseputro, 1964). Beef ekstrak merupakan bahan media NA yang berupa
ekstrak daging seperti daging sapi, ekstrak ini menyediakan nutrient essensial
untuk metabolisme bakteri.
Medium NA yang dalam menumbuhkan bakteri tidak merubah variasi suhu.
Medium NA dapat menumbuhkan beberapa koloni bakteri dengan warna tertentu.
Media NA yang sudah terdapat bakteri akan melakukan tahap inkubasi dan
penyesuaian suhu yang akan disesuaikan dengan bakteri yang tumbuh ( Janet,
2003)
2.2 Keunggulan media NA dibandingkan dengan media lain
Media Nutrient Agar merupakan substrat yang sangat baik untuk
memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya
menjadi terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak
berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun
membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. (Pelczar dan Chan, 2007).
Media yang umum digunakan adalah Natrium Agar (NA), yang berbahan
baku agar. Agar adalah ekstrak dari rumput laut yang merupakan karbohidrat.
Kompleks penyusun utamanya adalah galaktosa, tidak mengandung nutrisi.
Medium solid membutuhkan agar sekitar 1,5 hingga 1,8 %. Sedangkan
konsentrasi kurang dari 1 % dari ketentuan tersebut, akan menjadi medium semi
solid. Agar bertindak sebagai agen pemadat yang sangat baik karena pada suhu
1000 C berupa larutan sedangkan pada suhu 400 C memadat. Oleh Karena itu
organisme terutama yang patogen dapat dikultivasi pada temperatur 37,50 C atau
sedikit lebih tinggi tanpa rasa kuatir medium akan meleleh. Medium solid
mempunyai keuntungan karena dapat memadat sehingga dapat ditumbuhi
mikroorganisme dengan menggunakan teknik khusus untuk mengisolasi koloni
yang berlainan.
2.3 Cara pembuatan media NA
1. Timbang komponen medium dengan menggunakan timbangan analitis
untuk volume yang diinginkan sesuai dengan komposisi berikut:
Beef extract 3 g
Peptone 5 g
Agar 15 g
Akuades s.d 1000 ml
2. Akuades sebanyak 100 ml dibagi menjadi dua satu bagian untuk
melarutkan Beef extract dan peptone dan sebagian lagi untuk melarutkan
agar. Sebaiknya air untuk melarutkan agar lebih banyak
3. Larutkan agar pada sebagian air tersebut dengan mengaduk secara
konstan dan diberi panas. Dapat menggunakan kompor gas atau hot plate
stirrer (jangan sampai overheat, karena akan terbentuk busa dan memuai
sehingga tumpah).
4. Sementara itu sebagian akuades digunakan untuk melarutkan peptone dan
beef extract, cukup dengan pengadukan.
5. Setelah keduanya larut, larutan dituangkan ke larutan agar dan diaduk
sampai homogen. Kemudian pH media diukur dengan mencelupkan kertas
pH indikator. Jika pH tidak netral maka dapat ditambahkan HCl/NaOH.
6. Setelah itu media dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi
dengan autoklaf.
7. Tuang media steril ke cawan petri steril secara aseptis. Jika diinginkan
media tegak atau miring pada point ke 5, media langsung dituang ke
tabung kemudian disterilisasi.
Menurut Ermawati 2011, pembuatan media Nutrient Agar (NA)
merupakan media agar miring. Sebanyak 23 gram NA dilarutkan dalam 1
liter aquadest lalu dipanaskan dan diaduk dengan menggunakan magnetic
stirrer sampai homogen. Larutan tersebut dimasukan ke dalam reaksi
sebnayak 5 ml, kemudian ditutup dnegan kapas dan alumunium foil.
Media diseterilkan pada autoklaf dengan tekanan 1,5 atm pada suhu 121 0
selam 15 menit. Tabung tersebut dimiringkan sebelum mengeras dan
dibiarkan selama 24 jam. Media ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri.
Formulasi per liter NA DIFCO adalah, beef ectract 3 gram, bacto pepton 5
gram, dan bacto agar 15 gram.
2.4 Macam bakteri yang dapat tumbuh pada media NA
Pertumbuhan bakteri pada media NA dapat diidentifikasi dengan
terdapatnya indikator kehidupan. Indikator tersebut dilihat dari terdapatnya
beberapa koloni yang terbentuk. Koloni yang terbentuk dipengaruhi oleh bahan
dasar dari medium NA ( Natrium Agar). Beberapa koloni yang terbentuk tampak
pada plat agar dengan karakteristik sebagai berikut:
- Koloni berwarna putih, mengkilat, permukaan halus, cembung, sisi rata.
- Koloni berwarna kuning, mengkilat, permukaan halus, cembung, sisi rata.
- Koloni berwarna putih, mengkilat, permukaan halus, di tengah, sisi rata.
- Koloni berwarna putih, tidak mengkilat, rata dengan medium, sisi rata,
pada permukaannya terdapat gurat-gurat.
- Koloni putih, mengkilat, sisi tidak rata/bergerigi.
Karakteristik yang ada di atas memberikan kemudahan sebagai penunjuk
terdapatnya bakteri pada media, salah satunya media NA (Komarawidjaja,2009).
Medium NA memberikan kemudahan dalam menumbuhkan bakteri. Sifat
dari medium ini adalah bersifat spesifik dalam menumbuhkan bakteri. Sebagai
contoh bakteri yang dapat tumbuh dalam medium NA adalah bakteri asam laktat.
Bakteri yang tumbuh dalam media NA yang berupa bakteri asam laktat
dikelompokan kedalam beberapa genus meliputi genus, lactobacillus streptococus,
lactococcus(Pato, 2003).
Bakteri asam laktat merupakan bakteri Gram prositif, tidak berspora,
bentuk batang maupun cocus, tidak memiliki sitokrom, dan bersifat anaerobik
tetapi toleran terhadap O2 (Fardiaz, 1992). Bakteri asam laktat terdiri atas
beberapa genus. Kelompok genus Lactococcus (daalm bentuk Streptococcus),
Lactobacillus, Pediococus, dan Leuconostoc sering digunakan dalam proses
fermentasi bahan pangan hasil ternak, sayur – sayuran, buah – buahan, daging dan
produk sereal (Davidson dan Hoover, 1993).
Bakteri Asam Laktat merupakan mikroba yang mempunyai kemampuan
dalam menciptakan respon terhadap keasaman medium. Beberapa jenis bakteri
asam laktat tersebut yaitu Lactobacillus delbrueckii, Lactobacillus fermentum dan
Lactobacillus plantarum. (Lunggani, 2007)
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN1. Medium NA dapat digunakan untuk menumbuhkan bermacam bakteri
seperti bakteri asam laktat.
2. Medium NA merupakan medium sederhana yang memberi kemudahan
dalam menumbuhkan bakteri.
3. Medium NA yang digunkan dalam menumbuhkan bakteri asam laktat
berbahan dasar seperti beef extract, potato, pepton, agar.
4. Medium memiliki beberapa keunggulan dalam menumbuhkan bakteri.
5. Bakteri asam laktat yang ditumbuhkan dalam medium NA terdapat
beberapa jenis antara lain bakteri lactobacillus, streptococus, lactococcus.
6. Medium NA yang terdapat bakteri memiliki indikator tertentu.
3.2 SARAN
1. Diperlukan perlakuan yang sesuai pada medium NA dalam proses
penumbuhan bakteri.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih pada medium NA.
3. Diperlukan pengenceran yang sesuai dengan kebutuhan bakteri yang
tumbuh dalam medium NA.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro.1964.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang
Ermawati, Rahyani, Siti Naimah. 2011. Efek Fotokatalisis Nano Ti O2 terhadap Mekanisme Antimikrobia Ecoli dan Salmonela. Jurnal Riset Industri Vol. V (2).
Nurhasanah. 2008. Isolasi Mikroba Endofitik Penghasil Senyawa Antimikroba pada Tanaman Ceremai (Phyllanthus acidus) dan Meniran (Phyllanthus niruri). Warta Akab. No. 19.
Lunggani, Arina Tri. 2007. Kemampuan Bakteri Asam Laktat dalam Menghambat Pertumbuhan dan Produksi Alfatoksin B2 Aspergillus flavus. Bioma Vol. 9 (2). Semarang
Komarawidjaja, Wage. 2009. Karakteristik dan Pertumbuhan Konsorsium Mikroba Lokal dalam Media Mengandung Munyak Bumi. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 10 No.1.
Pato, Usman. 2003. Potensi Bakteri Asam Laktat yang diisolasi dari Dadih untuk Menurunkan Resiko Penyakit Kanker. Jurnal Nature Indonesia 5 (2) ISSN 1410-9379.
E, Janet. 2003. Handbook of Culture Media for Food Microbiology Second edition. Denmark:Elsevier scient B.V Allright reserved.