MAKALAH PPKN Wawasan Nusantara
-
Upload
m-hadi-suharmoko -
Category
Documents
-
view
8.496 -
download
1
Transcript of MAKALAH PPKN Wawasan Nusantara
MAKALAH
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
Dosen Pembimbing :
H. Hasan Basri, MPd
Di Susun Oleh :
Nama : Moh. Hadi Suharmoko ( 166 )NIM : 2009184202B0328Semeter : II BJurusan : Matematika
SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI SITUBONDOTAHUN AKADEMIK 2009/2010
ii
KATA PENGANTAR
P u j i s y u k u r a t a s k e h a d i r a t T u h a n Y a n g M a h a E s a k a r e n a
l i m p a h a n r a h m a t n y a s e h i n g g a k a m i d i b e r i k e s e h a t a n w a l a f i a t . D a n
k a m i b i s a m e n y e l e s a i k a n m a k a l a h y a n g m e n j a d i t u g a s k a m i p o k o k
m a t a k u l i a h PPKN .
M a k a l a h y a n g b e r j u d u l t e n t a n g “ Tentang Wawasan Nusantara
Sebagai Geopolitik Indonesia” m e r u p a k a n a p l i k a s i d a r i k a m i s e l a i n
u n t u k m e m e n u h i t u g a s m a t a k u l i a h t e r s e b u t j u g a u n t u k m e m b e r i k a n
p e n g e t a h u a n t e n t a n g p e n d i d i k a n k e w a r g a n e g a r a a n t e r s e b u t .
S e l e s a i n y a m a k a l a h i n i t i d a k l e p a s d a r i k e r j a s a m a b e r b a g a i
p i h a k , b a i k i t u d a r i d o s e n p e n g a j a r k a m i a t a u p u n P i h a k p i h a k y a n g
m e m b a n t u l a i n n y a y a n g t u r u t s e r t a m e m b a n t u t e r s e l e s a i k a n m a k a l a h
i n i . K a m i m e n g u c a p k a n b a n y a k t e r i m a k a s i h k a r e n a m e r e k a s e m u a l a h
k a m i p u n y a m o t i v a s i d a l a m m e r a m p u n g k a n t u g a s m a k a l a h i n i .
K a m i h a r a p m a k a l a h i n i d a p a t b e r m a n f a a t d a n m e m b e r i
g a m b a r a n a t a u p u n m e n j a d i r e f e r e n s i k i t a d a l a m m e n g e n a l d a n
m e m p e l a j a r i S i s t e m Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia.
D a n j i k a a d a s u a t u k e k u r a n g a n a t a u k e s a l a h a n y a n g t e r k a i t m a k a l a h
i n i k a m i m o h o n m a a f , d a n m o h o n p e n g e r t i a n n y a . S e k i a n d a r i k a m i
t e r i m a k a s i h .
S i t u b o n d o , 1 J u l i 2 0 1 0
T i m p e n y u s u n
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia ............................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
1. Pengertian Hekakat dan Kedudukan Wawasan Nusantara .............. 2
2. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusatara .................................. 3
3. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia ......................... 5
4. Perwujudan Wawasan Nusantara ...................................................... 6
5. otonomi Daerah di Indonesia ............................................................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................. 8
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat,
bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut
dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau
visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional
yang berbunyi ”Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas
pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional
yaitu wawasan nusantara.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara
(Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan
wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu
merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap
indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakekat dan Kedudukan Wawasan
Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya
yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar
1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai
tujuan perjuangan nasional.
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai
konsepsi politik kewarganegaraan yang termaktub / tercantum
dalam dasar-dasar berikut ini :
- Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973
- TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang
GBHN
- TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP
MPR ‘83 dalam mencapat tujuan pembangunan nasionsal :
- Kesatuan Politik
- Kesatuan Ekonomi
- Kesatuan Sosial Budaya
- Kesatuan Pertahanan Keamanan
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnya
merupakan perwujudan dari kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan (HANKAM).
Dan sebagai Wawasan nasional Indonesia, Wawasan Nusantara merupakan
pencerminan dari : Kepentingan yang sama, tujuan yang sama terpeliharanya
persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuamn wilayah Indonesia. Dengan kata lain
sebagai wawasan nasionalnya Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menangani permasalahan yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6
2.2 Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara
Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi
wawasan nusanatara adalah sebagai berikut :
Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi
bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua
hal yaitu :
a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang
terjajah dan terpecah, kehidupan sebagai bangsa yang terjajah
adalah penederitaaan, kesengsaraan, kemiskinan dan
kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri
bangsa Indonesia. Politik Devide et impera. Dengan adanya
politik ini orang-orang Indonesia justru melawan bangsanya
sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan penjajah selalu ada
pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
b. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara
historis wilayah Indonesia adalah wialayah bekas jajahan
Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini masih terpisah pisah
berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut territorial
Hindia Belanda adalah sejauh 3 (tiga) mil. Dengan adanya
ordonansi tersebut, laut atau perairan yang ada diluar 3 mil
tersebut merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai perairan
internasional. Sebagai bangsa yang terpecah-pecah dan
terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa
Indonesia.Keadaan tersebut tidak mendudkung kita dalam
mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu dan
berdaulat.Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut kita
membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan visi
bangsa yang bersatu. Upaya untuk mewujudkan wilayah
Indonesia sebagai wilayah yang utuh tidak lagi terpisah baru
terjadi 12 tahun kemudian setelah Indonesia merdeka yaitu
ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan
yang selanjutnya disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13
Desember 1957. Isi pokok dari deklarasi tersebut menyatakan
7
bahwa laut territorial Indonesia tidak lagi sejauh 3 mili
melainkan selebar 12 mil dan secara resmi menggantikam
Ordonansi 1939. Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU
No.4/Prp Tahun 1960 tenatang perairan Indonesia yang berisi :
1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta
perairan pedalaman Indonesia
2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang
terletak pada sisi dalam dari garis dasar.
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi
wawasan Nusantara dimana laut tidak lagi sebagai pemisah, tetapi
sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia diperbaharui
dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum
internasional. Melalui perjuangan panjanag akhirnya Konferensi PBB
tanggal 30 April menerima “ The United Nation Convention On The
Law Of the Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982
tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara
Kepulauan (Archipelago State).
Aspek Geografis dan Sosial Budaya
Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia
meruapakan negara bangsa dengan wialayah dan posisi yang unik
serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan beragam
budaya yang ada di Indonesia.
8
2.3 Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan
beserta lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan
nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam
menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki
wawasan nasional yang berbunyi” Britain rules the waves”. Ini
berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga
lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu
wawasan nusantara.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka
wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, laut dan udara
diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu
atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi
wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya
muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau
melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap
indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi
bangsa. Visi adalah keadaan atau rumusan umum mngenai keadaan
yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang
bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia
9
sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa
yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
2.4 Perwujudan Wawasan Nusantara
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Sosial dan Budaya, dalam arti :
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan
bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi
dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan
kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu,
sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi
modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa,
yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Pertahanan Keamanan, dalam arti :
a) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah
pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara.]
b) Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara
dan bangsa.
10
2.5 Otonomi Daerah di Indonesia
Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan
bangsa dan keutuhan wilayah nasional juga mengajarkan perlunya
kesatuan sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem
budaya, dan sistem pertahanan-keamanan dalam lingkup Negara
Indonesia.
Kesatuan Republik Indonesia memilih cara Desentralisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahannya bukan sentralisasi. Hal
ini disebabkan wilayah Indonesia yang sangat luas dan memiliki
kondisi geografis serta memiliki budaya yang berlainan.
Negera Indonesia melaksanakan otonomi daerah karena
melaksanakan amanat UUD 1945 Pasal 18 yang berbunyi sebagai
berikut.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas beberapa
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota.
Pemerintahan provinsi, kabupaten, dan kota mengaturs
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi.
Setiap daerah kabupaten dan kota memiliki dewan Perwakilan
Rakyat yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum.
Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai
kepala pemerintahan.
Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya.
Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah
untuk melaksanakan otonomi.
Susunan dan tata cara penyelenggara pemerintahan diatur
dalam UUD.
11
Otonom adalah keputusan hukum yang mempunyai batas
daerah tertentu, yang berwenang, mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang
satu dan utuh dalam satu kesatuan republic Indonesia. Untuk mencapai
tujuan nasional maka diperlukan suatu paham geopolitik dan
dikembangkan menjadi wawasan nusantara dan diwujudkan sebagai satu
kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.
Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
B. Saran
1) Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yaitu
pemerataan ekonomi dan pembangunan di semua daerah.
2) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya
yaitu mengeksplorasi ragam budaya dengan cara promo budaya ke
manca negara.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan
dan keamanan diperlukan tindakan yang tegas jika terjadi suatu ancaman
daerah, misal dari yang terkecil, yaitu mengadakan penjagaan desa
secara bergilir, melakukan kerjasama antar negara dengan cara latihan
gabungan. Sehingga akan terciptanya suatu wilayah satu kesatuan Indonesia yang utuh.
13