Makalah Porifera

19
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah “ANIMALIA INVERTEBRATA (PORIFERA) ” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu meskipun kurang sempurna dalam sisi penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Makalah ini kami buat guna memenuhi salah satu tugas Biologi. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dorongan dan arahan dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. 1

description

MAKALAH PORIFERA

Transcript of Makalah Porifera

Page 1: Makalah Porifera

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi

petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah “ANIMALIA

INVERTEBRATA (PORIFERA) ” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu meskipun

kurang sempurna dalam sisi penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya.

Makalah ini kami buat guna memenuhi salah satu tugas Biologi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu

dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dorongan

dan arahan dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Kami telah

berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat

selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan

terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam belajar

dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun ,

1

Page 2: Makalah Porifera

BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

Porifera atau biasa disebut sebagai hewan berpori berasal dari kata pori yang

berarti lubang kecil dan fero yang berarti membawa atau mengandung. Contoh dari

porifera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang hidup menempel pada suatu

substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air

tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh

porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam

rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah

disaring ini akan dibuang melalui oskulum.

Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut

terdapat bagian yang  tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang

membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat

”menangkap” partikel makanan.

Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula.

Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika

atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang

lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di

daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.

Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat,

harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain.

Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan bebas.

Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup

yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.

Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu

hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan

yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang agak

unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera

dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.

2

Page 3: Makalah Porifera

B.     Perumusan Masalah

1.  Apa ciri-ciri hewan Porifera ?

2.  Ada berapa kelompokkah Klasifikasi Filum Porifera ?

3.  Bagaimanakah Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia ?

C.     Tujuan Penulisan Makalah

1.  Mengetahui ciri-ciri hewan Porifera

2.  Mengetahui kelompok Klasifikasi Filum Porifera

3.  Mengetahui Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia

3

Page 4: Makalah Porifera

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Porifera

Porifera dalam bahasa latin, kata Porus berarti Pori dan Fer berarti membawa.

Porifera adalah hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana. Hewan ini

memiliki ciri umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera

disebut juga sebagai hewan spons.

B.   Ciri-ciri Porifera

1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel

banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan

tubuhnya masih sederhana karena :

a. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus

b. Belum mempunyai sistem saraf

Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.

c. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.

Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel)

karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.

2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai

sistem canol.

3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :

a. Lapisan luar = epidermis

Tersusun dan dermal-dermal epitelium

b. Lapisan dalam

Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle

dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar)

terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.

4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :

- Kapur (Ca CO3)

- Silicat (H9 Si3O2)

- Campuran kapur + silikat

Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.

4

Page 5: Makalah Porifera

5. Tempat hidup

- Dilaut (kebanyakan)

- Air tawar (beberapa)

6. Pada tubuh Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan masuknya air yang

membawa makanan, kemudian oleh flagela yang ada pada koanosit, zat-zat

makanan tadi akan ditangkap dan akan dicerna oleh koanosit atau sel leher.

Setelah makanan tercerna, oleh sel amoebosit, maka sari-sari makanan akan

diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang sudah tidak mengandung zat-zat yang

sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui oskulum. Di antara

lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau

mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang merupakan penyusun

rangka atau spikula berada. Porifera tidak mempunyai sel saraf. Sel-sel pada

Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena itu

gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.

·      Struktur dan Fungsi Tubuh

Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan

dalam protozoa.Tubuh memiliki banyak pori-pori (ostium) yang merupakan celah

masuknya air ke rongga dalam tubuh yang berukuran lebih lebar yang disebut

spongocoel. Dari spongocoel, air kemudian keluar melalui oskulum, yang terdapat

dipermukaan oral (atas) tubuh.

Struktur anatomi porifera :

1.         Lapisan luar tubuh (epidermis) terdiri dari selapis sel yang membentuk celah-

celah kecil yang disebut ostium. Sel yang membentuk dan menggerakkan ostium

disebut porosit.

2.         Lapisan dalam (endodermis) terdiri atas sel berbentuk leher yang disebut

koanosit. Koanosit memiliki inti, vakuola dan flagela yang berkaitan dengan fungsi sel

ini sebagai ‘alat’ pencernaan. Pencernaan terjadi di dalam koanosit, oleh karena itu

disebut memiliki pencernaan interseluler.

Antara tubuh bagian luar dan dalam terdapat lapisan tengah

(mesoglea/mesenkim) yang terdiri dari 3 model sel, yaitu amubosit dan skleroblast dan

arkeosit. Dinamakan amubosit merujuk kepada bentuk dan sifat selnya yang

menyerupai bentuk dan sifat amuba, yang mudah berubah bentuk. Skleroblast

menghasilkan rangka yang disebut spikula. Spikula umumnya terbuat dari mineral

5

Page 6: Makalah Porifera

kalsium karbonat dan silika, sedangkan yang lain terbuat dari bahan organik spongin.

Sedangkan arkeosit berfungsi dalam reproduksi sel secara seksual.

Porifera belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna.Pencernaan

dilakukan secara sederhana dengan cara menyaring makanan, berupa plankton dan

bakteri, yang terlarut dalam air. Sel yang berperan dalam proses ini adalah koanosit.

Setelah itu, maka tugas selanjutnya, yaitu mengedarkan makanan dilakukan oleh

amubosit. Amubosit pula yang berperan mengangkut zat sisa pencernaan untuk

dibuang.

·      Cara Hidup dan Habitat

Porifera hidup secara heterotof. Makanannya adalah bakteri dan plankton.

Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan sehingga porifera disebut

juga sebagai pemakan cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam

koanosit dan amoebosit.

Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan

kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari

kelas Demospongia.

Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya

menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan

tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

·      Reproduksi

Porifera melakukan Reproduksi Aseksual maupun Reproduksi Seksual.

1.     Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.

Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim

dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera dapat membentuk

individu baru dengan regenerasi.

2.     Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan

ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar Porifera

menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera

bersifat Hermafrodit.

6

Page 7: Makalah Porifera

C.        Klasifikasi Filum Porifera

Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas,

yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea

(Calcisspongiae).

·           Hexactinellida

Kerajaan     : Animalia

Filum            : Porifera

Kelas            : Hexactinellida (Schmidt, 1870)

Sub Kelas   : Hexasterophora dan Amphidiscophora

Order           : Amphidiscosida

Order           : Aulocalycoida, Hexactinosa dan Lychniscosa

Hexactinelida merupakan porifera yang tersebar luas pada semua lautan. Habitat

utama dari porifera ini adalah pada lautan dalam. Ciri yang membedakan kelas ini dari

kelas lain adalah kerangkanya yang disusun oleh spikula silikat. Kerangka spons pada

kelas hexactinelida tidak memiliki jaringan spongin. Sel epithelium dermal dan

koanosit terbatas pada bentuk-bentuk ruang yang tersembunyi.

a.     Sub Kelas Hexasterophora

Ciri khas yang ada pada subkelas ini adalah microscleres parenchimalnya berupa

hexaster. Contoh Euplectella.

b.     Sub Kelas Amphidiscorpha

Ciri utama pada sub kelas ini adalah microscleres parenchimalnya berupa Amphidics.

Contoh Hyalonema.

·           Demospongiae

Kingdom     : Animalia

Filum            : Porifera

Kelas            : Demospongiae

Ordo            : Halichondrida

Porifera yang termasuk dalam kelas Demospongia memiliki kerangka berupa

empat spikula silica atau dari serabut spongin atau keduanya.  Beberapa bentuk

primitive tidak memiliki rangka. Tipe saluran air yang ada pada spons ini berupa

Leuconoid. Porifera yang masuk dalam kelompok Demospongia memiliki penyebaran

7

Page 8: Makalah Porifera

yang paling luas dari daerah tidal hingga kedalaman abvasal. Beberapa bentuk memiliki

habitat di air tawar.

a.         Sub kelas Tetractinomorpha

Ciri Utama dari sub kelas Tetractinomorpha adalah memiliki megaskleres

tetraxonid dan monoxonid, mikroskleres asterose dan kadang-kadang tidak memiliki

serat spongin. Tubuh spons ini memiliki bentuk  radial dan perkembangan cortical 

axial mengalami kemajuan. Kelompok ini mencakup spesies ovipar dengan

stereogtastrula. Famili yang primitive menetaskan amphiblastulae.

1.         Ordo Homosclerophorida

Porifera dalam ordo ini merupakan Tetractinomorpha primitive  yang memiliki

struktur Leuconoid homogen dengan sedikit dareah terdeferensiasi . Larva menetas

berupa amphiblastula. Spikulanya berupa teract berukuran kecil. Beberapa  spesies

tidak memiliki rangka seperti pada Oscarella.

2.       Ordo Choristida

Porifera yang termasuk ordo Choristida paling tidak memiliki beberapa

megaskleres tetraxons, biasanya berupa triaenes, mikroskleres berupa aster, sterptaster

atau sigmasprae yang khas. Bentuk tubuhnya seringkali  rumit. Spons ini memiki

korteks yang dapat dibedakan secara jelas dan seringkali tersusun atasnlapisan fibrosa

di sebelah dalam dan lapisan gelatin di bagian luar.  Contoh Geodia dan Aciculites.

b.      Sub Kelas Ceractinomorpha

Ciri utama yang menjadi dasar pengklasifikasian dari sub kelas

Ceractinomorpha adalah larvanya yang berupa stereogastrula, megaskleresnya berupa

monaxonid, dan mikrosklesesnya berupa sigmoid atau chalete. Aster tidak pernah

ditemukan. Pada rangkanya juga sering ditemukan sponging B tetapi dalam jumlah

yang bervariasi.

1.     Ordo Halichondrida

Porifera yang ada dalam ordo Halichomonacndrida memiliki Kerangka

megaskleres berupa monactinal dan atau diactinal serta tidak memiliki microskleres.

Contoh Halichondrida, Hymeniacidondan, Ciocalypta.

2.     Ordo Poecilosclerida

Porifera yang masuk dalam ordo ini memiliki rangka yang selalu mengandung

megaskleres choanosomal dan dermal.  ContohCoelosphoera dan Myxilla.

8

Page 9: Makalah Porifera

3.     Ordo Haplosclerida

Porifera ini kadang-kadang memiliki rangka silikat yang jika ada terbuat dari

kategori tunggal dari megaskleres yang terletak pada serat spongin atau bergabung

dalam suatu anyaman yang diikat dengan perekat spongin.

Contoh Haliclona,. Megaskleresnya  berupa diactinal dan kadang-kadang berupa

monactinal yang sedikit bervariasi dalam hal ukuran. Jika ada, mikroskleresnya berupa

Chelate, taxiform, sigmoid atau raphdes.

Beberapa genus seperti Dactylia tidak memiliki spikula dan mempunyai rangka dari

serat sponin. Rangka dermal berspikula tidak pernah ada . Dermal yang terspesialisasi

hanya terlihat pada Callyspongiidae dimana suatu jaringan yang kompleks dari serat

spongin bercabang-cabang menembus lapisan dermal. Contoh Callyspongia

4.     Ordo Dictyoceratida

Porifera  yang masuk dalam ordo Dictyoceratida tidak meiliki spikula. Rangka

sepenuhnya tersusun dari suatu anyaman  dari serat spongin yang bisa menyertakan

partikel lain seperti pasir,kerang ,spikula atau spons lain. Lapisan dermal sering

diperkuat oleh spongin A.

·         Calcarea

Kerajaan     : Animalia

Filum            : Porifera

Kelas            : Calcarea

        Calcarea merupakan spons yang hidup di laut. Spons ini memiki kerangka spikula

dari zat kapur yang tidak terdeferensiasi menjadi megaskleres dan mikroskleres. Bentuk

spons ini bervariasi dari bentuk yang menyerupai vas dengan simetri radial hingga

bentuk bentuk koloni yang membentuk bangunan serupa anyaman dari pembuluh-

pembuluh yang kecil hingga lembaran dan bahkan ada yang mencapai bentuk raksasa.

a.     Sub kelas Calcaronea

Ciri khas dari sub kelas ini adalah larvanya yang berupa  larva amphibalstulae.

Koanosit terletak pada posisi apical. Flagela dari tiap koanosit muncul dari nucleus.

Spikula triradiate biasanya satu helai yang terpanjang dari yang lain . Struktur tipe

9

Page 10: Makalah Porifera

saluran air yang ada pada sub kelas ini berupa tipe leuconoid yang berasal dari tipe

syconoid.

.         Ordo Leucosolenida

         Tipe ini memiliki struktur Asconoid. Contoh Leucosolenia

2.     Ordo Sycettida

Tipe saluran air yang ada pada ordo ini ada yang berupa Syconoid atau Leuconoid.

Contoh Sycon.

b.     Sub Kelas Calcinea

Ciri khas yang ada sub kelas Calcinea adalah larvanya yang berupa parenchymula dan

flagella dari koanosit muncul tersendiri dari nucleus koanosit yang menempati  dasar

sel.Pada sebagian besar spesies triradiata , spikula memiliki ukuran yang sama. Bentuk

Leuconoid yang ada pada sub kelas ini tidak berasal dari tipe syconoid tetapi langsung

berupa anyaman dari asconoid.

1.     Ordo Clathrinida

Ciri khas dari ordo ini adalah tipe saluran airnya berupa asconoid yang secara permanen

serta tidak memiliki membrane dermal atau korteks. Contoh Clathrina

2.     Ordo Leucettida

Ciri khas dari Ordo ini adalah tipe saluran air yang berupa Syconoid hingga Leuconoid

dengan membrane dermal atau korteks yang jelas. Contoh Leucascus levcetta.

3.     Ordo Pharetronida

Ciri khas yang ada pada ordo ini adalah tipe saluran airnya yang berupa Leuconoid dan

rangka tersusun dari  spikula quadriradiata yang disertai penguat calcareous. Contoh

Petrobiona dan Minchinella.

D.       Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia

·         Sebagai makanan hewan laut lainnya

·         Sebagai sarana kamuflase bagi beberapa hewan laut

·         Sebagai hiasan akuarium

·         Sebagai alat penggosok untuk mandi dan mencuci jenis hippospongia 

·         Porifera yang dijadikan obat kontrasepsi (KB)

·         Sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya

·         Sebagai campuran bahan industri (kosmetik)

10

Page 12: Makalah Porifera

BAB III

PENUTUP

A.       Kesimpulan

Filum porifera telah ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta tahun

yang lalu, berdasarkan cacatan fosil. Asal usul hewan porifera mengisyaratkan hewan

ini merupakan turunan dari koloni protozoa jenis 'choanoflagellata'.

'Hewan spons' itulah sebutan untuk filum porifera, disebabkan seluruh permukaan

tubuh hewan ini lobang-lubang kecil (pori). Porifera merupakan hewan yang paling

sederhana dari organisme multiseluler dan sebagian besar hidup di laut. Saat ini telah

ditemukan 5000 - 10.000 species, dan hanya 150 species yang hidup di air tawar,

umumnya hewan ini sebagai bentik di perairan.

Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara generatif ataupun secara

vegetatif. Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel

amoeboid. Porifera termasuk hewan monoesius atau hermafrodit karena dalam satu

tubuh bisa menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Reproduksi vegetatif dengan

pembentukan tunas ataupun kuncup. Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas

akan tumbuh menjadi individu baru. Apabila Porifera berada dalam lingkungan yang

kering, maka akan membentuk gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa

tumbuh menjadi individu baru.

Tubuh Porifera yang sudah mati dapat dimanfaatkan sebagai penggosok ketika

mandi ataupun mencuci. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai hiasan yang ada

pada akuarium.

12

Page 13: Makalah Porifera

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina Diah, Ph. D. 2004. BIOLOGI SMA KELAS 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

http://www.gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-beluk-phylum-porifera/

http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0016%20Bio%201-4b.htm

13