Makalah Plastik
-
Upload
didit-ardi -
Category
Documents
-
view
1.114 -
download
184
Transcript of Makalah Plastik
haMAKALAH
PROSES INDUSTRI KIMIA I
PLASTIK
Disusun Oleh :
Muhammad Farid Usman (101013024)
Jimmy Rovent S (101011028)
Retno Tri Suryo Dadari (101013032)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2012
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Plastik dengan baik.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Industri kimia I yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri di Institut Sains dan Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
Selama pengerjaan makalah ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Bambang Kusmartono,selaku dosen mata kuliah Proses Industri Kimia I.
2. Orang tua yang telah mendukung dalam doa dan semangat.
3. Teman-teman teknik kimia yang telah membantu.
4. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang menbangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penyusun minta maaf apabila ada
salah kata dan terima kasih.
Yogyakarta, 19 April 2012
Penyusun
2
INTI SARI
Plastik merupakan bahan padat yang bersifat plastis dan non kristalin pada suhu biasa.
Dewasa ini penggunaan plastik sangat luas karena sifat kekerasannya, tahan terhadap air dan
pembuatanya yang mudah.
Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul - molekul kecil
(monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku dan
kondensasi yaitu suatu reaksi yang meliputi pembentukan zat yang disertai dengan pelepasan molekul
air. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang
dibuat dengan reaksi polimerisasi molekul-molekul kecil (monomer) yang sama , sehingga membentuk
rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukkannya. Plastik memiliki
titik didih dan titik beku yang ragam, tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering
digunakan adalah etena (C2H4), propena (C3H6), styrene (C8H8), vinil klorida, nylon dan karbonat
(CO3). Plastik merupakan senyawa polimer yang penamaannya sesuai dengan nama monomernya dan
diberi awalan poli-. Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer - monomer propena, namanya
adalah polipropilena. Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon
rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul - molekul kecil
(monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik
merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan
reaksi polimerisasi molekul-molekul kecil (monomer) yang sama , sehingga membentuk rantai panjang
dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukkannya. Plastik memiliki titik didih dan
titik beku yang ragam, tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalah
etena (C2H4), propena (C3H6), styrene (C8H8), vinil klorida, nylon dan karbonat (CO3). Plastik
merupakan senyawa polimer yang penamaannya sesuai dengan nama monomernya dan diberi awalan
poli-. Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer - monomer propena, namanya adalah
polipropilena. Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai
panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme.
B. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untunk mengetahui jenis-jenis, sifat-sifat dan proses pembuatan
plastik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat plastik pada dasarnya adalah antara serat dan elastomer. Jenis plastik dan
penggunaannya sangat luas. Plastik yang banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan
film. Ditinjau dari penggunaannya plastik digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan
umum dan plastik untuk bahan konstruksi (engineering plastics). Plastik mempunyai berbagai
sifat yang menguntungkan, diantaranya:
a. Umumnya kuat namun ringan.
b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat
kimia lain).
c. Merupakan isolator listrik yang baik.
d. Mudah dibentuk, khusunya dipanaskan.
e. Biasanya transparan dan jernih.
f. Dapat diwarnai.
g. Fleksibel/plastis
h. Dapat dijahit.
i. Harganya relatif murah.
Plastik digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan kemudahannya untuk dibentuk ulang,
yaitu: Plastik Thermoset (Thermosetting Plastic), dan Plastik Thermoplas (Thermoplastic
Plastic). Plastik Thermoset biasanya lebih keras, lebih kuat, dan tidak mudah larut dalam cairan
larut, daripada Plastik Thermoplas.
Beberapa Contoh Plastik yang termasuk Thermoset :
- Phenolic
- Melamine
- Epoxy
Beberapa Contoh Plastik yang termasuk Thermoplas:
- Polietilena
5
- Vynil
- Polipropilena
- Polikarbonat
- Polistyrine
- Acrylics
- Nylon
Penggolongan plastik berdasarkan kemudahannya untuk dibentuk ulang, dinilai kurang
dikenal luas oleh masyarakat. Oleh karena hal itu, maka diperlukan suatu cara yang
memudahkan masyarakat untuk dapat mengenali plastik yang dipakai.
Plastik jenis Thermoplas (Thermoplastic Plastics) yang sering digunakan secara luas,
sangat banyak sekali jumlahnya. Untuk memudahkan kita mengidentifikasi jenis plastik yang
akan digunakan, biasanya terdapat kode- kode nomor dalam segitiga yang terletak pada bagian
bawah/ dasar dari plastik.
Beberapa jenis plastik, yaitu:
1. PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate)
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik tembus
pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak
goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik dan hampir semua
botol minuman lainnya. Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis
atau lebih dikenal dengan polyester. Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi
panas akan menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat
karsinogenikSbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat
menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.
Monomer : ethyl terephthalate
6
Unit ulang polimer :
2. V atau PVC (PolyVinyl Chloride)
PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis
plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan,
selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan botol
sampo. PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang
dikemas dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA melebur/ lumer
pada suhu -150C. DEHA juga mudah melebur jika terdapat kontak antara permukaan
plastik dengan minyak.
Monomer : Vinyl Chlorida
7
3. PolyEthylene
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak
sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-
density polyethylene / LDPE) dan polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene
/ HDPE).
Polietilen densitas rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk
pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain. Polietilen
densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu
1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi dapat
digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.
LDPE (Low Density PolyEthylene)
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari
minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol
yang lembek. LDPE dipakai untuk tutup plastik, kantong / tas kresek dan plastik tipis
lainnya. Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit
8
dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 600C sangat resisten terhadap senyawa
kimia.
HDPE (High Density PolyEthylene)
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram
dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik,
botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon
air minum, kursi lipat, dan jerigen, pelumas, dan lain-lain.
Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, karena
pelepasan senyawa SbO3 (Antimon Trioksida) terus meningkat seiring waktu. Bahan
HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.
Monomer : etena (CH2 = CH2)
Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai berikut :
9
4. PP (PolyPropylene)
Plastik jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama
untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup
botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan yang terpenting, pembuatan botol
minum untuk bayi. Bahan yang terbuat dari PP memiliki sifat yang elastis, yaitu
apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula.
Monomer : propena (CH3 – CH = CH2)
Unit ulang polimer :
11
5. PS (Poly Styrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain- lain. Polystyrene dapat
mengeluarkan bahan Styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu
bahan ini sulit didaur ulang. Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang
pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
Monomer : styrene
Reaksi :
12
6. Polimetil pentena (PMP)
Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C.
Barang yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 2000C
dan daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari
polistiren.
Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut
organik, kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan
karbon tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alatalat laboratorium dan kedokteran
yang tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari
bahan ini tahan lama.
7. Polyacetilen
Polyacetilen merupakan polimer terkonjugasi sederhana yang mempunyai dua
bentuk: yaitu bentuk cis dan trans polyacetilen.
Sedangkan pembuatan polyacetilen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
1. cara pemanasan
2. cara dopping
Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda. Katalis
Ti(O-n-C4H9)4-(C2H5)3Al.
Temperatur (oC) % trans
150 100
100 92,5
50 67,6
18 40,7
0 21,4
-18 4,6
-78 1,9
Temperatur yang menunjukan proses isomerisasi irreversibel dengan bentuk cis
terjadi pada temperatur yang lebih tinggi pada 145 oC menghasilkan bentuk trans.
13
Bentuk cis secara termodinamika kurang stabil dibandingkan dengan bentuk trans.
Pada temperatur tinggi, dan secara spontan isomer cis dapat berubah menjadi trans.
Konduktifitas polyacetilen dapat ditingkatkan dengan proses halogenasi. Struktur
polyacetilen dapat mengalami resonansi sehingga konduktifitasnya menjadi lebih
besar. Adanya resonansi pada poliasetilen menyebabkan material dapat
menghantarkan arus listrik.
Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis, tetapi
reaksi adisi klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang dikenal
doping-induced pita IR yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan 888 cm-1,
absorbsi kuat jelas dibanding undoped polymer.
8. OTHER
Untuk jenis plastik Other ini ada 4 jenis, yaitu : SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. SAN dan ABS
memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan,
dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan
plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun
minuman. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat
makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai
bahan mainan lego dan pipa.
PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy
cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman,
termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-
A ke dalam makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan sehingga
dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai tempat makanan ataupun minuman.
Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan sangat mungkin mengalami
proses pemanasan untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan
microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
Sifat polimer konduktif
14
Polimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang menunjukkan
perubahan ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada rantai utama polimer. Ikatan
ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul
terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain. Elektron yang tersisa
membentuk ikatan π, elektron yang terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat dapat bersifat
polimer konduktif jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi. Contoh dari polimer
terkonjugasi adalah plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan polimer konduktif antara lain :
polyacetilen, polpyrol, polytiopen, polyaniline dan lain lain. Indonesia merupakan salah satu
penghasil biji plastik untuk jenis Polypropylene atau PP dan High Density PolyEthylene atau
HDPE.
Polimer konduktif dapat dibuat dari polyacetilen.
15
BAB III
PROSES PEMBUATAN PLASTIK
a. Injection Molding
Injection molding adalah metode pembentukan material termoplastik dimana
material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam
cetakan yang didinginkan oleh air sehingga mengeras. Meskipun banyak variasi
dari proses dasar ini, 90 persen injection molding adalah memproses material
termoplastik. Injection molding mengambil porsi sepertiga dari keseluruhan resin
yang dikonsumsi dalam pemrosesan termoplastik. Sekarang ini bisa dipastikan
bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-barang dari plastik
yang dibuat dengan cara injection molding, misalnya pesawat telepon, printer,
keyboard, mouse, rumah lampu mobil ,dashboard, reflektor, roda gigi, helm,
televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup
injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan
yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan
dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan
16
selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses
pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan
plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup,
plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
Molding Area Diagram
Jendela proses atau juga disebut Molding Area Diagram adalah sebuah indikator
seberapa jauh kita bisa memvariasikan proses dan masih bisa membuat produk
yang memenuhi syarat. Idealnya jendela proses cukup lebar sehingga bisa
mengakomodasi variasi alami yang terjadi selama proses injeksi. Jika jendela
proses terlalu sempit maka ada risiko menghasilkan produk yang cacat akibat
variasi proses injeksi berada di luar jendela. Jendela proses berbeda-beda untuk
tiap resin karena masing-masing resin memiliki titik leleh (temperatur transisi
gelas, Tg) yang berbeda-beda. Jika temperatur proses terlalu rendah maka ada
kemungkinan material tidak meleleh dan jika meleleh maka viskositasnya sangat
tinggi sehingga memerlukan tekanan injeksi yang sangat tinggi. Jika tekanan
injeksi terlalu tinggi maka akan menimbulkan flash atau burr pada garis pemisah
cetakan akibat gaya pencekaman lebih kecili dari tekanan injeksi. Dan jika
temperatur proses terlalu tinggi maka material akan mengalami kerusakan atau
terbakar.
17
Keuntungan :
1. Leluasa dalam mendesain bentuk-bentuk produk berongga, berdinding tipis ataupun tebal
dan berbentuk batang atau pipa
2. Kekakuan produk lebih tinggi akibat adanya ruang kosong (momen inersia polar lebih
tinggi)
3. Memerlukan jumlah gate lebih sedikit sehingga mengurangi weldline
4. Tidak ada cacat sinkmark pada produk-produk yang tebal
5. Tekanan injeksi dan pemadatan yang lebih rendah
6. Distribusi tekanan pemadatan lebih merata
7. Siklus injeksi lebih cepat akibat waktu pendinginan yang lebih singkat.
Produk yang lebih ringan
b. Ekstrusi
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang
berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga
menghasilkan penampang yang kontinyu.
c. Thermoforming
Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.
d. Blow Molding
Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam
cetakan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Strong, A. Brent (2006). "Plastics: Materials and Processing". Pearson Prentice Hall
R.J. Crawford (2002). “Plastic Engineering”. Buttenworth-Heinemann
Charles A. Harper (2000). “Modern Plastic Handbook”. McGraw-Hill
www.Chem-Is-Try.Org/ Jenis-Jenis Utama Plastik dan Cara Pembuatan Plastik
http://id.wikipedia.org/wiki/Injection_molding.
19