makalah PKN (politik).doc

download makalah PKN (politik).doc

of 8

Transcript of makalah PKN (politik).doc

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGSaat ini Indonesia tengah disibukkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu merupakan sarana untuk memilih para wakil rakyat dan pemimpin yang kapabel, demokratis dan berpihak kepada kepentingan rakyat. Pemilu merupakan salah satu prasyarat penting dalam sebuah negara demokrasi.Berjalannya suatu Negara pasti tak lepas dari sebuah system politik. System politik sendiri dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dari seperangkat fungsi, dimana fungsi-fungsi tadi melekat pada suatu struktur-struktur politik, dalam rangka pelaksanaan dan pembuatan kebijakan yang mengikat masyarakat.

Dalam suatu sistem politik terdapat berbagai unsur, dan salah satu unsur tersebut adalah partai politik. Partai politik dalam hubungannya dengan system social politik ini memainkan berbagai fungsi, salah satunya pada fungsi input, dimana partai politik menjadi sarana sosialisasi politik, komunikasi politik, rekruitmen politik, agregasi kepentingan, dan artikulasi kepentingan. Apabila melihat keadaan sekarang dimana partai politik telah dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang merasa bahwa partai politik tidak lagi membawa aspirasi masyarakat melainkan keberadaannya hanya dianggap sebagai kendaraan politik yang dipakai oknum-oknum tertentu untuk menggapai jabatan-jabatan publik di Indonesia.

Salah satu partai politik yang ada di Indonesia adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PPP merupakan gabungan atau fusi dari empat partai politik Islam peserta pemilu 1971, yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Dalam naskah deklarasi pembentukan PPP yang ditandatangani oleh K.H. Idham Khalid (NU), H.M.S. Mintaredja (Parmusi), H. Anwar Tjokroaminoto (PSII), dan K.H. Masykur (NU), dikatakan bahwa kelahiran PPP merupakan wadah penyelamat aspirasi umat islam dan cermin kesadaran serta tanggung jawab tokoh-tokoh umat dan pemimpin partai untuk bersatu, bahu-membahu, serta membina masyarakat agar dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT , melalui perjuangan partai politik.

Saat ini Partai Persatuan Pembangunan dipimpin oleh Suryadharma Ali sebagai ketua umum partai untuk periode 2011- 2015, sedangkan untuk wakil ketua umum di amanahkan kepada Emron Pangkapi, Hasrul Azwar, Soeharso Manoarfa, dan Lukman Hakim Saifuddin.

Partai Persatuan Pembangunan saat ini tengah menghadapi masalah internal dari kubu partai. Dalam makalah ini akan menfokuskan pada masalah internal yang tegah dihadapi oleh PPP.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa penyebab terjadinya masalah internal dalam Partai Persatuan Pembangunan?2. Bagaimana tindakan partai terhadap sikap Surya Dharma Ali?

3. Bagaimana Partai Persatuan Pembangunan menyelelesaikan masalah internal di dalam partai ?BAB II

PEMBAHASANSaat ini masalah internal sedang dihadapi oleh Partai Persatuan Pembangunan. Dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dikomandoi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali terhadap capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata tidak bulat diterima jajaran partai itu. Konflik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut dipicu oleh langkah ketua umum PPP yaitu Suryadharma Ali dalam peryataan dukungan kepada Prabowo Subianto yang dianggap menyalahi aturan. Selain peryataan dukungan kepada Prabowo Subianto, Suryadharma Ali juga secara sepihak hadir dalam kampanye Gerindra bersama Prabowo Subianto di Stadion Utama Gelora Bung Karno , dalam masa kampanye pemilu legislatif tanggal 23 Maret 2014.

Tindakan Suryadharma Ali yang datang dan mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dianggap menyalahi hasil mukernas PPP. Mukernas memutuskan akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres yang ada. Dalam daftar delapan nama itu, tak ada nama Prabowo Subianto.Mukernas PPP di Bandung pada 9 Februari 2014 memutuskan, Suryadharma sebagai capres dari PPP. Ada enam nama bakal cawapres yang muncul saat itu untuk mendampingi Suryadharma Ali, seperti Joko Widodo, Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, dan tidak ada nama Prabowo Subianto. Adapun penjajakan koalisi kepada parpol lain dilakukan usai Pileg 9 April 2014. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini terbagi menjadi dua kubu yaitu kubu yang mendukung Suryadharma Ali dan kubu yang menentang keputusan sepihak Suryadharma Ali. Konflik di tubuh PPP semakin memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap Suryadharma Ali lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Gerindra bersama Prabowo Subianto di Stadion Utama Gelora Bung Karno , dalam masa kampanye pemilu legislatif tanggal 23 Maret 2014.

Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver Suryadharma Ali. Namun, kubu Suryadharma Ali malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.

Melalui SK yang ditandatangani Suryadharma Ali dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.Untuk merespons dinamika internal politik di tubuh partai , akhirnya Rapimnas digelar secara mendadak. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 1 PPP yang diselenggarakan di Kantor DPP PPP, Sabtu 19 April 2014 . Rapat yang berlangsung selama lebih dari 5 jam dari jam 20.40 sampai 02.00 dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy atau Romy, 3 Wakil Ketua Umum DPP PPP, yakni Lukman Hakim Saifudin, Emron Pangkapi, dan Suharso Monoarfa, serta 26 Ketua DPW PPP.

Dalam Rapimnas PPP itu memutuskan pencopotan Suryadharma Ali dari posisi Ketua Umum. Selain itu menunjuk Wakil Ketua Emron Pangkapi sebagai pelaksana tugas Ketua Umum.

Berikut amar putusan lengkap Rapimnas DPP PPP:1. Mengukuhkan hasil rapat pengurus harian DPP PPP yang dilaksanakan pada Jumat 19 April 2014.2. Rapimnas I PPP yang diadakan pada tanggal 19-20 April 2014 bertemakan 'Merangkai Ishlah Menuju Berkah' dimaksudkan untuk merekonsiliasi semua perbedaan pendapat dan menjalankan amanat Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Maimun Zubair dalam rangka islah (perdamaian). Setelah upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun komunikasi, Ketua Umum H Suryadharma Ali tetap tidak bersedia menghadiri forum Rapimnas I PPP. Atas dasar tersebut, Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh kepada konstitusi (AD/ART), mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian DPP PPP pada tanggal 18 April 2014 dari semula 'peringatan pertama' menjadi PEMBERHENTIAN SEMENTARA kepada H Suryadharma Ali dari jabatannya selaku ketua umum DPP PPP.3. Rapimnas I PPP menetapkan saudara H Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum DPP PPP untuk mengisi lowongan jabatan Ketua Umum DPP PPP sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga PPP sampai dengan pelaksanaan muktamar yang dipercepat.4. Rapimnas I PPP memberikan mandat kepada Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP PPP sebagaimana dimaksud pada butir 3 di atas untuk menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III pada Hari Rabu, tanggal 23 April 2014.5. Rapimnas I PPP mengamanatkan kepada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III untuk menetapkan jadwal, waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar yang dipercepat.Setelah Rapimnas 1 PPP selesai dilaksanakan , Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat mendadak untuk membahas persiapan Musyawarah Kerja Nasional III yang rencananya akan digelar di Bogor pada 23 April 2014 mendatang. Rapat tersebut dilaksanakan secara tertutup di Ruang Nakula, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2014). Setidaknya, 25 orang pengurus DPP PPP turut hadir dalam rapat tersebut. Mereka di antaranya Plt Ketua Umum, Emron Pangkapi dan Sekretaris Jenderal DPP PPP, M Romahurmuziy.

Mukernas tersebut diselenggarakan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I DPP PPP pada 19-20 April 2014 lalu.

Setelah Mukernas III dilaksanakan Partai Persatuan Pembangunan yang berlangsung di Cisarua Bogor sejak Rabu (23/4/2014) akhirnya disepakati 4 butir keputusan sebagai akibat evaluasi pemilian anggota legislative dan pertikaian didalam internal partai. Sedangkan keputusan tentang koalisi akan dibicarakan lebih lanjut

Ketua Steering Committee Mukernas PPP Lukmanul Hakim menjelaskan 4 butir kesepakatan yang disepakati sebagai hasil dari Musyawarah Kerja nasional Partai Persatuan Pembangunan yaitu : Pertama, menerima Fatwa Islah dari ketua majelis syaria KH. Makmun Zubair. Kedua , memberikan amanat kepada Majelis Musyawarah PPP untuk melaksanakan komunikasi politik. Ketiga, menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional untuk menetapkan koalisi paling lambat pekan pertama bulan Mei 2014. Dan Keempat Melaksanakan Muktamar luar Biasa selambat-lambatnya satu bulan setelah Pemilihan Presiden. Demikian penjelasan Lukman Hakim dalam jumpa Pers usai penutupan Muasyawarah Kerja Nasional.BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Konflik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipicu oleh langkah ketua umum PPP yaitu Suryadharma Ali dalam peryataan dukungan kepada Prabowo Subianto yang dianggap menyalahi aturan. Untuk merespons dinamika internal politik di tubuh partai , akhirnya Rapimnas digelar secara mendadak. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 1 PPP yang diselenggarakan di Kantor DPP PPP, Sabtu 19 April 2014 . Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meenghasilkan 5 keputusan diantarannya memberhentikan sementara Suryadharma Ali dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP. Mukernas diselenggarakan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I DPP PPP pada 19-20 April 2014. Mukernas III menghasillkan 4 butir kesepakatan yang disepakati sebagai hasil dari Musyawarah Kerja Nasional Partai Persatuan Pembangunansalah satunya kesepakatan untuk islah sehingga kisruh internal PPP terselesaikan.

3.2 SARAN Kisruh internal PPP perlu diperhatikan dan menjadi peringatan oleh partai-partai lainnya agar kisruh serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penyusun miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.REFERENSI

Koran Kedaulatan Rakyat Edisi 4 Mei 2014http://digitindonesia.com/index.php/58-what-is-the-news/378-ppp-setelah-mukernas-iii-ppphttp://news.liputan6.com/read/2039254/rapimnas-ppp-berhentikan-sementara-sda-dari-ketum-partai#sthash.olb1E5g3.dpufhttp://www.tempo.co/read/news/2014/04/20/078571844/Suryadharma-Ali-Dilengserkan-dari-Ketua-Umum-PPPhttp://nasional.kompas.com/read/2014/04/20/0234298/Hasil.Rapimnas.PPP.Suryadharma.Diberhentikan.SementaraMasalah Internal Partai Persatuan Pembangunan | 8