MAKALAH PJK KELP2.docx

download MAKALAH PJK KELP2.docx

of 24

Transcript of MAKALAH PJK KELP2.docx

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia sebagai Negara berdaulat memiliki hak untuk membuat ketentuan

    tentang perpajakan. Fungsi dari pajak yang ditarik oleh pemerintah ini utamanya

    adalah untuk membiayai kegiatan pemerintahan dalam rangka menyediakan barang

    dan jasa publik yang diperlukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Di samping itu, pajak

    juga berfungsi untuk mengatur perilaku Warga Negara untuk melakukan atau tidak

    melakukan sesuatu.

    Indonesia juga bagian dari dunia internasional yang sudah pasti dalammenjalankan roda pemerintahannya melakukan hubungan internasional. Hubungan

    internasional dapat berupa kerjasama di bidang keamanan pertahanan, kerjasama di

    bidang sosial, ekonomi, budaya dan lainnya, namun pembahasan ini terbatas pada

    kegiatan ekspor maupun impor (Transaksi erdagangan Internasional! yang terkait

    dengan pajak internasional. "etiap kerjasama yang dilakukan oleh setiap negara

    tentunya harus disepakati terlebih dahulu oleh para pihak guna men#apai komitmen

    bersama yang termuat dalam suatu perjanjian internasional, tidak terke#uali

    perjanjian dalam bidang perpajakan.

    Transaksi perdagangan antara dua negara atau beberapa negara berpotensi

    menimbulkan aspek perpajakan, hal ini tentunya harus diatur oleh kedua negara atau

    dunia internasional se#ara umum guna meningkatkan perekonomian dan

    perdagangan negara$negara yang melakukan kerjasama tersebut. Ini menjadi penting

    agar tidak menghambat aliran dana in%estasi akibat pengenaan pajak yang

    memberatkan Wajib ajak yang bekedudukan di kedua negara yang melakukan

    transaksi tersebut. &ntuk itu perlu adanya kebijakan perpajakan internasional dalam

    hal mengatur hak pengenaan pajak yang berlaku disuatu negara, dengan asumsi

    bah'a disetiap negara dapat dipastikan sudah mengatur ketentuan pajak dalam

    'ilayah yang menjadi kedaulatannya. Namun setiap negara tidak bebas mengatur

    pengenaan pajak terhadap badan atau 'arga negara asing, pajak internasional

    PERPAJAKAN Page 1

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    2/24

    merupakan salah satu bentuk hukum internasional, dimana setiap negara harus tunduk

    pada kesepakatan dunia internasional yang dikenal dengan istilah on%ensi Wina.

    1.2 Rumusan Masalah

    ). *pakah konsep dasar perpajakan internasional+

    . -agaimana pemajakan transaksi lintas negara+. *pakah konsepjuridical versus economic double taxation+

    /. *pakah sumber hukum perpajakan internasional+

    0. *pakah prinsip non diskriminasi+1. *pakah konsepAnti-tax avoidance+

    2. *pa pengertian dan tujuan enghindaran ajak -erganda (-!+

    3. *pakah perjanjian enghindaran ajak -erganda (-!+

    BAB II

    KONSEP DASAR PAAK IN!ERNASIONAL

    PERPAJAKAN Page 2

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    3/24

    2.1 K"nse# Dasar Per#a$akan Internas%"nal

    ajak Internasional adalah kesepakatan perpajakan yang berlaku di antara

    negara yang mempunyai ersetujuan enghindaran ajak -erganda (-! dan

    pelaksanaanya dilakukan dengan niat baik sesuai dengan on%ensi Wina (a#ta

    "unser%anda!.

    Dengan demikian peraturan perpajakan yang berlaku di Negara Indonesia

    terhadap badan atau orang asing menjadi tidak berlaku bilamana terdapat perjanjian

    bilateral (dua negara! tentang ersetujuan enghindaran ajak -erganda dengan

    negara asal atau penduduk asing tersebut.

    "e#ara umum, ketentuan pajak internasional suatu negara meliputi (dua!dimensi luas yaitu4

    ). emajakan terhadap 'ajib pajak dalam negeri (WDN! atas penghasilan dari luar

    negeri. emajakan terhadap 'ajib pajak luar negri (W5N! atas penghasilan dari dalam

    negeri (domestik!.

    Dimensi pertama merujuk pada permajakan atas penghasilan luar negeri atau

    transaksi (ke! luar batas negara (outward, outbound transaction! karena umumnya

    melibatkan eksportasi modal ke man#anegara sedangkan dimensi kedua menunjuk

    pada pemajakan atas penghasilan domestik atau transaksi (ke! dalam batas negara

    (inward, inbound transaction! karena umumnya melibatkan importasi modal dari

    man#anegara. Dalam aplikasinya pemajakan penghasilan luar negeri dilakukan oleh

    negara domisili (residence country!, sedangkan pemajakan penghasilan domestik

    dilakukan oleh negara sumber (source country!

    2.1.1 !u$uan Ke&%$akan Per#a$akan Internas%"nal

    "etiap kebijakan tentu mempunyai tujuan khusus yang ingin di#apai, begitu

    juga dengan kebijakan perpajakan internasional juga mempunyai tujuan yang ingin

    di#apai yaitu memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju in%estasi di

    masing$masing negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang

    PERPAJAKAN Page 3

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    4/24

    menghambat perdagangan dan in%estasi tersebut. "alah upaya untuk meminimalkan

    beban tersebut adalah dengan melakukan penghindaraan pajak berganda

    internasional.

    2.1.2 Pr%ns%#'#r%ns%# (ang harus )%#aham% )alam #ema$akan %nternas%"nal

    Doernberg ()636! menyebut unsur netralitas yang harus dipenuhi dalam

    kebijakan pemajakan internasional4

    ). Capital Export Neutrality(Netralitas asar Domestik!emanapun kita berin%estasi, beban pajak yang dibayar haruslah sama. "ehingga

    tidak ada bedanya bila kita berin%estasi di dalam atau luar negeri. 7aka jangan

    sampai bila berin%estasi di luar negeri, beban pajaknya lebih besar karena

    menanggung pajak dari dua negara. Hal ini akan melandasi && h sl / yang

    mengatur kredit pajak luar negeri.

    . Capital Import Neutrality(Netralitas asar Internasional!

    Darimanapun in%estasi berasal, dikenakan pajak yang sama. "ehingga baik

    in%estor dari dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan tarif pajak yang sama

    bila berin%estasi di suatu negara. Hal ini melandasi hak pemajakan yang sama

    denagn Wajib ajak Dalam Negeri (WDN! terhadap permanent establishment

    (8! atau -adan &asah Tetap (-&T! yang dapat berupa #abang perusahaan

    ataupun kegiatan jasa yang mele'ati time$test dari peraturan yang berlaku.. National Neutrality

    "etiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang sama. "ehingga bila

    ada pajak luar negeri yang tidak bisa dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya

    pengurang laba.

    2.2 Pema$akan !ransaks% L%ntas Negara

    emajakan berganda terjadi karena benturan antar klaim pemajakan. Hal ini

    karena adanya prinsip pemajakan global untuk 'ajib pajak dalam negeri (global

    prin#iple! dimana penghasilan dari dalam luar negeri dan dalam negeri dikenakan

    pajak oleh negara residen (negara domisili 'ajib pajak!. "elain itu, terdapat

    pemajakan teritorial (source principle! bagi 'ajib pajak luar negeri (W5N! oleh

    negara sumber penghasilan dimana penghasilan yang bersumber dari negara tersebut

    PERPAJAKAN Page 4

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    5/24

    dikenakan pajak oleh negara sumber. Hal ini membuat suatu penghasilan dikenakan

    pajak dua kali, pertama oleh negara residen lalu oleh negara sumber. 7isalnya4 T *

    punya #abang di 9epang. enghasilan #abang di jepang dikenakan pajak oleh fiskus

    9epang. 5alu di Indonesia penghasilan itu digabung dengan penghasilan dalam negeri

    lalu dikalikan tarif pajak && domestik Indonesia.

    -entokran klaim lebih diperparah bila terjadi dual residen, dimana terdapat

    dua negara sama$sama mengklaim seorang subjek pajak sebagi 'ajib pajak dalam

    negerinya yang menyebabkan ia terkena pemajakan global dua kali. 7isalnya4 7r. *

    bekerja di Indonesia lebih dari )3 hari namun setiap sabtu dan minggu ia pulang ke

    rumahnya di "ingapura. 7r. * dianggap WDN oleh Indonesia dan juga "ingapura

    sehingga untuk 'ajib melapor dan membayar pajak untuk penghasilan globalnyapada Indonesia maupun "ingapura.

    Dalam kaitan pembagian hak pemajakan ini, negara$negara yang melakukan

    perjanjian perpajakan dibagi menjadi dua jenis. ertama adalah negara sumber

    (source country! yang merupakan negara di mana penghasilan yang merupakan objek

    pajak timbul. edua adalah negara domisili (resident country! yaitu negara tempat

    subjek pajak bertempat tinggal, berkedudukan atau berdomisili berdasarkan ketentuan

    perpajakan.

    -aik negara sumber maupun negara domisili biasanya berhak untuk

    mengenakan pajak berdasarkan undang$undang domestiknya. engenaan pajak oleh

    dua yurisdiksi perpajakan terhadap satu jenis penghasilan inilah yang biasanya

    menimbulkan pengenaan pajak berganda sehingga perlu diatur dalam suatu

    persetujuan antara negara sumber dan negara domisili.

    2.* K"nse# ur%)%+al ,ersus E+"n"m%+ D"u&le !a-at%"n

    Dalam asal * dan - model - :8;D membedakan antara pajak

    berganda yuridis (juridical double taxation! dengan pajak ganda ekonomis (economic

    double taxation!. ajak berganda yuridis terjadi apabila atas penghasilan yang sama

    yang diterima oleh orang yang sama dikenakan pajak oleh lebih dari satu negara,

    PERPAJAKAN Page 5

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    6/24

    sedangkan pajak berganda ekonomis terjadi apabila dua orang yang berbeda (se#ara

    hukum! dikenakan pajak atas suatu penghasilan yang sama (atau identik!.

    *tas perbedaan tersebut *rnold dan 7#Intyre (

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    7/24

    sempit adalah (*gus "etia'an,

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    8/24

    #. Traktat$traktat.

    7enurut Negara$negara *nglo "aCon, hukum ajak Internasional dibagi

    sebagai berikut 4

    ). Hukum ajak Nasional mengatur Hukum ajak 5uar Negeri (National 8Cternal

    TaC 5a'!?

    National 8Cternal TaC 5a' merupakan bagian dari hukum pajak nasional yang

    memuat ketentuan$ketentuan mengenai pengenaan pajak yang mempunyai daya

    kerja sampai di luar batas$batas negara karena terdapat unsur$unsur asing, baik

    mengenai obyeknya (sumber ada di luar negeri! maupun mengenai subyeknya

    (subyek ada di 5uar Negeri!.

    . Hukum ajak 5uar Negeri (Foreign TaC la'!?Foreign TaC 5a' ialah keseluruhan perundang$undangan dan peraturan$

    peraturan dari negara$negara yang ada di seluruh dunia

    . Hukum ajak Internasional (Internasioanal TaC 5a'!.

    Internasional TaC 5a' dibedakan dalam arti sempit dan arti luas. Hukum

    ajak Internasional dalam arti sempit merupakan keseluruhan kaedah pajak yang

    berdasarkan prinsip$prinsip hukum pajak yang telah laim diterima baik oleh

    Negara$negara di Dunia, mempunyai tujuan mengatur soal perpajakan antara

    negara yang saling mempunyai kepentingan.

    "edangkan Hukum ajak Internasional dalam arti luas adalah keseluruhan

    kaedah baik yang berdasarkan traktat$traktat, kon%ensi$kon%ensi, dan prinsip

    hukum pajak yang diterima baik oleh negara$negara di Dunia,maupun kaedah$

    kaedah nasional yang mempunyai sebagai obyeknya pangenaan pajak dalam mana

    dapat ditunjukan adanya unsur$unsur asing, hal mana mungkin dapat menimbulkan

    bentrokan antara dua negara atau lebih.

    Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut 4

    i. Hukum ajak Internasional adalah merupakan hukum yang lebih luas baik

    ruang lingkup, ke'enangan, dan kedudukannya?

    ii. Hukum ini mengatur perjanjian seluruh negara yang terkait satu sama lain

    dengan negara domisili?

    PERPAJAKAN Page 8

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    9/24

    iii.Hukum ajak Nasional adalah merupakan bagian dari Hukum ajak

    Internasional yang digunakan?

    i%.Hukum ajak Internasional merupakan keseluruhan hukum pajak nasional di

    berbagai negara, dimana hukum tersebut juga diberlakukan pada Hukum ajak

    Nasional?

    %. Hukum ajak Internasional dalalam arti sempit adalah Hukum ajak

    Internasional yang mengatur kedua negara yang saling berkepentingan,

    sedangkan Hukum ajak Internasional dalam arti luas adalah Hukum ajak

    Internasional yang berlaku bagi seluruh negara.

    2..2 Sum&er'sum&er Hukum Pa$ak Internas%"nal"umber$sumber Hukum ajak Intenasional terlalu luas jika ingin kita kaji,

    sehingga dipersempit hanya terkait dengan Negara Indonesia, sumber$sumber hukum

    tersebut antara lain 4

    ). aedah Hukum ajak Nasional

    a. eraturan erpajakan Nasional yang mengatur - (asal * && h!

    tentang =emerintah ber'enang untuk melakukan perjanjian dengan negara

    lain dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pen#egahan pengelakan

    pajak.>?b. eraturan erpajakan Nasional (asal && h! tentang 4 "ubjek ajak 5uar

    Negeri dan -entunk &saha Tetap (-&T!?

    #. eraturan erpajakan Nasional (asal && h! tentang4 Tidak Termasuk

    "ubyek ajak?

    d. eraturan erpajakan Nasional (asal 0 ayat (! && h! tentang4 eraturan

    erpajakan Nasional (asal && h! tentang4 Tidak Termasuk "ubyek

    ajak -entuk eraturan erpajakan Nasional (asal && h! tentang4 Tidak

    Termasuk "ubjek ajak &saha Tetap?

    e. eraturan erpajakan Nasional (asal )3 && h! tentang4 Hubungan

    Istime'a, -illamana Terdapat etidak'ajaran dalam erpajakan?f. eraturan erpajakan Nasional (asal / && h! tentang4 redit ajak 5uar

    Negeri?

    PERPAJAKAN Page 9

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    10/24

    g. eraturan erpajakan Nasianal (asal 1 && h! tentang4 emotongan ajak

    atas "ubjek ajak 5uar Negeri yang memperoleh penghasilan dari Indonesia.

    . aedah$kaedah yang berasal dari traktat4a. erjanjian bilateral?

    b. erjanjanjian ini di'ujudkan dengan adanya erjanjian enghindaran ajak

    -erganda (-!.

    #. erjanjian multirateral erjanjian ini seperti on%ensi Wina.

    . eputusan Hakim Nasional atau omisi Internasional tentang pajak$pajak

    Internasional.

    Hal ini dapat di'ujudkan dengan adanya putusan pengadilan pajak yangmenyangkut tentang perpajakan Internasional, atau eputusan engadilan

    internasional Den Haag yang memuat soal$soal perpajakan.

    -erdasarkan asal * &ndang$undang ajak enghasilan, pemerintah

    ber'enang untuk melakukan perjanjian dengan pemerintah negara lain dalam rangka

    penghindaran ajak -erganda dan pen#egahan engelakan ajak. Dalam

    penjelasannya, perjanjian ini dimaksudkan dalam rangka peningkatan hubungan

    ekonomi dan perdagangan dengan negara lain diperlukan suatu perangkat hukum

    yang berlaku khusus (leC$spesialis! yang mengatur hak$hak pengenaan pajak dari

    masing$masing negara guna memberikan kepastian hukum dan menghindarkan

    pengenaan pajak berganda serta pengelakan pajak. *dapun bentuk dan meterinya

    menga#u pada on%ensi Internasional dan ketentuan lainnya serta ketentuan

    perpajakan nasional masing$masing negara. *tas dasar tersebut maka Negara

    Indonesia mengakui on%ensi Wina tahun )61) (;D! dan )61 (;;!, dan taC treaty

    berbagai negara.

    7enurut Ao#hmat "oemitro, dalam Hukum ajak Internasional men#akup

    juga perjanjian bilateral perpajakan yang disebut dengan istilah =Traktat antar negara

    utuk mengatur soal$soal perpajakan dan dalam mana dapat ditunjukan adanya unsur$

    unsur asing, baik mengenai subyeknya maupun mengenai obyeknya.

    PERPAJAKAN Page 10

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    11/24

    ekuasaan Negara itu tidak hanya men#iptakan && asal ayat &&D

    )6/0, namun kekuasaan ini juga ter#emin dalam mana negara mempertahankan

    kedaulatan negara dimana tidak ada Hukum Internasional mana atau oleh siapa yang

    dapat membatasi 'e'neng ini.

    *pabila negara kita tidak tunduk dan patuh terhadap hukum internasional,

    maka negara kita akan diberikan sanksi se#ara bersama oleh negara yang mengikuti

    kon%ensi tersebut, dalam hal demikian Indonesia akan diku#ilkan dalam dunia

    internasional dan berdampak terhadapperekonomian negara Indonesia se#ara

    keseluruhan, sehingga mau tidak mau Indonesia harus turut serta menjalankan

    kon%ensi tersebut.

    2./ Pr%ns%# N"n'D%skr%m%nas%

    etentuan non diskriminasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan di

    bidang perpajakan bagi 'arganegara dari suatu negara treaty partner yang melakukan

    kegiatan di negara treaty partner lainnya. erlindungan yang dimaksud adalah 'arga

    negara dari negara treaty partner lainnya dibandingkan 'arga negara di negara itu

    dalam keadaan atau kondisi yang sama (the same #ir#umstan#es!.

    etentuan non diskriminasi itu berlaku atas suatu bentuk usaha tetap dari

    perusahaan yang adalah penduduk dari suatu negara treaty partner lainnya atau

    perusahaan penanaman modal di negara itu yang modalnya sebagian atau seluruhnya

    dimiliki atau dikuasai baik langsung maupun tidak langsung oleh penduduk dari

    negara yang disebutkan pertama. Namun, ketentuan ini tidak me'ajibkan negara

    treaty partner lainnya memberikan keringanan (allo'an#es!, potongan (reliefs!

    ataupun pengurangan (dedu#tions! pengenaan pajak kepada 'arga negara atau

    penduduk dari negara yang disebutkan pertama di atas.

    2.0 K"nse# Ant%'ta- a"%)an+e

    2.0.1 Pengert%an !a- a"%)an+e

    "ebagai perusahaan yang berorientasi laba, sudah tentu suatu perusahaan

    domestik maupun perusahaan multinasional berusaha meminimalkan beban pajak

    PERPAJAKAN Page 11

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    12/24

    dengan #ara memanfaatkan kelemahan sistem ketentuan pajak dari suatu negara. Di

    banyak negara, skema penghindaran pajak dapat dibedakan menjadi penghindaran

    pajak yang diperkenankan (acceptable tax avoidance! dan penghindaran pajak yang

    tidak diperkenankan (unacceptable tax avoidance!.

    *ntara suatu negara dengan negara lain bisa jadi saling berbeda

    pandangannya tentang skema apa saja yang dapat dikategorikan sebagai acceptable

    tax avoidanceatau unacceptable tax avoidance. Dengan demikian, bisa saja suatu

    skema penghindaran pajak tertentu di suatu negara dikatakan sebagai penghindaran

    pajak yang tidak diperkenankan, tetapi di negara lain dikatakan sebagai penghindaran

    pajak yang diperkenankan. Istilah lain yang sering dipergunakan untuk menyatakan

    penghindaran pajak yang tidak diperkenankan adalah aggressive tax planningdanistilah untuk penghindaran pajak yang diperkenankan adalah defensive tax planning.

    Tax avoidancebiasanya diartikan =sebagai suatu skema transaksi yang

    ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan$

    kelemahan ketentuan perpajakan suatu negara.> Dengan demikian, banyak ahli pajak

    menyatakan skema tersebut sah$sah saja (legal! karena tidak melanggar ketentuan

    perpajakan. 5ebih lanjut, Te Asprey Comittee of Australia, seperti yang dikutip oleh

    Indrayagus "lamet menyatakan bah'a tax avoidanceumumnya menyangkut

    perbuatan yang masih dalam koridor hukum tapi tidak berdasarkan

    >bonafide dan ade!uate consideration>, atau berla'anan dengan maksud dari

    pembuat undang$undang (te intention of parliament!.

    -erkaitan dengan tax avoidance, pertanyaan yang layak kita ajukan adalah

    apakah suatu skema transaksi yang tujuannya semata$mata untuk penghindaran pajak

    (tidak ada tujuan bisnisnya! dengan #ara memanfaatkan kelemahan ketentuan

    perpajakan yang ada dapat dibenarkan+

    Dalam konteks perpajakan internasional, ada berbagai skema yang biasa

    dilakukan oleh 7* untuk melakukan penghematan pajak yaitu dengan skema

    seperti (i! transfer pri#ing, (ii! thin #apitaliation, (iii! treaty shopping, dan

    (i%! #ontrolled foreign #orporation (;F;!. ada umumnya dalam melakukan

    penghematan pajak tersebut, Wajib ajak dapat menjalankan dalam bentuk4

    PERPAJAKAN Page 12

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    13/24

    1. Su&stant%e ta- #lann%ng (ang ter)%r% atas3

    a. 7emindahkan subjek pajak (transfer of tax subject! ke negara$negara yang

    dikategorikan sebagai taC ha%en atau negara yang memberikan perlakuan

    pajak khusus (keringanan pajak! atas suatu jenis penghasilan.

    b. 7emindahkan objek pajak (transfer of tax subject! ke negara$negara yang

    dikategorikan sebagai taC ha%en atau negara yang memberikan perlakuan

    pajak khusus (keringanan pajak! atas suatu jenis penghasilan.#. 7emindahkan subjek pajak dan objek pajak (transfer of tax subject and of

    tax object! ke negara$negara yang dikategorikan sebagai taC ha%en atau

    negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan pajak! atas

    suatu jenis penghasilan.

    2. 4"rmal ta- #lann%ng

    7elakukan penghindaran pajak dengan #ara tetap mempertahankan

    substansi ekonomi dari suatu transaksi dengan #ara memilih berbagai bentuk

    formal jenis transaksi yang memberikan beban pajak yang paling rendah.

    2.0.2 Ketentuan tentang Ant%'ta- A"%)an+e

    Dalam menghadapi skema$skema unacceptable tax avoidance, umumnya

    suatu negara menerbitkan ketentuan pen#egahan penghindaran pajak yang diatur

    dalam peraturan perundang$undangan perpajakan sebagai berikut ini4

    ). "pecific Anti Avoidance #ule ("**A!, yaitu ketentuan anti penghindaran pajak

    atas transaksi seperti (i! transfer pri#ing,(ii! thin #apitaliation, (iii! treaty

    shopping, dan (i%! #ontrolled foreign #orporation (;F;!.

    . $eneral Anti Avoidance #ule(B**A!, yaitu ketentuan anti penghindaran pajak

    untuk men#egah transaksi yang semata$mata dilakukan oleh Wajib ajak yang

    semata$mata untuk tujuan penghindaran pajak atau transaksi yang tidak

    mempunyai substansi bisnis.

    Dalam peraturan perundang$undangan perpajakan di Indonesia yang berlaku

    saat ini, belum ada definisi yang jelas mengenai a##eptable taC

    PERPAJAKAN Page 13

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    14/24

    a%oidan#e dan una##eptable taC a%oidan#e. Dengan demikian, dalam praktiknya

    sering menimbulkan penafsiran yang berbeda antara Wajib ajak dan aparat pajak.

    Wajib ajak dan aparat pajak tentu akan memberikan penafsiran sendiri$sendiri yang

    menguntungkan mereka, sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum.

    Dari sudut pandang Wajib ajak, tentu akan berpendapat bah'a sepanjang

    skema penghindaran pajak yang mereka lakukan tidak dilarang dalam peraturan

    perundang$undangan perpajakan tentu sah$sah saja (legal!. Hal ini dimaksudkan

    untuk memberi kepastian hukum bagi Wajib ajak. *kan tetapi, di sisi lain,

    pemerintah tentu juga berkepentingan bah'a jangan sampai suatu ketentuan

    perpajakan disalahgunakan oleh Wajib ajak untuk semata$mata tujuan penghindaran

    pajak yang akan merugikan penerimaan negara. :leh karena itu, untuk kepastianhukum baik bagi Wajib ajak maupun bagi pemerintah, ketentuan tentang taC

    a%oidan#e, dan anti taC a%oidan#e yang berupa "pe#ifi# *nti *%oidan#e Aule

    ("**A! maupun Beneral *nti *%oidan#e Aule (B**A! harus diatur se#ara jelas dan

    rin#i dalam ketentuan peraturan perundang$undangan perpajakan, baik untuk

    ketentuan formalnya yaitu terkait dengan sanksi, maupun dalam ketentuan

    materialnya.

    2.5 Pengh%n)aran Pa$ak Bergan)a 6P*B7

    2.5.1 Pengert%an )an !u$uan P*B

    "ehubungan dengan pengertian pajak berganda (double taCation!, ne#htle

    dalam bukunya yang berjudul >-asi# roblems in Internasional Fis#al 5a'> ()626!

    memberikan pembahasan se#ara rin#i. ne#htle membedakan pengertian pajak

    berganda, yaitu 4

    a! "e#ara 5uas, ajak berganda adalah bentuk pembebanan pajak dan pungutan

    lainnya lebih dari satu kali, yang dapat berganda atau lebih atas suatu fakta

    fiskal.

    b! "e#ara "empit, ajak berganda dianggap terjadi pada semua kasus pemajakan

    beberapa kali terhadap suatu subjek dan@atau objek pajak dalam satu

    PERPAJAKAN Page 14

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    15/24

    administrasi pajak yang sama, yang mengesampingkan pembebanan pajak

    oleh pemerintah daerah.

    Tidak termasuk dalam pengertian pajak berganda apabila penyebab dari

    pembebanan ganda pajak berasal dari kombinasi antara pajak dengan pungutan

    lainnya (bea #ukai, retribusi, dsb! atau kombinasi dari berbagai jenis pajak atau

    disebabkan oleh pembebanan pajak se#ara bersamaan oleh penguasa yang sama atau

    berbeda.

    7isal 4 "aat impor barang,

    Eang dibayarkan oleh importir adalah harga barang (harga ;IF!, bea masuk,

    N impor, pph pasal , pengutan tak resmi. -agaimana #ara menentukan N dan

    ph yang harus dibayar+ N )

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    16/24

    . eningkatan sumber daya manusia?Dengan adanya pembebasan pajak atas mahasis'a dan pelatihan karya'an di

    negara di mana mereka menempuh pendidikan dan pelatihan, maka dapat

    meningkatkan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan ke luar negeri,dampaknya akan meningkatkan kemampuan "D7 negara pengirim peserta

    pelatihan dan pendidikan. "ebaliknya jika penghasilan mahasis'a dan

    karya'an yang mengikuti pelatihan dikenakan pajak maka akan membebani

    mereka sehingga mereka tidak berangkat keluar negeri ini akan berdampak

    kurang baik terhadap pengembangan "D7.

    /. ertukaran informasi guna men#egah pengelakan pajak?

    Dengan membangun jaringan komunikasi yang baik diantara kedua negara,

    maka informasi tentang penduduk yang tidak memenuhi ke'ajibanperpajakannya di kedua negara tersebut akan dapat terdeteksi (untuk

    mengintensifkan penerimaan pajak!. Negara yang terkait dengan TaC Treaty

    dapat melaporkan penghasilan penduduk asing di negara sumber, misalnya

    saja dengan mengirimkan bukti penerimaan penghasilan dari negara sumber,

    informasi penghasilan tersebut seharusnya dilaporkan oleh penerima

    penghasilan di negara domisili, dan diperhitungkan kembali pada akhir tahun

    pajak.

    0. eadilan dalam hal pemajakan penduduk antar kedua negara.- juga mengatur adanya pemajakan yang sama dan setara antara kedua

    negara, dengan prinsip saling menguntungkan dan tidak memberatkan

    penduduk asing antar kedua negara dalam menjalankan usaha. Negara yang

    mengadaka taC treaty terikat dengan ketentuan dalam perjanjiannya sehingga

    tidak boleh se'enang$'enang dalam hal pemajakannya.

    2.5.2 Unsur Pa$ak Bergan)a Internas%"nal

    "e#ara teori atau normatif istilah pajak berganda internasional meliputi

    beberapa unsur 4

    ). engenaan pajak dilakukan oleh beberapa otoritas pemajakan (negara!

    . engenaan pajak terhadap subjek pajak yang sama

    . :bjek pajak yang dikenakan sama/. Identitas masa pajak sama

    PERPAJAKAN Page 16

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    17/24

    ajak berganda internasional tersebut dapat terjadi apabila beberapa negara

    mengenakan pajak yang sama (sejenis atau setara! terhadap satu 'ajib pajak atas

    objek pajak yang sama untuk masa pajak yang sama pula.

    2.5.* Be&era#a t%#e #a$ak &ergan)a %nternas%"nal

    ). Faktual dan potensial

    -I faktual terjadi apabila pengenaan pajak tersebut benar benar dilaksanakan

    oleh kedua negara, sehingga 'ajib pajak akan menanggung beban pajak lebih

    besar. "edangkan -I potensial terjadi apabila hanya satu negara yang

    menerapkan klaim pajak, sehingga tidak menimbulkan beban pajak yang

    besar bagi W

    . Euridis dan ekonomis-I yuridis terjadi apabila suatu penghasilan atau modal yang sama dikenakan

    pajak ditangan orang (subjek yang sama! dilebih sari satu negara. -I

    ekonomis timbul apabila dua orang yang se#ara yuridis berbeda dikenakan

    pajak atas suatu penghasilan (atau modal, objek! yang sama oleh lebih dari

    satu negara.

    . 5angsung dan tidak langsung-I langsung terjadi apabila terjadi aplikasi dua atau lebih ketentuan

    perpajakan dengan struktur yang sama atau berbeda terhadap satu hal yang

    sama pada satu W yang sama. -I tidak langsung terjadi dari pemajakan atas

    satu hal yang sama.

    2.5. Dam#ak )an Pen(e&a& Pa$ak Bergan)a

    Dampak pajak berganda 4

    ). 7emberikan tambahan dan beban pajak kepada 'ajib pajak

    ajak berganda memberikan beban tambahan pajak yang disebabkan karena

    dikenakan pajak lebih dari satu kali terhadap objek yang sama. 7engundang resiko untuk perluasan usaha ke man#a negara

    . 7emi#u ekonomi global biaya tinggi

    enyebab pajak berganda4

    PERPAJAKAN Page 17

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    18/24

    ). *danya benturan yurisdiksi perpajakn pada pemerintah pusat maupun

    pemerintah daerah. Ini seharusnya dapat dihindari karena Indonesia

    menghindari pajak berganda.

    . *danya yurisdiksi perpajakn dalam format internasional. *pabila dalam prinsip perpajakan negara pengekspor menganut prinsip negara

    asal sedangkan negara pengimpor menganut prinsip negara tujuan/. *pabila prinsip pemajakan atas penghasilan negara tempat memperoleh

    penghasilan menganut prinsip@aas sumber sedangkan negara tempat tinggal

    menganut aas domisili@ residensi0. *turan perpajakan (pajak penghasilan! menganut pertalian subjektif dan

    objektif. Wajib pajak yang menganut pertalian subjektif dengan Indonesia,

    yaitu WDN dikenakan pajak berbasis global (pemajakan penuh!.

    "edangkan pertalian objektif orang pribadi dan badan W5N ditentukan

    berdasarkan pajak berbasis tetorial (pemajakn terbatas!. -enturan dapat terjadi

    apabila WDN memperoleh penghasilan di luar negeri dan atau W5N

    memperoleh penghasilan di Indonesia dan dikenakan pajak lagi di negaranya

    2.5./ Pen)ekatan Pengh%n)aran Pa$ak &ergan)a

    &ntuk mengeliminasi pajak berganda beberapa pendekatan yang dilakukan

    adalah 4

    ). endekatan &niteral

    Eaitu negara se#ara sepihak men#antumkan ketentuan penghindaran pajak

    berganda dalam && nya. 7isalnya memberlakukan pemajakan tetorial atau

    menge#ualikan pajak atas penghasilan luar negeri. &ndang pajak penghasilan

    mengatur bagaimana melakukan pengkreditan pajak atas penghasilan yang

    dipotong pajak pengahsilan di negara sumber penghasilan

    . erjanjian -ilateral7emberikan keringanan atau mengeliminasi pajak berganda berdasarkan

    kesepakatan (persetujuan! antara kedua negara pemegang yuridiksi

    pemajakan. esepakatan tersebut dituangkan didalam perjanjian yang disebut

    erjanjian enghindaran ajak -erganda (Tax treaty!. Dalam erD9 No. er$

    1)@9@

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    19/24

    dengan pemerintah negara lain dalam rangka penghindaran pajak berganda

    dan pen#egahan pengelakan pajak

    . erjanjian 7ultilateral

    erjanjian penghindaran pajak berganda yang melibatkan banyak negara

    (lebih dari negara!. 7isal perjanjian pajak regional *"8*N.

    2.5.0 Be&era#a Met")e #engh%n)aran #a$ak &ergan)a Internas%"nal

    1. Pem&e&asan8 #enge+ual%an 6exemption7

    Dalam metode ini negara melepaskan hak pemajakannya dan mengakui hak

    pemajakan negara lain. 7etode penge#ualian meliputi pembebasan subjek,

    objek dan pajaknyaa. embebasan subjek dan && h diatur mengenai bukan subjek pajak,

    seperti para duta besar, korps diplomatik dll.

    b. embebasan objek7isalnya seorang WDN memperoleh penghasilan dalam negeri Ap.

    )

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    20/24

    ajak urang -ayar Ap. 0< jutaajak yang dibayar diluar negeri menjadi kurang rele%an dan

    pengurangan yang diberikan adalah sebesar tarif yang berlaku

    dinegara domisili.

    2. Kre)%t Pa$ak

    7etode ini memberikan keringanan atau eliminasi pajak berganda dengan

    #ara mengkreditkan pajak yang telah dipotong@ dipungut diluar negeri

    terhadap pajak atas penghasilan keseluruhan. -eberapa metode kredit pajak

    diantaranya 4

    a. 7etode kredit penuh (full credit!, mengurangkan pajak yang terutang

    atau dibayar diluar negeri sepenuhnya terhadap pajak terutang

    keseluruhan.;ontoh 47engambil #ontoh diatas, maka pajak terutang dapat dihitung sbb 4

    enghasilan Neto Dalam Negeri Ap.

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    21/24

    #. 7etode kredit fiktif (matcing atausparing credit!7etode diberikan oleh negaratempat kedudukan in%estor terhadap

    pajak yang seharusnya dikenakan oleh negara sumber. Dengan

    demikian, negara tempat kedudukan tersebut tidak membebaskanpajak tersebut.

    ;ontoh 4Negara * sesuai dengan ketentuan perpajakannya berhak memotong

    h atas di%iden sebesar )0G. -erdasarkan ketentuan && enanaman

    7odal negara * membebaskan pajak atas di%iden tersebut. :leh

    karena tidak ada pajak yang dipotong dinegara *, tentu tidak ada

    kredit pajak yang dapat dikurangkan terhadap pajak terutang se#ara

    keseluruhan dinegara tempat kedudukannya. *kibatnya penghasilandi%iden tersebut malah dikenakan pajak dinegara tempat

    kedudukannya. 9ika dilihat berarti ini hanya memindahkan

    pembayaran pajak dari negara * ke negara tempat kedudukan saja.:leh karenanya untuk melindungi dan membantu 'ajib pajak maka

    negara tempat kedudukan tersebut dapat memberikan kredit pajak

    tertentu (fiktif! sebesar pajak tidak dipotong di negara * tersebut.

    d. -eberapa metode lainnya 4

    Tax saring, pembagian pajak antara negara domisili dan

    sumber

    #eduction of te rate, yaitu keringanan tarif terhadap

    penghasilan luar negeri

    %ivision of taxing power, yaitu pembagian hak pemajakan

    dengan penentuan tarif pajak maksimum atas penghasilan yang

    diperoleh W5N

    #eduction of te tax, yaitu pengurangan pajak dengan suatu

    jumlah tertentu (presentasi! dari penghasilan luar negeri &umpsum or forfait taxation, yaitu pemajakn dengan jumlah

    tetap.

    2.5.5 Im#l%kas% Pengh%n)aran Pa$ak Bergan)a

    PERPAJAKAN Page 21

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    22/24

    ). emberian keringanan dalam bentuk pembebasan baik berupa pembebasan

    objeknya maupun pajaknya sendiri dapat mengeliminasi se#ara tuntas masalah

    pajak berganda internasional, karena pemajakan hanya dilakukan oleh negara

    sumber. Namun, hal ini menyebabkan negara domisili kehilangan potensi

    penghasilan dari luar negeri

    . 9ika negara domisili menerapkan metode kredit, negara tersebut masih

    mungkin memperoleh penghasilan dari pajak sepanjang pajak yang

    dibebankan diluar negeri lebih rendah dari pajak yang dibebabnkan didalam

    negeri. -agi in%estor, kredit pajak ini tidak dinikmati se#ara langsung, karena

    meskipun pajak dinegara sumber ke#il, tetapi penghasilan mereka dinegara

    domisili dikenakan pajak kembali setelah dikurangi dengan pajak dari negara

    sumber.

    . Dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak dari penghasilan man#a

    negara, negara domisili dapat menerapkan beberapa kebijakan seperti

    4pengurangan pajak atau keringanan tarif pajak. 7etode ini dapat

    menghambat minat in%estasi ke man#a negara terutama jika beban pajak

    diluar tinggi.

    PERPAJAKAN Page 22

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    23/24

    BAB III

    PENU!UP

    *.1 Kes%m#ulan

    enghindaran pajak merupakan suatu praktik yang se#ara umum disepakati

    sebagai suatu tindakan yang tidak dapat diterima dan harus di#egah serta dila'an.

    *kan tetapi, kenyataan bah'a penghindaran pajak dilakukan dengan memanfaatkan

    #elah dalam peraturan perpajakan sehingga se#ara literal tidak melanggar hukum

    membuat isu tersebut menjadi isu diskusi yang tak kunjung usai.

    Dalam mela'an penghindaran pajak, saat ini dikenal dua pendekatan utama,

    pertama melalui judi#ial general anti a%oidan#e do#trine yang dikembangkan oleh

    pengadilan, kedua melalui sebuah statutory general anti a%oidan#e rule yang

    di#antumkan dalam peraturan perpajakan.

    -elajar dari praktik di negara lain, dalam kasus Indonesia kedua pendekatan

    tersebut dapat dipertimbangkan, akan tetapi pendekatan pertama melalui judicial

    doctrine se#ara budaya hukum di Indonesia bisa jadi lebih sulit diterapkan karena

    penafsiran perundangan di Indonesia masih #enderung literal, sebagaimana telah

    ditunjukkan dalam beberapa putusan pengadilan pajak yang dalam dasar koreksi

    pemeriksaan menggunakan doktrinsubstance over form'

    PERPAJAKAN Page 23

  • 7/26/2019 MAKALAH PJK KELP2.docx

    24/24

    DA4!AR PUS!AKA

    Fitrios, Auhul.