Makalah Pinjaman Yang Diterima

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan perbankan nasional saat ini dan masa depan makin besar dan kompleks. Industri perbankan nasional telah mengalami perkembangan pasang surut sejak beberapa dekade terakhir. Salah satu perkembangan yang menyita banyak perhatian adalah krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997. Krisis tersebut menimbulkan dampak negatif bagi industri perbankan nasional, antara lain ditandai dengan terkikisnya permodalan bank, meningkatnya Non Performing Loan (NPL), dan penutupan sejumlah bank. Ekonomi perbankan mencakup dua sisi dari sebuah mata uang. Di satu sisi ekonomi perbankan menyangkut bank sebagai pencipta uang, sehingga pembahasannya berkaitan dengan ekonomi moneter. Di sisi lain, Ekonomi Perbankan membahas kedudukan bank sebagai sebuah rumah tangga perusahaan, yang secara esensial berurusan dengan sumber keuangan dan bagaimana menggunakannya, sehingga pengkajiannya menyangkut ekonomi keuangan. Pada dasarnya, perbankan itu adalah pelayanan khusus, akan tetapi operasinya berkaitan erat dengan ilmu ekonomi, hukum, keuangan, dan akuntansi. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan 1

Transcript of Makalah Pinjaman Yang Diterima

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tantangan perbankan nasional saat ini dan masa depan makin besar dan

kompleks. Industri perbankan nasional telah mengalami perkembangan pasang surut

sejak beberapa dekade terakhir. Salah satu perkembangan yang menyita banyak

perhatian adalah krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997. Krisis tersebut

menimbulkan dampak negatif bagi industri perbankan nasional, antara lain ditandai

dengan terkikisnya permodalan bank, meningkatnya Non Performing Loan (NPL), dan

penutupan sejumlah bank.

Ekonomi perbankan mencakup dua sisi dari sebuah mata uang. Di satu sisi

ekonomi perbankan menyangkut bank sebagai pencipta uang, sehingga pembahasannya

berkaitan dengan ekonomi moneter. Di sisi lain, Ekonomi Perbankan membahas

kedudukan bank sebagai sebuah rumah tangga perusahaan, yang secara esensial

berurusan dengan sumber keuangan dan bagaimana menggunakannya, sehingga

pengkajiannya menyangkut ekonomi keuangan. Pada dasarnya, perbankan itu adalah

pelayanan khusus, akan tetapi operasinya berkaitan erat dengan ilmu ekonomi, hukum,

keuangan, dan akuntansi. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling tua.

Proses akuntansi bank bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan,

dan penafsiran data keuangan guna memenuhi berbagai kebutuhan pihak yang

terkait.Perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi sejak terjadi

perubahan peraturan dan liberalisasi keuangan di Indonesia. Sebelum tahun 1980-an,

pelayanan bank masih tradisional dan menganut konsep menjual produk atau aja tanpa

adanya pertimbangan atas kepuasan pelanggan dan nasabah. Untuk saat ini sejak Paket

Kebijakan Juni (Pakjun) 1983, bank telah memberikan pelayanan sempurna untuk

memenangkan persaingan dan menggeser orientasi produk ke orientasi nasabah.

Pelayanan yang sempurna dan pengembangan produk dan jasa yang

berkualitas pada gilirannya akan memberikan kontribusi bagi kinerja bank. Kinerja

1

bank/tingkat kesehatan bank akan dicerminkan oleh aspek pememnuhan modal

minimum (Capital Adequency Ratio/CAR), kualitas aktiva produk (asset quality),

kesehatan manajemen (management), kemampuan memperoleh laba (earning power),

kemampuan memenuhi kewajiban segera (liquidity) dan sensitivitas pasar (aspek ratio).

Faktor-faktor tersebut harus didukung oleh pemenuhan ketentuan moneter lainnya di

bidang perbankan misalnya Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Legal

Lending Limit (LLL), Net Open Position (NOP), ketentuan KUK dan sebagainya.

Faktor-faktor dan komponen penentu kinerja bank tersebut harus dikelola

secara terus menerus untuk menghasilkan yang diinginkan. Untuk mengelola faktor

tersebut, harus didukung oleh informasi yang tepat pakai (relevan), tepat waktu dan

akurat serta adanya kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat

dan akurat. Informasi yang tepat pakai,tepat waktu dan akurat bisa terwujud kalau

dikelola dengan baik. Untuk mengelola informasi tersebut diperlukan pemahaman

tentang karakteristik bank, keunikan bank dan penggunaan akuntansi untuk mengelola

informasi tersebut. Dalam aktivitas perekonomian suatu negara, lembaga keuangan

bank mempunyai peranan strategi dalam menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat, lembaga keuangan bank merupakan suatu lembaga perantara keuangan

(financial intermediaries) dari penabung (lender) kepada peminjam(borrowers).

Fungsi-fungsi penting dari bank adalah sebagai berikut:

1. Fungsi tabungan, menerima dan menyelenggarakan tabungan-tabungan. Bank

memberikan suatu jasa yang penting dengan menerima uang tabungan atau surat-

surat berharga dalam bentuk apapun hingga sampai ke tangan publik dan

mengaubahnya ke dalam rekening giro yang fleksibel dan dapat dipakai.

2. Fungsi pembayaran, menyelenggarakan pembayaran-pembayaran uang. Bank

menawarkan cara yang mudah dan efisien untuk menyelesaikan transaksi melalui

cek dan perintah lainnya untuk pembayar dana.

3. Fungsi pinjaman, memberikan pinjaman-pinjaman dan melaksanakan investasi-

investasi. Bank menyediakan dana-dana untuk produsen, konsumen, dan

pemerintah.

4. Fungsi uang, menciptakan uang dengan pemberian kredit. Bank menciptakan

seluruh mata uang yang relatif kecil yang tidak dikeluarkan pemerintah.

2

Secara umum ada empat karakteristik lembaga perbankan yang dapat dipahami

sebagai berikut:

1. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki

kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana, serta fungsi untuk

meperlancar lalu lintas pembayaran dengan berpijak pada falsafah kepercayaan.

2. Sebagai lembaga kepercayaan, bank harus selalu menajaga likuiditasnya sehingga

mampu memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar. Karakteristik ini

mengisyaratkan bahwa bank harus memperhatikan sisi sumber dananya.

3. Bank selalu diahadapkan pada dilema antara pemeliharaan likuiditas atau

peningkatan earning power. Kedua hal berlawanan dalam mengelola dana

perbankan. Artinya kalau menginginkan likuiditas tinggi maka earning atau

rentabilitas rendah dan sebaliknya.

4. Bank sebagai lembaga kepercayaan mempunyai kedudukan yang strategis untuk

menunjang pembangunan nasional.

Selain itu, bank mempunyai keunikan-keunikan antara lain:

1. Ada peran monitor to monitor. Artinya bank sebagai lembaga perantara telah

menghimpun dana dari deposan dan menempatkannya ke kredit. Deposan akan

memonitor bank dan bank akan memonitor debitur. Dengan dukungan pengelolaan

informasi yang baik,maka biaya informasi untuk monitoring bagi deposan akan

lebih rendah dibandingkan monitoring langsung oleh deposan ke pengguna dana

(debitur).

2. Keputusan pemberian kredit kepada perusahaan tertentu akan direspon positif oleh

pasar. Perusahaan yang diberi kredit berarti perusahaan yang seha, maka saham

perusahaan tersebut akan direaksi positif oleh pasar. Keunikan ini tidak dimiliki

oleh lembaga bisnis lainnya.

3. Mampu memerankan transfer kekayaan dari yang tua ke yang muda

(intergenerational wealth transfer). Generasi tua sudah pensiun suka menabung

atau tidak produktif lagi,sedangkan generasi muda masih giat berusaha. Yang muda

menggunakan dana generasi tua untuk kepentingan yang produktif melalui

perantara bank.

3

4. Dapat bertindak sebagai asset transformer. Bank bisa menerbitkan klaim keuangan

berupa surat berharga obligasi, deposito, dan lainnya kemudian ditempatkan dalam

bentuk kredit atau yang lain.

Berdasarkan uraian mengenai gambaran bank secara umum, fungsi dan

peranannya dalam perekonomian serta jasa jasanya kepada masyarakat umum dan

perusahaan dagang, maka penulis ingin mengetahui, menelaah, dan membahas lebih

lanjut mengenai salah satu fungsi perbankan yaitu fungsi penerimaan mengenai

pinjaman yang diterima dalam bentuk makalah dengan mengambil judul “Pinjaman

yang Diterima sebagai Bagian dari Fungsi Penerimaan Bank”.

1.2. Rumusan Masalah

Salah satu fungsi utama dari perbankan adalah menerima dana dari masyarakat

atau disebut fungsi penerimaan . Fungsi penerimaan ini berupa Rekening Giro,

tabungan, deposito berjangka,Traveller’s Cheques dalam valuta rupiah, surat berharga

yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, kewajiban lain-lain, pinjaman subordinasi,

modal pinjaman, dan modal bank. Dalam pembahasan kali ini penulis akan membahas

tentang salah satu bagian fungsi penerimaan tersebut yaitu pinjaman yang diterima.

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pinjaman yang diterima?

2. Apa saja jenis dan yang termasuk dalam pinjaman yang diterima?

3. Bagaimana cara pencatatan dan akuntansi untuk pinjaman yang diterima?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

2. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari pinjaman yang diterima.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan bagian dari pinjaman yang diterima.

4. Untuk mengetahui pencatatan dan akuntansi pinjaman yang diterima.

1.4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis,dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan tentang

fungsi penerimaan dalam akuntansi perbankan yaitu pinjaman yang diterima.

4

2. Bagi pembaca,diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dan pengembangan

ilmu mengenai pemahaman sistem akuntansi penerimaan pinjaman yang diterima

dan sebagai literatur untuk penulisan selanjutnya

3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan (APB)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Akuntansi

2.1.1. Pengertian Akuntansi

Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses

kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan

(output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

atau organisasi ekonomi yang bersangkutan. Definisi akuntansi menurut Jusup

Haryono (2001 : 4-5) mencakup 2 (dua) pengertian, yaitu :

1. Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi adalah suatu disiplin yang

menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara

efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.

2. Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi didefinisikan sebagai proses

pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data

keuangan suatu organisasi.

Secara teoritis akuntansi didefinisikan menurut 2 (dua) kelompok proses

transaksi keuangan, yaitu :

1. Secara Manajerial

Secara manajerial, akuntansi diartikan sebagai suatu sistem informasi keuangan

dengan input yang berupa bukti transaksi dan output berupa laporan keuangan.

2. Secara Teknis

Secara teknis, akuntansi diartikan sebagai suatu proses atau seni pencatatan

(recording), pengelompokkan (classifying), pengikhtisaran (summarizing), dan

pelaporan (reporting) transaksi-transaksi keuangan dengan suatu metode tertentu

yang untuk selanjutnya dianalisis atau interpretasi guna pengambilan suatu

keputusan.

Dari definisi-definisi mengenai akuntansi di atas, dapat disimpulkan bahwa

akuntansi adalah suatu proses kegiatan mengolah data keuangan yang menghasilkan

informasi keuangan dalam bentuk laporan-laporan keuangan yang kemudian

diberitahukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau organisasi ekonomi yang

bersangkutan.

6

2.1.2. Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah dalil atau doktrin untuk mengawasi suatu sistem atau

aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Dalam bidang akuntansi, prinsip

ini bukan suatu kebenaran yang hakiki karena ilmu akuntansi bersifat dinamis,

senantiasa berkembang mengikuti perubahan nilai-nilai yang terjadi dalam

masyarakat. Prinsip-prinsip akuntansi meliputi: kesatuan akuntansi, kesinambungan

perusahaan, periode akuntansi, pengukuran dalam nilai uang, harga perolehan,

penetapan pendapatan dan biaya, konsistensi, obyektivitas, materialitas,

konservatisme, pernyatan terbuka dan realisasi.

2.1.3. Persamaan Akuntansi

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang mengakibatkan

perubahan posisi keuangan di sisi harta, hutang maupun modal, disebut juga dengan

transaksi keuangan. Prinsip yang dianut untuk mencatat aktivitas transaksi keuangan

adalah menggunakan sistem Double Entry Book Keeping, yang pada dasarnya

mengasumsikan bahwa setiap transaksi keuangan yang terjadi harus dicatat pada sisi

debet maupun kredit sehingga dicapai suatu keseimbangan. Istilah debet dan kredit di

dalam akuntansi sebenarnya merupakan konversi dari nilai penambahan (+) atau nilai

pengurangan (-) dari suatu sifat perkiraan.

Prinsip dari nilai tata buku berpasangan adalah keseimbangan yang dikenal

dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:

2.2. Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengertian bank adalah

sebagai berikut

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Pengertian bank menurut PSAK No. 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan (1991:

31.1) adalah sebagai berikut: Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai

7

HARTA = HUTANG + MODAL

perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak

yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu

lintas pembayaran.

Berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank

adalah : “Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan

melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna

membiayai investasi perusahaan.” Bank merupakan perusahaan yang dinamis yang

mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Usaha Bank bukan saja sebagai

penyimpan dan pemberi kredit, tetapi juga pencipta alatalat pembayaran, stabilisasi

moneter, dan dinamisator pertumbuhan perekonomian suatu negara. Bahkan bank

mendorong terjalinnya hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara

di dunia.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah

bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan

yaitu:

a. Menghimpun dana

b. Menyalurkan dana dan

c. Memberikan jasa Bank lainnya.

2.3. Sistem Akuntansi Perbankan

2.3.1 Pengertian Akuntansi Perbankan

Akuntansi Perbankan adalah seni yang secara sistematis mencatat, menyajikan,

dan menafsirkan transaksi-transaksi keuangan, seperti menerima setoran, memberikan

kredit, memindahkan dana-dana, dan jasa-jasa lainnya yang berlaku dalam bisnis bank

2.3.2 Persamaan Akuntansi Perbankan

Dalam aplikasi akuntansi perbankan, prinsip persamaan akuntansi secara umum

juga berlaku. Dengan persamaan di bawah ini :

Dalam bank, harta kekayaannya dinyatakan dalam bentuk penyaluran atau

investasi dana, baik dalam bentuk perkreditan, surat berharga, penempatan pada

8

HARTA BANK = HUTANG BANK + MODAL BANK

lembaga keuangan, aktiva tetap, maupun aktiva lainnya. Hutang bank terdiri dari dana

masyarakat, dana pinjaman antar bank, dana pinjaman dari pihak ketiga non-bank, dan

sumber dana lainnya. Sedangkan modal bank terdiri dari setoran pemegang saham,

premium atau agio saham, pemupukan laba atau rugi kumulatif, dan laba atau rugi

periode berjalan. Apabila dijabarkan berdasarkan jenis kegiatannya, maka persamaan

akuntansi bank dijabarkan sebagai berikut :

HARTA HUTANG MODAL

Penempatan Dana Dana Masyarakat Modal Saham

Penyaluran Dana Dana lainnya Premium Saham

Dalam kredit = Dana Pinjaman = Laba ditahan

Penanaman Dana Laba atau Rugi Tahun Berjalan

Dalam Aktiva Tetap

Penanaman Lain

2.3.3. Sumber Dana Bank

Meskipun suatu bank tidak dapat menentukan dan atau mengatur secara mutlak

jumlah dana yang dapat dihimpun pada suatu tingkat yang dikehendaki, namun bank

bagaimanapun dapat mempengaruhi jumlah dana yang dihimpun sampai pada tingkat

tertentu.

Dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dibedakan antara dana ektern yaitu

dana yang dihimpun dari luar bank, dan dana intern yaitu dana yang dihimpun dari

dalam bank itu sendiri. Dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional

suatu bank bersumber atau berasal dari dana-dana sebagai berikut :

1. Dana pihak kesatu

Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para

pemegang saham.

2. Dana pihak kedua

Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar.

3. Dana pihak ketiga

Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat.

9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Pinjaman Yang Diterima

Seringkah suatu bank menerima pinjaman dari pihak ketiga yang bukan nasabah

perorangan, seperti lembaga keuangan baik dalam negeri maupun luar negeri,

pemerintah atau lembaga lainnya. Pinjaman ini akan menambah komponen dana suatu

bank di sisi passive. Dan dalam bentuk pinjaman ini di kelompokkan dalam hutang

jangka

Selain dana masyarakat yang lazimnya diserap oleh bank, seringkali suatu bank

menerima pinjaman dari puhak ketiga yang bukan nasabah perorangan, seperti lembaga

keuangan didalam atau diluar negeri, pemerintah, atau lembaga lainnya. Pinjaman ini

akan menambah komponen dana suatu bank disisi passive. Dari segi penggolongan

hutang, lazimnya dana dalam bentuk pinjaman yang diterima ini akan dibukukan

sebagai hutang jangka panjang. Dana ini memiliki bunga dan harus diadministrasikan

setiap kali jatuh waktu. Pengertian pinjaman yang diterima ini tidak termasuk pinjaman

subordinasi.

3.2. Jenis Pinjaman yang Diterima

Jenis pinjaman yang diterima oleh suatu bank dapat terdiri dari beberapa ragam

pinjaman antara lain sebagai berikut:

1. Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman yang di peroleh dari bank lain dan

biasanya bersifat jangka panjang.

2. Pinjaman dari luar negeri atau sering di sebut Two Step Loan, yaitu pinjaman di

terima yang di peroleh melalui pemerintah RI (Departemen Keuangan) dari

lembaga keuangan internasional.

3. Pinjaman Obligasi, adalah bukti hutang kepada investor yang di jamin oleh

lembaga pinjaman efek, serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji

lainnya serta pelunasan pokok pinjaman di lakukan pada tanggal jatuh tempo

sekurang-kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi.

10

4. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang di terima dari

Bank Indonesia apabila bank mengalami krisis likuiditas.

5. Pinjaman yang di terima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu atau

beberapa proyek.

Pinjaman dari bank lain yang sifat nya jangka panjang lazimnya berupa

penerbitan surat beharga dari bank yang menerima pinjaman, baik dalam bentuk

serifikat deposito, Commercial Paper atau dalam bentuk lain.

Pinjaman yang di terima dari suatu lembaga di luar negeri yang di slaurkan

melalui pemerintah di kenal dengan nama Two Step Loan, yang biasanya di singkat

TSL. Di sebut two Step Loan karena pinjaman yang di berikan oleh kreditur luar negeri

ini akan di terima oleh pemerintah sebagai penjamin pinjaman tersebut untuk kemudian

disalurkan kepada bank-bank pelaksana untuk di pergunakan menyalurkan kredit

perbankan.

Dana yang diterima dari penerbitan obligasi yang sifatnya jangka panjang juga

akan dicatat dalam hutang jangka panjang dan sebagian dari hutang obligasi ini akan

menjadi hutang jangka pendek pada saat akan jatuh tempo dalam setahun.

Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan suatu atau beberapa proyek

lazimnya digolongkan sebagai hutang jangka panjang sebelum jatuh proyek tersebut

selesai pembangunannya. Dana yang diterima dari pembiayaan jangka panjang ini dapat

diperoleh dari berbagai lembaga antara lian bank-bank yang bersepakat untuk

membiayai suatu proyek besar.

3.3. Akuntansi untuk Pinjaman yang Diterima

Pengadministrasian pinjaman jangka panjang yang diterima oleh suatu bank

harus mendapatkan control yang baik dan cermat. Lazimnya, persetujuan untuk

mendapatkan pinjaman yang di terima jangka panjang ini harus disetujui dan

diadministrasikan oleh kantor pusat. Pelaksanaanya dapat saja di lakukan oleh cabang-

cabang.

Transaksi pinjaman yang di terima di dahului dengan perjanjian antara pihak

kreditor dengan debitur. Perjanjian yang di tandatangani kedua belah pihak tak dapat di

batalkan secra sepihak bila semua persyaratan telah di penuhi. Perjanjian ini dalam

11

akuntansi disebut komitmen. Sebagai komitmen tagihan bank yang tak dapat di

batalkan, maka akan di catat dalam rekening administrative rupiah sisi debet dengan

nama RAR fasilitas pinjaman di terima dan belum di gunakan.

Pencatatan komitmen tagihan ini akan diikuti pencatatan realisasi pinjaman, bila

pinjaman tersebut benar-benar direalisasikan. Pinjaman yang direalisasikan di catat

sebesar nilai normal yang di tarik oleh bank selaku debitur / atau obligor. Tentu saja

pengkreditan rekening pinjaman di terima harus diikuti pengkreditan RAR fasilitas

pinjaman diterima dan belum di gunakan sebesar nilai realisasinya.

3.3.1.Pinjaman dari Bank Lain

Pinjaman dari bank lain dapat diwujudkan dalam bentuk Sertifikat Deposito,

Commerscial Paper, dan Surat Beharga lainnya. Sebagai contoh Bank Omega kantor

pusat memutuskan untuk meminjam dana dari Bank ABC sebesar Rp. 30 milyar dan

untuk itu Bank Omega menerbitkan Sertifikat Deposito dalam jangka waktu 3 tahun.

Suku bunga 15% setahun. Dana di terima oleh Bank Omega dalam bentuk rekening

giro pada bank ABC.

Jurnal padaBank Omega Kantor Pusat:

Bank Lain – Giro (Bank ABC) Rp. 30.000.000.000,-

Pinjaman Yang Diterima Sertifikat

Deposito 3 TahunRp. 30.000.000.000,-

Setahun kemudian, dimana Sertifikat tersebut belum jatuh tempo. Bank Omega

Kantor Pusat harus memperhitungkan bunga selama 12 bulan pertama sebesar Rp

4.500.000,-. Bunga yang harus dibayar ini dapat langsung dibayarkan oleh Bank Omega

Kantor Pusat ke Bank ABC melalui perhubungan Giro.

Jurnal pada Bank Omega Kantor Pusat:

Biaya Bunga Pinjaman yang Diterima-S.D Rp. 4.500.000,-

BBL – Giro (Bank ABC) Rp. 4.500.000,-

Bila Bank Omega Kantor Cabang Jakarta hendak mempergunakan dana dari

pinjaman tersebut Rp 1.000.000.000,- dan memohon agar Kantor Pusat dapat

memindahkan dana tersebut ke kantor cabang.

12

Bank Pemberi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah RI

Bank Penerima Pinjaman Dalam Negri

Sebagai Bank Penerima Kredit

TSL

Sebagai Penjamin dan Penyalur TSL

Bank LN

Lembaga LN

Pemerintah

Cabang Cabang

Jurnal pada Bank Omega Kantor Pusat:

RAK – Cabang Jakarta Rp 1.000.000.000,-

BBL- Giro (Bank ABC) Rp 1.000.000.000,-

Jurnal pada Kantor Cabang Jakarta:

Bank Indonesia – Giro Rp 1.000.000.000,-

RAK – Kantor Pusat Rp 1.000.000.000,-

3.3.2. Pinjaman Two Step Loan

Pinjaman yang diterima dalam two-step-loan akan diadministrasikan kedalam

rekening Pinjaman Yang Diterima. Proses terjadinya TSL ini dapat dijabarkan sebagai

berikut.

1. Pinjaman di berikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada

pemerintah RI.

2. Pinjaman di tujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan

industri kecil dan menengah yang menunjang perekonomian.

3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal atau jasa/tenaga ahli.

4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada PFI yaitu bank-bank dan LKBB dalam

bentuk rupiah sehingga resiko selisih kurs yang terjadi menjadi tanggung jawab

pemerintah.

13

5. Suku bunga TSL di tentukan oleh pemerintah.

6. TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity.

7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana PFI berkisar 80%

: 20% dari jumlah kredit.

8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib membayar

kepada pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender oleh pemerintah

sesuai perjanjian termasuk commitmen charge sejumlah persentase tertentu

berkisar 0,75% per tahun.

Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan

melalui pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana. Bank Gunadarma

mendapat pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar Rp 12 Milyar.

Bank Indonesia Rp 12.000.000.000,-

Pinjaman yang Diterima - TSL Rp 12.000.000.000,-

3.3.3. Pinjaman Obligasi

Salah satu sumber dana yang sebaiknya di kembangkan oleh bank adalah dari

penjualan surat beharga obligasi. Obligasi memilki jatuh tempo panjang dan di

bukukan sebagai hutang jangka panjang serta di sajikan pada sisi passiva dalam

neraca. Pengadministrasian penerbitan obligasi oleh diketahui oleh Kantor Pusat

sebagai dasar pengelolaan dana bank. Sedangkan penjualan serta pencairannya pada

saat jatuh tempo dapa dilakukan di Kantor Cabang.

Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana berasal

dari obligasi merupakan alternative bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat

pengakuan hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada

pemblei obligasi. Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap periode tertentu secara

tetap

a. Hutang Obligasi

Salah satu sumber dana yang sebaik nya di kembangkan oleh bank adalah

dari penjualan surat beharga obligasi. Karena obligasi ini jangka waktunya panjang.

Hutang obligasi di kelompokkan dalam hutang jangka panjang di sajikan sebelah

passive dan neraca.

14

Sebagai contoh Bank Mandiri kantor Pusat menerbitkan 10.000 lembar obligasi

nominal Rp. 1.000.000 perlembar dengan suku bunga 12% setahun. Bunga di bayar 2

kali satu tahun atau setiap 6 bulan sekali. Bank Mandiri cabang Jambi berhasil menjual

1.000 lembar dengan kurs at par maka transaksi tersebut di catat oleh bank Mandiri

cabang Jambi sebagai berikut.

Kas Rp 1.000.000.000,-

Hutang Obligasi Rp 1.000.000.000,-

Bila harga jual obligasi diatas nilai nominal maka selisih antara harga penjualn

dengan nilai nominalnya dicatat sebagai premi obligasi atau premium on bond .

sebaliknya bila harga jual di bawah nilai nominal maka selisih antara harga penjualan

dengan nilai nominalnya sebagai diskonto atau discount on bond.

b. Pinjaman Obligasi

Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat ijin dari otoritas pasar modal.

Di samping itu penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negative dan

perlindungan positif. Perlindungan negative adalh persyaratan yang bersifat melarang

emitmen untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi. Contoh

perlindungan negative adalah dialarang membagi seluruh laba kepada pemegang saham,

sebab akan dapat mengurangi kemmapuan memenuhi kewajiban kepada pemegang

obligasi. Sedangkan persyaratan perlindungan postif adalah persyaratan yang

mewajibkan emitmen melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang obligasi,

misalnya kewajiban menerbitkan laporan keunagna secara periodic agar diketahui

kinerja bank tersebut.

Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan

obligasi dan ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa

mencatatnya perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang tebentuk di pasar.

c. Penetuan Harga Obligasi

Dalam penentuan harga obligasi, emiten harus memperhatikan

mempertimbangkan tingkat bunga obligasi, jangka waktu atau jatuh tempo obligasi, dan

keuntungan yang diharapkan oleh investor atau sering disebut bond yield. Kupon

15

Bank Penyalur ModalBank Kordinator Penyalur

Pembiayaan KreditPenerima Kredit

Mendapat Dana dan

mempergunakan

Menyalurkan Pembiayaan

Bersama

Dana Sendiri

Menyediakan Dana

Menyediakan Dana

obligasi akan menimbulkan biaya bunga bagi emitmen atau aliran kas keluar dan pokok

obligasi juga akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu harga

obligasi pada dasarnya penjumlahan present value dari aliran kas, biaya, biaya bunga

ditambah present value dari nilai pokok obligasi di bayar setiap periode, sedangkan nilai

pokok obligasi akan dilunasi setiap akhir periode saat jatuh tempo (dengan asumsi non

callable bond). Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut.

P=∑t=1

n

❑Ci

(1+r)n +Pp

(1+r )n

Keterangan:

P = Harga obligasi atau nilai sekarang obligasin = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasiC i = pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya r = Tingkat diskonto atau bond yieldPp = nilai pokok atau prinsipal obligasi

3.3.4. Pinjaman Untuk Pembiayaan Bersama

Kewenangan pemberian pinjaman untuk tujuan pembiayaan bersama proyek-

proyek tertentu tetap berada pada kantor pusat. Untuk setiap kali diterima dana

pinjaman untuk tujuan pembiayaan bersama akan dibukukan ke dalam rekening

Pinjaman Yang Diterima – Pembiayaan Bersama. Rekening ini akan tetap outstanding

disebelah passiva hingga proyek yang dibiayai dan pinjaman dilunasi oleh bank.

16

Contoh :

Bank Omega mau membiayai sebuah proyek sebesar senilai Rp. 300 milyar.

Untuk memenuhi kebutuhan dana ini telah tersedia dua bank lain : Bank ABC dan

bank XYZ dengan masing-masing sumbangan modal Rp. 100 Milyar. Jadi besarnya

dana pinjaman yang diterima untuk tujuan pembiayaan bersama ini sebesar Rp.200

juta yang disediakan langsung dalam rekening giro di masing-masing bank, sedangkan

sisanya menjadi beban Bank Omega. Untuk mencatat transaksi ini, oleh bank Omega

Kantor Pusat akan di bukukan sebagai berikut :

Jurnal pada Bank Omega Kantor Pusat :

Bank Lain – Giro (Bank ABC) Rp 100.000.000,-

Bank Lain – Giro (Bank XYZ) Rp. 100.000.000,-

Pinjaman Yang Diterima

Pembiayaan BersamaRp. 200.000.000,-

Atas jumlah pinjaman yang di terima sebesar Rp. 200 juta ini, Bank Omega akan

dibebankan bunga dengan persantase tertentu.

Dengan demikian Bank Omega tetap bertanggung jawab terhadap kredit yang

telah diberikan dan dibebankan bunga dengan persantase tertentu, karena telah

menerima dana dari bank-bank penyalur dana dan dana tersebut dikuasai oleh Bank

Omega. Dalam hal pembiayaan bersama dilakukan langsung dari bank pemberi dana

kepada penerima kredit, maka tanggung jawab atas kredit yang diberikan tersebut dibagi

atas dasar banyaknya kredit yang telah diserahkan oleh masing-masing bank.

17

BAB IV

PENUTUPAN

4.1. Kesimpulan

Pinjaman yang diterima adalah sumber dana jangka panjang yang diterima oleh

bank dari bank atau pihak lain termasuk Bank Indonesia,lembaga keuangan bukan bank,

lembaga keuangan luar negeri dan masyarakat umum baik dalam valuta rupiah ataupun

valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo.

Jenis pinjaman yang di terima oleh suatu bank dapat di kelompokkan dalam

beberapa jenis antara lain

a. Pinjaman jangka panjang dari bank lain.

b. Pinjaman dari luar negeri yang di salurkan pemerintah kepada bank

pelaksana.

c. Obligasi.

d. Pinjaman dalam rangka pembiayaan bersama satu atau beberapa proyek.

Transaksi pinjaman yang di terima di dahului dengan perjanjian antara pihak

kreditor dengan debitur. Perjanjian yang di tandatangani kedua belah pihak tak dapat di

batalkan secra sepihak bila semua persyaratan telah di penuhi. Perjanjian ini dalam

akuntansi disebut komitmen. Pencatatan komitmen tagihan ini akan diikuti pencatatan

realisasi pinjaman, bila pinjaman tersebut benar-benar direalisasikan. Pinjaman yang

direalisasikan di catat sebesar nilai normal yang di tarik oleh bank selaku debitur / atau

obligor.

Pinjaman dari bank lain dapat diwujudkan dalam bentuk Sertifikat Deposito,

Commerscial Paper, dan Surat Beharga lainnya. Pinjaman Two Step Loan adalah

Pinjaman di berikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada

pemerintah RI dan tujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan

industri kecil dan menengah yang menunjang perekonomian, dapat berupa devisa,

barang modal atau jasa/tenaga ahli.

Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana berasal

dari obligasi merupakan alternative bank dalam membiayai investasinya melalui hutang

18

jangka panjang. Pinjaman Untuk Pembiayaan Bersama adalah pemberian pinjaman

untuk tujuan pembiayaan bersama proyek-proyek tertentu tetap berada pada kantor

pusat.

19