MAKALAH PILEK FIX

34
MAKALAH FARMAKOTERAPI TERAPAN 1 PILEK Disusun oleh : PROGRAM PROFESI APOTEKER DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 1. Ana Sarah K (0906649494) 2. Dwijayanti K. N (0906649632) 3. Hamka Decky P

Transcript of MAKALAH PILEK FIX

Page 1: MAKALAH PILEK FIX

MAKALAH

FARMAKOTERAPI TERAPAN 1

PILEK

Disusun oleh :

PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPARTEMEN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS INDONESIA

2010

1. Ana Sarah K (0906649494)

2. Dwijayanti K. N (0906649632)

3. Hamka Decky P (0906649790)

4. Nur Puspita Sari (0906649960)

5. Yulita (0906650123)

Page 2: MAKALAH PILEK FIX

PILEK

Definisi

Pilek (common cold) adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut

(ISPA) bagian atas. Pilek merupakan penyakit yang paling umum dan sering

ditemui, dapat menyerang anak-anak maupun lanjut usia. Penyakit pilek sering

diikuti dengan peradangan tonsil/amandel dan radang tenggorokan.

Pilek terutama disebabkan oleh infeksi virus, ada lebih dari 200 virus yang

telah diketahui menimbulkan pilek. Pilek juga dapat disebabkan karena daya tahan

tubuh yang menurun atau adanya alergi di hidung dan kerongkongan. Pilek sangat

mudah menular, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah mudah tertular

penyakit ini. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui percikan bersin atau ludah

penderita yang mengandung virus dan masuk melalui saluran pernafasan.

Walaupun pilek bukan termasuk penyakit yang berat, namun penyakit ini

susah diatasi sehingga sering kambuh. Pengobatan yang bisa dilakukan hanya

untuk meredakan gejala atau simtomnya. Hal ini karena virus yang menyebabkan

pilek sangat banyak jumlahnya dan dapat mengalami perubahan atau memiliki

kesanggupan untuk mengalami mutasi genetik sehingga dapat timbul virus-virus

baru. Hal tersebut menyebabkan virus pilek kebal terhadap vaksin tertentu atau

antibodi tertentu dalam beberapa waktu sehingga sangat sulit untuk membuat

vaksin pilek.

Perbedaan pilek (common cold) dan penyakit influenza

Influenza tergolong infeksi saluran napas akut (ISPA) yang biasanya

terjadi dalam bentuk epidemi. Disebut common cold atau selesma bila gejala di

hidung lebih menonjol, sementara “influenza” dimaksudkan untuk kelainan yang

disertai faringitis dengan tanda demam dan lesu yang lebih nyata.

Gejala pilek ditandai dengan tersumbatnya saluran pernapasan, tidak enak

badan, kepala terasa pening dan berdenyut-denyut, bersin-bersin, ingus yang cair

meleleh keluar dari hidung, temperatur tubuh naik atau demam ringan, mata

merah dan terasa sakit, sakit tenggorokan sehingga sulit menelan, suara serak dan

batuk-batuk. Pilek sebenarnya bukan termasuk penyakit berat namun sangat

Page 3: MAKALAH PILEK FIX

menganggu penderitanya. Pilek biasanya berlangsung selama 1-2 minggu.

Gejalanya akan berangsur-angsur berkurang setelah 3-5 hari dilakukan perawatan

sendiri. Namun jika gangguan tetap tidak berkurang setelah 3-5 hari melakukan

perawatan sendiri, menandakan adanya tambahan infeksi bakteri.

Influenza merupakan penyakit karena infeksi virus akut yakni oleh virus

RNA dari famili orthomyxoviridae dapat menyebar dengan mudah dari satu orang

ke lainnya. Infeksi terjadi melalui inhalasi dari tetesan liur (pada waktu bersin,

batuk, berbicara). Masa inkubasinya 1-3 hari. Virus ini menyerang hidung,

tenggorokan, paru-paru dan dapat menjadi penyakit yang ringan hingga berat.

Ciri khas yang tampak dari penyakit influenza berupa gangguan keadaan

umum dan gangguan pernapasan yang timbulnya mendadak seperti panas, nyeri

otot dan tulang sendi, sakit kepala, rasa lemas, batuk yang tidak produktif, sakit

tenggorokan.Pada anak-anak dapat menyebabkan nausea dan muntah-muntah.

Gejala-gejalanya muncul setelah masa inkubasi dari 1-4 hari dan berupa demam

sampai 40℃. Tetapi influenza dapat menjadi penyakit yang berat atau mematikan

pada orang dengan resiko tinggi, yakni yang terjadi pada anak-anak dibawah 2

tahun, orang tua di atas 65 tahun, dan orang-orang yang memiliki kondisi

kesehatan tertentu seperti gangguan jantung, paru-paru, ginjal, liver, darah, dan

penyakit metabolik (seperti diabetes) atau sistem imun yang lemah. Bagi sebagian

orang yang sebelumnya sudah memiliki gangguan paru dan jantung, influenza

dapat menimbulkan penyakit radang paru-paru sekunder. Sedangkan pada anak-

anak, penyakit ini dapat menimbulkan panas yang tinggi hingga menyerupai

sepsis dan 20% dari anak-anak yang dirawat inap mengalami kejang demam.

Jenis-jenis virus influenza yang dikenal dibagi berdasarkan 3 tipe, yakni :

tipe A, dengan 5 subtipe, yakni H1-H2-H3-H4 dan H5, yang bermutasi setiap

1-2 tahun.

tipe B, yang bermutasi setiap 4-5 tahun.

tipe C, yang jarang sekali terdapat.

Page 4: MAKALAH PILEK FIX

Tabel perbedaan pilek dan Influenza

Klasifikasi Penyakit Pilek

Pilek akibat kontak fisik dengan zat iritan dan disebabkan adanya gangguan

keseimbangan fungsi-fungsi saraf pada hidung disebut juga pilek non alergi.

Artinya, permukaan dalam hidung mudah mengalami pembengkakan yang

menimbulkan keluhan hidung tersumbat, memudahkan timbulnya rangsangan

pada permukaannya dan keluarnya cairan yang berlebihan sehingga timbul

pilek. Pilek non alergi yang diduga akibat gangguan pada saraf, secara

prinsip, sampai sekarang belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Diduga

terjadi ketidakseimbangan fungsi saraf, di mana keadaan ini juga disertai

Page 5: MAKALAH PILEK FIX

dengan beberapa faktor pencetus. Faktor-faktor pencetus yang telah diketahui

antara lain keadaan fisik lingkungan (udara yang terlalu lembab, suhu udara

yang dingin), faktor psikis (stres), gangguan hormonal, dan pemakaian obat-

obatan seperti obat anti hipertensi. Gejala yang ditimbulkan hampir sama

seperti pilek alergi, hanya saja saat dilakukan tes alergi hasilnya negatif.

Selesma

Selesma merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus.

Biasanya menular melalui kontak langsung atau melalui sekret yang

dikeluarkan oleh penderita saat batuk atau bersin. Virus memasuki tubuh

melalui mulut atau hidung, sesudah berjabatan tangan dengan seseorang yang

sedang pilek dan menggunakan barang-barang secara bersama seperti gelas,

handuk, telepon. Biasanya selesma tidak berbahaya tetapi menimbulkan rasa

tidak nyaman pada penderita.

Gejala selesma :

Hidung gatal

Hidung tersumbat

Sulit bernafas melalui hidung

Batuk

Nyeri tenggorokan

Rhinitis alergi

Pilek alergi dikenal dengan istilah rhinitis alergi. Pada pilek alergi, faktor

kepekaan penderita merupakan kunci utama timbulnya keluhan ini. Kepekaan

penderita terhadap suatu bahan, zat, makanan tertentu, dan udara dapat

mencetuskan keluhan ini. Penyakit pilek alergi timbul apabila seseorang

(pernah) kontak dengan suatu bahan/zat tertentu baik dengan cara dihirup,

dimakan, kontak kulit maupun disuntikkan. Selang beberapa saat, tubuh akan

mengadakan reaksi dengan jalan membentuk zat anti. Zat anti ini akan

bereaksi dengan bahan tadi sehingga menimbulkan respon berlebihan atau

alergi. Pilek alergi umumnya bersifat menahun, gejala yang ditimbulkannya

bersifat hilang timbul berupa bersin-bersin yang mengganggu, hidung terasa

Page 6: MAKALAH PILEK FIX

tersumbat, disertai keluar cairan encer dan bening. Keluhan ini berlangsung

tiap kali penderita kontak dengan bahan yang menjadi penyebab alergi.

Sinusitis

Sinusitis selintas memang mirip pilek. Sehingga banyak pasien yang tidak

sadar bahwa dirinya tidak hanya menderita pilek, melainkan sinusitis. Karena

salah satu penyebab sinusitis adalah pilek terutama pilek yang menahun.

Prosesnya, ketika pilek, hidung menjadi tersumbat. Sementara itu, di dalam

sinus terdapat lubang drainase, jika sering pilek maka lubang drainase ini

akan tertutup. Sehingga terjadi gangguan drainase yang bisa menyebabkan

sinusitis.

Sinus sendiri adalah rongga atau ruang yang terdapat di sekitar hidung. Setiap

manusia mempunyai empat pasang sinus, yakni sinus frontalis yang berada di

dahi, sinus ethmoidalis yang terletak di antara hidung dan mata, sinus

maksilaris yang terdapat di daerah pipi dan merupakan sinus terbesar. Dan

yang terakhir adalah sinus sfenoidalis yang terletak di bawah otak.

Selain pilek, ada faktor lain yang terkait dengan hidung, sebagai penyebab

sinusitis. Semisal polip di hidung, atau bengkoknya sekat rongga hidung,

yang membagi hidung bagian kanan dan kiri. Bengkoknya rongga hidung ini

bisa terjadi karena trauma ataupun kecelakaan. Ini bisa menyebabkan hidung

tersumbat.

Seperti pilek, sinusitis pun ada yang berlangsung sebentar dan lama.

Durasinya ada yang sampai tiga minggu lebih, namun bila sudah kronis bisa

berlangsung bulanan hingga tahunan. Seseorang terkena sinusitis akut karena

dia sering mengalami pilek yang akut. Bedanya dengan pilek biasa, gejala

ditambah dengan adanya meriang, badan lesu dan demam. Gejala ini

merupakan gejala secara sistemik luar. Secara lokal, seseorang merasakan

nyeri di bagian sinusitis menyerang. Semisal nyeri di daerah pipi jika yang

terkena adalah sinus maksilaris. Pipi tampak kemerahan. Selain itu juga

muncul bengkak dan terasa sakit saat disenggol.

Page 7: MAKALAH PILEK FIX

Jika yang terkena sinus frontalis, nyeri biasanya dirasakan di dahi. Sedangkan

jika yang terkena adalah sinus ethmoidalis, nyeri akan terasa di bagian

belakang dan antara mata, serta dahi.

Sementara gejala sinusitis kronis pada dasarnya mirip dengan akut, seperti

nyeri di pipi atau tempat lain yang sakit. Hanya bila ditekan tidak sesakit

sinusitis akut. Namun, kepala sering terasa sakit, batuk serta ada banyak

lendir di tenggorokan. Karena sudah kronis dan iritasi, hidung pun jadi

tersumbat. Sehingga lendir tersedot ke arah belakang. Bahkan tidak jarang

lendir jatuh sendiri ke tenggorokan. Pada beberapa kasus bahkan terdapat

nanah pada sinus sehingga memunculkan bau busuk.

Pencegahan :

Penyakit pilek merupakan penyakit yang sering menyerang dan berulang-

ulang. Karena ada lebih dari 200 virus yang dapat menyebabkan penyakit ini,

maka dalam setahun bisa terserang pilek berkali-kali, amatlah mungkin terserang

pilek lagi sebelum pilek yang pertama selesai. Oleh karena itu, untuk mencegah

selesma yang paling utama adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk

meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu melalui pola hidup sehat, seperti :

1. Sering mencuci tangan menggunakan sabun  

2. Menghindari menyentuh wajah  

3. Jangan merokok

4. Menggunakan benda untuk sekali pakai jika anggota keluarga ada yang

terinfeksi. 

5. Permukaan rumah tangga tetap bersih. 

6. Olahraga yang teratur 

7.  Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A dan C

8. Membuang tisu setelah menggunakan 

9. Mempertahankan gaya hidup yang sehat 

10. Kontrol stres 

Cara lain untuk mencegah terinfeksi oleh virus flu adalah dengan vaksinasi. Saat

ini di Indonesia sudah tersedia vaksin flu. Perlu diingat, vaksinasi ini tidak

Page 8: MAKALAH PILEK FIX

menjamin seseorang akan terbebas 100% dari flu. Vaksinasi hanya memperkecil

kemungkinan terjangkiti dan menurunkan tingkat keberbahayaan flu.

Vaksinasi flu dilakukan setiap tahun dan ‘disesuaikan’ dengan jenis virus.

Sayangnya, tidak ada jaminan vaksinasi ini akan bermanfaat optimal di negara ini

karena vaksin tersebut bukan diproduksi di sini. Artinya, virus yang beredar di

Indonesia bisa saja berbeda galurnya dengan yang terkandung dalam vaksin. Bila

ini yang terjadi, tetap saja kita terjangkiti flu.

Pengobatan

1. Non farmakologi :

Selesma

Istirahat total. Menggunakan masker, terutama jika pasien hendak

berinteraksi dengan orang yang mengidap penyakit kronik atau

mengalami penurunan sistem imun.

Minum banyak cairan, terutama yang hangat.

Terapi inhalasi uap panas dapat membantu menghilangkan gejala

hidung tersumbat dan mempermudah pengeluaran lendir.

Udara yang hangat dan lembab dapat membantu meredakan gejala.

Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air.

Hindari pemakaian bersam gelas minum dan benda-benda lainnya untuk

mencegah terjadinya penularan.

Rhinitis allergi

Sedapat mungkin hindari allergen

Mengendalikan gejala-gejala pada hidung seringkali membantu

memperbaiki gejala pada mata yang disebakan oleh rhinitis allergi

Influenza

Minum banyak cairan dan cukup istirahat selama 1 sampai 3 hari

sampai tubuh pulih

Hindari tempat-tempat umum untuk mencegah terjadinya penularan

Page 9: MAKALAH PILEK FIX

Hubungi dokter jika tidak ada perbaikan gejala dalam 2 hari atau

kondisi tidak juga pulih total dalam waktu 1 minggu

Sinusitis

Minum banyak cairan untuk membantu mengencerkan lendir yang

terdapat di dalam saluran pernafasan

Terapi dengan inhalasi uap panas juga dapat membantu meredakan

rongga sinus yang meradang

Jika kondisi memburuk sesudah 2 hari hubungi dokter

2. Farmakologi :

Pilihan obat merupakan preparat kombinasi untuk pilek biasanya mengandung

komponen berikut :

a. Dekongestan

Bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler.

Misalnya pada kondisi influenza, terjadi pelebaran pada pembuluh

darah kecil (kapiler) pada daerah hidung sehingga dapat

mengakibatkan sumbatan. Dengan adanya penyempitan dari pembuluh

darah kapiler (kerja dekongestan), maka hidung dapat menjadi lega

kembali.

Macam-macam Dekongestan:

• Dekongestan Sistemik, seperti pseudoefedrin, efedrin, dan

fenilpropanolamin. Dekongestan sistemik diberikan secara oral 

(melalui mulut). Meskipun efeknya tidak secepat topikal tapi

kelebihannya tidak mengiritasi hidung. Dekongestan sistemik

harus digunakan secara hati-hati pada penderita hipertensi, pria

dengan hipertrofi prostat dan lanjut usia. Hal ini disebabkan

dekongestan memiliki efek samping sentral sehingga menimbulkan

efek samping takikardia (frekuesi denyut jantung berlebihan), 

aritmia  (penyimpangan irama jantung), peningkatan tekanan darah

atau stimulasi susunan saraf pusat.

• Dekongestan Topikal, digunakan untuk rinitis akut yang

merupakan radang selaput lendir hidung. Bentuk sediaan

Page 10: MAKALAH PILEK FIX

dekongestan topikal berupa balsam, inhaler, tetes hidung atau

semprot hidung. Dekongestan topikal (semprot hidung) yang biasa

digunakan yaitu oxymetazolin, xylometazolin, tetrahydrozolin,

nafazolin yang merupakan derivat imidazolin karena efeknya dapat

menyebabkan depresi SSP bila banyak terabsorbsi terutama pada

bayi dan anak-anak, maka sediaan ini tidak boleh untuk bayi dan

anak-anak. Penggunaan dekongestan topikal dilakukan pada pagi

dan menjelang tidur malam, dan tidak boleh lebih dari 2 kali dalam

24 jam.

Efedrin

• Efedrin adalah alkaloid yang dikenal sebagai obat

simpatomimetik aktif pertama secara oral. Efedrin sebagai

obat adrenergik dapat bekerja ganda dengan cara melepaskan

simpanan norepinefrin dari ujung saraf dan mampu bekerja

memacu secara langsung di reseptor α dan β.

• Pada sistem kardiovaskuler, efedrin meninggikan tekanan

darah baik sistolik maupun diastolik melalui vasokonstriksi

dan terpacunya jantung. Efedrin berefek bronkodilatasi tetapi

lebih lemah dan lebih lambat dibandingkan epinefrin atau

isoproteronol. Efedrin memacu ringan SSP sehingga menjadi

sigap, mengurangi kelelahan, tidak memberi efek tidur dan

dapat digunakan sebagai midriatik.

• Efedrin digunakan sebagai dekongestan hidung, bekerja

sebagai vasokonstriktor lokal bila diberikan secara topikal

pada permukaan mukosa hidung, karena itu bermanfaat dalam

pengobatan kongesti hidung pada Hay fever, rinitis alergi,

influenza dan kelainan saluran napas atas lainnya.

Pseudoefedrin

• Isomer dekstro dari efedrin dengan mekanisme kerja yang

sama, namun daya bronkodilatasinya lebih lemah, tetapi efek

sampingnya terhadap SSP dan jantung lebih ringan. Obat ini

banyak digunakan dalam sediaan kombinasi untuk flu.

Page 11: MAKALAH PILEK FIX

Dosis dewasa = 60 mg (4 x 1)

Dosis anak-anak = 2-5 thn; 15 mg (4-6 jam)

6-12 thn; 30 mg (4-6 jam)

No Nama Generik & Latin Nama Dagang Sediaan Pabrik

1 Fenilpropanolamin +

fenilefrin + CTM

Nalgestan Tablet Medifarma

2 Xilometazin

Hidroklorida

Otrivin Tetes hidung Novartis

3 Dimethindene Maleat Fenistril Tetes hidung Novartis Ind

4 Menthol + Camphora Vick Inhaler Inhalasi Procter &

Gamble

b. Penekan batuk, obat yang digunakan untuk menekan terjadinya batuk.

Obat ini tidak diperkenankan dipergunakan secara rutin. Infeksi virus

menyebabkan pasien memproduksi sekret dalam jumlah besar pada

saluran pernapasan sehingga meningkatkan kemungkinan untuk batuk

berdahak. Fungsi dari batuk ini adalah mengeluarkan sputum dan juga

bakteri. Beberapa pasien, selama masa penyembuhan, masih mengalami

gatal pada tenggorokkan atau keinginan untuk batuk bila terpapar oleh zat

irritan dari luar seperti asap, debu, dan lain-lain. Gejala ini, dikenal sebagai

batuk kering lebih serius pada malam hari dan mempengaruhi kualitas

tidur pasien. Sirup batuk dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Ekspektoran untuk meningkatkan sekresi saluran pernapasan.

Sekresi tidak hanya melindungi mukosa saluran pernapasan, tetapi

juga mengurangi kekentalan sputum. Sputum yang tipis lebih mudah

mengalir dan dikeluarkan. Contoh: gliseril guaiakolat, ambroxol HCl.

Antitusif untuk nenyembuhkan batuk dengan menekan sistem saraf

pusat. Beberapa antitusif mengandung kodein yang berefek anestetik

dan menyebabkan pusing. Contoh: kodein HCl, dekstrometorfan.

Page 12: MAKALAH PILEK FIX

c. Antihistamin

Antagonis reseptor H1 berikatan dengan reseptor H1 tanpa mengaktivasi

reseptor, yang mencegah ikatan dan kerja histamine. Antihistamin lebih

efektif dalam mencegah respon histamine daripada melawannya.

Antihistamin oral dapat dibagi menjadi dua katogori utama: nonselektif

(generasi pertama atau antihistamin sedasi) dan selektif perifer (generasi

kedua atau antihistamin nonsedasi). Akan tetapi, masing-masing obat

harus dipandang dari efek sedasi spesifiknya karena ada variasi antar obat

dalam kategori yang luas. Efek sedative sentral mungkin tergantung dari

kemampuan melewati sawar darah otak. Kebanyakan antihistamin lama

bersifat larut lemak dan melewati sawar ini dengna mudah. Obat yang

selektif ke perifer memiliki sedikit atau tidak sama sekali efek ke system

saraf pusat atau otonom.

Perbedaan gejala sebagian disebabkan oleh sifat antikolinergik, yang

bertanggung jawab pada efek pengeringan yang mengurangi hipersekresi

kelenjar hidung, saliva dan air mata. Antihistamin mengantagonis

permeabilitas kapiler, pembentukan bengkak dan rasa panas serta gatal.

Mengantuk adalah efek samping yang paling sering dan dapat

mengganggu kemampuan mengemudi atau aktivitas kerja. Efek sedative

bias menguntungkan pada pasien yang sulit tidur karena gejala rhinitis.

Walaupun efek antikolinergik (pengeringan) berperan dalam efikasi, efek

samping seperti mulut kering, kesulitan mengeluarkan urin, konstipasi dan

efek kardiovaskular potensial dapat terjadi. Antihistamin harus diberikan

hati-hati pada pasien yang berkecendrungan retensi urin dan pada mereka

yang mengalami peningkatan tekanan intraocular, hipertiroidisme dan

penyakit kardiovaskular.

Efek samping lainnya termasuk hilang nafsu makan, mual, muntah dan

gangguan ulu hati. Efek samping pada system pencernaan dapat dicegah

dengan mengkonsumsi obat bersama makanan atau segelas penuh air.

Page 13: MAKALAH PILEK FIX

Antihistamin lebih efektif jika dimakan 1-2 jam sebelum diperkirakan

terjadinya paparan pada allergen

Antihistamin Sedatif

No Nama Generik & Latin Nama Dagang Sediaan Pabrik1 Difenhidramin

HidrokloridaBenadryl 25 mg/caps Parke Davis

2 Dimenhidrinat Antimo 50 mg/tab Phapros3 Tripelenamin

HidrokloridaTripel Cream 2 % Corsa

4 Klorfeniramin Maleat /CTM

Chlorphenon 4 mg/ tab10 mg/ml vial

Soho

5 Prometazin Hidroklorida Phenergan 1 mg/ml sirup

Rhone Poulenc

6 Siproheptadin Hidroklorida

PronicyAlphahist

4 mg/ kaplet salut

Kalbe FApex F

Antihistamin Non Sedatif

No Nama Generik & Latin Nama Dagang Sediaan Pabrik

1 Terfenadine Terfin 60 mg/tablet Interbat

2 Mebhydrolin

Napadisylate

Interhistin

Histapan

50 mg/tablet Interbat

Sanbe F

3 Cetirizine

Dihydrochloride

Incidal-OD 10 mg/caps Bayer

d. Analgesik dan anti inflamasi topikal

Analgesik bekerja membantu meredakan nyeri atau demam. Seperti

parasetamol dan aspirin. Anti inflamasi topical (salisilat topical) seperti

methyl salicylate.

e. Nasal Steroid

Nasal steroid merupakan pengobatan yang efektif dengan efek

samping minimun. Beberapa ahli menyatakan bahwa nasal steroid

dipercaya untuk digunakan sebagai terapi awal untuk hay fever karena

efisiensinya jika digunakan secara tepat dan sambil menghindari

Page 14: MAKALAH PILEK FIX

alergen. Nasal steroid bekerja secara lokal pada mukosa hidung dan

tidak masuk ke dalam aliran sistemik.

Adapun mekanisme kerja dari nasal steroid adalah sebagai berikut:

• Menurunkan inflamasi dengan jalan menurunkan pengeluaran mediator

inflamasi

• Menekan kemotaksis neutrofil

• Menurunkan edema intraseluler

• Menyebabkan vaskonstriksi menengah

• Menghambat reaksi fase akhir yang diperantarai oleh sel mast

Jenis Obat Dosis dan Interval

Beklometason diproprionat > 12 th: 1inhalasai (42 mcg) per lubang

hidung 2-4 kali sehari (max 336 mcg/hari)

6-12 th: 1 inhalasi per lubang hidung 3 kali

sehari

Beklometason diproprionat

monohidrat

> 12 th: 1-2 inhalasi sekali sehari

6-12 th: 1 inhalasi sekali dalam dua hari

(dosis permulaan)

Budesonide > 6 th: 2 semprot (64 mcg) per lubang

hidung pagi dan malam atau 4 semprot pagi

hari (max 256 mcg)

Flunisolide Dewasa: 2 semprot (50 mcg) per lubang

hidung sekali dalam dua hari

Fluticasone Dewasa: 2 semprot (100 mcg) per lubang

hidung sekali sehari, setelah bbrp hari

turunkan menjadi 1 semprot per lubang

hidung

Anak > 4th dan remaja: 1 semprot per

lubang hidung sekali sehari

Mometasone furoate > 12 th: 2 semprot (100 mcg) per lubang

hidung sekali sehari

Page 15: MAKALAH PILEK FIX

Triamcinolone acetonide > 12 th: 2 semprot (110 mcg) per lubang

hidung sekali sehari (max 440 mcg/hari)

Sebagaimana yang telah dinyatakan sebelumnya, nasal steroid

memiliki efek samping yang minor, seperti bersin, stinging, sakit

kepala dan epitaksis.

Ada beberapa informasi mengenai penggunaan nasal steroid

yang harus disampaikan kepada pasien. Salah satunya adalah informasi

bahwa nasal steroid tidak langsung menunjukkan efek terapi sesaat

setelah pemakaian, melainkan harus menunggu sekitar 2-3 minggu

hingga respon optimal dapat dilihat. Oleh karena itu, pasien harus

diberi pengertian mengenai hal ini dan dianjurkan untuk meneruskan

terapi. Setelah respon yang diinginkan tercapai, dosis penggunaan

dapat diturunkan. Perlu diperhatikan pula bahwa sebaiknya pasien

diberikan dekongestan terlebih dahulu apabila saluran napasnya

tersumbat. Hal ini dilakukan untuk memastikan penetrasi obat ini

mencukupi. Pasien juga disarankan untuk menghindari bersin atau

membuang ingus minimal 10 menit setelah pemberian obat.

Informasi penting lain yang harus disampaikan kepada pasien

adalah mengenai bagaimana cara menggunakan inhaler dengan baik

dan benar untuk memastikan bahwa obat mencapai daerah sasaran

yang diharapkan. Adapun beberapa langkah penggunaan inhaler yang

tepat adalah sebagai berikut:

1. Buka tutup tromol dan pegang inhaler tegak lurus

2. Kocok inhaler

3. Agak miringkan kepala ke belakang dan hembuskan napas

4. Posisi inhaler dengan salah satu cara berikut ini (posisi gambar 1

optimal, sedangkan posisi gambar 3 dapat diterima jika pasien

mengalami kesulitan dengan posisi yang ditunjukkan dalam gambar 1

atau 2) :

a. Buka mulut dengan jarak 1 – 2 inci dari inhaler

b. Gunakan spacer (dianjurkan terutama untuk anak-anak)

Page 16: MAKALAH PILEK FIX

c. Masukkan ke dalam mulut

5. Tekan inhaler ke bawah untuk melepaskan obat bersamaan dengan

mulai menarik napas perlahan

6. Tarik napas perlahan (3 – 5 detik)

7. Tahan napas selama 10 detik untuk membiarkan obat mencapai

bagian dalam paru

8. Ulangi isapan (puff) seperti di atas. Tunggu selama 1 menit di

antara isapan (puff) sehingga isapan (puff) ke dua penetrasi lebih

baik ke dalam paru

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

f. Suplemen

Diantaranya asam askorbat, jus lemon, teh herbal, bioflavonoid, beta

karoten, Echinaceae. Vitamin C dalam dosis tinggi (3-4 dd 1000 mg)

berkhasiat meringankan gejala dan mempersingkat lamanya infeksi. Dosis

di atas 2,5 g sehari.

Page 17: MAKALAH PILEK FIX

Contoh produk obat

ANTIZA  

GOLONGAN

bebas terbatas

KANDUNGAN Per tablet

Parasetamol 500 mg,, Dekstrometorfan HBr 15 mg, Klorfeniramini maleate 1 mg,

Fenilpropanolamin HCl 12,5 mg.  

INDIKASI

Demam dan gejala-gejala batuk & pilek.  

KONTRA INDIKASI

Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner, MAOI (penghambat mono amin

oksidase), penyakit ginjal.  

PERHATIAN

Penyakit jantung, diabetes, glaukoma, gangguan fungsi ginjal atau hati,

kehamilan, dapat mengganggu kemampuan mengendarai kendaraan dan

mengoperasikan mesin.

Interaksi obat :

- antihistamin bisa mempotensiasi depressan susunan saraf pusat lainnya.

- aksi diperpanjang oleh MAOI.

- penggunaan jangka panjang Parasetamol bisa mempotensiasi antikoagulan oral.  

EFEK SAMPING

Mengantuk, pusing, mulut kering, kejang seperti epilepsi (pada pemakaian dengan

dosis besar), kemerahan pada kulit.

KEMASAN

Tablet salut gula 10 x 10 biji.  

DOSIS

Dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun : 3-4 kali sehari 1-2 tablet.

Anak berusia 6-12 tahun : 3-4 kali sehari ½-1 tablet.

Page 18: MAKALAH PILEK FIX

ACTIFED TABLET.  

GOLONGAN

Obat keras

KANDUNGAN

Per tablet : Triprolidin HCl 2,5 mg, Pseudoefedrin HCl 60 mg.  

INDIKASI

Gejala yang berhubungan dengan masuk angin, sinusitis & kondisi alergi.

Untuk mengurangi pembengkakan mukosa pada jalan nafas & membantu

menghentikan pilek.  

KONTRA INDIKASI

MAO inhibitor (penghambat mono amin oksidase), hipertensi berat.  

PERHATIAN

Diabetes, hipertensi, penyakit jantung, peningkatan tekanan intraokuler,

pembesaran prostat.

Dapat mengganggu kemampuan mengendarai dan mengoperasikan mesin.

Anak berusia di bawah 2 tahun.

Interaksi obat : antihipertensi, antidepresan trisiklik, simpatomimetik lainnya

seperti dekongestan, penekan nafsu makan, psikostimulan seperti Amfetamin.

Obat penghambat mono amin oksidase.

EFEK SAMPING

Ngantuk, gangguan tidur, kemerahan pada kulit, keadaan kering pada hidung,

mulut & tenggorokan.Kadang-kadang terjadi retensi urin.    

KEMASAN

Tablet 100 biji.  

DOSIS

Dewasa & anak-anak berusia di atas 12 tahun : 3 kali sehari 1 tablet.  

PENYAJIAN

Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

Page 19: MAKALAH PILEK FIX

COLD  

GOLONGAN 

Bebas terbatas

KANDUNGAN

Salisilamida 250 mg, Parasetamol 200 mg, Kafein 50 mg, Klorfeniramini maleat 2

mg, Efedrin HCl 8 mg.  

INDIKASI

Demam dan gejala-gejala batuk dan pilek yang terjadi selama influenza.  

KONTRA INDIKASI

Pengobatan jangka panjang untuk pasien dengan penyakit hati dan ginjal, ulkus

peptikum.

PERHATIAN

Jangan mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin selama

pengobatan.

Anak berusia kurang dari 2 tahun, wanita hamil dan menyusui.  

EFEKSAMPING

Mengantuk, takhikardia, insomnia (sulit tidur), retensi urin (kemih tertahan dalam

kandung kemih), mulut kering.    

KEMASAN

Kapsul 500 biji.  

DOSIS

Dewasa : 3-4 kali sehari 1 kapsul.

Page 20: MAKALAH PILEK FIX

Daftar Pustaka

Djuanda Adhi, dkk. 2009. MIMS Indonesia. CMP Medica. Jakarta. Hal A18-A21

http://www.klikdokter.com/illness/detail/3

Hemila, H. and Z.S. Herman. 1995. Vitamin C and The Common Cold: A Retrospective Analysis of Chalmers’ Review. Journal of the American College of Nutrition 14 (2) : 116-123. American College of Nutrition.http://www.psdh.gov.hk/eps/eng/general_doc/Drugs%20for%20Common%20Cold.pdf

Anonim.2007. The Common Cold. University of Connecticut Student Health Services.

BMJ Group. 2009. The Common Cold. Publishing Group Limited.

Compass Pharma Edition. 2008. Batuk & Pilek. PT. Jardine Lloyd Thompson.

USCD Student Health Service. 2007. Influenza.

Jensen, Susan. 2003. The Common Cold.Health&Safety Notes California Childcare Health Program.

Page 21: MAKALAH PILEK FIX

Pertanyaan :

Kenapa contoh produk obat antiza bisa dikontraindikasikan tidak untuk

hipertiroidisme,hipertensi,penyakit koroner, MAOI (penghambat mono amin

oksidase), dan penyakit ginjal?

Jawab :

Contoh produk obat Antiza merupakan contoh obat pilek bebas terbatas yang ada

dipasaran yang mengandung parasetamol 500 mg, dekstrometorfan HBr 15 mg,

klorfeniramini maleate 1 mg, fenilpropanolamin HCl 12,5 mg. Produk tersebut di

kontra indikasi untuk penyakit-penyakit tersebut karena:  

Pada penggunaan parasetamol yang overdosis (>6g) metabolit reaktif N-

asetil-p-benzokinonimin, yang terbentuk pada metabolisme, memiliki

cadangan glutation terbatas, sehingga tidak lagi diubah menjadi asam

merkapturat lalu dieliminasi, melainkan diikat pada protein intraselular. Di

hati terjadi nekrosis sel hati dan di ginjal terjadi nekrosis tubulus. Sehingga

dikontra indikasikan pada penyakit ginjal.

Dipembuluh darah kecil (arteriol) rangsangan adrenergik terhadap reseptor

A1dan A2 akan menghasilkan penciutan pembuluh darah.

Dekongestan,walaupun berasal dari golongan adrenergik, bekerja langsung

pada reseptor A. Pembuluh darah hidung akan menciut dan hidung yang

tersumbat menjadi terbuka bila diberi a-agonis. Disetiap penggunaan

dekongestan selalu tertulis peringatan untuk tidak menggunakannya

bersama dengan penghambat Mono Amin Oksidase (MAO

inhibitor=MAOI).MAOI digunakan dalam pengobatan antidepresi. Ia

bekerja dengan menghambat suatu proses enzim sehingga terjadi

peningkatan pelepasan kadar norepinefrin di ujung saraf adrenergik, yang

menyebabkan tingginya tekanan darah (hipertensi).hal inimenyebabkan

Page 22: MAKALAH PILEK FIX

pula terjadinya vasokontriksi dipembuluh darah jantung sehingga dapat

menyebabkan penyakit jantung koroner. Sehingga fenilpropanolamin HCl

dikontra indikasikan untuk penyakit hipertensi, penyakit koroner dan pada

penggunaan obat MAOI (Mono Amin Oksidase Inhibitor).

Dekstrometorfan HBr dapat menebabkan hipertiroidisme karena

dekstrometorfan HBr ini banyak mengandung iod atau iodium sehingga

menstimulasi hipofise untuk mengsekresikan TSH (Tyryreoid Stimulating

Hormone) yang selanjutnya menstimulasi tiroid untuk memisahkan T3 dan

T4. Sehingga dekstrometorfan HBr dikontra indikasikan untuk penyakit

hipertiroidisme.