makalah persaingan monopolistik

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak zaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar barang dengan orang lain yang memeliki barang yang ia butuhkan (barter). Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang yang didapat. Seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli. Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman pasar pun ada bermacam-macam. Ada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan pasar oligopoli. Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah 1

Transcript of makalah persaingan monopolistik

Page 1: makalah persaingan monopolistik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak

zaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya

dengan bertukar barang dengan orang lain yang memeliki barang yang ia butuhkan (barter).

Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang

yang didapat. Seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu

barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku,

akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli.

Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya

produsen dan konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman pasar pun ada

bermacam-macam. Ada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan

monopolistik dan pasar oligopoli.

Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan

usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang

melimpah yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang

banyak. Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah

sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak

produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas

yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.

Berangkat dari permasalan diatas maka kami menyusun makalah dengan judul PASAR

PERSAINGAN MONOPOLISTIK.

1

Page 2: makalah persaingan monopolistik

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana penjelasan mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?

2. Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?

3. Mengapa adanya differensiasi pada produk PT Indofood ?

4. Mengapa PT Indofood memilih pasar monopolistik

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian pasar persaingan monopolistik

2. Menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik pasar persaingan monopolistik

3. Menjelaskan differensiasi produk PT Indofood

4. Menjelaskan alasan PT Indofood memilih pasar monopolistik

2

Page 3: makalah persaingan monopolistik

BAB II

Gambaran Umum Perusahaan

2.1 Profil PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,

PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT

Ciptakemas Abadi) Merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang

bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim

dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan

ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan dengan perusahaan

asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di

bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia

maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan

yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.

Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia

melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi

untuk itu.

Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan

menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki

kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut.

Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk

produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru

ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan

patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah

bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan

operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari

produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak

para pedagang eceran.

3

Page 4: makalah persaingan monopolistik

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau

“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan

kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari

produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.

Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori

bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari

ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis “Grup”

yang saling melengkapi sebagai berikut:

Produk Konsumen Bermerek “CBP”. Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk “ICBP”, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia

“BEI” sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam

kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam

kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan

dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.

Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta.

Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.

Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim

Ivomas Pratama Tbk “SIMP” dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk “Lonsum”, yang

sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd.

“IndoAgri”, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini

meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit

hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di

samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan

tebu serta tanaman lainnya.

Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini

mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya,

serta berbagai produk pihak ketiga.

4

Page 5: makalah persaingan monopolistik

BAB III

Landasan teori3.2          Teori Pasar3.2.1        Definisi Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual

beli barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar,

karena seperti yang kita ketahui,  di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia. Beberapa

ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :

a. Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan

untuk membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.

b. Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan

atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa

disebut pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.

c. Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan

untuk menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang

bersifat tangible.

3.3          Teori Pasar Persaingan Monopolistik3.3.1        Definisi Pasar MonopolistikPasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang

menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada

pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki

karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

     

3.3.2        Karakteristik Pasar Monopolistik

1. Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)

Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan untuk kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang

menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.

2. Jumlah perusahaan banyak dalam industri

Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia

dapat dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan

menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus

5

Page 6: makalah persaingan monopolistik

memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi

kurva permintaannya masing-masing.

3. Mudah masuk dan keluar

Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang

untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat

mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar

kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna,

dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua

perusahaan hanya memperoleh laba normal.

3.3.3        Ciri-ciri Pasar Monopolistik1. Terdapat banyak penjual di pasar.

Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar

persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang

lebih besar dari produsen lainnya.

2. Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan

satuan harga)

Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita

dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya.

Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus

atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang

akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh

perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia

bersifat barang pengganti yang dekat.

                             

3. Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan

menentukan harga

4. Keluar masuk dalam pasar sangat mudah

5. Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan.

3.3.4        Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar MonopolistikFaktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :

1) Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli

6

Page 7: makalah persaingan monopolistik

2) Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang

serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda

3) Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan

persaingan non harga

3.3.5        Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.      Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih

elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna

sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar

persaingan sempurna.

      Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan

jangka panjang dan jangka pendek. 

3.3.5.1  Pemaksimuman keuntungan jangka panjangKeuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan

dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan

yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan

semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih

kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

3.3.5.2     Pemaksimuman keuntungan jangka pendek            Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian

dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan

terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh

laba diatas normal pada jangka pendek.

3.3.6        Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik.

Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal. Keseimbangan

jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau

terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan

monopolistik sama dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.

Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

3.3.7 Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik            Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari

pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan

7

Page 8: makalah persaingan monopolistik

untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan.

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan

promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam

bagian berikut.

3.3.8  Persaingan Bukan Harga          Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang

diproduksikannya.

Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis;

1. Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya

dengan produksi perusahaan-perusahaan lain.

2. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan

3.3.9   Kelebihan dan Kekurangan Pasar MonopolistikKelebihan pasar monopolistik:

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat

memilih produk yang terbaik baginya.

2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu

melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.

3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk

yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang

dipilihnya.

4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan

sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

 Kekurangan pasar monopolistik:

8

Page 9: makalah persaingan monopolistik

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,

kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan

pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.

2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,

karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan

biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh

konsumen.

Contoh Pasar Monopolistik

Contoh Produk :Makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta gigi, dll.

Meskipun fungsi semua produknya sama, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang

berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan

lain-lain.

3.3 Pengertian Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup

berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen.

(Griffin,2003:357)

Kotler (2002 : 329) menerangkan produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya

untuk diferensiasi, di ujung yang satu kita menemukan produk yang memungkinkan sedikit

variasi : Ayam, Baja Apinir. Di ujung lain ada produk dengan diferensiasi tinggi seperti

mobil, motor, bangunan komersial dan meubel. Di sini penjual menghadapi banyak sekali

parameter rancangan yang mencakup bentuk, keistimewaan (feature), kinerja, kesesuaian,

daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan. Diferensiasi

pelayanan meliputi kemudahan pemasanan, pengiriman pemasangan, pelatihan pelanggan,

konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan dan keramahan. Diferensiasi personalia

meliputi : kemampuan, kesopanan, dapat dipercaya dapat diandalkan, cepat tanggap dan

komunikasi. Diferensiasi saluran meliputi : cakupan, keahlian, dan kinerja. Diferensiasi citra

meliputi : cakupan, keahlian dan kinerja. Diferensiasi citra meliputi : Lambang, media,

atmosfir dan citra.

Kotler (1999 : 364) mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi dapat dikembangkan

9

Page 10: makalah persaingan monopolistik

jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

-Penting :Perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagi cukup banyak pelanggan

-Jelas : Perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau dapat dikemas dengan lebih jelas.

-Unggul : Perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama.

-Dapat dikomunikasikan : perbedaan itu dapat dimengerti dan di lihat oleh pembeli.

-Mendahului : perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing

-Terjangkau : pembeli dapat menjangkau selisih harganya

- Menguntungkan : perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan perbedaan itu

3.3.1 Variabel Utama Diferensiasi Produk Perusahaan

Variabel utama diferensiasi produk menurut Kotler, dkk (2007:385) adalah sebagai

berikut:

10

Page 11: makalah persaingan monopolistik

1. Bentuk (Form) Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur

fisik produk.

2. Keistimewaan/fungsi (Feature) Produk dapat ditawarkan dengan beberapa

keistimewaan, karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Universitas

Sumatera Utara

3. Kualitas kinerja (Performance Quality) Kualitas kinerja mengacu pada tingkat

dimana karakteristik produk itu beroperasi. Yang ditetapkan sebagai satu dari empat

tingkatan koalitas; rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.

4. Kualitas kesesuaian (Conformance Quality) Kualitas kesesuain mengacu pada

tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi

sasaran yang dijanjikan.

5. Daya tahan (Durability) Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan

dalam kondisi normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi

beberapa produk.

6. Keandalan (Reliability) Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak

atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.

7. Mudah diperbaiki (Repairability) Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu

produk yang rusak atau gagal.

8. Gaya (Style) Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli.

Gaya meiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi negatif, gaya yang

menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang tinggi. Universitas Sumatera Utara

9. Rancangan (Design) Adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara

penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Dengan

semakin ketatnya persaingan, rancangan akan menjadi salah satu cara yang paling

ampuh untuk mendiferensiasikan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Masalah

PT. Indofood Sukses Makmur adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk

yang dihasilkan termasuk mie instan (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie,

11

Page 12: makalah persaingan monopolistik

Intermie, Sakura). Pada saat ini banyak produsen mie instan yang memiliki produk output

yang sejenis dengan mie instan keluaran dari PT Indofood Sukses Makmur diantaranya mie

sukses dan mie sedap dari Wings Food. Mengapa PT. Indofood Sukses Makmur memilih

pasar persaingan monopolistis? dan bagaimana differensisasi produk mie instan yang

dilakukan oleh PT. Indofood Sukses Makmur? Dan apa dampak yang akan dihadapi bagi

perusahaan jika melakukan pasar monopolistis?

4.2 PembahasanProdusen yang mendominasi produksi mie instan di Indonesia adalah Indofood

Sukses Makmur yang memproduksi Indomie (1972), Supermi (1968 sebagai mi instan

serbaguna dan 1976 sebagai mi instan dengan bumbu), dan Sarimi (1982).

Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran,

pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 miliar bungkus, disusul

dengan Indonesia dengan 12,4 miliar bungkus dan Jepang dengan 5,4 miliar bungkus. Namun

Korea Selatan mengonsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per

tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.

Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan

produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan peningkatan yang positif, walaupun pada

tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie

instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Perkembangan

produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai

makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.

Data GAPMMI (Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia)

menunjukkan, setiap orang Indonesia mengkonsumsi 52 bungkus mi setiap tahun. Itu artinya,

setiap orang makan mi instan seminggu sekali. Dengan penduduk Indonesia 225 juta jiwa,

bisa dibilang konsumsi mi instan setiap tahun 11,7 miliar bungkus. Angka sebesar ini,

menurut Ketua GAPMMI Thomas Darmawan, menunjukkan betapa besarnya peluang bisnis

mi instan di Indonesia. Selama ini Korea menduduki peringkat pertama. Konsumsi mi instan

Negeri Ginseng ini pada 2001 mencapai 76 pak per kapita per tahun. Sedangkan Indonesia,

tahun lalu saja baru mencapai 52 pak per kapita per tahun. GAPMMI optimistis satu saat

konsumsi mi instan Indonesia bisa mencapai 70 pak per kapita per tahun. Keyakinan itu

disebabkan oleh murahnya harga satu piring mi instan jika dibandingkan dengan harga satu

piring nasi dan sayuran untuk sekali makan.

12

Page 13: makalah persaingan monopolistik

Posisi dominan Indofood pada pasar mi instan tidak diragukan lagi, dengan

menguasai pangsa pasar lebih dari 80%. Secara teoretis suatu pelaku usaha yang menguasai

pangsa pasar 80% tidak saja dapat dikatakan mempunyai posisi dominan, tetapi juga telah

memonopoli pasar yang bersangkutan.

PT Indofood Sukses Makmur telah memonopoli sektor mi instan semasa Orde Baru.

Artinya sebelum adanya UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli), Indofood telah menguasai pangsa pasar 90% disektor

mi instan.

Saat ini Indofood mempunyai 80% pangsa pasar mi instan, pesaingnya PT Sayap

Utama dari Groups Wing dengan Mie Sedaap menguasai pangsa pasar antara 10% sampai

15%, dan sisanya pesaing yang lain. Dari struktur pasar yang demikian dapat disimpulkan

Indofood mempunyai posisi dominan, apalagi didukung kemampuan keuangan yang kuat,

dan dapat menyesuaikan pasokan atau permintaan mi instan dipasar yang bersangkutan.

Menurut teori SCP (Structure-Conduct-Performance) kita mengetahui bahwa struktur

dan tingkah laku (conduct) sebuah perusahaan memiliki hubungan dua arah. Di satu sisi

sebuah perusahaan yang struktur pasarnya monopoli akan berkelakuan sebagai monopolis,

sedangkan di sisi yang lain, sebuah perusahaan akan melakukan tindakan-tindakan tertentu

agar memiliki struktur pasar monopoli. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan monopoly’s

rent. Sedangkan sebuah perusahaan monopoli akan berusaha mempertahankan struktur

pasarnya itu.

Begitu juga yang dialami oleh Indofood. Pada tahun 2003 Monopoly Watch

menemukan indikasi PT Indofood Sukses Makmur (ISM) melakukan praktek jual rugi. Dari

berbagai jenis kemasan mie instant yang diproduksi PT ISM, Tbk, ditemukan beberapa

kemasan yang justru mengalami kerugian setelah dihitung melalui komponen-komponen

produksinya. Sebagai contoh Mie Sakura memiliki harga pokok penjualan Rp 385 sedangkan

harga jual pabrik hanya Rp 254. Untuk Mie Sayap harga pokok penjualannya adalah Rp 585

tetapi harga pabriknya hanya Rp 560. Belum lagi ditambah pemberian bonus mangkok atau

piring.

Kenapa Indofood melakukan hal ini jelas karena ingin mempertahankan struktur

monopoli pasarnya untuk tetap mendapatkan monopoly’s rent. Monopoly’s rent yang

dimaksud indikasinya juga ditemukan oleh Monopoly Watch berupa biaya produksi yang

tidak efisien dari PT ISM. Terdapat lima perusahaan yang sudah ditunjuk ISM, berperan

sebagai perusahaan penghubung bisnis (brokerage) kepada PT ISM sehingga para pemasok

13

Page 14: makalah persaingan monopolistik

bahan baku seperti cabe, garam, dan lainnya tidak dapat melakukan transaksi langsung

dengan PT ISM. Akibatnya harga bahan baku tersebut menjadi lebih mahal dan harga

produksi mie instant pun meningkat. Kelima perusahaan itu adalah PT Sugih Multi Bersama,

PT Prima Sari Nuansa Indah, PT Teguh Nusa Griya, PT Fajar Cipta Murni, dan PT

Lembayung Lambang Lestari.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang

dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha

memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena

itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,

khususnya selera konsumen.

Produk Indomie mengalami peningkatan signifikan karena Indofood terus

meluncurkan berbagai varian rasa mie instan yang rasanya pas dengan selera masyarakat.

Selain inovasi penciptaan berbagai varian rasa, Indomie makin dicintai karena harganya

terjangkau.

Indofood pun sukses membuat brand image produk mie instan di Indonesia. Itu

tampak pada penyebutan semua mie instan dengan kata Indomie.

Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan produknya adalah

Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambah produk yang

baru tetapi masih saling berhubungan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan

menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain

fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope,

span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di

samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan

produk-produk dengan higher price and higher margin. Selain itu dilakukan diversifikasi

harga dengan tanpa merubah bentuk dan rasa.

Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk

meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual,

menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar),

menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.

Keberhasilan Indomie masih bertahan, terbukti dengan ekspor produk mie instan ini

ke luar negeri seperti Australia. Bisnis perusahaan mie itu pun kian menggurita sampai

menduduki posisi market leader yang super dominan.

14

Page 15: makalah persaingan monopolistik

Namun, pada tahun 2003, Wings Food meluncurkan produk mie instan dengan nama

Mie Sedaap. Oleh Indomie, kemunculan Mie Sedaap dipandang sebelah mata, karena belum

pernah ada produk mie instan yang sanggung mengalahkan Indomie selama puluhan tahun.

Siapa sangka, meski baru diluncurkan tahun 2003, Mie Sedaap mampu menggerogoti

market share Indomie hingga mencapai kemerosotan omzet 70%.

4.3 Saran/RekomendasiPT indofood adalah salah satu yang termasuk kedalam pasar monopolistis.dimana perusahaan tersebut mengeluarkan produk yang sama dengan perusahaan lain namun dibedakan produknya dari rasa ataupun kemasan.Adapun saran untuk PT Indofood khususnya pada produk indomie yang didasarkan atas hasil evaluasi faktor internal dan faktor external, yaitu :

1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi dengan, meningkatkan kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian

2. Terus meningkatkan strategi promosi seperti -Tagline indomie seleraku- Iklan : billboard , iklan TV, sponsor acara.- Pembuatan shop sign

3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan teknologi seoptimal mungkin

4. Mempertahankan ciri khas produk

BAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanPasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang

menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada

pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki

karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

Ciri-ciri pasar monopolistik :

15

Page 16: makalah persaingan monopolistik

1. Terdapat banyak penjual di pasar.

2. Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan

satuan harga)

3. Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan

menentukan harga

4. Keluar masuk dalam pasar sangat mudah

5. Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan

Contoh Produk :Makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta gigi, dll.

Meskipun fungsi semua produknya sama, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang

berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan

lain-lain

Salah satu perusahaan monopolstik adalah PT Indofood. Karena PT Indofood mengeluarkan

produk yang sama dengan perusahaan lainnya seperti mie instan. Namun PT Indofood

mengeluarkan berbagai produk yang berbeda dengan produk lainnya. Seperti dalam rasa mie

instan, dan kemasan serta dalam promosi.

4.2 Saran1.      Bagi konsumen yang akan melakukan kegiatan konsumsi dari pasar persaingan monopolistik

sebaiknya memilah-milah barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau

membayar jasa.

2.      Sebaiknya pembaca memilih produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.

3. bagi peru

Daftar Pustaka

REFRENSI :

file:///C:/Users/Inspiron%2014/Documents/PNJ%20Semester%202/Pengantar

%20Ilmu%20Ekonomi/Persaingan%20Monopolistik/Tugas%20Sekolah%20Kita_

16

Page 17: makalah persaingan monopolistik

%20Penjelasan%20Tentang%20Pasar%20Monolopi,%20Monopolistik,

%20Monopsoni,%20Oligopoli%20&%20Oligopsoni%20beserta%20Contohnya.html

http://www.indofood.com/company/indofood-at-a-glance

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian

http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html

http://hot.yukbisnis.com/indomie-vs-mie-sedaap-1/

http://id.wikipedia.org/wiki/Mi_instan

.http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2003/06/04/brk,20030604-13,id.html

3.http://www.korantempo.com/news/2005/3/28/Ekonomi%20dan%20Bisnis/23.html

4.http://www.sinarharapan.co.id/berita/0406/16/eko06.html

http://hot.yukbisnis.com/indomie-vs-mie-sedaap-1/

Lukman. 2007. “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta Press Pratama, Rahardja. dan Manurung, Mandala. 2006. “Teori Ekonomi Mikro

Suatu   Pengantar”. Jakarta: FE UI. Sugiarto. Dkk. 2007. “Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif”. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

17