Makalah Pernikahan Dini

download Makalah Pernikahan Dini

of 8

description

monggo

Transcript of Makalah Pernikahan Dini

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    1/8

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPernikahan dini banyak terjadi dari dahulu sampai sekarang. Kebanyakan para

    pelaku pernikahan dini tersebut adalah remaja desa yang memiliki tingkat pendidikan

    kurang. Remaja desa kebanyakan malu untuk menikah pada umur 20 tahun keatas.

    Anggapan remaja desa lebih memungkinkan untuk menikah diusia muda karena disana

    ada anggapan atau mitos bahwa perempuan yang berumur 20 tahun keatas belum

    menikah berarti Perawan Tua. Persoalan mendasar dari seorang anak perempuan yaitu

    ketika dia memasuki usia dewasa, banyak orang tua menginginkan anaknya untuk tidak

    menjadi perawan tua. Menjadi perawan tua bagi kebanyakan masyarakat dianggap

    sebagai bentuk kekurangan yang terjadi pada diri perempuan. Untuk itu, dalam bayangan

    ketakutan yang tidak beralasan banyak orang tua yang menikahkan anaknya pada usia

    muda. Kondisi itulah yang menjadikan timbulnya persepsi bahwa remaja desa akan lebih

    dulu menikah dari pada remaja kota. Anggapan-anggapan tersebut muncul karena

    kurangnya pengetahuan dari masyarakat mengenai pentingnya pendidikan bagi remaja.

    Pernikahan usia dini akan berdampak pada kualitas anak, keluarga, keharmonisan

    keluarga dan perceraian. Karena pada masa tersebut, ego remaja masih tinggi.Dilihat dariaspek pendidikan, remaja Di Dusun Nglamuk mayoritas lulusan Sekolah Menengah

    Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kebanyakan dari mereka tidak

    melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dikarenakan faktor sosial budaya dan tingkat

    pendidikan rata-rata orang tua mereka juga rendah, sehingga kurang mendukung anak

    melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai

    berikut :

    1. Apa paktor penyebab seseorang melakukan pernikahan dini ?2. Apa dampak positif dan negative dari pernikahan dini ?3. Bagaimana pandangan agama islam terhadap pernikahan dini?

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    2/8

    2

    1.3 Tujuan Penulisan

    1. agar lebih mengetahui penyebab seseorang melakukan pernikahan dini2. agar lebih mengetahui dampak positif dan negative dari pernikahan dini3. agar lebih mengetahui Bagaimana pandangan agama islam terhadap pernikahan

    dini

    1.4 Manfaat Penulisan

    1. Manfaat Bagi penulisDengan ditugaskannya makalah ini penulis lebih memahami dan mengetahui

    tentang pembuatan makalah yang baik dan benar, dan menambah wawasan

    tentang pernikahan dini dan dampak yang di timbulkannya.

    2. manfaat bagi pembaca1. Remaja

    Dengan lebih mengetahui dan memahami tentang dampak yang ditimbulkan

    oleh pernikahan dini, diharapkan juga dapat menekan angka pernikahan dini di

    kalangan remaja.

    2. MasyarakatDengan adanya makalah ini, masyarakat bisa lebih memahami, mengetahui

    dan sadar atas dampak yang ditimbulkan oleh pernikahan dini.

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    3/8

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Faktor Penyebab Pernikahan DiniMenurut RT. Akhmad Jayadiningrat, sebab-sebab utama dari perkawinan usia muda

    adalah:

    a. Keinginan untuk segera mendapatkan tambahan anggota keluargab. Tidak adanya pengertian mengenai akibat buruk perkawinan terlalu muda,

    baik bagi mempelai itu sendiri maupun keturunannya.c. Sifat kolot orang jawa yang tidak mau menyimpang dari ketentuan adat.

    Kebanyakan orang desa mengatakan bahwa mereka itu mengawinkan anaknya

    begitu muda hanya karena mengikuti adat kebiasaan saja.Terjadinya perkawinan usia muda menurut Hollean dalam Suryono disebabkan oleh:

    a. Masalah ekonomi keluargab. Orang tua dari gadis meminta masyarakat kepada keluarga laki-laki apabila

    mau mengawinkan anak gadisnya.c. Bahwa dengan adanya perkawinan anak-anak tersebut, maka dalam keluarga

    gadis akan berkurang satu anggota keluarganya yang menjadi tanggung jawab

    (makanan, pakaian, pendidikan, dan sebagainya) (Soekanto, 1992 : 65).Selain menurut para ahli di atas, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya

    perkawinan usia muda yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat kita yaitu :a. Ekonomi

    Perkawinan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis

    kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya

    dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu.a. Pendidikan

    Rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak dan

    masyarakat, menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya

    yang masih dibawah umur.b. Faktor orang tua

    Orang tua khawatir kena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan

    laki-laki yang sangat lengket sehingga segera mengawinkan anaknya.c. Media massa

    Gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian

    Permisif terhadap seks.d. Faktor adat

    Perkawinan usia muda terjadi karena orang tuanya takut anaknya dikatakan

    perawan tua sehingga segera dikawinkan.

    http://alfiyah23.student.umm.ac.id/category/faktor-faktor-pernikahan-dini/bingkai&Itemid=4http://alfiyah23.student.umm.ac.id/category/faktor-faktor-pernikahan-dini/bingkai&Itemid=4http://alfiyah23.student.umm.ac.id/category/faktor-faktor-pernikahan-dini/bingkai&Itemid=4
  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    4/8

    4

    2.2 Dampak Positif dan Negatif Pernikahan Dini2.2.1 Dampak positif

    Dukungan emosional: Dengan dukungan emosional maka dapat melatih

    kecerdasan emosional dan spiritual dalam diri setiap pasangan (ESQ).

    Dukungan keuangan: Dengan menikah di usia dini dapat meringankan bebanekonomi menjadi lebih menghemat.

    Kebebasan yang lebih: Dengan berada jauh dari rumah maka menjadikan mereka

    bebas melakukan hal sesuai keputusannya untuk menjalani hidup mereka secara

    finansial dan emosional.Belajar memikul tanggung jawab di usia dini: Banyak pemuda yang waktu masa

    sebelum nikah tanggung jawabnya masih kecil dikarenakan ada orang tua mereka,

    disini mereka harus dapat mengatur urusan mereka tanpa bergantung pada orang tua.Terbebas dari perbuatan maksiat seperti zina dan lain-lain.

    2.2.2 Dampak negatifDari segi pendidikan: Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa seseorang

    yang melakukan pernikahan terutama pada usia yang masih muda, tentu akan

    membawa berbagai dampak, terutama dalam dunia pendidikan. Dapat diambil contoh,

    jika sesorang yang melangsungkan pernikahan ketika baru lulus SMP atau SMA,

    tentu keinginannya untuk melanjutkan sekolah lagi atau menempuh pendidikan yang

    lebih tinggi tidak akan tercapai. Hal tersebut dapat terjadi karena motivasi belajar

    yang dimiliki seseorang tersebut akan mulai mengendur karena banyaknya tugas yang

    harus mereka lakukan setelah menikah. Dengan kata lain, pernikahan dini dapat

    menghambat terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran.Selain itu belum lagi masalah ketenaga kerjaan, seperti realita yang ada didalam

    masyarakat, seseorang yang mempunyai pendidikan rendah hanya dapat bekerja

    sebagai buruh saja, dengan demikian dia tidak dapat mengeksplor kemampuan yang

    dimilikinya.Dari segi kesehatan: Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit

    Balikpapan Husada (RSBH) dr Ahmad Yasa, SPOG mengatakan, perempuan yang

    menikah di usia dini kurang dari 15 tahun memiliki banyak risiko, sekalipun ia sudah

    mengalami menstruasi atau haid. Ada dua dampak medis yang ditimbulkan oleh

    pernikahan usia dini ini, yakni dampak pada kandungan dan kebidanannya. penyakit

    kandungan yang banyak diderita wanita yang menikah usia dini, antara lain infeksi

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    5/8

    5

    pada kandungan dan kanker mulut rahim. Hal ini terjadi karena terjadinya masa

    peralihan sel anak-anak ke sel dewasa yang terlalu cepat. Padahal, pada umumnya

    pertumbuhan sel yang tumbuh pada anak-anak baru akan berakhir pada usia 19 tahun.Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, rata-rata penderita

    infeksi kandungan dan kanker mulut rahim adalah wanita yang menikah di usia dini

    atau dibawah usia 19 atau 16 tahun. Untuk risiko kebidanan, wanita yang hamil di

    bawah usia 19 tahun dapat berisiko pada kematian, selain kehamilan di usia 35 tahun

    ke atas. Risiko lain, lanjutnya, hamil di usia muda juga rentan terjadinya pendarahan,

    keguguran, hamil anggur dan hamil prematur di masa kehamilan. Selain itu, risiko

    meninggal dunia akibat keracunan kehamilan juga banyak terjadi pada wanita yang

    melahirkan di usia dini. Salah satunya penyebab keracunan kehamilan ini adalah

    tekanan darah tinggi atau hipertensi.Dengan demikian, dilihat dari segi medis, pernikahan dini akan membawa banyak

    kerugian. Maka itu, orangtua wajib berpikir masak-masak jika ingin menikahkan

    anaknya yang masih di bawah umur. Bahkan pernikahan dini bisa dikategorikan

    sebagai bentuk kekerasan psikis dan seks bagi anak, yang kemudian dapat mengalami

    trauma.Dari segi psikologi: Menurut para psosiolog, ditinjau dari sisi sosial, pernikahan

    dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga. Hal ini disebabkan oleh emosi yang

    masih labil, gejolak darah muda dan cara pikir yang belum matang. Melihat

    pernikahan dini dari berbagai aspeknya memang mempunyai banyak dampak negatif.

    Oleh karenanya, pemerintah hanya mentolerir pernikahan diatas umur 19 tahun untuk

    pria dan 16 tahun untuk wanita.

    2.3Pandangan Agama Islam Terhadap Pernikahan DiniHukum Islam secara umum meliputi lima prinsip yaitu perlindungan terhadap

    agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. Dari kelima nilai universal Islam ini, satu

    diantaranya adalah agama menjaga jalur keturunan (hifdzu al nasl). Oleh sebab itu,

    Syekh Ibrahim dalam bukunya al Bajuri menuturkan bahwa agar jalur nasab tetap

    terjaga, hubungan seks yang mendapatkan legalitas agama harus melalui pernikahan.

    Seandainya agama tidak mensyariatkan pernikahan, niscaya geneologi (jalur

    keturunan) akan semakin kabur.

    Agama dan negara terjadi perselisihan dalam memaknai pernikahan dini.

    Pernikahan yang dilakukan melewati batas minimnal Undang-undang Perkawinan,

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    6/8

    6

    secara hukum kenegaraan tidak sah. Istilah pernikahan dini menurut negara dibatasi

    dengan umur. Sementara dalam kaca mata agama, pernikahan dini ialah pernikahan

    yang dilakukan oleh orang yang belum baligh.

    Terlepas dari semua itu, masalah pernikahan dini adalah isu-isu kuno yang

    sempat tertutup oleh tumpukan lembaran sejarah. Dan kini, isu tersebut kembali

    muncul ke permukaan. Hal ini tampak dari betapa dahsyatnya benturan ide yang

    terjadi antara para sarjana Islam klasik dalam merespons kasus tersebut.

    Pendapat yang digawangi Ibnu Syubromah menyatakan bahwa agama melarang

    pernikahan dini (pernikahan sebelum usia baligh). Menurutnya, nilai esensial

    pernikahan adalah memenuhi kebutuhan biologis, dan melanggengkan keturunan.

    Sementara dua hal ini tidak terdapat pada anak yang belum baligh. Ia lebih

    menekankan pada tujuan pokok pernikahan.

    Ibnu Syubromah mencoba melepaskan diri dari kungkungan teks. Memahami

    masalah ini dari aspek historis, sosiologis, dan kultural yang ada. Sehingga dalam

    menyikapi pernikahan Nabi Saw dengan Aisyah (yang saat itu berusia usia 6 tahun),

    Ibnu Syubromah menganggap sebagai ketentuan khusus bagi Nabi Saw yang tidak

    bisa ditiru umatnya.

    Sebaliknya, mayoritas pakar hukum Islam melegalkan pernikahan dini.

    Pemahaman ini merupakan hasil interpretasi dari QS. al Thalaq: 4. Disamping itu,

    sejarah telah mencatat bahwa Aisyah dinikahi Baginda Nabi dalam usia sangat muda.

    Begitu pula pernikahan dini merupakan hal yang lumrah di kalangan sahabat.

    Bahkan sebagian ulama menyatakan pembolehan nikah dibawah umur sudah menjadi

    konsensus pakar hukum Islam. Wacana yang diluncurkan Ibnu Syubromah dinilai

    lemah dari sisi kualitas dan kuantitas, sehingga gagasan ini tidak dianggap.

    Konstruksi hukum yang di bangun Ibnu Syubromah sangat rapuh dan mudah

    terpatahkan.

    Imam Jalaludin Suyuthi pernah menulis dua hadis yang cukup menarik dalam

    kamus hadisnya. Hadis pertama adalah Adatiga perkara yang tidak boleh diakhirkan

    yaitu shalat ketika datang waktunya, ketika ada jenazah, dan wanita tak bersuami

    ketika (diajak menikah) orang yang setara/kafaah.

    Hadis Nabi kedua berbunyi, Dalam kitab taurat tertulis bahwa orang yang

    mempunyai anak perempuan berusia 12 tahun dan tidak segera dinikahkan, maka

    anak itu berdosa dan dosa tersebut dibebankan atas orang tuanya.

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    7/8

    7

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    pernikahan dini tentunya bersifat individual-relatif. Artinya ukuran kemaslahatan di

    kembalikan kepada pribadi masing-masing. Jika dengan menikah usia muda mampu

    menyelamatkan diri dari kubangan dosa dan lumpur kemaksiatan, maka menikah adalah

    alternatif terbaik. Sebaliknya, jika dengan menunda pernikahan sampai pada usia

    matang mengandung nilai positif, maka hal itu adalah yang lebih utama. Wallahu

    Alam

    Kebijakan pemerintah maupun hukum agama sama-sama mengandung unsurmaslahat. Pemerintah melarang pernikahan usia dini adalah dengan pelbagai

    pertimbangan di atas. Begitu pula agama tidak membatasi usia pernikahan, ternyata juga

    mempunyai nilai positif. Sebuah permasalahan yang cukup dilematis.

    3.2 Saran

    Agar Pernikahan dini yang terjadi di masyarakat tidak semakin meningkat,

    sebagai orang tua perlu terus menerus melakukan pendampingan pada anak agar

    dapattumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Selain itu juga para orang tua tidak

    membiarkan anak-anak perempuannya yang masih belia, dipinangpria pujaan walau

    diiming-imingi anginsurga,yang kemudian ternyata menghancurkan masa depan anak

    perempuan itu.

  • 5/26/2018 Makalah Pernikahan Dini

    8/8

    8

    DAFTAR PUSTAKA

    1. macanbanci.wordpress.com/2010/10/15/makalah-pernikahan-dini2. gudangmakalahmu.blogspot.com/3. tyasajida.blogspot.com/.../makalah-bk-pernikahan-dini-semester-34. www.psychologymania.com/2012/.../pengertian-pernikahan-dini.