Makalah Perkenalan Teknik Kimia

25
TEKNIK KIMIA MEMBANGUN NEGERI (Makalah Ilmiah) Oleh : NAMA : HARIANSYAH NPM : 0715041044 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2007

description

makalah

Transcript of Makalah Perkenalan Teknik Kimia

  • i

    TEKNIK KIMIA MEMBANGUN NEGERI

    (Makalah Ilmiah)

    Oleh :

    NAMA : HARIANSYAH

    NPM : 0715041044

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG 2007

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr.wb.

    Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kita semua iman

    dan takwa serta kesehatan baik jasmani maupun rohani sehingga pada saat ini kita

    semua masih senantiasa dapat melaksanakan kewajiban-NYA yaitu mencari ilmu. Tak

    lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad

    Saw yang telah menuntun kita dari jaman kebodohan (jahiliyah) kepada jaman

    penerangan.

    Makalah ilmiah ini dibuat oleh penulis sebagai tugas dari senior tingkat dan sebagai

    pemicu awal masuknya penulis ke Universitas Lampung Fakultas Teknik Jurusan

    Teknik Kimia.

    Makalah ilmiah ini dibuat sebagai rujukan sejauh mana penulis mengetahui segala

    sesuatu yang akan dihadapi maupun yang akan dijalani dalam perkuliahan di jurusan

    Teknik Kimia.

    Makalah ilmiah ini tidak luput pula dari berbagai partisipasi kerabat-kerabat penulis

    baik Orang tua, kakak senior tingkat, teman-teman se-angkatan, maupun sanak saudara

    yang telah mambantu terbentuknya karya ilmiah ini.

    Namun Makalah ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat dikerjakan

    dalam waktu yang singkat dan kekurang pahaman penulis mengenai cara serta proses

    pembuatannya. Oleh karena itu jika pembaca memiliki pesan dan saran mohon

    disampaikan kepada penulis untuk rujukan bagi penulis dimasa yang akan datang.

    Semoga saja karya kecil ini dapat memberi sedikit wawasan kepada pembacanya

    maupun penulis pribadi.

    Wassalam.

    Bandar Lampung, 13 September 2007

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    JUDUL .... i

    KATA PENGANTAR ... ii

    DAFTAR ISI .. iii

    BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TEKNIK KIMIA

    1. Pengertian Teknik Kimia .. 1

    2. Ruang Lingkup Teknik Kimia .. 3

    a. Neraca Massa 4

    b. Neraca Energi .. 5

    c. Peristiwa Perpindahan Massa .. 6

    d. Reaksi Kimia 7

    e. Termokimia .. 9

    f. Termodinamika . 9

    g. Mekanika Fluida .. 12

    BAB II PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA DI INDUSTRI INDONESIA

    1. Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan Daerah dan Nasional 16

    a. Dalam Pembangunan Daerah ... 16

    b. Dalam Pembangunan Nasional 17

    2. Peranan Mahasiswa Teknik Kimia dalam Proses Perubahan .. 18

    3. Kondisi Perindustrian Kimia Indonesia ... 19

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan . 21

    2. Saran . 21

    DAFTAR PUSTAKA . 22

  • iv

    BAB I

    PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

    TEKNIK KIMIA

    1. Pengertian Teknik Kimia

    Menurut Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu, sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang

    sering digunakan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung

    maka teknik kimia menurut bahasa adalah proses/cara membuat sesuatu yang bahan

    dasanya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Menurut Pandangan Umum serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa disebut Chemical Engineering adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang

    jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam

    perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun

    dalam skala besar seperti perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan

    dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur

    proses" (process engineer). Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu

    tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi

    dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah

    induknya semua ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.

    Teknik Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja

    dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti

    suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia Dasar.

    Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat-

  • v

    zat yang sudah diketemukan sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik

    kimia tidak menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi

    bahan-bahan jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang

    produksi di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membuat sebuah sabun,

    mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sabun diketemukan oleh orang

    Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan

    harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia. Jadi salahlah

    anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik kimia konteksnya tidak

    jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam hal skala yang

    dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang Kimia dasar biasanya melakukan

    percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-orang Teknik Kimia yang

    biasa melakukan percobaan dengan skala besar dikarenakan percobaan tersebut akan

    diterapkan pada bidang industri. Jadi jelaslah pengertian Teknik Kimia dan Kimia

    dasar sangat jauh berbeda baik dalam segi pelajaran maupun pekerjaan yang akan

    dihadapinya.

    Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang semakin banyak dan

    beragam, seperti pakaian, makanan, obat-obatan, rumah tinggal, alat-alat rumah

    tangga, kendaraan dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu disediakan

    dalam jumlah yang cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah.

    Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan teknologi proses yang memadai,

    sehingga tujuan penyediaan kebutuhan tersebut dapat tercapai. Dalam teknologi

    proses inilah peran pendidikan teknik kimia diperlukan.

    Bidang teknik kimia mempelajari cara mengubah secara ekonomis suatu bahan

    melalui proses kimia ataupun fisika menjadi bahan lain yang bermanfaat dan

    mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

    Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu

    merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien

    dan produktif.

    Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia, minyak

    dan gas bumi, tekstil, polimer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal

    perancangan alat proses, serta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi

    tersebut, lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan dan-

  • vi

    penelitian teknik kimia, pemasaran peralatan proses dan bahan kimia, serta sebagai

    konsultan bidang teknik kimia.

    Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan tinggi

    teknik kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada masa

    yang akan datang.

    Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan

    master lulusan dalam dan luar negeri, fasilitas laboratorium yang lengkap

    (laboratorium ilmu-ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia,

    teknologi pembuatan benang dan kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil)

    diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli teknik kimia yang berkualitas.

    2. Ruang Lingkup Teknik Kimia

    Ruang Lingkup teknik kimia sangatlah luas, mereka bukan hanya menitik beratkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis namun juga bagaimana

    menghadapi kendala-kendala yang akan dihadapi selama proses berlangsung. Untuk

    mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau

    memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain

    melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat

    menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa

    reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur

    operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan

    tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam

    suatu reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan

    proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi

    kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesa kimia

    ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesa kimia

    dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya

    ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif. Semua ini hanya dapat dilakukan oleh

    orang-orang yang menguasai bidang teknik kimia.

  • vii

    Ruang Lingkup yang menjadi dasar Teknik Kimia antara lain :

    NERACA MASSA

    Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa

    dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau

    dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang

    menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat

    dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk

    merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia,

    dan untuk memodelkan pendispersian polusi.

    Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem

    tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa

    ini memberikan persamaan dasar neraca massa :

    [massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

    dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]

    merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi

    massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada

    umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui

    suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan

    memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui

    sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem

    yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan

    variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:

    [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

    Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju

    reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju

    reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau

    negatif.

  • viii

    Jenis Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial.

    Suatu neraca massa integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada

    karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus

    pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi karakteristik

    menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus

    diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan

    bagaimana lingkungan mempengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem

    dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan

    dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan mempengaruhi

    sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki. Untuk kasus seperti

    studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem

    (pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus dan tujuan studi yang

    dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya perlu

    diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan

    senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.

    NERACA ENERGI

    Neraca Energi adalah cabang ke ilmuan yang mempelajari kesetimbangan

    energi dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama

    termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak

    dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca

    energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian, terdapat

    beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem tertutup

    namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat terjadi

    perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu sistem (tidak

    seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu

    neraca energi memiliki persamaan:

    Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi

    Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak

    memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya

    dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,-

  • ix

    misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka

    persamaan neraca energi akan menjadi

    Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi

    dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi digunakan

    secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan geografi.

    PERISTIWA PERPINDAHAN MASSA

    Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan

    untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan

    konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem

    Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk

    mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat

    selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat

    kita di bumi dan di bulan berbeda.

    Hubungan antara massa dan berat adalah massa*(percepatan gravitasi)

    merupakan berat.

    F= m*g.

    F adalah force atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan

    gravitasi (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk

    W=m*g,

    di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa

    seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut

    akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub

    akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa).

    Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar

    dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena

    percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa, dan percepatan-

  • x

    gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi

    (karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

    REAKSI KIMIA

    Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang

    melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan

    pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses

    ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil

    (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau

    melepaskan energi (reaksi eksotermal).

    Ciri - ciri reaksi kimia :

    - Terbentuknya endapan

    - Terbentuknya gas

    - Terjadinya perubahan warna

    - Terjadinya perubahan suhu atau temperatur

    Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi

    antara lain :

    1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel/zat

    "Semakin luas permukaan zat maka semakin banyak tempat bersentuhan untuk

    berlangsungnya reaksi". Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara memperkecil

    ukuran zat tersebut. Contoh :

    Kentang yang diiris tipis lebih cepat matang dibandingkan kentang yang

    berukuran besar dan belum diiris tipis.

    2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur

    "Suhu juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi"

  • xi

    Contoh:

    Susu yang dilarutkan dengan air panas lebih cepat larut dibandingkan susu yang

    dilarutkan dengan air.

    '''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat

    digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa

    merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.

    Dalam Sistem Internasional, [SI], massa diukur dalam satuan [kilogram]. Alat yang

    digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat,

    massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan

    sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.

    Hubungan antara massa dan berat adalah massa x percepatan gravitasi

    merupakan :

    F= m x g .

    F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan

    [gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk :

    W= m x g

    di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa

    seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut

    akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub

    akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa).

    Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih

    besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena

    percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan

    gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi

    (karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

  • xii

    TERMOKIMIA

    Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal

    balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum,

    termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim

    dari termodinamika kimia.

    Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan

    penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.

    Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi

    dalam proses-proses berikut :

    1. reaksi kimia

    2. perubahan fase

    3. pembentukan larutan

    Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang

    ditegaskan dalam termodinamika :

    Energi dalam (U)

    Entalpi (H).

    Entropi (S)

    Energi bebas Gibbs (G)

    Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I

    termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk fungsi keadaan diatas.

    TERMODINAMIKA

    Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')

    adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika

    berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika

    berasal.

    Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,

    termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses

  • xiii

    reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya

    merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam

    termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses

    termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.

    Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan

    bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

    Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak

    bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka

    dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan

    transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk

    perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini

    tentang termodinamika benda hitam.

    Konsep dasar dalam termodinamika : Pengabstrakan dasar atas termodinamika

    adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan.

    Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan

    pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa

    sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang

    dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

    Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.

    Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang

    disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas

    system lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan

    lingkungan.

    Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan

    lingkungan :

    sistem terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan

    lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung

    gas terisolasi.

  • xiv

    sistem tertutup : terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi

    pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem

    tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja

    dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau

    keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya :

    o pembatas adiabatic : tidak memperbolehkan pertukaran panas.

    o pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

    sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan

    lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut

    permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

    Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari

    lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan

    sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke

    sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.

    Keadaan termodinamika : Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang

    ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).

    Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.

    Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan

    tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya

    mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.

    Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari

    sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan

    dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

    Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.

    Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

    hukum Dasar Termodinamika-Hukum

    Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

    Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

  • xv

    Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan

    sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

    Hukum Pertama Termodinamika

    Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan

    energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari

    jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan

    terhadap sistem.

    Hukum kedua Termodinamika

    Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan

    bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk

    meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

    Hukum ketiga Termodinamika

    Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini

    menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,

    semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.

    Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna

    pada temperatur nol absolut bernilai nol.

    Ruang Lingkup yang menjadi pendukung Teknik Kimia yaitu Mekanika fluida dan Material.

    Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida

    statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara

    fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Dalam pandangan secara mekanis,

    sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan tangensial.

    Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk mengikuti bentuk

    wadahnya.

  • xvi

    Asumsi : Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida

    membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi

    ini kemudian diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus

    dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku.

    Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:

    @ Hukum kekekalan massa

    @ Hukum kekekalan momentum

    @ Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.

    Terkadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida

    bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika

    diberi tekanan. Cairan terkadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel

    sementara semua gas tidak bisa.

    Selain itu, terkadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol

    (fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika

    suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam

    pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang

    viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas

    sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada batas fluida.

    Hipotesis kontinum : Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan

    satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu.

    Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap

    terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang mendefinisikan REV (Reference

    Element of Volume) pada orde geometris jarak antara molekul-molekul yang

    berlawanan di fluida. Properti tiap titik diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam

    REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan.

    Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya,

    asumsi hipotesis kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak

    diinginkan. Namun demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan

    hasil yang sangat akurat.

    Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk

    menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika statistik,

    angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai

  • xvii

    rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik

    representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatu-

    fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu

    partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.

    Persamaan Navier-Stokes : (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George

    Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu

    fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan

    dalam momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya

    viskos internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang

    bekerja pada fluida. Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan

    kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida.

    Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan diferensial yang

    menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan

    hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh,

    persamaan Navier-Stokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol akan

    menghasilkan hubungan yang proposional antara percepatan (laju perubahan kecepatan)

    dan derivatif tekanan internal.

    Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan

    persamaan Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasus-

    kasus aliran sederhana yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya

    melibatkan aliran non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu)

    yang memiliki nilai bilangan Reynold kecil.

    Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Nio

    atau daya angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan Navier-Stokes hingga saat

    ini hanya mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus mekanika fluida

    yang membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu

    tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional.

    Fluida Newtonian vs. non-Newtonian : Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan

    dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding

  • xviii

    lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser.

    Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpa-

    dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida

    Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.

    Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang".

    Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati

    pada material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non-

    Newtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih

    tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya

    memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu.

    Persamaan pada fluida Newtonian : Konstanta yang menghubungkan

    tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier dikenal dengan istilah viskositas.

    Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida Newtonian adalah :

    adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida

    adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas

    g adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran

    Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada

    temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida.

    Jika fluida bersifat inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida,

    persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah

    ij adalah tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth, vi adalah kecepatan

    pada arah ith, xj adalah koordinat berarah jth

    Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida non-

    Newtonian.

    Ruang Lingkup secara keseluruhan teknik kimia antara lain : teknik bioproses (atau teknik biokimia), teknik biomedik, teknik biomolekular, kimia dan bioteknologi,

    dan masih banyak lagi.

  • xix

    BAB II

    PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA

    DI PERINDUSTRIAN INDONESIA

    1. Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan Daerah dan Nasional

    Dalam Pembangunan Daerah, Ahli Teknik Kimia sangat berperan penting. Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Hansen dalam seminarnya yang bertemakan

    Workshop on Cleaner Production yang banyak menekankan mengenai pentingnya

    sustainable development dalam konteks proses produksi dan konsumsi, Rabu 11

    Mei 2005 lalu, "Hanya ahli-ahli teknik kimialah yang mampu memproduksi

    barang yang ekonomis dengan mutu luar biasa yang dapat membantu pemerintah

    dalam pembangunan daerah".

    Didalam penjelasannya Prof. Hansen menggunakan teori sustainablility yang

    artinya keberlanjutan pembangunan. Teori tersebut dapat dijabarkan ke dalam tiga

    aspek utama yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Disana dikatakan sekali lagi

    bahwa ahli Teknik Kimialah yang menguasai ketiga aspek tersebut. Konsep

    keberlanjutan yang dalam konteks ekonomi secara eksplisit harus terwujud dalam

    kesejahteraan (prosperity), ekoefisien, dan pertanggungjawaban sosial. Dalam

    konteks lingkungan, konsep keberlanjutan harus mendukung ekologi, mengangkat

    yang di bawah, serta mendukung kapitalisme alamiah (natural capitalism).

    Terakhir, dalam konteks sosial, keberlanjutan berarti mewujudkan keadilan

    (equity), kapitalisme pemegang kepentingan (stakeholder capitalism), serta

    pertumbuhan yang cerdas (smart growth).

    Untuk memperkaya pemahaman mengenai urgensi pembangunan berkelanjutan,

    Prof. Hansen mengangkat pula isuisu lingkungan mutakhir, seperti pemanasan

    global dan perubahan iklim yang menyertainya serta kerusakan lingkungan akibat

    polusi dan emisi kegiatan antropogenik. Secara khusus, beliau mengangkat

    mengenai imej industri kimia yang buruk. Bahkan, 7990 persen limbah B3

    Amerika Serikat berasal dari hasil manufaktur kimia. Sisanya, juga sebagian besar

  • xx

    berasal dari proses penyulingan minyak. Menurut Paneuropean survey (CEFIC),

    12 Juli 2004, rating positif industri kimia berada di urutan keenam, dengan nilai

    persentase hanya 48 persen. Ini hanya sedikit lebih baik dari industri minyak (45

    persen) dan industri nuklir (35 persen).

    Seharusnya, pembangunan berkelanjutan menjadi motivator tambahan untuk

    kemajuan dunia bisnis. Prof. Hansen lalu memberikan contoh mengenai industri

    bir di Afrika Selatan. Yang patut dipuji dari industri bir di Afrika Selatan adalah

    sikap mereka yang telah mengimplementasikan proses berkelanjutan dalam

    industri mereka. Hasilnya mengagumkan : secara ekonomi, ongkos produksi

    mereka sangat rendah. Penggunaan air baku mereka dapat ditekan menjadi sangat

    rendah; 3 liter air untuk 1 liter bir. Di banyak industri yang telah

    mengimplementasikan proses industri yang berkelanjutan, efisiensi mereka

    meningkat dan industriindustri itu memperoleh imej positif (green image). Proses

    industri yang berkelanjutan menjadi market differentiator bagi mereka dan pemicu

    untuk terus berinovasi.

    Dalam Pembangunan Nasional, sekali lagi teknik kimialah yang berperan luas & menguasai semua bidangnya. Contohnya saja dalam hal teknologi pangan dan

    makanan. Banyak makanan dan minuman yang telah diproduksi oleh orang-orang

    teknik kimia dalam konteks yang luas dan dengan harga yang ekonomis. Orang-

    orang teknik kimia pun bukan hanya bergelut dengan konteks produksi namun

    mereka juga dapat bergelut dibidang lainnya seperti :

    Process Engineer,

    Project Engineer,

    Plant Operation/production dalam pengoperasian pabrik,

    Plant Technical Service,

    Quality Control,

    Research and Development (R&D),

    Environment Risk Assessor ,

    Environment Safety and Health,

    Technical Sales,

    Customer Technical Sales,

  • xxi

    Peneliti dalam bidang penelitian dan pengembangan,

    Konsultan dalam pembangunan atau operasi pabrik,

    Tenaga edukatif dalam bidang pendidikan.

    Jadi sudah sewajarnyalah mereka yang bergelut di teknik kimia menguasai

    semua bidang yang berkaitan dengan pembangunan nasional. Sebagaimana telah

    dijelaskan di bab I bahwa teknik kimia sangat berbeda dengan kimia dasar.

    Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam melimpah namun belum

    dimanfaatkan secara optimal. Tantangan strategi bangsa Indonesia antara lain

    pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, penurunan cadangan

    sumber daya alam yang tak terbarukan, pengembangan sumber daya manusia

    dan penguasaan teknologi. Disinilah tantangan pembangunan nasional bagi

    mereka yang sudah berada di teknik Kimia.

    2. Peranan Mahasiswa Teknik Kimia dalam Proses Perubahan

    Didalam proses perubahan yang sangat cepat, seorang mahasiswa teknik kimia

    harus mampu berdaya saing tinggi dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dalam

    konteks pelajaran, penelitian, dan pengembangan pada masyarakat. Pada era

    globalisasi ini, semua pasar-pasar dunia akan mencari orang-orang yang memiliki

    daya saing tinggi dan menguasai semua bidang kehidupan. Seiring dengan tujuan

    negara ke arah pembangunan/industrialisasi, maka Pendidikan di Jurusan Teknik

    Kimia lebih diarahkan sebagai : Project Engineer, Designer, Process Engineer,

    Peneliti dan Pendidik. Oleh karena itu peranan mahasiswa teknik kimia dalam

    proses perubahan sangatlah dibutuhkan. Seorang mahasiswa teknik kimia harus

    mampu berpikir cerdas, berakhlak mulia, dan dapat bekerja keras demi

    tercapainya tujuan bangsa Indonesia yang telah diikrarkan oleh para pejuang kita

    62 tahun yang lalu.

    Didalam proses perubahan ini pula, Mahasiswa Teknik Kimia harus mampu

    menciptakan hal baru yang belum pernah ada dan juga menerapkan ilmu-ilmu

    yang telah didapatnya terutama untuk pelaksanaan operasi, pengelolaan dan

    perancangan. Selain itu Mahasiswa teknik kimia dituntut untuk dapat-

  • xxii

    mengembangkan diri agar mampu berkreasi di dalam tugas pengembangan,

    perancangan serta pengkoordinasian pekerjaan pengolahan bahan mentah menjadi

    produk dalam skala besar melalui proses kimia dan atau fisika dengan

    mempertimbangkan aspek teknis relevan, ekonomis yang berwawasan lingkungan.

    3. Kondisi Perindustrian Kimia Indonesia

    Pada saat sekarang ini di era globalisasi, Kondisi Industri Kimia Indonesia berada

    dalam level perkembangan. Banyak pabrik-pabrik yang menggunakan bahan

    kimia sudah terbentuk untuk mensiasati pembangunan yang berkelanjutan.

    Pemerintah pun sedang berupaya keras untuk membangun industri-industri kimia

    untuk menunjang kehidupan manusia di masa yang akan datang. Banyak investor-

    investor asing yang telah bergabung dan menanamkan modalnya ke Indonesia.

    Diantara mereka lebih menitikberatkan kepada keuntungan-keuntungan yang akan

    diperolehnya. Tercatat bahwa hampir seluruh industri-industri di Indonesia

    menitikberatkan produksinya pada bahan kimia. Hal itu tidak lain karena di

    Indonesialah ditemukan beragam hal-hal baru dan sumber daya alam yang

    berlimpa-limpah. Misalnya saja di papua yang terkenal dengan kekayaan Minyak

    Bumi dan Batu Baranya. Banyak investor-investor asing bersaing untuk

    mendapatkannya. Namun bangsa kita masih terlalu bodoh untuk hal tersebut. Oleh

    karena itu, bangsa kita belum dapat merasakan kekayaan alamnya sendiri. Padahal

    jika saja ahli-ahli kita bersatu untuk mengeksplorasi dan memanfaatkannya,

    jangankan negara yang sedang berkembang, negara maju pun dapat terkalahkan

    oleh negara kita.

    Di Indonesia terdapat berbagai macam sumber daya alam baik alamiah maupun

    buatan yang mana sebagiannya telah dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha

    asing dan dalam negeri untuk kehidupan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan

    yang tercatat telah memanfaatkan sumber daya alam Indonesia, diantaranya :

    Pertamina, PT. Gas Bumi Nasional, PT. Semen Padang, PT. Semen Gresik, PT.

    Tambang Emas Newmount, PT. Batu Bara, PT. Petronas, PLN, WTP(Water

    Treatment Plant), IPTN, PT. Tekstil Indonesia, PT. VGI Indonesia, PT. Unilever

  • xxiii

    Indonesia, dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat

    dikatakan penunjang industri-industri di Indonesia. Namun tidak jarang dari

    perusahaan-perusahaan tersebut sering melupakan satu hal penting yang harus

    dipatuhi yaitu dampak lingkungan dan keselamatan bagi masyarakat disekitar

    industri. Kondisi industri Indonesia jika dilihat dari aspek dampak lingkungan dan

    keselamatan, sudah jauh dari batas aman. Banyak para pengusaha-pengusaha yang

    tidak mau tahu tentang dampak yang disebabkan oleh perusahaan yang

    dipimpinnya. Dan sudah banyak pula terjadi bencana-bencana yang disebabkan

    oleh kurangnya perhatian mereka terhadap lingkungan hidup. Anehnya,

    pemerintahpun juga tidak begitu merespon tindakan-tindakan yang telah diambil

    para pengusaha kita. Pemerintah hanya berkata bahwa hal tersebut sudah termasuk

    kategori aman dan terstandarisasikan internasional. Namun tetap saja kejadian-

    kejadian tersebut terulang kembali. Seperti halnya pembuangan limbah, banyak

    perusahaan-perusahaan yang menggunakan zat kimia dalam prosesnya namun

    tidak memperhatikan limbah yang telah dihasilkannya. Limbah itu sendiri adalah

    buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun

    domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu

    tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau

    secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan

    konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif

    terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan

    penanganan terhadap limbah. Limbah industri dapat digolongkan menjadi 4

    bagian : Limbah cair, Limbah padat, Limbah gas dan partikel, Limbah B3 (Bahan

    Berbahaya dan Beracun) yang mana semuanya itu berbahaya jika terkena oleh

    manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita masyarakat Indonesia terus

    memantau dan melihat kondisi perindustrian negara kita agar kita tidak terkena

    dampak yang dihasilkan oleh Perindustrian yang sedang berkembang di negara

    kita ini.

  • xxiv

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan-penjelasan di bab I dan bab II, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

    1. Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh

    orang-orang MIPA.

    2. Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah

    menjadi barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu.

    3. Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua

    bidang ilmu kehidupan.

    4. Ahli-ahli teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat dibutuhkan sekali

    dalam perindustrian-perindustrian besar.

    5. Tanpa adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan daerah dan

    pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan

    sama sekali.

    6. Kondisi Perindustrian kimia di Indonesia sekarang sedang berada pada

    level perkembangan dan akan terus berkembang di era globalisasi ini.

    7. Sudah sepatutnya orang-orang teknik kimia di Indonesia bersatu untuk

    memberdayakan dan memanfaatkan kekayaan alamnya dengan

    memperhatikan lingkungannya.

    8. Pemerintah harus lebih tegas tehadap pengusaha-pengusaha asing dalam

    hal pemanfaatan sumber daya alam dalam bidang industri di Indonesia.

    2. Saran Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia dapat berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang telah

    didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan inovasi terbaru

    untuk memajukan bangsa Indonesia dengan tiga aspek penting yaitu berpikir cerdas,

    berakhlak mulia, dan bekerja keras.

  • xxv

    DAFTAR PUSTAKA

    Sudarmo, Unggul.2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Erlangga : Jakarta

    Keenan, Charles W-Pudjaatmaka.1999. Ilmu Kimia Universitas. Erlangga : Jakarta

    Wiliams,L.O.2002. An End to Global Warming. Pergamon : Amerika Serikat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimia

    http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa

    http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_energi

    Massa/wiki/org.wikipedia.id://http

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_proses

    http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

    http://www.kimia_online.com

    http://www.itb.ac.id/teknik_kimia

    [email protected]

    http://www.its.ac.id/teknik_kimia

    [email protected] [email protected]