Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

18
MAKALAH “PERKEMBANGAN BURSA EFEK DI INDONESIA” DISUSUN OLEH NAMA : SAHRUDDIN HARAHAP NPM : 2012 07 171 UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN EKONOMI i

Transcript of Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

Page 1: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

MAKALAH

“PERKEMBANGAN BURSA EFEK DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH

NAMA : SAHRUDDIN HARAHAP

NPM : 2012 07 171

UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN EKONOMI

KOTA PADANGSIDIMPUAN

2013/2014

i

Page 2: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunnya tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Bursa Efek di Indonesia”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan demi tersusunnya makalah ini.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun penulis menyadari selalu ada yang kurang untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua yang membaca.

Padangsidimpuan, Februari 2014

Penyusun,

SAHRUDDIN HARAHAP

ii

Page 3: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

DAFTAR ISI

iii

Page 4: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

HALAMAN GAMBAR/GRAFIK

iv

Page 5: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya, Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange (IDX)

merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-

instrumen keuangan yang diperjualbelikan di BEI seperti saham, obligasi, waran,

right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put

atau call).

Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian BEI

atau pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan

dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan

Efek.

BEI memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar

modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas

atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki

kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).

Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana

segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang

(obligasi).

BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI memberikan

kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,

sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya

v

Page 6: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal

merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat

meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran

bagi masyarakat yang lebih luas.

II. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata

kuliah Teori Portofolio & Analisa Investasi juga sebagai bahan pengetahuan agar

dapat mengetahui perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan pasar

modal yang ada di Indonesia yang memiliki fungsi penting secara tidak langsung

berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia sebagai tempat beraktivitasnya

perusahaan-perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta

secara langsung memberikan kesejahteraan bagi masyarakat .

vi

Page 7: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

BAB II

PEMBAHASAN

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya

pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia

Belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC. Meskipun pasar modal

telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak

berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal

mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang

dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah

Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak

dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan

seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat

sebagai berikut:

I. ERA SEBELUM TAHUN 1976

Kegiatan jual-beli saham dan Obligasi di Indonesia sebenarnya telah dimulai

pada Abad ke 19, yaitu dengan berdirinya cabang bursa efek Vereniging Voor de

Effectenhandeldi Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Kegiatan usaha bursa

pada saat itu adalah memperdagangkan saham dan obligasi perusahaan-perusahaan

perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, Obligasi Pemerintah Kotapraja

dan sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh Kantor

vii

Page 8: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

Administrasi di Belanda. Selain cabang di Batavia, selanjutnya diikuti dengan

pembukaan cabang Semarang dan Surabaya. Sejak terjadi perang dunia ke-2,

Pemerintah Hindia Belanda menutup ketiga bursa tersebut pada tanggal 17 Mei 1940

dan mengharuskan semua efek disimpan pada bank yang telah ditunjuk.

Pasar modal di Indonesia mulai aktif kembali pada saat Pemerintah Republik

Indonesia mengeluarkan obligasi pemerintah dan mendirikan bursa efek di Jakarta,

yaitu pada tanggal 31 Juni 1952. Keadaan ekonomi dan politik yang sedang

bergejolak pada saat itu telah menyebabkan perkembangan bursa berjalan sangat

lambat yang diindikasikan oleh rendahnya nilai nominal saham dan obligasi, sehingga

tidak menarik bagi investor.

II. PRA-DERELUGASI (1976 - 1987)

Presiden melalui Keppres RI No. 52 mengaktifkan kembali pasar modal yang

kemudian disusul dengan go publiknya beberapa perusahaan. Sampai dengan tahun

1983, telah tercatat 26 perusahaan yang telah go publik dengan dana yang terhimpun

sebesar Rp 285,50 miliar. Aktifitas go publik dan kegiatan perdagangan saham di

pasar modal pada saat itu masih berjalan sangat lambat, walaupun pemerintah telah

memberikan beberapa upaya kemudahan antara lain berupa fasilitas perpajakan untuk

merangsang kegiatan di bursa efek.

Beberapa hal berikut ini merupakan faktor penyebab kurang bergairahnya

aktifitas pasar modal:

Ketentuan laba minimal sebesar 10% dari modal sendiri sebagai syarat go

publik adalah sangat memberatkan emiten;

Investor asing tidak diijinkan melakukan transaksi dan memiliki saham di

bursa efek;

Batas maksimal fluktuasi harga saham sebesar 4% per hari;

viii

Page 9: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

Belum dibukanya kesempatan bagi perusahaan untuk mencatatkan seluruh

saham yang ditempatkan dan disetor penuh di bursa efek.

III. ERA DERELUGASI (1987 - 1990)

Pemerintah kemudian mengeluarkan beberapa paket deregulasi untuk

merangsang seluruh sektor dalam perekonomian termasuk aktifitas di pasar modal,

antara lain sebagai berikut:

Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (atau dikenal dengan PAKDES '87),

yang antara lain berisi tentang penyederhanaan persyaratan proses emisi

saham dan obligasi, penghapusan biaya pendaftaran emisi efek yang

ditetapkan oleh Bapepam, kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli

efek maksimal 49% dari nilai emisi, penghapusan batasan fluktuasi harga

saham di bursa efek dan memperkenalkan adanya bursa paralel;

Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 (atau dikenal dengan PAKTO '88),

yang antara lain berisi tentang ketentuan legal lending limitdan pengenaan

pajak atas bunga deposito yang berdampak positip terhadap perkembangan

pasar modal;

Paket Kebijaksanaan Desember 1988 (atau dikenal dengan PAKDES '88)

di mana pemerintah memberikan peluang kepada swasta untuk

menyelenggarakan bursa.

Beberapa paket kebijaksanaan tersebut telah mampu meningkatkan aktivitas

pasar modal sehingga pada akhir tahun 1990 telah tercatat sebanyak 153 perusahaan

publik dengan dana yang terhimpun sebesar Rp 16,29 triliun.

IV. MASA KONSOLIDASI (1991 - sekarang)

Pada masa ini, pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang

sangat cepat. Kegiatan go publik di bursa efek dan aktivitas perdagangan efek

semakin ramai. Jumlah emiten meningkat dari sebanyak 145 perusahaan pada tahun

ix

Page 10: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

1991 menjadi sebanyak 288 perusahaan pada bulan Juli 2000 dengan jumlah saham

beredar sebanyak 1.090,41 triliun saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

bergerak naik hingga menembus angka 600 pada awal tahun 1994 dan pernah

mencapai angka 712,61 pada bulan Pebruari 1997.

Setelah swastanisasi bursa efek pada tahun 1992, pasar modal Indonesia

mengalami peningkatan kapitalisasi pasar dan jumlahtransaksinya. Pada tanggal 22

Mei 1995 diterapkan otomasi sistem perdagangan di Bursa Efek Jakarta yang dikenal

dengan JATS(The Jakarta Automated Trading System)yang memungkinkan

dilakukannya transaksi harian sebanyak 200.000 kali dibandingkan dengan sistem

lama yang hanya mencapai 3.800 transaksi per hari.

Pada bulan September 1996, Bursa Efek Surabaya memperkenalkan sistem S-

MART (The Surabaya Market Information and Automated Remote Trading) yang

memungkinkan terlaksananya perdagangan jarak jauh.

V. STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA

Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995, kebijakan umum di bidang

pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Sedangkan

pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari dilakukan oleh Bapepam di

bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia. Selain

tugas tersebut, dalam rangka menciptakan pasar modal yang tepat, teratur dan efisien

Bapepam memiliki wewenang sebagai berikut:

Memberi ijin usaha kepada bursa efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, reksa dana, perusahaan efek,

penasehat investasi dan Biro Administrasi Efek;

Memberi ijin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil

Perantara Pedagang Efek dan Wakil Manajer Investasi;

Memberi persetujuan bagi bank kustodian;

x

Page 11: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

Mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali

Amanat;

Menetapkan persyaratan dan tata cara, menunda atau membatalkan

pernyataan pendaftaran;

Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap para pihak;

Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik;

dan

Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu efek pada bursa efek

atau menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu

tertentu guna melindungi kepentingan pemodal.

VI. ORGANISASI DI BURAS EFEK INDONEISA (BEI)

Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar

Modal

xi

Page 12: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

VII. KERANGKA PERATURAN PASAR MODAL

Secara garis besar, kegiatan pasar modal di Indonesia mengacu pada

peraturan-peraturan sebagai berikut:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal;

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Kegiatan di Bidang Pasar Modal;

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia;

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal; dan

Keputusan Direksi Bursa Efek di Indonesia.

xii

Page 13: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

xiii

Page 14: Makalah Perkembangan Bursa Efek Di Inidonesia

BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

II. SARAN

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk

memperoleh informasi mengenai Perkembangan Bursa Efek di Indonesia. Namun

kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh

karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam

pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas

perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.

xiv