Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

34
MAKALAH PENGKAJIAN HOME INDUSTRY Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunitas IV TUTOR 2 : Fatia Huriati 220110090001 Irtanty Nur R 220110090013 Risma Rusmiatin 220110090025  Nonny Tentia M 220110090037 Taufik Nur R 220110090049 Shindy Yulia S 220110090061 Yani Sri Mulyani 220110090073 Tia Destianti 220110090085 Tiktik Tasrikah Y 220110090097 Yolanda Simatupang 220110090109 Apri Rahma Dewi 220110090121 Vidya Octianty S 220110090133 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013

Transcript of Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

Page 1: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 1/34

MAKALAH PENGKAJIAN HOME INDUSTRYDiajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunitas IV

TUTOR 2 :

Fatia Huriati 220110090001

Irtanty Nur R 220110090013

Risma Rusmiatin 220110090025

 Nonny Tentia M 220110090037

Taufik Nur R 220110090049

Shindy Yulia S 220110090061

Yani Sri Mulyani 220110090073

Tia Destianti 220110090085

Tiktik Tasrikah Y 220110090097

Yolanda Simatupang 220110090109

Apri Rahma Dewi 220110090121

Vidya Octianty S 220110090133

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 

2013

Page 2: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 2/34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap orang akan melakukan kegiatan dalam berbagai jenis pekerjaan yang ada untuk 

 pemenuhan kebutuhan ekonominya. Lahan pekerjaan sebagai sumber ekonomi masyarakat

dewasa ini, terutama di kota-kota besar dipenuhi sektor-sektor industri baik formal maupun

informal yang pertumbuhannya semakin pesat. Hal ini memicu perkembangan teknologi yang

 juga semakin canggih. Perkembangan teknologi ini tentunya diharapkan agar dapat

meningkatkan jumlah lapangan kerja dan sumber devisa negara. Walaupun perkembangan

teknologi semakin meningkat, tidak menutup kemungkinan menimbulkan dampak negatif 

terhadap masyarakat dan resiko bahaya yang beragam bentuk dan jenisnya. Oleh karenanya perlu

diadakan upaya untuk mengendalikan berbagai dampak negatif tersebut (Susilawati, 1993).

Menurut Rusman Heriawan selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta,

angkatan kerja Indonesia pada Februari 2009 bertambah 1,79 juta menjadi 113,74 juta orang,

terjadi penambahan 1,79 juta orang dibanding jumlah angkatan kerja Agustus 2008 sebesar 

111,95 juta orang atau 2,26 juta orang dibandingkan dengan Februari 2008 sebesar 111,48 orang.

Menurut perkiraan International Labour Organization (ILO), setiap tahun di seluruh

dunia 2 juta orang meninggal karena masalah-masalah akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000

orang mengalami kecelakaan fatal. Tingkat kecelakaan-kecelakaan fatal di negaranegara

 berkembang empat kali lebih tinggi dibanding negara-negara industri. Menurut World Health

Organization (WHO), diperkirakan hanya 5-10% pekerja di negara berkembang dan 20-50%

 pekerja di negara industri (dengan hanya beberapa pengecualian) mempunyai akses terhadap

 pelayanan kesehatan yang memadai.

Undang-Undang RI No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 ayat (2)

menyebutkan bahwa tenaga kerja sebagai sumber daya manusia perlu terus dikembangkan,

diberikan perlindungan terhadap pengaruh teknologi kerja dan lingkungan kerja. Untuk 

Page 3: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 3/34

melindungi keselamatan pekerja/ buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal

diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja

sekaligus meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini tercermin dalam pokok-pokok pikiran dan

 pertimbangan dikeluarkannya UU nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu bahwa

tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan dan

setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Hak atas

 jaminan keselamatan ini membutuhkan prasyarat adanya lingkungan kerja yang sehat dan aman

 bagi tenaga kerja dan masyarakat di sekitarnya.

Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan

keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/ buruh dengan cara pencegahan

kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,

 pengobatan dan rehabilitasi.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu hak dasar bagi pekerja yang

merupakan komponen dari hak asasi manusia. Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan

melindungi pekerja atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup

dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain

yang berada di tempat kerja, dan memelihara serta menggunakan sumber-sumber produksi secara

aman dan efisien.

Kebijakan perlindungan tenaga kerja bertujuan untuk mewujudkan ketenangan bekerja

dan berusaha, sehingga tercipta hubungan industrial yang serasi antara pekerja dan pengusaha,

yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya (Silalahi, 1991).

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan mesin, pesawat, alat

kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-caramelakukan pekerjaan. Tujuan keselamatan kerja adalah melindungi tenaga kerja atas hak 

keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup, meningkatkan produksi

serta produktivitas perusahaan, memelihara dan menggunakan sumber produksi secara aman dan

efisien, serta menjamin keselamatan setiap tenaga kerja lain yang ada di tempat kerja (Suardi,

2005).

Page 4: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 4/34

Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan

 pengetahuan karyawan tentang keselamatan kerja yang tinggi dan pengalaman kerja bahaya-

 bahaya kecelakaan mendapat perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan. Pelaksanaan

 program Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat perlu dan penting, karena membantu

terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari

 pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi dirinya maupun perusahaan

(Mangkunegara, 2001)

1.2  Tujuan Pelaksanaan K3

Usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mempunyai tujuan umum dan tujuan

khusus.

Tujuan umum yaitu :

  Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada ditempat kerja agar selalu terjamin

keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat diwujudkan peningkatkan produksi dan

 produktivitas kerja.

  Perlindungan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja agar selalu dalam keadaan

selamat dan sehat.

  Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat dipakai dan digunakan

secara aman dan efisien.

Sedangkan secara khusus antara lain :

  Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat

kerja.

  Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja, bahan baku dan bahan hasil produksi.

  Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuaian

antara pekerja dengan manuasi atau manusia dengan pekerjaan.

Page 5: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 5/34

1.3 Sistematika Penulisan Makalah

Sistematika penulisan dalam bab ini dibagi menjadi lima bab dengan susunan sebagai

 berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang Latar belakang, Tujuan penelitian, dan Sistematika penulisan

makalah.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi teori-teori mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan peran

 perawat dalam program K3

BAB III : TINJAUAN LAPANGAN

Menjelaskan deskriptif sejarah perusahaan dan tinjauan lapangan di tempat yang diteliti

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisa data dan Askep

BAB V : IMPLEMENTASI

Pembahasan ( Intervensi, implementasi, evaluasi)

Page 6: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 6/34

BAB 2

LANDASAN TEORI

A.  Definisi

Menurut Undang-Undang Kesehatan Tahun 1992, upaya kesehatan kerja adalah

upaya penyerasian antara kapasitas, beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja

dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di

sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal. Konsep dasar dari upaya

kesehatan kerja ini adalah mengidentifikasi permasalahan, mengevaluasi, dan dilanjutkan

dengan tindakan pengendalian. Sasaran kesehatan kerja ini adalah manusia dan meliputi

aspek kesehatan dari pekerja itu sendiri.

Upaya kesehatan kerja merupakan kegiatan pokok Puskesmas yang ditujukan

terutama pada masyarakat pekerja informal di wilayah kerja Puskesmas dalam rangka

upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan

 pekerjaan dan lingkungan kerja.

B.  Tujuan

a.  Tujuan umum :

Meningkatnya kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga

terjadi peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja

melalui Upaya Kesehatan Kerja.

 b.  Tujuan khusus :

1)  Meningkatnya kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya pencegahan dan

 pemberantasan penyakit dan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan

lingkungan kerja2)  Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya

yang belum terjangkau selama ini.

3)  Meningkatnya keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan bahan-bahan

yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat serta penerapan

 prinsip ergonomik.

Page 7: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 7/34

C.  Model Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1.  Plan (Perencanaan)

Menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai

dengan kebijakan K3 organisasi.

2.  Do (Pelaksanaan)

Melaksanakan proses yang sudah dirancang.

3.  Check (Pemeriksaan)

Memantau dan mengukur kegiatan proses terhadap kebijakan, sasaran, peraturan

 perundang-undangan dan persyaratan K3 Iainnya serta melaporkan hasilnya.

4.  Act (Tindakan)

Mengambil tindakan untuk perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.

Pada tahun 1990, silabus keperawatan kesehatan kerja dikembangkan dengan

menggunakan kerangka model ‘Hanasaari’, Finlandia. Model ini dibuat untuk 

memungkinkan keluwesan praktik keperawatan kesehatan kerja. Model ini disajikan

dalam uraian berikut :

1.  Konsep lingkungan total

Sistem lingkungan umjum yang mencapai aspek kesehatan dan keselamatan di tamoilkan

oleh lingkaran luar besar atau satu konsep global. Didalam lingkaran luar tersebut,

 pengaruh yang memberikan efek global, yang selanjutnya memberikan efek pada

kesehatan, mucul dalam bentuk faktor ekonomi, politik, sosial, ekologi, dan organisasi.

2.  Konsep manusia, kerja, dan kesehatan

Diwakili oleh segitiga manusia, kerja dan kesehatan, dan berlangsung didalam

lingkungan total, aspek- aspek lingkungan total yang mempunyai efek nyata pada

kesehatan ditempat kerja. Sebagai contoh, kebijakan politik dan sosial akan memperluas

atau mempersempit pengembangan kesehatan kerja. Budaya dan strategi organisasi dapat

dipengaruhi segitiga manusia, pekerja, dan kesehatan secara langsung dan lebih kuat.

3.  Interaksi keperawatan kesehatan kerja

Perawatan kesehatan kerja, disajikan di tengah- tengah model tersebut. Interaksi dipakai

untuk menggambarkan bidang- bidang yang dikenal oleh kelompok- kelompok sebagai

 peranan perawat kesehatan kerja.

Page 8: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 8/34

 

D.  Ruang Lingkup Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan

 pekerjaan dan lingkungan kerjana baik fisik maupun psikis dalam hal cara atau metode,

 proses, dan kondisi pekerjaan yang bertujan untuk:

  Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua

lapangan kaerja setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosialnya

  Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekarja yang diakibatkan

oleh keadaan atau kondisi lingkungan kerjanya

  Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerjan di dalam ekerjaanya dari

kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan

kesehatan

  Menempatlkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya (Efendi, 2009).

Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990) :

a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya

melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang

dikerjakan.

 b. Aspek perlindungan dalam kesehatan kerja meliputi :

1. Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian

Page 9: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 9/34

2. Peralatan dan bahan yang dipergunakan

3. Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.

4. Proses produksi

5. Karakteristik dan sifat pekerjaan

6. Teknologi dan metodologi kerja

c. Penerapan penkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan

hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.

d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab

atas keberhasilan usaha kesehatan kerja.

E.  Penyakit yang disebabkan oleh Kesehatan, Keselamatan, Kerja

Penyakit Yang Timbul Akibat hubungan Kerja antara lain:

  Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut

(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya

merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.

  Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh

debu logam keras.

  Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh

debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).

  Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang

yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.

  Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat

 penghirupan debu organik.

  Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun.

Page 10: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 10/34

  Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh timbul atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.

  Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon

alifatik atau aromatik yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau

homolognya yang beracun.

  Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.

  Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.

  Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan

seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya

yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.

  Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.

  Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,

tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).

  Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.

  Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang

mengion.

  Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau

 biologik.

  Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak 

mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.

  Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.

  Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat

dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.

  Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau

kelembaban udara tinggi.

Page 11: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 11/34

  Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

Adapun akibat yang muncul atas kecelakaan kerja atau penyakit yang ditimbulkan leh

hubungan kerja dapat berupa :

  Tidak mampu bekerja untuk sementara

  cacat sebagian untuk selama-lamanya

  cacat total untuk selama-lamanya

  cacat kekurangan fungsi organ

  meninggal dunia

F.  Potensial Hazard

Hazard adalah sumber bahaya potensialyang dapat menyebabkan kecelakaan atau

kerusakan. Hazard dapat berupa : bahan-bahan, bagian-bagian mesin, bentuk energi,metode kerja atau situasi kerja.

Jenis-jenis potensi hazard :

1.  Physical hazard

Meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi

mekanis, radiasi, tekanan udara dan lain-lain.

2.  Chemical hazard

Berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda-benda padat.

3.  Electrical hazard

Semua potensi bahaya yang berhubungan dengan listrik (pembebanan lebih,

kebocoran isolasi, dan lain-lain)

4.  Mechanical hazard

Bahaya timbul dari konstruksi, alat-alat bergerak, mesin dan instalasi

5.  Physiological hazard

Bahaya yang timbul karena waktu kerja yang lama, tekanan atasan, hubungan yang

kurang baik dengan rekan kerja, trauma.

6.  Biological hazard

Page 12: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 12/34

Bahaya dari jazad renik, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga atau hewan lain di

tempat kerja, berbagai macam penyakit yang timbul seperti, infeksi, alergi dan

sengatan atau gigitan binatang yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

7.  Ergonomic

Gangguan yang bersifat faal karena beban kerja yang terlalu berat, peralatan kerja

yang tidak sesuai dan tidak serasi dengan tenaga kerja, ruangan sempit, mengangkat,

mendorong, dsb. sebenarnya ergonomi tidak hanya melingkupi hal-hal ini karena

ergonomi sebenarnya adalah prinsip atau azas K3 secara keseluruhan, namun karena

istilah ergonomi mulai dikenal dari ranah postur kerja, beban kerja, MSD dan

sejenisnya maka bisa dimaklumi jika hal-hal seperti ini lebih erat dengan istilah

ergonomi.

8.  Behavioral hazard

Tidak mematuhi peraturan, kurangnya keterampilan kerja

9.  Environmental hazard

Cuaca buruk, api, bekerja di tempat tidak rata.

Segala macam potensial hazard tersebut harus diidentifikasi. Untuk 

mempermudah pengidentifikasian, ada beberapa macam metode yang dapat digunakan

seperti What-If Analysis, Energy Barrier Analysis, dan lainnya. Setelah hazard

teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menilai sejauh mana pengaruhnya terhadap

keselamatan karyawan dan keseluruhan operasi. Penilaian ini umumnya menggunakan

dua parameter, yaitu : konsekuensi dari suatu hazard dan kemungkinan frekuensi

kejadian.

Bahaya-bahaya (hazard) di tempat kerja tersebut harus ditangani dengan prinsip

ergonomi yakni menyesuaikan kerja dengan keterbatasan atau kapasitas manusia (fit the

task to the worker). Misalnya kebisingan harus dikontrol karena manusia mempunyai

 batasan paparan, zat-zat kimia korosif harus dikontrol karena tubuh manusia tidak 

mampu kontak dengan zat tersebut.desain control dan display mesin harus disesuaikan

dengan karakteristik kognitif manusia sehingga mengurangi eror, shift kerja disesuaikan

dengan kapasitas beban kerja manusia. semua itu dilakukan melalui tiga cara yakni :

engineering control, work practice control dan alat pelindung diri (APD).

Page 13: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 13/34

G.  Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja

sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di

sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga

Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah:

  Safety helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang mengenai kepala secara langsung.

  Sabuk keselamatan

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika mengunakan alat transportasi ataupun peralatan

lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain).

  Sepatu karet

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur.

Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat,

 benda panas, cairan kimia, dsb.

  Sepatu pelindung

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan

kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa

 benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

  Sarung tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang

dapat mengakibatkan cedera tangan bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan

fungsi masing-masing pekerjaan.

  Tali pengaman

 berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini

di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

  Penutup telinga

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

  Kacamata pengaman

Berfungsi sebagai peindung mata ketika bekerja.

  Masker 

Page 14: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 14/34

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas

udara buruk.

  Pelindung wajah

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja.

  Jas hujan

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja

Semua APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-

 benar sesuai dengan standar keselamatan kerja

H.  Penerapan Konsep Lima Tingkatan Pencegahan Penyakit Akibat Kerja 

Berikut ini adalah penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit ( five level of 

 prevention diseases) pada penyakit akibat kerja: 

1.  Peningkatan kesehatan (health promotion) misalnya pendidikan kesehatan, meningkatkan

gizi yang baik, pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat dan memadai,

rekreasi, lingkungan kerja yang memadai, penyuluhan perkawinan dan pendidikan

seksual, konsultasi tentang keturunan dan pemeriksaan kesehatan periodik. 

2.  Perlindungan khusus ( specific protection), misalnya imunisasi, higiene perorangan,

sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan kerja. 

3.  Diagnosis dini dan pengobatan tepat (early diagnosis and prompt treatment ), misalnya

diagnosis dini setiap keluhan dan pengobatan segera serta pembatasan titik-titik lemah

untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

4.  Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation), misalnya: memeriksa dan

mengobati tenaga kerja secara komprehensif, mengobati tenaga kerja secara sempurna,

dan pendidikan kesehatan. 

5.  Pemulihan kesehatan (rehabilitation). Misalnya: rehabilitasi dan mempekerjakan kembali

 para pekerja yang menderita cacat. Sedapat mungkin perusahaan mencoba menempatkan

karyawan-karyawan cacat di jabatan-jabatan yang sesuai. 

Page 15: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 15/34

I.  Fungsi dan Tugas Perawat dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja 

Fungsi dan tugas perawat dalam usaha keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di

industri adalah sebagai berikut (Nasrul Effendy, 1998) 

a.  Fungsi perawat 

-  Mengkaji masalah kesehatan. 

-  Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja. 

-  Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap pekerja. 

-  Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang telah dilakukan. 

 b.  Tugas perawat 

-  Mengawasi lingkungan pekerja. 

-  Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan. 

-  Berkolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja. 

-  Melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekerja. 

-  Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di rumah

kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah kesehatan. 

-  Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3 terhadap pekerja. 

-  Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja. 

-  Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dan

keluarganya. 

-  Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja. 

-  Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3. 

Page 16: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 16/34

BAB 3

TINJAUAN LAPANGAN

A.  PENGKAJIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HOME INDUSTRI

CORE

a. Nama industri : Pangestu

 b. Alamat : Desa Cipacing, Jl Raya Cipacing no. 3

c. Pemilik   : Ny. Neti

d. Bidang industri  : Pembuatan kerajinan dari kayu.

e. Sejarah singkat  : Usaha merupakan usaha yang

diteruskan secara turun temurun.

Lokasi industri di daerah cipacing

merupakan daerah industri kerajinan

kayu dan senapan yang sudah dikenal

secara internasional.

DIMENSI BIOPSIKOSOSIAL

a. Komposisi pekerja

-  Jumlah : 3-15 orang, sesuai banyaknya

 pesananan.

-  Umur : Usia pekerja berkisar dari 25  –  40

tahun.

Page 17: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 17/34

-  Jenis kelamin : Pekerja terdiri dari laki – laki dan

 perempuan.

-  Suku bangsa pekerja : Mayoritas pekerja merupakan orang

Sunda.

 b. Apakah ada kondisi kecacatan

 pada populasi pekerja? 

: Tidak ada.

c. Berapa angka insidensi dan

 prevalensi penyakit? 

: Tidak ada.

d. Apakah ada faktor predisposisi

terjadinya penyakit?

: Faktor predisposisi penyakit

diantaranya inhalasi dari serbuk kayu

dan cat berbahan kimia.

f. Bagaimana tingkat

ketidakhadiran? 

: Tingkat absen pekerja rendah.

g. Apa jenis pekerjaannya? : Pengelolaan, pemotongan, amplas, cat

 pernis, jemur.

h. Bagaimana status imunisasinya?  : Sebagian pekerja mendapatkan

imunisasi lengkap saat bayi sedangkan

sebagian pekerja lain tidak 

mendapatkan imunisasi.

i. Bagaimana hasil skrining testnya? : Hasil skiring menunjukan 2 pekerja

 berpotensi mengalami masalahkesehatan.

DIMENSI PSIKOLOGIS

a. Bagaimana organisasi hari : Pekerja bekerja 6 hari dalam

Page 18: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 18/34

kerjanya? seminggu, hari senin s/d sabtu.

 b. Bagaimana kualitas keindahan

lingkungannya?

: Keindahan lingkungan kerja kurang

menjadi perhatian dari pemilik dan

 pekerja.

c. Bagaimana hubungan antar 

 pekerja?

: Hubungan antar pekerja cukup baik 

dan harmonis.

d. Bagaimana hubungan pekerja

dengan atasan?

: Hubungan pekerja dengan pemilik 

usaha baik.

e. Bagaimana nilai dan sikap pekerja? : Pekerja memegang nilai – nilai budaya

dan agama di lingkungan kerja.

f. Bagaimana gaya supervisi

 pimpinan?

: Gaya supervisi dilakukan secara

demokratis (kekeluargaan).

g. Bagaimana evaluasi pekerjaan? : Tidak ada kegiatan khusus yang

ditujukan untuk menilai evaluasi

kinerja. Jika ada pekerjaan yang tidak 

sesuai evaluasi dilakukan pada pekerja

yang bersangkutan melalui teguran

fisik.

h. Bagaimana pembagian kerjanya? : Pembagian kerja disesuaikan dengan

 banyaknya pesanan.

i. Bagaimana kontrol kerjanya? : Kontrol kerja dilakukan langsung oleh

 pemilik usaha.

 j. Apakah ada sumber stress dalam

lingkungan kerja?

: Tidak ada.

Page 19: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 19/34

k. Bagaimana tingkat konfliknya? : Tingkat konflik di lingkungan kerja

rendah.

l. Apakah ada program manajemen

stress di lingkungan kerja?

: Tidak ada.

DIMENSI FISIK 

a. Bagaimana sistem transportasi

 pekerja?

: Pekerja menggunakan angkutan umum

untuk sampai ke tempat kerja.

 b. Bagaimana keamanan area parkir ? : Area parkir terbatas namun cukup

aman.

c. Bagaimana penggunaan pestisida

dan racun dalam lingkungan kerja ?

: Penggunaan cat dan vernis berbahan

kimia berpotensi menjadi racun bagi

 para pekerja.

d. Apakah ada polusi dalam

lingkungan kerja ?

: Polusi di lingkungan kerja berasal dari

limbah industri berupa sisa – sisa kayu

dan debu sisa produksi.

e. Bagaimana sistem pemadam

kebakaran ?

: Tidak ada sistem penanggulangan

kebakaran di lingkungan kerja.

f. Apakah ada potensi terpapar 

substansi beracun?

: Potensi terpapar substansi beracun

 berasal dari penggunaan cat dan vernis

 berbahan kimia.

g. Bagaimana tingkat keterpaparanterhadap cuaca?

: Lingkungan kerja berada di dalamruangan sehingga resiko terpapar 

cuaca cukup rendah.

h. Apakah ada potensi terjadinya : Tidak ada.

Page 20: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 20/34

 jatuh?

i. Apakah ada binatang atau serangga

di lingkungan kerja?

: Tidak ada.

 j. Apakah ada alargen tumbuhan dan

racun di lingkungan kerja?

: Tidak ada.

k. Bagaimana kondisi suhu,

 penerangan, ventilasi?

: Suhu ruangan cukup panas,

 penerangan memadai, ventilasi kurang

memadai.

l. Bagaimana tingkat kebisingan? : Tingkat kebisingan cukup tinggi dari

alat – alat yang digunakan untuk 

memotong kayu.

m. Bagaimana pengolahan makanan

dan penyimpanannya?

: Tidak ada kegiatan pengolahan

makanan di lingkungan kerja.

n. Bagaimana fasilitas toiletnya? : Toilet di lingkungan kerja kurang

terawat.

o. Bagaimana fasilitas pembuangan

limbah dan pengolahan sampah?

: Limbah diolah dengan cara dibakar 

atau diberikan ke pabrik kerupuk 

untuk dijadikan bahan bakar.

DIMENSI SOSIAL

a. Bagaimana kondisi ekonomi

 pekerja?

: Mayoritas pekerja berada pada kondisi

ekonomi menengah ke bawah.

 b. Bagaimana sistem penggajian

 pekerja?

: Gaji disesuaikan hasil produksi.

c. Bagaimana sistem pelayanan : Tidak ada jaminan kesehatan yang

Page 21: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 21/34

kesehatan yang ada? khusus diberikan kepada pekerja. Jika

sakit, pekerja memeriksakan diri ke

dokter atau puskesmas masing –  

masing.

d. Bagaimana pengorganisasian

antar pekerja?

: Pekerja diorganisasikan berdasarkan

 jenis pekerjaan yang dikerjakan.

e. Apakah ada potensi terjadi

kekerasan di lingkungan kerja?

: Tidak ada.

f. Apakah ada konflik dalam

organisasi?

: Tidak ada.

g. Bagaimana latar belakang budaya

 pekerja?

: Mayoritas pekerja berasal dari suku

sunda dan sangat mengutamakan

kekeluargaan.

h. Apakah bahasa yang digunakan? : Bahasa sunda dan bahasa Indonesia.

i. Bagaimana tingkat pendidikan

 pekerja?

: Tingkat pendidikan pekerja bervariasi

dari yang tidak sekolah sampai SMP.

DIMENSI TINGKAH LAKU

a. Bagaimana pola komunikasi antar 

 pekerja?

: Pola komunikasi cukup baik. Jika ada

masalah yang berkaitan dengan

 pekerjaan para pekerja selalu

 berkoordinasi satu sama lain.

 b. Bagaimana kualitas pemberian

nutrisi?

: Pemberian nutrisi sesuai dengan

kebutuhan masing – masing individu.

c. Bagaimana status nutrisi pekerja? : Status nutrisi pekerja cukup baik.

Page 22: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 22/34

d. Bagaimana pengetahuan tentang

nutrisi?

: Pengetahuan tentang nutrisi cukup.

e. Apakah ada kebiasaan konsumsi

alkohol, merokok, penggunaan

obat?

: Mayoritas pekerja merokok, kebiasaan

merokok juga selalu dilakukan selama

 bekerja.

f. Bagaimana pola aktivitas pekerja? : Pola aktivitas pekerja sangat

 bergantung pada banyaknya pesanan.

Jika sedang banyak, pekerja sangat

sibuk bahkan sampai lembur namun

 jika sedang sepi, pekerja hanya

melakukan aktivitas kerja yang biasa.

g. Bagaimana istirahat pekerja? : Pekerja diberikan waktu istirahat yang

cukup memadai.

DIMENSI SISTEM KESEHATAN

a. Bagaimana pelayanan kesehatan

di lingkungan kerja?

: Pelayanan kesehatan terdekat yang

dapat diakses para pekerja adalahPuskesmas.

 b. Bagaimana kemudahan

memperoleh pelayanan

kesehatan?

: Para pekerja dapat mengakses

 pelayanan kesehatan dengan mudah.

c. Bagaimana penggunaan fasilitas

kesehatan oleh pekerja?

: Pekerja datang ke Puskesmas atau

dokter swasta ketika sakit.

d. Bagaimana tingkah laku pekerja

dalam mencari pelayanan

kesehatan ?

: Pekerja cukup memiliki pengetahuan

dan kesadaran yang baik dalam

memanfaatkan fasilitas kesehatan.

 Namun karena kondisi ekonomi

Page 23: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 23/34

sebagian besar pekerja memilih

mengakses pelayanan kesehatan yang

lebih murah.

e. Bagaimana kemudahan

mendapatkan informasi

kesehatan?

: Para pekerja kurang mendapatkan

informasi mengenai kesehatan.

f. Bagaimana kontrol dan

monitoring terhadap pelayanan

kesehatan?

: Tidak ada sistem khusus yang untuk 

memonitor kesehatan para pekerja.

Pemantauan dari Puskesmas juga tidak 

 pernah ada. Kontrol kesehatan masih

menjadi tanggung jawab masing –  

masing pekerja.

B.  PENGKAJIAN KESEHATAN INDIVIDU PEKERJA

Data 1

Biodata

 Nama : Tn. An

Usia : 42 tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki

Pekerjaan : Pembuat kerajinan dari kayu

Alamat : Cileunyi

Page 24: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 24/34

Lama bekerja :

Anamnesa

Keluhan Utama : Tn. An mengatakan ia sering mengalami nyeri

 pinggang.

Riwayat Saat Ini : Nyeri pinggang dirasakan jika sedang melakukan

aktivitas dan menghilang setelah diistirahatkan.

 Nyeri dirasakan seperti dihimpit benda berat.

Sesekali nyeri pinggang disertai dengan pegal

yang menjalar ke kaki.

Riwayat Masa lalu : Tn. An tidak memiliki keluhan kesehatan

sebelumnya.

Pola Aktivitas : Tn. An bekerja setiap hari dari pukul 07.00  –  

20.00 WIB. Aktivitas kerja sangat bergantung

 pada jumlah pesanan. Jika sedang sepi Tn. An

hanya melakukan aktivitas ringan namun jika

sedang ramai ia bisa bekerja seharian bahkanlembur. Selama bekerja, Tn.An lebih sering

duduk dalam waktu yang lama dan jarang

melakukan peregangan di sela  – sela waktu kerja.

Tn.An sesekali memakai APD saat bekerja

tergantung dari pekerjaan yang ia lakukan.

Tn.An memiliki kebiasaan merokok saat bekerja,

Tn.An biasa cuci tangan sebelum makan tapi tidak 

menggunakan sabun.

Pemeriksaan Fisik 

Page 25: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 25/34

TTV : TD = 130 / 80 mmHg

RR = 20 x/ mnt

HR = 80 x/ mnt

Suhu = afebris

Antrometri : TB = ± 165 cm 

BB = 59 kg

Pengkajian Fokus

Keadaan Umum : Compos mentis, Tn.An tampak bugar saat

 bekerja.

Sistem Respirasi : Tidak mengalami gangguan

Sistem Kardiovaskular : Tidak mengalami gangguan

Sistem Neurobehaviour : Tidak mengalami gangguan

Sistem Persepsi Sensori : Tidak mengalami gangguan

Sistem Gastrointestinal : Pola BAB lancar 

Sistem Genitaurinaria : Pola BAK lancar 

Sistem Muskuloskeletal : Tidak mengalami gangguan

Sistem Integumen : Kulit tangan Tn.An tampak kasar dan menebal di

 beberapa jari tangan.

Integritas Ego : Tidak ada tanda  –  tanda stress, cemas, atau

tertekan.

Page 26: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 26/34

Data 2

Biodata

 Nama : Ny. Netti

Usia : 40 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pembuat kerajinan dari kayu

Alamat : Cipacing

Lama bekerja :

Anamnesa

Keluhan Utama : Ny.N mengatakan ia sering mengalami nyeri

 punggung.

Riwayat Saat Ini : Nyeri pinggang dirasakan jika terlalu lama duduk 

atau terlalu lama berdiri. Ny. N biasanya

melakukan pijat untuk menghilangkan nyeri

 punggung. Nyeri dirasakan seperti dihimpit benda

 berat. Sesekali nyeri pinggang disertai dengan

 pegal di bagian leher, tangan, atau kaki.

Riwayat Masa lalu : Ny.N mengatakan ia sering terkena flu.

Pola Aktivitas : Ny.N bekerja setiap hari dari pukul 07.00 – 05.00

WIB. Ny.N lebih sering duduk dalam waktu yang

lama dan jarang melakukan peregangan di sela  –  

sela waktu kerja. Ny.N sesekali memakai APD

Page 27: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 27/34

saat bekerja tergantung dari pekerjaan yang ia

lakukan.

 Ny.N biasanya makan makanan yang ia bawa dari

rumah saat di tempat kerja. Ny.N biasa cuci

tangan sebelum makan tapi tidak menggunakan

sabun.

Pemeriksaan Fisik 

TTV : TD = 120 / 90 mmHg

RR = 13 x/ mnt

HR = 60 x/ mnt

Suhu = afebris

Antrometri : TB = ± 155 cm 

BB = 60 kg

Pengkajian Fokus

Keadaan Umum : Compos mentis, Ny.N tampak bugar saat bekerja.

Sistem Respirasi : Tidak mengalami gangguan

Sistem Kardiovaskular : Tidak mengalami gangguan

Sistem Neurobehaviour : Tidak mengalami gangguan

Sistem Persepsi Sensori : Tidak mengalami gangguan

Sistem Gastrointestinal : Pola BAB lancar 

Page 28: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 28/34

Sistem Genitaurinaria : Pola BAK lancar 

Sistem Muskuloskeletal : Tidak mengalami gangguan

Sistem Integumen : Tidak mengalami gangguan

Integritas Ego : Tidak ada tanda  –  tanda stress, cemas, atau

tertekan.

Page 29: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 29/34

BAB 4

ANALISA DATA DAN ASKEP

Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

No. Data Masalah Penyebab

1. DS:

-  Tn.An dan Ny. N sesekali memakai

APD saat bekerja tergantung dari

 pekerjaan yang ia lakukan.

-   Ny.N menggunakan satu masker 

secara berulang – ulang.

DO:

-  Aktivitas kerja terdiri dari

 pengelolaan, pemotongan, amplas,

cat pernis , jemur.

-  Ada potensi inhalasi serbuk kayu

dan zat berbahaya dari cat dan

vernis.

-  Tidak ada sistem pemadam

kebakaran di lingkungan kerja.

-  Limbah industri diolah dengan cara

dibakar atau dimanfaatkan sebagai bahan bakar pabrik kerupuk.

-  Akses pekerja terhadap informasi

kesehatan masih kurang.

Resiko

gangguan

 pernafasan

Kurang

 pengetahuan

terhadap

 pengolahan

limbah dan

 penggunaan

APD

2. DS: Resiko cedera Posisi kerja

Page 30: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 30/34

No. Data Masalah Penyebab

-  Tn. An mengatakan ia sering

mengalami nyeri pinggang.

-  Selama bekerja, Tn.An lebih sering

duduk dalam waktu yang lama dan

 jarang melakukan peregangan di sela

 – sela waktu kerja.

-   Ny.N mengatakan ia sering

mengalami nyeri punggung.

-   Ny.N lebih sering duduk dalam waktu

yang lama dan jarang melakukan

 peregangan di sela – sela waktu kerja.

DO:

muskuloskeletal yang tidak 

ergonomis

ASKEP

(Lampiran)

Page 31: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 31/34

BAB 5

IMPLEMENTASI

A.  FORMULIR EVALUASI KESELAMATAN KERJA

 Nama perusahaan : Pangestu.

Alamat : Desa Cipacing, Jl Raya Cipacing no. 3.

Lokasi Kerja : Perumahan/ pemukiman warga.

Evaluasi tempat kerja

tunggal/proses

: Pengelolaan, pemotongan, amplas, cat pernis,

 jemur.

Jumlah pekerja yang terpajan : 3-15 orang, sesuai banyaknya pesananan.

Daftar bahan yang dipergunaan : Kayu, Cat, Kardus, Tali, Kulit Kambing.

 Nama (dagang dan IUPAC) : -

Cara pemajanan (inhalasi, kulit) : Inhalasi dari serbuk kayu dan cat berbahan

kimia.

Kelas toksisitas (sangat beracun,

dll)

: Rendah.

Standar : -

Pemajanan pekerjaan : Serbuk kayu dan cat berbahan kimia.

Efek toksik masing-masing bahan : Serbuk kayu berbahaya pada paru- paru jika

tidak memakai APD dan terinhalasi, begitu

 juga dengan cat yang digunakan, dapat berefek 

inhalasi dan keras terhadap kulit.

Diagram atau bagan alir proses :

Pemolaan Pemotongan Penghalusan Pengecatan

PenjemuranVernishPenjemuran

Page 32: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 32/34

 

EVALUASI SUMBER PEMAJANAN

Uraian Sumber Pemajanan : Serbuk kayu berbahaya pada paru- paru jika

tidak memakai APD dan terinhalasi, begitu

 juga dengan cat yang digunakan, dapat berefek 

inhalasi dan keras terhadap kulit.

Bahan- bahan pembuatan kayu terpisah dengan

toko disimpan secara aman.

Penyimpanan barang yang sudah jadi disimpan

di toko dan toko bersatu dengan rumah

 pengelola, terkadang barang yang tidak cukup

di toko disimpan di dapur rumah.

Kemungkinan bocor : Tidak ada.

Pengemasan dan pelabelan : Cat, tiner atau bahan kimia lain di tempatkan

dalam botol  –  botol khusus namun tidak ada

tempat khusus penyimpanan. Pelabelan jarang

dilakukan.EVALUASI BAHAYA TEMPAT KERJA

Alat pelindung : Para pekerja hanya memakai masker.

Apakah alat pelindung itu cocok 

dan berada dalam keadaan baik ?

: Cocok, tetapi kurang dalam keadaan baik,

karena APD masker dipakai terus menerus

hingga bolong, keadaan masker pun kotor 

sehingga kurang efektif 

Apakah perlu dilakukan

dekontaminasi alat pelindung ?

: Ya, masker seharusnya dipakai untuk sekali

 pakai dan tidak merokok saat bekerja. Karena

membuat masker tidak efektif penggunaannya.

Cara pengendalian yang tidak 

disebutkan di atas ?

: Cara pengendaliannya, disediakannya masker 

yang dapat dipakai berulang dan dicuci, dan

gaya hidup merokok saat bekerja harus

Page 33: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 33/34

dikurangi karena saat mengisap rokok,

ditakutkan serbuk kayu pun ikut terisap

Apakah cara-cara pengendalian

ini bekerja secara memuaskan ?

: Ya

PELATIHAN

Apakah semua cara kerja yang

diuraikan itu memerlukan

 pelatihan khusus ?

: Ya, mulai dari pemolaan hingga penjemuran

 butuh keahlian khusus.

Apakah semua pelatihan yang

diberikan memperhatikan aspek 

kesehatan dan keselamatan

 pekerjaan?

: Ya, ketika saat pemotongan dan pengecatan

harus memakai masker dan sarung tangan.

Bahkan kacamata untuk melindungi mata dari

serbuk kayu. Pada saat bekerja pun posisi

 pekerja harus diperhatikan, karena posisi

 pekerja selalu terduduk, maka disarankan untuk 

merubah posisi atau berdiri setiap jamnya.

Apakah pelatihan ini sudah

memadai untuk mengurangi

risiko kesehatan?

: Belum memadai, karena pemakaian masker,

sarung tangan dan kacamata butuh tambahan

 pengeluaran. Dan gaya hidup merokok sulit

dirubah oleh para pekerja.KESEJAHTERAAN DAN HIGIENE PEKERJA

Buat daftar sarana kesejahteraan

dan higiene.

: Tempat cuci tangan beserta sabun

Apakah sarana ini memuaskan ? : Ya.

LEMBAR KERJA DAN KESELAMATAN

Apakah ada lembar kerja

kesehatan dan keselamatan yang

diterbitkan ?

: Tidak ada.

EVALUASI

Dengan mempertimbangkan informasi yang diuraikan pada beberapa halaman sebelum

ini, saya/kami berpendapat bahwa :

Page 34: Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

7/16/2019 Makalah Pengkajian Home Industry (Tutor 2)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengkajian-home-industry-tutor-2 34/34

Risiko gangguan kesehatan ada dan pengendalian harus dilakukan diantaranya melalui

 pemberian promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada pekerja mengenai

 penggunaan APD dan posisi – posisi ergonomis ketika bekerja.

B.  IMPLEMENTASI

(Lampiran)