MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME
-
Upload
regza-claudia -
Category
Documents
-
view
71 -
download
0
description
Transcript of MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME
![Page 1: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH MIKROBIOLOGI
“Pengendalian mikroorganisme”
Kelompok :
Anggota :
Kelas : B
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
![Page 2: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/2.jpg)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan sangat penting, teknologi
mikrobiologis telah memecahkan berbagai permasalahan manusia. Pengadaan
energy, pangan, obat-obatan dan masih banyak lagi yang merupakan hasil dari
peranan mikroorganisme. Namun, disamping banyaknya keuntungan dari
mikroorganisme, banyak juga mikroorganisme yang dapat menyebabkan
permasalahan karena kemampuannya menginfeksi hewan, manusia, serta tanaman
yang berujung pada penyakit. Bukan hanya itu, mikroorganisme juga dapat
menimbulkan rusaknya bahan makanan hingga berakibat tidak dapat dikonsumsi
bahkan beracun.
Oleh karena itu perlu adanya suatu usaha untuk mengendalikan aktifitas
dari mikroba. Yang dimaksud dengan pengendalian disini yaitu upaya
pemberantasan, penghambatan dan pemusnahan sel mikroba dan segala bentuk sel
vegetative. Dalam hal ini, telah banyak ditemukan teknik-teknik dalam
pengendalian mikroorganisme, salah satunya sterilisasi yang bertujuan untuk
membunuh segala macam sel mikroba dan bentuk vegetatifnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara pengendalian mikroorganisme?
2. Apa yang dimaksud steril dan sterilisasi?
3. Apa saja macam dan prinsip metode sterilisasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara pengendalian mikroorganisme
2. Mengetahui pengertian steril dan sterilisasi
3. Mengetahui macam dan prinsip metode sterilisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan pengendalian mikroorganisme
![Page 3: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/3.jpg)
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk
dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia
mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga
diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian. Hal itu Nampak dari
kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, serta tanaman, menimbulkan
penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai pada kematian. Pengendalian
mikroorganisme sangat esensial dan penting di dalam industri dan produksi
pangan, obat-obatan, kosmetika dan lainnya. Alasan utama pengendalian
organisme adalah :
1) Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.
2) Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3) Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.
Dasar-dasar Pengendalian
Berbagai macam sarana proses fisik telah tersedia untuk mengendalikan
populasi mikroba. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara mematikan
mikro-organisme, menghambat pertumbuhan dan metabolismenya, atau secara
fisik menyingkirkannya. Cara pengendalian mana yang digunakan tergantung
kepada keadaan yang berlaku pada situasi tertentu.
Pemberian suhu tinggi/terutama pada uap bertekanan, merupakan salah
satu cara yang paling efisien dan efektif untuk mensterilkan sesuatu bahan.
Namun demikian bahan-bahan tertentu yang biasa digunakan di laboratorium,
rumah-rumah penduduk, dan rumah-rumah sakit mudah rusak bila dikenai suhu
tinggi. Prosedur sterilisasi pilihan seperti radiasi, penggunaan berkas elektron,
atau penyaringan harus digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang akan
rusak bila diberi suhu tinggi.
Tersedia beribu-ribu zat kimia dipakai untuk mengendalikan
mikroorganisme. Penting sekali memahami ciri-ciri pembeda masing-masing zat
ini dan organisme yang dapat dikendalikannya serta bagaimana zat-zat tersebut
![Page 4: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/4.jpg)
dipengaruhi oleh lingkungannya. Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam
keefektifannya, bila digunakan dalam kondisi praktis keterbatasan-keterbatasan
ini perlu di amati. Tujuan yang dikehendaki dalam hal pengendalian
mikroorganisme tidak selalu sama. Pada beberapa kasus mungkin perlu
mematikan semua organisme (sterilisasi) sedangkan pada kasus-kasus lain
mungkin cukup mematikan sebagian mikroorganisme tetapi tidak semua
(sanitasi).
Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberapa cara, dapat dengan
diminimalisir, dihambat dan dibunuh dengan sarana atau proses fisika atau bahan
kimia.
Ada beberapa cara untuk mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
Cleaning dan Sanitasi sangat penting di dalam mengurangi jumlah
populasi mikroorganisme pada suatu ruang/tempat. Prinsip cleaning dan
sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan
sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian
besar populasi mikroba.
b) Desinfeksi
Adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap
peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif
mikrobial. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk
membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.
c) Antiseptis
![Page 5: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/5.jpg)
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh
untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan
cara menghancurkan atau menghambat aktivitas mikroba.
d) Sterilisasi
Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril.
Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua
metode yang sering digunakan, yaitu :
1) Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk
sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya
tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi
protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah
121oC pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang
digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort.
2) Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat
laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang
digunakan pada umumnya adalah oven.
e) Pengendalian Mikroba dengan Suhu Panas lainnya
Pasteurisasi :
Proses pembunuhan mikroba patogen dengan suhu terkendali berdasarkan
waktu kematian termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk
dibasmi. Dalam proses pasteurisasi yang terbunuh hanyalah bakteri
patogen dan bakteri penyebab kebusukan namun tidak pada bakteri
lainnya. Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk susu, rum, anggur dan
makanan asam lainnya. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30 menit.
Tyndalisasi :
Pemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng.
Tyndalisasi dapat membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa
merusak zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang
diproses. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30 menit dalam waktu tiga
hari berturut-turut.
![Page 6: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/6.jpg)
Boiling :
Pemanasan dengan cara merebus bahan yang akan disterilkan pada suhu
100oC selama 10-15 menit. Boiling dapat membunuh sel vegetatif bakteri
yang patogen maupun non patogen. Namun spora dan beberapa virus
masih dapat hidup. Biasanya dilakukan pada alat-alat kedokteran gigi, alat
suntik, pipet, dll.
Red heating :
Pemanasan langsung di atas api bunsen burner (pembakar spiritus) sampai
berpijar merah. Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat yang
sederhana seperti jarum ose.
Flaming :
Pembakaran langsung alat-alat laboratorium diatas pembakar bunsen
dengan alkohol atau spiritus tanpa terjadinya pemijaran.
f) Pengendalian Mikroba dengan Radiasi
Bakteri terutama bentuk sel vegetatifnya dapat terbunuh dengan
penyinaran sinar ultraviolet (UV) dan sinar-sinar ionisasi.
a) Sinar UV :
Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu
benda yang terpapar sinar UV akan mati.
b) Sinar Ionisasi :
Sinar ionisasi adalah sinar X, sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma.
Sterilisasi dengan sinar ionisasi memerlukan biaya yang besar dan biasanya
hanya digunakan pada industri farmasi maupun industri kedokteran.
Sinar X : Daya penetrasi baik namun perlu energi besar.
Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya
penetrasi.
Sinar beta : Daya penetrasinya sedikit lebih besar daripada sinar X.
Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi
bahan makanan.
g) Pengendalian Mikroba dengan Filtrasi
Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.
![Page 7: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/7.jpg)
a) Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-
bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum,
antibiotika, antitoksin, dll. Teknik filtrasi prinsipnya menggunakan
penyaringan, dimana yang tersaring hanyalah bakteri saja. Diantara jenis
filter bakteri yang umum digunakan adalah : Berkefeld (dari fosil
diatomae), Chamberland (dari porselen), Seitz (dari asbes) dan seluosa.
b) Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan
partikel (High Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA)
memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang tertutup dengan
sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow)
h) Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia
Saat ini, telah banyak agen kimia yang berpotensi untuk membunuh atau
menghambat mikroba. Penelitian dan penemuan senyawa kimia baru terus
berkembang. Agen kimia yang baik adalah yang memiliki kemampuan
membunuh mikroba secara cepat dengan dosis yang rendah tanpa merusak
bahan atau alat yang didisinfeksi.
Pada prinsipnya, cara kerja agen kimia ini digolongkan menjadi :
a) Agen kimia yang merusak membran sel mikroba.
b) Agen kimia yang merusak enzim mikroba.
c) Agen kimia yang mendenaturasi protein.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas agen kimia di dalam
mengendalikan mikroba, yaitu :
a) Konsentrasi agen kimia yang digunakan. Semakin tinggi
konsentrasinya maka efektivitasnya semakin meningkat.
b) Waktu kontak. Semakin lama bahan tersebut kontak dengan bahan
yang disterilkan maka hasilnya akan semakin baik.
c) Sifat dan jenis mikroba. Mikroba yang berkapsul dan berspora lebih
resisten dibandingkan yang berkapsul dan berspora.
d) Adanya bahan organik dan ekstra. Adanya bahan-bahan organik
dapat menurunkan efektivitas agen kimia.
![Page 8: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/8.jpg)
e) pH atau derajat keasaman. Efektivitas bahan kimia dapat berubah
seiring dengan perubahan pH.
B. Steril dan sterilisasi
Steril yaitu suatu keadaan bebas dari organism hidup . Sterilisasi yaitu
proses untuk membuat keadaan menjadi steril atau dengan kata lain
membebaskan tiap benda atau substansi dari semua bentuk kehidupan dalam
bentuk apapun(Irianto, 246) .
Steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan
penghilangan semua mikroorganisme hidup. Sedangkan Sterilisasi adalah proses
yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril.
(Lachman, 2008: 1254)
C.Macam dan prinsip metode sterilisasi
Menurut Ansel (2008: 411- 414) Metode-metode sterilisasi, yakni:
1. Sterilisasi uap (lembab panas), yakni sterilisasi yang dilakukan dalam
autoklaf dan menggunakan uap air dengan tekanan.
2. Sterilisasi panas kering, yakni sterilisasi yang biasa dilakukan dengan oven
pensteril yang dirancang khusus untuk tujuan sterilisasi. Oven dapat dipanaskan
dengan gas atau listrik dan umumnya temperatur diatur secara otomatis.
3. Sterilisasi dengan penyaringan, yakni sterilisasi yang tergantung pada
penghilangan mikroba secara fisik dengan adsorpsi pada media penyaring atau
dengan mekanispe penyaringan, digunakan untuk sterilisasi larutan yang tidak
tahan panas. Sediaan obat yang disterilkan dengan cara ini, diharuskan menjalani
pengesahan yang ketat dan memonitoring karena efek produk hasil penyaringan
dapat sangat dipengaruhi oleh banyaknya mikroba dalam larutan yang difiltrasi.
4. Sterilisasi gas, sterilisasi gas dilakukan pada senyawa-senyawa yang tidak
tahan terhadap panas dan uap dimana dapat disterilkan dengan cara memaparkan
gas etilen oksida atau protilen oksida. Gas-gas ini sangat mudah terbakar bila
tercampur dengan udara, tetapi dapat digunakan dengan aman bila diencerkan
dengan gas iner seperti karbondioksida, atau hidrokarbon terfluorinasi yang tepat
sesuai.
![Page 9: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/9.jpg)
5. Sterilisasi dengan radiasi pengionan, yakni teknik-teknik yang disediakan
untuk sterilisasi beberapa jenis sediaan-sediaan farmasi dengan sinar gama dan
sinar-sinar katoda, tetapi penggunaan teknik-teknik ini terbatas karena
memerlukan peralatan yang sangat khusus dan pengaruh-pengaruh radiasi pada
produk-produk dan wadah-wadah.
BAB III
PENUTUP
![Page 10: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/10.jpg)
A. Kesimpulan
Ada beberapa cara untuk mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme,
diantaranya adalah Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi, Desinfeksi,
Antiseptis, Sterilisasi, Pengendalian Mikroba dengan Suhu Panas lainnya,
Pengendalian Mikroba dengan Radiasi, Pengendalian Mikroba dengan
Filtrasi, dan Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia.
Steril yaitu suatu keadaan bebas dari organism hidup . Sterilisasi yaitu
proses untuk membuat keadaan menjadi steril atau dengan kata lain
membebaskan tiap benda atau substansi dari semua bentuk kehidupan dalam
bentuk apapun.
Macam - macam metode sterilisasi antara lain adalah, Sterilisasi uap
(lembab panas), Sterilisasi panas kering,Sterilisasi dengan penyaringan,
Sterilisasi gas, Sterilisasi dengan radiasi pengionan
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Banyak ilmu yang harus dicari sebelum jantung tidak
dapat memompa darah, dan hidung tidak dapat menghirup O2 dan Mengeluarkan
CO2
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C., 2008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi ke-4, UI-Press,
Jakarta.nd.
![Page 11: MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf9776550346d03391be43/html5/thumbnails/11.jpg)
Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi. Yrama Widya. Bandung.
Lachman, L., dkk, 2008, Teori dan Praktik Farmasi Industri 3, UI-Press, Jakart
Rahman, L dan Djide, MN. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Lembaga Penerbitan
Universitas Hasanuddin. Makassar.