Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

21
PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI KARIR Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta dan Dr. Ali Muhtadi Oleh: Yocta Nur Rahman 15713251003 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2016 

Transcript of Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

Page 1: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 1/21

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI KARIR

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta dan Dr. Ali Muhtadi

Oleh:

Yocta Nur Rahman 15713251003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MARET 2016 

Page 2: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 2/21

1

BAB I

PENDAHULUAN

Menyusun instrumen merupakan langkah penting yang dilakukan konselor

untuk memahami kondisi siswa. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam

mengumpulkan data yang dibutuhkan. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode

 pengumpulan data, misal metode wawancara yang instrumennya pedoman

wawancara. Metode angket atau kuesioner, instrumennya berupa angket atau

kuesioner. Metode tes, instrumennya adalah soal tes, tetapi metode observasi,

instrumennya bernama chek-list.

Penyusunan instrumen pada dasarnya merupakan upaya menyusun alat

evaluasi, karena mengevaluasi adalah memperoleh data tentang sesuatu yang

diteliti, dan hasil yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang

telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dalam hal ini terdapat dua macam alat

evaluasi yang dapat dikembangkan menjadi instrumen penelitian, yaitu tes dan non-

tes.

Dalam melakukan pengukuran terdapat dua jenis instrumen yang biasa

digunakan. Yakni instrument tes dan instrument non tes. Instrumen tes adalah salah

satu jenis alat ukur yaitu instrumen yang digunakan untuk menghasilkan informasi

guna pengambilan keputusan. Sedangkan instrument non-tes adalah intrumen yang

 biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar, aspek psikomotorik atau

keterampilan, sikap atau nilai, yaitu untuk menggali informasi atau mengumpulkan

data yang berkaitan dengan penilaian, pendapat atau opini terhadap sesuatu yang

 berkaitan dengan keterampilan, perilaku, sikap atau nilai. Alat yang dapat

digunakan adalah lembar pengamatan atau observasi dan istrumen tes sikap, minat,

skala dan sebagainya.

Dalam peranannya, konselor tidak bisa lepas dari penggunaan instrumen.

Penggunaan instrumen secara tepat diharapkan dapat membantuk mengungkap

kondisi siswa yang sebenarnya sehingga pemberian layanan dapat dijalankan secara

optimal. Dalam pembahasan kali ini, makalah yang disajikan akan mengkaji

Page 3: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 3/21

2

mengenai pengembangan skala psikologis karir. Instrumen ini merupakan salah

satu instrumen non tes. Harapannya, konselor kedepan dapan lebih memahami

 prosedur penyusunan instrumen non tes berupa skala khususnya bidang kakrir.

Sehingga nantinya dapat dikembangkan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan

yang dihadapi.

Rumusan masalah

1.  Apakah yang dimaksud dengan skala psikologis

2.  Apakah karakteristik skala psikologis

3. 

Bagaimana prosedur penyusunan skala psikologis

4. 

Apakah yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling bidang karir

5.  Apakah tujuan dari bimbingan dan konseling bidang karir

6.  Bagaimana pengembangan skala psikologis karir

Tujuan penulisan

1.  Mengetahui pengertian skala psikologi.

2. 

Mengetahui karakteristik skala psikologi.

3.  Mengetahui langkah-langkah penyusunan skala psikologi.

4.  Mengetahui pengertian bimbingan pribadi-sosial.

5. 

Mengetahui aspek-aspek bimbingan pribadi-sosial.

6.  Mengetahui tujuan bimbingan pribadi-sosial.

7.  Mengetahui pengembangan skala psikologi pribadi-sosial.

Page 4: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 4/21

3

BAB II PEMBAHASAN

A. 

Pengertian Skala Psikologis

Saifuddin Azwar (2013: 17) menyebut skala merupakan seperangkat

 pertanyaan yang disusun dalam mengungkapkan atribut tertentu melalui

respons terhadap pertanyaan tersebut.

Sementara Wahyu Widhiarso mendefiniskan skala psikologis adalah instrumen

 pengukuran untuk mengidentifikasi konstrak psikologis. Seringkali dinamakan

dengan tes, namun dalam hal ini skala psikologis digunakan sebagai istilah untuk

atribut afektif, sedangkan kata tes digunakan untuk atribut kognitif. 

Lebih lanjut wahyu menjelaskan penskalaan merupakan prosedur untuk

menempatkan karakteristik objek pada titik-titik sepanjang sebuah kontinum.

Penskalaan dalam psikologis adalah upaya untuk mengembangkan instrumen

 pengukuran terhadap penilaian individu. Tujuan dari penskalaan yakni untuk

mengukur akurasi estimasi penilaian individu yang bersifat subjekif.

B. 

Jenis penskalaan

Terdapat beberapa jenis penskalaan yang dilakukan :

Penskalaan subjek, pengukuran ini memiliki tujuan untuk meletakkan

individu dalam sebuah kontinum. Misal dengan membandingkan individu

 berdasarkan intelegensinya

Penskalaan stimulus, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meletakkan

stimulus dalam sebuah kontinum. Misal, penskalaan pada sejumlah kata emosi

 berdasarkan pada intensitas emosinya. Skala yang dipakai misalnya skala

thurstone

Penskalaan respon, penskalaan ini bertujuan untuk meletakkan respons

dalam sebuh kontinum. Penskalaan ini dilakukan untuk mengukur respons

kesesuian karakteristik individu pada pernyataan. Instrumen yang dipakai

diantaranya berupa skal likert

Page 5: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 5/21

4

Metode Deskripsi

merangking Subjek mengurutkan stimulus berdasarkan

keseuainnya dengan kondisi dirinya

Menilai Subjek menilai stimulus berdasarkan kesesuaian

dngan kondisi dirinya

mengkategorikan Subjek meletakkan stimulus pada kategori yang

sesui dengan kondisi dirinya

Mengstimasi Subjek mengestimasi dengan memberikan penilaian

 pada atribut yang sesuai dengan kondisi dirinya

Memtakan

kemiripan

Subjek meletakkan kesamaan antar stimulus pada

sebuah peta dimensi stimulus

Contoh :

1. mengkategorikan

1. Jurusan yang anda sukai di SMA

(Lingkari salah satu

  IPA

  IPS

  Bahasa

2. membandingkan

Profesi yang anda sukai

wirausaha Vs Pegawai

wirausaha Vs Guru

Pegawai vs guru

3. merangking

Urutkan aktifitas yang anda sukai

dengan memberi angka 1 sampai 5

Page 6: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 6/21

5

Membaca

Berdiskusi

Praktek

mengamati

4. menilai

1 Saya menyukai pekerjaan yang melibatkan

aktivitas fisik

SS S N TS STS

C.  Karakteristik skala psikologi

Sebagai alat ukur, skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang

membedakannya dari berbagai bentuk instrumen pengumpulan data yang lain

seperti angket (questionnaire), daftar isian, inventori, dan lain-lainnya.

Meskipun dalam percakapan sehari-hari biasanya istilah skala disamakan saja

dengan istilah tes namun (dalam pengemabangan instrumen alat ukur)

umumnya istilah tes digunakan untuk penyebutan alat ukur kemampuan

kognitif sedangkan istilah skala lebih banyak dipakai untuk menamakan alat

ukur atribut non-kognitif.

Dengan pengertian tersebut, maka dapat diuraikan beberapa di antara

karakteristik skala menurut Saifuddin Azwar (2013: 5-7) sebagai alat ukur

 psikologi, yaitu:

1. 

Stimulus atau aitem dalam skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur

melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

Meskipun subjek dapat dengan mudah memahami isi aitemnya namun tidak

mengetahui arah jawaban yang dikehendaki oleh aitem yang diajukan

sehingga jawaban yang diberikan subjek akan banyak tergantung pada

interpretasinya terhadap isi aitem. Karena itu jawaban yang diberikan atau

Page 7: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 7/21

6

dipilih oleh subjek lebih bersifat proyeksi diri dan perasaannya dan

merupakan gambaran tipikal reaksinya.

2.  Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat

indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan

dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem.

Jawaban subjek terhadap satu aitem baru merupakan sebagian dari banyak

indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai

suatu diagnosis diperoleh berdasarkan respon terhadap semua aitem.

3.  Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”.

Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan

sungguh-sungguh. Skor yang diberikan hanyalah kuantitas yang mewakili

indikasi adanya atribut yang diukur.

Karakteristik tersebut menjadi ciri pengukuran terhadap performansi tipikal,

yaitu atribut yang manifestasinya menjadi karakter tipikal seseorang dan

cenderung dimuncul-kan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon

terhadap situasi-situasi tertentu yang dihadapi. Dalam penggunaannya sebagaialat psikodiagnosis dan penelitian psikologi, skala-skala performansi tipikal

digunakan untuk pengungkapan aspek-aspek afektif seperti minat, sikap, dan

 berbagai variabel kepribadian lain semisal agresivitas,  self-esteem, locus of

control , motivasi, resiliensi, kecemasan, kepemimpinan, dan lain sebagainya

D.  Langkah penyusunan skala psikologi

Saifuddin Azwar menggambarkan tahapan dalam penyusunan skala

 psikologi dalam beberapa langkah dasar. Meski pun begitu tahapan tersebut

tidak selalu diikuti secara ketat dalam aplikasi penyusunan skala. Pengembang

 juga dituntut untuk luwes dalam penyusunan isntrumen skala psikologi.

1.  Identifikasi Tujuan Ukur

Awal kerja penyusunan suatu skala psikologi dimulai dari melakukan

identifikasi tujuan ukur, yaitu memilih suatu definisi, mengenali dan

Page 8: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 8/21

7

memahami dengan seksama teori yang mendasari konstrak psikologi atribut

yang hendak diukur.

2.  Pembatasan Domain Ukur

Pembatasan kawasan (domain) ukur berdasarkan pada konstrak yang

didefinisikan oleh teori yang dipilih. Pembatasan domain dilakukan dengan

cara menguraikan konstrak teoretik atribut yang diukur menjadi beberapa

rumusan dimensi atau aspek keperilakuan yang konsep keperilakuannya

lebih jelas.

3.  Operasionalisasi Aspek

Sekalipun dimensi keperilakuan, sudah lebih jelas konsep

keperilakuannya, biasanya masih konseptual dan belum terukur sehingga

 perlu dioperasionalkan ke dalam bentuk keperilakuan yang lebih konkret

sehingga penulis aitem akan memahami benar arah respon yang harus

diungkap dari subjek. Operasionalisasi ini dirumuskan ke dalam bentuk

indikator keperilakuan (behavioral indocators).

4.  Kisi-kisi (Blue-print ) dan Spesifikasi Skala

Himpunan indikator-indikator keperilakuan beserta dimensi yang

diwakilinya kemudian dituangkan dalam kisi-kisi atau blue-print yang

setelah dilengkapi dengan spesifikasi skala, akan dijadikan acuan bagi para

 penulis aitem.

5.  Penskalaan

Berbeda dari prosedur penyusunan tes kemampuan kognitif yang

dalam penentuan pilihan format aitemnya memerlukan beberapa

 pertimbangan menyangkut keadaan subjek, materi uji, dan tujuan

 pengukuran, pada perancangan skala psikologi penentuan format aitemnya

tidak terlalu mempertim-bangkan keadaan subjek maupun tujuan

 penggunaan skala. Biasanya pemilihan format skala lebih tergantung pada

keunggulan teoretik dan sisi praktis penggunaan format yang bersangkutan.

6.  Penulisan Aitem

Penulisan aitem harus selalu memperhatikan kaidah-kaidah penulisan

yang sudah ditentukan. Pada tahapan awal penulisan aitem, umumnya

Page 9: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 9/21

8

dibuat aitem yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada jumlah yang

direncanakan dalam spesifikasi skala, yaitu sampai tiga kali lipat dari

 jumlah aitem yang nanti akan digunakan dalam skala bentuk final. Hal ini

dimaksudkan agar nanti penyusunan skala tidak kehabisan aitem akibat

gugurnya aitem-aitem yang tidak memenuhi persyaratan.

Reviu (review) pertama harus dilakukan oleh penulis aitem sendiri,

yaitu dengan selalu memeriksa ulang setiap aitem yang baru saja ditulis

apakah telah sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkap dan

apakah juga tidak keluar dari pedoman penulisan aitem. Apabila semua

aitem telah selesai ditulis, reviu dilakukan oleh beberapa orang yang

 berkompeten (sebagai panel). Kompetensi yang diperlukan dalam hal ini

meliputi penguasaan masalah konstruksi skala dan masalah atribut yang

diukur. Selain itu penguasaan bahasa tulis standar sangat diperlukan. Semua

aitem yang diperkirakan tidak sesuai dengan spesifikasi blue-print  atau yang

tidak sesuai dengan kaidah penulisan harus diperbaiki atau ditulis ulang.

7.  Uji Coba Bahasa

Ketentuan meloloskan aitem dalam tahap evaluasi kualitatif oleh

 panel para ahli tersebut adalah kesepakatan expert judgment  bahwa isi aitem

yang bersangkutan adalah logis untuk mengungkap indikatornya (logical

validity). Sampai pada tahap ini, kerja sistematik yang dilakukan merupakan

dukungan terhadap validitas isi (content validity) dan validitas konstruk

(construct validity) skala.

Kumpulan aitem yang telah berhasil melewati proses reviu kemudian

harud dievaluasi secara kualitatif lebih jauh, yaitu dengan diujicobakan pada

sekelompok kecil responden guna mengetahui apakah kalimat yang

digunakan dalam aitem mudah dan dapat dipahami dengan benar oleh

responden. Reaksi-reaksi responden berupa pertanyaan mengenai kata-kata

atau kalimat yang digunakan dalam aitem merupakan pertanda kurang

komunikatifnya kalimat yang ditulis dan itu memerlukan perbaikan.

Page 10: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 10/21

9

8.  F ield Test

Setelah perbaikan bahasa dan kalimat selesai dilakukan, pada tahap

 berikut adalah langkah evaluasi terhadap fungsi aitem secara kuantitatif,

yaitu berdasar skor jawaban responden. Data skor aitem dari responden

diperoleh dari hasil  field-test . Evaluasi terhadap fungsi aitem yang biasa

dikenal dengan istilah analisis aitem merupakan proses pengujian aitem

secara kuantitatif guna mengetahui apakah aitem memenuhi persyaratan

 psikometrik untuk disertakan sebagai bagian dari skala.

9.  Seleksi Aitem

Hasil analisis aitem menjadi dasar dalam seleksi aitem. Aitem-aitem

yang tidak memenuhi persyaratan psikometrik akan disingkirkan atau

diperbaiki lebih dahulu sebelum dapat menjadi bagian dari skala. Di

samping memperhatikan parameter aitem, kompilasi skala harus dilakukan

dengan mempertimbangkan proporsionalitas aspek keperilakuan

sebagaimana dides-kripsikan oleh blue-print nya.

Komputasi koefisien reliabilitas sebagai estimasi terhadap reliabilitas

skala dilakukan bagi kumpulan aitem-aitem yang telah terpilih yang

 banyaknya disesuaikan dengan jumlah yang telah dispesifikasi oleh blue-

 print . Apabila koefisien reliabilitas skala ternyata belum memuaskan, maka

 penyusunan skala dapat kembali ke langkah kompilasi dan merakit ulang

skala dengan lebih mengutamakan aitem-aitem yang memiliki daya beda

tinggi sekalipun perlu sedikit mengubah proporsi aitem dalam setiap

komponen atau bagian skala.

10. 

Validasi Konstrak

Validasi skala pada hakikatnya merupakan suatu proses berkelanjutan.

Pada skala-skala yang hanya akan digunakan secara terbatas memang pada

umumnya dicukupkan dengan validasi isi yang dilakukan melalui proses

reviu aitem oleh panel ahli (expert judgement ) namun sebenarnya semua

skala psikologi harus teruji konstraknya. Skala yang secara isi sudah sesuai

dengan kisi-kisi indicator perilaku tetap perlu ditunjukkan secara empiric

Page 11: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 11/21

10

apakah konstrak yang dibangun dari teori semula memang didukung oleh

data.

11. Kompilasi Final

Format final skala dirakit dalam tampilan yang menarik namun tetap

memudahkan bagi responden untuk membaca dan menjawabnya. Dalam

 bentuk final, berkas skala dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan dan

mungkin pula lembar jawaban yang terpisah. Ukuran kertas yang digunakan

 perlu juga mempertimbangkan usia responden jangan sampai memakai

huruf berukuran terlalu kecil sehingga responden yang agak lanjut usia

kesulitan membacanya.

E.  Bimbingan dan konseling karir

Pengertian BK Karir

Ditinjau dari sisi sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar

 pada istilah vocational guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank

Parson dalam buku Choosing a Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia

(2012). Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha

membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan,

termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan

untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya terjadi perubahan

 pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model karir (career).

Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model okupasional lebih

menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan

 pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan

 penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula

menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang

lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan

semacamnya mulai turut dipertimbangkan.

Bimbingan dan konseling karir berhubungan erat dengan pendidikan

karir (career education), seperti dikemukakan Calhoun dan Finch (1976) bahwa

Page 12: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 12/21

11

 program pendidikan karir di memiliki tahapan berupa kesadaran karir,

eksplorasi karir, dan persiapan karir.

Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja

dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu

memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya dan minatnya.

Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam

dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang

senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir itu

untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir merupakan

salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada saat ini, bimbingan karir

mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah

SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan SMA atau

SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang tidak

dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang

 baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan

 bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akanmengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung

terjun di dunia pekerjaan.

Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu

 proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan

gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada

dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan

menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam

dunia kerja.

Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah

kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan

mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya.

Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa

Page 13: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 13/21

12

mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya

serta mengenal jabatan karier yang ada.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat

diperoleh pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang

diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan

menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan

kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal

sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan

memberi kepuasan dan kelayakan.

Tujuan BK Karir

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1989), tujuan pelaksanaan Bimbingan Karir di

Sekolah adalah agar siswa dapat:

1.  meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self concept),

2. 

meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja,

3. 

mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan

lapangan kerja dalam persiapan memasukinya,

4.  meningkatkan ketrampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan

tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja,

5.  menguasai ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama

kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa dan lain sebagainya.

International Labour Office (2010) merumuskan bahwa kegiatan layanan

 bimbingan dan konseling karir terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi

 para siswa agar dapat menghadapi masa depan karir mereka yaitu:

1.  kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri,

2.  kesadaran akan kesempatan bekerja,

3.   pembuatan keputusan pendidikan dan karir,

4. 

 pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja.

Page 14: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 14/21

13

Sedangkan menurut Bimo Walgito (2010), tujuan bimbingan karir tersebut

membantu para siswa agar:

1. 

Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan

dengan potensi yang ada dalam dirinya.

2.  Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam

masyarakat.

3.  Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan potensi

yang ada pada dirinya.

4. 

Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar untuk

mengatasi hambatan tersebut.

5.  Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan

kehidupan yang sesuai atau serasi.

Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri,

memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui

dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk

 pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu

 pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.. dan

apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan

itu.

Prinsip Bimbingan karir

Prinsip-prinsip bimbingan karir meliputi :

1. 

Pemilihan karir lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa.

2.  Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri.

Individu harus memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya.

3.  Bimbingan karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri.

4.  Bimbingan karir membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam

masyarakat.

Page 15: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 15/21

14

5. 

Dalam bimbingan karir termasuk pula pemberian informasi, keterangan

mengenai latihan atau pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh

 pengetahuan, berbagai keterampilan dan pola tingkah laku yang

diperlukan untuk suatu pekerjaan.

6.  Bimbingan karir merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh para

konselor dalam memberikan rangsangan dan bantuan perencanaan karir,

membuat keputusan dan penyesuaian karir.

Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip

Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan

administrator Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program

Bimbingan Karier di Sekolah. Prinsip bimbingan karir di sekolah :

1.  Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk

mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.

2.  Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup

memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan

sosial dan perencanaan karier.

3.  Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang

hubungan antara pendidikan dengan kariernya.

4.  Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki

 pengalaman yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.

5.  Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang

 pendidikan siswa.

6.  Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan

dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi

masyarakat.

Page 16: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 16/21

15

F.  Pengembangan skala psikologi karir

Berikut contoh pengembangan skala psikologi bidang karir :

Minat wirausaha

Minat wirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk

 bekerja keras atau berkemauan keras dengan adanya pemusatan perhatian

untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan

resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang

dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya. Minat wirausaha

tersebut tidak hanya keinginan dari dalam diri saja tetapi harus melihat ke

depan dalam potensi mendirikan usaha.

Kisi-Kisi Minat Wirausaha

variable aspek indikator No item

Total

+ -

Minat

wirausaha

Sikap umum

terhadap

aktivitas

Perasaan

setuju tidak

setuju

dengan

wirausaha

1,9, 32 17, 33,

40

6

Sikap positif

negatif

terhadap

wirausaha

2, 10, 31 18, 34,

41

6

Kesadaran

spesifik

untuk

menyukai

aktifitas

Memutuskan

menyukai

tidak

menyukai

terhadap

3, 11, 30 19,35,

42

6

Page 17: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 17/21

16

sebuah

wirausaha

Merasa

senang

dengan

aktivitas

Perasaan

senang atau

tidak senang

terhadap

sebuah

kegiatan

wirausaha

4, 12, 29 20, 36,

43

6

Aktivitas

tersebut

mempunyai

arti atau

 penting bagi

individu

Menjalankan

kegiatan

yang

mempunyai

nilai

5, 13, 28 21, 36,

44

6

Adanya

minat

instristik

dalam isi

Ketertarikan

terhadap

 bidang usaha

6, 14, 27 22, 37,

45

6

Keinginan

untuk

menjalankan

sebuah

usaha

7, 15, 26 23, 38,

46

6

Berpartisipasi

dalam

aktivitas

Mengikuti

kegiatan

yang

 berkaitan

dengan

wirausaha

8, 16, 25 24, 39,

47

6

Page 18: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 18/21

17

Petunjuk Pengisian Skala

Para siswa diminta untuk menjawab semua penyataan yang diberikan.

Setelah membaca setiap kalimat, berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang

saudara anggap paling sesuai dengan keadaan diri anda. Ada 4 alternatif jawaban

yang dapat saudara pilih, yaitu:

SS Sangat sesuai

S Sesuai

TS Tidak sesuai

STS Sangat tidak sesuai

Apabila saudara ingin mengganti jawaban, tetapi sudah terlanjur memberi tanda cek

maka tanda cek pada jawaban lama berilah tanda sama dengan (=), setelah itu

 berikan tanda cek (√) pada jawaban yang anda inginkan. Tidak ada jawaban benar

atau salah.

Contoh:

Apabila pernyataan di bawah ini sangat sesuai dengan keadaan anda maka berilah

tanda cek (√) pada pilihan pernyataan Sangat Sesuai (SS).

No  Pernyataan Jawaban 

SS  S  TS  STS 

1.Masalah membuat saya menjadi seorang yang

dewasa√ 

No  Pernyataan Jawaban 

SS  S  TS  STS 

1.

Pendapat orang lain dapat membantu

mengembangkan bidang wirausaha yang

dijalankan

2.Bekerjasama dengan pihak lain dapat

mengembangkan usaha

3.Wirausahawan mempunyai kreatifitas tinggi

untuk menghasilkan produk

Page 19: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 19/21

18

4.Penghasilan sebagai seorang wirausaha

dibawah dari penghasilan PNS

5.Sebuah usaha akan mencemari lingkungansekitar

6.Wirausahawan mudah terpengaruh oleh ajakan

orang lain

7.Pekerjan wirausahawan dapat mengatasi

kemiskinan

8.Pekerjaan wirausahawan dapat mencukupi

kebutuhan setiap hari

9.Pekerjaan wirausahawan dapat mengurangi

tingkat pengangguran

10.Pekerjaan menjadi wirausahawan merupakan

 pekerjaan yang kurang layak

Page 20: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 20/21

19

BAB III KESIMPULAN

Skala psikologi adalah suatu instrument yang berupa pertanyaan atau

 pernyataan dan digunakan untuk mengukur serta mengidentifikasi atribut

 psikologis responden. Skala adalah salah satu instrument non tes yang digunakan

konselor untuk mengidentifkasi kebutuhan peserta didik. Bidang layanan

 bimbingan dan konseling salah satunya adalah bimbingan dan konseling pribadi

sosial. Bimbingan karir merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa

agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya.

Tujuan dari pemberian bimbingan karir berupa meningkatkan

 pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self concept), meningkatkan

 pengetahuannya tentang dunia kerja, mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri

dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya,

meningkatkan ketrampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tenntang

 jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja, menguasai

ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama kemampuan

 berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa dan lain sebagainya.

Dari tujuan tersebut di atas diharapkan dapat menjadi acuan bagi seorang

konselor dalam mengembangkan skala psikologis pribadi sosial yang dapat

membatu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, khususnya kebutuhan karir.

Skala psikologis pada khususnya membantu seorang konselor untuk dapat

memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sedangkan secara

umumnya pengembangan skala psikologi ini akan membantu pengembangan

keilmuan bimbingan dan konseling dalam sumber dan literatur instrument non tes

Diharapkan dengan adanya pengembangan skala psikologi ini, akan

membantu menambah sumber dan literatur untuk mengembangkan instrument non

tes berupa skala psikologi yang lain atau digunakan sebagai acuan penelitian

selanjutnya.

Page 21: Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

7/26/2019 Makalah Pengembangan Skala Psikologi Bidang Karir

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengembangan-skala-psikologi-bidang-karir 21/21

20

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi Dua). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Damayanti, Nidya. (2012). Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling.

Yogyakarta: Araska.

Prayitno. (1987). Profesional Konseling dan Pendidikan Konselor. Padang: FIP

IKIP.

Sukardi, Dewa Ketut & Nila Kusmawati. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling

di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutirna. (2013). Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Non Formal dan

Informal. Yogyakarta: Andi Offset.

widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/2_-_skala_psikologi.pdf diakses pada tanggal 15

Maret 2016 pukul 15.00 WIB

Winkel, W. S. (2013). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Gramedia.

Yusuf, S. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu & A. Juntika Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya