Makalah Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

download Makalah Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

If you can't read please download the document

description

Pembelajaran Jasmani dan Olahraga pada Pendidikan Anak Usia Dini

Transcript of Makalah Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Pendidikan Olahraga Bagi Anak Usia Dini

Melalui Pengembangan Aktivitas Ritmik

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Dosen Pengampu

Drs. H. Mamad Widya, M.Pd

disusun oleh:

Ana AgustinaNIM 0802674

Lina Riska. S.FNIM 0805562

MirawatiNIM 0804666

Ria TrianawatiNIM 0803191

PRODI PGPAUD

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pendidikan Olahraga bagi Anak Usia Dini Melalui Pengembangan Aktivitas Ritmik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Bagi orang dewasa, olah raga bukan lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang serius dan kompetitif. Namun bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul. Dalam permainan olahraga, anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar mengembangkan diri setiap waktu. Hal-hal yang berkaitan dengan permainan olahraga bagi anak usia dini akan diulas dalam makalah ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu adanya saran dan kritik yang membangun sangat kami nantikan.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 27 April 2009

Penulis

DAFTAR ISI

hal

KATA PENGANTAR....

i

DAFTAR ISI...

i

BAB I PENDAHULUAN

Rasional..

Pentingnya Olahraga bagi Anak Usia Dini.

Hakikat Anak Usia Dini..

BAB II KONSEP PENDIDIKAN OLAHRAGA BAGI AUD

2.1 Pengertian Jasmani dan Olahraga....

2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

2.3 Fungsi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

2.4 Ruang Lingkup.

BAB III KONSEP PENGEMBANGAN AKTIVITAS RITMIK

3.1 Pengertian Aktivitas Ritmik..

3.2 Unsur-unsur Aktivitas Ritmik...

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan...

4.2 Saran.

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

Rasional

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.

Dengan Pendidikan Jasmani anak akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.

Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Pentingnya Olahraga bagi Anak Usia Dini

Olah raga sangat dibutuhkan oleh anak usia dini. Pada dasarnya bagi orang dewasa, olah raga bukan lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang serius dan kompetitif. Namun bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul.

Dalam permainan olahraga, anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar mengembangkan diri setiap waktu.

Aktivitas olahraga dapat membantu anak mengembangkan kecerdasan kinestetiknya, sehingga ketika anak mencapai perkembangan kecerdasan tersebut secara maksimal maka kecerdasan-kecerdasan yang lain pun akan ikut terkembangkan secara optimal.

Hakikat Anak Usia Dini

Pada dasarnya Anak merupakan:

Titipan dan amanat dari Tuhan YMEIndividu yang sedang dalam proses tumbuh kembang dengan sangat pesatMemiliki sejumlah potensi dan kemampuanUnik, tetapi secara universal juga memiliki kecenderungan perilaku sesuai dengan usianya

Terdapat beberapa karakteristik Anak Usia Dini, antara lain:

Pebelajar aktif dan banyak belajar dari pengalaman langsungEnergikEgosentrisMemiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan antusias terhadap banyak halBerjiwa petualang dan senang bereksplorasiBerpeilaku relatif spontanSenang dan kaya akan imajinasiDaya perhatian yang masih pendekMudah frustasiKurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu

BAB II

KONSEP PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

BAGI ANAK USIA DINI

Pengertian

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga, dapat:

Meningkatkan kemampuan meraih prestasi akademik.Membangun generasi masa depan yang mampu untuk melakukan kerja keras yang efektif dan bermanfaat.Membantu kondisi fisik dan menghindarkannya dari hal-hal yang mengganggu kesehatan.Menumbuhkan ketabahan dan menguatkan tekad.Membantu belajar merasakan sukses dan kemenangan, mengantisipasi kekalahan, serta berusaha mewujudkan kemenangan.Membantu mengatasi kesulitan dan tegar dalam menghadapi kesulitan.Membantu mengatasi rasa takut dan gelisah.Membantu mencegah pertumbuhan yang tidak normal.

Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmaniMembangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agamaMenumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan JasmaniMengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmaniMengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education)Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmaniMengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lainMengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehatMampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

Fungsi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Aspek Organik

Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilanMeningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok ototMeningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lamaMeningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lamaMeningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.

Aspek Neuromuskuler

Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan ototMengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap/mencongklang, bergulir, dan menarikMengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti; mengayun, melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti; memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoliMengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahanMengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tennis, beladiri dan lain sebagainyaMengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki, berkemah, berenang dan lainnya.

Aspek Perseptual

Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyaratMengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinyaMengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kakiMengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu; kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamisMengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau menendangMengembangkan lateralitas (laterality), yaitu; kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiriMengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.

Aspek Kognitif

Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusanMeningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etikaMengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasiMeningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan aktivitas jasmaniMenghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinyaMeningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan.

Aspek Sosial

Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana beradaMengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompokBelajar berkomunikasi dengan orang lainMengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompokMengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakatMengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakatMengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positifBelajar menggunakan waktu luang yang konstruktifMengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.

Aspek Emosional

mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmanimengembangkan reaksi yang positif sebagai penontonmelepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepatmemberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitasmenghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.

2.4 Ruang Lingkup

Permainan dan olahraga:

Permainan dan olahraga terdiri dari berbagai jenis permainan dan olahraga baik terstruktur maupun tidak yang dilakukan secara perorangan maupun beregu. Dalam aktivitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan yang relevan dan sistem nilai seperti; kerjasama, sportivitas, jujur, berfikir kritis, dan patuh pada peraturan yang berlaku.

Aktivitas Pengembangan:

Aktivitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan komponen kebugaran jasmani. Dalam aktivitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti; kekuatan, daya tahan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh, bentuk latihan yang dilakukan dalam aktivitas ini misalnya; pull-up, sit-up, back-up, push-up, squat-jump dan lain-lain.

Aktivitas senam:

Aktivitas senam berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan ketangkasan seperti, senam lantai, senam alat dan aktivitas fisik lainnya yang bertujuan untuk melatih keberanian, kapasitas diri, dan pengembangan aspek pengetahuan yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Aktivitas Ritmik:

Aktivitas ritmik berisi tentang hubungan gerak dengan irama dan juga pengembangan aspek pengetahuan yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajarannya memfokuskan pada kesesuaian atau keterpaduan antara gerak dan irama.

Akuatik (Aktivitas Air):

Akuatik (aktivitas air) berisi tentang kegiatan di air, seperti; permainan air, gaya-gaya renang, dan keselamatan di air, serta pengembangan aspek pengetahuan yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pendidikan Luar Kelas (Outdoor Education)

Aktivitas Luar Sekolah berisi tentang kegiatan di luar kelas/sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti; bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian/nelayan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan (mendaki gunung, menelusuri sungai, cano dan lainnya), serta pengembangan aspek pengetahuan yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

BAB III

KONSEP PENGEMBANGAN AKTIVITAS RITMIK

BAGI ANAK USIA DINI

3.1 Pengertian Aktivitas Ritmik

Aktivitas ritmik merupakan kegiatan yang meningkatkan kepekaan anak terhadap irama yang disinergikan dengan gerakan

Aktivitas ritmik atau kegiatan berirama dapat memberikan sumbangan kepada semua pengembangan kegiatan di satuan pendidikan anak usia dini meskipun aktivitas ritmik hanya merupakan sebagian dari metode pengembangan fisik anak.

Dengan membiarkan anak bergerak dengan aktif, merasakan dan merespon, menciptakan serta mengekspresikan diri melalui aktivitas gerak berirama akan menumbuhkan daya kreatif pada anak yang pada gilirannya anak akan menemukan dirinya melalui aktualisasi diri

3.2 Unsur-unsur Aktivitas Ritmik

Menurut Bambang Sujiono dkk, terdapat unsur-unsur aktivitas ritmik antara lain:

Gerakan

Gerakan didefinisikan sebagai perubahan posisi atau perubahan sikap dari satu posisi.

Pada saat seseorang berpindah dari satu posisi ke posisi lain itu melewati suatu gerak penghubung, apakah melangkah, melompat, berjinjit dan lain sebagainya.

Sebenarnya dalam mengikuti gerakan, seorang anak tidak langsung berpikir tentang posisi demi posisi, tetapi memperhatikan gerak itu sebagai gerak menyeluruh.

Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi penata gerak bagi anak TK, maka sebagai langkah pertama dapat kita perhatikan sikap gerak manusia di sekitar kita, seperti sikap dan gerak seorang petani, bagaimana sikap dan gerak seorang yang sedang marah, sedih dan gembira

Gerakan-gerakan itu dapat kita modifikasi untuk diperindah dan diperkuat ungkapannya dengan menambah gerak tertentu.

Susunan gerak tersebut akan menjadi suatu tarian yang indah apabila diiukuti dengan irama musik.

Irama

Irama adalah suatu keadaan gerak, bunyi yang teratur. Sebagai contoh irama jantung, pernafasan, bumi mengitari matahari. Dalam seni musik irama adalah serangkaian bunyi berdasarkan panjang dan pendeknya nada tertentu, yang dapat menciptakan keindahan. Irama adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan karena dengan irama hidup kita akan lebih menarik dan dinamis

Semua anak memiliki rasa irama berdasarkan pada keadaan fisiologis dan psikologisnya

Terdapat macam-macam Gerak Berirama Menurut Sumantri dkk, antara lain:

Irama Kreatif, yang meliputi irama bebas dan ekspresif, irama teridentifikasi, dan irama dramatisasi.Dalam irama bebas dan ekspresif anak-anak bergerak saat mereka termotivasi untuk bergerak, menghasilkan gerakan yang tidak beraturanDalam irama teridentifikasi anak bergerak berdasarkan identitas tertentu (menirukan gerakan sesuatu) ketika irama dimainkan.Dalam irama dramatisasi anak bergerak berdasarkan cerita atau situasi tertentuIrama Gerak Dasar. Berpusat pada keterampilan gerak dasar, yang sebagian besar terdiri dari jenis gerakan lokomotor dan non lokomotor.Mengulang dan Meniru Irama Ketukan. Pola ketukanini biasanya dihasilkan oleh alat musik atau tepukan.Gerak dan Lagu. Gerak dan lagu biasanya gerakan yang dilakukan anak berdasrkan syair lagu yang biasanya dinyanyikan oleh anak secara bersama-sama.Tarian Rakyat. Tarian tradisional baik nasional maupun daerah yang dimodifikasi berdasarkan usia TK

Pendekatan Gerakan Berirama

Pendekatan dalam kegiatan gerak berirama harus menekankan pada metodologi yang kreatif dan fleksibel yang menempatkan proses gerakan dan ekspresi diri terhadap irama lebih penting daripada pola gerakan yang dihasilkan.

Prosedur Pengajaran Umum. Fungsi guru sebagai perantara gerakan/model, setelah banyak variasi gerakan, maka selanjutnya memperhalus gerakan. Dalam rangka menampilkan tarian sederhana dengan mudah, pertama kali anak harus terbiasa dalam menggunakan keterampilan dasar untuk bergerak dengan irama

Cara Memproduksi Suara Berirama dan Contoh- contoh Gerak Berirama

Menggunakan alat musik, seperti drum, piano, gitar dsb.Contok Kegiatan Gerak Berirama; lagu cicak-cicak di dinding, lagu menanam jagung, lagu aku seorang kapiten

Kreativitas

Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.

Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.

Dalam upaya mendorong kreativitas anak, mereka dapat dihadapkan pada suatu kemandirian agar mereka melihat, mendengar, merasakan, dan berpikir, berkreasi dengan perasaannya kemudian mereka dapat mengeksplorasi ide-ide yang berbentuk ekspresi gerak yang unik dan orisinil.

Dalam mendorong proses kreatif anak usia dini dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

Menghadapkan anak-anak dengan sesuatu yang dipikirkan Memberi alternatif pilihan, memberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan pendapat atau ide. Memupuk dan mengembangkan kreativitas anak, diantaranya:Doronglah anak-anak pada saat mereka bergerak untuk membebaskan mengekspresikan gerakannyaMulailah dengan tanya jawab untuk memacu dan memicu gagasan mereka dengan hal yang wajarTelusuri dunia anak, janganlah membawa mereka ke alam kedewasaan.Bantulah anak-anak untuk melihat, mendengar, merasakan gerak sehingga diharapkan daya cipta akan tampak nyata.Bantulah anak-anak untuk mengekspresikan keinginannya, dan jangan sekali-sekali mencemoohkan atau mentertawakannya.Bantulah mereka untuk mencari dan memperkaya pengalaman-pengalaman mereka sendiri dengan cara tidak terlampau membatasi atau selalu mencegahnya.Bantulah anak-anak dalam membuat suatu pilihan atau mengambil keputusanBentuklah rasa hormat diri mereka, jangan biarkan mereka selalu tergantung pada orang lainUkurlah dan catatlah kemajuan perkembangananya

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Salah satu lingkup pendidikan jasmani dan olahraga bagi anak usia dini adalah dengan mengembangkan program aktivitas ritmik. Aktivitas ritmik atau kegiatan berirama dapat memberikan sumbangan kepada semua pengembangan kegiatan di satuan pendidikan anak usia dini meskipun aktivitas ritmik hanya merupakan sebagian dari metode pengembangan fisik anak.

Dengan membiarkan anak bergerak dengan aktif, merasakan dan merespon, menciptakan serta mengekspresikan diri melalui aktivitas gerak berirama akan menumbuhkan daya kreatif pada anak yang pada gilirannya anak akan menemukan dirinya melalui aktualisasi diri.

4.2 Saran

Pendidikan jasmani dan olahraga bagi anak usia dini pada hakikatnya bukanlah suatu kegiatan yang bersifat kompetitif. Sebagai pendidik anak usia dini hendaknya dapat menyajikan pendidikan jasmani dan olahraga dalam bentuk yang aman dan menyenangkan, misalnya melalui jenis-jenis permainan yang disukai olah anak.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock, Jhon. (2007). Perkembangan Anak (Child Development, eleven edition). Jakarta: Erlangga.

Yusuf, Syamsu. (2000). Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: C.V Rosda Karya

http://bugarbersama.blogspot.com/2009/02/pentingnya-olah-raga-bagi-wanita-dan.anak.html

Budiana, D. Pengembangan Aspek Motorik Melalui Aktivitas Ritmik.

http://tieneke.multiply.com/journal/item/69/Meningkatkan_Kecerdasan_Anak_dengan_Olahraga

file:///E:/ArtikelChildren.php.htm (olahraga dapat mengembangkan kecerdasan anak).

http://www.pbprimaciptautama.blogspot.com/2007/06/falsafah-pendidikan-jasmani.html