MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan...

19
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NIKAH Disusun Oleh : Jauhar Latifah (1705045066) PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2017

Transcript of MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan...

Page 1: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NIKAH

Disusun Oleh :

Jauhar Latifah (1705045066)

PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2017

Page 2: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

ii

Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah tentang nikah tepat pada waktunya.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang nikah ini dapat

memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Samarinda, Oktober 2017

Penyusun

Page 3: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

iii

Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

C. Tujuan ......................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Pernikahan ................................................................. 3

B. Syarat-Syarat dan Rukun Nikah .................................................. 4

C. Tujuan Pernikahan dalam Islam .................................................. 9

D. Prosesi Pernikahan Menurut Islam di Indonesia ......................... 10

E. Bagaimana Islam Mengarahkan Pergaulan Remaja .................... 11

F. Bahaya Zina dan Dampaknya ..................................................... 12

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

B. Kritik dan Saran ...................................................................................... 14

Daftar Pustaka .................................................................................................. 15

Page 4: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah swt. telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, ada

lelaki dan ada perempuan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang

biak yang bertujuan untuk generasi atau melanjutkan keturunan. Oleh Allah

swt. manusia diberikan karunia berupa pernikahan untuk memasuki jenjang

hidup baru yang bertujuan untuk melanjutkan dan melestarikan generasinya.

Untuk merealisasikan terjadinya kesatuan dari dua sifat tersebut menjadi

sebuah hubungan yang benar-benar manusiawi, maka Islam telah datang

dengan membawa ajaran pernikahan yang sesuai dengan syariat-Nya. Islam

mejadikan lembaga pernikahan itu pulan akan lahir keturunan secara

terhormat, maka adalah satu hal yang wajar pernikahan dikatakan sebagai

suatu peristiwa dan sangat diharapkan oleh mereka yang ingin menjaga

kesucian fitrah.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari ketergantungan

dengan orang lain. Menurut Ibnu Khaldun, manusia itu (pasti) dilahirkan di

tengah-tengah masyaratakat, dan tidak mungkin hidup kecuali di tengah-

tengah mereka pula. Manusia memiliki naluri untuk hidup bersama dan

melestarikan keturunannya. Ini diwujudkan dengan pernikahan. Pernikahan

yang menjadi anjuran Allah swt. dan Rasul-Nya ini merupakan akad yang

sangat kuat atau mitssqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan

melaksanakannya merupakan ibadah. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisa‟ /

4 : 3,

الخفتوان ا اماطاباليتمىت نلكفانكح اءم وربعوثلثمثنالن

احدة خفتفان اف اادنذل ايمانكاوماملكتالتعدل ل ﴿التع ٣﴾

“Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak)

perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan

Page 5: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

2

(lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir

tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja atau hamba

sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar

kamu tidak berbuat zalim.

B. Rumusan Masalah

1. Apa defini dari pernikahan?

2. Apa saja syarat dan rukun nikah?

3. Apa tujuan pernikahan dalam Islam?

4. Bagaimana prosesi pernikahan menurut Islam di Indonesia?

5. Bagaimana Islam mengarahkan pergaulan remaja?

6. Bagaimana bahaya zina serta dampaknya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui defini pernikahan.

2. Untuk mengetahui syarat dan rukun nikah.

3. Untuk mengetahui tujuan pernikahan dalam Islam.

4. Untuk mengetahui prosesi pernikahan menurut Islam.

5. Untuk mengetahui cara Islam mengarahkan pergaulan remaja.

6. Untuk mengetahui bahaya zina serta dampaknya.

Page 6: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pernikahan

Nikah (kawin) menurut arti asli ialah hubungan seksual tetapi menurut

arti majazi (mathaporic) atau arti hukum ialah akad (perjanjian) yang

menjadikan halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang pria

dengan seorang wanita.

Perkawinan atau pernikahan dalam literatur fiqih berbahasa Arab disebut

dengan dua kata, yaitu nikah ( نكاح ) dan zawaj ( زواج ). Kedua kata ini yang

terpakai dalam kehidupan sehari-hari orang Arab dan banyak terdapat dalam

Al-Qur‟an dan hadist Nabi. Kata na-ka-ha yang artinya kawin banyak

terdapat dalam Al-Qur‟an, seperti dalam Surah An-Nisa‟ ayat 3 :

خفتوان ا اماطاباليتمىالت نلكفانكح اءم وربعوثلثمثنالن

احدة خفتفان اف ...التعدل

Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak)

perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan

(lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir

tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja . . .

Demikian pula banyak terdapat kata za-wa-ja dalam Al-Qur‟an dalam arti

kawin pada Surah Al-Ahzab ayat 37 :

ازوجنكهافلماقض نللكزيدمناوطر منيعليك ادعياازواجفحرجالم

م ...ى

Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya

(menceraikan-nya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak

Page 7: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

4

ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak

angkat mereka . . .

Secara arti kata nikah berarti “bergabung” ( ضم ), “hubungan kelamin”

) ”dan juga berarti “akad (وطء) عد ). Menurut bahasa Indonesia, kata nikah

berarti berkumpul atau bersatu. Menurut istilah syarak, nikah itu berarti

melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang

laki-laki dan seorang perempuan yang bertujuan untuk menghalalkan

hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka rela demi terwujudnya

keluarga bahagia yang di ridhoi oleh Allah swt.

Nikah adalah fitrah yang berarti sifat asal dan pembawaan manusia

sebagai makhluk Allah swt. Setiap manusia yang sudah dewasa dan sehat

jasmani dan rohaninya pasti membutuhkan teman hidup yang berlawanan

jenis kelaminnya. Teman hidup yang dapat memenuhi kebutuhan biologis,

yang dapat mencintai dan dicintai, yang dapat mengasihi dan dikasihi, serta

yang dapat bekerja sama untuk mewujudkan ketentraman, kedamaian, dan

kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.

Nikah termasuk perbuatan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad

saw. Atau sunnah Rasul. Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda :

Dari Anas bin Malik ra., bahwasanya Nabi saw. memuji Allah swt. dan

menyanjung-Nya.

“Akan tetapi aku shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita,

barang siapa yang tidak suka perbuatanku, maka bukanlah dia dari

golonganku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan,

perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

B. Syarat-Syarat dan Rukun Nikah

Page 8: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

5

Rukun dan syarat menentukan suatu perbuatan hukum, terutama yang

menyangkut dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum.

Kedua kata tersebut mengandung arti yang sama dalam hal bahwa keduanya

merupakan sesuatu yang harus diadakan. Dalam arti perkawinan tidak sah

bila keduanya tidak ada atau tidak lengkap. Keduanya mengandung arti yang

berbeda dari segi bahwa rukun itu adalah sesuatu yang berada di dalam

hakikat dan merupakan bagian atau unsur yang mewujudkannya, sedangkan

syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya.

1. Syarat-Syarat Nikah

Ulama Hanafiyah melihat perkawinan itu dari segi ikatan yang

berlaku antara pihak-pihak yang melaksungkan perkawinan itu. Oleh

karena itu, yang menjadi rukun perkawinan oleh golongan ini akad nikah

yang dilakukan oleh dua pihak yang melangsungkan perkawinan,

sedangkan yang lainnya seperti kehadiran saksi dan mahar

dikelompokkan kepada syarat itu kepada :

a. Syuruth Al-In‟iqad, yaitu syarat yang menentukan terlaksananya

suatu akad perkawinan. Karena kelangsungan perkawinan tergantung

pada akad, maka syarat di sini adalah syarat yang harus dipenuhi

karena ia berkenaan dengan akad itu sendiri. Bila syarat-syarat itu

tertinggal, maka akad perkawinan disepakati batalnya. Umpamanya,

pihak-pihak yang melakukan akad adalah orang yang memiliki

kemampuan untuk bertindak hukum.

b. Syuruth Al-Shihhah, yaitu sesuatu yang keberadaannya menentukan

dalam perkawinan. Syarat tersebut harus dipenuhi untuk dapat

menimbulkan akibat hukum, dalam arti bila syarat tersebut tidak

terpenuhi, maka perkawinan itu tidak sah; seperti adanya mahar

dalam setiap perkawinan.

c. Syuruth An-Nufuz, yaitu syarat yang menentukan kelangsungan

suatu perkawinan. Akibat hukum setelah berlangsung dan sahnya

perkawinan tergantung kepada adanya syarat-syarat itu tidak

terpenuhi menyebabkan fasad-nya perkawinan, seperti wali yang

Page 9: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

6

melangsungkan akad perkawinan adalah seseorang yang berwenang

untuk itu.

d. Syuruth Al-Luzum, yaitu syarat yang menentukan kepastian suatu

perkawinan dalam arti tergantung kepadanya kelanjutan

berlangsung-nya suatu perkawinan sehingga dengan telah

terdapatnya syarat ter-sebut tidak mungkin perkawinan yang sudah

berlangsung itu dibatalkan. Hal ini berarti selama syarat itu belum

terpenuhi perkawinan dapat dibatalkan, seperti suami harus sekufu

dengan istrinya.

2. Rukun Nikah

Unsur pokok suatu perkawinan adalah laki-laki dan perempuan yang

akan kawin, akad perkawinan itu sendiri, wali yang melangsungkan akad

dengan si suami, dua orang saksi menyaksikan telah berlangsungnya

akad perkawinan itu. Berdasarkan pendapat ini rukun perkawinan itu

secara lengkap adalah sebagai berikut :

a. Calon mempelai laki-laki

b. Calon mempelai perempuan

c. Wali dari mempelai perempuan yang akan mengakadkan perkawinan

d. Dua orang saksi

e. Ijab yang dilakukan oleh wali dan qabul yang dilakukan oleh suami

Mahar yang harus ada dalam setiap perkawinan tidak termasuk ke

dalam rukun, karena mahar tersebut tidak mesti disebut dalam akad

perkawinan dan tidak mesti diserahkan pada waktu akad itu berlangsung.

Dengan demikian, mahar itu termasuk ke dalam syarat perkawinan.

UU Perkawinan sama sekal tidak berbicara tentang rukun

perkawinan. UU Perkawinan hanya membicarakan syarat-syarat

perkawinan, yang mana syarat-syarat tersebut lebih banyak berkenaan

dengan unsur-unsur atau rukun perkawinan. KHI secara jelas

membicarakan rukun perkawinan sebagaimana yang terdapat dalam pasal

Page 10: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

7

14, yang keseluruhan rukun tersebut mengikuti fiqih Syafi‟iy dengan

tidak memasukkan mahar dalam rukun.

a. Laki-laki dan perempuan yang kawin

Islam hanya mengakui perkawinan antara laki-laki dan

perempuan dan tidak boleh lain dari itu, seperti sesama laki-laki atau

sesama perempuan, karena ini yang tersebut dalam Al-Qur‟an.

Adapun syarat-syarat yang mesti dipenuhi untuk laki-laki dan

perempuan yang akan kawin ini adalah sebagai berikut :

1) Keduanya jelas identitasnya dan dapat dibedakan dengan yang

lainnya, baik menyangkut nama, jenis kelamin, keberadaan, dan

hal lain yang berkenaan dengan dirinya. Adanya syariat

peminangan yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan hadist Nabi

kiranya merupakan suatu syarat supaya kedua calon pengantin

telah sama-sama tahu mengenal pihak lain, secara baik dan

terbuka.

2) Keduanya sama-sama beragama Islam (tentang kawin beda

agama berbeda lagi penjelasannya).

3) Antara keduanya tidak terlarang melangsungkan perkawinan.

4) Kedua belah pihak telah setuju untuk kawin dan setuju pula

dengan pihak yang akan mengawininya. Tentang izin dan

persetujuan dari kedua pihak yang akan melangsungkan

perkawinan itu dibicarakan panjang lebar dalam kitab-kitab fiqih

dan berbeda pula ulama dalam menetapkannya.

b. Wali dalam perkawinan

Dalam perkawinan wali adalah seseorang yang bertindak atas

nama mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. Akad nikah

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak laki-laki yan dilakukan oleh

mempelai laki-laki itu sendiri dan pihak perempuan yang dilakukan

oleh walinya.

Page 11: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

8

Keberadaan seorang wali dalam akad nikah adalah suatu yang

mesti dan tidak sah akan perkawinan yang tidak dilakukan oleh wali.

Dalam akad perkawinan itu sendiri wali dapat berkedudukan sebagai

orang yang bertindak atas nama mempelai perempuan dan dapat pula

sebagai orang yang dimintai persetujuannya untuk kelangsungan

perkawinan tersebut.

Yang berhak menempati kedudukan wali itu ada tiga kelompok,

pertama wali nasab, yaitu wali berhubungan tali kekeluargaan

dengan perempuan yang akan kawin. Kedua wali mu‟thiq, yaitu

orang yang menjadi wali terhadap perempuan bekas hamba sahaya

yang memerdekakannya. Ketiga wali hakim, yaitu orang yang

menjadi wali dalam kedudukannya sebagai hakim atau penguasa.

Seseorang yang berhak menjadi wali bila memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

1) Telah dewasa dan berakal sehat dalam arti anak kecil atau orang

gila tidak berhak menjadi wali

2) Laki-laki

3) Muslim

4) Orang merdeka

5) Tidak berada dalam pengampuan atau mahjur alaih

6) Berpikiran baik

7) Adil

8) Tidak sedang melakukan ihram, untuk haji atau umrah.

c. Saksi

Akad pernikahan mesti disaksikan oleh dua saksi supaya ada

kepastian hukum dan menghindari timbulnya sanggahan dari pihak-

pihak yang berakad di belakang hari. Saksi dalam pernikahan mesti

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Saksi itu berjumlah paling kurang dua orang

2) Beragama Islam

Page 12: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

9

3) Orang yang merdeka

4) Bersifat adil

5) Dapat mendengar dan melihat

d. Akad nikah

Akad nikah adalah perjanjian yang berlangsung antara dua pihak

yang melangsungkan perkawinan dalam bentuk ijab dan qabul. Ijab

adalah penyerahan dari pihak pertama, sedangkan qabul adalah

penerimaan dari pihak kedua. Ijab dari pihak wali si perempuan

dengan ucapannya “Saya kawinkan anak saya yang bernama . . .

kepadamu dengan mahar . . .”. Qabul adalah penerimaan dari pihak

suami dengan mengucapkan “Saya terima mengawini anak Bapak

yang bernama . . . dengan mahar . . .”

C. Tujuan Pernikahan dalam Islam

Tujuan pernikahan ditinjau dari berbagai sisi, yaitu :

1. Tujuan Fisiologis, yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :

a. Tempat semua anggota keluarga mendapatkan sarana berteduh yang

baik dan nyaman.

b. Tempat semua anggota keluarga mendapatkan konsumsi makan,

minum dan pakaian yang memadai.

c. Tempat suami isteri dapat memenuhi kebutuhan biologisnya.

2. Tujuan Psikologis, yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :

a. Tempat semua anggota keluarga diterima keberadaannya secara

wajar dan apa adanya.

b. Tempat semua anggota keluarga mendapat pengakuan secara wajar

dan nyaman.

c. Tempat semua anggota keluarga mendapat dukungan psikologis bagi

perkembangan jiwanya.

d. Basis pembentukan identitas, citra dan konsep diri para anggota

keluarga.

3. Tujuan Sosiologis, yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :

Page 13: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

10

a. Lingkungan pertama dan terbaik bagi segenap anggota keluarga.

b. Unit sosial terkecil yang menjembatani interaksi positif antara

individu anggota keluarga dengan masyarakat sebagai unit sosial

yang

lebih besar.

4. Tujuan Da‟wah, yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :

a. Menjadi obyek wajib da‟wah pertama bagi sang da‟i.

b. Menjadi prototipe keluarga muslim ideal (bagian dari pesona Islam)

bagi masyarakat muslim dan nonmuslim.

c. Setiap anggota keluarga menjadi partisipan aktif-kontributif dalam

da‟wah.

d. Memberi antibodi/imunitas bagi anggota keluarga dari kebatilan dan

kemaksiatan.

D. Prosesi Pernikahan Menurut Islam di Indonesia

Dari segi agama Islam, syarat sah pernikahan penting sekali terutama

untuk menentukan sejak kapan sepasang pria dan wanita itu dihalalkan

melakukan hubungan seksual sehingga terbebas dari perzinaan. Zina

merupakan perbuatan yang sangat kotor dan dapat merusak kehidupan

manusia. Dalam agama Islam, zina adalah perbuatan dosa besar yang bukan

saja menjadi urusan pribadi yang bersangkutan dengan Tuhan, tetapi

termasuk pelanggran hukum dan wajib memberi sanksi-sanksi terhadap yang

melakukannya. Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam,

maka hukum Islam sangat memengaruhi sikap moral dan kesadaran hukum

masyarakatnya.

Agama Islam menggunakan tradisi perkawinan yang sederhana, dengan

tujuan agar seseorang tidak terjebak atau terjerumus ke dalam perzinaan. Tata

cara yang sederhana itu tampaknya sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1

tahun 1974 pasal 2 ayat 1 yang berbunyi : “Perkawinan adalah sah apabila

dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya”. Dari

pasal tersebut sepertinya memberi peluang-peluang bagi anasir-anasir hukum

Page 14: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

11

adat untuk mengikuti dan bahkan berpadu dengan hukum Islam dalam

perkawinan. Selain itu disebabkan oleh kesadaran masyarakatnya yang

menghendaki demikian. Salah satu tata cara perkawinan adat yang masih

kelihatan sampai saat ini adalah perkawinan yang tidak dicatatkan pada

pejabat

yang berwenang atau disebut nikah siri. Perkawinan ini hanya dilaksanakan

di depan penghulu atau ahli agama dengan memenuhi syariat Islam sehingga

perkawinan ini tidak sampai dicatatkan di kantor yang berwenang untuk itu.

Perkawinan menurut hukum Islam sudah dianggap sah apabila memenuhi

rukun dan syaratnya. Apabila perkawinan tersebut dihubungkan dengan

ketentuan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 2 ayat 2 tentang

perkawinan itu berbunyi : “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku”. Dipertegas dalam Undang-Undang yang

sama pada pasal 7 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Perkawinan hanya

diizinkan bila pihak pria mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita telah

mencapai usia 16 tahun”. Jika masih belum cukup umur, pada pasal 7 atat 2

menjelaskan bahwa “Perkawinan dapat disahkan dengan meminta dispensasi

kepada pengadilan atau pejabat lain yang diminta oleh kedua orang tau pihak

pria atau pihak wanita.

E. Islam dalam Mengerahkan Pergaulan Remaja

Dalam operasional pergaulan Islam ada aturan baku yang mesti mutlak

untuk ditaati adalah :

1. Wajib atas pria dan wanita untuk menundukkan pandangannya, kecuali

empat hal, yaitu bertujuan meminang, belajar-mengajar, pengobatan, dan

proses pengadilan.

2. Menutup aurat secara sempurna, tidak sekedar tutup tapi masih kelihatan

lekuk tubuh dan bentuknya.

3. Larangan bepergian buat wanita tanpa muhrim sejauh perjalanan sehari

semalam.

Page 15: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

12

4. Larangan bertabarruj bagi wanita (bersolek/berdandan untuk

memperlihatkan perhiasan dan kecantikan kepada orang lain) kecuali

untuk suami.

5. Larangan berkhalwat (berdua-duaan antara pria dan wanita di tempat

sepi).

6. Perintah untuk menjauhi tempat-tempat yang subhat, menjurus maksiat.

7. Anjuran untuk menjauhi ikhtilat antara kelompok pria dan kelompok wa-

nita.

8. Hubungan ta‟awun (tolong menolong) pria dan wanita dilakukan dalam

bentuk umum, seperti mu‟amalah.

9. Anjuran segera menikah, bila tidak mampu suruhan berpuasa

dilaksanakan.

10. Anjuran bertawakal, menyerahkan segala permasalahan pada Allah.

11. Islam menyuruh pria dan wanita untuk bertakwa kepada Allah sebagai

kendali internal jiwa seseorang terhadap perbuatan dosa dan maksiat.

F. Bahaya Zina dan Dampaknya

Zina ialah seorang pria bercampur dengan seorang wanita tanpa melalui

akad yang sesuai dengan syar‟i. Zina merupakan kejahatan yang sangat besar

yang memberi kesan amat buruk kepada penzina itu sendiri khususnya dan

kepada seluruh umat umumnya. Di zaman sekarang di mana banyaknya

saluran dan media yang berusaha menyeret kearah perbuatan keji ini, maka

amat perlu untuk setiap orang mengetahui bahaya dan dampak buruk yang

timbul dari dosa zina. Di antara bahaya dan dampak tersebut adalah :

1. Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni

berkurangnya agama si penzina, hilangnya sikap wara‟ (menjaga diri dari

dosa), buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.

2. Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu

hal yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya

bagi wanita.

3. Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.

Page 16: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

13

4. Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.

5. Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian

sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.

6. Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik

di hadapan Allah maupun sesama manusia.

7. Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan

matanya liar dan tidak terkawal.

8. Penzina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak

percaya.

9. Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihirup oleh orang-orang

yang memiliki „qalbun salim‟ (hati yang bersih) melalui mulut atau

badannya.

10. Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para penzina. Apa yang ia

dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diingininya. Ini

adalah kerana, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara

bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya

dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai

jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.

11. Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari yang jelita

di syurga kelak.

12. Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka

kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan

keluarga dan keturunan. Bahkan bisa membawa kepada pertumpahan

darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkaitan

dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan

selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.

13. Zina Menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya

disamping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada

pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.

14. Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti

AIDS, siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.

Page 17: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut bahasa Indonesia, kata nikah berarti berkumpul atau bersatu.

Menurut istilah syarak, nikah itu berarti melakukan suatu akad atau perjanjian

untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang

bertujuan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan

dasar suka rela demi terwujudnya keluarga bahagia yang di ridhoi oleh Allah

swt. Syarat-syarat menikah yaitu syuruth al-in‟iqad, syuruth al-shihhah,

syuruth an-nufuz, dan syuruth al-luzum. Diantaranya rukun-rukun nikah ialah

calon mempelai laki-laki dan perempuan, wali, dua orang saksi, dan ijab

qabul. Tujuan adanya pernikahan ternyata sangat banyak jika ditinjau dari

berbagai sisi. Prosesi atau tata cara pernikahan menurut Islam di Indonesia

antara lain berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 2 ayat 1

dan 2 serta pada pasal 7 ayat 1 dan 2. Dalam mengerahkan pergaulan remaja,

ada banyak perintah, anjuran dan larangan yang ada dalam Islam. Salah

satunya adalah perintah menutup aurat secara sempurna. Zina ternyata sangat

berbahaya dan berdampak buruk bagi kehidupan pelakunya maupun orang-

orang sekitarnya termasuk keluarganya.

B. Kritik dan Saran

Page 18: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

15

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi

pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan

sampaikan kepada saya.

Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan

memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah

khilaf, alfa dan lupa.

Wabillah Taufik Walhidayah

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Daftar Pustaka

Drs. H. Muh. Rifa‟i. Fiqih Islam Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra

Mughniyah, Muhammad Jawad. 2006. Fiqih Lima Madzhab. Jakarta: Lentera

Rasjid, H. Sulaiman. 2008. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Rifa‟i, H. Moh. Fiqih Islam Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra

http://rezkirasyak.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pendidikan-agama-islam.html?

m=1 diakses pada tanggal 27/11/2017 pukul 15.37

https://archieslow.wordpress.com/2011/05/25/bagaimana-islam-mengarahkan-

pergaulan-remaja/ diakses pada tanggal 8/12/2017 pukul 17.55

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pernikahan diakses pada tanggal 8/12/2017 pukul

16.43

Page 19: MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · 2020. 10. 16. · syarat adalah sesuatu yang berada diluarnya dan tidak merupakan unsurnya. 1. Syarat-Syarat Nikah Ulama Hanafiyah melihat perkawinan

16

https://slamalkambangy2.wordpress.com/bahaya-zina-dan-akibat-perzinahan/

diakses pada tanggal 8/12/2017 pukul 20.13