MAKALAH PENDIDIKAN

31
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas petunjuk-Nya, serta berkat rahmat, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kedamaian dan penerangan kepada umatnya Penulis mengucapkan terimakasih kepada ayah dan bunda tercinta yang telah mencurahan segala perhatiannya kepada penulis. Serta kepada kepala sekolah beserta guru guru SMA Negeri 1 Mandau yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini seterusnya kepada sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendukung penulis dalam membuat makalah ini Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya.Untuk itu penulis membutuhkan masukan dari pembaca demi sempurnanya makalah ini Penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi generasi penerus bangsa agar lebih memperhatikan pentingnya pendidikan itu sendiri

Transcript of MAKALAH PENDIDIKAN

Page 1: MAKALAH PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas petunjuk-Nya, serta

berkat rahmat, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini.Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW

yang telah membawa kedamaian dan penerangan kepada umatnya

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ayah dan bunda tercinta yang telah

mencurahan segala perhatiannya kepada penulis. Serta kepada kepala sekolah beserta

guru guru SMA Negeri 1 Mandau yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan makalah ini seterusnya kepada sahabat-sahabat tercinta yang selalu

mendukung penulis dalam membuat makalah ini

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangannya.Untuk itu penulis membutuhkan masukan dari pembaca demi

sempurnanya makalah ini

Penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

khususnya bagi generasi penerus bangsa agar lebih memperhatikan pentingnya

pendidikan itu sendiri

Duri,14 April 2011

Penulis

Page 2: MAKALAH PENDIDIKAN

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI PEMERATAAN

PENDIDIKAN TERHADAP ANAK DALAM SUDUT PANDANG

MASYARAKAT

Penulis :DEWI NURHASANAH PUTRI

Sekolah :SMA NEGERI 1 MANDAU

MENGETAHUI

KEPALA SEKOLAH PEMBIMBING

IRZALDI,SPd ASNAINI,SPd

Page 3: MAKALAH PENDIDIKAN

Daftar Isi

Page 4: MAKALAH PENDIDIKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak merupakan bagian dari warga masyarakat bahkan bangsa ini. Yang tentunya

mempunyai hak yang layak dalam kehidupan ini. Di antaranya adalah pendidikan. Sebagai

salah satu yang perlu diperoleh anak dalam mengarungi kehidupan di hari yang akan datang.

Dalam hal ini dapat memperoleh pendidikan sesuai kebutuhan guna mencapai cita-cita

merupakan dambaan setiap anak bangsa ini. Mereka berusaha untuk dapat memperoleh

kehidupan yang lebih sejahtera sebagai cita-citanya melalui proses pendidikan. Sehingga

wajar kalau orang tua, masyarakat dan pemerintah berusaha memberikan hak anak yang

berupa pendidikan tersebut.

Namun demikian walapun pendidikan dasar telah lama dicanangkan sebagai suatu

kewajiban, yaitu berupa wajar 9 tahun, namun masih banyak jumlah anak yang belum dapat

menikmati hak untuk memperoleh pendidikan tersebut secara optimal. Hal itu berkenaan

dengan mahalnya biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh peserta didik. Permasalahan

ekonomi yang dialami orang tua atau keluarga seringkali menjadi kendala rutin dan rumit

dalam kelangsungan pendidikan.Tidak hanya itu tetapi Hari ini jutaan anak di negeri ini

sedang terpuruk dalam kehidupan yang mengerikan. Terserak di jalan-jalan berdebu sebagai

Page 5: MAKALAH PENDIDIKAN

pengemis, pengamen bahkan mencopet. Terkapar di tenda-tenda pengungsian, di

Palangkaraya, Sumenep, Makassar atau di Medan. Belum terhitung mereka yang menjadi

pekerja paksa di pabrik-pabrik, sejak pabrik sepatu, pabrik tahu atau sampai jermal

penangkapan ikan di tengah laut lepas. Apa yang dialami buruh anak di sana, tidak lebih baik

daripada rekan-rekan mereka di tenda pengungsian maupun di kolong jembatan.

Sesuai dengan tujuan Negara Republik Indonesia yang tercermin dalam alinea

keempat Pembukaan UUD 1945,bahwa pemerintah Negara Indonesia berkewajiban antara

lain mencerdaskan kehidupan bangsa,maka pasal 31 ayat 1 menetapkan tiap-tiap warga

Negara berhak mendapatkan pengajaran.Dengan demikian,UUD 1945 mewajibkan

pemerintah mengusahakan dan menyelenggaraka satu sistem pengajaran nasional yang diatur

dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 2.Untuk mewujudkan hal itu pemerintah telah melakukan

berbagai upaya diantaranya memberikan hak memperoleh pendidikan bagi anak tersebut.

Oleh pemerintah telah diberikan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Namun dana

BOS tersebut ternyata juga tidak dapat menjangkau seluruh operasional proses pendidikan

dan pengajaran, sehingga orang tua juga harus masih banyak berperan dalam pendidikan.

Terlebih berkenaan dengan biaya di luar operasional yang harus dikelola oleh lembaga

pendidikan. Trasportasi, seragam, buku pelajaran dan lain-lainnya merupakan komponen

yang harus banyak ditanggung oleh orang tua secara maksimal.

Maka dari itu upaya diatas belum cukup,sampai saat ini pemerintah masih melakukan

berbagai upaya agar hak-hak anak dalam pendidikan dapat terpenuhi secara optimal,dan

permasalahan ini perlu dikaji lebih dalam lagi

Page 6: MAKALAH PENDIDIKAN

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah kondisi pendidikan anak Indonesia saat ini?

2. Kendala apa yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak merata?

3. Upaya apakah yang harus dilakukan pemerintah dalam pemerataan pendidikan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui upaya-upaya pemerintah

dalam menjalankan hak pendidikan terhadap anak,pemerataan pendidikan dan manfaat

pendidikan tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini dapat dijadikan masukan untuk pembacanya dan juga

kepada pemerintah agar pendidikan di Indonesia lebih di mantapkan lagi . Yang paling

utama kepada generasi muda agar dapat memahami arti pentingnya pendidikan

Page 7: MAKALAH PENDIDIKAN

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Arti Penting Pendidikan

PENDIDIKAN merupakan hal yang sangat fundamental dalam meningkatkan

kualitas kehidupan dan merupakan faktor penentu perkembangan sosial dan ekonomi sosial

yang lebih baik. Tidak itu saja, pendidikan merupakan sarana yang paling strategis untuk

mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa. Saat ini pemerintah sangat memperhatikan

segala aspek pendidikan yang ada untuk dikembangkankan kembali agar pendidikan di

Indonesia menjadi yang terdepan dalam pembangunan. Bentuk perhatian ini khususnya

tercermin dengan peningkatan anggaran yang dialokasikan bagi pendidikan sampai

penyempurnaan berbagai regulasi yang berlaku untuk memajukan dunia pendidikan ini.

Menurut pendapat lain adalah sebagai berikut:

Banyak golongan menyebutkan arti dari pendidikan. Dan inilah berbagai ungkapan

dari golongan-golongan itu.

Golongan I

Pendidikan adalah proses belajar mengajar antara pengajar dengan yang diajar untuk

mendapatkan suatu pengetahuan yang diharapkan dan akan menjadi sebuah bekal untuk masa

depannya.

Golongan II

Pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah antara guru dengan muridnya

Page 8: MAKALAH PENDIDIKAN

untuk mencerdaskan pada murid yang akan menjadi penerus bangsa.

Golongan III

Proses pembelajaran secara langsung maupun tidak langsung antara seseorang

maupun golongan yang dengan sengaja atau tidak disengaja melakukan kegiatan

pembelajaran baik di sesuatu ruangan maupun secara terbuka untuk menambahkan ilmu

pengetahuan kepada seseorang yang belum faham akan pendidikan itu.

Dari berbagai prespektif di atas, ungkapan dari golongan III adalah ungkapan yang

sangat kuat. Karena :

1. Pendidikan dilakukan secara langsung maupun tak langsung

2. Perseorangan atau golongan

3. Di dalam ruangan maupun terbuka

4. Untuk menambahkan wawasan kepada yang belum mengetahui akan wawasan itu.

Jadi, pendidikan bukanlah sekadar hanya dalam sekolah saja. Kita bermain juga

termasuk belajar. Karena tujuan dari itu adalah untuk menambahkan wawasan. Kita ketika

kecil dibantu untuk berjalan oleh orang tua atau orang lain, dan itu juga termasuk pendidikan.

Karena tanpa sadar kita dilatih untuk menambahkan wawasan dalam mengetahui cara belajar

berjalan

2.2 Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan

Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima

faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor

tidak ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu

Page 9: MAKALAH PENDIDIKAN

dengan yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor

tersebut adalah:

a. Faktor Tujuan

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan.

Sebab mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit

mencapai apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah senantiasa

harus berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang berkualitas.

Dengan adanya perencanaan seperti itu dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang harus

dijadikan pedoman dalam melaksanakan pendidikan nasional, intruksional maupun tujuan

yang lain yang sebih sempit.

b. Faktor Guru (pendidik)

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.

Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi

seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan.

Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan, karena gurulah yang merupakan aktor utama dalam melaksanakan kegiatan

pendidikan.

Page 10: MAKALAH PENDIDIKAN

c. Faktor Siswa

Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu

pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik

tingkah laku dan minat bakat dari anak didik.

d. Faktor Alat

Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan

dengan sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ini

merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya untuk

menyediakan alat-alat tersebut. Yang dikatagorikan sebagai alat pendidikan adalah sesuatu

yang dapat memenuhi tercapainya tujuan pendidikan yaitu sarana, prasarana dan kurikulum.

e. Faktor Lingkungan/ Masyarakat

Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua

siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk melaksanakan

peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan dua kelompok yang tidak

dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya. Karena itulah dibentuklah komite

sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan No 044/V/2002 tentang pembentukan

Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, maka otonomi sekolah bermitra kerja dengan

Komite Sekolah. Peran Komite Sekolah memberi pertimbangan dalam penentuan dan

pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, mendukung penyelenggaraan pendidikan,

mengontrol, mediator antara pemerintah dan masyarakat

Page 11: MAKALAH PENDIDIKAN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Pendidikan Indonesia

Pentingnya pendidikan anak merupakan bagian tak terpisahkan dari persoalan

mencerdaskan bangsa. Bahwa anak-anak membutuhkan pendidikan demi tumbuh

kembangnya yang baik di masa-masa mendatang, dan bekal untuk kehidupan selanjutnya.

Pendidikan adalah upaya humanisasi. Karena melalui proses tersebut, anak-anak diasah

melalui seperangkat pengetahuan untuk memiliki kesadaran dan kemauan yang positif dalam

menemukan dan merumuskan tujuan untuk dirinya sendiri.

Konvensi Hak Anak (KHA) pasal 28 - 29 menekankan soal pendidikan sebagai hak

anak yang harus dipenuhi. Termasuk ketika bangsa, negara, dan masyarakat berada dalam

kondisi terburuk. Bahkan dalam situasi seperti ini, pendidika justru merupakan cermin

terbalik, yang memungkinkan anak-anak memiliki sebuah wilayah damai dalam situasi

konflik. Hal ini bertujuan agar anak-anak dipastikan berada dalam wilayah aman, dengan

refleksi, pencernaan, dan sosialisasi nilai-nilai kehidupan yang positif. Berbeda dari kondisi

terburuk umum di tengah masyarakatnya.

Sejauh pemantauan YPHA, pemerintah dan lembaga-lembaga pemegang mandat

pemenuhan hak anak belum mempunyai mekanisme penanganan bencana yang baik,

Page 12: MAKALAH PENDIDIKAN

khususnya pemenuhan pendidikan dalam situasi krisis (bencana dan konflik). Data-data

periode Januari – Maret 2008 menunjukkan bahwa, terjadi pelanggaran hak anak di bidang

pendidikan, dengan indikasi sejumlah anak terancam putus sekolah dengan berbagai alasan.

Karena itu, YPHA terdorong untuk menunjukkan alasan-alasan signifikan, yang perlu

diperhatikan secara serius dalam memaksimalkan perhatian dan pemenuhan kepentingan

terbaik anak di bidang pendidikan. Proses ini dilandasi oleh tujuan:

♦ Memperlihatkan sejumlah alasan signifikan yang menjadi faktor penghambat pemenuhan

kepentingan terbaik anak di bidang pendidikan

♦ Mendorong para pemegang mandat KHA untuk memiliki mekanisme penanganan bencana

yang ramah anak

♦ Memaksimalkan perhatian dan dukungan masyarakat terhadap pemenuhan kepentingan

terbaik anak di bidang pendidikan

3.2 Masalah-masalah yang di hadapi pemerintah dalam menjalankan hak pendidikan

anak

3.2.2 TIDAK MERATANNYA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Indonesia adalah negara berkembang yang masih mengalami berbagai proses

pembangunan. Di sektor pendidikan, Indonesia masih kurang mengembangkan SDM yang

dimiliki masyarakat. Buktinya, dalam sebuah survei mutu pendidikan, Indonesia menempati

urutan ketiga dari bawah di antara 40 negara lain.

Sistem pendidikan di Indonesia selalu disesuaikan dengan kondisi politik dan birokrasi yang

ada. Padahal menurut saya, itu bukanlah masalah utama dalam meningkatkan mutu

Page 13: MAKALAH PENDIDIKAN

pendidikan. Yang lebih penting adalah bagaimana pelaksanaan di lapangan, termasuk

kurangnya pemerataan pendidikan, terutama di daerah tertinggal.

Dapat terlihat bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia belum tercapai, seperti

dapat terlihat pada tahun 1999 Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD mencapai

94,4%. Namun, APM untuk usia SLTP masih berkisar 54,8% dan SLTA 31,5%.

Ketidakmerataan ini umumnya terjadi pada kelompok masyarakat pedesaan dan kelompok

miskin. Pemerataan pendidikan masyarakat miskin di Indonesia dapat dibagi menjadi

pemerataan pendidikan formal dan non-formal

Pendidikan Formal

Masalah pemerataan pendidikan merupakan masalah di bidang pendidikan pada

negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas) dari periode 2001/02 sampai 2005/06, angka partisipasi

murni SD di Indonesia cukup bagus sebesar 94,20%. Untuk level pendidikan SMP, SMU dan

Perguruan Tinggi terjadi ketidakmerataan pendidikan dengan angka partisipasi bersekolah

yang kecil.

Jika melihat angka partisipasi murni untuk usia SMP tahun 2005/2006 (data dari

Depdiknas) maka menunjukkan angka 62,06% yang berarti 37,94% yang tidak dapat

melanjutkan ke pendidikan SMP. Itupun belum memperhitungkan jumlah anak yang putus

sekolah, maka jumlah tersebut akan berkurang. APM sebesar 42,64% pada level SMU,

menunjukkan lebih besarnya jumlah anak usia SMU yang tidak dapat melanjutkan

Page 14: MAKALAH PENDIDIKAN

pendidikan ke level SMU. Hal ini juga belum memperhitungkan anak putus sekolah di level

pendidikan SMU.

Pendidikan Non-formal

Seperti halnya pendidikan formal, pendidikan non-formal pun mengalami

permasalahan dalam hal pemerataan pendidikan.Sampai dengan tahun 2006, pendidikan non

formal yang berfungsi baik sebagai transisi dari dunia sekolah ke dunia kerja (transition from

school to work) maupun sebagai bentuk pendidikan sepanjang hayat belum dapat diakses

secara luas oleh masyarakat. Pada saat yang sama, kesadaran masyarakat khususnya yang

berusia dewasa untuk terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya masih

sangat rendah, apalagi pendidikan non formal yang pada umumnya membutuhkan biaya yang

cukup mahal sehingga tidak dapat terangkau oleh masyarakat miskin.

3.2.3Anggaran yang tidak sesuai dengan ketetapan Undang-Undang

Anggaran pendidikan yang dialokasi dari APBN ternyata kurang dari 10%, padahal

menurut UU Sistem Pendidikan Nasional 2003 seharusnya 20% dari APBN.  Anggaran yang

dialokasikan untuk penanggulangan anak-anak putus sekolah sangat sedikit dan cenderung

berkurang setiap tahunnya.  Padahal anak-anak putus sekolah setiap tahunnya bertambah

dengan krisis ekonomi dan beban hidup yang makin meningkat karena kenaikan BBM.

Masalah anggaran ini juga termasuk masalah yang cukup besar karena anggaran untk

pendidikan telah ditetapkan namun belm dapat berjalan namun malah berkurang.

4.1 Upaya pemerintah memenuhi hak anak dalam pendidikan

Page 15: MAKALAH PENDIDIKAN

4.2.1 Pendidikan Murah, Berkualitas bagi anak Indonesia

Dunia pendidikan kita tidak pernah lepas dari masalah. Polemik demi polemik silih

berganti muncul dan saling terkait. Awalnya muncul masalah nasib guru, kemudian muncul

soal gedung sekolah yang rusak, dan akhirnya masalah kemampuan biaya sekolah menjadi

persoalan serius di dunia pendidikan. Bahkan boleh dikata, soal biaya bisa menjadi persoalan

utama dalam dunia pendidikan di Indonesia. Memang, permasalahan yang dihadapi

masyarakat adalah biaya pendidikan yang mahal dan sangat mempengaruhi mutu pendidikan.

Akibat biaya pendidikan yang mahal, membuat masyarakat di bawah garis kemiskinan tidak

mampu membiayai pendidikan anaknya. Padahal, pemerintah ingin menuntaskan wajib

belajar atau wajar sembilan tahun. Jika masalah pendanaan itu tidak mendapat perhatian

maka program wajar yang telah ditetapkan dipastikan tidak akan terealisasi. Banyak anak

putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu membiayai sekolah mereka.

Kecenderunganya, pemerintah kita dewasa ini kesulitan memberikan perhatian

kepada masalah pendidikan. Apalagi banyaknya bencana alam dan musibah yang menimpa

negeri ini membuat pemerintah harus mengencangkan ikat pinggang mengatur anggaran

keuangannya. Sehingga harus ada yang menjadi korban dan salah satunya anggaran

pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari anggaran pendidikan nasional yang masih berada di

bawah nilai anggaran yang diperlukan. Meski dalam UU Sistem Pendidikan Nasional telah

ditetapkan untuk anggaran pendidikan harus sebesar 20 persen dari total APBN.

Namun, saat ini alokasi anggaran pendirikan nasional baru direalisasi sekitar 14

persen dari nilai total APBN. Memang kondisi alokasi anggaran pendidikan nasional kita

Page 16: MAKALAH PENDIDIKAN

masih dalam taraf memprihatinkan. Ini dikarenakan adanya kenyataan anggaran yang

seharusnya disalurkan ke sektor pendidikan namun justru diperuntukkan bagi sektor politik.

Kita memang sadar, masih banyak sektor-sektor lain yang harus diperhatikan oleh

negara untuk diberi anggaran melalui kebijakan-kebijakan liberalisasi. Meski demikian,

kebijakan yang dapat mendorong majunya dunia pendidikan seharusnya tetap diperioritaskan

oleh pemerintah. Bila tidak, maka dunia pendidikan akan terus berada dalam krisis mutu dan

jauh tertinggal dari negara-negara berkembang lainnya. Mutu pendidikan di Indonesia harus

ditingkatkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia sudah

tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga dalam peningkatan mutu pendidikan dan harus

bisa diatasi. Salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah tidak ada jalan lain hanya

dengan meningkat anggaran belanja bagi pendidikan dalam APBN/APBD (berdasarkan UUD

45 dan UU No.20/2003) sebesar 20 persen. Sebetulnya prosentasi anggaran pendidikan

tersebut masih jauh tertinggal dari anggaran pendidikan di luar negeri yang mencapai sebesar

40 persen. Dana pendidikan di negara asing itupun di luar gaji dan pendidikan kedinasan dan

sumbangan dari pengusaha terutama untuk membiayai penelitian. Kalau demikian, alangkah

kecilnya anggaran pendidikan kita

Namun ada upaya pemerintah yang dapat terealisasi yaitu Bos (Bantuan Operasional

Sekolah -red).BOS(Bantuan Operasional Sekolah-red) merupakan salah satu upaya dari dari

pemerintah untuk mewujudkan pendidikan murah. Program ini sudah banyak  tersebar di

beberapa daerah termasuk bagi merekaa yang belajar di sekolah swasta. Salah satunya di

MTs Tajul Ulum sudah ada Bos sejak dua tahun yang lalu dengan adanya Bos biaya sekolah

tidak terasa berat karena dulunya para siswa harus membayar Rp 17.000,- / bulan sekarang

Page 17: MAKALAH PENDIDIKAN

hanya Rp 1.000,00 perbulan. Hal itu dirasa dapat benar-benar meringankan beban orang tua,

karena dirasa sangat murah.

Sejumlah kalangan pendidikan mengungkapkan tentang dana Bos,  yaitu  berharap

agar dana tersebut lancar. Sehingga siswa yang ingin mengenyam pendidikan semakin

meningkat setiap tahunnya karena merasa tidak terbebani oleh biaya pendidikan. Memang

pendidikan sangat penting bagi anak-anak Bangsa.

4.2.2 Menyediakan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar

Seperti yang kita ketahui bahwa sarana dan prasarana sangat di butuhkan untuk

menunjang keberhasilan belajar mengajar.Tanpa sarana penunjang tentu proses belajar

mengajar akan sulit berjalan dengan baik.Begitu pentingya masalah sarana dan prasarana ini

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia telah memberlakukan peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomoe 24 Tahun 2007 tentang standar Sarana dan

Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah(SD/MI),Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTS),dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah(SMA/MA)

4.2.3 Gerakan Orang Tua Asuh(GOTA)

Bekerja sama dengan Gerakan Orang Tua Asuh merupakan upaya pemerintah untuk

menyelamatkan nasib anak yang tak mampu bersekolah melalui lembaga-lembaga sosial.Bagi

anak yang orang tuanya tidak mampu menyekolahkannya maka anak tersebut di daftarkan ke

lembaga sosial tersebut kemudian lembaga tersebut akan mencarikan donator untuk

membiayai anak yang tak mampu tadi yaitu melalui orang tua asuh.Melalui dompet-dompet

Page 18: MAKALAH PENDIDIKAN

amal tersebut maka anak dapat bersekolah dan beban orang tua untuk menyekolahkan

anaknya menjadi berkurang.

4.2.4 Tersedianya tenaga pendidik yang professional

Untuk mengupayakan pendidikan pemerintah memberikan tenaga pengajar yang

professional sesuai dengan  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No

16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. sehingga dapat

membimbing anak-anak tersebut dengan sistem yang tertata dengan baik dan hasil dari

didikan yang baik, mampu menjadi intelektual yang mampu bersaing.Dan tenaga pengajar ini

pun telah sampai ke pelosok-pelosok desa agar mereka juga mendapatkan pendidikan dari

pengajar professional sama seperti anak-anak di kota.

BAB IV

Page 19: MAKALAH PENDIDIKAN

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan penjabaran makalah diatas maka kita dapat mengambil kesimpulan,

bahwa upaya pemerintah belum sepenuhnya dapat meratakan pendidikan terhadap anak.

Ditandai dengan penganggaran dana pendidikan dari APBN sebesar 20% belum terpenuhi,

dan yang paling mencolok adalah anak – anak Indonesia masih banyak belum mengenyam

pendidikan wajib 9 tahun. Sesuai dengan data dibawah ini:

5.2 Saran-saran

Untuk dapat meraih kemajuan bangsa ini pemerintah hendaknya selalu

mengupayakan pendidikan yang baik dan bermutu seperti:

1.Pendidikan murah dan berkualitas agar semua anak dapat mrasakan indahnya sekolah

2.Menyediakan fasilitas yang lengkap dan memadai sebagai penunjang pelaksanaan

pendidikan

3.Melakukan pemerataan pendidikan hinggaa ke pelosok-pelosok desa

…… “Ternyata, peningkatan jumlah anak putus sekolah di Indonesia sangat mengerikan. Lihatlah, pada tahun 2006 jumlahnya “masih” sekitar 9,7 juta anak; namun setahun kemudian sudah bertambah sekitar 20 % menjadi 11,7 juta jiwa. Tidak ada keterangan dari Komnas PA apakah jumlah tersebut merupakan akumulasi data tahun sebelumnya, lalu ditambah dengan jumlah anak-anak yang baru saja putus sekolah. Tapi kalaupun jumlah itu bersifat kumulatif, tetap saja terasa sangat menyesakkan.”……

Sumber : http://ayomerdeka.wordpress.com

Page 20: MAKALAH PENDIDIKAN

4.Menyediakan pengajar yang professional dan berpengalaman

Page 21: MAKALAH PENDIDIKAN

DAFTAR PUSTAKA

Http://pppakb.grobogan.go.id

Kalselprov.go.id

Departemen Pendidikan Nasional,Undanng-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

C.S.T.Kansil,Nurlaili.2004.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:Bumi Aksara

Rohmadlhoni,Moh Syahrul.2010.Pendidikan Murah dan Berkualitas.Tasikmalaya

Rustantiningsih.2008.Upaya Pemberian Layanan Pendidikan

Mukhaelani.2008.Usaha Orang Tua Dalam Memenuhi Hak Anak Dalam Memperoleh

Pendidikan.Majalah Gema Besemi

Http://skripsi.umm.id/files/disk1/233/jiptummpp-gdp-sp-yusni darfa-11614-PENDAHU-

N.pdf

Id.wikipedia.org

Junne 2010.Pemerataan Akses Pendidikan Masyarakat Miskin Sebagai Solusi Pembangun Di

INDONESIA.Jakarta

Herlianti,Yanti.2007.Hak Pendidikan Bagi Setiap Anak Indonesia Bisahkah Terpenuhi?

Haq,Moh Syahidul.2007.Pendidikan Murah,berkualitas Hak Masyarakat Indoesia

http://ayomerdeka.wordpress.com