Makalah Pencegahan Pencemaran

download Makalah Pencegahan Pencemaran

of 20

Transcript of Makalah Pencegahan Pencemaran

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    1/20

    MAKALAH MINIMISASILIMBAH INDUSTRI

    PEMBANGKIT TENAGA DARI

    PENCEGAHAN PENCEMARAN

    DANNY LEONARDI - 1306403711

    GERALDI ANDIKA - 1306403705

    KELLY AMELINDA - 1306409311

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    2/20

    DAFTAR ISI

    BAB I. KEGIATAN INDUSTRI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK BERBAHAN

    DASAR BATU BARA......................................................................................

    1.1. Ulasan Mengenai Penggunaan Batu Bara Sebagai Sumber Energi Listri ......

    1.!. Sistem Pembangit Listri Tenaga Ua" Berba#an Dasar Batu Bara..............4

    1.$. P%lutan &ari Sistem PLTU Berba#an Dasar Batu Bara...............................6

    BAB II. USAHA MINIMISASI LIMBAH PLTU BERBAHAN DASAR BATU BARA

    SE'ARA UMUM............................................................................................!

    $.1. Fly Ash sebagai Pengganti P%rtlan& 'ement.............................................!

    $.!. Fly Ash sebagai Ba#an Dasar Batu Bata...................................................9

    $.$. Fly Ash sebagai Bet%n Ringan................................................................9

    $.(. Fly Ash sebagai Material K%nstrusi )alan.............................................10

    $.*. Fly Ash sebagai Material Peer+aan Tana#.............................................11

    $.,. -l As# untu Gr%uting......................................................................11

    $./. Fly Ash untu Stabilisasi Tana#............................................................11

    BAB III. MINIMISASI '0! DARI LIMBAH BATUBARA..................................1

    $.1. Pr%ses Minimisasi '0! "a&a Pembangit Listri Tenaga Batubara.............13

    $.1.1. Mengganti )enis Batubara ang Digunaan......................................13

    $.1.!. Meningatan Eisiensi Pembangit Listri Tenaga Batubara.............14

    $.1.$. Ten%l%gi Pemanaatan Kembali '0! sebagai Mineral Karb%nat..........1!

    DA-TAR PUSTAKA......................................................................................19

    1

    http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988875http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988875http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988875http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988880http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988880http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988880http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988889http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988889http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988889http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988880http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988880http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988875http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/HYPERLINK%23_Toc445988875

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    3/20

    BAB I

    KEGIATAN INDUSTRI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK BERBAHAN

    DASAR BATU BARA

    1.1. Ulasan Mengenai Penggunaan Batu Bara Sebagai Sumber Energi Listri 

    Pembangkit energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat

    lagi dipungkiri pada zaman globalisasi saat ini. Seperti yang sudah hampir setiap

    orang rasakan bahwa hampir seluruh alat di sekeliling mereka membutuhkan listrik 

    untuk dapat berfungsi, seperti televisi, handphone, lampu, air conditioner , dan lain

    sebagainya. Tentunya, semua listrik itu tidak muncul begitu saja, namun dihasilkan

    dari pusat-pusat pembangkit yang tersebar di berbagai daerah, tergantung sumber 

    energi yang digunakan. Terdapat banyak sekali alternatif sumber energi yang dapat

    dimanfaatkan untuk dikonversi menjadi energi listrik, seperti panas bumi, ombak laut,

    angin, air, dan lain sebagainya.

    eskipun demikian, masih terdapat pula pusat-pusat pembangkit energi listrik 

    yang masih menggunakan bahan bakar fosil, yaitu berbahan dasar minyak bumi dan

     juga batu bara. !egara-negara yang menggunakan bahan bakar fosil seperti ini

    meliputi negara yang berada dalam daerah "sia, seperti #ina dan juga $ndia. %engannaiknya permintaan akan kebutuhan listrik tiap tahunnya, kedua negara ini masih

    mengandalkan batu bara sebagai sumber utama pembangkit listrik untuk berbagai

    aplikasi, mulai dari skala rumah tangga hingga industri. %iperkirakan bahwa sekitar 

    &'-&() energi listrik yang dihasilkan masih berasal dari batu bara. *leh karena itu,

    diperkirakan bahwa batu bara masih akan memainkan peran utama sebagai sumber 

    utama untuk pembangkit energi listrik dalam kedua negara tersebut +*skarsson,

    &.

    /atu bara merupakan jenis-jenis padatan yang dapat terbakar +combustible

    dan berupa sedimen dan biasa ditemui dalam bentuk batuan organik. /atu bara

    terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang mengalami perubahan ekstrim di antara batuan

    akibat tekanan dan suhu yang tinggi selama jutaan tahun. 0omponen utama yang

    terkandung dalam batu bara adalah karbon. !amun, terdapat pula kandungan

    komponen lain seperti hidrogen, oksigen, sulfur, dan bahan-bahan lainnya. /eberapa

     parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui baik tidaknya suatu batu bara

    adalah nilai kalorinya, kadar abu, kelembaban +kadar air, dan juga kadar sulfur.

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    4/20

    #$"% 1.1. B&%$"'"( )&*(+ B", B"%" B(,#(*/+ (%( ","+2 S$$(,#(*/+ "*"* ","+2 L('*(,& (%( $""2 A*,%"

    /erdasarkan kadar karbon yang dikandung dan ketersediaannya, batu bara

    dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu1

     Bituminous. 2enis batu bara ini merupakan jenis yang memiliki ketersediaan yang

    tinggi, dan juga paling sering digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit

    listrik. 0adar karbon dari batu bara bituminous berkisar antara 3() hingga 45),

    dengan nilai pemanasan +heating value berkisar antara '('' /T6 hingga ((''

    /T6.

    Subbituminous. /atu bara jenis ini memiliki kadar sulfur yang lebih rendah, dan

    memiliki kadar karbon 7() hingga 3(), dengan heating value 47'' /T6 hingga

    7''' /T6.

     Lignite. /atu bara jenis ini memiliki kadar karbon yang paling rendah

    dibandingkan yang lain, yaitu sebesar 8() hingga 7(), dengan kadar 

    kelembaban dan abu yang tinggi, dan juga heating value yang terendah, dengan

    kisaran 3''' /T6 hingga 47'' /T6.

     Anthracite. /atu bara jenis ini memiliki kadar karbon yang paling tinggi, yaitu

     berkisar antara 45) hingga 4), dengan heating value sekitar (''' /T6.

    /atu bara merupakan salah satu sumber energi terbesar yang digunakan untuk 

    menghasilkan listrik, di mana lebih dari 3') energi listrik yang dihasilkan di dunia

     berasal dari pemrosesan batu bara. /atu bara sendiri merupakan sumber kedua untuk 

    energi primer yang mencakup 7') dari kebutuhan energi di dunia. 9ang

    menyebabkan batu bara banyak digunakan sebagai sumber energi adalah

    ketersediaannya yang melimpah, harganya terjangkau, mudah dipindahkan, disimpan,

    3

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    5/20

    G"#$"% 1.. S" %/+&+ 8"%( I*,&'%",&8 G"+(",(/* C/#$(*&8 C:;&

    dan digunakan, serta bebas dari masalah-masalah geopolitis. :al-hal tersebut

    menyebabkan batu bara sbagai salah satu sumber daya yang banyak digunakan.

     !amun, hal yang menjadi permasalahan dalam penggunaan batu bara sebagai

    sumber energi untuk pembangkit energi listrik adalah banyaknya polutan dalam

     berbagai fasa yang dihasilkan dari pemrosesannya. 6ntuk kasus tertentu, hal ini dapat

     berkaitan pula dengan efisiensi dari konversi energi yang terjadi dan juga optimasi

    dari sistem pembangkit tersebut. :al-hal tersebut akan dibahas pada bagian-bagian

    selanjutnya.

    1.!. Sistem Pembangit Listri Tenaga Ua" Berba#an Dasar Batu Bara

    Perkembangan dari sistem pembangkit listrik berbahan dasar batu bara sudah

    terjadi sejak lama, dan sudah banyak inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan

    efisiensi konversi energi dari batu bara. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah

    dengan menerapkan sistem $;## + Integrated Gasification Combined Cycle, yang

    memanfaatkan proses gasifikasi dari batu bara untuk menghasilkan  fuel gas  dan

     steam untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik. /erikut adalah

    skema proses dari $;##.

    Proses yang terjadi dalam $;## adalah sebagai berikut. ;asifikasi. Terdapat 7 jenis  gasifier  yang dapat digunakan untuk proses $;##,

    yaitu1

    o  Entrained flow gasifier . "lat jenis ini dapat menggunakan  feed  yang kering

    maupun dalam bentuk wet slurry, dan memerlukan ukuran pertikel batu bara

    yang kecil. "lat ini cocok digunakan untuk semua jenis batu bara dengan suhu

    operasi yang lebih tinggi dari titik lebur abu. *leh karena itu, konversi dari

    karbon menjadi fuel gas dapat terjadi dengan hampir sempurna. "lat jenis ini

    memerlukan peniupan oksigen dan bukan udara.

    4

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    6/20

    o Gasifier . "lat jenis ini beroperasi pada suhu ''

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    7/20

     #eat recovery dan steam generator . 0edua proses ini ada di dalam satu tempat di

    mana terjadi pertukaran panas dari aliran pemanas berupa aliran  flue gas yang

    sudah keluar dari turbin, kepada  steam  sebagai objek yang ingin dipanaskan.

    Tujuan dari proses ini adalah untuk menggunakan kembali energi yang sudahhilang dari flue gas, dan memindahkannya pada steam untuk nantinya digunakan

    sebagai fluida kedua yang menggerakkan turbin gas dan menghasilkan listrik.

    1.$. P%lutan &ari Sistem PLTU Berba#an Dasar Batu Bara

    >imbah hasil pembakaran batubara ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu dijelaskan

    sebagai berikut1

      Fly Ash 2Abu laang3

    Persentase total yang terbentuk1 (&)Sebuah produk dari pembakaran batu bara di boiler untuk menghasilkan

    listrik. 6mumnya ditangkap di cerobong asap pabrik atau stack melalui perangkat

    kontrol partikulat +misalnya, pengendap elektrostatis atau filter kain. >imbah ini

    sebagian besar terdiri dari kaca bola, mirip seperti bedak.

    Pada intinya fly ash mengandung unsur kimia antara lain silika +Si*8,

    alumina +"l8*7, fero oksida +?e8*7 dan kalsium oksida +#a*, juga

    mengandung unsur tambahan lain yaitu magnesium oksida +g*, titanium

    oksida +Ti*8, alkalin +!a8* dan 08*, sulfur trioksida +S*7, pospor oksida

    +P8*( dan carbon. ?aktor-faktor yang mempengaruhi sifat fisik, kimia dan

    teknis dari fly ashadalah tipe batubara, kemurnian batubara, tingkat

     penghancuran, tipe pemanasan dan operasi, metoda penyimpanan dan

     penimbunan.

    o ?ly ash kelas ?1 merupakan fly ashyang diproduksi dari pembakaran batubara

    anthracite atau bituminous, mempunyai sifat pozzolanic dan untuk 

    mendapatkan sifat cementitious harus diberi penambahan @uick lime, hydrated

    lime, atau semen. ?ly ashkelas ? ini kadar kapurnya rendah +#a* A ').

    o ?ly ash kelas #1 diproduksi dari pembakaran batubara lignite atau sub-

     bituminous selain mempunyai sifat pozolanic juga mempunyai sifat self-

    cementing +kemampuan untuk mengeras dan menambah strength apabila

     bereaksi dengan air dan sifat ini timbul tanpa penambahan kapur. /iasanya

    mengandung kapur +#a* B 8').

       Bottom Ash 2Abu Dasar3

    Persentase total yang terbentuk1 &)

    6

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    8/20

    Partikel abu seperti pasir kasar yang digumpalkan ini merupakan material

    yang terlalu besar untuk dibawa dalam gas buang. Partikel menumbuk dinding

    tungku atau jatuh melalui panggangan terbuka menuju wadah abu di bagian

     bawah tungku. aterial diambil dari dasar tungku boiler baik dalam bentuk 

    kering atau sebagai lumpur +melalui penambahan air . "bu ini memiliki struktur 

     permukaan berpori dan kasar, dengan ukuran butir mulai dari pasir halus hingga

    kerikil halus.

      Flue Gas Desulfurization (FGD) Material 

    Persentase total yang terbentuk1 83)

     $lue Gas %esulfuri!ation adalah proses kimia yang dilaksanakan untuk 

    memenuhi persyaratan emisi di #lean "ir "ct berlaku untuk sulfur dioksida

    +emisi yang terkait dengan hujan asam. Tujuan dari proses ini adalah untuk kimia

    menggabungkan gas sulfur yang dilepas pada pembakaran batubara dengan

    mereaksikannya dengan sorben, seperti batu gamping +kalsium karbonat , kapur 

    +kalsium oksida, atau amonia. Tergantung pada proses ?;% yang digunakan

     pada pabrik tersebut, material mungkin merupakan lumpur basah atau bubuk 

    kering. >umpur basah cenderung didominasi kalsium sulfit atau kalsium sulfat.

    /ahan kering umumnya terdiri dari campuran sulfit dan sulfat.

       Boiler Slag  2Am"as B%iler3

    Persentase total yang terbentuk1 A 8)2enis abu ini dikumpulkan di dasar tungku tertentu yang dipadamkan dengan

    air. 0etika ampas cair dikontakkan dengan air pendingin, maka akan mengalami

     pemecahan, pengkristalan, dan akhirnya membentuk pelet. /ahan ampas boiler 

    ini terdiri dari partikel keras, hitam, dan angular yang terlihat seperti kaca lembut.

    Partikel seragam dalam ukuran, keras, dan tahan lama, dengan ketahanan

    terhadap keausan.

    BAB II

    USAHA MINIMISASI LIMBAH PLTU BERBAHAN DASAR BATU

    BARA SE'ARA UMUM

    %i samping potensinya sebagai sumber energi alternatif yang relatif murah,

     penggunaan batubara ini menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan,

    yaitu limbah gas seperti #*8, !*C, #*, S*8, hidrokarbon dan limbah padat. >imbah-limbah tersebut berbahaya untuk kesehatan khususnya pada sistem pernafasan dan

    7

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    9/20

    kulit. *leh sebab itu menurut peraturan PP4(D, limbah abu layang dan abu

    dasar ini dikategorikan sebagai limbah /7 +/ahan /eracun dan /erbahaya. $tu

    sebabnya, perlu dipikirkan berbagai upaya untuk menangani dan memanfaatkan

    limbah abu tersebut.

    6ntuk dapat memanfaatkan limbah abu tersebut, perlu diketahui sifat fisik dan

    kimianya. 0arena proses pembentukanya berbeda,  fly ash  dan bottom ash  ini

    memiliki karakteristik yang berbeda. Pada ulasan kali ini, akan lebih memfokuskan

    usaha minimisasi limbah  fly ash  karena merupakan limbah yang paling banyak 

    dihasilkan dan paling toksik dibandingkan dengan jenis yang lain. 6saha minimisasi

    dilakukan dengan memanfaatkan kembali fly ash menjadi bahan yang berguna.

    Pemanaatan Fly AshEalaupun fly ash dapat digunakan dalam bentuk kering atau basah, fly ash

     biasanya di simpan dalam kondisi kering. 0ira-kira ( sampai 7' ) air dapat

    ditambahkan pada fly ash./erikut dibahas kontribusi fly ashpada pemakaian portland

    cement, batu bata, beton ringan, material konstruksi jalan, material pekerjaan tanah,

    campuran grouting, stabilisasi tanah untuk konstruksi jalan maupun stabilisasi tanah

    untuk tanah-tanah yang bermasalah di $ndonesia.

    $.1.Fly Ash sebagai Pengganti P%rtlan& 'ement

    ?ly ash digunakan untuk pengganti portland cementpada beton karena

    mempunyai sifat pozzolanic. Sebagai pozzoland sangat besar meningkatkan strength,

    durabilitas dari beton. Penggunaan fly ash dapat dikatakan sebagai faktor kunci pada

     pemeliharaan beton tersebut. ?ly ash tersebut dapat menggantikan semen sampai 7')

     berat semen yang dipergunakan dan dapat menambah daya tahan dan ketahanan

    terhadap bahan kimia. /aru baru ini telah dikembangkan penggunaan penggantian

     portland cement dengan prosentase volume fly ash yang tinggi +(') pada

     perencanaan campuran beton, Produksi semen dunia pada tahun 8'' diperkirakan

    mencapai 8 milyard ton, di mana penggantian dengan fly ash dapat mengurangi emisi

    gas carbon secara dramatis.

    $.!.Fly Ash sebagai Ba#an Dasar Batu Bata

    Pada ei 8''&, :enry >iu pensiunan $nsinyur Sipil dari "merika

    mengumumkan bahwa dia menemukan sesuatu yang baru terdiri dari fly ashdan air.

    %ipadatkan pada 3''' psi dan diperam 83 jam pada temperatur 554

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    10/20

    kemudian dikeraskan dengan bahan air entrainment, batu bata berakhir untuk lebih

    dari '' freeze-thaw cycle. etode pembuatan batu bata ini dapat dikatakan

    menghemat energi, mengurangi polusi mercuri dan biayanya 8') lebih hemat dari

     pembuatan batu bata tradisional dari lempung. /atu bata dari fly ashkelas # dan di

     press dengan mesin /aldwin :ydraulic.

    Gambar !.1. 4ariasi Bentu &an 5arna Batu Bata &ari Fly Ash

    $.$.Fly Ash sebagai Bet%n Ringan

    /eton ringan dapat diproduksi langsung di tempat proyek, menggunakan peralatan

    dan mould seperti beton konvensional. %ensity yang direkomendasikan .''' kg DmF

    +kering oven Tipikal campuran untuk menghasilkan m7 dengan density .'''

    kgDmF adalah sebagai berikut1

    o #ement +Portland1' kg G 5 liters

    o Pasir +' - 8 mm or finer1 37' kg G 53 liters

    o ?ly-"sh1 7' kg G '' liters +estimasi

    o "ir1 8(' kg G 8(' liters

    o ?oam+neopor-5''1 387 liters

    o Eet density.& kgDm7

    Gambar !.!. Pr%&usi Bet%n Ringan &i La"angan

    9

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    11/20

    $.(.Fly Ash sebagai Material K%nstrusi )alan

    ?ly ash kelas ? dan kelas # keduanya dapat digunakan sebagai mineral filler 

    untuk pengisi voiddan memberikan kontak point antara partikel agregat yang lebih

     besar pada campuran aspalt concrete. "plikasi ini digunakan sebagai pengganti

     portland cementatau hydrated lime. 6ntuk penggunaan perkerasan aspal, fly ash harus

    memenuhi spesifikasi fillermineral yang ada di "ST. Sifat hydrophobicdari fly

    ashmemberikan daya tahan yang lebih baik untuk perkerasan dan tahan terhadap

    stripping. ?ly ash juga dapat meningkatkan stiffness dari matriH aspalt, meningkatkan

    daya tahan terhadap rutting dan meningkatkan durability campuran.

    Gambar !.$. Approach Embankment "a&a Soft Soil 

    $.*.Fly Ash sebagai Material Peer+aan Tana#

    ?ly ash dapat efektif digunakan untuk bahan timbunan +embankment atau

     bahan perkuatan. ?ly ash mempunyai koefisien keseragaman yang besar, terdiri dari

     partikel ukuran lanau. Sifat-sifat teknik yang akan mempengaruhi penggunaan fly ash

     pada embankment  adalah termasuk distribusi butiran, karakteristik pemadatan,  shear 

     strength& compressibility dan  permeability. :ampir semua fly ash yang digunakan

    untuk embankment  adalah fly ash kelas ?.

    $.,.-l As# untu Gr%uting

    ?ly ash ditambahkan pada grouting dengan semen untuk meningkatkan

    kemudahan pencampuran, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya tahan terhadap

    sulfat.

    10

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    12/20

    $./.Fly Ash untu Stabilisasi Tana#

    :asil penelitian dengan simulasi rainfall runoff yang dilakukan oleh Paul

    /loom dan :ero ;ollany yang bertujuan untuk mengevaluasi potensi pelepasanbahan

    inorganik termasuk mercury dan arsenic di lingkungan daerah stabilisasi tanah dengan

    fly ash,menunjukkan bahwa runoff untuk stabilisasi tanah dengan fly ash memberikan

     jumlah endapan yang paling sedikit dibandingkan dengan stabilisasi tanah dengan

    kapur dan tanah tanpa distabilisasi.

    Stabilisasi tanah dengan penambahan fly ash biasanya digunakan untuk tanah

    lunak,subgrade tanah kelempungan dibawah jalan yang mengalami beban

     pengulangan +repeated loading. Perbaikan tanah ini bisa menggunakan fly ash kelas

    # maupun kelas ?. 2ika menggunakan fly ashkelas ? diperlukan bahan tambahan

    kapur atau semen, sedangkan jika menggunakan fly ashkelas # tidak diperlukan

     bahan tambahan semen atau kapur karena fly ashkelas # mempunyai sifat self 

    cementing.

    -igure ( Pelasanaan Stabilisasi Tana# &engan Fly Ash untu )alan

    BAB III

    MINIMISASI '0! DARI LIMBAH BATUBARA

    =misi gas #*8 di dunia selalu meningkat setiap tahunnya dan diprediksikan

    akan terus mengalami peningkatan. :al ini dikarenakan banyaknya proses yang

    dilakukan khususnya pembakaran yang menghasilkan gas buang karbon dioksida.

    11

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    13/20

    ;ambar 7.. =misi gas #*8 dunia.

    Tabel 7.. 2umlah emisi #*8 dan sumbernya.

    Pr%6ess Number % s%ur6es Emissi%ns 2 Mt'0! r 7!3

    P%8er 3,38 ',(7

    'ement "r%&u6ti%n ,&( 78

    Reineries 574 &4

    Ir%n an& steel in&ustr 85 535

    Petr%6#emi6al in&ustr 3&' 7&

    0il an& gas "r%6essing  !D" ('

    0t#er s%ur6es ' 77

    Bi%et#i6al an& bi% energ 7,'7

    T%tal &,44& 7,355 

    %ari tabel di atas diketahui bahwa proses yang menghasilkan emisi gas #*8

    terbanyak adalah proses pembangkit listrik. Sebanyak 4) dari emisi #* 8  dunia

     berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, dimana 7')-3') nya berasal dari

     pembakaran batubara +%emirbas, 8''(. ;as #*8 merupakan salah satu gas rumah

    kaca yang  dapat menyebabkan global warming, yaitu kenaikan suhu secara drastis

     pada permukaan bumi. *leh karena itu, diperlukan proses pencegahan pencemaran

    atau minimisasi limbah lebih lanjut pada pembangkit listrik tenaga batubara. %engan

    mengurangi limbah gas #*8 pada pembangkit listrik tenaga batubara ini, maka secara

    tidak langsung akan mengurangi sekitar 7') total emisi #*8 dunia.

    1

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    14/20

    $.1.Pr%ses Minimisasi '0! "a&a Pembangit Listri Tenaga Batubara

    Proses minimisasi limbah #*8  hasil pembakaran batubara dapat dibagi ke

    dalam dua garis besar proses yaitu reduksi pada sumber dan pemanfaatan limbah

    +penggunaan kembali, daur ulang, dan perolehan kembali. Terdapat beberapa proses

    minimisasi gas #*8 pada proses pembakaran batubara, diantaranya adalah1

    $.1.1. Mengganti )enis Batubara ang Digunaan

    Penyusun utama batubara adalah karbon, hidrogen, dan oksigen, dengan variasi

     jumlah sulfur, debu, dan kelembaban sesuai dengan jenis batubara. Secara garis besar 

    terdapat empat jenis batubara berdasarkan kadar senyawa penyusunnya, yaitu1

    a /ituminous

    /ituminous merupakan jenis batubara yang paling banyak dan merupakan batubara yang paling sering digunakan sebagai pembangkit listrik. /atubara

    ini memiliki kandungan karbon sebanyak 3() sampai 45), dan memiliki

    nilai panas sebesar antaua '('' /T6 sampai (('' /T6 per pound.

     b Subbituminous

    Subbituminous banyak ditemukan di alaska dan memiliki kandungan karbon

    sebesar 7() sampai 3(), dan nilai panas sebesar 47'' /T6 sampai 7'''

    /T6. Subbituminous juga memiliki kadar sulfur yang paling rendah bila

    dibandingkan dengan jenis batubara lainnya.c >ignite

    >ignite memiliki kandungan karbon yang paling sedikit dibandingkan dengan

    keempat jenis karbon lainnya, yaitu sebesar 8() hingga 7(), dan

    mengandung kelembaban dan debu yang tinggi. "kan tetapi, nilai panas lignite

    lebih rendah dibandingkan batubara lain yaitu antara 3'''/T6 sampa

    47''/T6.

    d "nthracite

    "nthracite merupakan batubara dnegan kadar karbon tertinggi yaitu sekitar 

    45) hingga 4) dan nilai panas sebesar (''' /T6.

    0andungan gas #*8 yang diemisikan dari pembangkit listrik tenaga batubara ini

     bervariasi tergantung pada jenis batubara yang dibakar. Pembakaran batubara dengan

    oksigen menyebabkan karbon dan hidrogen yang terdapat dalam batubara bereaksi

    melepaskan emisi #*8 dan air, dengan variasi jumlah prosuk lainnya seperti oksida

    dari sulfur, nitrogen, dan lainnya. 6mumnya, anthracite mengemisikan #*8  dengan

    kadar yang paling besar per /T6 batubara yang dibakar diikuti dengan lignite,

    13

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    15/20

    subbituminous, dan bituminous. 0arbon dioksida yang dihasilkan dari pembakanran

    ini dapat diminimisasi dengan menggunakan bahan baku batubara yang lebih baik,

    meningkatkan efisiensi dari pembangkit listrik, dan mengurangi konsumsi batubara

    secara keseluruhan.

    $.1.!. Meningatan Eisiensi Pembangit Listri Tenaga Batubara

    %engan meningkatkan efisiensi dari proses dalam pembangkit listrik tenaga

     batubara dapat menurunkan emisi #*8 per unit listrik yang dihasilkan. Penurunan

    emisi ini bertujuan untuk mengurangi kadar #*8  yang dilepaskan ke lingkungan,

    dimana gas #*8 merupakan salah satu dari gas rumah kaca yang berbahaya bagi

    lingkungan. 0inerja dari pembangkit listrik dapat diekspresikan dalam beberapa

     pengukuran, termasuk laju aliran panas +efiesiensi konversi energi bahan bakar 

    menjadi energi listrik, dan efisiensi termal. Iumus sederhana dari laju aliran panas

     pabrik untuk suatu periode tertentu dapat dituliskan sebagai berikut1

     HR= F 

     E

    dimana :I G laju aliran panas +/T6DkEh

    ? G energi panas yang disuplai oleh bahan bakar +batubara kepada pembangkit listrik 

    untuk suatu periode +/T6

    = G energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik untuk suatu periode waktu tertentu

    +kEh

    0arena kEh ekivalen dengan 738 /T6, maka efisiensi termal dapat dihitung

    dengan persamaan sebagai berikut1

    TE=(100 ) (3412 )

     HR

    dimana T= G efisiensi termal +)

    %ari persamaan diatas dapat dilihat bahwa efisiensi termal berbanding terbalik 

    dengan laju aliran panas. *leh karena itu, laju alir panas yang rendah akan

    meningkatkan efisiensi generasi listik, dimana untuk mengenerasi satu kEh tenaga

    listrik dibutuhkan input panas yang lebih sedikit. *leh karena itu, apabila efisiensitermal unit generasi listrik ditingkatkan maka bahan bakar batubara yang dibutuhkan

    14

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    16/20

    untuk menghasilkan energy listrik dengan nilai tertentu akan lebih sedikit. :al ini

    akan mengurangi jumlah batubara yang dibakar setiap prosesnya dan akan secara

    langung mengurangi emisi gas #*8.

    Selain itu, pada beberapa kasus pembangkit listrik setelah lama beroperasi maka

    efisiensi termal akan turun yang akan mengakibatkan meningkatnya emisi gas #*8.

    #ontohnya pada pembangkit listrik tenaga batubara, efisiensi termalnya akan menurun

    setelah beroperasi di atas 7' tahun. Sebagian besar penurunan efisiensi termal ini

    disebabkan oleh keausan mekanik yang dialami oleh komponen alat pada proses yang

     berakibat pada kehilangan energi seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

    Gambar 3.2. Kehilangan Energi pada Alat Proses. Sumber : Campbell, R.J.

    Increasing the Efficiency of Existing Coal- Fired Power Plants

    Beberapa proses yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi termal guna

    meminimalisir emisi gas #*8 dirangkum dalam tabel dibawah ini.

    Tabel 8.8. Proses Peningkatan =fisiensi. Sumber1 Campbell, R.J. Increasing the

    Efficiency of Existing Coal- Fired Power Plants

    Ten%l%gi

    Peningatan EisiensiDesri"si Kenaian Eisiensi

    0"timisasi K%ntr%l

    Pembaaran

    0ontrol pembakaran mengatur 

     batubara dan laju alir udara untuk mengoptimalkan produksi steam yang

    ',() hingga ',43)

    15

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    17/20

    digunakan untuk menggerakan turbin.

    Teknologi ini terdiri atas beberapa

    instrumen yang mengukur kadar 

    karbon di debu hasil pembakaran,

    kadar oksigen, dan metriks pembakaran.

    Mengganti

    Ke#ilangan Kal%r

    Sistem Pen&ingin

    %ilakukan pengurangan kehilangan

    kalor dari air pendingin ysng keluar 

    dari kondenser. Teknik yang

    digunakan adalah mengganti bahan

    isian dari menara pendingin

    +permukaan transfer panas dan tuning

    menara pendingin dan kondenser.

    ',8) hingga )

    Pemanaatan Kembali

    Panas Gas Hasil

    Pembaaran

    Temperatur gas hasil pembakaran

    yang keluar dari sistem pemanasandapat bervariasi dari 8(' hingga 7('

    ℉   berdasarkan pada temperatur 

    dew point asam dari gas hasil

     pembakaran, dimana hal ini

     bergantung pada konsentrasi fasa uap

    asam sulfur dan kelembaban. Pada

     pembangkit listrik dengan sistem ?;%

     basah, gas hasil pembakaran ini

    didinginkan hingga mencapai 8(

    ℉   dengan menggunakan reagent

    slurry ?;%. Panas yang hilang dari

    sistem pendinginan ini dimanfaatkan

    kembali sebagai energi untuk 

    memanaskan boiler 

    ',7) hingga ,()

    Ran '%al Dring /atubara subbituminous dan lignite

    mengandung moisture yang cukupa

     banyak +()-3') dibandingkandengan batubara bituminous +kurang

    dari '). 2umlah panas yang

    dignifikan yang dilepas selama

     pembakaran batubara low-rank 

    dipakai untuk mengevaporasi moisture

    ini, daripada membentuk steam untuk 

    turbin. "lhasil, efiosiensi boiler lebih

    rendah untuk pabrik pembakaran

     batubara low-rank. Teknologi ini

    menggunakan panas berlebih dari flue

    gas danDatau sistem pendinginan air 

    ',) hingga ,&)

    16

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    18/20

    untuk mengeringkan batubara low-

    rank untuk pembakaran tersebut.

    S%%tbl%8er

    0"timi9ati%n

    Sootblower secara berkala

    menginjeksikan steam atau udara

     berkecepatan tinggi untuk 

    membersihkan abu batubara yang

    terakumulasi dari permukaan tabung

     boiler untuk menjaga perpindahan

     panas yang tepat. Pengendalian ang

    tepat dalam timing dan intensitas dari

    masing-masing sootblower sangatlah

     penting untuk menjaga suhu steam dan

    efisiensi boiler. Teknologi ini termasuk 

    sootblowing yang intelejen atau

     jaringan neural.

    ) hingga ',5()

    Design Steam Turbine

    Terdapat kehilangan energi yang dapat

    diminimalisir yang berasal dari design

    mekanik atau kondisi fisik dari steam

    turbine. #ontohnya, manufaktur steam

    turbine telah meningkatkan design

    turbin dan stean seals yang dapat

    meningkatkan efisiensi dan produk 

    yang dihasilkan. %engan

    menggunakan steam turbin yang lebihefektif maka efektifitas proses secara

    keselurhan akan meningkat dan

    mengurangi emisi gas #*8.

    ',43) hingga 8,5)

    $.1.$. Ten%l%gi Pemanaatan Kembali '0! sebagai Mineral Karb%nat

    Pada proses mineral karbonisasi, #*8  yang berasal dari hasil pembakaran

     batubara akan direaksikan dengan kalsium +#a atau magnesium +g yang

    merupakan mineral silikat natural membentuk produk karbonat yang stabil. 0arbonat

    yang dihasilkan dapat disimpan pada lingkungan yang sesuai atau digunakan pada

     proses industri lainnya seperti pertambangan dan konstruksi, dapat juga digunakan

    ulang atau dukubur dalam tanah. 0arbonisasi oksida mineral dengan #*8 atmosferik 

    merupakan proses natural yang terjadi secara spontan pada tekanan parsial dan

    temperatur ambient, akan tetapi proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama.

    /erdasarkan pada fakta ini, maka proses ini berada dalam tahap pengembangan untuk 

    17

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    19/20

    dilakukan opada skala industri. Persamaan reaksi dan diagram proses karbonisasi

    ditunjukan pada gambar dibawah ini.

    Ca' ( C' ) * CaC' + ( ,-. k/0mole

     1g' ( C' ) * 1gC' + ( ,,2 k/0mole

    Gambar 3.3. Kehilangan Energi pada Alat Proses. Sumber : Campbell, R.J.

    Increasing the Efficiency of Existing Coal- Fired Power Plants

    DA-TAR PUSTAKA

    Campbell, R.J. (2013).  Increasing the Efficiency of Existing Coal- Fired Power Plants.

    Congressional Research Service.

    oazzem ,S. Iasul, .;. 0han, ..0.  A 3eview on echnologies for 3educing C')

     Emission from Coal $ired 4ower 4lants.+online

    1!

  • 8/18/2019 Makalah Pencegahan Pencemaran

    20/20

    Eardani, S. P. I. 8''4. 4emanfaatan Limbah Batubara 5$ly Ash6 untuk Stabilisasi anah

    maupun 7eperluan eknik Sipil Lainnya dalam 1engurangi 4encemaran

     Lingkungan" Semarang. Pidato Pengukuhan.

    /urnard, 0. dan /hattacharya, S. 8'. 4ower Generation $rom Coal8 'ngoing

     %evelopments and 'utlook" $"=

    >uther, >. 8''. 1anaging Coal Combustion 9aste 5CC968 Issues with %isposal and :se" 

    #ongressional Iesearch Service.

    19