Makalah Pencegahan Asma Ade

download Makalah Pencegahan Asma Ade

of 32

Transcript of Makalah Pencegahan Asma Ade

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    1/32

    1. PENDAHULUAN

    Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas

    yang ditandai adanya mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat

    penyumbatan saluran napas, termasuk dalam kelompok penyakit saluran

    pernapasan kronik. Asma mempunyai tingkat fatalitas yang rendah namun jumlah

    kasusnya cukup banyak ditemukan dalam masyarakat. Badan kesehatan dunia

    (WHO) memperkirakan !!"#! juta penduduk dunia menderita asma, jumlah ini

    diperkirakan akan terus bertambah sebesar $!.!!! orang setiap tahun. %umber

    lain menyebutkan bah&a pasien asma sudah mencapai '!! juta orang di seluruh

    dunia dan terus meningkat selama ! tahun belakangan ini. Apabila tidak di cegah

    dan ditangani dengan baik, maka diperkirakan akan terjadi peningkatan prealensi

    yang lebih tinggi lagi pada masa yang akan datang serta mengganggu proses

    tumbuh kembang anak dan kualitas hidup pasien

    *i +ndonesia prealensi asma belum diketahui secara pasti, namun hasil

    penelitian pada anak sekolah usia '" tahun dengan menggunakan kuesioner

    +%AA- (Internationla Study on Asthma and Allergy in Children) tahun #

    prealensi asma masih ,/, sedangkan pada tahun !!' meningkat menjadi

    #,/. Hasil surei asma pada anak sekolah di beberapa kota di +ndonesia (0edan,

    1alembang, 2akarta, Bandung, %emarang, 3ogyakarta, 0alang dan *enpasar)

    menunjukkan prealensi asma pada anak %* (4 sampai tahun) berkisar antara

    ',5/"4,/, sedangkan pada anak %01 di 2akarta 1usat sebesar #,$/ tahun #

    dan tahun !! di 2akarta 6imur sebesar $,4/. Berdasarkan gambaran tersebut di

    atas, terlihat bah&a asma telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu

    mendapat perhatian secara serius.1engamatan di # propinsi di +ndonesia (%umatra 7tara, 2a&a 6engah, 2a&a

    6imur, 8alimantan Barat dan %ula&esi %elatan) yang dilaksanakan oleh %ubdit

    1enyakit 8ronik dan *egeneratif 9ain pada bulan April tahun !!5, menunjukkan

    bah&a pada umumnya upaya pengendalian asma belum terlaksana dengan baik

    dan masih sangat minimnya ketersediaan peralatan yang diperlukan untuk

    diagnosis dan tatalaksana pasien asma difasilitas kesehatan.

    1

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    2/32

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    1. DEFINISI ASMA

    Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan

    banyak sel dan elemennya. +nflamasi kronik menyebabkan peningkatan

    hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa

    mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batukbatuk terutama malam dan atau

    dini hari. :pisodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,

    berariasi dan seringkali bersifat reersibel dengan atau tanpa pengobatan.

    2. PATOGENESIS ASMA

    Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi

    berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit 6, makrofag, neutrofil dan sel

    epitel. ;aktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau

    pencetus inflamasi saluran napas pada penderita asma. +nflamasi terdapat pada

    berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten.

    +nflamasi dapat ditemukan pada berbagai bentuk asma seperti asma alergik, asma

    nonalergik, asma kerja dan asma yang dicetuskan aspirin.

    a. Inflamasi Akut

    1encetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain

    alergen, irus, iritan yang dapat menginduksi respons inflamasi akut yang

    terdiri atas reaksi asma tipe cepat dan pada sejumlah kasus diikuti reaksi asma

    tipe lambat.

    1ada reaksi fase cepat alergen akan terikat pada +g: yang menempel padasel mast dan terjadi degranulasi sel mast tersebut. *egranulasi tersebut

    mengeluarkan preformed mediator seperti histamin, protease dan newly

    generated mediator seperti leukotrin, prostaglandin dan 1A; yang

    menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus dan asodilatasi.

    1ada reaksi asma tipe lambat, reaksi ini timbul antara 4" jam setelah prookasi

    alergen dan melibatkan pengerahan serta aktiasi eosinofil, sel 6 -*

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    3/32

    . Inflamasi K!"nik

    Berbagai sel terlibat dan teraktiasi pada inflamasi kronik. %el tersebut

    ialah limfosit 6, eosinofil, makrofag , sel mast, sel epitel, fibroblast dan otot

    polos bronkus.

    9imfosit 6 yang berperan pada asma ialah limfosit 6"-*< subtipe 6h.

    9imfosit 6 ini berperan sebagai orchestra inflamasi saluran napas dengan

    mengeluarkan sitokin antara lain +9"', +9",+9"#, +9"' dan =0"-%;.

    +nterleukin" berperan dalam menginduksi 6h! ke arah 6h dan bersama"sama

    +9"' menginduksi sel limfosit B mensintesis +g:. +9"', +9"# serta =0"-%;

    berperan pada maturasi, aktiasi serta memperpanjang ketahanan hidup

    eosinofil.

    %el epitel yang teraktiasi mengeluarkan a.l #"H:6:, 1=: pada

    penderita asma. %el epitel dapat mengekspresi membran markers seperti

    molekul adhesi, endothelin, nitric oxide synthase, sitokin atau khemokin. :pitel

    pada asma sebagian mengalami sheeding. 0ekanisme terjadinya masih

    diperdebatkan tetapi dapat disebabkan oleh eksudasi plasma, eosinophil

    granule protein, oxygen free-radical, 6>;"alfa, mast-cell proteolytic enzym dan

    metaloprotease sel epitel.

    %el mast mempunyai reseptor +g: dengan afiniti yang tinggi. Cross-

    linking reseptor +g: dengan ?factors@ pada sel mast mengaktifkan sel mast.

    6erjadi degranulasi sel mast yang mengeluarkan preformed mediator seperti

    histamin dan protease serta newly generated mediators antara lain

    prostaglandin * dan leukotrin. %el mast juga mengeluarkan sitokin antara lain

    6>;"alfa, +9"', +9", +9"# dan =0"-%;.

    c. Air Way Remodeling1roses inflamasi kronik pada asma akan meimbulkan kerusakan jaringan

    yang secara fisiologis akan diikuti oleh proses penyembuhan (healing process)

    yang menghasilkan perbaikan (repair) dan pergantian selsel matirusak dengan

    sel"sel yang baru. 1roses penyembuhan tersebut melibatkan

    regenerasiperbaikan jaringan yang rusakinjuri dengan jenis sel parenkim yang

    sama dan pergantian jaringan yang rusakinjuri dengan jaringan peyambung

    yang menghasilkan jaringan skar. 1ada asma, kedua proses tersebut

    berkontribusi dalam proses penyembuhan dan inflamasi yang kemudian akan

    3

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    4/32

    menghasilkan perubahan struktur yang mempunyai mekanisme sangat

    kompleks dan banyak belum diketahui dikenal dengan airway remodeling.

    0ekanisme tersebut sangat heterogen dengan proses yang sangat dinamis dari

    diferensiasi, migrasi, maturasi, dediferensiasi sel sebagaimana deposit jaringan

    penyambung dengan diikuti oleh restitusipergantian atau perubahan struktur

    dan fungsi yang dipahami sebagai fibrosis dan peningkatan otot polos dan

    kelenjar mukus. 1ada asma terdapat saling ketergantungan antara proses

    inflamasi dan remodeling. +nfiltrasi sel"sel inflamasi terlibat dalam proses

    remodeling, juga komponen lainnya seperti matriks ekstraselular, membran

    retikular basal, matriks interstisial, fibrogenic growth factor, protease dan

    inhibitornya, pembuluh darah, otot polos, kelenjar mukus. 1erubahan struktur

    yang terjadi pada asma

    Hipertrofi dan hiperplasia otot polos jalan napas

    C Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus

    C 1enebalan membran reticular basal

    C 1embuluh darah meningkat

    C 0atriks ekstraselular fungsinya meningkat

    C 1erubahan struktur parenkim

    C 1eningkatanfibrogenic growth factor menjadikan fibrosis

    4

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    5/32

    =ambar . +nflamasi dan remodeling pada asma

    =ambar . Hubungan antara inflamasi akut, inflamasi kronik dan airway

    remodeling dengan gejala klinis

    #. EPIDEMIOLOGI ASMA

    Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di

    +ndonesia, hal itu tergambar dari data studi surei kesehatan rumah tangga

    (%8D6) di berbagai propinsi di +ndonesia. %urei kesehatan rumah tangga (%8D6)

    menunjukkan asma menduduki urutan ke"# dari ! penyebab kesakitan

    (morbiditi) bersama"sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. 1ada %8D6

    #, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortaliti)

    ke" di +ndonesia atau sebesar #,4 /. 6ahun !!, prealensi asma di seluruh

    +ndonesia sebesar ' !!!, dibandingkan bronkitis kronik !!! dan obstruksi

    paru !!!.

    $. FAKTO% %ISIKO ASMA

    Disiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu (host

    factor) dan faktor lingkungan. ;aktor pejamu disini termasuk predisposisi genetik

    yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma, yaitu genetik asma, alergik

    (atopi) , hipereaktiiti bronkus, jenis kelamin dan ras. ;aktor lingkungan

    mempengaruhi indiidu dengan kecenderungan predisposisi asma untuk

    berkembang menjadi asma, menyebabkan terjadinya eksaserbasi dan atau

    menyebabkan gejala"gejala asma menetap. 6ermasuk dalam faktor lingkungan

    yaitu alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi

    pernapasan (irus), diet, status sosioekonomi dan besarnya keluarga. +nteraksi

    faktor genetik pejamu dengan lingkungan dipikirkan melalui kemungkinan

    5

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    6/32

    pajanan lingkungan hanya meningkatkan risiko asma pada indiidu dengan

    genetik asma,

    baik lingkungan maupun genetik masing"masing meningkatkan risiko

    penyakit asma.

    =ambar '. +nteraksi faktor genetik dan lingkungan pada kejadian asma

    a. Fakt"! H"st&P'(amu

    Asma adalah penyakit yang diturunkan telah terbukti dari berbagai

    penelitian. 1redisposisi genetik untuk berkembangnya asma memberikan bakat

    kecenderungan untuk terjadinya asma. ;enotip yang berkaitan dengan asma,

    dikaitkan dengan ukuran subjektif (gejala) dan objektif (hipereaktiiti bronkus,

    kadar +g: serum) dan atau keduanya. 8arena kompleksnya gambaran klinis asma,

    maka dasar genetik asma dipelajari dan diteliti melalui fenotip"fenotip perantara

    yang dapat diukur secara objektif seperti hipereaktiiti bronkus, alergik atopi,

    &alau disadari kondisi tersebut tidak khusus untuk asma. Banyak gen terlibat

    dalam patogenesis asma, dan beberapa kromosom telah diidentifikasi berpotensi

    menimbulkan asma, antaraElain -*$, +=1B#, --D, -*, +9D,>O%,

    reseptor agonis beta, =%61F dan gen"gen yang terlibat. dalam menimbulkan

    6

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    7/32

    asma dan atopi yaitu +D;, +9"',+l", +9"#, +9"', +9", -%; =D9, A*DB,

    -*, H9A*, 6>;A, 6-D=, +9"4, 6-DB, 60O* dan sebagainya.

    8romosom ,,' memiliki berbagai gen yang penting dalam

    berkembangnya atopi dan asma. ;enotip alergik dikaitkan dengan kromosom ,

    kromosom mengandung gen yang mengkode +;>"G, mast cell growth factor

    insulin-like growth factor dan nictric oxide synthase. %tudi berkesinambungan

    menunjukkan ada ikatan positif antara petanda"petanda pada lokus , asma dan

    +g:, demikian pula kromosom dan .

    0utasi pada kluster"kluster gen sitokin pada kromosom # dihipotesiskan

    sebagai predisposisi terjadinya asma. Berbagai gen pada kromosom # berperan

    dalam progresiiti inflamasi baik pada asma maupun atopi, yaitu gen yang

    mengkode sitokin +9"', +9", +9"#, +9", +9", +9"', dan =0-%;. +nterleukin"

    sangat penting dalam respons imun atopi, baik dalam menimbulkan diferensiasi

    sel 6h maupun merangsang produksi +g: oleh sel B. =en +9" dan gen"gen lain

    yang mengatur regulasi ekspresi +9" adalah gen yang berpredisposisi untuk

    terjadi asma dan atopi.

    . Fakt"! Lin)kun)an

    Alergen dan sensitisasi bahan lingkungan kerja dipertimbangkan adalah penyebab

    utama asma, dengan pengertian faktor lingkungan tersebut pada a&alnya

    sensensitisasi jalan napas dan mempertahankan kondisi asma tetap aktif dengan

    mencetuskan serangan asma atau menyebabkan menetapnya gejala.

    Ta'l 1. Fakt"! %isik" Pa*a Asma

    Fakt"! P'(amu

    1rediposisi genetik

    Atopi

    Hiperesponsif jalan napas

    2enis kelamin

    Das etnik

    Fakt"! Lin)kun)an +M'm,'n)a!u-i '!k'man)na asma ,a*a in*i/i*u

    *'n)an ,!'*is,"sisi asma0

    Alergen di dalam ruangan

    C 0ite domestik

    C Alergen binatang

    C Alergen kecoa

    7

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    8/32

    C 2amur (fungi, molds, yeasts)

    Alergen di luar ruangan

    C 6epung sari bunga

    C 2amur (fungi, molds, yeasts)

    Bahan di lingkungan kerja

    Asap rokok

    C 1erokok aktif

    C 1erokok pasif

    1olusi udara

    1olusi udara di luar ruangan

    1olusi udara di dalam ruangan

    +nfeksi pernapasan

    C Hipotesis higiene

    +nfeksi parasit%tatus sosioekonomi

    Besar keluarga

    *iet dan obat

    Obesiti

    Fakt"! Lin)kun)an +M'n'tuskan 'ksas'!asi *an ataum'n'akan

    )'(ala3)'(ala asma m'n'ta,0

    Alergen di dalam dan di luar ruangan

    1olusi udara di dalam dan di luar ruangan

    +nfeksi pernapasan

    !xercise dan hiperentilasi

    1erubahan cuaca

    %ulfur dioksida

    0akanan, aditif (penga&et, penyedap, pe&arna makanan), obat"obatan

    :kspresi emosi yang berlebihan

    Asap rokok

    +ritan (a.l. parfum, bau"bauan merangsang, household spray)

    4. DIAGNOSIS ASMA

    *iagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala berupabatuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan ariabiliti yang berkaitan dengan

    cuaca. Anamnesis yang baik cukup untuk menegakkan diagnosis, ditambah

    dengan pemeriksaan jasmani dan pengukuran faal paru terutama reersibiliti

    kelainan faal paru, akan lebih meningkatkan nilai diagnostik.

    Di&ayat penyakit dan gejala

    C Bersifat episodik, seringkali reersibel dengan atau tanpa pengobatan

    C =ejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak

    8

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    9/32

    C =ejala timbul memburuk terutama malam dini hari

    C *ia&ali oleh faktor pencetus yang bersifat indiidu

    C Despons terhadap pemberian bronkodilator

    Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam ri&ayat penyakit

    C Di&ayat keluarga (atopi)

    C Di&ayat alergi atopi

    C 1enyakit lain yang memberatkan

    C 1erkembangan penyakit dan pengobatan

    a. P'm'!iksaan Untuk *ia)n"stik5

    1. T's Faal ,a!u +*'n)an s,i!"m't!i *an a!us ,unak 'ks,i!asi&APE0

    0anfaat pemeriksaan spirometri dalam diagnosis asma

    Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio I:1 8I1 J 5#/ atau

    I:1 J $!/ nilai prediksi.

    Deersibiliti, yaitu perbaikan I:1 K #/ secara spontan, atau setelah

    inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator), atau setelah pemberian

    bronkodilator oral !" hari, atau setelah pemberian kortikosteroid

    (inhalasi oral) minggu. Deersibiliti ini dapat membantu diagnosis asma 0enilai derajat berat asma

    0anfaat A1: dalam diagnosis asma

    Deersibiliti, yaitu perbaikan nilai A1: K #/ setelah inhalasi bronkodilator

    (uji bronkodilator), atau bronkodilator oral !" hari, atau respons terapi

    kortikosteroid (inhalasi oral , minggu)

    Iariabiliti, menilai ariasi diurnal A1: yang dikenal dengan ariabiliti A1:

    harian selama " minggu. Iariabiliti juga dapat digunakan menilai derajat

    berat penyakit

    2. U(i P!"/"kasi 6!"nkus

    7ji prookasi bronkus membantu menegakkan diagnosis asma. 1ada penderita

    dengan gejala asma dan faal paru normal sebaiknya dilakukan uji prookasi

    bronkus. 1emeriksaan uji prookasi bronkus mempunyai sensitiiti yang

    tinggi tetapi spesifisiti rendah, artinya hasil negatif dapat menyingkirkan

    diagnosis asma persisten, tetapi hasil positif tidak selalu berarti bah&a

    9

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    10/32

    penderita tersebut asma. Hasil positif dapat terjadi pada penyakit lain seperti

    rinitis alergik, berbagai gangguan dengan penyempitan jalan napas seperti

    11O8, bronkiektasis dan fibrosis kistik.

    #. P'n)uku!an Status Al'!)i

    8omponen alergi pada asma dapat diindentifikasi melalui pemeriksaan uji

    kulit atau pengukuran +g: spesifik serum. 7ji tersebut mempunyai nilai kecil

    untuk mendiagnosis asma, tetapi membantu mengidentifikasi faktor risiko

    pencetus sehingga dapat dilaksanakan kontrol lingkungan dalam

    penatalaksanaan. 7ji kulit adalah cara utama untuk mendiagnosis status

    alergiatopi, umumnya dilakukan dengan prick test. Walaupun uji kulit

    merupakan cara yang tepat untuk diagnosis atopi, tetapi juga dapat

    menghasilkan positif maupun negatif palsu. %ehingga konfirmasi terhadap

    pajanan alergen yang relean dan hubungannya dengan gejala harus selalu

    dilakukan. 1engukuran +g: spesifik dilakukan pada keadaan uji kulit tidak

    dapat dilakukan (antara lain dermatophagoism, dermatitis kelainan kulit pada

    lengan tempat uji kulit, dan lain"lain). 1emeriksaan kadar +g: total tidak

    mempunyai nilai dalam diagnosis alergi atopi

    7. KLASIFIKASI ASMA

    Tabel 2. Klasifkasi derajat berat asma berdasarkan gambaran

    klinis

    10

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    11/32

    6abel '. 8lasifikasi derajat berat asma pada penderita dalam pengobatan

    11

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    12/32

    7. P%OG%AM PEN8EGAHAN DAN PENATALAKSANAAN ASMA

    1rogram penatalaksanaan asma, yang meliputi 5 komponen

    . :dukasi

    . 0enilai dan monitor berat asma secara berkala

    '. +dentifikasi dan mengendalikan faktor pencetus

    . 0erencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang

    #. 0enetapkan pengobatan pada serangan akut

    4. 8ontrol secara teratur

    5. 1ola hidup sehat

    a. E*ukasi

    :dukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan mortaliti, menjaga

    penderita agar tetap masuk sekolah kerja dan mengurangi biaya pengobatan

    karena berkurangnya serangan akut terutama bila membutuhkan kunjungan ke

    12

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    13/32

    unit ga&at darurat pera&atan rumah sakit. :dukasi tidak hanya ditujukan untuk

    penderita dan keluarga tetapi juga pihak lain yang membutuhkan seperti

    C pemegang keputusan, pembuat perencanaan bidang kesehatan asma

    C profesi kesehatan (dokter, pera&at, petugas farmasi dan petugas kesehatan lain)

    C masyarakat luas (guru, karya&an, dll)

    Edukasi keada enderita! keluarga bertujuan untuk"

    # meningkatkan ema$aman %mengenai en&akit asma'

    # meningkatkan keteramilan %kemamuan dalam enanganan

    asma'

    # meningkatkan keuasan

    # meningkatkan rasa er(a&a diri

    # meningkatkan keatu$an %()mlian(e' dan enanganan

    mandiri.

    Edukasi suda$ $arus dilakukan saatkunjungan ertama baik di

    ga*at darurat+ klinik+ klub asma, dengan ba$an edukasi

    terutamamengenai (ara dan *aktu enggunaan )bat+

    meng$indari en(etus+ mengenali e-ek saming )bat

    dan kegunaan k)ntr)l teratur ada eng)batan asma.

    13

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    14/32

    7paya meningkatkan kepatuhan penderita

    . :dukasi dan mendapatkan persetujuan penderita untuk setiap tindakan

    penanganan yang akan dilakukan. 2elaskan sepenuhnya kegiatan tersebut dan

    manfaat yang dapat dirasakan penderita.

    . 6indak lanjut (follo&"up). %etiap kunjungan, menilai ulang penanganan yang

    diberikan dan bagaimana penderita melakukannya. Bila mungkin kaitkan

    dengan perbaikan yang dialami penderita (gejala L faal paru)

    '. 0enetapkan rencana pengobatan bersama"sama dengan penderita

    . 0embantu penderita keluarga dalam menggunakan obat asma

    #. +dentifikasi dan atasi hambatan yang terjadi atau yang dirasakan penderita,

    sehingga penderita merasakan manfaat penatalaksanaan asma secara konkrit

    4. 0enanyakan kembali tentang rencana penanganan yang disetujui bersama dan

    yang akan dilakukan, pada setiap kunjungan

    5. 0engajak keterlibatan keluarga

    $. 1ertimbangkan pengaruh agama, kepercayaan, budaya dan status sosioekonomi

    yang dapat berefek terhadap penanganan asma

    . M'nilai *an m"nit"! '!at asma s'a!a '!kala

    14

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    15/32

    enilaian klinis berkala antara 1 / 6 bulan dan m)nit)ring

    asma )le$ enderita sendiri mutlak dilakukan ada

    enatalaksanaan asma. al tersebut disebabkan berbagai -akt)r

    antara lain "

    # ejala dan berat asma beruba$+ se$ingga membutu$kan

    eruba$an terai

    # ajanan en(etus men&ebabkan enderita mengalami

    eruba$an ada asman&a

    # a&a ingat %mem)ri' dan m)tiasi enderita &ang erlu

    direie*

    . P'mantauan tan*a )'(ala asma

    etia enderita sebaikn&a diajarkan bagaimana mengenal

    gejala dan tanda erburukan asma, serta bagaimana

    mengatasin&a termasuk menggunakan medikasi sesuai anjuran

    d)kter. ejala dan tanda asma dinilai dan diantau setia

    kunjungan ke d)kter melalui berbagai ertan&aan dan

    emeriksaan fsis. ertan&aan &ang rin(i untuk *aktu &ang lama% 4 minggu' sulit dija*ab dan menimbulkan bias karena

    keterbatasan da&a ingat %mem)ri' enderita. Karena itu+

    ertan&aan untuk jangka lama umumn&a bersi-at gl)bal+ dan

    untuk *aktu &ang endek misaln&a 2 minggu daat diajukan

    ertan&aan &ang rin(i. ertan&aan mengenai gejala asma

    enderita sebaikn&a meliuti 3 $al+ &aitu "

    # ejala asma se$ari/$ari %mengi+ batuk+ rasa berat di dada dan

    sesak naas'

    # sma malam+ terbangun malam karena gejala asma

    # ejala asma ada dini $ari &ang tidak menunjukkan erbaikan

    setela$ 15 menit

    eng)batan ag)nis beta/2 kerja singkat

    *. I*'ntifikasi Fakt"! P'n'tus

    15

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    16/32

    %ebagian penderita dengan mudah mengenali faktor pencetus, akan tetapi

    sebagian lagi tidak dapat mengetahui faktor pencetus asmanya. %ehingga

    identifikasi faktor pencetus layak dilakukan dengan berbagai pertanyaan

    mengenai beberapa hal yang dapat sebagai pencetus serangan

    '. %'nana P'n)"atan (an)ka Pan(an)

    enatalaksanaan asma bertujuan untuk meng)ntr)l en&akit+

    disebut sebagai asma terk)ntr)l. sma terk)ntr)l adala$ k)ndisi

    stabil minimal dalam *aktu satu bulan alam menetakan atau

    meren(anakan eng)batan jangka anjang untuk men(aai dan

    memerta$ankan keadaan asma &ang terk)ntr)l+ terdaat 3

    -akt)r &ang erlu diertimbangkan "

    # edikasi %)bat/)batan'

    #Ta$aan eng)batan

    # enanganan asma mandiri %elangi asma'

    f. M'*ikasi Asma

    edikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan men(ega$

    gejala )bstruksi jalan naas+ terdiri atas eng)ntr)l dan elega. 1engontrol (Controllers)

    eng)ntr)l adala$ medikasi asma jangka anjang untuk

    meng)ntr)l asma+ diberikan setia $ari untuk men(aai dan

    memerta$ankan keadaan asma terk)ntr)l ada asma

    ersisten.

    eng)ntr)l sering disebut en(ega$+ &ang termasuk )bat

    eng)ntr)l "# K)rtik)ster)id in$alasi

    # K)rtik)ster)id sistemik

    # )dium kr)m)glikat

    # ed)kr)mil s)dium

    # etilsantin

    # g)nis beta/2 kerja lama+ in$alasi

    # g)nis beta/2 kerja lama+ )ral

    16

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    17/32

    #"eukotrien modifiers

    # nti$istamin generasi ke dua %antag)nis /1'

    6abel . 1engobatan sesuai berat asma

    1elega (#elie$er)

    17

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    18/32

    rinsin&a untuk dilatasi jalan naas melalui relaksasi )t)t

    )l)s+ memerbaiki dan atau meng$ambat br)nk)striksi &ang

    berkaitan dengan gejala akut seerti mengi+ rasa berat di

    dada dan batuk+ tidak memerbaiki in:amasi jalan naas atau

    menurunkan $ieres)nsi- jalan naas. Termasuk elega

    adala$ "

    # g)nis beta2 kerja singkat

    # K)rtik)ster)id sistemik. %ter)id sistemik digunakan sebagai

    )bat elega bila enggunaan br)nk)dilat)r &ang lain suda$

    )timal tetai $asil belum ter(aai+ enggunaann&a

    dik)mbinasikan dengan br)nk)dilat)r lain'.

    # ntik)linergik

    # min)fllin

    # drenalin

    Bagan Penanganan serangan asma di rumah

    18

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    19/32

    6a)an S'!an)an Asma *i %uma- sakit

    19

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    20/32

    P%E

    PATO

    GENE

    SIS

    PATO

    GEN

    ESIS

    8ON9

    ALES

    8ENS

    D

    E

    A

    D

    8L

    INI

    8A

    L

    HO

    %I

    :O

    N

    9IT

    AL

    LIM

    IT

    8A

    8A

    TSE

    M6

    UH

    PEN8P%IME%

    PEN8SEKUND

    E%

    PEN8TE%SIE

    %

    ;. PEN8EGAHAN ASMA 6E%DASA%KANPATOGENESIS ASMA

    Asma merupakan penyakit yang disebabkan multifaktorial. 1enyakit Asmamerupakan salah satu penyakit yang dipengaruhi oleh dua faktor yang dominan,

    yaitu faktor lingkungan (alergen), dan factor Host pejamu. 2ika faktor risiko

    tersebut telah dipahami maka konsep dasar kesehatan masyarakat yang akan

    dilaksanakan adalah tindakan pencegahan. 1encegahan ini dapat dilakukan

    menjadi ' tingkatan upaya pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan

    tersier (Bonita, !!4).

    6iga upaya pencegahan tersebut diurutkan sesuai proses terjadinya

    penyakit (natural history of disease) yaitu

    =ambar. 6ingkatan upaya pencegahan (dikutip dari Andarini, !)

    20

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    21/32

    1encegahan meliputi pencegahan primer yaitu mencegah tersensitisasi

    dengan bahan yang menyebabkan asma, pencegahan sekunder adalah mencegah

    yang sudah tersensitisasi untuk tidak berkembang menjadi asmaF dan pencegahan

    tersier adalah mencegah agar tidak terjadi serangan bermanifestasi klinis asma

    pada penderita yang sudah menderita asma.

    P'n')a-an P!im'!

    1erkembangan respons imun jelas menunjukkan bah&a periode prenatal

    dan perinatal merupakan periode untuk diinterensi dalam melakukan pencegahan

    primer penyakit asma. Banyak faktor terlibat dalam meningkatkan atau

    menurunkan sensitisasi alergen pada fetus, tetapi pengaruh faktor"faktor tersebut

    sangat kompleks dan berariasi dengan usia gestasi, sehingga pencegahan primer

    &aktu ini adalah belum mungkin. Walau penelitian ke arah itu terus berlangsung

    dan menjanjikan.

    1eriode prenatal

    8ehamilan trimester ke dua yang sudah terbentuk cukup sel penyaji antigen

    (antigen presenting cells) dan sel 6 yang matang, merupakan saat fetus

    tersensisitasi alergen dengan rute yang paling mungkin adalah melalui usus, &alau

    konsentrasi alergen yang dapat penetrasi ke amnion adalah penting. 8onsentrasi

    alergen yang rendah lebih mungkin menimbulkan sensitisasi daripada konsentrasi

    tinggi. ;aktor konsentrasi alergen dan &aktu pajanan sangat mungkin

    berhubungan dengan terjadinya sensitisasi atau toleransi imunologis. 1enelitian

    menunjukkan menghindari makanan yang bersifat alergen pada ibu hamil dengan

    risiko tinggi, tidak mengurangi risiko melahirkan bayi atopi, bahkan makanan

    tersebut menimbulkan efek yang tidak diharapkan pada nutrisi ibu dan fetus. %aat

    ini, belum ada pencegahan primer yang dapat direkomendasikan untuk dilakukan.

    1eriode postnatal

    Berbagai upaya menghindari alergen sedini mungkin dilakukan terutama

    difokuskan pada makanan bayi seperti menghindari protein susu sapi, telur, ikan,

    kacang"kacangan. %ebagian besar studi menunjukkan mengenai hal tersebut,

    menunjukkan hasil yang inkonklusif (tidak dapat ditarik kesimpulan). *ua studi

    dengan tindak lanjut yang paling lama menunjukkan efek transien dari

    21

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    22/32

    menghindari makanan berpotensi alergen dengan dermatitis atopik. *an tindak

    lanjut lanjutan menunjukkan berkurangnya bahkan hampir tidak ada efek pada

    manifestasi alergik saluran napas, sehingga disimpulkan bah&a upaya

    menghindari alergen makanan sedini mungkin pada bayi tidak didukung oleh

    hasil. Bahkan perlu dipikirkan memanipulasi dini makanan berisiko menimbulkan

    gangguan tumbuh kembang. *iet menghindari antigen pada ibu menyusui risiko

    tinggi, menurunkan risiko dermatitis atopik pada anak, tetapi dibutuhkan studi

    lanjutan. 0enghindari aeroelergen pada bayi dianjurkan dalam upaya menghindari

    sensitisasi. Akan tetapi beberapa studi terakhir menunjukkan bah&a menghindari

    pajanan dengan kucing sedini mungkin, tidak mencegah alergiF dan sebaliknya

    kontak sedini mungkin dengan kucing dan anjing kenyataannya mencegah alergi

    lebih baik daripada menghindari binatang tersebut.

    enjelasann&a sama dengan $i)tesis $&giene+ &ang

    men&atakan $ubungan dengan mi(r)bial sedini mungkin

    menurunkan en&akit alergik di kemudian $ari. K)ntr)ersi

    tersebut mendatangkan ikiran ba$*a strategi en(ega$an

    rimer sebaikn&a didesain daat menilai keseimbangan sel

    T$1dan T$2+ sit)kin dan r)tein/r)tein &ang ber-usi dengan

    alergen. en(ega$an rimer di masa datang akan ber$ubungan

    imun)m)dulasi menggunakan sel T$1 ajuan+ aksin +

    antigen &ang berkaitan dengan ;+ emberian

    mikr))rganisme usus &ang relean melalui )ral %ber$ubungan

    dengan k)l)nisasi :)ra mi(r)bial usus'. emua strategi tersebut

    masi$ sebagai $i)tesis dan membutu$kan enelitian &ang

    teat. sa r)k)k lingkungan %Enir)mental t)ba(() sm)ke! ET'?erbagai studi dan data menunjukkan ba$*a ibu er)k)k

    berdamak ada kesakitan saluran naas ba*a$ ada anakn&a

    samai dengan usia 3 ta$un+ *alau sulit untuk membedakan

    k)ntribusi tersebut ada eri)de renatal atau )stnatal.

    ?erbagai studi menunjukkan ba$*a ibu mer)k)k selama

    ke$amilan akan memengaru$i erkembangan aru anak+ dan

    ba&i dari ibu er)k)k+ 4 kali lebi$ sering mendaatkan gangguan

    22

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    23/32

    mengi dalam ta$un ertama ke$iduann&a. edangkan $an&a

    sedikit bukti &ang mendaatkan ba$*a ibu &ang mer)k)k selama

    ke$amilan bere-ek ada sensitisasi alergen. e$ingga

    disimulkan mer)k)k dalam ke$amilan berdamak ada

    erkembangan aru+ meningkatkan -rekuensi gangguan mengi

    n)nalergi ada ba&i+ tetai memun&ai eran ke(il ada

    terjadin&a asma alergi di kemudian $ari. e$ingga jelas ba$*a

    ajanan asa r)k)k lingkungan baik eri)de renatal mauun

    )stnatal %er)k)k asi-' memengaru$i timbuln&a gangguan!

    en&akit dengan mengi

    P'n')a-an s'kun*'!

    ebagaimana di jelaskan di atas ba$*a en(ega$an sekunder

    men(ega$ &ang suda$ tersensitisasi untuk tidak berkembang

    menjadi asma. tudi terbaru mengenai emberian anti$itamin /

    1 dalam menurunkan )nset mengi ada enderita anak

    dermatitis at)ik. tudi lain &ang sedang berlangsung+ mengenai

    eran imun)terai dengan alergen sesifk untuk menurunkan)nset asma. engamatan ada asma kerja menunjukkan ba$*a

    meng$entikan ajanan alergen sedini mungkin ada enderita

    &ang suda$ terlanjur tersensitisasi dan suda$ dengan gejala

    asma+ adala$ lebi$ meng$asilkan engurangan !res)lusi t)tal

    dari gejala dariada jika ajanan terus berlangsung.

    P'n')a-an T'!si'!

    uda$ asma tetai men(ega$ terjadin&a serangan &ang daat

    ditimbulkan )le$ berbagai jenis en(etus. e$ingga meng$indari

    ajanan en(etus akan memerbaiki k)ndisi asma dan

    menurunkan kebutu$an medikasi! )bat.

    Tabel 5. @ara eng)ntr)l )lusi udara di dalam dan di luar

    ruangan

    23

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    24/32

    Table 6. eng)ntr)l alergen di dalam dan di luar ruangan

    24

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    25/32

    Table 7. eng)ntr)l -akt)r en(etus lain

    25

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    26/32

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    27/32

    4. 0eningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan (penemuandeteksi

    dini, dan tatalaksana) asma yang berkualitas.

    5. 0elaksanakan sosialisasi dan adokasi pada 1emerintah *aerah,

    legislatif danstakeholderdalam memberikan dukungan pendanaan dan

    operasional.

    8. P!")!am *alam ,'n)'n*alian asma

    1rogram pengendalian asma, meliputi

    . 1enyuluhan (8+:)

    . 8emitraan

    '. 1erlindungan khusus

    . 1enemuan (termasuk deteksi dini), diagnosis, penanganan segera dan

    rujukan

    #. %ureilans :pidemiologi (sureilans kasus dan sureilans faktor risiko)

    4. 7paya peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan

    penanggulangan asma

    5. 1emantauan dan penilaian

    831. P'nulu-an +KIE0

    6ujuan dari 8+: ini adalah

    ) 7ntuk meningkatkan pengetahuan, motiasi dan partisipasi masyarakat

    serta merangsang dan memfasilitasi kegiatan masyarakat dalam

    pengendalian asma.

    ) 7ntuk merubah sikap dan perilaku masyarakat dalam pengendalian asma.

    ') 7ntuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengendalian asma.

    Asma mempunyai faktor pencetus yang berbeda, maka setiap pasien atau

    keluarga pasien perlu mengenali faktor pencetus tersebut guna menghindari

    serangan asma. Adapun jenis kegiatan penyuluhan asma bagi pasien dan

    keluarga pasien antara lain

    a. 1enyuluhan tentang strategi pengobatan asma (5 langkah mengatasi asma)

    yaitu

    ) 0engenal seluk beluk asma

    ) 0enentukan klasifikasi

    ') 0engenali dan menghindari pencetus asma (6abel 4)

    ) 0erencanakan pengobatan jangka panjang,

    #) 0engatasi serangan asma dengan tepat

    4) 0emeriksakan diri dengan teratur, dan

    5) 0enjaga kebugaran dan olahraga misalnya senam asma

    27

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    28/32

    b. 1enyuluhan tentang penanganan segera pada saat serangan pada pasien

    asma.

    832. K'mit!aan *an J'(a!in)

    6ujuan dari kemitraan ini adalah meningkatkan ketersediaan informasi dan

    kerjasama aktif seluruh potensi di lingkungan pemerintah dan masyarakat

    untuk menekan kecenderungan peningkatan kejadian asma dan pajanan faktor

    risiko.

    ) 0enggalang kekuatan dengan berbagai lintas

    program, lintas sektor dan masyarakat dalam pengendalian asma.

    ) 0eningkatnya komitmen pemerintah dan

    berbagai mitra potensial di masyarakat dalam upaya pengendalian asma.

    ') Adanya sinergi dan keterpaduan dalam

    berbagai kegiatan pengendalian asma

    ) 0eningkatkan kemampuan bersama dalam

    pengendalian asma

    #) 6ercapainya upaya pengendalian asma yang

    efektif dan efisien.

    8egiatan yang dijalankan pada bidang ini adalah

    ) 0embangun dan memantapkan kemitraan dan jejaring kerja dengan

    *inas+nstansi terkait (lintas program dan lintas sektor), organisasi profesi

    (1*1+M 1erhimpunan *okter 1aru +ndonesia, +*A+M+katan *okter Anak

    +ndonesia, 1A1*+M1erhimpunan Ahli 1enyakit *alam +ndonesia,

    organisasi profesi +*+M+katan *okter +ndonesia), dan lembaga s&adaya

    masyarakat (3A+M3ayasan Asma +ndonesia, 3A1>A%M3ayasan

    1enyantun Anak Asma +ndonesia, dan lain"lain) atau 9embaga lain yang

    diperlukan secara berkesinambungan.

    ) 0embuat rencana strategis (instansi kesehatan bersama"sama mitra

    terkait), sosialisasi dan adokasi program pengendalian asma kepada

    pemerintah daerah, *1D*, lintas program, lintas sektor, organisasi profesi,

    28

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    29/32

    9%0 dan s&asta untuk memperoleh dukungan kegiatan pengendalian dan

    pendanaan.

    83#. Spesific Protection

    6ujuannya adalah untuk memberikan perlindungan dan menurunkan jumlah

    kelompok masyarakat yang terpajan faktor risiko asma

    8egiatan yang dilakukan pada kemitraan ini adalah

    ) 1enerapan Hunian Bebas Dokok (HBD) di lingkungan masyarakat dan

    8a&asan 6anpa Dokok (86D) di berbagai instansi*inas serta tempat"

    tempat umumkeramaian dengan mengacu 1eraturan 1erundangan

    tentang 1engendalian 0asalah Dokok dan 1eraturan *aerah tentang

    8a&asan 6anpa Dokok.

    ) 0elakukan upaya minimalisasi pencemaran udara (asap pabrik, asap

    kendaraan bermotor, asap dapur rumah tangga, dll) dengan penerapan

    program udara bersihlangit biru.

    ') 0encegah terjadinyasensitisasipada pasien, seperti faktor lingkungan

    (tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk,

    selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, dan lain"lain).

    %ebaiknya lacirak dibersihkan dengan lap basah, gordin dan selimut

    dicuci setiap minggu , karpet, majalah, mainan , buku dan pakaian

    yang jarang dipakai diletakkan di luar kamar tidur dan lantai dipel

    setiap hari), menghindari makanan yang mempunyai tingkat alerginitis

    tinggi, asap rokok, inhalan, perubahan cuaca dan emosi sebagai faktor

    pencetus serta aktiitas fisik yang berlebihan, 0enghindari kontak

    dengan he&an yang memiliki bulu lebat dan mudah rontok yang dapat

    sebagai faktor pemicu asma (kucing, anjing, dan lain lain).

    ) %osialisasi penggunaan alat pelindung diri (masker, misalnya hepha

    filter, >#, dan lain"lain) pada indiidu atau kelompok masyarakat

    yang berisiko (terpajan faktor risiko).

    #) %osialisasi entilasi dan cerobong asap dapur rumah tangga, fasilitas

    umum dan industri yang memenuhi syarat serta menghindari kondisi

    rumah yang lembab. %ecara umum entilasi yang memenuhi syarat

    29

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    30/32

    adalah dengan luas !/ dari luas lantai atau menggunakan exhouse

    fan.

    83$. P'n'muan +t'!masuk *'t'ksi *ini0 *an tatalaksana kasus

    a. D't'ksi *ini0

    8elompok anak diba&ah usia ' tahun jika ada gejala mengi, anak dengan

    orang tua asma, dermatitis atopi perlu dicurigai untuk menderita asma di

    kemudian hari.

    . P'n'muan *an tatalaksana kasus.

    ) 1enemuansureilans kasus asma secara aktif

    ) 1enemuan kasus asma secara pasif di unit pelayanan kesehatan.

    ') 6atalaksana pasien asma sesuai standar

    a) 1uskesmas (pelayanan kesehatan primer).

    ). 1enemuan dan tatalaksana pasien asma dipelayanan kesehatan

    primer

    ). %istem rujukan asma.

    '). Dehabilitasi pasien asma.

    ). :dukasi pasien dan keluarga.

    b) Dumah sakit

    6indak lanjut penaganana asma

    834. Su!/'ilans ',i*'mi"l")i +kasus *an fakt"! !isik"0

    %ureilans kasus (kesakitan dan kematian) dilaksanakn secara rutin dan

    berjenjang (dinas kesehatan propinsi, kabupatenkota, dan puskesmasfasilitas

    kesehatanlainnya)di seluruh &ilayah +ndonesia yang diintegrasikan dengan

    sistim pelaporan penyakit yang telah ada termasuk sureilans terpadu

    penyakit (%61) berbasis puskesmas sentinel dan sureilans terpadu penyakit

    (%61) berbasis rumah sakit sentinel

    30

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    31/32

    31

  • 7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade

    32/32

    DAFTA% PUSTAKA

    . =lobal +nitiatie for Asthma (=+>A). 1ocket guide management

    andpreention asthma in children. !!#.

    . %upriyanto, B. *iagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada

    anak.0ajalah 8edokteran +ndonesia, Iolume ##, >omor ', 0aret !!#.

    ;87+ '.

    '. %upriyatno B. 6atalaksana %erangan Asma 1ada Anak. Bagian

    +lmu8esehatan Anak ;87+"D%-0, 2akarta.

    . =unardi, %. Anatomi system pernapasan. Balai 1enerbit ;87+.

    #. %her&ood, 9. ;isiologi manusia dari sel ke system. :=-. !!4 4.

    4. %etia&ati, 9. 6atalaksana asma jangka panjang pada anak. ;8 7>A+D 5.

    5. %idhartani, 0. 1eran edukasi pada penatalaksanaan asma pada anak.

    ;87>*+1.

    $. >elson. 6eNtbook of 1ediatrics.

    . 8eputusan 0enteri 8esehatan Depublik

    +ndonesia >o.!'0enkes%8+ !!$ 6entang 1edoman 1engendalian

    1enyakit Asma 0enteri 8esehatan Depublik +ndonesi