Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

27
Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV 1. AHMAD 102504014 2. ACHMAD RIFAI 102504005 3. NURSI 102504022 4. RENRA RIANDA H . 102504034 5. MUKHLIS 092504015

Transcript of Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

Page 1: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

Tugas Makalah

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

(PLTS)

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK IV

1. AHMAD 102504014

2. ACHMAD RIFAI 102504005

3. NURSI 102504022

4. RENRA RIANDA H . 102504034

5. MUKHLIS 092504015

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012

Page 2: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat

pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Prinsip kerja Generator AC.

Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain

berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang

kami hadapi bias teratasi dengan baik. Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha

Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Makassar, Maret 2012

Punyusun

Page 3: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………… i

Daftar Isi ……………………………………………………………..... ii

Bab I Pendahuluan …………………………………………………..... 1

A. Latar Belakang ………………………………………...………. 1

B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………. 2

C. Rumusan Masalah ……………………………...……………… 2

Bab II Pembahasan ………………………………………………….......3

A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya……………………………….3

B. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya………………......4

C. Perencanan Sistem Kebutuhan PLTS………… ………………..7

D. Prinsip Kerja Sistem PLTS…………….……………………......9

E. Menghitung Kebutuhan Sistem PLTS………………………….10

F. Pembagian Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya…………11

G. Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya…………………..11

Kesimpulan …………………………………………………..………...13

Saran …………………………………………………………………...14

Page 4: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan

hujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan

intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi

alternatif sumber energi masa depan di Indonesia. Selain matahari, Indonesia juga

mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang relatif banyak. Sebagian telah

dieksploitasi. Masalahnya minyak dan gas bumi adalah sumber energi yang tidak

terbaharui. Tanpa pemakaian yang bijaksana suatu saat sumber tersebut akan habis.

Selain itu, pembakaran minyak dan gas bumi menimbulkan polusi udara. Ketika isu

lingkungan makin keras disuarakan oleh kelompok ‘hijau’, sumber energi yang

ramah lingkungan dan terbarui menjadi aset berharga. Apalagi penggunaan energi

surya Indonesia saat ini masih kurang dari 5% total pemakaian energi nasional.

kondisi bumi kita kian lama kian mengenaskan karena tercemarnya lingkungan dari

efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming, hujan

asam, rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis. Semua jenis polusi itu

rata-rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, uranium,

plutonium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya. Padahal kita tahu bahwa bahan

bakar dari fosil tidak dapat diperbaharui, tidakb seperti bahan bakar non-fosil.

Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan hemat energi

sudah merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan hemat bahan

bakar dan menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti

tenaga angin, tenaga air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun

sudah mulai merubah tren produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan

bakar fosil beralih ke bahan bakar non-fosil, terutama tenaga surya yang tidak

terbatas. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena

dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja : bangunan besar, pabrik,

perumahan, dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa

dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.Di negara-

negara industri maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa

dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah diluncurkan program-program untuk

memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Tidak itu saja di negara-negara sedang

Page 5: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

berkembang seperti India, Mongol promosi pemakaian sumber energi yang dapat

diperbaharui ini terus dilakukan. Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit listrik

tenaga surya atau kami singkat dengan PLTS maka dalam tulisan ini akan dijelaskan

secara singkat komponen-komponen yang membentuk PLTS, sistem kelistrikan

tenaga surya.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah:

1). Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya

2). Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

C. Rumusan Masalah

Dalam makah ini kami membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya secara

umum meliputi, Prinsip kerja sitem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Komponen

Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya,

Pembagian Sistem PLTS,

Page 6: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sebagian besar kebutuhan listrik di catu melalui jaringan distribusi listrik (PLN).

Konsumen yang membutuhkan harus berada di dekat jaringan listrik atau jika tidak,

maka perlu dibuatkan sambungan tersendiri.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya di peruntukkan bagi keperluan di bawah

ini:

1. Mencatu Listrik Rumah Tangga bagi konsumen yang tinggal di wilayah dimana

jaringan listrik tidak tersedia: Pedesaan (terpencil), daerah terisolasi, pulau-

pulau terpencil dll.

2. Mencatu Listrik untuk peralatan yang ditempatkan di tempat-tempat terpencil

yang dapat bekerja secara otomatis tanpa operator: TV Repeater, Relay Station

dll.

3. Mencatu peralatan (baik di kota maupun di tempat terpencil) yang memerlukan

kualitas dan keandalan supply listrik yang tinggi, baik berfungsi sebagai

back up maupun sebagai tandem dari listrik jaringan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), adalah pembangkit yang memanfaatkan

sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utama untuk menangkap,

perubah dan penghasil listrik adalah Photovoltaic yang disebut secara umum Modul /

Panel Solar Cell. Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui

proses aliran-aliran elektron negatif dan positif didalam cell modul tersebut karena

perbedaan elektron. Hasil dari aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang

dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi battery / aki sesuai tegangan dan ampere

yang diperlukan.

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya

matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk enrgi

dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk

memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat

menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari

matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar.

Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Badingkan

dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan

Page 7: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain itu gas buang yang

dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house gas) yang

pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita.

B. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Panel Surya :

Berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik. Bentuk moduler dari panel

surya

memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan pemenuhan listrik untuk berbagai

skala kebutuhan.

Gambar 1. Panel surya

komponen utama panel surya adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa

sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa

menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat

dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel

fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa

sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan

untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60ari biaya total. Jadi, jika modul sel

surya itu bias diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya

pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul pembuatan sel surya di Indonesia tahap

pertama adalah membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-

sel yang masih diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel

Page 8: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel surya dengan

bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis sudah dikuasai. Dalam bidang

fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata telah melewati tahapan

penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan

instalasi untuk elektrifikasi untuk pedesaan. Teknologi ini cukup canggih dan

keuntungannya adalah harganya murah,bersih, mudah dipasang dan dioperasikan

dan mudah dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan

energi surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik

yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas

baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.

2. Controller regulator

Controller regulator adalah alat elektronik pada system Pembangkit Listrik Tenaga

Surya (PLTS). Berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari modul surya ke

battery/accu (apabila battery/accu sdh penuh maka listrik dari modul surya tidak

akan dimasukkan ke battery/accu dan sebaliknya), dan dari battery/accu ke beban

(apabila listrik dalam battery/accu tinggal 20-30%, maka listrik ke beban otomatis

dimatikan.

Gambar 2. Controller regulator

3. Battrey ACCU

Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya (Solar Panel)

sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu

penerangan atau peralatan elektronik dan peralatan lainnya yang membutuhkan

listrik

Page 9: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

Gambar 3. Battrey ACCU

4. InverterAC

Berfungsi merubah arus DC dari battrey ACCU 12volt menjadi arus AC

bertegangan 220v,arus yang di hasilkan oleh INVERTER sangatlah setabil,

sehingga sudah tidak memerlukan alat setabilizer lagi,serta aman dan berprotexion

tinggi. Sangat flexible dalam penempatan Design Pembangkit Listrik Tenaga

Matahari Yang Praktis dan Flexible

Gambar 4. InverterAC

Page 10: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

(a)Panel Surya

(b)Solar Charge Controller (d)

inverterBeban

(c)Baterai

C. Perencanaan Kebutuhan Sistem PLTS

Sistem PLTS terdiri dari beberapa blok meliputi: panel surya, solar charge controller,

baterai, dan inverter. Dibawah ini  menunjukkan digram blok keseluruhan sistem.

Gambar 5. Blok Diagram Sistem PLTS

Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan fungsi masing-masing blok diagram

sebagai berikut: (a) panel Surya adalah komponen PLTS yang fungsinya merubah

cahaya matahari menjadi energi listrik, (b) solar charge controller adalah komponen

PLTS yang fungsinya mengatur pengisian arus ke baterai dan mengatur arus yang

diambil dari baterai ke beban, (c) baterai adalah komponen PLTS yang fungsinya

sebagai penyimpan tenaga listrik arus searah (DC) dari tenaga surya sebelum

dimanfaatkan untuk beban, dan (d) inverter adalah komponen PLTS yang fungsinya

mengkonversikan tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak balik (AC).

Pembangkit   listrik   tenaga   surya   sangat   tergantung   kepada   sinar matahari,

maka diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan kebutuhan PLTS yst dihitung

dari sisi listrik yang dihasilkan panel surya atau dari sisi listrik yang akan dipakai oleh

beban. Perencanaan dari sisi panel surya akan menghasilkan listrik yang

penggunaannya pada sisi beban harus menyesuaikan listrik yang dihasilkan panel

surya, sedangkan perencanaan dari sisi beban penyesuaian terjadi pada panel surya

maksudnnya panel surya harus mampu menghasilkan listrik sesuai dengan beban yang

terpasang.

Perencanaan dari sisi beban langkah awalnya adalah menentukan jumlah daya yang

dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (wattjam). Karena dengan menghitung

besarnya daya yang dibutuhkan, pihak perencana dapat mempersiapkan PLTS yang

Page 11: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

ideal sesuai dengan kebutuhan beban. Setelah mendapat seluruh kebutuhan daya

listrik, selanjutnya perhitungan terhadap jumlah panel surya.

Kemudian adalah menentukan berapa banyak baterai yang digunakan. Untuk

mengetahui berapa daya yang mampu disimpan. Untuk mengetahui berapa banyak

baterai yang digunakan, harus ditentukan berapa daya yang dibutuhkan dalam

pemakaian sehari-hari dan berapa lama PLTS ini digunakan untuk mensuplai beban

tanpa penyinaran matahari. Dengan begitu dapat ditentukan berapa besar kapasitas dan

banyaknya baterai yang dibutuhkan oleh PLTS. Berikutnya pemilihan Solar Charge

Controller (SCC).

Beban pada sistem PLTS mengambil energi dari baterai melalui SCC. Jadi tegangan

kerja SCC harus sama dengan tegangan pada baterai dan SCC harus dapat dilalui arus

maksimal sesuai dengan beban maksimal yang terpasang. Selanjutnya pemilihan

inverter. Spesifikasi inverter harus sesuai dengan SCC yang digunakan. Berdasarkan

tegangan ystem dan perhitungan SCC, maka tegangan masuk (input) dari inverter 12

VDC. Tegangan keluaran dari inverter yang tersambung ke beban adalah 220 VAC.

Arus yang mengalir melewati inverter juga harus sesuai dengan arus yang melalui

SCC.

Perencanaan dari sisi panel surya langkah awalnya adalah menentukan kapasitas panel

surya yang akan dipasang, selanjutnya adalah menentukan beban yang akan dipasang

sesuai dengan kapasitas panel surya yang terpasang, kemudian adalah menentukan

berapa banyak baterai yang digunakan. Untuk mengetahui berapa daya yang mampu

disimpan. Untuk mengetahui berapa banyak baterai yang digunakan, harus ditentukan

berapa daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari dan berapa lama PLTS ini

digunakan untuk mensuplai beban tanpa penyinaran matahari. Dengan begitu dapat

ditentukan berapa besar kapasitas dan banyaknya baterai yang dibutuhkan oleh PLTS.

Berikutnya pemilihan Solar Charge Controller (SCC). Beban pada sistem PLTS

mengambil energi dari baterai melalui SCC. Jadi tegangan kerja SCC harus sama

dengan tegangan pada baterai dan SCC harus dapat dilalui arus maksimal sesuai

dengan beban maksimal yang terpasang. Selanjutnya pemilihan inverter. Spesifikasi

inverter harus sesuai dengan SCC yang digunakan. Berdasarkan tegangan ystem dan

perhitungan SCC, maka tegangan masuk (input) dari inverter 12 VDC. Tegangan

keluaran dari inverter yang tersambung ke beban adalah 220 VAC. Arus yang

mengalir melewati inverter juga harus sesuai dengan arus yang melalui SCC.

Page 12: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

D. Prinsip Kerja Sitem PLTS

Menurut Anya P. Damastuti, dalam cahaya matahari terkandung ystem dalam

bentuk foton. Pada siang hari modul surya menerima cahaya matahari yang kemudian

diubah menjadi listrik melalui proses fotovoltaik. Ketika foton ini mengenai

permukaan sel surya, ysteme-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran

listrik. Prinsip ini di kenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi

karena terbuat dari material semikonduktor; yang mengandung ystem ystem. Silikon

ini terdiri atas dua jenis lapisan sensi tif: lapisan ysteme (tipe-n) dan lapisan positif (ti

pe-p) Listrik yang dihasilkan oleh modul dapat langsung disalurkan ke beban ataupun

disimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban: lampu, radio, dll. Pada malam

hari, dimana modul surya tidak menghasilkan listrik, beban sepenuhnya dicatu oleh

battery. Demikian pula apabila hari mendung, dimana modul surya menghasilkan

listrik lebih rendah dibandingkan pada saat matahari benderang.

Secara skematis sistem PLTS digambarkan sebagai berikut :

Gambar 6. Skema Sistem PLTS

E. Menghitung Kebutuhan PLTS

Sebagian besar orang selalu menanyakan kapasitas PLTS dengan ukuran listrik PLN,

seperti 450W, 900 W dan seterusnya. Kapasitas terpasang tersebut dalam PLTS sering

disebut sebagai Wp (Watt Peak) yang menunjukkan kapasitas dari modul surya

pada saat matahari dalam kondisi terik/puncak. Kapasitas modul surya yang tersedia

Page 13: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

sangat banyak: 10 Wp, 30 Wp, 40 Wp, 50 Wp, 65 Wp, 70 Wp, 80 Wp, 100 Wp, 125

Wp, 150 Wp, dan 160 Wp.

Untuk menghitung berapa PLTS yang dibutuhkan, dapat diikuti tahapan

sebagai berikut:

a. Modul surya akan menghasilkan listrik sesuai dengan tingkat radiasi matahari yang

diterimanya. Tingkat radiasi ini berbeda dari satu tempat ke lainnya,

dipengaruhi oleh letak lokasi dari khatulistiwa (latitude), ketinggian dari

permukaan laut (altitude), awan, tingkat polusi, kelembaban, dan suhu.

Namun demikian untuk memudahkan, di Indonesia dapat dipakai patokan 1

modul surya kapasitas 50Wp dapat menghasilkan listrik sebesar 150 Wh (Watt hour

atau Watt Jam) per hari.

b. Untuk menghitung berapa listrik yang akan diperlukan untuk

mengoperasikan peralatan elektronik (Wh), kalikan Watt (AC ataupun DC)

peralatan dengan lamanya (Jam) peralatan tersebut akan dipakai setiap hari

(kumulatif). Misal, jika 1 buah lampu 10 watt, ingin dinyalakan dalam satu hari

kumulatif selama 15 jam, maka akan dibutuhkan listrik sebanyak 10 Watt x 1

buah x 15 Jam = 150 Wh (Watt Jam-Watt Hour). Masukkan peralatan

lainnya dalam tabel berikut:

Jenis Peralatan Watt Jumlah Peralatan Jam Menyala per hari Wh (Watt Jam)

1. Lampu Teras 10 1 15 150

2. Lampu Kamar 6 3 5 90

3. Radio/Tape 15 2 2 30

……………… dst ……….

………. ………. ……….JUMLAH (Wh) 270

c. Maka akan dibutuhkan PLTS sebesar: 270 Wh ÷ 150 Wh = 1.8 buah,

dibulatkan menjadi 2 buah PLTS dengan modul surya @ 50 Wp.

F. Pembagian Sistem PLTS

Pembagian sistem PLTS Secara garis besar sistem kelistrikan tenaga surya dapat

dibagi menjadi :

a. Sistem Terintegrasi

Sistem ini dapat diterangkan secara visual, listrik yang dihasilkan oleh array

Page 14: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

dirubah menjadi listrik AC melalui power conditioner, lalu dialirkan ke AC load.

AC load disini dapat berupa listrik yang diperlukan di perumahan atau kantor.

Yang menjadi ciri utama dari sistem ini adalah dihubungkannya AC load ke

jaringan distribusi listrik yang dimiliki oleh perusahaan listrik. Jadi apabila listrik

yang dihasilkan oleh solar panel cukup banyak -melebihi yang dibutuhkan oleh

AC load maka listrik tersebut dapat dialirkan ke jaringan distribusi yang ada.

Sebaliknya apabila listrik yang dihasilkan solar panel sedikit –kurang dari

kebutuhan ac load maka kekurangan itu dapat diambil dari listrik yang dihasilkan

perusahaan listrik. Hal ini di banyak negara-negara industri maju secara peraturan

telah memungkinkan.

b. Sistem Independensi

Selain sistem terintegrasi yang diterangkan diatas terdapat pula sistem

independensi yang merupakan sistem yang selama ini banyak dipakai. Contoh

dari sistem yang dihubungkan dengan dc load adalah pembangkit listrik untuk

peralatan komunikasi. Misalnya peralatan komunikasi yang dipasang

dipegunungan. Sedangkan yang dihubungakan dengan AC load adalah system

pembangkit listrik untuk pulau-pulau yang terpencil.Dalam sistem ini, battery

memainkan peranan yang sangat vital. Bila ada kelebihan listrik yang dihasilkan,

misalnya pada siang hari, listrik ini disimpan di battery. Dan pada malam hari

listrik yang disimpan ini dialirkan ke load.

G. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

a. Kelebihan Energi Surya

Tersedia bebas dan dapat diperoleh secara gratis di alam.

Persediaan energi surya hampir tak terbatas, yang bersumber dari matahari

(surya).

Tanpa polusi dan emisi gas rumah kaca sehingga dapat mengurangi

pemanasan global.

Dapat dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi energi

maupun transportasi sumber energi.

b. Kekurangan Energi Surya

Secara umum membutuhkan investasi awal yang besar (mahal).

Untuk mencapai efisiensi rata-rata yang tinggi, pada umumnya tipe sel surya

memerlukan permukaan areal yang luas. Oleh karenanya anda seringkali

Page 15: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

menjumpai panel-panel fotovoltaik berbentuk persegi empat yang menyerupai

lembaran papan kayu lapis.

Efisiensi sel surya sangat dipengaruhi oleh polusi udara dan kondisi cuaca.

Sel surya hanya mampu membangkitkan energi sepanjang siang hari saja.

Pembuatan sel surya masih mahal.

Karena berbagai kekurangan tersebut, kemampuan sel surya dalam menghasilkan

tenaga listrik belum dapat mencapai efisiensi tertinggi. Tambahan pula sel-sel surya

tersebut jika belum dapat diproduksi sendiri maka harus diadakan dengan cara

impor. Maka pemanfaatannya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan

pemanfaatan energi fosil (minyak, gas dan batubara). Saat ini biaya energi surya

diperkirakan mencapai dua kali lipat biaya energi fosil.

Page 16: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah

cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu

bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah

banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel

surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak

terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan

tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan

bersih dan ramah lingkungan.

B. Saran

1. Agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya, mohon sebaiknya waktu

penyelesaiannya diperpanjang agar dapat memperoleh makalah dengan hasil yang

lebih baik.

2. Agar semua pihak kiranya dapat membantu kami dengan lebih baik lagi dalam

pembuatan makalah selanjutnya.

Page 17: Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pte s1)

DAFTAR PUSTAKA

http://punyahamdy.blogspot.com/2010/01/pemanfaatan-pembangkit-listrik-

tenaga.html

http://levinhalim308.wordpress.com/artikel-keprofesian-2/

http://blogodril.com/energi/energi-surya-keuntungan-kerugian-dan-potensi-nya-

di-indonesia- 6

http://rhazio.wordpress.com/2007/09/12/pembangkit-listrik-tenaga-surya/

http://levinhalim308.wordpress.com/artikel-keprofesian-2/