Makalah pemasaran hasper

50
TATA NIAGA HASIL PERIKANAN UDANG Oleh KELOMPOK III Hadri Djon 632411060 Abd. Salim Ismail 6324110 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

description

tata niaga hasper

Transcript of Makalah pemasaran hasper

Page 1: Makalah pemasaran hasper

TATA NIAGA HASIL PERIKANAN

UDANG

Oleh

KELOMPOK III

Hadri Djon 632411060

Abd. Salim Ismail 6324110

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

2016

Page 2: Makalah pemasaran hasper

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas diucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya sehingga penyusun mampu

menyelesaikan Laporan Tata Niaga Hasil Perikanan. Dalam penyusunan laporan ini

penyusun menyadari bahwa selesainya kegiatan praktikum sampai penyusunan

laporan tidak lepas dari bantuan serta bimbingan semua pihak, untuk itu kami

ucapkan terima kasih kepada, teman-teman dan semua pihak yang telah banyak

membantu dalam penyusunan Laporan Tata Niaga Hasil Perikanan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu

penyusun sangat mengharap saran serta kritik yang bersifat membangun. Semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Gorontalo 15 Maret 2016

Penyusun

i

Page 3: Makalah pemasaran hasper

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang..............................................................................................

1.2 Tujuan...........................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................

2.1 Pengertian Pasar...........................................................................................

2.2 Rantai Pemasaran.........................................................................................

2.3 Margin Pemasaran........................................................................................

2.4 Bauran/Strategi Pemasaran...........................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................

4.1 Produk..........................................................................................................

4.1.1 Taksonomi Udang..............................................................................

4.2 Nelayan/pembudidaya..................................................................................

4.2.1 Harga maksimum dan minimum dalam setahun................................

4.2.2 Biaya penjualan nelayan....................................................................

4.2.3 Omset dan estimasi profit..................................................................

4.3 Bakul/Pengecer.............................................................................................

4.3.1 Harga maksimum dan Minimum dan setahun...................................

4.3.2 Biaya penjualan bakul........................................................................

4.3.3 Omset dan estimasi profit..................................................................

4.4 Konsumen.....................................................................................................

4.5 Bentuk Rantai Pemasaran.............................................................................

4.6 Margin Pemasaran antar Segmen pada Rantai Pemasaran dan Grafik

Fluktuasi Harga dari Segmen Rantai Pemasaran dalam Setahun.................

BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................

5.1 Kesimpulan...................................................................................................

5.2 Saran.............................................................................................................

ii

Page 4: Makalah pemasaran hasper

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

LAMPIRAN

iii

Page 5: Makalah pemasaran hasper

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Indonesia telah ditetapkan mengenai kebijaksanaan

pembangunan perikanan, dalam pembangunan perikanan tersebut rakyatlah yang

mendapatkan prioritas. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kurang lebih 90%

perikanan di Indonesia adalah perikanan rakyat. Pembangunan perikanan dalam arti

luas terus ditingkatkan melalui usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi

(penganekaragaman) dan rehabilitasi dengan tujuan untuk meningkatkan produksi

yang pada akhirnya dapat mempertinggi pendapatan petani/nelayan, memperluas

lapangan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha. Sehingga sektor

perikanan akan menjadi kuat dalam mendukung pembangunan daerah khususnya dan

pembangunan nasional pada umumnya (Rifianto, 1999).

Pengembangan produksi perikanan diarahkan pada pemanfaatan potensi areal

penangkapan dan budidaya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam

rangka perbaikan gizi masyarakat terutama di pedesaan maupun untuk memenuhi

kebutuhan pasar (Ma’ruf, 2006).

Dalam perekonomian saat ini produsen dan konsumen jarang berinteraksi

secara langsung dalam melakukan proses tataniaga, melainkan dilaksanakan bersama

atau dengan mengikutsertakan beberapa lembaga pemasaran lain yang membantu

terjalinnya pertemuan antara penjual dan pembeli. Mereka melakukan berbagai

kegiatan mulai dari pembelian, penjualan, pengangkutan, pengolahan, penyimpanan,

pengepakan dan lain sebagainnya (Hanafiah dan Saefuddin, 1986).

Proses tata niaga merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk

menciptakan, menjaga dan meningkatkan nilai dan kegunaan dari barang dan jasa

(Rifianto, 1999). Kegunaan yang mampu diciptakan oleh kegiatan tata niaga meliputi

penciptaan dan peningkatan nilai kegunaan tempat, waktu dan kepemilikan. Semua

lembaga tata niaga akan berusaha untuk meningkatkan manfaat dari komoditi yang

dipasarkan, dengan demikian kegiatan tata niaga berusaha untuk menempatkan

barang yang diusahakannya ke tangan konsumen dengan nilai dan kegunaan yang

1

Page 6: Makalah pemasaran hasper

meningkat (Hanafiah dan Saefuddin, 1986). Pengertian lain dari tata niaga adalah

kegiatan yang bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan daripada

barang dan jasa dengan tujuan untuk menempatkan barang-barang ke konsumen akhir

(Azzaino, 1982).

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah Tata Niaga Hasil Perikanan adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui rantai pemasaran udang

2. Mengetahui estimasi profit udang

3. Mengetahui margin pemasaran udang

1.3 Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah yaitu:

1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa lainnya tentang tata niaga hasil

perikanan yang ada di pasar telaga.

2. Menambah kecakapan penyusun dalam membuat karya ilmiah lainnya.

2

Page 7: Makalah pemasaran hasper

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat dimana pembeli dan penjual bertemu dan berfungsi,

barang atau jasa tersedia untuk dijual, dan terjadi perpindahan hak milik.   Pasar

adalah jumlah seluruh permintaan barang atau jasa oleh pembeli-pembeli (sering

dikaitkan dengan istilah demand (permintaan)

Menurut William J. Stanton (1993) dalam Danfar (2009), pasar dapat

didefinisikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang

untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi diatas terdapat

3 unsur penting didalam pasar yaitu:

1. Orang dengan segala keinginannya

2. Daya beli mereka

3. Kemauan untuk membelanjakannya

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan

sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk

orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat

pembayaran yang sah seperti uang.

2.2 Rantai Pemasaran

Menurut Kotler (2002), saluran pemasaran menghubungkan pemasar dengan

pembeli sasaran. Mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran

pemasaran, yaitu:

- Saluran Komunikasi (Communication Channel).

Digunakan untuk menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran;

Contoh : surat kabar, majalah, radio, telepon, internet.

- Saluran Distribusi (Distribution Channel).

Digunakan untuk memamerkan atau menyerahkan produk fisik atau jasa

kepada pembeli atau pengguna; dan

- Saluran Penjualan.

3

Page 8: Makalah pemasaran hasper

Digunakan untuk mempengaruhi transaksi dengan pembeli potensial.

Baik tidaknya aspek pemasaran dari usaha yang akan dikembangkan, juga

rantai pemasaran, perlu mendapat perhatian karena mempunyai pengaruh yang cukup

besar dalam mendapatkan margin (keuntungan). Rantai pemasaran yang dimaksud di

sini adalah pola tataniaga mulai dari produsen sampai pada konsumen akhir.

Sebagai contoh rantai pemasaran, channel berikut adalah bentuk rantai

pemasaran ikan segar di beberapa kota di daerah-daerah.

Gambar 1. Rantai Pemasaran

Menurut Hanafiah dan Saefudin (1986), panjang pendeknya rantai tata niaga

yang dilalui oleh suatu hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara lain :

a. Jarak antara produsen ke konsumen. Makin jauh tempat antara produsen dan

konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk.

b. Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat rusak atau mudah rusak

harus segera diterima konsumen dan dengan demikian menghendaki saluran

yang pendek dan cepat.

c. Skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil, maka jumlah

produk yang dihasilkan berukuran kecil juga dan kehadiran pedagang

perantara diharapkan keberadaannya. Dengan demikian saluran yang dilalui

produk cenderung panjang.

d. Posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat

cenderung memperpendek saluran tata niaga.

4

Rantai Pemasaran

NelayanKUDMugePedagang biasaToke Bangku

Pengecer Konsumsi

Page 9: Makalah pemasaran hasper

2.3 Margin Pemasaran

Margin pemasaran merupakan istilah untuk menyatakan perbedaan (selisih)

harga yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli

terakhir (Hanafiah dan Saefuddin, 1986). Margin tata niaga hanya merepresentasikan

perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani,

tetapi tidak menunjukkan jumlah quantitas produk yang dipasarkan.

Margin tata niaga merupakan penjumlahan antara biaya tata niaga dan margin

keuntungan. Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua tingkat sistim

pemasaran dikalikan dengan kuantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini

sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian ekonomi nilai margin

pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran /tata niaga yang merupakan

hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk–produk tersebut. Oleh

karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan

marketing charges (Dahl, 1977).

Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi,

sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah,

pengumpul dan lembaga tata niaga. Margin tata niaga terdiri dari tiga jenis yaitu

absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat

menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya kuantitas yang dipasarkan.

Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tata niaga yang berbeda

memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari

margin pemasaran (Dahl, 1977).

Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986), margin pemasaran di tiap lembaga

dihitung dengan menghitung selisih antara harga jual dan harga beli di setiap tingkat

lembaga pemasaran. Atau diformulasikan sebagai berikut:

Mmi = Ps – Pb

Dimana:

Mmi : Margin pemasaran di setiap tingkat lembaga pemasaran

Ps : Harga jual di setiap tingkat lembaga pemasaran

Pb : Harga beli di setiap tingkat lembaga pemasaran

5

Page 10: Makalah pemasaran hasper

Mark-up (Margin dinyatakan dalam presentase)

Yaitu suatu presentase margin yang dihitung dari dasar harga pokok penjualan (harga

beli produk) atas dasar harga penjualan eceran suatu produk.

Harga Pembelian

Mmi

Harga Pembelian

Mmi

2.4 Bauran/Strategi Pemasaran

Philip Kotler mendefinisikan merketing mix atau bauran pemasaran sebagai

serangkaian variable yang dapat dikontrol dan tingkat variable yang digunakan oleh

perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Unsur variable

bauran pemasaran (marketing mix) tersebut atau yang disebut fourp’s adalah strategi

produk, strategi harga, strategu penyaluran / distribusi, strategi promosi.

Marketing mix atau bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada saat

awal pembentukan bisnis restoran atau rumah makan. Bisnis restoran atau rumah

makan seharusnya ditangani dari biaya makanan (food cost), pekerja, sewa (jika

lokasi usaha bukan milik pribadi), promosi dan iklan, kualitas makanan, pelayanan

pelanggan, keuntungan dan tentunya sikap untuk melanjutkan tipe bisnis ini. Adapun

bauran pemasaran meliputi :

1. Produk (Product)

Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan

sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Produk dalam bisnis restoran sangat

bergantung pada pengalaman. Produk dapat berupa paket yang lengkap yang terdiri

dari makanan, minuman, servis, atmosfer dan kenyamanan yang memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen dan menciptakan kesan yang tidak terlupakan.

Pengunjung di restoran membayar untuk pengalaman makan secara total bukan hanya

untuk makanannya saja.

Tingkatan produk-produk restoran dapat dideskripsikan dalam 3 tingkatan,

yaitu the core product, the formal product, dan the augment product. Produk-produk

restoran juga dapat dianalisis sama seperti produk lain, misalnya: atmosphere,

6

X 100%Mark-up atas dasar HPP =

X 100%Mark-up atas dasar Harga Penjualan =

Page 11: Makalah pemasaran hasper

product development, product positioning, product life cycle. Jadi produk makanan

mempunyai rasa yang enak dan mempunyai keunikan bisa menembus pasaran.

Makanan enak akan menarik pembeli untuk terus datang kembali dan menjadi

pelanggan setia. Sedangkan unik berarti beda dalam bentuk penyajian, modifikasi

resep makanan, pelayanan, atau apa saja yang bisa menarik perhatian pembeli.

Supaya suatu bahan menarik perhatian (terlihat unik) maka harus diolah dan

divariasikan, sehingga diperoleh aneka produk pangan dengan penampilan, bentuk,

tekstur, warna, aroma dan cita rasa yang memikat.Untuk membuat produk demikian

tidak selalu harus menggunakan bahan dasar mahal. Keputusan lain mengenai

kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merk, label dan

kemasan. Untuk itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model tertentu

sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Strategi

kemasan hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya

menambah ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain.

Sedangkan keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada

konsumen, mempunyai efek promosi dan lain-lain. Atribut produk meliputi :

1. Merek, merek adalah nama, simbol atau lambang, istilah, desain yang

diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensi terhadap produk

pesaing.

2. Kemasan, kemasan adalah proses yang berkaitan dengan perancangan

pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk.

3. Labeling, labeling adalah bagian dari suatu produk yang menyampaikan

informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label juga merupakan bagian

dari kemasan, dan kemasan meruakan bagian dari etiket produk.

4. Layanan pelengkap.

5. Jaminan, adalah janji yang merpakan kewajiban produsen atas produknya

kepada konsumen.

2. Lokasi atau distribusi (Place).

Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi

bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang

7

Page 12: Makalah pemasaran hasper

berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis cukup menyedot pengunjung

untuk sekadar mampir dan mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan.

Memang untuk mendapatkan lokasi yang strategis memang mahal. Lokasi

merupakan faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran, yaitu

menyangkut antara lain good visibility, easy access, convenience,curb side appeal,

parking. Keputusan saluran akan mempengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan

dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain

yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin

dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang

ditawarkan. Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis,

efektfitas dan pengendalian.

3. Promosi (Promotion).

Langkah kecil berupa promosi dalam berbagai cara untuk meraih target

pemasaran yang belum diraih. Promosi adalah aktivitas yang dilakukan restoran

untuk mencari konsumen, bukan hanya untuk sekali datang, tetapi juga konsumen

yang akan melakukan pembelian berulang (pelanggan). Tujuan dari promosi adalah

meningkatkan awareness meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli

pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk konsumen yang berulang,

menciptakan loyalitas merek, meningkat-kan average check, meningkatkan penjualan

pada makanan tertentu atau waktu-waktu khusus, dan mengenalkan menu baru. Cara

promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan promosi mounth by mounth,

mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon kusus pada saat tertentu, memberi

member card pada pelanggan. Dapat juga dilakukan melalui promosi seperti reklame,

sisipan pada koran dan media massa atau menggunakan spanduk. Selain itu membuat

konsep resto yang unik dan disukai oleh pelanggan.

Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa yang telah

diprogram dikomunikasikan dengan yang baik. Mengkomunikasikan program

perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel,

yaitu :

8

Page 13: Makalah pemasaran hasper

1. Periklanan: Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang,

dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

2. Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon

pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

3. Publisitas: Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa

atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media mass dan

sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

4. Promosi penjualan: Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan

dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifita.

4. Harga (price)

Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa

lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu

barang dan jasa (tjiptono, 2000).Harga juga merupakan pertimbangan yang penting

dalam memilih restoran. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang diterapkan

dalam sebuah restoran, adalah: hubungan antara permintaan dan penawaran,

penurunan loyalitas konsumen, sales mix, harga-harga dalam persaingan, biaya

overhead, aspek psikologis, kebutuhan untuk meraih laba.

Cara menentukan harga yang tepat adalah dengan melihat harga jual pesaing

sejenis, tentunya dengan kualitas dan porsi makanan yang kira-kira sama. Kemudian,

tetapkan harga jual produk makanan tersebut sedikit lebih murah daripada harga jual

prouk pesaing sejenis agar konsumen mau mencoba produk makanan yang

ditawarkan di restoran. Tapi harga jual bisa tidak selalu lebih rendah dibanding

pesaing sejenis, jika resto mempunyai karakteristik khusus yang menarik konsumen.

Sehingga resto mempunyai nilai lebih dibanding resto pesaing sejenis. Keputusan

tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas perusahaan maupun

konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya

daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila

biaya meningkat. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.

Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan

perusahaan. Adapun tujuan penetapan harga jual adalah:

9

Page 14: Makalah pemasaran hasper

1. Untuk Survival

Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat

gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka yang

diinginkan perusahaan adalah bagaimana untuk bertahan hidup dalam kondisi untuk

tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan menetapkan harga jual

sekedar dapat menutupi biaya tetap dan variabel.

2. Penetrasi Pasar

Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang dipasarkannya,

maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah, dengan kebijakan harga

jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit

akan semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan

mendesak pesaing.

3. Memaksimumkan Laba dalam jangka Pendek

Jika perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan tetinggi mungkin,

maka akan ditetapkan harga jual tinggi.

4. Mendapatkan Uang Secapat mungkin

Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan

menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai dengan

cepat.

5. Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk.

Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya

selalu yang terbaik.Untuk itu perlu di penelitian dan pembangan yang terus menerus.

10

Page 15: Makalah pemasaran hasper

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Produk

Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing,

produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan

sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut

sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah

dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau

hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.

Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang

diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu

produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk)

memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk"

merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced"). Dalam penggunaan

yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok

produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri

untuk barang dan jasa.

4.1.1 Taksonomi Udang

Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 (5

ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang

disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar

terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar,

terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada

umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering

menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari

keluarga Penaeidae, yang biasa disebut udang penaeid oleh para ahli (Menristek,

2003).

11

Page 16: Makalah pemasaran hasper

Udang dapat kita klasifikasikan sebagai berikut:

Klas : Crustacea (binatang berkulit keras)

Sub Kelas : Malacostraca (udang-udangan tingkat tinggi)

Super Ordo : Eucarida

Ordo : Decapoda (binatang berkaki sepuluh)

Sub Ordo : Natantia (kaki digunakan untuk berenang)

Famili : Palaemonidae, Penaeidae

(Menristek, 2003).

Gambar 1. udang

Tubuh udang terbagi atas tiga bagian besar, yakni kepala dan dada, badan,

serta ekor. Sedangkan persentasenya adalah 36-49% bagian kepala, daging

keseluruhan 24-41% dan kulit ekor 17-23% dari seluruh berat badan, tergantung juga

dari jenis udangnya (Suparno dan Nurcahaya, 1984).

4.2 Nelayan/pembudidaya

Nelayan dalam hal ini dikelompokkan sebagai produsen, karena nelayan

merupakan pihak yang menghasilkan barang untuk keperluan konsumsi. Dalam

pemasaran salah satu produsen pengahasil udang adalah petambak/pembudidaya

udang.

4.2.1 Harga maksimum dan minimum dalam setahun

Salah satu pengisi kuesioner dengan nama Abd. Rahman Ntango merupakan

nelayan/pembudidaya udang sebagai produsen pada rantai pemsaran dan dalam

pendistribusian udang kepada para pengecer/bakul hingga sampai kepada para

konsumen.

12

Page 17: Makalah pemasaran hasper

Data harga maksimum dan minimum udang yang berasal dari

nelayan/pembudidaya terdapat dalam tabel 1.

Tabel 3. Harga Maksimum dan Minimum

Nama nelayanHarga Jual (Rp/Kg)

Maksimum Minimum

1. Abd. Rahman Nntango 22.000 18.000

Rata-rata/Tahun 22.000 18.000

Sumber : Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan, 2016

Harga jual maksimum udang oleh nelayan/pembudidaya kepada bakul/

pengecer di Gorontalo adalah Rp. 22.000-/kg dan harga jual minimum sebesar Rp.

18.000,-/kg.

Pak Abd Rahman Ntango menjual udangnya dengan harga rendah berkisar

antara 18.000/kg hingga paling mahal mencapai 22.000/kg dengan rata-rata harga

minimum yang diperoleh mencapai harga Rp 18.000,-/kg, sedangkan rata-rata harga

maksimum Rp 22.000,-/kg. Harga rata-rata pertahun tetap dikarenakan tidak ada

perbandingan dengan harga dengan nelayan/pembudidaya lain.

4.2.2 Biaya penjualan nelayan

Data biaya penjualan nelayan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Biaya penjualan yang dikeluarkan Abd. Rahman Ntango

Jenis Pengeluaran Jumlah Biaya (Rp)

Benur udang 80.000 ekor/ha (3 ha) 25/ekor/6.000.000

Pakan (kg) 400 8.000/kg/3.200.000

Karyawan 20% 1 13.200.000

Pompa air 1 unit 4.500.000

Total 26.900.000

Biaya pengeluaran biasanya berbeda dari data yang tertera disebabkan oleh

musim panen dan kondisi permintaan.

13

Page 18: Makalah pemasaran hasper

4.2.3 Omset dan estimasi profit

Menurut Machmud (2008), omset adalah nilai transaksi yang terjadi dalam

hitungan waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan, tahunan. Omset bukan

nilai keuntungan, juga bukan nilai kerugian. Nilai omset yang besar dengan nilai

keuntungan yang kecil atau terjadi kerugian adalah bukti ketidak efisienan

manajeman, dan sebaliknya.

Tabel 3. Omset dan estimasi profit nelayan/pembudidaya

Nama

Jumla

h

(ton)

Harga Jual Omset Estimasi Profit

Max(R

p)

Min(R

p)

Max(Rp) Min(Rp) Max(Rp) Min(Rp)

Nelaya

n

3 ton 22.000 18.000 66.00000

0

54.00000

0

39.100.0

00

27.100.0

00

Dari hasil Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan Profit maksimum yang

didapatkan Abd. Rahman Ntango adalah Rp 39.100.000 Sedangkan profit minimum

nya adalah Rp 27.100.000. Meningkatnya omset dan estimasi profit tergantung dari

jumlah permintaan dan kondisi hasil panen. Jika hasil panen menurun atau kurang

tentunya akan berpengaruh pada jumlah pendapatan dan modal awal nelayan/

pembudidaya.

4.3 Bakul/pengecer

Pedagang besar atau bakul adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan

barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang biasanya akan diberi

daerah kekuasaan penjualan atau perdagangan tertentu yang lebih kecil dari daerah

kekuasaan distributor. Pedagang besar sering berkecimpung dalam kegiatan

perdagangan besar, namun dalam menjalankan fungsinya, mereka tidak punya hak

milik atas barang-barang yang diperdagangkan.

Baku /pengecer yang ada di pasar Minggu Telaga membeli dari pedagang

pengumpul dan biasanya langsung ke nelayan yang telah menjadi langganannya.

4.3.1. Harga maksimum dan minimum dalam setahun

14

Page 19: Makalah pemasaran hasper

Data harga jual maksimum dan minimum udang yang berasal dari

bakul/pengecer terdapat dalam tabel 4.

Tabel 4. Harga Maksimum dan Minimum

Nama BakulHarga Jual (Rp/Kg)

Maksimum Minimum

Hasan 50.000 40.000

Nurdin 50.000 39.000

Rata-rata/Tahun 50.000 39.500

Harga jual maksimum udang oleh bakul/pengecer kepada konsumen di Pasar

Minggu Telaga adalah Rp. 50.000/kg. Harga jual minimum sebesar Rp.39.500/kg

Terbentuknya harga jual dipengaruhi oleh cuaca, musim dan kondisi pasar.

Pengisi kuesioner dari 2 responden di Pasar Minggu Telaga dengan nama

responden Hasan dan Nurdin masing-masing menjual udang dengan harga yang

berbeda-beda. Mereka merupakan bakul/pengecer pada rantai pemasaran dan dalam

pendistribusian udang dari nelayan ke konsumen langsung.

4.3.2 Biaya penjualan bakul

Data biaya penjualan bakul dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Hasan

Tabel 5. Biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Hasan

Jenis Pengeluaran Jumlah Biaya (Rp)

Pembelian udang 90/kg/22.000 1.980.000

Es 20 bungkus/1.000/buah 20.000

Plastik 4 buah/2.000 8.000

Biaya retribusi kebersihan - 2.000

Total 2.100.000

Nurdin

15

Page 20: Makalah pemasaran hasper

Tabel 6. Biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Solehah

Jenis Pengeluaran Jumlah Biaya (Rp)

Pembelian udang 84/kg/22.000 1.840.000

Es 15 bungkus/1000/buah 15.000

Plastik 3 buah/ 2.000 6.000

Biaya retribusi kebersihan - 2.000

Total 1.863.000

Bakul/pengecer di Pasar Minggu Telaga biasanya membeli udang dari nelayan

langsung. Pengecer menjual udang setiap harinya dengan harga rata-rata sebesar

50.000,-/kg. Harga yang ditawarkan oleh bakul masih ditawar oleh konsumen. Biaya

penjualan dipengaruhi oleh biaya retribusi pasar, serta harga alat dan bahan pembantu

dalam penjualan udang.

4.3.3 Omset dan estimasi profit

Data untuk omset dan estimasi profit pada masing-masing bakul udang dapat

dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Omset dan Estimasi Profit Bakul

NamaJumlah

(kg)

Harga jual Omset Estimasi profit

Max (Rp) Min (Rp) Max (Rp) Min (Rp) Max (Rp) Min (Rp)

Hasan 90 50.000 40.000 4.500.000 3.600.000 2.400.000 1.500.000

Nurdin 84 50.000 39.000 4.200.000 3.276.000 2.337.000 1.413.000

Dari tabel hasil Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan Profit maksimum yang

didapatkan Hasan dan Nurdin masing-masing adalah Rp 2.400.000, dan Rp2.337.000.

Sedangkan profit minimumnya masing-masing adalah Rp 1.500.000 dan Rp 1.

413.000

Perbedaan omset dan estimasi profit dikarenakan jumlah udang yang dijual

tidak sama serta harga beli dan harga jual pada masing-masing bakul berbeda-beda,

selain itu perbedaan profit juga dipengaruhi biaya pengeluaran untuk berjualan. Jika

jumlah hasil panen banyak dan harga jual tinggi maka omset dan estimasi profitnya

16

Page 21: Makalah pemasaran hasper

nilai yang didapat juga akan tinggi, begitu pula sebaliknya.

4.4 Konsumen

Pemasaran udang diakhiri pada tingkat konsumen akhir yang membeli udang

di pedagang pengecer. Pengecer menjual daganganya di pasar Minggu Telaga, harga

udang dipasar Minggu Telaga bervariasi sesuai dengan ukuran udang dan kondisi

fisik udang. Udang yang berukuran besar dan kondisi fisiknya bagus dijual dengan

harga rata-rata Rp.50.000,- sedangkan untuk udang yang berukuran sedang dijual

dengan harga rata-rata Rp. 40.000,-, dan untuk udang yang berukuran kecil dengan

kondisi fisik yang kurang bagus dijual dengan harga rata-rata Rp. 35.000,.

4.5 Bentuk Rantai Pemasaran

Rantai pemasaran Ikan udang di Pasar Minggu Telaga yang diamati pada

Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan ini adalah satu rantai pemasaran. Udang hasil

tambak nelayan/pembudidaya langsung dibeli oleh pengecer, dan selanjutnya

langsung dijual ke pasar. Rantai yang sederhana ini lebih menguntungkan dalam

usaha budidaya dan pemasaran, karena harga udang hasil panen dibeli tinggi dan

menguntungkan nelayan, sedangkan untuk perantara dalam hal ini pengecer juga

dapat menerima keuntungan yang cukup besar karena persaingan harga antara penjual

tidak begitu besar. Pemasaran hasil

Gambar 3. Bentuk Rantai Pemasaran udang

di Pasar Minggu Telaga

Gambar 2. Bentuk Rantai Pemasaran Udang di Pasar Minggu Telaga

4.6 Margin Pemasaran antar Segmen pada Rantai Pemasaran dan Grafik

Fluktuasi Harga dari segmen Rantai Pemasaran dalam Setahun

Menurut Hanifiah dan Saefuddin (1986), margin pemasaran merupakan istilah

17

Pengecer/ Bakul

KonsumenNelayan(Petambak)

Page 22: Makalah pemasaran hasper

untuk menyatakan perbedaan atau selisih harga yang dibayar pada penjual pertama

dan harga yang dibayar oleh pembeli terakhir. Margin pemasaran ditiap lembaga

pemasaran dihitung dengan menghitung selisih antara harga jual dan harga beli

disetiap tingkat lembaga pemasaran.

Mmi = Ps – Pb

Dimana = Mmi : margin pemasarn disetiap tingkat lembaga pemasaran

Ps : harga jual disetiap tingkat lembaga pmasaran

Pb : harga beli disetiap tingkat lembga pemasaran

Tabel 8. Margin Pemasaran

Rantai PemasaranHarga Beli

Rata-rata (Rp)

Harga Jual

Rata-rata (Rp)

Margin (Rp)

Pengecer konsumen 22.000 50.000 28.000

Pengecer konsumen

Mark-up atas dasar HPP = 28.000/22.000 x 100%

= 127.27%

Mark-up atas dasar harga penjualan = 28.000/50.000 x 100%

= 56%

Pedagang/bakul mereka menyediakan udang bagi kosumen. Pedagang/bakul ini

juga berperan sebagai penjual langsung kepada konsumen. Adanya selisih margin

dikarenakan jarak mengantarkan produk dari pedagang ke pasar menyebabkan

terjadinya keuntungan atau margin. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah

volume produksi, harga per kg, dan biaya pemasaran. Tingginya margin ini juga

menyebabkan beban yang ditanggung oleh konsumen menjadi lebih besar

Grafik Segemen Pembelian Udang Dalam Setahun

18

Page 23: Makalah pemasaran hasper

bakul konsumen0

5000100001500020000250003000035000400004500050000

minimummaksimum

Gambar 3. Grafik Fluktuasi Harga Beli dari Segmen Rantai Pemasaran

dalam Setahun.

Berdasarkan grafik diatas harga beli maksimal bakul sebesar Rp.22.000 untu

setiap kilo udang, sedangkan harga minimum sebesar Rp. 18.000. kemudian bakul

menjual kepada konsumen, untuk harga beli minimum konsumen sebesar Rp. 39.500,

dan harga maksimum Rp. 50.000. Jika jumlah udang yang didaratkan atau dipanen

sedikit, maka harga jual melambung tinggi dan jika jumlah udang yang didaratkan

atau dipanen banyak, maka harga beli menjadi rendah. Kualitas udang yang baik juga

menjadikan harga beli tinggi.

nelayan bakul0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

minimummaksimum

Gambar 4. Grafik Fluktuasi Harga Jual dari Segmen Rantai Pemasaran

dalam Setahun.

Berdasarkan grafik diatas harga jual maksimal nelayan sebesar Rp.22.000,

sedangkan harga minimum sebesar Rp. 18.000, untuk harga jual minimum bakul

sebesar Rp. 39.500,- 40.000 dan harga maximum Rp. 50.000. Jika jumlah udang yang

19

Page 24: Makalah pemasaran hasper

didaratkan atau dipanen kurang maka harga pasar akan melambung tinggi dan jika

udang yang dipanen lebih banyak maka harga pemasaran akan kurang.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum Tata Niaga Hasil Hasil Perikanan adalah sebagai

berikut:

Rantai pemasaran udang dipasar minggu telaga adalah dari nelayan, pedagang

pengecer sampai ke konsumen akhir.

1. Estimasi profit udang sebagai berikut:

a. Profit maksimum nelayan/pembudidaya udang yang didapat Abd. Rahman

Ntango 39.100.000. Sedangkan profit minimumnya adalah Rp 156.000,

Rp 27.100.000

b. Profit maksimum bakul yang didapatkan Hasan dan Nurdin masing-masing

adalah Rp 2.400.000 dan Rp. 2.337.000 Sedangkan profit minimumnya

masing-masing adalah Rp 1.500.000 dan 1.413.000

c. Margin pemasaran udang pada rantai pemasaran pengecer ke konsumen

adalah sebesar Rp 28.000

5.2 Saran

Saran untuk praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya pelaku tata niaga hasil perikanan menjadi sumber pengisian

kuisioner agar data tata niaga berlangsung dapat diketahui dengan jelas.

20

Page 25: Makalah pemasaran hasper

2. Hendaknya sebelum praktikum, praktikan memahami secara mendalam

tentang tata niaga hasil perikanan.

3. Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya dilaksanaakan di unit-unit pengolahan

hasil perikanan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1996, Anggaran Perusahaan Pendekatan Kuantitatif I, Edisi Pertama. BPFE UGM, Yogyakarta.

Angipora, Marius P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Rajawali Pers, Jakarta.

Anief, Moh. 2000. Prinsip dan Dasar Manajemen: Pemasaran Umum dan Farmasi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Azziano, Z. 1982. Pengantar Tataniaga Pertanian. Departemen Pertanian. Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB, Bogor.

Bovée. 1986. Contemporary Advertising. Illinois:Richard D. Irwin, Inc.

Dahl, D. 1977. Market and Price Analysis.The Agricultural Industries. Mc Graww Hill. Book Company. USA.

Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Prinsip Dasar Manajemen Edisi Kedua. BPFE UGM, Yogyakarta.

Hanafiah dan Saefuddin, 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Kotler, Philips. 1997. Manajemen Pemasaran Jilid I. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philips. 2000. Principle of Marketing. Ninth Edition. Prentice- Hall,Inc., Homewood, New Jersey. USA

Kotler dan Armstrong. 2000. Dasar-Dasar Pemasaran. Prenhallindo, Jakarta.

Ma’ruf, 2006. Pemasaran Ritel. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Nahriyanti. 2008. Riset Pemasaran. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/manajemen-pemasaran/riset-pemasaran (11 Desember 2009).

21

Page 26: Makalah pemasaran hasper

Rifianto, I. 1999. Tataniaga Perikanan. Universitas Terbuka. Depdikbud, Jakarta.

Saanin, H. 1986. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta, Jakarta.

Sudarmoyo, Bambang. 1993. Metodologi Penelitian. Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafiah, Ir. A. M. Dan Dr. Ir. A. M. Saefuddin. 1983. Tata NiagahasilPerikanan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Hasanuddin. 2002. StudiJaringanPemasaranProdukPemasaran Dari tamanNasionalLaut Taka BoneratekabupatenSelayar. http://ptgates. com/web/? pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=24.pdf Dikasestanggal30 Mei 2012, pukul 09.00 WIB

Irmawan. 2010. SistemPemasaranKepitingBakau. http://wacanasains perikanan.blogspot.com/2010/07/sistem-pemasaran-kepitingbakau.html. Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.44 WIB.

LAMPIRAN

Udang yang dijual di pasar minggu telaga, Gorontalo

22

Page 27: Makalah pemasaran hasper

Pasar Minggu telaga dilihat dari luar

Lampiran 1. Hasil kuesioner

Kuisioner

Identivikasi Responden

1. Nama : Abd. Rahman Ntango (Nelayan/pembudidaya)2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Umur : 25 tahun4. Daerah Asal : Gorontalo (pohuwato)

Keragaan usaha

1. Aktvitas usaha

Ikan sasaran utama pengamatan

jenis ikan

yang dijual

jumlah

penjualan

(kg/hari)

harga beli (Rp/kg) harga jual (Rp/kg)

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

Udang 500-1000 - - - 18.000 22.000 29.000

*Pada saat paceklik dan panen

23

Page 28: Makalah pemasaran hasper

2. Tempat pembelian udang untuk dijual: Asal udang:

Tambak

3. Pensuplai udang :

4. Apakah sering mengalami kesulitan pemanenan udang?

Iya, kendalanya lebih kepada masalah cuaca dan hama pada udang

5. Berapa bulan dalam sekali panen? ; 3 bulan atau 115 hari

6. Jumlah tenaga kerja yang digunakan 1 orang, upah tenaga kerja.

Tergantung hasil panen

7. Jenis-jenis bahan pembantu yang digunakan :

a. Pakan udang dll

8. Peralatan yang digunakan :

a. Pompa air,. Jaring/tagaho dll

9. Biaya lain-lain yang dikeluarkan :

a. Biaya pengangkutan/transportasi : - /kali penjualan

b. Sewa karyawan

c. Pembelian bibit dll

10. Kepada siapa udang dijual :

Pengumpul dan Pengecer

11. Cara pembayaran udan oleh pembeli : Tunai

12. Frekuensi jual : 2 kali dalam 1 kali panen

13. Modal : Rp 36.000.000.- 50.000.000

14. Apakah sering mengalami kesulitan baik dalam pemeiharaan dan pemanenan?:

24

Page 29: Makalah pemasaran hasper

Iya” kalau pemanenan tentunya mengarah pada gangguan hama, misalnya oleh

kepiting, dan penyakit lainnya dan kalau untuk pemanenan untuk saat ini masih

terkontrol dengan baik.

Kuisioner

identivikasi Responden

1. Nama : Hasan (Bakul)2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Umur : 40 tahun4. Daerah Asal : Gorontalo

Keragaan usaha

1. Aktvitas usaha

Ikan sasaran utama pengamatan

jenis ikan

yang dijual

jumlah penjualan

(kg/hari)

harga beli (Rp/kg) harga jual (Rp/kg)

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

udang 90 kg 18.000 22.000 29.000 40.000 50.000 45.000

*Pada saat paceklik dan panen

Ikan sampingan yang dijual

25

Page 30: Makalah pemasaran hasper

jenis ikan

yang dijual

jumlah

penjualan

(kg/hari)

harga beli (Rp/kg) harga jual (Rp/kg)

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

Cumi-cumi

layang

Deho

2. Tempat pembelian ikan untuk dijual Pasar minggu telaaga

3. Pensuplai ikan : Nelayan/pembudidaya

4. Apakah sering mengalami kesulitan mencari pemasok ikan/ melakukan

pembelian ikan?

Tidak

5. Dalam sebulan 10-15 kali pembeli udang dan 90 kg tiap pembelian

6. Jumlah tenaga kerja yang digunakan - orang, upah tenaga kerja.

Rp 30.000 /orang/hari

7. Jenis-jenis bahan pembantu yang digunakan :

a. Es, jumlah : sesuai udang dan ikan lainnya (bungkus atau kg), harga satuan :

Rp. 2.000/bungkus

b. Plastik, jumlah : menyesuaikan harga satuan : Rp. 15.000 per

8. Peralatan yang digunakan :

9. Biaya lain-lain yang dikeluarkan :

a. Biaya pengangkutan/transportasi : - /kali penjualan

b. Sewa tempat, Rp : -

c. Retribusi kebersihan dll, Rp.2.000/hari

10. Kepada siapa ikan dijual : konsumen

26

Page 31: Makalah pemasaran hasper

11. Cara pembayaran ikan oleh pembeli : cash/kontan

12. Frekuensi jual ikan : 6-7 kali seminggu hamper setiap hari dan bukan hanya di

pasar telaga

13. Modal : Rp 2.000.000

14. Apakah anda penjual tetap dipasar atau daerah ini? Iya, biasanya kalau ada pasar

lain saya jual juga di pasar situ. Tergantung pasar sih

15. Apakah sering mengalami kesulitan dalam penjualan ikan ? biasa iya, juga tidak.

Kuisioner

identivikasi Responden

5. Nama : Nurdin (Bakul)6. Jenis Kelamin : Laki-laki7. Umur : 34 tahun8. Daerah Asal : Gorontalo

Keragaan usaha

16. Aktvitas usaha

Ikan sasaran utama pengamatan

jenis ikan

yang dijual

jumlah penjualan

(kg/hari)

harga beli (Rp/kg) harga jual (Rp/kg)

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

udang 84 kg 18.000 22.000 29.000 40.000 50.000 45.000

*Pada saat paceklik dan panen

Ikan sampingan yang dijual

27

Page 32: Makalah pemasaran hasper

jenis ikan

yang dijual

jumlah

penjualan

(kg/hari)

harga beli (Rp/kg) harga jual (Rp/kg)

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

paling

murah

paling

mahal

rata-

rata

Cumi-cumi

layang

Deho

17. Tempat pembelian ikan untuk dijual Pasar minggu telaaga

18. Pensuplai ikan : Nelayan/pembudidaya

19. Apakah sering mengalami kesulitan mencari pemasok ikan/ melakukan

pembelian ikan?

Tidak

20. Dalam sebulan 10-17 kali pembeli udang dan 50-84 kg tiap pembelian

21. Jumlah tenaga kerja yang digunakan - orang, upah tenaga kerja: hanya sendiri di

bantu oelh istri

22. Jenis-jenis bahan pembantu yang digunakan :

c. Es, jumlah : sesuai udang dan ikan lainnya (bungkus atau kg), harga satuan :

Rp. 2.000/bungkus

d. Plastik, jumlah : menyesuaikan harga satuan :

23. Peralatan yang digunakan :

24. Biaya lain-lain yang dikeluarkan :

d. Biaya pengangkutan/transportasi : - /kali penjualan

e. Sewa tempat, Rp : -

f. Retribusi kebersihan dll, Rp.2.000/hari

25. Kepada siapa ikan dijual : konsumen

28

Page 33: Makalah pemasaran hasper

26. Cara pembayaran ikan oleh pembeli : cash/kontan

27. Frekuensi jual ikan : 6-7 kali seminggu hamper setiap hari dan bukan hanya di

pasar telaga

28. Modal : Rp1.900.000

29. Apakah anda penjual tetap dipasar atau daerah ini? Iya.

30. Apakah sering mengalami kesulitan dalam penjualan ikan ? biasa iya, juga tidak.

29