Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

22
PENYULUHAN MANFAAT ASI EKSKLUSIF Pembimbing: dr. Indiana Aulia Disusun oleh: Suwenny [100100059] DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RSUP HAJI ADAM MALIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

description

ASI eksklusif

Transcript of Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

Page 1: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

PENYULUHAN

MANFAAT ASI EKSKLUSIF

Pembimbing: dr. Indiana Aulia

Disusun oleh: Suwenny [100100059]

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

RSUP HAJI ADAM MALIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2014

Page 2: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

HALAMAN PERSETUJUAN

Penyuluhan dengan Judul :

Manfaat Asi Eksklusif

Yang dipersiapkan oleh :

Suwenny

100100059

Makalah ini telah diperiksa dan disetujui untuk

dilakukan penyuluhan

Medan, 10 April 2014

Dosen Pembimbing Disetujui PPDS Pembimbing

dr. Widyastuti, M.Ked(Ped), Sp.A dr. Indiana Aulia

i

Page 3: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

penyuluhan ini.

Makalah penyuluhan dengan judul “Manfaat ASI Eksklusif” ini disusun untuk

melengkapi dan memenuhi salah satu tugas kepaniteraan klinik senior Departemen Ilmu

Kesehatan Anak. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak

pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penulisan makalah ini. Penulis masih

menyedari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun

bahasanya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat membawa manfaat

terutama bagi penulis sendiri dan para pembaca sekalian.

Medan, 7 April 2014

Penulis,

Suwenny

ii

Page 4: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

Daftar Isi

Halaman Persetujuan..........................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

Daftar Isi...............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2. Tujuan....................................................................................................................2

1.3. Manfaat..................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3

2.1. Pengertian ASI Eksklusif.......................................................................................3

2.2. Tahap dalam Pemberian ASI Eksklusif.................................................................3

2.3. Manfaat ASI Eksklusif..........................................................................................4

2.4. Kendala Pemberian ASI Eksklusif dan Pemecahannya........................................6

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

iii

Page 5: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini diyakini bahwa ASI merupakan makanan pilihan pertama dan utama

untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan. Komposisi ASI yang demikian unik, berubah

sepanjang hari, meyebabkan tidak ada satupun susu formula yang dapat menyamakan

komposisinya, hanya dapat memberikan efek yang menyerupai (‘mimicking’) ASI.

Pemberian ASI eksklusif merupakan gold standard untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.1

Data Riskesdas 2010 menunjukkan pemberian ASI eksklusif yang masih sangat

rendah (15%). Namun di tahun 2013 cakupan ASI eksklusif menunjukkan peningkatan

menjadi 30,2%, meskipun persentase ini seharusnya masih dapat terus ditingkatkan lagi.2

Sedangkan data dari penelitian multisenter yang dilakukan IDAI sebesar 27%. Hasil

penelitian IDAI juga memperlihatkan bahwa baru sekitar 40-60% rumah sakit yang

menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui secara utuh. Angka tersebut juga

tidak berbeda antara pulau Jawa dengan pulau besar lainnya.1

Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya, bayi belum dapat membentuk

kekebalan sendiri secara sempurna. ASI memberikan zat-zat kekebalan yang belum dapat

dibuat oleh bayi tersebut, sehingga bayi yang minum ASI lebih jarang sakit, terutama pada

awal dari kehidupannya. Komponen zat anti infeksi yang banyak dalam ASI akan melindungi

bayi dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan antigen

lainnya.3

PP Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

menegaskan bahwa dalam rangka melindungi, mendukung, dan mempromosikan pemberian

ASI eksklusif perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah,

pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, masyarakat serta

keluarga agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi.4 Seluruh kebijakan yang

memfasilitasi pemberian ASI/menyusui harus didukung. Tidak ada satupun makanan yang

ideal untuk bayi baru lahir selain ASI.   Edukasi orang tua sejak kehamilan merupakan

komponen penting penentu keberhasilan menyusui. Pengetahuan dan keterampilan petugas

yang terkait dalam keberhasilan manajemen menyusui harus selalu ditingkatkan agar mereka

dapat berperan aktif dalam mengatasi kendala yang mungkin timbul selama proses

menyusui.5

1

Page 6: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

1.2 Tujuan Penyuluhan

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari penyusunan makalah ini adalah:

a. Mensosialisasikan kepada para ibu di poliklinik Ilmu Kesehatan Anak tentang

pentingnya pemberian ASI eksklusif.

b. Meningkatkan kesadaran para ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif

pada bayi mulai dari lahir sampai usia 6 bulan.

c. Meningkatkan pengetahuan para ibu tentang bagaimana menangani kendala-

kendala yang mungkin terjadi pada proses pemberian ASI eksklusif.

1.3 Manfaat Penyuluhan

Manfaat yang dapat diberikan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi kepada masyarakat luas, khususnya orang tua mengenai

pentingnya pemberian ASI eksklusif.

b. Memberikan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kepada penulis mengenai

pentingnya pemberian ASI eksklusif.

2

Page 7: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ASI Eksklusif

Definisi ASI eksklusif bermacam-macam tetapi definisi yang sering digunakan adalah

definisi WHO yang menyebutkan ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa

cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral, atau obat dalam bentuk tetes atau

sirup sampai usia 6 bulan.6 Pemberian vitamin, mineral, dan obat-obatan diperbolehkan

selama pemberian ASI eksklusif. Suplemen (air, air gula, susu formula, dan cairan lain) tidak

diberikan pada bayi kecuali atas permintaan dokter sesuai dengan indikasi medis.

Empeng/dot dihindari pada bayi yang menyusui.5

Kandungan protein dan laktosa pada susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Susu

sapi kadar proteinnya lebih tinggi, yakni 3,4 persen sedangkan susu manusia hanya 0.9

persen. Kadar laktosa susu manusia lebih tinggi yakni 7 persen sedangkan susu sapi hanya

3,8 persen. Fungsi dari kedua zat gizi ini bertolak belakang. Laktosa sangat penting dalam

proses pembentukan mielin otak. Sementara pada  susu sapi, kandungan protein yang tinggi

berfungsi untuk membantu pembentukan otot.7

2.2 Tahap dalam Pemberian ASI Eksklusif

Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu

dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan

merupakan program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua

tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan

melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai

sumber daya Indonesia yang berkualitas.8

Pada minggu-minggu pertama menyusui, bayi disusui sesering kemauan bayi. Ibu

menawarkan payudara apabila bayi menunjukkan tanda-tanda lapar seperti terjaga terus,

aktif, mouthing, atau rooting. Penempatan ibu dan bayi dalam satu ruangan (rooming-in)

sepanjang hari sangat membantu keberhasilan menyusui. Lamanya menyusui tergantung pada

kehendak bayi. Payudara diberikan bergantian kanan dan kiri pada awal menyusui, agar

kedua payudara mendapat stimulasi yang sama dan mendapat pengeringan yang sama. Pada

minggu-minggu pertama, bayi sebaiknya dibangunkan atau dirangsang untuk menyusui

maksimum setiap 3 jam.5

3

Page 8: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk mencapai tumbuh

kembang optimal.9 Makanan pendamping ASI kaya besi diberikan secara bertahap mulai usia

6 bulan. Bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan bayi yang memiliki kelainan

hematologi tidak memiliki cadangan besi adekuat pada saat lahir umumnya membutuhkan

suplementasi besi sebelum usia 6 bulan, yang dapat diberikan bersama dengan ASI

eksklusif.5

Kebutuhan dan perilaku makan setiap bayi adalah unik. Pengenalan makanan

pendamping sebelum usia 6 bulan tidak meningkatkan asupan kalori maupun kecepatan

pertumbuhan berat badan. Selama 6 bulan pertama, bayi yang mendapat ASI tidak

membutuhkan air putih maupun jus buah, bahkan dalam cuaca panas sekalipun. Pemberikan

minuman atau makanan selain ASI berisiko mengandung kontaminan atau alergen.

Pemanjangan durasi menyusui bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan perkembangan

bayi. Bayi yang telah disapih sebelum usia 12 bulan tidak menerima susu sapi, tetapi harus

mendapat formula bayi yang difortifikasi zat besi.5

Durasi pemberian ASI eksklusif yang dianjurkan adalah selama enam bulan pertama

kehidupan untuk mencapat tumbuh kembang optimal. Setelah enam bulan, bayi mendapat

makanan pendamping yang adekuat sedangkan ASI dilanjutkan sampai usia 24 bulan.5

2.3 Manfaat ASI Eksklusif

ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara lain:

1. Menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada saluran

pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi pada telinga.

2. Menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi, misalnya penyakit

alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim.

3. Selain itu dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.5

ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet utama

ibu selama kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI kepada bayi. ASI yang

dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum sangat baik

diberikan pada bayi baru lahir karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta

vitamin A yang diperlukan bayi karena dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan

alergi.5

Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan bayi yang

paling sempurna, keuntungan ASI bagi bayi adalah:

1. ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan.

4

Page 9: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

2. ASI dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal

penyakit antara lain immunoglobulin.

3. ASI praktis dan mudah memberikannya, serta murah dan bersih.

4. ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam

pertumbuhan dan perkembangan otak.

5. ASI selalu berada dalam suhu yang tepat.

6. ASI tidak menyebabkan alergi.

7. ASI dapat mencegah kerusakan gigi.

8. ASI mengoptimalkan perkembangan bayi.

9. ASI meningkatkan hubungan ibu dan bayi.5

Bagi ibu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu:

1. mencegah perdarahan setelah persalinan karena efek stimulasi kontraksi rahim,

2. mempercepat mengecilnya rahim,

3. mengurangi anemia,

4. menurunkan berat badan usai melahirkan karena ketika menyusui sekitar 500 kalori

terbakar setiap harinya,

5. mencegah kanker ovarium dan kanker payudara karena proses menyusui mempunyai

efek pada keseimbangan hormon wanita, dan

6. sebagai kontrasepsi alamiah (menunda masa subur).5

Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk

tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk

pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan psikologis antara ibu dan bayinya.

Proses ini disebut perlekatan (bonding). Bayi jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh

lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui secepat mungkin setelah persalinan.

Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh kasih sayang. Memberi ASI

dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan bayi.5

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan harus ditingkatkan karena mempunyai

hubungan dengan angka kejadian diare akut.9 Salah satu kandungan unik ASI adalah

oligosakarida yang akan menciptakan suasana asam dalam saluran cerna. Suasana asam ini

berfungsi sebagai sinyal untuk pertahanan saluran cerna, yaitu SIgA (Secretory

Imunnoglobulin A) yang juga terdapat dalam ASI itu sendiri. SIgA dapat mengikat mikroba

patogen, mencegah perlekatannya pada sel enterosit di usus dan mencegah reaksi imun yang

bersifat inflamasi.10

5

Page 10: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian dari Oxford University dan Institute for Social and Economic

Research sebagaimana dilansir Daily Mail, menyebutkan bahwa anak bayi yang mendapat

ASI Eksklusif akan tumbuh menjadi anak yang lebih pintar dalam membaca, menulis, dan

matematika. Salah satu peneliti, Maria Iacovou mengemukakan asam lemak rantai panjang

(long chain fatty acids) yang terkandung di dalam ASI membuat otak bayi berkembang.7

2.4 Kendala Pemberian ASI Eksklusif dan Pemecahannya11

Dalam kenyataannya, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan tidak sesederhana

yang dibayangkan. Banyak kendala yang timbul dalam upaya memberikan ASI eksklusif

selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Akan tetapi dengan motivasi ibu/ayah yang kuat,

pengetahuan dasar yang dimiliki ibu dan ayah, serta usaha yang terus menerus, sabar dan

tekun, tidak mustahil pemberian ASI eksklusif dapat berhasil.

Beberapa kendala yang sering menjadi alasan ibu dalam pemberian ASI eksklusif:

1. produksi ASI kurang

2. ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar

3. ibu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi)

4. bayi terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air gula/dekstrosa, susu

formula pada hari-hari pertama kelahiran)

5. kelainan ibu: puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara bengkak, engorgement,

mastitis dan abses

6. ibu hamil lagi padahal masih menyusui

7. ibu bekerja

8. kelainan bayi: bayi sakit, abnormalitas bayi. 

Ada beberapa faktor yang perlu diidentifikasi dan diperbaiki sebagai penyebab

berkurangnya ASI, yaitu :

1. Faktor menyusui : (1) tidak melakukan inisiasi menyusu dini, (2) menjadwal

pemberian ASI, (3) memberikan minuman prelaktal (bayi diberi minum sebelum ASI

keluar), apalagi memberikannya dengan botol/dot, (4) kesalahan pada posisi dan

perlekatan bayi pada saat menyusu, (5) tidak mengosongkan salah satu payudara saat

menyusui   

2. Faktor psikologis ibu

6

Page 11: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

Stres, khawatir, ketidakbahagiaan ibu pada periode menyusui sangat berperan dalam

mensukseskan pemberian ASI eksklusif. Peran keluarga dalam meningkatkan percaya

diri ibu sangat besar. 

3. Faktor fisik ibu

Faktor fisik ibu seperti ibu sakit, lelah, ibu yang menggunakan pil kontrasepsi atau

alat kontrasepsi lain yang mengandung hormon, ibu menyusui yang hamil lagi,

peminum alkohol, perokok, atau ibu dengan kelainan anatomis payudara dapat

mengurangi produksi ASI.

4. Faktor bayi

Ada beberapa faktor kendala yang bersumber pada bayi, misalnya bayi sakit,

prematur, dan bayi dengan kelainan bawaan. 

Bila bayi terpisah dengan ibu untuk sementara waktu, ibu memerah ASInya dan

diberikan kepada bayinya dengan sendok atau cangkir. Sebaiknya tidak menggunakan dot

karena akan mempersulit bayi bila kembali menyusu (bingung puting).

Relaktasi merupakan suatu keadaan ibu yang telah berhenti menyusui ingin memulai

menyusui kembali. Untuk mengembalikan agar bayi dapat menyusu dari ibu kembali, kita

dapat menggunakan alat yang disebut ‘suplementer’.Suplementer menyusui adalah alat yang

digunakan sebagai suplemen kepada bayi saat bayi menyusu pada payudara yang kurang

memproduksi ASI. Jenis suplementer yang tersedia, antara lain cangkir dan slang plastik

atau breast feeding supplementer. Dengan menggunakan suplementer bayi tidak marah

karena mendapatkan susu dari selang dan payudara ibu akan terangsang kembali untuk

memproduksi ASI.

Puting lecet paling sering disebabkan perlekatan yang kurang baik. Bila bayi tidak

melekat dengan baik, bayi akan menarik puting, menggigit dan menggesek kulit payudara,

sehingga menimbulkan rasa sangat nyeri dan bila bayi terus menyusu akan merusak kulit

puting dan menimbulkan luka ataupun retak pada puting.

Yang pertama dan utama diperhatikan adalah posisi bayi saat menyusu dan

pelekatannya. Puting yang retak, luka juga dapat disertai jamur (Kandidiasis). Mulut bayi

sebaiknya dilihat apakah terdapat jamur yang dapat mengganggu proses menyusu atau

adakah ikatan dibawah lidah yang membuat lidah tidak dapat menjulur keluar (tongue tie).

Pengobatan yang sesuai baik untuk ibu maupun bayi harus segera diberikan.

Membangkitkan rasa percaya diri ibu sangat diperlukan. Membangkitkan rasa percaya diri

ibu dan penjelasan bahwa kelainan hanya bersifat sementara akan membantu ibu melanjutkan

untuk menyusui bayi. Posisikan bayi agar mulutnya melekat dengan baik sehingga rasa nyeri

7

Page 12: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

akan segera berkurang. Tidak perlu mengistirahatkan payudara, tetapi tetaplah menyusu on

demand. Bila diperlukan, bantu ibu untuk memerah ASI, dan ASI perah diberikan dengan

cangkir. Membersihkan payudara hanya pada waktu mandi, hindari penggunaan sabun,

lotion, salep, atau menggosok-gosok dengan handuk.

Payudara penuh, (1) terjadi beberapa hari setelah persalinan, yaitu saat ASI sudah

mulai diproduksi, (2) payudara terasa nyeri berat, keras, tapi ASI masih dapat mengalir

keluar, (3) ibu tidak merasa demam. Yakinkan ibu bahwa payudara penuh adalah suatu hal

yang normal dan usahakan ibu menyusui sesering mungkin sehingga payudara terasa lebih

nyaman, rasa berat akan berkurang dan payudara menjadi lebih lunak.

Payudara bengkak (engorgement), (1) payudara tampak merah, mengkilat, dan sangat

nyeri, (2) terjadi karena bendungan pada pembuluh darah dan limfe, (3) sekresi ASI sudah

mulai banyak, (4) ASI tidak dikeluarkan sempurna. Payudara bengkak dapat dicegah dengan

menyusukan bayi segera setelah lahir, menyusukan bayi tanpa jadwal, dan jangan memberi

minuman lain pada bayi. Lakukan masase dan keluarkan ASI.

Mastitis, memperlihatkan gejala klinis payudara nampak merah, bengkak keras, terasa

panas dan nyeri sekali. Dapat mengenai kedua atau hanya satu payudara. Penyebabnya antara

lain puting lecet atau saluran ASI tersumbat yang tidak ditatalaksana dengan baik. Mastitis

dapat di tatalaksana dengan mengistirahatkan ibu, ASI tetap harus dikeluarkan, berikan

antibiotik dan kompres/minum obat pengurang rasa sakit

Abses, memperlihatkan gejala klinis berupa benjolan kemerahan, panas, bengkak, dan

terasa sangat nyeri. Pada benjolan teraba fluktuasi dan suhu tubuh meningkat. Bila dijumpai

keadaan ini, ibu harus istirahat, ASI tetap dikeluarkan, berikan antibiotik, insisi abses, dan

kompres / minum obat pengurang rasa sakit.

Seandainya ibu hamil lagi saat masih menyusui, maka dianjurkan:

1. Bila bayi belum berusia 6 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan

makanan tunggal.

2. Bila bayi berusia 6-12 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan

makanan utama.

3. Bila bayi sudah berusia lebih dari 12 bulan, boleh disapih.

Bila menyusui tetap diteruskan, maka perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu (1)

volume ASI dapat berkurang karena pengaruh hormon ibu hamil, (2) puting akan lecet, (3)

ibu akan mengalami keletihan, (4) rasa ASI berubah ke arah kolostrum, (5) terjadi kontraksi

rahim karena hormon ibu hamil.

8

Page 13: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

ASI eksklusif adalah makanan terbaik bagi bayi pada awal masa kehidupannya hingga

berusia 6 bulan. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dalam jumlah

yang pas sehingga optimal untuk pertumbuhannya. Selain itu ibu juga memperoleh manfaat

bagi dirinya sendiri melalui pemberian ASI eksklusif. Dukungan terhadap ibu dalam

menangani kendala-kendala saat pemberian ASI eksklusif sangatlah penting agar tercapaui

keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif.

3.2 SARAN

Promosi pemberian ASI eksklusif perlu dilakukan dengan dukungan dari pemerintah,

pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, masyarakat serta

keluarga agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi. Diharapkan semua tenaga

kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik negeri, swasta, maupun masyarakat

dapat mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya program ASI eksklusif

tersebut sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas.

9

Page 14: Makalah Pedsos - Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

1. Hegar, B. Understanding and implementation of breastfeeding regulation. 2012.

Jakarta.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013.

Kementerian Kesehatan RI. Available from: depkes.go.id [Accessed 7 April 2014].

3. Suraatmaja, S. Gastroenterologi Anak. 2007. Jakarta: CV.Sagung Seto.

4. Peraturan Pemerintah RI. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2012 tentang pemberian ASI eksklusif. 2012. Jakarta.

5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Air susu ibu dan menyusui. 2014. Jakarta. Available

from: idai.or.id [Accessed 7 April 2014].

6. Fikawati, Sandra, Syafiq A. Kajian implementasi dan kebijakan air susu ibu eksklusif

dan inisiasi menyusui dini di Indonesia. 2010. Jakarta.

7. Departemen Kesehatan RI. ASI eksklusif; bayi cerdas, ibu pun sehat. 2013.

8. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Paket

modul kegiatan-Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif 6 bulan. 2008.

9. Rahmadhani E.P, Lubis G, Edison. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan angka

kejadian diare akut pada bayi usia 0-1 tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2).

10. Jackson K.M, Nazar A.M. Breastfeeding, the immune response, and longterm health.

J. Am Osteopath Assoc. 2006.

11. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Kendala pemberian ASI eksklusif. 2013. Jakarta.

Available from: idai.or.id [Accessed 7 April 2014].

10