Makalah PBL Diabetes Mellitus
-
Upload
haswinanti10 -
Category
Documents
-
view
77 -
download
5
description
Transcript of Makalah PBL Diabetes Mellitus
Pengaruh Mutasi pada Reseptor Penderita Diabetes Mellitus
Pendahuluan
DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat mewariskan sifat-sifat organisme induk,
sudah diidentifikasi pada pertengahan abad ke 20.1,2 Genom adalah sepotong DNA/segment
DNA yang menyandi protein mengandung semua informasi genetic yang dimilikinya. Dengan
penemuan ini ditemukan bagaimana informasi genetic diwariskan dan diekspresikan.3
Mekanisme dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal sebagai replikasi, dimana
rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis salinan DNA.2,3
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi dimana DNA berfungsi
sebagai template dan ditranskripsikan menjadi mRNA dan translasi dimana informasi pada RNA
akan diterjemahkan menghasilkan protein. Pengaturan ekspresi gen pada sel eukariotik hanya
memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom dalam suatu waktu, sehingga sel dapat menjalani
perkembangan dan diferensiasi. Ini memerlukan suatu pengaturan melalui mekanisme yang
rumit.3 Untuk suatu gen spesifik seperti dalam skenario (hormon insulin), pengaturan dapat
terjadi secara bersamaan diberbagai tingkat dan berbagai faktor bekerja bersamaan untuk
merangsang dan menghambat ekspresi suatu gen sehingga mengakibatkan mutasi gen.2,3
Pembahasan
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang sangatprogresif. Bahkan, pada
saat diagnosis diabetes mellitus ditegakkan, sebenarnya sudahterjadi perjalanan penyakit menuju
komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular.4 Penyakit diabetes sendiri merupakan kadar gula
yang tinggi, akibat kekurangan hormon insulin atau gangguan terhadap efek hormon tersebut.
Pada fase kronik atau menahun sering diiringi dengan berbagai komplikasi yang sangat
berbahaya seperti gangguan pembuluh darah perifer, gangguan mata, gangguan jantung,
gangguan ginjal, dan gangguan syaraf/otak.5 Penyakit ini dikenal juga dengan penyakit kencing
manis atau kencing gula. Diabetes mellitus tergolong penyakit tidak menular yang penderitanya
tidak dapat secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya.6
Penyakit diabetes ada 2 macam, yakni yang biasa menyerang anak-anak dan bergantung
pada penggunaan insulin (DM Tipe I), sedangkan pada kelompok usiatua DM tidak selalu
bergantung pada hormon insulin (DM Tipe II), tetapi lebih disebabkan oleh ketidakmampuan sel
tubuh menggunakan insulin. Selain itu penyakit ini juga disebabkan oleh faktor keturunan, pola
hidup, termasuk kegemukan dan malas bergerak yang merupakan faktor penting terjadinya
penyakit diabetes mellitus.5 Hormon insulin sendiri berfungsi untuk memungkinkan glukosa
masuk ke dalam seluntuk dimetabolisir (dibakar) dan demikian dimanfaatkan sebagai sumber
energi.7
Maka dari itu bagi penderita diabetes mellitus harus memperhatikan benar-benar pola
makan, memperhitungkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh, serta wajib untuk
mempertimbangkan jenis karbohidrat yang akan dikonsumsi.8 Diagnosis Diabetes mellitus
sendiri dapat dilihat dari:
1. Terdapat gejala diabetes dengan glukosa darah sewaktu >200 mg/dL.
2. Kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL, dan pada tes toleransi glukosa setelah 2 jam
puasa adalah >200 mg/dL.9
Hormon Insulin
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel β dari pulau-pulau langerhans
kelenjar pankreas. Insulin dibentuk dari proinsulin yang bila kemudian distimulasi, terutama oleh
peningkatan kadar glukosa darah akan terbelah untuk menghasilkan insulin dan peptide
penghubung (C-peptide) yang masuk dalam aliran darah dalam jumlah ekuimolar. Sejumlah
proinsulin juga akan masuk kedalam aliran darah. Kadar C-peptide dapat digunakan untuk
memantau insulin produksi insulin endogen dan dapat digunakan untuk menyingkirkan
penggunaan insulin secara faktisia sebagai penyebab hipoglikemia yang tidak dapat dijelaskan.
Karena insulin dan C-peptide mempunyai jangka waktu yang berbeda, maka kadar C-peptide
tidak seluruhnya mencerminkan secara akurat kadar insulin endogen.
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan
oleh jembatan disulfida. Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel β. Insulin kemudian
dipindahkan ke aparatus golgi dalam granula-granula berlapis membran. Granula-granula ini
bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran
granula, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi
lamina basalis sel β serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.
Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Insulin menstimulasi pemasukan
asam amino kedalam sel kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan
penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin
menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan
membantu penyimpana glikogen didalam sel otot dan hati. Insulin endogin adalah insulin yang
dihasilkan oleh pankreas, sedang insulin eksogin adalah insulin yang disuntikkan dan merupakan
suatu produk farmasi. Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap
mayoritas karohidrat sebagai glukosa (gula darah). Dengan meningkatnya gula darah setelah
makan, pankreas melepaskan insulin yang membantu membawa gula darah ke dalam sel untuk
digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme atau disimpan sebagai lemak apabila
kelebihan.10
Asam Amino
Protein yang ditemukan umumnya tersusun dari 20 macam asam amino, semua asam
amino berada dalam bentuk asam α-amino. Asam α-amino yang paling sederhana adalah asam
amino asetat, yang disebut glisina. Asam amino lainnya mempunyai rantaicabang yang terletak
pada atom karbon-α karena asam α-amino mempunyai dua gugus polar yang berbeda, maka asam
amino merupakan senyawa yang sangat polar kecuali asam amino glisina, semua asam amino
mempunyai pusat atom karbon-α yang asimetris. Asam amino yang ada di alam umumnya
ditemukan dalam bentuk konfigurasi (S) atau (L) daripada bentuk (R) atau (D) pada atom
karbon-α. (S)-alanina mempunyai konfigurasi yang sama dengan L(-)-gliseraldehida (letak asam
amino disebelah kiri dalam proyeksi Fischer). Oleh karena itu, asam amino yang ditemukan
dialam dikelompokkan sebagai L-asam amino.11
Meskipun asam amino mempunyai dua gugus fungsi yaitu asam dan basa, namun bentuk
struktur ionnya bergantung pada pH.Jika melepaskan proton, gugus karboksilat akan
memberikan ion karboksilat,sedangkan gugus amino akan terprotonasi menjadi ion amonium.
Keadaan struktur semacam ini disebut sebagai ion dipolar atau zwitter ion.12
Asam amino pada umumnya mempunyai satu gugus karboksilat dan satu gugus
amina,namun demikian ada beberapa asam amino yang mempunyai dua gugus karboksilat(asam
aspartat dan glutamat) dan ada yang mempunyai dua gugus amino seperti lisina,arginina, dan
histidina. Asam amino dapat dikelompokkan sebagai asam amino alifatik,asam amino aromatik,
hetero asam amino, dan lain-lain.
1. Asam amino alifatik, asam amino ini hanya mempunyai satu gugus karboksilat dan satu
gugus aminodan bisa disebut asam amino netral.
Asam amino netral. Contoh: glisina (gly), alanina (ala), serina (ser), sisteina (cys),
tirosina (tyr),metionina (met), valina (val), leusina (leu), dan isoleusina(ile).
Asam amino asam. Dinamakan asam amino asam karena jenis ini mempunyai gugus
karboksilatdan satu gugus amino pada struktur molekulnya.
Asam amino basa. Sama halnya dengan asam amino asam, asam amino jenis ini
mempunyaidua gugus amino dan satu gugus karboksilat sehingga bersifat basa.
2. Asam amino aromatik, asam amino jenis ini ditandai dengan adanya cincin benzena pada
strukturmolekulnya, sehingga disebut dengan asam amino aromatik.
3. Hetero asam amino
4. Asam amino yang berasal dari sumber-sumber tertentu
Asam amino ini pun mempunyai hubungan dengan fungsi sel beta pankreas. Leusin yang
merupakan suatu asam amino, perlu terkandung di dalam diet sehari-hari karena memegang
peranan penting dalam mengontrol sintesis protein dan mengatur metabolisme sel pada berbagai
jenis sel. Pada sel beta pankreas leusin secara akut merangsang sekresi insulin dengan bertindak
sebagai bahan bakar metabolisme dan aktivator alosterik dari enzim glutamat dehidrogenase
guna meningkatkan glutaminolisis.12
Reseptor Sel Target
Sebagian sel tubuh memiliki reseptor insulin yang berperan dalam tranduksi sinyal
insulin. Insulin seperti kunci pada reseptornya sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel untuk
menghasilkan energi. Terdapat empat protein yang berperan dalam metabolisme substansi ini
antara lain ENPP-1 yang bertugas menerima insulin, IRS berfungsi memfosforilasi insulin,
GLUT 4 berfungsi menerima glukosa, dan CAPN-10 bertugas memecah lemak. Keempat protein
tersebut disintesis oleh DNA, selanjutnya RNA polimerase akan mennyintesis RNA messenger
(mRNA) sehingga dihasilkan RNA yang telah disandi. Dengan bantuan ribosom , mRNA akan
diterjemahkan menjadi protein IRS. Hal yang sama juga terjadi untuk ketiga protein lain.
Keempat protein ini penting untuk metabolisme glukosa dan lemak. Pertama, CAPN-10 akan
memecah lemak. Selanjutnya ENPP-1 membawa insulin ke dalam sel dan akan diterima oleh
protein IRS untuk mengalami fosforilasi. Hal tersebut digunakan untuk mengaktivasi GLUT-4
yang akan menyebabkan glukosa masuk ke dalam sel. Glukosa yang dihasilkan ada yang
bergabung membentuk glykogen , dan glukosa lain akan menerima elektron menjadi piruvat dan
dimetabolisme ke dalam mitokondria sehingga dihasilkan energi melalui siklus krebs. Dalam
penyakit diabetes tipe 2 terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan hormone insulin
tidak dapat bekerja pada reseptor antara lain adalah mutasi yang menyebabkan reseptor protein
tidak dapat bekerja.
1. Mutasi gen yang menyintesis protein IRS
DNA yang telah termutasi, menyebabkan RNA polimerase menyintesis mRNA yang telah
disandi menjadi termutasi. Ketika Ribosom menerjemahkan mRNA akan dihasilkan protein IRS
yang rusak. Ketika insulin datang dan masuk malalui ENPP-1, IRS yang rusak ( IRS termutasi)
tidak dapat memfosforilasi insulin. Hal ini akan menyebabkan glukosa akan terakumulasi di
daerah ekstraseluler, dan akan menyebabkan meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
2. Mutasi reseptor insulin ENPP-1
ENPP-1 yang termutasi tidak dapat menyebabkan insulin masuk, sehingga glukosa dan insulin
terakumulasi di daerah ekstraseluler, sehingga juga menyebabkan meningkatnya kadar glukosa
dan insulin didalam darah.
3. Mutasi reseptor GLUT-4
Ketika insulin masuk melalui protein ENPP-1, kemudian difosforilasi oleh protein IRS. GLUT-4
yang termutasi tidak dapat menstransport glukosa masuk ke dalam sel . Hal ini menyebabkan
glukosa terakumulasi di daerah ekstraseluler, yang pada akhirnya juga menyebabkan
meningkatnya kadar glukosa di dalam darah.
4. Lemak yang berlebihan
Hal ini disebabkan protein CAPN-10 tidak mampu memecah lemak yang sangat banyak.
Akumulasi lemak di daerah ekstraseluler , menghalangi saluran ENPP-1 dan GLUT-4. Hal ini
menyebabkan akumulasi lemak, glukosa, dan insulin di daerah ekstraseluler, dan menyebabkan
meningkatnya kadar glukosa, insulin, dan lemak didalam darah.13
Sedangkan untuk hormon insulin reseptornya berikatan dengan hormon insulin, maka
beberapa peristiwa akan terjadi,yakni:
1. Terjadi perubahan bentuk reseptor
2. Reseptor akan berikatan silang dan membentuk mikroagregat
3. Reseptor akan mengalami penyatuan (internalisasi)
4. Dihasilkan satu atau lebih sinyal.14
Mutasi Gen
Mutasi adalah perubahan mendadak pada bentuk susunan DNA dalam kromosom makhluk
hidup, yang menghasilkan protein atau enzim yang bermodifikasi.Mutasi akan menimbulkan
modifikasi pada bentuk fenotip dan variasi dalam populasi. Individu yang mengalami perubahan
sifat langsung mendadak sehingga berbeda dengan induknya disebut mutan.15
Peristiwa mutasi tersebut mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Jarang terjadi pada proses biasa dari replikasi DNA
2. Tidak ada cara untuk mengetahui manakah gen yang akan mengalami mutasi pada suatu
sel atau dalam suatu generasi.
3. Munculnya secara bebas.
Mutasi gen merupakan peristiwa yang terjadinya secara kemungkinan, sukar diamati, dan jarang
terlihat. Hal itu disebabkan faktor berikut:
1. Gen yang mengalami mutasi dalam satu individu tidak menonjolkan diri karena jumlah
gen yang terdapat dalam satu individu banyak sekali.
2. Gen yang mengalami mutasi bersifat letal sehingga gejala mutasi tidak dapatdiamati
sebab individu segera mati sebelum dewasa.
3. Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat resesif sehingga dalam keadaan
heterozigot tidak akan terlihat.
Macam-macam mutasi yaitu:
1. Mutasi alam adalah perubahan yang terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya.
Penyebab terjadinya mutasi jenis ini antara lain radiasi sinar kosmis, sinar ultraviolet
matahari, batuan radioaktif, dan radiasi ionisasi internalmikroorganisme.
2. Mutasi buatan adalah mutasi yang terjadi karena diusahakan oleh manusia. Mutasi jenis
ini antara lain dilakukan dengan cara penyinaran oleh sinar radioaktif dengan kadar
lemah, penggunaan bahan kimia, fisika, dan biologi, sertapenggunaan teknologi nuklir.
Sedangkan berdasarkan bagian yang bermutasi, mutasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Mutasi besar, mutasi yang ditandai dengan perubahan jumlah kromosom dan perubahan
struktur atau urutan susunan DNA pada kromosom. Mutasi seperti itu sering disebut
mutasi kromosom atau aberasi kromosom.
2. Mutasi kecil/Mutasi titik, perubahan yang terjadi pada susunan kimia molekul DNA atau
gen. Karena itu mutasi ini disebut juga mutasi gen.
Perubahan struktur kromosom sendiri terdiri dari 4 jenis, yaitu:
1. Inversi, perubahan urutan letak gen dalam suatu kromosom. Inversi dapat dibedakan
menjadi dua berdasarkan letak sentromer pada saat terjadinya inversi, yaituin versi
perisentrik dan inversi parasentrik.
2. Duplikasi, kromosom homolog pasangannya mengalami kelebihan gen.
3. Delesi, kromosom homolog pasangannya mengalami kekurangan sebagian gennya.
4. Translokasi, mutasi yang terjadi akibat perpindahan segmen atau ruas DNA dari satu
kromosom ke kromosom lain yang bukan pasangan homolognya.16
DNA & Replikasi DNA
DNA adalah Asam deoksiribonukleat. Terletak dalam inti sel, yang membentuk tubuh.
Akibatnya, DNA dapat dianggap sebagai salah satu blok bangunan tubuh. Substansi tubuh yang
paling berharga disimpan jauh di dalam sel, di dalam nukleus atau inti sel yang sangat kecil,
substansi ini adalah informasi genetika yang dikenal sebagai genom. Yang menjadi media
penyimpanan informasi genetik adalah ikal rangkap DNA. Volume DNA manusia sangat kecil
hanya sepertiga miliar meter kubik (3 x 10-9 mm3) akan tetapi kepadatan penyimpanannya sangat
luar biasa.
Gambar 1. Struktur DNA
Pada DNA eukariotik terdapat beberapa macam sequence, yakni:
1. Unique sequence/non repetitif
- Terdapat pada kurang lebih 64% DNA
- Terdapat 1 atau beberapa kopi dalam genom
- Mentranskrip mRNA yang kemudian ditranslasi untuk menghasilkan protein
2. Repetitive sequence
- Terdapat pada kurang lebih 20-30% DNA
- Sequence DNA yang terdapat berulang-ulang
Ada 2 macam Repetitive sequence:
- Highly repetitive sequence, Terulangnya ratusan ribu jutaan kopi. Bagian ini tidak ditranskrip
-Moderately repetitive sequence, Terulang beberapa puluhan ribu kopi. Ditranskrip menjadi
tRNA, rRNA
3. Intervening sequence (Intron)
- Terdapat di sela-sela bagian DNA yang memberi kode
- Tidak memberi kode tetapi ditranskrip (disingkirkan sebelum translasi).
Gambar 2. Model replikasi DNA
Model replikasi DNA secara semi-konservatif menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas
pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA hasil sintesis baru. Model ini memberikan
bahwa untaian DNA induk berperan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA
baru. Replikasi DNA adalah proses penggandaan molekul DNA untai ganda. Waktu terjadinya
replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S daur sel, sebelum mitosis atau meiosis I.
Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan
ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA. Komponen penting dalam replikasi
DNA diantaranya:
1. DNA cetakan, molekul DNA yang akan di replikasi.
2. Deoksi ribonukleotida, terdiri dari 3 komponen yaitu basa purin dan pirimidin, gula
pentosa, dan gugus fosfat.
3. DNA polymerase, enzim utama sebagai katalis proses polimerisasi nukleotida menjadi
untaian DNA.
4. Enzim primase, enzim yang mengkatalis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA.
5. Enzim helikasi, sebagai enzim pembuka ikatan untaian DNA induk.
6. Protein SSB (single strand binding protein), molekul protein yang menstabilkan untaian
DNA yang sudah terbuka.
7. Enzim DNA ligase, enzim penyambung fragmen-fragmen DNA.15
Transkripsi Gen
Adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian berkas DNA. Transkripsi adalah
bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Perbedaan terdapat pada basa nitrogen timin di DNA
yang pada RNA digantikan oleh urasil. Pada eukariot mRNA ditranskripsi sebagai rantai yang
panjang dari bagian DNA yang memberi kode untuk sintesis protein, mRNA yang sudah matang
terbentuk dalam nukleus ditranspor ke sitoplasma melalui pori nukleus, mengarahkan
penempatan urutan asam amino yang sesuai menjadi rantai polipeptida. mRNA yang terbentuk pada
ujung 5’ mempunyai struktur ‘penutup kepala’ yang terdiri Guanosin Trifosfat yang terikat pada gugus
OH 5’ dari ribosa dari ujung 5’ mRNA. Sedangkan pada rRNA terdapat pada ribosom (suatu
nukleo-protein). Ribosom sitoplasma eukariot mengandung 4 macam rRNA: 18S, 28S, 5S, 5,8S,
rRNA juga mengandung banyak lipatan/loop dan banyak basa yang berpasangan. Sedangkan
pada tRNA berperan mengangkut asam amino yang akan disusun pada polipeptida karena itu sel
mengandung paling sedikit 20 macam tRNA. Banyak asam amino yang mempunyai lebih dari 1
tRNA. tRNA dikatalisis oleh RNA polimerase II. Tahap-tahap proses transkripsi meliputi
inisiasi, elongasi, terminasi.
Sedangkan komponen yang diperlukan pada proses transkripsi, yaitu:
1. DNA template/cetakan DNA untai tunggal
2. RNA polimerase
3. Element promotor
4. ‘up stream’ sekuens DNA, element enhancer
5. Faktor transkripsi, aktivator.17
Translasi Gen
Adalah proses sintesis polipeptida spesifik berdasarkan sandi genetika pada mRNA.
Proses ini adalah bagian kedua dari tahapan biosintesis protein setelah proses transkripsi.
Translasi melibatkan ribosom sebagai tempat penggabungan asam amino-asam amino menjadi
polipeptida dan tRNA sebagai pembawa asam amino ke ribosom dan "penerjemah" sandi
genetika mRNA. Sintesis protein terjadi pada ribosom yang dituntun oleh mRNA/kodon mRNA
dibaca secara berurutan pada arah 5’ ke 3’.
Bagian pada mRNA yang memberi kode untuk jenis asam amino dinyatakan sebagai
urutan 3 basa nukleotida per asam amino disebut kode genetik.
Proses post translasi sendiri terjadi sewaktu rantai polipeptida sedang mengalami
perpanjangan di ribosom. Rantai dari ujung N berjalan dalam suatu lorong di ribosom yang dapat
menampung kurang lebih 30 urutan asam amino. Sedangkan suatu protein yang disebut
chaperonnes terikat pada polipeptida yang sedang disintesis dan berperan dalam proses folding.17
Kesimpulan
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2 diakibatkan karena resistensi terhadap hormon insulin.
Resistensi insulin berarti bahwa sel-sel tubuh tidak merespon tepat ketika insulin hadir.
Resistensi insulin umumnya “post-reseptor”, yang berarti itu adalah masalah dengan sel-sel yang
merespon insulin daripada masalah dengan produksi insulin. Bila terjadi resistensi insulin ,
insulin tidak dapat berikatan dengan sel sehingga tidak dapat menyebabkan glukosa masuk ,
karena reseptor mengalami keadaan yang abnormal . Hal ini dapat diakibatkan karena mutasi
yang terjadi pada ekspresi gen (transkripsi dan translasi) dan reseptor pun berubah fungsinya dan
tidak dapat bekerja terhadap glukosa sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.
Daftar Pustaka
1. Control of Gene Expression. Diunduh dari http://faculty.clintoncc.suny.edu, 27 Januari
2013
2. Greenspan F S MD, Baxter J D MD. Basic and Clinical Endocrinology 4th. 1994 10 – 18
3. Biokimia Kedokteran Dasar, sebuah pendekatan klinis, 2000 222-231
4. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1936/1/09E01871, 27
Januari 2013.
5. Diunduh dari www.mail-archive.com/[email protected]/msg02591.html, 27 Januari 2013.
6. Efek metformin sebagai terapi diabetes mellitus tipe 2 [editorial]. Maj Kedokt Indon
Medika 2008; Nomor: 5, Tahun ke XXXIV.h.338.
7. Senam khusus pengendali gula darah diabetes [editorial]. Maj Kes Keluarga Dokter
Kita.Edisi 12. Jakarta: Dian Rakyat; 2010.h.84-5.
8. Anies. Waspada ancaman penyakit tidak menular. Jakarta: Elex Media Komputindo;
2006.h.37.
9. Tan HT, Rahardja K. Obat-obat Penting. Edisi ke-6. Jakarta: Elex Media Komputindo;
2007.h.738.
10. Suganda I. Diabetes mellitus. Jakarta: Gramedia. Hlm. 10
11. Stevens, Malcolm P. Polimer chemistry. Oxford University Press, Inc. 2001, alihbahasa
Sopjan L. PT Pradnya Paramita.
12. Wade L.G. Organic chemistry. Whitman College, Prentice Hall, Inc. New Jersey,2003.
13. Diabetes Mellitus tipe 2 Patofisiologi. Diunduh dari
http://www.news-medical.net/health/Diabetes-Mellitus-Type-2-Pathophysiology-
(Indonesian).aspx , 27 Januari 2013.
14. Wilcox, Gisela. 2005. Insulin and Insulin Resistance.. Clin Biochem Rev. May; 26(2):
19–39.
15. Hubungan metabolisme leusin dengan regulasi sekresi insulin oleh sel-betapankreas.
Nutrition Reviews 2010; 68: 270-9.
16. Elrod SL, Stansfield WD. Schaum’s outlines of theory and problems of genetics 4th
edition. Jakarta: Erlangga; 2006.
17. Yuwono T. Biologi molekular. Jakarta: Erlangga; 2008.h.94-9.